Rapat mulai dilanjutkan
“Kapten Choi.. Kau tau apa yang diperlukan sebuah kasus untuk dinyatakan sebagai rangkaian kasus pembunuhan, kan? Setidaknya ada tiga pembunuhan dan kesabaran menunggunya, Bukankah kurang bukti disebut sebagai rangkaian kasus pembunuhan?” kata si pria berkacamata
“Aku tidak setuju, Tiga adalah angka minimal yang lebih cocok untuk Amerika yang diatur oleh FBI. Menurutku, seharusnya hanya dua minimalnya yang ditetapkan Korea. Jika pembunuhnya tidak tertangkap, maka akan ada korban selanjutnya. Aku setuju dengan pernyataan itu dan sesuai dengan rangkaian pembunuhan.” jelas Joo Hoo
Semua mengangguk, Ketua Yum malah menyindir mereka seperti ada di kampus karena mereka menggunakan teori ketika penyelidikan, yang seharusnya memikirkan yang lain seperti rasa takut masyarakat. Ia tak setuju dengan penyataan kalau ini adalah kasus pembunuhan berantai. Young Jin hanya bisa diam.
“Pertama, pikirkan tentang kapan dan bagaimana kau akan mengatakannya kepada pers Dan laporkan kepada kami ketika kau sudah memiliki rencana.” ucap si kepala polisi.
Dong il dengan topi yang menutupi wajahnya masuk ke dalam sebuah toilet, seorang pria tua juga sedang buang air kencing disamping. Setelah selesai sang pria sambil bernyanyi mencuci tanganya di wastafel.
Ketika melihat ke cermin, kaget karena Dong il berdiri tepat dibelakangnya lalu bertanya siapa pria yang ada dibelakanganya. Dong il melepaskan topinya dan menatap sinis, si pria tua terlihat kaget dan ketakutan. Dong il menyapa dengan memanggil nama si pria Myung Ho yang sudah lama tak bertemu.
Beberapa saat kemudian, Myung Ho sudah tak sadarkan diri didalam sebuah ember besar. Dong il sengaja menutupnya dengan kain dan plastik lalu mendorongnya keluar seperti sedang membawa sampah keluar.
Dua polisi sedang mengejar Presdir Kim tapi mereka kehilangan jejak malah melihat sesuatu yang mencurigakan. Seo Seung Ho yang baru saja mengunci pintu dengan gembok terdiam lalu membelakanginya. Polisi meminta supaya Seung Ho untuk tetap diam.
Seung Ho memilih untuk kabur dari kejaran polisi, sementara Seketaris Yoon yang baru saja membunuh Presdir Kim dengan mencekikinya mengunakan handuk kembali ke dalam mobil melaporkan pada Tae Yoo semua sudah dibereskan.
“Bajingan bodoh. Aku melihatnya dari belakang dan dia tetap tertangkap?” umpat Tae Yoo
“Sejak direktur Kim menghilang, kami mengikuti semua jalur yang kau tunjukan.” jelas Sek Yoon
“Cari pengganti direktur Kim... Seseorang yang pintar.” perintah Tae Yoo, Sek Yoon pun mengerti.
Ketika mobil sedang berjalan tak sengaja menabrak Seung Ho yang sedang berlari, terlihat dengan jelas wajah Seung Ho yang menatap ke dalam mobil lalu kembali lari. Tae Yoo sempat melihat para polisi yang mengejarnya lalu meminta supaya Sek Yoon segera meninggalkan tempat itu.
Do Young mengajak Eun Young makan bersama bahkan sempat mengodanya untuk minum bir bersama. Eun Young mengejek Do Young sekarang itu akan melaporkan bisnis ini sebagai penjualan alkohol ke anak kecil lagi.
Beberapa saat kemudian, Do Young meminta Eun Young melihat ke arah belakang. Ibu Eun Young datang dengan mimik sedih menatap anaknya, Eun Young terlihat kesal memilih untuk pergi dengan mengancam tak perlu menghubunginya kalau Do Young hanya berusaha untuk menipunya.
“Aku akan memesankanmu bir Tapi... minumlah dengan ibumu.” kata Do Young, sang ibu pun mendekati Eun Young
“Aku sudah bilang padamu untuk memakai make up dan Aku benci melihatmu terlihat tua seperti ini.” ucap Eun Young ketus pada sang ibu, tapi terlihat seperti menutupi perasaan sayangnya pada sang ibu.
