In Ah membereskan berkas-berkas diatas meja salah satunya
Strategi Managemen, terdengar
suara seseorang masuk ke dalam ruangan. Ia berpikir Jin Woo yang sudah pulang,
betapa kagetnya melihat Gyu Man masuk ke ruang rahasia. Gyu Man melihat dinding
bertuliskan Pohon Keluarga Nam Il Ho yang sangat detail.
“Dekorasi ruang yang bagus. Kalian pasti sangat mengenalku... Lebih dari aku mengenal diriku sendiri. Hebat sekali...” komentar Gyu Man dengan tatapan dingin, In Ah
langsung bertanya tujuan Gyu Man datang ke kantor
“Kenapa kantor kalian sangat dekat dengan perusahaanku? Pasti ada alasannya dan Pasti bukan hanya kebetulan saja.” Kata Gyu Man
“Kau memang benar. Target Jin Woo memang hanya kau.” Tegas In Ah menantang
“Apa kau pikir dengan video itu... bisa mengancamku?” kata Gyu Man
“Kau benar juga. Sepertinya video yang membuktikan pembunuhanmu memang hal yang
sepele. Tapi, kau
pasti tahu dengan
apa yang telah kau lakukan.” Sindir In Ah, Gyu Man
ingin memukul akhirnya memilih menurunkan tanganya.
“Jika kau... terus menggangguku, Kalian semua akan hancur. Keluargamu, temanmu, Mereka semua, akan kuhancurkan.” Ancam Gyu Man
In Ah menegaskan tak akan takut, karena mereka akan
mengalahkan dengan
hukum. Gyu Man mengejek mulut pengacara memang sangat pintar,
In Ah tetap menatap Gyu Man tanpa menunduk karena merasa tak takut.
Jin Woo berjalan dengan lemas akan masuk ke dalam
kantornya, teringat kembali dengan ucapan dokter “ Semakin
keras kau memaksakan otakmu,
maka kondisimu akan semakin memburuk. Kemungkinan terlamanya adalah setahun, dan minimanlnya 6 bulan. Dalam jangka waktu itu, sedikit
demi sedikit
ingatanmu akan hilang.”
In Ah melihat Jin Woo yang pulang terlambat, Jin Woo
mengaku sangat lelah sekali jadi
ingin istirahat. Ketika akan masuk ruang rahasia, In Ah memberitahu Gyu
Man tadi datang dan masuk ke dalam ruang
rahasia. Jin Woo pikir lebih baik seperti itu karena tak ingin
menyembunyikan apapun lagi.
“Permainan dengan Nam Gyu Man
ini... baru saja
dimulai.” Tegas Jin Woo dan ponselnya bergetar
Gyu Man pulang bersama Sek Ahn, menanyakan pendapat akan
Jin Woo dkk itu serius, menurutnya mereka tak memiliki apapun jadi tak ada cara
melawanya. Sek Ah merasa Jin Woo dkk menggunakan hati jadi akan saling membantu satu sama lain dengan dukungan
moral.
“Ah, memberi dan menerima, Mereka
semua punya rencana
sendiri, seperti itu?” kata Gyu Man
“Benar sekali. Mereka punya tujuan sendiri, makanya saling membantu begitu.” Jelas Sek Ahn, Gyu Man pikir mungkin saja seperti tak
percaya begitu saja.
Detektif Gwak masuk ke dalam gudang, Jin Woo datang
menghampirinya. Detektif Gwak mengatakan Banyak
hal yang terjadi di dalam gudang itu. Jin Woo tak
ingin basa-basi lagi menanyakan apa yang ingin dikatakanya.
“Seo Jin Woo... Nam Gyu Man, bukanlah seseorang yang bisa kau kalahkan sendirian
begitu.” Jelas Detektif Gwak, Jin Woo belum mengerti maksudnya.
“Aku sudah diinterogasi dan
karirku sebagai
detektif sudah berakhir. Jadi,
sekarang aku hanya ingin
memberimu sedikit hadiah.” Kata Detektif Gwak, Jin Woo
makin binggung hadiah apa yang dimaksud.
