PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 12 Januari 2016

Sinopsis Cheese In The Trap Episode 3 Part 2

Diluar rumah, In Ha merengek tak ingin pulang naik taksi lalu merangkulnya agar mereka bisa berjalan bertiga. Yoo Jung langsung melepaskan dengan kasar, In Ha binggung melihat sikap Yoo Jung yang dingin padanya. Yoo Jung malah menyindir In Ha yang tak tahu lalu bertanya mau sampai kapan hidupnya seperti itu.
Sepertinya kau berencana hidup dari keluagaku sampai mati. Apa Kau pikir itu mungkin? Gunakan otakmu untuk berpikir.” Sindir Yoo Jung
“Aku tak mau.... Hanya ini yang aku tahu. Kau pikir aku akan berhenti? Kalau kau tak suka, berusahalah lebih keras.  Apabila kau baik padaku,  semua orang akan bahagia. Pikirkan baik-baik.” Balas In Ha lalu masuk ke dalam taksi.
In Ho melihat keduanya berbicara lalu berteriak memanggil taksi yang pergi meninggalkanya. 

Yoo Jung menyindir In Ho katanya tak ingin bertemu tapi malah datang kerumahnya, In Ho menegaskan dirinya tak ingin tapi dipaksa untuk datang. Lalu berjalan mendekati Yoo Jung membahas tentang ekspresi temanya tapi ditahan karena ada ayah Yoo Jung didekatnya.
“Tapi Bagaimana ini? Ayahmu tak sependapat denganmu. Anaknya yang hebat menghancurkan  hidup orang lain Sepertinya dia menyesali hal itu.” Sindir In Ho
Terus saja salahkan orang lain. Lagi pula ayah memang salah karena  sudah menolong kalian, kan? Tanganmu itu juga salahku. Kalau memang mau menyalahkan orang, seharusnya salahkan dirimu karena pergi  saat kami tawarkan pengobatan.” Tegas Yoo Jung
Berani kau bilang itu "pengobatan"?” ucap In Ho tak setuju
Kalau kau tak suka, bawa saudaramu pergi dan menghilanglah.” Tegas Yoo Jung
In Ho menatapnya dengan mata merah menahan amarah lalu melampiaskan dengan menendang spion mobil sampai lepas, tak terima karena Yoo Jung bisa memandang rendah orang lain, menurutnya tak semua hal bisa berjalan sesuai rencannya.
Apa perlu semarah itu saat ada anak miskin  hidup dari remahan rotimu? Lebih baik Pukul aku.... Jangan memanipulasi orang dari belakang  seperti pengecut. Pukul aku!!!!” teriak In Ho
Yoo Jung langsung menendang kaki In Ho sebagai bayaran karena merusak mobilnya lalu masuk  kedalam mobilnya. In Ho mencoba membuka pintu mobil tapi Yoo Jung pergi begitu saja, dengan wajah frustasi menendang spion yang terjatuh. 

Yoo Jung mengukir kertas hitamnya yang membentuk kupu-kupu, sementara Hong Sul mengetik didepan laptopnya karena besok adalah hari presentasi untuk kelas Prof Kang tapi belum ada satupun anggotanya yang mengirimkan tugasnya. Lalu melihat ponselnya dan tak ada yang menghubunginya, bahkan tak ada yang membaca pesanya padahal anggotanya bermain facebook dan menyimpulkan semuanya sengaja mengambaikan pesanya.
Akhirnya Hong Sul membantingkan tubuhnya, mencoba melupakan semuanya dan mati bersama-sama jadi memilih untuk tidur saja. Tapi akhirnya kembali duduk lagi, menfokuskan pikiran agar terus mengejarkan tugasnya, karena kalau sampa gagal maka beasiswanya akan dicabut, menurutnya tak penting untuk marah, lebih baik mementingkan nilainya agar bagus. 