Esoknya, kembali ditemukan mayat didalam sebuah mobil dengan selang yang sengaja dimasukan kedalam mobil dan Young Jin melihat TKP, dengan melihat seorang wanita muda yang sudah tak beryawa didalam mobil dan semua kamera CCTV sengaja dibuat menghitam sehingga tak bisa merekam kejadian.
Di dalam ruang rapat, Si Detektif yang mengejar Presdir Kim sengaja medatangi tim untu memberitahu informasi. Young Jin bertanya apakah ia melihat wajah dari si penjahat. Detektif mengatakan karena sudah malam jadi dapat melihatnya dengan baik.
“Dia tingginya sekitar 180cm dan langsing. Dan Sial, bajingan itu... dia benar-benar cepat.” cerita si detektif
“Apa Dia tidak tertangkap satupun CCTV di area ini?” tanya Young Jin
“Dari bagian Belakangnya tertangkap salah satu dari CCTV tapi yang rekaman satu itu tidak berguna.” kata si detektif.
Jae Duk mengeluh karena sebelumnya sudah memberikan kasus narkoba tanpa sedikitpun pada Jin Soo, si detektif tapi sekarang tak memberikan apapun. Jin Soo hanya bisa meminta maaf, Se Won tetap meminta tolong pada Jin Soo supaya memberikan rekaman CCTV pada mereka.
Jae Duk terus mengeluh dengan melihat rekaman CCTV si pelaku hanya dari belakang karena tak mungkin berguna. Young Jin tetap meminta supaya Se Won memutarnya kembali
“Ini sudah kesepuluh kalinya. Apa kau melihat sesuatu yang berbeda jika kau terus melakukannya?” keluh Jae Duk pasrah
“Perbesar lebih dalam mobilnya.” perintah Young Jin yang melihat mobil yang
“Lihatlah mobil itu dan nomer polisinya dan Temukan siapa pemiliknya. Jika mobil itu memiliki kotak hitam, penjahatnya mungkin akan terekam.” perintah Young Jin pada Do Young.
Do Young kembali datang dengan membawa berkas tentang Mobil yang terdaftar atas Perusahaan Konstruksi KL dan Itu adalah perusahaan ketua Kang, ayahnya Kang Jae Won. Semua terlihat menegang
“Apa kau merasakan yang lain?” tanya Jae Duk yang sudah mengetahui mimik wajah ketuanya.
“Kau mengikuti direktur Kim, si pria dalam kasus narkoba yang kami berikan itu?” tanya Young Jin, Ji Soo membenarka
“Area itu adalah area pabrik industri, jadi Tidak ada alasan bagi seseorang seperti ketua Kang ada disana. Dan jika ada, semua pabrik ditutup.” jelas Young Jin
Se Won bertanya-tanya alasan Direktur Kang ada ditempat itu, Jae Duk pikir dirinya itu tak memiliki jawabannya jadi harus pergi menanyakan padanya. Jin Woo yang nampak binggung bertanya siapa itu Direktur Kang. Jae Duk memberitahu dia adalah seorang pria yang membesarkan seorang anak dengan baik.
Jae Duk dan Se Won mencari mobil dengan plat nomor 6895 di parkiran sementara Young Jin, Do Young dan Jin Woo menemui Tae Yoo diruanganya, dan hanya ingin berbicara to the point karena tahu Tae Yoo sangat sibuk.
“sekitar tengah malam, ditemukan mayat di komplek industri dan kami kehilangan tersangka. Lalu, mobilmu terekam kamera CCTV disana. Apakah kau melihat seorang pria berlari menjauh dari tempat tersebut?” tanya Young Jin
“aku tidak melihatnya karena aku tidak berada disana” ucap Tae Yoo berbohong
“apakah ada seseorang, selain kau, yang menggunakan mobilmu?” tanya Young Jin mencari tahu
“aku tidak tahu, tapi aku tidak sedang menggunakan mobil itu” ucap Tae Yoo kembali berbohong.
Young Jin pun meminta izin untuk melihat mobilnya, Tae Yoo dengan santai mempersilahkannya lalu menekan telp diruanganya untuk meminta Sek Yoon datang keruangannya segera.