Pagi hari, Di Gedung Il Ho
Grup, Gyu Man melihat video yang dikirimkan oleh Detektif
Gwak
“Empat tahun lalu, Saya adalah kepala detektif atas
kasus pembunuhan
mahasiswi Seochon. Saya... disuap oleh Jaksa Hong Moo Suk
dan Presdir
Il Ho Grup, Nam Gyu Man. Mereka
memintaku memaksa tersangka, Seo
Jae Hyuk untuk mengaku menjadi
pelaku pembunuhan. Selama
3 hari dia diinterogasi secara
ilegal di gudang... dan
memaksanya menulis surat pengakuan.” Ucap
Detektif Gwak membuat pengakuan
Gyu Man yang menontonya langsung meluapkan amarah dengan
melempar semua barang diatas meja, lalu menyuruh Sek Ah agar beritahu
Pres dir Joo untuk memanggil bawahannya.
Jaksa Tak menelp In Ah memberitahu kalau seseorang
mengundurkan diri, In Ah melotot kaget mendengarnya dan terlihat sangat marah,
Jaksa Tak merasa orang itu sudah menggali jalan keluarnya sendiri dengan mengumpat kesal.
Spanduk bertuliskan [Upacara
Perpisahan Hong Moo Suk] dan Jaksa Hong menaiki
podium.
“Saya akan bertanggung jawan atas insiden buruk yang baru saja
terjadi Dan akan
mengucapkan salam
perpisahan saya. Saya
berharap, ketidakmampuan saya ini tidaklah
menodai reputasi jaksa. Hari
ini, saya akan
mengundurkan diri tanpa menyelesaikan
semua tugas-tugasku. Saya
akan lebih berusaha lagi untuk
membela mereka yang tidak
berdaya di depan hukum. Terima
kasih.” Ucap Jaksa Hong sengaja mengundurkan diri agar tak
diusut lebih dalam.
Di depan lobby
Jaksa Hong melihat Jaksa Tak dengan In Ah sudah
menunggunya, Jaksa Tak berkomentar pidato perpisahan Jaksa Hong hebat
mengungkapkan seperti melihat buaya yang menangis.
“Apa kau pikir dengan ini kau bisa menutupi semua
kesalahanmu?” kata In Ah penuh dendam
“Sebagai jaksa, aku menyimpulkan bahwa Tn. Oh bunuh diri. Jaksa memiliki hak untuk melakukan penyelidikan sendiri. Jika aku membuat kesimpulan yang
salah, pengunduran
diri akan cukup untuk
menutupi kesalahanku. Kita
pasti akan sering bertemu sebagai
seorang pengacara.” Kata Jaksa Hong pada In Ah
dengan nada sindiran lalu meninggalkan kantor kejaksaan. Jaksa Tak dan In Ah
sangat geram tak bisa membuat Jaksa Hong ditangkap sesuai dengan tingkah
lakunya.
Gyu Man datang ke gudang melihat Detektif Gwak duduk
sendirian, lalu memarahinya karena sudah bertingkah padahal sebelumnya itu
menyelamatkan hidupnya, dan merasa Detektif Gwak ingin mati, Joo Il ikut
berjalan dibelakang Gyu Man.
Flash Back
Detektif Gwak digantung dalam gudang memohon jangan
membunuhnya dan berjanji akan melakukan semua yang dikatakan Gyu Man padanya.
Akhirnya anak buah Joo il melepaskan talinya. Detektif Gwak pun berterimakasih
sudah melepaskanya dan tak akan melupakan jasanya itu. Gyu Man tersenyum puas
bisa membuat Detektif Gwak tunduk padanya.
“Apa kau pikir aku akan membiarkanmu membunuhku? Dasar Bocah Kaya Manja. Riwayatmu pasti akan tamat.” Ucap Detektif Gwak duduk dengan menyilangkan kaki dan
senyuman mengejek, Sek Ah melirik Gyu Man terlihat mulai kesal
“Detektif Gwak....Apa kau masih belum mengerti? Apa kau mau mati?” kata Joo Il akhirnya turun tangan menyadarkan Detektif
Gwak
“Apa Kau suka dengan videoku? Aku juga mengirimkannya pada Seo Jin Woo. Kau harus belajar dari masa lalu...Presdir Nam.” Sindir Detektif Gwak
Joo Il menyuruh anak buahnya tinggal diam, tiba-tiba
polisi datang dan menyuruh untuk menangkap Gwak Han Soo, lalu binggung karena
ada banyak orang didalam gudang. Detektif Gwak tersenyum karena rencananya
berhasil, lalu mengangkat tangannya kalau yang dicarinya. Joo Il dan Gyu Man
sempat kaget karena polisi bisa datang ke tempat itu.