Jam setengah dua, Hong Sul memakan mie instan cup, lalu jam empat kurang bertelungkup di atas tempat tidur mengerjakan tugasnya dan mencoba tetap bertahan agar tak mengantuk. Jam enam lewat dua puluh, Hong Sul sudah kembali duduk lalu berteriak bahagia karena akhirnya tugasnya selesai,membuang permen karet dan melihat jam dalam ponselnya.
Masih ada waktu satu jam lagi dan memilih untuk tidur sebentar, lalu teringat power point presentasi belum dibuat dan anggotanya belum mengetahuinya. Akhirnya duduk kembali untuk membuat lembaran presentasi, dengan mata setengah terbuka. 

Min Soo dengan wajah bersalah, meminta maaf karena laptopnya rusak oleh adiknya dan  petugas reparasi tidak datang. Da Young dengan mengunakan masker beralasan minum obat lalu ketiduran dan meminta maaf sambil terbatuk-batuk. Sang Chul mengaku terlalu banyak minum jadi merasakan sangat mual.
Hong Sul bergumam, merasa malah untuk menjawab alasan anggotanya lalu membagikan lembaran presentasi, meminta untuk menghafalnya. Semua anggota mengucapkan terimakasih, Prof Kang masuk ke dalam kelas. 

Prof Kang bertanya apakah mereka sudah siap, lalu berharap semuanya bisa memberikan presentasi yang baik dan meminta agar kelompok pertama maju ke depan memulai presentasi. Empat orang yang duduk didepan Hong Sul maju ke depan, seorang pria memberikan lembaran makalahnya lalu membungkuk berteriak mengucapkan terimakasih sudah memberikan kesempatan. Prof Kang sedikit mundur karena kaget mendengarnya.
Selamat pagi !!!!  Dengan topik strategi pemasaran telepon Elen Electronic di China... presentasi kelompok satu, KAMI MULAI!!!” teriak si pria, para anggota memberikan tepuk tangan
Saat ini, di pasar China,  penjualan telpon Elen Electronic sangatlah buruk. Karena itulah !!!!” teriak si pria
Prof Kang menhentikan meminta agar anak muridnya tak perlu berteriak, Si pria mengerti. Ah Young berbisik kalau kelompok satu terlihat pria itu menguasai slide yang dibuatnya, Sang Chul berkomenta pria itu seperti salesman sejati. 

Kelompok dua, wanita bernama Jung Se Hyun terdengar hanya sangat pelan berbicara.
“Saya mulai presentasinya. Saat kami menganalisa pendapatan  selama 5 tahun terakhir bukan hanya penjualan yang turun,  pendapatannya juga menyusut.” Ucap Se Hyun seperti hanya dirinya dan Tuhan mendengarnya.
Tunggu sebentar. Dia bilang menyusut? Sepertinya suaramu juga menyusut. Aku tak bisa mendengar kata-katamu.  Apa Kalian kedengaran?” tegus Prof Kang,  Anak muridnya mengatakan tidak.
Prof Kang meminta Se Hyun mengucapkan “Ah...” dengan panjang, Suara Se Hyun sangat pelan dan pendek terdengar. Prof Kang merasa tak ada bedanya sama sekali, meminta agar memberikan suara lantang dan keras supaya terdengar. Se Hyun tetap melanjutkan dan suaranya makin tak terdengar sama sekali, hanya melihat mulutnya bergerak-gerak. Melihat anak muridnya bersuara kecil, berpikir Se Hyun itu sakit perut, lalu menatap wajah Se Hyun yang muram, mungkin baru putus dengan pacarnya. 

Kelompok ketiga, Pria yang memberikan presentasi membahas MP3 black edition yang pernah merajai pasar dunia dengan menyarankan sebuah pendekatan  supaya produk tersebut bisa bertahan lalu meminta mendengarkan rekaman dari kekuatan produk mereka. Suara tak keluar dari laptop yang digunakan, Prof Kang pikir rusak karena tak mendengar suaranya.
Kalau semuanya seperti ini,  kelompok kami masih ada harapan. Gumam Hong Sul berharap. 

Kelompok Yoo Jung membahas tengtang  Mall Samjin yang menggunakan strategi "Costumer First " dan pemasaran masal sebagai dasar, yang membuat menjadi pemain utama  di pasar domestik. Hong Sul menatap Yoo Jung yang benar-benar rapih dalam mempresentasikan tugasnya.
Mereka peringkat pertama dalam  kapitalisasi pasar dan penjualan. Akan tetapi, keuntungan operasionalnya  lebih kecil dibanding yang lain.” Jelas Yoo Jung dengan diagram bulat,
Da Young memuji Yoo Jung yang memang hebat seperti biasanya. Yoo Jung mengatakan Perubahan strategi sangat diperlukan oleh Mall Samjin dan menyelesaikan presentasinya. Semua anak murid pun memberikan tepuk tangan, Prof Kang memuji Sangat bagus dengan memberikan nilai pada kelompok Yoo Jung selanjutnya memanggilnya kelompok lima. 

Hong Sul dkk siap untu maju ke depan sebelumnya memberikan hasil makalahnya, Min Soo terlihat binggung menjelaskan presentasi yang dibuat Hong Sul untuk kelompok mereka.
Paling tidak hasilnya tidak buruk, nilai A+ mustahil, tapi A masih mungkin. Jika presentasi ini berjalan lancar. Gumam Hong Sul melihat Min Soo berdiri ditengah podium.
Elen electronic berdiri tahun 1996 saat mereka memasuki pasar di Johannesburg. Produk utama mereka adalah digital home system .Mereka menjual sistem signage, golongan menengah, dan lain-lain.” Kata Min Soo membaca lembaran presentasi ditanganya.
Hong Sul yang melihat terlihat pasrah, Prof Kang bertanya perusahan itu menjual apa. Min Soo tak menyambung menjawabnya, Prof Kang menegur Min Soo yang sedari tadi melihat lembaran kertas dan tak peduli pada pendengar sama sekali lalu bertanya Min Soo tahun keberapa.
Min Soo mengatan tahun ketiga. Prof Kang menegaskan sebagai mahasiswa tahun ketiga seharusnya sudah tahu harus bagaimana saat presentasi dan bertanya apakah Mau ulangi lagi atau tidak. Hong Sul bergumam dengan kejadian itu akan mendapatkan nilai B, Min Soo pun meminta maaf akan mengulang lagi. Prof Kang menolak karena menurutnya Alasannya sudah diperhatikan kalau Min Soo itu tak tahu materi yang dipresentasikan.
“Apa Kau mencari bahannya sendiri?” ucap Prof Kang, Semua orang hanya diam dengan anggukan kepala. Prof Kang lalu memanggil Hong Sul.
Jelaskan strategi pemasaran Elen electronic di Afrika selatan secara singkat.” Kata Prof Kang
Pemerintah Afrika selatan mengenakan  bea cukai pada investor asing, jadi...” ucap Hong Sul lalu dipotong oleh Prof Kang memanggil Sang Chul.
“Dia bicara tentang investor asing dan bea cukai, kan? Apa hubungan dua hal tersebut?” tanya Prof Kang, Sang Chul terlihat kebingngan.
Hong Sul ingin mengambil alih, tapi Prof Kang menegaskan bertanya pada Sang Chul. Akhirnya Sang Chu mencoba menjawab tapi ngawur, Prof Kang langsung beralih pada Da Young, bertanya memberikan pilihan akan melakukan atau  menerima investasi. Da Young dengan percaya diri mengatakan akan menerimanya, semua murid langsung tertawa mendengarnya.
Yoo Jung menatap Hong Sul yang tertunduk sedih, Hong Sul bergumam masih berharap mungkin masih bisa mendapatkan nilai C. Prof Kang menilai makalah yan dibuat kelompok lima cukup bagus dengan diagram, tapi menurutnya semua sudah tahu kalau Hanya satu orang yang  mengerjakan semua ini.
Sudah kubilang, kan? Jangan sampai ketahuan. Karena itu, kelompok lima... Kalian dapat nilai D.” Ucap Prof Kang, Semua terlihat kaget begitu juga kelompok Hong Sul
Hong Sul dkk hanya bisa diam memantung padahal disuruh duduk. Prof Kang pun mengancam kalau memang tak mau mereka lebih baik pulang. Yoo Jung terlihat ikut sedih melihat hasil kerja keras Hong Sul malah mendapatkan nilai D. Prof Kang mengaku selama ini kelompok lima itu yang terburuk setelah itu memilih untuk menyelesaikan mata kuliahnya dan keluar ruangan. 

Hong Sul hanya bisa tertunduk, Sang Chul meminta maaf pada juniornya mengaku sudah tahu jawabanya tapi karena terlalu tegang jadi gugup menjawabnya, lalu memarahi Min Soo yang gemetaran. Hong Sul memilih untuk membereskan barang-barangnya.
Min Soo beralasan bukan yang biasa memberikan presentasi, Sang Chul mengejek semua orang pasti biasa presentasi. Da Young membela Min Soo kalau Sang Chul tanggung jawab sekarang karena tak bisa menjawab. Sang Chul juga menyalahkan Da Young tak bisa menjawab pertanyaan. Da Young merasa bisa menjawabnya.
Sang Chul memohon agar Hong Sul tak marah, menurutnya ditusuk dari belakang sudah  biasa di kehidupan kampus jadi berpesan agar Berpikir positif saja.  Min Soo juga meminta maaf mengaku kesalahan mereka semua, Da Young mengeluh seharusnya lebih dulu saja. Sang Chul bertanya apa maksudnya.  
Hong Sul melihat ada lembaran makalah yang dibuat Da Young sendiri. Da Young terlihat gugup tak bisa menutupinya. Hong Sul memilih untuk pergi tanpa memberikan tanggapan. Sang Chul mengejek Hong Sul seperti dunia berakhir hanya karena dapet nilai D, Da Young juga setuju dengan wajah sinis. Yoo Jung menatap Hong Sul yang keluar kelas dengan tatapan lesu. 

Hong Sul menemui Prof Kang, menurutnya tak adil menerima nilai D padahal sudah berkerja keras. Prof Kang tahu Hong Sul sudah bekerja keras sendiri tapi itu masalah terbesarnya. Hong Sul mengangkat wajahnya, menatap Prof Kang.
Seol. Aku tahu betapa kerasnya  kau berusaha. Menurutmu, kau itu rajin, kan? Dan karena yang lain tidak sepertimu, maka kau menyerah pada mereka dan mengerjakannya sendiri, kan? Memang itu cara paling mudah. Dilihat dari sisi itu kau memang  bisa dapat nilai baik. Tapi kehidupan sosial bukanlah hal  yang bisa kau lakukan sendiri Dan yang terpenting,  kau itu jurusan manajemen bisnis.” Ucap Prof Kang
Apa itu manajemen? Komunikasi dan Komunikasi adalah segalanya. Kau mengerti maksudku, kan?” kata Prof Kang lalu menyuruh Hong Sul keluar karena menurutnya tak ada pengecualian.
Hong Sul menutup pintu ruangan Prof Kang, sambil bergumam dengan wajah sedih karena baru pertama kali mendapatkan nilai D. 

Hong Sul berjalan dengan wajah lesu, Bo Ra dan Eun Taek berlari mengaketnya. Lalu Bo Ra bertanya apakah presentasi Hong Sul berjalan lancar, Eun Taek yakin Hong Sul akan mendapatkan nilai A plus, Hong Sul hanya sedikit tersenyum. Eun Taek yakin pasti Hong Sul tak mendapatkan nilai A Plus.
Bo Ra  mengerti karena pasti kelompoknya kurang bagus, menurutnya akan lancar saja kalau ujianya akan bagus dan dengan bersemangat merencankan akan berlibur bersama-sama pergi ke busan bermain dipantai dan makan sashimi. Hong Sul mengatakan terserah saja dengan wajah lesu, Bo Ra pikir temanya tak setuju lalu mengusulkan untuk pergi ke gunung atau pulau Nami.
Aku bilang terserah padamu, kau Bilang sekali saja cukup.” Kata Hong Sul dengan nada tinggi
Hei, kenapa marah? Aku cuma tanya liburan kita.” Kata Bo Ra binggung
Aku dapat D di kelasnya Prof Kang dan Mungkin beasiswaku akan dicabut. Jadi Bukan waktu yang tepat  membicarakan liburan.” Tegas Hong Sul
Kalau begitu cerita padaku. Dan Kenapa marah? Aku terus bertanya karena  kau tak menjawab. Apa itu salah? Kau selalu seperti ini..... Kau tak pernah cerita dan  selalu kau pikir sendiri.” Keuh Bo Ra
Aku tak bisa liburan, karena Aku tak punya uang. Puas?” kata Hong Sul
Bo Ra merasa seharusnya Hong Sul bercerita kalau ada kesulitan menurutnya dengan sikpa temanya membuatnya jadi orang jahat. Hong Sul menegaskan kalau itu masalah pribadi jadi tak perlu cerita hal menyedihkan seperti itu, walaupun cerita maka masalah tak selesai. Bo Ra pikir bukan masalahnya, tapi Hong Sul yang tak pernah mengatakan perasaan sebenarnya sahabatnya lalu pamit pergi. Hong Sul memanggilnya, Eun Taek binggung melihat keduanya bertengkar lalu menanyakan keadaan Hong Sul terlihat lesu. Hong Sul menyuruh Eun Taek mengejar Bo Ra untuk menenangkanya dan akhirnya memilih jalan berlawanan. 

Hong Sul mengeluarkan earphone dan memakainya keluar dari kampus, Yoo Jung melihat dari dalam mobil memanggil Hong Sul tapi tak di dengar. Hong Sul berjalan melalui trotoar dengan cafe-cafe disampingnya. Yoo Jung mengikutinya melihat tangan Hong Sul bergoyang seperti mengikuti ketukan lagu yang didengarnya. 

Sesampai dibelokan, In Ho keluar dari minimarket langsung mengambil tas Hong Sul dan memakainya, lalu berkomentar wanita macam apa yang membawa tas sangat berat. Yoo Jung melihat In Ho sepert sudah dekat dengan Hong Sul. Hong Sul binggung melihat In Ho tiba-tiba datang mengambil tasnya, In Ho menyapa Hong Sul dengan sebutan si rambut anjing.
Kapan kau belikan makanan? Masih kurang 2 kali, kan?” kata In Ho menagih, Hong Sul meminta agar tasnya dikembalikan. In Ho tetap ingin membawanya dan mengantarnya pulang. Hong Sul pun membiarkanya dengan berjalan dengan wajah muram.
“Apa ada masalah?” tanya In Ho, Hong Sul menyangkalnya.
Apanya yang tidak.... Sekilas saja sudah kelihatan  kau ada masalah. Saat ada masalah, kau jadi kelihatan tua.” Komentar In Ho
Hong Sul berhenti berjalan menatap In Ho sambil bergumam Semua orang bilang cara hidupku salah. Apa yang harus kulakukan  disaat seperti ini? In Ho bertanya kenapa Hong Sul tiba-tiba diam saja, Hong Sul tak ingin berbicara dan memilih untuk jalan kembali. In Ho melihat Hong Sul itu seperti sudah siap dikubur hidup-hidup. 

Hong Sul dikagetkan dengan In Ho yang menempelkan minuman dingin didahinya, dengan kesal mengatakan sedang tak mood bercanda. In Ho menegaskan kalau itu untuk mendinginkan kepalanya, walaupun tak tahu masalahnya tapi meminta agar Hong Sul mendinginkan kepalanya dan lupakan karena akan semakin sulit kalau dipikirkan lalu memberikan minumanya.
Setelah itu menyuruh Hong Sul agar memakan yang manis-manis saat stres lalu pamit pergi. Hong Sul meminta In Ho mengembalikan tasnya, In Ho buru-buru mengembalikan lalu  kembali berjalan tapi langkahnya sengaja dipelankan. In Ho tersenyum melihat tingkah In Ho lalu berjalan bersama, In Ho pun ikut tersenyum. Yoo Jung sedari tadi terus melihat keduanya,walaupun jaraknya cukup jauh. 

Yoo Jung menuangkan air minum memikirkan tentang In Ha dan In Ho, lalu menelp ayahnya ingin membahas tentang In Ha dan In Ho. Tuan Yoo menanyakan apa yang dinginkan anaknya. Yoo Jung pikir keduanya  bukan anak-anak jadi sudah waktunya ayahnya berhenti membantu keduanya.
Sebaiknya ayah buat mereka  membantu diri mereka sendiri.” Jelas Yoo Jung
Ah, tapi... In Ho tak ingin dibantu.” Kata Tuan Yoo
Kalau begitu bantu In Ha saja, Bagaimana kalau dipekerjakan  di perusahaan? Mungkin di Bagian akunting atau IT dan Akan lebih baik kalau dia punya lisensi.” Kata Yoo Jung
Tuan Yoo masih tak yakin In Ho akan melakukanya, Yoo Jung mengatakan  akan mengurusnya. Tuan Yoo setuju karena dirinya lebih baik karena anaknya memikirkan keduanya, karena sudah lama tak bertemu In Ho jadi meminta agar berteman denganya. Yoo Jung mengerti dengan wajah dinginnya. 

Yoo Jung langsung mendengarnya teriakan In Ha yang tak percaya ditelp oleh cowo tampan. Terdengar suara binggung, karena Yoo Jung meminta In Ha menerima lisensi dan ikut kelas
Jung, kenapa sikapmu jadi seperti ini? Kau tahu aku tak suk  hal semacam itu. Kau tak berpikir aku akan  melakukannya, kan? Apa maksudmu tidak tahu?” ucap In Ha merengek dan akhirnya tangan yang sedang dipasang kutek tercoret.
Yoo Jung ternyata sudah menjauhkan telpnya dan terdengar teriakan In Ha memarahi si pegawai karena sudah  membuat kukunya seperti mainan. Yoo Jung menegaskan kalau ini adalah kesempatan terakhirnya, lalu menutup telpnya. Setelah itu membaringkan kepalanya di sofa mengungkapkan kalau itu pilihan yang sangat benar karena Banyak kesalahan yang terjadi.

Hong Sul masuk ke dalam kamar mandi untuk mengeringkan pakaianya, mengingat ucapan Prof Kang yang memberikan nilai D untuk tugasnya. Teringat dengan penjuanganya berkerja di fast food, membuang sampah yang sangat berat mengoreng kentang.
Aku tidak punya waktu untuk menoleh, Harus terus melihat ke depan agar tidak jatuh.... Melihat ke depan.....Kupikir selama ini hidupku sudah sangat berat.” Gumam Hong Sul.
Setelah di fast food, Hong Sul berkerja dikedai kopi. Lalu teringat kembali ucapan Prof Kang Hanya karena yang lain tidak sebaik dirimu. Jadi kau mengerjakannya sendirian, kan? Aku yakin itu lebih mudah.
Apanya yang salah? Kalau saja semua ini hanya menjadi kesalahanku...” gumam Hong Sul menahan tangisnya. 

Hong Sul pergi ke loker ada Sang Chul dkk, yang menyudutkan kalau Kesalahan satu orang akan berakibat pada semuanya, akhirnya Semua jadi dapat D dan menyindir kalau orang itu suka sekali.
Semuanya menjadi berantakan.
Hong Sul menaiki tangga tak sengaja bertemu dengan Bo Ra, sebagai teman Bo Ra menanyakan apakah Hong Sul ujian. Hong Sul mengangguk, Bo Ra mengungkapkan Semoga berhasil lalu menuruni tangga dengan sikap dingin.
Aku tidak tahu bagaimana cara agar semua kembali normal.” 

Hong Sul membeli minuman di mesin dengan memasukan koinya dan matanya terus menatap ke lembaran mata kuliahnya, tapi ternyata koinya kurang dan mencari-cari koin lain disaku roknya. Tiba-tiba seseorang memasukan koin ke dalam mesin lalu pergi.
Yang dapat kulakukan, adalah melakukan yang harus kulakukan.
Hong Sul melihat Yoo Jung pergi meninggalkanya, lalu memanggilnya. Yoo Jung terdiam lalu membalikan badanya.
Hong Sul berjalan ke danau membungkuk meminta maaf,  karena menyiapkan kencan tanpa memberitahunya, tapi memohon agar  jangan salah paham kepadanya kalau ia dekat bukan karena Ah Young.
Karena menurutku sunbae adalah orang yang baik jadi dengan alasan itulah aku mengenalkanmu padanya. Maafkan aku telah menyakiti perasaanmu.” Kata Hong Sul
Aku juga minta maaf, karena Sikapku sudah kekanak-kanakan. Dulu aku malu dan jengkel.” Kata Yoo Jung, Hong Sul menatap Yoo Jung bergumam Jengkel karena apa?
Mari kita lupakan saja, pertengkarannya.” Kata Yoo Jung
Hong Sul yang tadi melamun pun mengangguk setuju, lalu apabila Yoo Jung memiliki waktu nanti malam akan mentraktirnya. Yoo Jung terdiam, Hong Sul pikira akan membelikan makanan yang Mahal. Yoo Jung tersenyum bertanya seberapa mahal harganya. Hong Sul terlihat binggung tapi menyerahkan semuanya pada Yoo Jung yang memilih makananya. 

Yoo Jung membeli empat kimbap segitiga, lalu bisa membuka dengan benar. Dengan senyum bahagia menganggap dirinya hebat. Hong Sul ikut bahagia memberikan tepuk tangan, berkomentar hebat padahal sulit melakukannya. Yoo Jung menceritakan sudah banyak berlatih dan memberikan pada Hong Sul. 

Hong Sul melihat Yoo Jung berjalan disampingnya, Yoo Jung menanyakan kenapa terus menatapnya. Hong Sul mengaku merasa lega mereka sudah baikan karena dulu sangat tidak nyaman. Yoo Jung mengaku seperti itu juga, Tapi Hong Sul merasa Yoo Jung tidak kelihatan seperti itu.  Yoo Jung mengataka hanya pura-pura bersikap santai, Hong Sul tersenyum teringat pesan In Ho untuk berhati-hati dengan Yoo Jung karena tidak seperti yang terlihat.
Sunbae, apa kau kenal dengan Baek In Ho? Orangnya tinggi, dan bicaranya kasar. Ahh.... Pokoknya agak kasar.” Tanya Hong Sul
Bagaimana bisa kenal dia?” balas Yoo Jung mengalihkan pembicaran
Dulu hp ku pernah hilang, dan dia yang menemukannya. Sepertinya dia mengenal sunbae.” Cerita Hong Sul
Hiraukan saja dia, kalau bertemu lagi. Jangan dekat-dekat orang seperti itu.” Tegas Yoo Jung

Hong Sul pikir tak usah bertanya lagi, Yoo Jung melihat Daerah rumah Hong Su gelap sekali dan Bahaya kalau wanita jalan sendirian, jadi mulai sekarang akan menemaninya. Hong Sul pikir tak perlu lalu menunjuk satu pintu kalau sudah sampai depan rumahnya dan mengucapkan terimakasih.
Duanya saling menatap, Hong Sul terlihat gugup kembali mengucapkan terimakasih karena sudah mengantarnya, Yoo Jung terus menatapnya, Hong Sul pun memilih untuk pamit dulu. Yoo Jung menarik tangan dan lampu didepan pintu pun menyala. Hong Sul terlihat kaget.
“Hong Sul....Maukah berpacaran denganku?” ungkap Yoo Jung mengutarakan isi hatinya. 
bersambung ke episode 4 

3 komentar:

  1. Kasian banget y hong seol udah gk tidur semalaman Eh dapet nilai D
    wkkk pertama kali dapet nilai D shok bnget dia
    Di tunggu kelanjutan nya mba dee
    Semangat :)

    BalasHapus
  2. Ah beda banget di webtoon nya ini ep 3 udah nembak lo di webtoon nya ep 69
    Dan Park hae Jin..

    BalasHapus
  3. Saya suka kim go Eun....aktingnya baguzzzz
    Dan park hae jin, finally bisa jadi LM juga...dan aktingnya tmbh bagus...Kamsahamnida bak diyah....

    BalasHapus