Sementara di pakiran, Jae Duk berhasil menemukannya bertanya apakah kotak hitam itu masih berfungsi. Se Won menunjuk pada lampu di kamera itu yang berkedip jadi itu artinya kotak hitamnya berfungsi dengan baik
“Hey! sekarang kau bukanlah pemula, kau bersikap sebagaimana mestinya.” komentar Jae Duk
“Hey, aku akan mendapatkannya pangkat segara, jadi kau seharusnya lebih menghormatiku sedikit.” kata Se Won bangga sambil menyentuh pundaknya.
Sek Yoon datang menemui Young Jin dkk yang sudah menunggu diluar ruangan, Young Jin bertanya tentang kotak hitam di mobil yang dimiliki Tae Yoo, Sek Yoon bertanya alasan mereka mencarinya. Young Jin memberitahu berkaitan dengan kasus pembunuhan
Mereka pun dibawa ke ruangan lain, Sek Yoon memperlihatkan sebuah laporan yang memberitahu tidak ada catatan perjalanan waktu itu. Jin Woo memberitahu kalau mobil itu terekam di CCTV.
“sopir mobil ini mungkin menggunakannya tanpa izin.” ungkap Sek Yoon mencari alasany
“apakah mungkin sopir tersebut seperti itu, dengan menggunakan mobil ketua tanpa izin?” komentar Do Young tak percaya
“aku Pikir tidak, jika seperti itu, dia akan segera di pecat.” jelas Sek Yoon, Young Jin kembali melihat laporan tentang mobil perusahan yang keluar.
Tae Yoo yang bertemu dengan pengacara Kim meminta supaya menyuruh Sekertaris Yoon untuk membawa mobilny dan menganti kartu memori pada kotak hitamnya.
Sek Yoon pun menerima perintah dari telp, Jin Woo yang melihat wajah Sek Yoon seperti pernah bertemu, Sek Yoon rasa mereka pernah bertemu di airport karena sebelumnya melihat Young Jin dan Do Young, Jin Woo merasa belum pernah ke aiport, Sek Yoon pun minta pada manager lain supaya memanggil sopir ketua.
Akhirnya Sek Yoon ingin melakukan rencananya, tapi Jae Duk dan Se Won sudah menghalangi karena ingin menyelidiki mobil ini. Sek Yoon meminta surat perintahl lalu menyuruhnya minggir, Jae Duk pun menahanya dengan berjongkok sampai Se Won ke masuk ke dalam mobil lalu segara mengejak Sek Yoon pergi.
Young Jin bertemu dengan sopir bertanya apakah ia keluar rumah dan tidak pergi ke area industri. Sopir itu membenarkan, saat itu juga Jae Duk menlaporkan kalau Tae Yoo pergi meninggalkan gedung. Mereka pun segera menuruni gedung dengan lift.
Didepan lobby terlihat Seung Ho sedang berbicara dengan seorang pegawai. Mobil Sek Yoon sudah ada di depan lobby dan Tae Yoo langsung masuk, sek Yoon segera mengeluarkan kartu dan memberikan pada bosnya.
Young Jin dkk bisa menghentikan laju mobil Tae Yoon meminta supaya berkerja sama karena mereka mencari mobil itu, Tae Yoo merasa seperti seorang kriminal dan rasanya sangat tidak nyaman lalu mengejeknya polisi itu bekerja pada pemerintah, jadi seharusnya bekerja sama.
Do Young pun langsung mencari setelah semua keluar dari mobil tapi tak menemukannya. Young Jin pun bertanya pada Sek Yoon dimana keberadan memory cardnya. Sek Yoon beralasan Karena butuh privasi, mobil Tae Yoo tidak menggunakan kotak hitam.Se Won yakin melihat memory card itu saat ada dipakiran.
Young Jin meminta supaya mereka bisa memeriksa pakaian, Jin Woo memeriksa Sek Yoon dan hasilnya nihil. Ketika Jae Duk akan memeriksa Tae Yoo, pengacara Kim meminta surat perintah apabila ingin mengeledah ketua Kang. Semua pun tak bisa berbuat apa-apa, Tae Yoo dengan nada mengejek mengatakan waktu adalah uang lalu masuk kembali ke dalam mobil.
