Diluar rumah, In Ha merengek tak ingin pulang naik taksi
lalu merangkulnya agar mereka bisa berjalan bertiga. Yoo Jung langsung
melepaskan dengan kasar, In Ha binggung melihat sikap Yoo Jung yang dingin
padanya. Yoo Jung malah menyindir In Ha yang tak tahu lalu bertanya mau sampai
kapan hidupnya seperti itu.
“Sepertinya kau berencana hidup dari keluagaku sampai mati. Apa Kau pikir itu mungkin? Gunakan otakmu untuk berpikir.” Sindir Yoo Jung
“Aku tak mau.... Hanya ini yang aku tahu. Kau pikir aku akan berhenti? Kalau kau tak suka, berusahalah lebih keras. Apabila
kau baik padaku, semua orang akan bahagia. Pikirkan baik-baik.” Balas In Ha lalu masuk ke dalam taksi.
In Ho melihat keduanya berbicara lalu berteriak memanggil
taksi yang pergi meninggalkanya.
Yoo Jung menyindir In Ho katanya tak ingin bertemu tapi
malah datang kerumahnya, In Ho menegaskan dirinya tak ingin tapi dipaksa untuk
datang. Lalu berjalan mendekati Yoo Jung membahas tentang ekspresi temanya tapi
ditahan karena ada ayah Yoo Jung didekatnya.
“Tapi Bagaimana ini? Ayahmu tak
sependapat denganmu. Anaknya
yang hebat menghancurkan hidup orang lain Sepertinya dia menyesali hal itu.” Sindir In Ho
“Terus saja salahkan orang lain. Lagi pula ayah memang salah
karena sudah menolong kalian, kan? Tanganmu itu juga salahku. Kalau memang mau menyalahkan
orang, seharusnya salahkan dirimu karena
pergi saat kami tawarkan pengobatan.” Tegas Yoo Jung
“Berani kau bilang itu
"pengobatan"?” ucap In Ho tak setuju
“Kalau kau tak suka, bawa
saudaramu pergi dan
menghilanglah.” Tegas Yoo Jung
In Ho menatapnya dengan mata merah menahan amarah lalu
melampiaskan dengan menendang spion mobil sampai lepas, tak terima karena Yoo
Jung bisa memandang rendah orang lain, menurutnya tak semua hal
bisa berjalan sesuai
rencannya.
“Apa perlu semarah itu saat ada
anak miskin hidup dari remahan rotimu? Lebih baik Pukul aku.... Jangan memanipulasi orang dari belakang
seperti
pengecut. Pukul aku!!!!” teriak In Ho
Yoo Jung langsung menendang kaki In Ho sebagai bayaran karena
merusak mobilnya lalu
masuk kedalam mobilnya. In Ho mencoba
membuka pintu mobil tapi Yoo Jung pergi begitu saja, dengan wajah frustasi
menendang spion yang terjatuh.
Yoo Jung mengukir kertas hitamnya yang membentuk
kupu-kupu, sementara Hong Sul mengetik didepan laptopnya karena besok adalah
hari presentasi untuk kelas Prof Kang tapi belum ada satupun anggotanya yang
mengirimkan tugasnya. Lalu melihat ponselnya dan tak ada yang menghubunginya,
bahkan tak ada yang membaca pesanya padahal anggotanya bermain facebook dan
menyimpulkan semuanya sengaja mengambaikan pesanya.
Akhirnya Hong Sul membantingkan tubuhnya, mencoba
melupakan semuanya dan mati bersama-sama jadi memilih untuk tidur saja. Tapi
akhirnya kembali duduk lagi, menfokuskan pikiran agar terus mengejarkan
tugasnya, karena kalau sampa gagal maka beasiswanya akan dicabut, menurutnya
tak penting untuk marah, lebih baik mementingkan nilainya agar bagus.
Jam setengah dua, Hong Sul memakan mie instan cup, lalu
jam empat kurang bertelungkup di atas tempat tidur mengerjakan tugasnya dan
mencoba tetap bertahan agar tak mengantuk. Jam enam lewat dua puluh, Hong Sul
sudah kembali duduk lalu berteriak bahagia karena akhirnya tugasnya selesai,membuang
permen karet dan melihat jam dalam ponselnya.
Masih ada waktu satu jam lagi dan memilih untuk tidur
sebentar, lalu teringat power point presentasi belum dibuat dan anggotanya
belum mengetahuinya. Akhirnya duduk kembali untuk membuat lembaran presentasi,
dengan mata setengah terbuka.
Min Soo dengan wajah bersalah, meminta maaf karena laptopnya
rusak oleh adiknya dan petugas
reparasi tidak datang. Da Young dengan mengunakan
masker beralasan minum obat lalu ketiduran dan meminta maaf sambil terbatuk-batuk. Sang Chul mengaku
terlalu banyak minum jadi merasakan
sangat mual.
Hong Sul bergumam, merasa malah untuk menjawab alasan
anggotanya lalu membagikan lembaran presentasi, meminta untuk menghafalnya.
Semua anggota mengucapkan terimakasih, Prof Kang masuk ke dalam kelas.
Prof Kang bertanya apakah mereka sudah siap, lalu
berharap semuanya bisa memberikan presentasi yang baik dan meminta agar
kelompok pertama maju ke depan memulai presentasi. Empat orang yang duduk
didepan Hong Sul maju ke depan, seorang pria memberikan lembaran makalahnya
lalu membungkuk berteriak mengucapkan terimakasih sudah memberikan kesempatan. Prof
Kang sedikit mundur karena kaget mendengarnya.
“Selamat pagi !!!! Dengan topik strategi pemasaran telepon Elen Electronic di China... presentasi kelompok satu, KAMI MULAI!!!” teriak si pria, para anggota memberikan tepuk tangan
“Saat ini, di pasar China, penjualan
telpon Elen Electronic sangatlah
buruk. Karena
itulah !!!!” teriak si pria
Prof Kang menhentikan meminta agar anak muridnya tak
perlu berteriak, Si pria mengerti. Ah Young berbisik kalau kelompok satu
terlihat pria itu menguasai slide yang dibuatnya, Sang Chul berkomenta pria itu
seperti salesman sejati.
Kelompok dua, wanita bernama Jung Se
Hyun terdengar hanya sangat pelan berbicara.
“Saya mulai presentasinya. Saat kami menganalisa pendapatan selama
5 tahun terakhir bukan
hanya penjualan yang turun, pendapatannya juga menyusut.” Ucap Se Hyun seperti hanya dirinya dan Tuhan
mendengarnya.
“Tunggu sebentar. Dia bilang
menyusut? Sepertinya
suaramu juga menyusut. Aku
tak bisa mendengar kata-katamu. Apa Kalian kedengaran?” tegus Prof Kang,
Anak muridnya mengatakan tidak.
Prof Kang meminta Se Hyun mengucapkan “Ah...” dengan
panjang, Suara Se Hyun sangat pelan dan pendek terdengar. Prof Kang merasa tak
ada bedanya sama sekali, meminta agar memberikan suara lantang dan keras supaya
terdengar. Se Hyun tetap melanjutkan dan suaranya makin tak terdengar sama
sekali, hanya melihat mulutnya bergerak-gerak. Melihat anak muridnya bersuara
kecil, berpikir Se Hyun itu sakit perut, lalu menatap wajah Se Hyun yang muram,
mungkin baru putus dengan pacarnya.
Kelompok ketiga, Pria yang memberikan presentasi membahas
MP3 black edition yang
pernah merajai pasar dunia dengan menyarankan
sebuah pendekatan supaya produk tersebut bisa
bertahan lalu meminta mendengarkan rekaman dari kekuatan produk
mereka. Suara tak keluar dari laptop yang digunakan, Prof Kang pikir rusak karena tak mendengar suaranya.
“Kalau semuanya seperti ini, kelompok
kami masih ada harapan.” Gumam Hong Sul berharap.
Kelompok Yoo Jung membahas tengtang Mall Samjin yang menggunakan strategi "Costumer First " dan pemasaran masal
sebagai dasar, yang membuat menjadi pemain
utama di pasar domestik. Hong Sul menatap Yoo Jung yang benar-benar rapih dalam
mempresentasikan tugasnya.
“Mereka peringkat pertama dalam kapitalisasi
pasar dan penjualan. Akan
tetapi, keuntungan operasionalnya lebih kecil dibanding yang lain.” Jelas Yoo Jung dengan diagram bulat,
Da Young memuji Yoo Jung yang memang hebat seperti
biasanya. Yoo Jung mengatakan Perubahan
strategi sangat diperlukan oleh
Mall Samjin dan menyelesaikan presentasinya. Semua
anak murid pun memberikan tepuk tangan, Prof Kang memuji Sangat
bagus dengan memberikan nilai pada kelompok Yoo Jung
selanjutnya memanggilnya kelompok lima.
Hong Sul dkk siap untu maju ke depan sebelumnya
memberikan hasil makalahnya, Min Soo terlihat binggung menjelaskan presentasi
yang dibuat Hong Sul untuk kelompok mereka.
“Paling tidak
hasilnya tidak buruk, nilai A+ mustahil, tapi A masih mungkin. Jika presentasi ini berjalan lancar.” Gumam Hong Sul melihat Min Soo berdiri ditengah podium.
“Elen electronic berdiri tahun
1996 saat mereka memasuki pasar di Johannesburg. Produk utama mereka adalah digital home system .Mereka menjual sistem signage, golongan menengah, dan lain-lain.” Kata Min Soo membaca lembaran presentasi ditanganya.
Hong Sul yang melihat terlihat pasrah, Prof Kang bertanya
perusahan itu menjual apa. Min Soo tak menyambung menjawabnya, Prof Kang
menegur Min Soo yang sedari tadi melihat lembaran kertas dan tak peduli pada pendengar sama
sekali lalu bertanya Min Soo tahun keberapa.
Min Soo mengatan tahun
ketiga. Prof Kang menegaskan sebagai mahasiswa tahun ketiga seharusnya
sudah tahu harus bagaimana
saat presentasi dan bertanya apakah Mau ulangi lagi atau tidak. Hong Sul bergumam dengan kejadian itu akan mendapatkan
nilai B, Min Soo pun meminta maaf akan mengulang lagi. Prof Kang menolak karena
menurutnya Alasannya sudah diperhatikan kalau Min Soo itu tak tahu
materi yang dipresentasikan.
“Apa Kau mencari bahannya sendiri?” ucap Prof Kang, Semua orang hanya diam dengan anggukan
kepala. Prof Kang lalu memanggil Hong Sul.
“Jelaskan strategi pemasaran Elen
electronic di Afrika
selatan secara singkat.” Kata Prof Kang
“Pemerintah Afrika selatan
mengenakan bea cukai pada investor asing,
jadi...” ucap Hong Sul lalu dipotong oleh Prof Kang memanggil
Sang Chul.
“Dia bicara tentang investor asing dan
bea cukai, kan? Apa
hubungan dua hal tersebut?” tanya Prof Kang, Sang
Chul terlihat kebingngan.
Hong Sul ingin mengambil alih, tapi Prof Kang menegaskan
bertanya pada Sang Chul. Akhirnya Sang Chu mencoba menjawab tapi ngawur, Prof
Kang langsung beralih pada Da Young, bertanya memberikan pilihan akan melakukan
atau menerima investasi. Da Young dengan percaya diri mengatakan akan
menerimanya, semua murid langsung tertawa mendengarnya.
Yoo Jung menatap Hong Sul yang tertunduk sedih, Hong Sul
bergumam masih berharap mungkin masih bisa mendapatkan nilai C. Prof Kang
menilai makalah yan dibuat kelompok lima cukup bagus dengan diagram, tapi
menurutnya semua sudah tahu kalau Hanya satu orang yang mengerjakan
semua ini.
“Sudah kubilang, kan? Jangan sampai ketahuan. Karena itu, kelompok lima... Kalian dapat nilai D.” Ucap Prof Kang, Semua terlihat kaget begitu juga
kelompok Hong Sul
Hong Sul dkk hanya bisa diam memantung padahal disuruh
duduk. Prof Kang pun mengancam kalau memang tak mau mereka lebih baik pulang.
Yoo Jung terlihat ikut sedih melihat hasil kerja keras Hong Sul malah
mendapatkan nilai D. Prof Kang mengaku selama ini kelompok lima itu yang
terburuk setelah itu memilih untuk menyelesaikan mata kuliahnya dan keluar
ruangan.
Hong Sul hanya bisa tertunduk, Sang Chul meminta maaf
pada juniornya mengaku sudah tahu jawabanya tapi karena terlalu tegang jadi
gugup menjawabnya, lalu memarahi Min Soo yang gemetaran. Hong Sul memilih untuk
membereskan barang-barangnya.
Min Soo beralasan bukan yang biasa memberikan presentasi,
Sang Chul mengejek semua orang pasti
biasa presentasi. Da Young
membela Min Soo kalau Sang Chul tanggung jawab sekarang karena tak bisa menjawab. Sang Chul juga menyalahkan Da
Young tak bisa menjawab pertanyaan. Da Young merasa bisa menjawabnya.
Sang Chul memohon agar Hong Sul tak marah, menurutnya ditusuk
dari belakang sudah biasa di kehidupan kampus jadi berpesan agar Berpikir
positif saja. Min Soo juga meminta maaf mengaku kesalahan
mereka semua, Da Young mengeluh seharusnya lebih dulu saja. Sang Chul bertanya
apa maksudnya.
Hong Sul melihat ada lembaran makalah yang dibuat Da
Young sendiri. Da Young terlihat gugup tak bisa menutupinya. Hong Sul memilih
untuk pergi tanpa memberikan tanggapan. Sang Chul mengejek Hong Sul seperti
dunia berakhir hanya karena dapet nilai D, Da Young juga setuju dengan wajah
sinis. Yoo Jung menatap Hong Sul yang keluar kelas dengan tatapan lesu.
Hong Sul menemui Prof Kang, menurutnya tak adil menerima
nilai D padahal sudah berkerja keras. Prof Kang tahu Hong Sul sudah
bekerja keras sendiri tapi itu masalah
terbesarnya. Hong Sul mengangkat wajahnya, menatap
Prof Kang.
“Seol. Aku tahu betapa kerasnya kau
berusaha. Menurutmu,
kau itu rajin, kan? Dan
karena yang lain tidak sepertimu, maka kau
menyerah pada mereka dan mengerjakannya sendiri, kan? Memang itu cara paling mudah. Dilihat dari sisi itu kau memang bisa
dapat nilai baik. Tapi
kehidupan sosial bukanlah hal yang bisa kau lakukan sendiri Dan yang terpenting, kau
itu jurusan manajemen bisnis.” Ucap Prof Kang
“Apa itu manajemen? Komunikasi dan Komunikasi adalah segalanya. Kau mengerti maksudku, kan?” kata Prof Kang lalu menyuruh Hong Sul keluar karena
menurutnya tak ada pengecualian.
Hong Sul menutup pintu ruangan Prof Kang, sambil bergumam
dengan wajah sedih karena baru pertama kali mendapatkan nilai D.
Hong Sul berjalan dengan wajah lesu, Bo Ra dan Eun Taek
berlari mengaketnya. Lalu Bo Ra bertanya apakah presentasi Hong Sul berjalan
lancar, Eun Taek yakin Hong Sul akan mendapatkan nilai A plus, Hong Sul hanya
sedikit tersenyum. Eun Taek yakin pasti Hong Sul tak mendapatkan nilai A Plus.
Bo Ra mengerti
karena pasti kelompoknya kurang bagus, menurutnya akan lancar saja kalau
ujianya akan bagus dan dengan bersemangat merencankan akan berlibur
bersama-sama pergi ke busan bermain dipantai dan makan sashimi. Hong Sul
mengatakan terserah saja dengan wajah lesu, Bo Ra pikir temanya tak setuju lalu
mengusulkan untuk pergi ke gunung atau pulau Nami.
“Aku bilang terserah padamu, kau Bilang
sekali saja cukup.” Kata Hong Sul dengan nada
tinggi
“Hei, kenapa marah? Aku cuma tanya liburan kita.” Kata Bo Ra binggung
“Aku dapat D di kelasnya Prof Kang dan Mungkin beasiswaku akan dicabut. Jadi Bukan waktu yang tepat membicarakan
liburan.” Tegas Hong Sul
“Kalau begitu cerita padaku. Dan Kenapa
marah? Aku terus
bertanya karena kau tak menjawab. Apa itu salah? Kau selalu seperti ini..... Kau tak pernah cerita dan selalu
kau pikir sendiri.” Keuh Bo Ra
“Aku tak bisa liburan, karena Aku tak punya uang. Puas?” kata Hong Sul
Bo Ra merasa seharusnya Hong Sul bercerita kalau ada
kesulitan menurutnya dengan sikpa temanya membuatnya jadi orang jahat. Hong Sul
menegaskan kalau itu masalah pribadi jadi tak perlu cerita
hal menyedihkan seperti itu, walaupun cerita
maka masalah tak selesai. Bo Ra pikir bukan masalahnya, tapi Hong Sul yang tak
pernah mengatakan perasaan sebenarnya
sahabatnya lalu pamit pergi. Hong Sul memanggilnya, Eun Taek binggung melihat keduanya
bertengkar lalu menanyakan keadaan Hong Sul terlihat lesu. Hong Sul menyuruh
Eun Taek mengejar Bo Ra untuk menenangkanya dan akhirnya memilih jalan
berlawanan.
Hong Sul mengeluarkan earphone dan memakainya keluar dari
kampus, Yoo Jung melihat dari dalam mobil memanggil Hong Sul tapi tak di
dengar. Hong Sul berjalan melalui trotoar dengan cafe-cafe disampingnya. Yoo
Jung mengikutinya melihat tangan Hong Sul bergoyang seperti mengikuti ketukan
lagu yang didengarnya.
Sesampai dibelokan, In Ho keluar dari minimarket langsung
mengambil tas Hong Sul dan memakainya, lalu berkomentar wanita macam apa yang
membawa tas sangat berat. Yoo Jung melihat In Ho sepert sudah dekat dengan Hong
Sul. Hong Sul binggung melihat In Ho tiba-tiba datang mengambil tasnya, In Ho
menyapa Hong Sul dengan sebutan si rambut anjing.
“Kapan kau belikan makanan? Masih kurang 2 kali, kan?” kata In Ho menagih, Hong Sul meminta agar tasnya
dikembalikan. In Ho tetap ingin membawanya dan mengantarnya pulang. Hong Sul
pun membiarkanya dengan berjalan dengan wajah muram.
“Apa ada masalah?” tanya In Ho, Hong Sul menyangkalnya.
“Apanya yang tidak.... Sekilas saja sudah kelihatan kau
ada masalah. Saat ada
masalah, kau jadi kelihatan tua.” Komentar In
Ho
Hong Sul berhenti berjalan menatap In Ho sambil bergumam “Semua orang bilang
cara hidupku salah. Apa yang harus kulakukan disaat seperti ini?” In Ho bertanya kenapa Hong Sul tiba-tiba diam saja, Hong
Sul tak ingin berbicara dan memilih untuk jalan kembali. In Ho melihat Hong Sul
itu seperti sudah siap dikubur hidup-hidup.
Hong Sul dikagetkan dengan In Ho yang menempelkan minuman
dingin didahinya, dengan kesal mengatakan sedang tak mood bercanda. In Ho
menegaskan kalau itu untuk mendinginkan kepalanya, walaupun tak tahu masalahnya
tapi meminta agar Hong Sul mendinginkan kepalanya dan lupakan karena akan semakin sulit kalau dipikirkan lalu memberikan minumanya.
Setelah itu menyuruh Hong Sul agar memakan yang manis-manis
saat stres lalu pamit pergi. Hong Sul meminta In Ho
mengembalikan tasnya, In Ho buru-buru mengembalikan lalu kembali berjalan tapi langkahnya sengaja
dipelankan. In Ho tersenyum melihat tingkah In Ho lalu berjalan bersama, In Ho
pun ikut tersenyum. Yoo Jung sedari tadi terus melihat keduanya,walaupun
jaraknya cukup jauh.
Yoo Jung menuangkan air minum memikirkan tentang In Ha
dan In Ho, lalu menelp ayahnya ingin membahas tentang
In Ha dan In Ho. Tuan Yoo menanyakan apa yang
dinginkan anaknya. Yoo Jung pikir keduanya bukan anak-anak jadi sudah waktunya ayahnya berhenti membantu keduanya.
“Sebaiknya ayah buat mereka membantu
diri mereka sendiri.” Jelas Yoo Jung
“Ah, tapi... In Ho tak ingin dibantu.” Kata Tuan Yoo
“Kalau begitu bantu In Ha saja, Bagaimana kalau dipekerjakan di
perusahaan? Mungkin di Bagian
akunting atau IT dan Akan
lebih baik kalau dia punya lisensi.” Kata Yoo
Jung
Tuan Yoo masih tak yakin In Ho akan melakukanya, Yoo Jung
mengatakan akan
mengurusnya. Tuan Yoo setuju karena dirinya lebih
baik karena anaknya memikirkan keduanya,
karena sudah lama tak bertemu In Ho jadi meminta agar berteman denganya. Yoo
Jung mengerti dengan wajah dinginnya.
Yoo Jung langsung mendengarnya teriakan In Ha yang tak
percaya ditelp oleh cowo tampan. Terdengar suara binggung, karena Yoo Jung
meminta In Ha menerima lisensi dan ikut kelas
“Jung, kenapa sikapmu jadi seperti
ini? Kau tahu
aku tak suk hal semacam itu. Kau tak berpikir aku akan melakukannya,
kan? Apa
maksudmu tidak tahu?” ucap In Ha merengek dan
akhirnya tangan yang sedang dipasang kutek tercoret.
Yoo Jung ternyata sudah menjauhkan telpnya dan terdengar
teriakan In Ha memarahi si pegawai karena sudah membuat kukunya seperti mainan. Yoo Jung menegaskan kalau ini adalah kesempatan
terakhirnya, lalu menutup telpnya. Setelah itu membaringkan kepalanya di sofa
mengungkapkan kalau itu pilihan yang sangat benar karena Banyak
kesalahan yang terjadi.
Hong Sul masuk ke dalam kamar mandi untuk mengeringkan
pakaianya, mengingat ucapan Prof Kang yang memberikan nilai D untuk tugasnya.
Teringat dengan penjuanganya berkerja di fast food, membuang sampah yang sangat
berat mengoreng kentang.
“Aku tidak punya waktu untuk menoleh, Harus terus melihat ke depan agar tidak jatuh.... Melihat ke depan.....Kupikir selama ini hidupku sudah sangat berat.” Gumam Hong Sul.
Setelah di fast food, Hong Sul berkerja dikedai kopi.
Lalu teringat kembali ucapan Prof Kang “Hanya karena yang lain tidak sebaik dirimu. Jadi kau
mengerjakannya sendirian, kan? Aku yakin itu lebih mudah.”
“Apanya yang salah? Kalau saja semua ini hanya menjadi kesalahanku...” gumam Hong Sul menahan tangisnya.
Hong Sul pergi ke loker ada Sang Chul dkk, yang
menyudutkan kalau Kesalahan satu orang akan berakibat pada semuanya, akhirnya Semua jadi dapat D dan menyindir kalau orang itu suka sekali.
“Semuanya menjadi
berantakan.”
Hong Sul menaiki tangga tak sengaja bertemu dengan Bo Ra,
sebagai teman Bo Ra menanyakan apakah Hong Sul ujian. Hong Sul mengangguk, Bo
Ra mengungkapkan Semoga berhasil lalu
menuruni tangga dengan sikap dingin.
“Aku tidak tahu
bagaimana cara agar semua kembali normal.”
Hong Sul membeli minuman di mesin dengan memasukan koinya
dan matanya terus menatap ke lembaran mata kuliahnya, tapi ternyata koinya
kurang dan mencari-cari koin lain disaku roknya. Tiba-tiba seseorang memasukan
koin ke dalam mesin lalu pergi.
“Yang dapat kulakukan,
adalah melakukan yang harus kulakukan.”
Hong Sul melihat Yoo Jung pergi meninggalkanya, lalu
memanggilnya. Yoo Jung terdiam lalu membalikan badanya.
Hong Sul berjalan ke danau membungkuk meminta maaf, karena menyiapkan
kencan tanpa memberitahunya, tapi memohon agar
jangan salah paham kepadanya kalau ia dekat bukan karena Ah Young.
“Karena menurutku sunbae adalah orang yang baik jadi dengan alasan itulah
aku mengenalkanmu padanya. Maafkan aku telah menyakiti
perasaanmu.” Kata Hong Sul
“Aku juga minta maaf, karena Sikapku sudah kekanak-kanakan. Dulu aku malu dan jengkel.” Kata Yoo Jung, Hong Sul menatap Yoo Jung bergumam “Jengkel karena apa?”
“Mari kita lupakan saja,
pertengkarannya.” Kata Yoo Jung
Hong Sul yang tadi melamun pun mengangguk setuju, lalu
apabila Yoo Jung memiliki waktu nanti malam akan mentraktirnya. Yoo Jung terdiam, Hong Sul pikira akan
membelikan makanan yang Mahal. Yoo Jung tersenyum bertanya seberapa mahal harganya.
Hong Sul terlihat binggung tapi menyerahkan semuanya pada Yoo Jung yang memilih
makananya.
Yoo Jung membeli empat kimbap segitiga, lalu bisa membuka
dengan benar. Dengan senyum bahagia menganggap dirinya hebat. Hong Sul ikut
bahagia memberikan tepuk tangan, berkomentar hebat padahal sulit melakukannya. Yoo Jung menceritakan sudah
banyak berlatih dan memberikan pada Hong
Sul.
Hong Sul melihat Yoo Jung berjalan disampingnya, Yoo Jung
menanyakan kenapa terus menatapnya. Hong Sul mengaku merasa lega mereka sudah
baikan karena dulu sangat tidak nyaman. Yoo Jung mengaku seperti itu
juga, Tapi Hong Sul merasa Yoo Jung tidak kelihatan seperti itu. Yoo
Jung mengataka hanya pura-pura bersikap santai, Hong Sul tersenyum teringat pesan In Ho
untuk berhati-hati dengan Yoo Jung karena tidak
seperti yang terlihat.
“Sunbae, apa kau kenal dengan Baek In Ho? Orangnya tinggi, dan bicaranya
kasar. Ahh.... Pokoknya agak kasar.” Tanya Hong Sul
“Bagaimana bisa kenal dia?” balas Yoo Jung mengalihkan pembicaran
“Dulu hp ku pernah hilang, dan dia yang menemukannya. Sepertinya dia mengenal sunbae.” Cerita Hong Sul
“Hiraukan saja dia, kalau bertemu
lagi. Jangan
dekat-dekat orang seperti itu.” Tegas Yoo Jung
Hong Sul pikir tak usah bertanya lagi, Yoo Jung melihat Daerah
rumah Hong Su gelap sekali dan Bahaya kalau wanita jalan
sendirian, jadi mulai sekarang akan menemaninya.
Hong Sul pikir tak perlu lalu menunjuk satu pintu kalau sudah sampai depan
rumahnya dan mengucapkan terimakasih.
Duanya saling menatap, Hong Sul terlihat gugup kembali
mengucapkan terimakasih karena sudah mengantarnya, Yoo Jung terus menatapnya, Hong Sul pun memilih
untuk pamit dulu. Yoo Jung menarik tangan dan lampu didepan pintu pun menyala.
Hong Sul terlihat kaget.
“Hong Sul....Maukah berpacaran
denganku?” ungkap Yoo Jung mengutarakan isi
hatinya.
bersambung ke episode 4
Kasian banget y hong seol udah gk tidur semalaman Eh dapet nilai D
BalasHapuswkkk pertama kali dapet nilai D shok bnget dia
Di tunggu kelanjutan nya mba dee
Semangat :)
Ah beda banget di webtoon nya ini ep 3 udah nembak lo di webtoon nya ep 69
BalasHapusDan Park hae Jin..
Saya suka kim go Eun....aktingnya baguzzzz
BalasHapusDan park hae jin, finally bisa jadi LM juga...dan aktingnya tmbh bagus...Kamsahamnida bak diyah....