“Seorang penjahat harus mendapat hukuman, bukannya begitu, bocah? Sebentar lagi, kau akan mendapat hukumanmu. Ingat itu.” Bisik Detektif Gwak sebelum keluar dari gudang. Gyu Man
tersenyum licik bisa terjebak dalam rencana Detektif Gwak.
Jin Woo sedang menonton video yang dikirimkan Detektif
Gwak “Dalang dari
semuanya... adalah Hong Mong Suk dan Nam Gyu Man. Mereka lah yang merencanakannya.” Manager
Yoon datang membawakan segelas teh dalam ruang rahasia,
“Detektif Gwak memberikanku video pengakuannya. Jika aku ingin mengalahkannya dengan satu pukulan, aku membutuhkan bukti seperti
ini.” kata Jin Woo mengebu-gebu
“Tapi... Jin Woo....Kondisimu semakin memburuk, 'kan? sudahlah hentikan.Kau terlalu memaksakan
diri, Ingatlah dengan kesehatanmu.” Pesan Manager Yoon khawatir
“Tidak....Aku tak bisa mundur.” Tegas Jin Woo
“Sama seperti yang ayahmu katakan, aku berharap hidupmu akan
dipenuhi dengan
kenangan yang bahagia dan Waktumu
sudah tak ada.” Kata
“Aku pasti akan... membawa Nam Gyu Man ke pengadilan. Sebelum... semua ingatanku menghilang. Sebelum aku melupakan siapa Nam Gyu Man itu.” Tegas Jin Woo dengan penuh keyakinan menatap foto Gyu
Man
Jaksa Hong menemui Tuan Nam menceritakan Tim Investigasi terlalu dalam menyelidikinya, tapi dengan kejadian itu tak akan mengganggu dengan Tuan Nam. Tuan Nam bertanya sudah berapa lama
Jaksa Hong berkerja di kantor kejaksaan.
“Aku telah menjadi jaksa selama 20 tahun, Ketua.” Kata Jaksa Hong
“Dalam penyelidikanmu itu, mereka juga membahas tentang
kasus pembunuhan
mahasiswi Seochon, 'kan?” ucap Tuan Nam, Yeo Kyung
sedang berjalan terhenti mendengar ayahnya membahas tentang kasus pembunuhan.
“Anda tak perlu khawatir Dan juga, tak perlu khawatirkan Presdir Nam.” Kata Jaksa Hong
“Terima kasih atas kerja kerasmu. Kau selalu saja membelaku dan membantu urusan perusahaan
kami.” Kata Tuan Nam, Jaksa Hong juga berbalik mengucapkan
terimakasih.
Yeo Kyung terdiam mengingat empat tahun lalu, In Ah
pernah berkata untuk memberitahu kakaknya, supaya segera
mengaku perbuatannya. Dan ia sudah melihat video dan mmendengar
Gyu Man mengaku telah membunuh Jung Ah. Setelah itu bertemu dengan Hakim Kang di lobby kejaksaan
“Bagaimana menurutmu tentang kasus pembunuhan mahasiswi Seochon 4
tahun lalu?” tanya Hakim Kang dan Yeo Kyung
mengatakan kalau memang sudah benar bahwa Tuan Seo bersalah.
Kantor Jin Woo
In Ah membahas tentang kasus lampu microwave,
ternyata Microwave
yang rusak itu menggunakan
kabel Youngwon Electronic. Manager Yoon
memberitahu Semua alat rusak yang digunakan Il Ho juga menggunakan kabel
Youngwon, menurutnya dengan kejadian ini pasti
bukan sekedar kebetulan.
“Apa dengan mengunakan kabel
itu mengalami
kerusakan?” ucap Pengacara Song
“Karena itu, kita perlu
mengumpulkan sample
rusak yang telah digunakan.” Jelas Jin Woo
“Selain itu Presdir Youngwon
Electronic, Yang Hyun
Soo, terus menghindar, ini Mencurigakan
sekali.” Kata In Ah
***
Jin Woo mengingat USB berisi
tentang semua penggelapan
dana Il Ho Grup yang diberikan Wakil Presdir
Kang sebagai balasan karena sudah membebaskanya dan menemukan nama [Penggelapan dana Yang Hyun Soo Youngwon Electronic]
“Ya,
pasti ada sesuatu di balik ini. Aku melihat nama Yang Hyun Soo dalam
file keuangan wakil Presdir. In Ah dan aku akan menyelidiki catatan
keuangan Yang Hyun Soo Dan kalian berdua, kumpulkan sebanyak
mungkin kasus microwave.” Ucap Jin Woo membagi tugas.
Sang Ho berjalan bersama bosnya menceritakan Hong
Moo Suk sudah
mengundurkan diri. Dong Ho pikir Jaksa Hong
pasti sudah mendepatkan semuanya jadi sekarang akan mengemas barangnya.
“Yang kudengar dia juga membuat drama saat upacara perpisahannya. Sekarang dia bukan lagi jaksa, kau tak harus berurusan
dengannya, 'kan?” kata Sang Ho yakin,
Pintu lift terbuka, keduanya melihat Jaksa Hong ada
didalam. Dong Ho menatap sinis dan sempat diam, akhirnya memasuk kedalam lift.
“Kita sudah
sering bertemu
selam 17 tahun. Aku
masih tak percaya kita akan
bekerja dalam satu perusahaan, ini Menarik
sekali.” Komenta Jaksa Hong
“Apa tidak masalah kau menjadi pengacara? Kau sudah tak bias memerintah siapapun lagi.” Sindir Dong Ho
Jaksa Hong menegaskan kalau Dong Ho itu adalah bawahanya,
dan posisinya itu lebih tinggi dalam perusahan, lalu menegaskan bahwa itu
perintah dari Presdir Nam Gyu Man.
“Presdir memang sangat
"baik". Dia
membuat kita bisa
saling kerja sama.” Jerit Dong Ho menyindir
Keduanya sama-sama berada dilantai untuk pengacara
perusahaan Il Ho, Dong Ho memanggil Jaksa Moon lebih dulu agar berhati-hati
karena ketika menjadi jaksa pasti memilik banyak musuh dan saat pensiun jadi
harus lebih berhati-hati.
“Bukannya kau juga harus mengkhawatirkan posisimu itu? Kau akan menganggur jika aku mengambil semua kasusmu itu.” Balas Jaksa Hong berjalan kearah ruanganya, Dong Ho malah
menyuruh Jaksa Hong untuk mengambil semua kasus darinya lalu berjalan kearah
berlawanan tempat ruang kerjanya.
In Ah membawakan sebuah berkas kasus Youngwon
Electronic yang memiliki
kerja sama
ilegal bersama dengan Il Ho Grup. Jaksa Tak
merasa In Ah itu seharusnya menjadi jaksa saja, jadi tak perlu terus
mengganggunya dengan
masalah seperti ini terus.
“Setelah pengunduran diri Hong Moo
Suk, kau yang
mungkin akan menggantikannya.” Ucap In Ah, Jaksa Tak
tersipu malu merasa terlalu cepat mengatakan itu. In Ah pikir Jaksa Tak menolak dan akan mengambil berkasnya kembali.
“Tunggu sebentar... Siapa yang bilang tidak mau? Kau sungguh tak sabaran sekali,” ucap Jaksa Tak mengambil berkasnya, In Ah tersenyum
puas bisa membuat Il Ho jatuh sekarang.
Dalam ruang penjara bertuliskan slogan [Renungkanlah
Kesalahan Kalian] Detektif Gwak pikir Jin Woo
sudah puas dengan melihat sudah duduk bertemunya dalam penjara.
“Untuk semua kesalahanmu itu... aku harap kau bias merenungkannya di sini. Hanya karena membantuku sekali, tak mungkin semua kesalahanmu akan
terampuni.” Kata Jin Woo
“Untuk mengalahkan Nam Gyu Man, kau pasti membutuhkanku. Meskipun dulu kita adalah musuh, tapi sekarang kita punya musuh
yang sama.” Tegas Detektif Gwak
Pengacara Song dengan wajah serius berlatih untuk membela
klien didepan sidang.
“"Kita itu semua keluarga. Termasuk dengan
subscontraktor." Dan
setelah sidang ini, anda
mungkin akan sadar, satu-satunya
"Keluarga" mereka adalah
yang berhubungan darah.” Ucap Pengacara Song lalu
menjerit berhasil karena tak terlihat gagap.
In Ah dan Jin Woo tiba-tiba memberikan tepuk
tanganya, dan memujinya sangat hebat
sekali. Pengacara Song bertanya kapan mereka datang dan menduga
sudah melihat semuanya. Keduanya mengangguk, In Ah pikir Pengacara Song sudah
bias bergabung
dalam persidangan.
“Aku pasti akan gugup lagi di dalam persidangan.” Ucap Pengacara Song belum percaya diri
“Kau harus berlatih lebih giat
lagi. Aku akan
mmebantumu.” Kata In Ah lalu keduanya masuk ruang
rahasia
In Ah merasa kalau Pengacara Song sudah
berusaha keras dan berharap
bisa cepat bergabung
dalam sebuah sidang. Jin Woo juga yakin Pengacara
Song pasti berhasil dan akhirnya
bisa membela kliennya. In Ah penasaran bagaimana
Jin Woo bisa berkerja sama denan Pengacara Song.
Flash Back
Pengacara Song mendapat cengkraman dari seorang pria yang
menganggapnya bukan seorang pengacara, karena seharusnya
Pembela umum itu mempunyai hati nurani yang besar. Pengacara Song hanya bisa meminta maaf karena
tak bias membela
dengan benar. Jin Woo akan masuk ruang sidang melihat
pengacara Song dan menghampirinya setelah pria yang mengamuk itu pergi.
“Apa kau masih ingat aku?” ucap Jin Woo, Pengacara Song tergagap melihat Jin Woo
yang bertemu kembali setelah 4 tahun.
“Kudengar... kau pernah menjenguk ayahku. Apa yang kau rencanakan? Kau telah menghancurkan
sidangnya.” Kata Jin Woo
“Maafkan aku dan Aku ingin minta maaf padamu dan juga ayahmu. Dia adalah klien pertamaku. Aku merasa bersalah hingga dia dijatuhi hukaman mati. Aku akhirnya tahu... jika seorang pengacara bisa mengubah hidup seseorang.” Jelas Pengacara Song lalu memberikan kartu namanya,
apabila butuh bantu dan pamit pergi. Jin Woo melihat tertulis [Pembela Umur, Song Jae Il]
In Ah mendengar ceritanya bisa mengerti, Jin Woo mengaku
bahwa Pengacara Song dan Managar Yoon sudah
seperti keluarga baginya. In Ah merasa senang
mendengarnya karena Ji Woo sudah memiliki
seseorang yang
bisa terus mendukungmu. Terdengar suara Pengacara
Song yang kembali latihan dengan kalimat “Satu-satunya
"Keluarga" mereka adalah
mereka yang mempunyai hubungan
darah yang sama.” Keduanya tertawa mendengarnya.
Jin Woo kembali keruang sidang dengan memutar video
percobaan yang dibuatnya.
“Seperti yang anda
lihat, jika bohlam menerima tegangan tinggi. Suhu akan naik dan filamennya akan menimbulkan
ledakan. Tegangan negara kita normal, dan Kemungkinan ledakannya tidak ada. Apabila
terjadi ledakan memang bohlamnya memang
sudah rusak.”
“Dengan tegangan yang normal, Kemungkinan ledakan pada bohlam tidak ada.” Jelas Jin Woo
“Tapi, jika bohlamnya rusak, kemungkin ledakannya ada. Yang Mulia, Saya ingin memanggil, Manager produksi dari bohlam Smile, Shin Byung Hoon sebagai saksi.” Ucap Dong Ho,
Min So dan ayahnya terlihat kaget melihat Tuan Shin duduk sebagai saksi.
“Saya tahu, anda pasti juga
bingung apakah
harus datang atau tidak. Terima
kasih atas keputusan berani anda. Terdakwa
berpendapat bahwa dengan pengalaman
selama 30 tahun, mereka
tak mungkin membuat produk
yang gagal. Saksi,
bagaimana pendapat anda?” kata Dong Ho, Tuan Shin
mengatakan tidak setuju dengan itu.
“Karena kurangnya dana, Apa Presdir tak begitu peduli dengan mengecekan
ulangnya?” tanya Dong Ho, Tuan Shin membenarkan
“Jadi... apakah banyak produksi yang
gagal?” tanya Dong Ho, Tuan Shin kembali membenarkan. Ayah Min
Soo langsung berteriak karena temanya itu mengkhianatinya. Hakim meminta agar peserta menjaga sikapnya, Ayah
Min Soo pun kembali duduk walaupun terlihat sangat marah.
“Apakah
anda bias memberikan
kami buktinya? Bahkan
dengan tegangan terkecil, bohlamnya
akan meledak, atau saat pemakaian pertama juga saja Bohlamnya akan meledak. Selain itu Begitu
banyak produksi yang gagal. Lalu, kenapa kegagalan itu tak diberitahukan ke yang lain?” kata Dong Ho
“Presedir, memintaku dan karyawan yang lainnya... untuk tetap diam.” Ucap Tuan Shim
Ayah Min Soo langsung berteriak histeris kalau Tuan Shim
sudah berbohong dan mengaku tak pernah mengatakan hal seperti itu pada Hakim
Akhirnya Hakim meminta penjaga agar membawa Tuan Shim keluar ruang sidang. Min
Soo hanya bisa diam karena ayahnya diseret keluar. Ayah Min Soo terus berteriak
kalau Tuan Shim akan mendapat hukumannya nanti. Setelah itu Dong Ho pun menyelesaikan pertanyaanya.
Pengacara Song memberikan foto pertemuan Dong Ho dengan
saksi disebuah tempat untuk mengunakan foto itu. Hakim meminta apakah pihak
pembela ingin mengajukan pertanyaan. Jin Woo mengingat pertemuanya dengan Tuan
Shim.
“Pengacara Park Dong Ho juga menemui anda, 'kan? Dia meminta anda untuk memberikan kesaksian palsu, 'kan? Selain Dia berjanji akan membiayai operasi anak anda.” Kata Jin Woo
“Untuk apa kau perjelas? Hidupku sekarang sudah bagaikan neraka.” Kata Tuan Shim
Jin Woo melihat tuan Shim menangis karena merasa tertekan
dan harus mengatakan kebohongan demi anaknya yang harus dioperasi, akhirnya Jin
Woo berdiri dan mengatakan tak ada pertanyaan, Min Soo dan Pengacara Song hanya
bisa melonggo karena dengan begitu tak ada sanggah dengan saksi. Dong Ho juga
binggung Jin Woo tak mengajukan pertanyan pada saksi yang dibawanya.
Gyu Man bertemu dengan Jaksa Hong meminta agar terus
mengawasi Pengacara Park karena menurutnya ada yang
mencurigakan dengannya. Jaksa Hong juga merasakan
hal itu.
“Park Dong Ho sedang menyelidiki ayah anda dan juga Seogwang Grup. Kenapa dia membalas kebaikan anda dengan pengkhianatan seperti ini?” kata Jaksa Hong, Gyu Man terlihat sempat heran
pengacara Hong menyelidik ayahnya.
“Kau mungkin akan semakin sibuk. Terus awasi dia, dan laporan apapun padaku” perintah Gyu Man, Jaksa Hong mengerti.
Ruang Sidang
“3 tahun yang lalu, Il Ho Electronic secara
besar-besaran mengembalikan
lemari pendingin mereka. Perusahaan
kecil yang menyediakan
lemari pendingin itu dituduh
telah membuat produk gagal dan
perusahaan itu bangkrut.” Ucap Jin Woo, Dong Ho
berdiri mengatakan Pernyataan
Pihak Pembela sungguh
tidak relevan. Hakim meminta agar Jin Woo melanjutkan
pembelaanya.
“Laporan resmi dari Tim Forensik Nasional menegaskan bahwa masalahnya
terletak pada
kabel dan bukannya pada pendingan. Kebenaran itu sudah diungkapkan, tapi kerja sama tetap dibatalkan.” Jelas Jin Woo, Hakim melihat Laporan
Penyelidikan Il Ho
Electronic PR-14
“.Pihak Pembela masih menyatakan sesuatu yang tidak relevan. Yang Mulia, pernyataannya tak ada hubungannya dengan kasus
ini.” kata Dong Ho
“Bagaimana jika kabel bohlam itu juga berasal produksi yang sama?” ucap Jin Woo, Hakim melihat laporan bertuliskan [Kabel adalah penyebab kerusakannya.]
“Semua microwave itu diproduksi pada tahun 2014. Lalu kami
meminta tim Forensik untuk
menyelidiki microwave itu. “ ucap Jin Woo yang sudah menyuruh Manager Yoon dan
Pengacara Song menyelidiki lalu memberikan Laporan
Ledakan Microwave Il
Ho Electronic, Dong Ho hanya bisa melonggo melihatnya.
“Tim Forensik Nasional
menyimpulkan bahwa
kabelnya mengalami kerusakan. Mereka
juga mengatakan, kabel yang terlalu
panas dapat menyebabkan ledakan.” Jelas Jin
Woo, Min Soo bisa tersenyum mendengarnya, Hakim pun membaca laporan kalau Kabelnya
mengalami kerusakan. Dong Ho menegaskan tak
bisa mempercayai laporan yang dibawa Jin Woo.
“Penyelidikan pertama dulunya dilakukan oleh pihak Il Ho Electronic dan bukannya Tim Forensik Nasional. Oleh karena itu, kebenarannya ditutup-tutupi.” Tegas Jin Woo
In Ah sedang berada disebuah tempat mengirimkan pesan
pada Jin Woo kalau siaran segera dimulai jadi meminta agar cepat beraksi. Jin
Woo tersenyum membacanya, lalu berdiri kembali diruang sidang.
“Perusahaan yang memproduksi kabel rusak untuk microwave adalah perusaahn yang sama untuk produksi kabel lemari pendingin itu.” Jelas Jin Woo. Dong Ho merasa tak penting apabila
perusahan sama.
“Apakah pernyataan anda masih berkaitan dengan sidang
ini?” tanya Hakim
“Tentu saja. Perusahaan produksi kabel itu, merupakan rekan Il Ho Grup dalam penggelapan dana. Youngwon Electronic, sejak dulu menjadi pelican penggelapan dana Il Ho
Electronic. Oleh
karena itu, produksi
gagal itu termaafkan sebagai
ganti kerja sama mereka.” Jelas Jin Woo, Dong Ho
mengatakan Pihak Pembela telah menyatakan tuduhan tanpa bukti.
“Bukti yang anda minta sedang disiarkan secara nasional
sekarang. Yang
Mulia, apakah
saya bisa melihat pengumuman
hasil penyelidikannya?” kata Jin Woo, Hakim pun
mempersilahkanya.
Jin Woo menyalakan TV dalam ruang sidang meminta semua
menontonya. Jaksa Tak sudah didepan podium kejaksaan.
“Youngwon Electronic memproduksi kabel yang rusak untuk mengurangi
anggaran mereka. Tujuan kerja sama Youngwon Electronic dengan Il Ho Grup adalah pencucian uang. Dengan kerja sama itu pula, Il Ho Grup bisa
menghindari pajak dan menghasilkan dana $ 30 juta.”
In Ah mendengarnya tersenyum sumringah, Gyu Man menonton
dari ruanganya.
“Il Ho Grup
medistribusikan keuntungan mereka pada subscontraktor dengan tarif pajak perusahaan yang rendah. Kita bisa tahu transaksi elegal antara
perusahaan itu.”
Gyu Man mematikan laptopnya, lalu megang pulpennya dan
meremaskanya dengan menatap sekertarisnya. Sek Ahn terlihat binggung sampai
salah memanggil dengan panggilan Informal. Gyu Man akhirnya melepaskan pulpenya
dan menelp telp dari ayahnya.
Ruang sidang
“Saya akan mengatakan putusannya. Karena kesalahan penggugat, terdakwa tak mendapatkan kompensasi apapun. Oleh karena itu, gugatannya ditolak.” Kata Hakim
Pengacara Song, Jin Woo bisa memberikan senyumanya, Min
Soo pun merasa tak sia-sia dengan ayahnya sudah berada diruang sidang tapi mereka
dinyatakan tak bersalah. Dong Ho yang mendengar putusan hakim hanya bisa
mengigit jadi karena kalah dari Jin Woo.
bersambung ke part 2
Akhirnya jin woo bisa mengalahkan dong ho dipersidangan. . Entah kenapa aku senang bngtt,, krn klw inget penghianatan dong ho dulu, masih sebel aku nya. . Hahaha
BalasHapus