Di dalam ruanganya, Tae Yoo melihat rekaman dari Black box mobilnya bisa terdengar permbicaraan tentang presdir Kim didalam mobil lalu setelah itu menabrak Seung Ho yang berlari dan melihat wajah si pelaku dengan wajah mengejek mengatakan semua itu sangat menarik dan menyenangka.
Sementara Seung Ho dengan iriangan musik klasik dirumahnya, melihat [Laporan Rahasia Grup KL] dan terlihat nama Jaksa Ko Byung Wook serta Ketua Yeom Sang Min yang menerima aliran dana lalu tertawa melihatnya.
Kemudian ia pergi ke ruang bawah tanah, diruangan suana terlihat dua gadis yang sengaja dikurung mengungkapkan kalau Permainan ini semakin menarik karea Saksi yang tidak dapat mengatakan apapun telah muncul.
Berita pun akhirnya disiarkan keseluruh Korea.
“Dua hari lalu, di pabrik mobil di Yeongdeung-Po Park, seorang pemuda, telah dibunuh dengan gas beracun dan tubuhnya disembunyikan. Polisi mengerahkan Tim 3 dari Divisi Kejahatan. Kamera CCTV di TKP telah diperiksa. dan Mereka juga menyelidiki daerah sekita, tapi belum memastikan pelakunya.”
“Polisi beranggapan hal ini berkaitan dengan pembunuhan 15 hari lalu di Sungai Han dekat Kanghwa. Mereka yakin pembunuhnya sama dengan yang membunuh Song. Hal ini berdasarkan rangkaian pembunuhan anak yang hilang.Penyelidikan masih berlanjut.”
[10 Hari Kemudian]
Jae Duk berusaha mencari semua petunjuk dari polisi yang menangani bagian CCTV, sementara Young Jin duduk diruangan atasannya. Kepala Yum masuk ruangan menyindirnya karena tidak pernah melihatnnya seperti ini sejak masih menjadi seorang pemula. Young Jin hanya bisa mengatakan kata maaf.
“Kantor pusat akan mengambil alih kasus ini. Karena kau, aku harus menanggung malu. Kehormatanku yang dipertaruhkan, kau tahu. Tapi kau tidak akan dapat memecahkan yang satu ini, ketua juga dalam bahaya.” tegas Kepala Yum mengomel. Young Jin tahu dengan hal itu
“Bilang jika kau butuh sesuatu. Aku akan membantu semampuku, Tangkap dia bahkan jika itu harus mempertaruhkan nyawamu. Jika kau tidak menangkapnya... Kau, aku, dan ketua akan mendapatkan masalah. Mengerti?” ucap Kepala Yum
Malam harinya
Jong Ho dan Young Jin datang ke restoran istri Jae Duk, Nyonya Hong sambil memberikan Soju mengeluh Suaminya terlihat lelah, tapi Young kelihatan mengerikan, sementara Jong Ho yang masih terlihat baik-baik saja. Young Jin mengeluh kasus kali ini sangat sulit.
“Jika kau kesulitan, kau harus bersandar pada seseorang. Jangan terlalu keras terhadap dirimu.” tegas Joon Ho
“Aku tak tahu. Tak peduli seberapa sering aku memikirkannya, tapi Aku tidak tahu apapun. Bagaimana bisa tidak ada petunjuk? Mungkin, jika seorang iblis yang melakukannya.” komentar Young Ji frustasi
“Tentu saja bukan itu. Ini seseorang yang benar-benar gila. Karena kau membeberkan rangkaian pembunuhan itu dan media menutup-nutupinya. Para orang tua dan sekolah-sekolah sangat waspada dan menemukan anak-anak lain yang hilang. Jadi, banyak anak yang kabur ditemukan dan pulang kerumah. hal itu sendiri, adalah hal yang luar biasa. Jadi... jika kau merasa tertekan, kau harus berhenti.” cerita Joon Ho
Young Jin terlihat masih belum puas, Joon Ho pun menceritakan dalam setahun ada banyak kasus-kasus yang tak terselesaikan dan mereka tidak bisa menangkap setiap penjahat diluar sana karena itulah sebuah kehidupan. Young Jin hanya bisa diam dengan tatapan kosong.
bersambung ke part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar