Hong Sul memasukan barang-barangnya ke dalam kardus
sambil mengeluh adiknya tak mengangkat teleponnya. Terdengar bunyi ketukan pintu, mengatakan dari perusahaan
truk barang. Hong Sul pikir adiknya yang sengaja
menelp truk barang untuk pindahan lalu membuka pintunya.
Bo Ra dan Eun Taek sengaja mengagetkan Hong Sul yang akan
pindahan, Hong Sul tersenyum sumringah melihat dua temanya itu datang membantu.
Bo Ra tiba-tiba mengajak seseorang untuk keluar, Hong Sul melotot kaget melihat
Yoo Jung juga ikut datang. Bo Ra merasa sudah seharusnya seorang pacar itu
menjadi “tukang” ketika pindahan.
“Sunbae, apa baru kali ini kau ke rumah Seol?” tanya Bo Ra
“Sepertinya dia sudah sering ke
sini.” Komentar Eun Taek melihat keduanya, Hong Sul panik
mencoba menyangkalnya.
Bo Ra melihat mereka hanya tinggal mengangkatnya saja ke
mobil jadi mereka lebih baik makan saja dulu. Eun Taek setuju karena mereka
belum pernah makan bersama dan ada bar didekat rumahnya itu. Hong Sul akan
makan setelah membereskan semuanya, Bo Ra dan Eun Taek langsung menariknya
untuk ikut makan berempat.
Eun Taek dan Bo Ra jalan lebih dulu, Hong Sul berjalan
dengan Yoo Jung dibelakang menceritakan tempat itu adalah rumah pertama yang
ditinggali sendirian, jadi merasa sedih apabila harus pindah, karena harus
tinggal berjauhan dengan pacarnya dan juga temanya.
Hong Joon dan In Ho tiba-tiba datang berlawan arah
memanggil Hong Sul, melihat adiknya baru datang Hong Sul langsung memarahi
adiknya yang baru datang padahal sebelumnya berjanji ingin membantu. Yoo Jung
menatap sinis In Ho yang datang bersama adik Hong Sul.
“Dan kenapa kalian bisa pulang bersamaan?” tanya Hong Sul kesal
“Aku bertemu
dengannya di jalan tadi.” Ucap Hong Joon,
Hong Sul menduga adiknya itu minum bir lagi dan ingin
memukulnya. Bo Ra melihatpria tampan didepanya, bertanya siapa keduanya. Hong
Sul mengenalkan Hong Joon sebagai adik dan terlihat binggung mengenalkan In Ho.
Akhirnya In Ho mengenalkan diri sebagai guru di
tempat lesnya, kemudian meralat kalu sekarang sudah
berhenti lalu menyebutkan namanya.
Bo Ra
pun memperkenalkan namanya dengan gaya imut, Eun Taek kesal melihat Bo Ra
bersikap imut didepan In Ho, Hong Sul kembali menyuruh adiknya untuk berkemas,
Hong Joon menolak karena mengaku tak bisa membereskannya. Hong Sul ingin
memukul adiknya, Yoo Jung menarik pacarnya dan mengajak mereka makan bersama
saja lebih dulu. Hong Sul masih ingin mengomel, Bo Ra setuju dengan Yoo Jung
karena dari awal mereka ingin makan bersama. Eun Taek menarik Bo Ra agar
berdiri jauh dari In Ho
Di bar
Eun Taek menceritakan pernah kerumah Hong Sul dan itu jaraknya
sangat jauh dan pasti
akan kesulitan nantinya. Hong Sul sibuk makan
berpikir mau gimana lagi, Yoo Jun kaget mengetahui Eun Taek pernah datang
kerumah Hong Sul. Eun Taek menceritakan pernah makan hamburger juga.
Bo Ra heran kapan Eun Taek pernah pergi dan tanpa
dirinya. Eun Taek mengingatkan kalau saat itu Bo Ra sangat sibuk dan sudah
diceritakan, kalau Young Gon terus mengikutinya, jadi mengantar Hong Sul pulang. In Ho mengingat si pencundang, Young Gon pernah
berkelahi denganya.
“Kenapa dia mengikutimu sampai di rumah dan di tempat les? Dia juga pernah datang ke tempat
les.” ucap In Ho geram, Hong Sul memasang mimik wajah supaya
tak dibahas karena pacarnya tak tahu. Yoo Jung terlihat binggung karena ada
penguntit pada pacarnya.
“Dan Kau ke mana saja? Kenapa harus pria lain yang menjaga pacarmu ini?” sindir In Ho
“Kenapa kau tak pernah cerita?” tanya Yoo Jung
“Karena... itu bukanlah masalah besar. Dia hanya terus mengikutiku dan bicara omong kosong” jelas Hong Sul terbata-bata
“Mulai sekarang, ceritakan semuanya padaku.
Mengerti?” pinta Yoo Jung, Hong Sul mengangguk
mengerti. In Ho mendengus kesal melihatnya.
Bo Ra berkomentar Yoo Jung sangat
peduli pada Hong Sul dan benar-benar jadi pacar
sesungguhnya. In Ho tiba-tiba mengeluh kalau menjadi kerja
part-time harus mementingkan
latar belakang menurutnya tak masalah kalau
hanya lulusan SMP saja. Bo Ra tak percaya In Ho itu hanya lulusan SMP saja. Yoo
Jung mendengarnya seperti merasa bersalah.
Eun Taek pikir dirinya juga harus mencari pekerjaan part
time seperti In Ho. Hong Joon memberitahu toko mereka sedang membutuhkan
pekerja part time, Eun Taek dan In Ho dengan cepat langsung mengangkat
tanganya. In Ho mengingatkan sebelumnya Eun Taek bilang jarak rumah Hong Sul
sangat jauh, akhirnya Eun Taek menyerah dan membiarkan In Ho mendapatkan
pekerjaan Part time
In Ho bertanya dimana tempat kerjanya, Hong Joon
memberitahu Tempatnya ada di Kyungjung. Hong Sul meminta adiknya tak melakukan itu, Hong Joon
tak peduli, dengan menceritakan di toko mereka belum memiliki banyak pelanggan.
Hong Sul kesal adiknya ingin merusak bisnis keluarga, karena semua itu tugas ibunya. Hong Joon menegaskan
bisa melakukan juga. Hong Sul kembali mengumpat kesal, Yoo Jung memegang tangan
pacarnya untuk menahan diri. In Ho pun merayu Hong Joon tak perlu mendengak
ucapan kakaknya.
Bo Ra teringat kalau pencuri di lingkungan Hong Sul belum
tertangkap, pelakunya dulu pernah ada di area kampus sekarang di daerah
perumahan. In Ho membuat lelucon mengatakan kalau Pria itu ingin membuat
senjata dari pakaian dalam, Yoo Jung terlihat malu mendengarnya.
Hong Joon pikir pilihan tepat kakaknya pindah kalau tidak
mungkin bisa jadi korban. Bo Ra tahu akan Jarak
rumah Hong Sul itu pasti akan sangat menyulitkan temanya. Eun Taek mengajak semua bersulang untuk penyemangat
perjalanan jauh Hong Sul. Semua pun bersulang
bersama. Tapi In Ho yang terlalu bersemangat malah menumpahkan gelas Hong Sul,
Yoo Jung pun langsung mengambil tissue untuk membersihkanya.
Di tempat lain, Seorang pria bisa melepaskan tralis dan
memecahkan kaca jendela untuk masuk ke dalam kamar. Yoo Jung dkk pulang
bersama, Bo Ra mengajak Hong Sul bergadang karena ini hari terakhirnya di
Seoul, Hong Sul menolak karena harus berkemas, Bo Ra merasa mereka bisa
membantunya. Hong Sul pikir lain kali saja berpesta.
Eun Taek memutuskan akan membeli bir dan juga snack, jadi
mereka akan pesta malam hari ini. Hong Sul tetap menolak, Bo Ra dan Eun Taek
tak peduli langsung berlari pergi ke minimarket. Hong Sul hanya bisa menghela
nafas, menaiki tangga, tiga pria dibelakangnya juga ikut.
Hong Sul membalikan badanya, bertanya apakah ketiganya
akan ikut pesta. In Ho merasa harus ikut. Hong Sul pun meminta agar mereka
menunggu diluar karena ingin membereskan kamarnya lebih dulu. In Ho pikir untuk
apa bersih-bersih karena besok akan pindah. Hong Sul sudah berlari ke dalam
rumahnya.
Yoo Jung kesal melihat In Ho selalu ikut bersama Hong Sul
dkk, In Ho menegaskan kalau Hong Sul itu anak dari bos tempatnya berkerja, jadi
harus membantu dan meminta Yoo Jung tak perlu khawatir karena akan segera
pindah juga. Sambil berjalan, berjanji apabila si pecundan datang ke toko atau ke rumahnya akan menghajarnya.
Hong Joon berkomentar pasti sangat senang berkerja sama
dengan In Ho lalu ingin membahas ibunya. Yoo Jung merasa kesal memilih untuk
pergi masuk duluan saja.
Hong Sul baru saja akan membuat pintu, seorang pria
tiba-tiba keluar dari kamar membawa laptopnya. Si pria tanpa rasa bersalah
mengeluh Hong Sul datang lama sekali padahal sudah sedari tadi menunggunya.
Hong Sul ingin kabur tapi si Pria dengan cepat menariknya dan langsung
mencekiknya.
“Kau dari mana saja? Aku sudah lama mengawasimu. Kau adalah biang kotornya di sini, Tetangga yang aneh dan juga pria-pria yang selalu
mengikutimu. Hei, apa
orang tuamu tahu Bahwa
hidupmu seperti ini?” ucap si Pria, Hong Sul
berusaha melepaskan tapi tak berdaya bahkan hampir kehabisan nafas.
Yoo Jung datang saat si pria ingin memukul Hong Sul
dengan laptop, dengan mata melotot memerintahkan untuk melepaskan cekikannya.
Hong Sul akhirnya terlepas dari cekikkan dengan tubuhnya yang lemas, langsung
didorong dan akhirnya jatuh terguling dari tangga.
Si Pria mencari kesempatan kambur dengan melompati Hong
Sul dan Yoo Jung tak bisa mengejarnya karena keadaan Hong Sul baru jatuh dari
tangga. Si pria sempat melihat keduanya, Yoo Jung dengan mata elangnya bisa
melihat si pelaku walaupun mengunakan masker.
Hong Joon dan In Ho baru saja sampai didekat rumah, Si
pria bersikap berpura-pura seperti penghuni rumah dan berjalan melewati
keduanya. Yoo Jung berteriak untuk menangkapnya, Hong Joon dan In Ho terlihat
binggung tapi melihat si pria mencurigakan,
In Ho teringat dengan orang yang mengambil batu bata dan langsung
mengejarnya bersama Hong Joon. Yoo Jung akhirnya mengendong Hong Sul terlihat
lemas.
Bo Ra dan Eun Taek sampai dirumah dengan wajah panik
melihat Hong Sul sangat lemas. Eun Taek pikir mereka harus menelp 119, Ponsel
Hong Sul berdering, Yoo Jung mengangkat karena Hong Sul benar-benar tak
berdaya. Hong Joon menanyakan keadaan kakaknya dengan wajah panik. Yoo Jung
memberitahu Hong Sul sedikit terluka.
In Ho berlari bertemu dengan Hong Joon menanyakan apakah
kakaknya terluka. Hong Joon mengangguk, In Ho langsung mengumpat kesal akan membunuhnya
jika tertangkap. Hong Joon dengan nafas terengah-engah, memberitahu sudah
berkeliling tapi tak menemukan pelaku. Yoo Jung mengatakan akan keluar
sekarang.
Setelah menutup telpnya, meminta Bo Ra dan Eun Taek
menjaga Hong Sul dan meminta untuk menunggunya. Hong Sul mengeleng meminta Yoo
Jung tak pergi, Yoo Jung mengatakan Hong Sul harus pergi kerumah sakit lalu
mempercayakan pacarnya pada Eun Taek dan Bo Ra.
Hong Sul pun tak berdaya untuk menahanya karena tubuhnya lemas.
In Ho terus saja berlari mencari si pelaku, ke gang
sempit, jalan mendaki dan menurun semua ditelusurinya. Dengan terikan kesal,
mengumpat si pria seperti tikus sampai membuat seluruh wilayah bisa mendengar
terikanya. Ditempat lain, Pelaku mengintip lalu bisa bernafas lega dan membuka
topi serta masker karena In Ho tak bisa menemukanya.
Dengan nafas terengah-engah berusaha untuk keluar dari
gang yang sempit, tiba-tiba Yoo Jung bisa menemukan pelaku yang melukai
pacarnya dan langsung memberikan benturan dikepala si pelaku pada tembok.
Polisi akhirnya datang ke kamar Hong Sul, tak percaya
mereka yang masih mahasiswa harus menangkap pelaku sendirian lalu meminta agar
ketiga temanya untuk kembali. Eun Taek binggung karena tak ada yang mengangkat
telpnya. Polisi melihat keadaan Hong Sul merasa harus dibawa ke rumah sakit.
Yoo Jung membanting si pria yang sudah babak belur di
atas tumpukan sampah, merasa pacarnya itu memang
tak salah lihat ketika melihatnya ada
sesuatu dalam gang, lalu kembali menendang dengan mata sinisnya merasa orang
seperti pelakuk tak perlu hidup didunia dan menahan diri ketika ingin
menendangnya.
“Kau cocok dengan sampah itu.” Umpat Yoo Jung
Si pelaku berdiri berusaha membalas tapi Yoo Jung dengan
cepat bisa memukulnya dan memberikan tendangan diwajah, sampa si pelaku kembali
berbaring diatas tumpukan sampah. Yoo Jung bertanya apakah pria itu sudah
merasa kesakitan, karena sebelumnya juga sudah menyakiti Hong Sul.
“Hei, apa dia tahu kau seperti ini? Apa dia tahu, ternyata kau adalah orang gila?” ucap si pelaku dengan tawa mengejek
“Dia sudah tahu, Karena kami orang yang normal.” Tegas Yoo Jung
“Kau bilang sama? Ya, tentu saja... Lihat apa yang telah kau lakukan padaku. Hei, dia mungkin tak akan bisa mengerti sikapmu ini. Orang-orang seperti mereka tak akan mengerti perasaan orang
gila. Menurutmu
apa kita ini beda? Lihatlah
dirimu itu.” Ejek Si pria, Yoo Jung kembali
menendang wajahnya.
Polisi yang mengendong Hong Sul, mengeluh karen parkir
mobil ditempat yang jauh. Terdengar teriakan dari ujung jalan, In Ho
dikejar-kejar polisi karena dianggap sebagai pelaku, Polisi lain pun menurunkan
Hong Sul untuk menunggu karena akan membantu temanya.
Bo Ra merasa tadi mendengar suara In Ho yang berteriak
karena dikejar polisi, Hong Sul mendorong Bo Ra untuk memberitahu polisi kalau
bukan In Ho pelakunya. Bo Ra pun dengan cepat mengejar dua polisi, Hong Sul
binggung kemana perginya sang pacar.
Di dalam gang sempit, Yoo Jung beberapa kali menendang
perut si pelaku, lalu menarik dan membuangnya, ketika ingin memberikan
tendangan lagi. Si pelaku menahanya, dengan tawa mengejek ingin memberitahu
sesuatu.
“Tak akan ada orang yang bisa tahan denganmu, Bahkan wanita itu juga pasti akan pergi.” Ucap si pelaku dengan tawa mengejek, Yoo Jung kembali
membenturkan badan si pelaku ke tembok. Si pelaku jatuh, kaki Yoo Jun langsung
menginjak tanganya. Si pelaku pun menjerit kesakitan.
“Tangan ini yang kau gunakan untuk mencuri. Apa aku lebih baik dipatahkan saja?” kata Yoo Jung dengan mata sinisnya, Hong Sul bisa
mendengar suara Yoo Jung langsung terdiam dengan wajah shock.
Teringat kembali dengan cerita In Ho kalau tanganya itu dipatahkan
olah Yoo Jung. Beberapa
saat kemudian Yoo Jung keluar dari gang, Hong Sul langsung menunduk kepalanya.
Yoo Jung menghampiri melihat Hong Sul yang terluka malah duduk sendirian.
“Kenapa kau di sini sendirian? Di mana yang lainnya?” ucap Yoo Jung ingin meraih tanganya, Hong Sul ketakutan
langsung melepaskan tangan pacarnya, Yoo Jung binggung dengan sikap Hong Sul
seperti ketakutan.
Hong Joon dkk berlari menghampiri Hong Sul, Eun Taek
melihat ke dalam gang lalu memberitahu pelakunya sedang terkapar. Polisi pun
langsung menangkapnya. Hong Joon berusaha mengangkat kakaknya, Yoo Jung
berusaha membantu tapi Hong Sul malah menghempaskan tanganya. In Ho binggung
melihat sikap Hong Sul seperti takut dipegang oleh pacarnya sendiri.
Sang adik pun akhirnya mengendong Hong Sul, In Ho pun
terpaksa membantunya. Yoo Jung hanya bisa menatap sedih karena Hong Sul dibawa
kerumah sakit dan tak mau dipegang olehnya.
Yoo Jung akhirnya keluar dari kantor polisi, setelah
melakukan pemukulan dengan si pelaku kejahatan
“Untungnya, Yoo Jung tak mendapat masalah apapun Dan si Pria mesum itu, Dia bukanlah cucu
pemilik tanah.”
Wajah si pelaku sudah babak belur, polisi melihat
kejahatan si pria adalah Pemerkosaan,
perampokan.
“Tapi Dia adalah pemilik dari agen travel yang palsu dan pernah menjual paket liburan palsu, lalu korbannya itu tak bias kembali ke Korea karena tindak penipuan yang dilakukanya”
Si pelaku merasa tak ada yang salah denganya, menurutnya
Hong Sul yang salah karena mengijinkan
pacarnya masuk ke kamarnya, bahkan menyuruh polisi
melihat kesekeliling banyak penjahat selain dirinya. Polisi langsung memukul kepala si pelaku karena
ucapanya ngawur.
Polisi datang menemui Hong Sul dirumah sakit memberitahu
mental si pelaku bermasalah jadi menimbulkan kejadian seperti itu, karena melihat kondisinya maka hukumannya
akan ringan. Hong Joon yang mendengarnya terlihat
sangat marah, sang kakak meminta adiknya tenang.
Yoon Seob ikut datang untuk memberitahu kalau Joo
Yong bukan pelakunya, Polisi pun membenarkan karena
si pelaku sudah mengakui perbuatan sudah mengambil pakaian dalam wanita dan
menaruh dikamar Joo Yong. Hong Sul bisa bernafas lega mendengarnya, polisi pun
pamit pergi.
“Lukaku tak serius, kau tak perlu datang.” Ucap Hong Sul tak enak hati melihat Yoon Seob ikut
datang kerumah sakit.
“Tidak apa-apa, Kau tahu orang yang membantuku,
'kan? Apa Kau bisa memberikan ini pada mereka? Selain itu aku juga membelikanya untukmu” ucap Yoon Seob
sengaja datang membawa buah tangan. Hong Sul binggung melihat sikap Yoon Seob
sangat baik lalu mengucapkan terimakasih.
“Ohh yah.. Kau tak perlu kerja besok. Kau masih punya cuti 2 hari, istirahat saja.” Ucap Yoon Seob sebelum pamit pergi, Hong Sul pun
kembali mengucapkan terimakasih
Hong Joon memberitahu kakaknya kalau Yoo Jung dari
semalam sudah menunggunya diluar, Hong Sul menatap sedih kearah luar.
Yoo Jung duduk diam menunggu diluar, Hong Sul keluar
ruangan dengan kaki sedikit pincang lalu duduk disamping pacarnya, keduanya
sama-sama diam. Hong Sul memulai pembicaraan kalau keadaanya baik-baik saja,
asal tidak berlari maka lukanya akan cepat sembuh. Yoo Jung pun mengucap syukur
mendengarnya.
“Mengenai yang kemarin... Terima kasih. Tapi, mulai sekarang... aku harap sikapmu tak perlu berlebihan begitu.” Ucap Hong Sul
“Aku juga menyesalinya.” Ungkap Yoo Jung
“Ya...
Benar.... Dia melakukannya karena aku. Jadi, aku tak bisa
marah.” Gumam Hong Sul sambil memegang tangan
Yoo Jung masih memerah karena berkelahi. Yoo Jung tak percaya melihat Hong Sul
sudah berani memegang tanganya dan memberikan senyuman.
“Liburan sudah hampir selesai. Kita harus membuat momen yang menyenangkan.” Ucap Hong Sul, Yoo Jung setuju dengan hal itu lalu
mengengam tangan pacarnya.
“Sekarang, semester
terakhirku dengannya telah di mulai. Aku tak tahu bagaimana kedepannya, Tapi, aku bersamanya. Aku pasti bahagia,
'kan?” gumam Hong Sul yakin dengan senyuman
menatap Yoo Jung .
Hong Sul menjerit dalam hati, karena melupakan sesuatu
yaitu perjalanan jauh dari rumah orang tua kekampus dengan naik kereta yang
cukup penuh,sesampai dikelas langsung duduk disamping Bo Ra yang sudah duduk
dengan Eun Taek. Bo Ra dan Eun Taek mengoda Hong Sul yang datang sendirian,
Hong Sul menyuruh keduanya menutup mulutnya.
“Tak ada yang tahu kalau aku pacaran dengan Sunbae. Selama mereka tutup mulut.”
Seorang wanita tiba-tiba datang menyapa Hong Sul, dengan
model rambut yang sama. Wanita itu mengaku Min Soo, Hong Sul seperti melihat
wajah Min Soo yang dulu lalu berubah dengan gaya rambut yang berbeda setelah
liburan. Min Soo merasa wajahnya mungkin aneh karena tak mengunakan kacamata.
Sang Chul dkk duduk dibelakang berbisik melihat perubahan
Min Soo, Hong Sul berkomentar Min Soo cantik tanpa kacamata, Min Soo langsung
tersipu malu mengucapkan terimakasih, berkomentar kalau Hong Sul juga cantik
lalu duduk dibangku depan Hong Sul.
“Apa liburanmu menyenangkan?” tanya Min Soo bersikap ramah, Hong Sul mengangguk lalu
bertanya balik. Min Soo mengaku sangat menyenangkan.
“Gayamu mirip sekali dengan Hong Sul” sindir Bo Ra, Hong Sul menyenggol temanya untuk tak
menyinggung Min Soo.
“Aku sudah sejak dulu suka style ini, Hong Sul dan aku pasti punya cita rasa style yang sama.” Komentar Min Soo seperti menutupinya.
“Cita rasa? Ya, kau memang punya selera "seperti itu". Iyakan?” ejek Bo Ra, Hong Sul mencoba mengalihkan dengan
bertanya apa yang sedang ditulis temanya.
Yoo Jung masuk kelas memanggil Hong Sul, Sang Chul dkk
langsung menunjuk bangku depan agar Yoo Jung duduk didekat mereka. Bo Ra pun
langsung pindah tempat duduk dengan Taek dikursi belakang, Hong Sul mencoba
menahannya tapi Bo Ra dengan cepat bisa pindah ke bangku belakang.
Hong Sul dengan gugup menyapa Yoo Jung sudah berdiri
disampingnya, Yoo Jung tersenyum melihat sikap Hong Sul lalu meminta untuk
bergeser, Hong Sul menunjuk bangku kosong lainya. Yoo Jung pun mendorong Hong
Sul untuk bergeser.
“Kalian makin akrab saja setelah liburan ini.” Komentar Kyung Hwan. Hong Sul berusaha menyangkal kalau
mereka hanya duduk bersama saja,
“Kami berkencan sekarang” akui Yoo Jung santai
Kyung Hwan melonggo, Sang Chul tak percaya Yoo Jung
menyatakan perasaan pada Hong Sul. Sementara Hong Sul panik karena Yoo Jung
memberitahu seisi kelas, Yoo Jung merasa tak ada yang salah. Hong Sul pun hanya
bisa menjerit dalam hati kalau keadaanya hancur sekarang sambil menelunkupkan
kepalanya diatas meja. Da Young yang mendengarnya hanya bisa melonggo, Young Gon
tertawa mengejek melihat pasangan Yoo Jung dan Hong Sul. Yoo Jung mengoda Hong
Sul ingin melihat apa yang ditulis pada buku catatanya.
Hong Sul berjalan lebih dulu, mengeluh Yoo Jung sangat
enteng memberitahu hubungan mereka membuatnya sangat shock. Yoo Jung langsung
meraih tangan Hong Sul, merasa tak ada yang perlu disembunyikan lagi tentang
hubungan mereka. Hong Sul pun membiarka Yoo Jung mengenggam tanganya.
Young Gon melihat keduanya bergandengan seperti tak yakin
keduanya benar-benar berkencan, lalu berlari dan duduk diatas batu. Hong Sul
merasa dengan keadaan seperti ini belum terbiasa untuknya, Yoo Jung pikir Hong
Sul harus terbiasa dengan hubungan mereka.
“Apa kita harus gandengan tangan begini?” ucap Hong Sul berusaha melepaskan tanganya.
“Kenapa tidak? Semua orang harus tahu.” Kata Yoo Jung tak ingin melepaskanya
Tiba-tiba
Hong Sul terkaget-kaget melihat Young Gon seperti orang gila berdiri diatas
batu, mengejeknya kalau dunia hanya milik mereka dan mengaku sudah punya pacar,
lalu berteriak memanggil “nunna” pada Da Young dan membantu membawakan buku
yang dibawanya.
Hong Sul melihat Young Gon kembali ke kampus berarti
sudah selesai mengambil cuti, Yoo Jung kembali mengajak Hong Sul jalan,
memberitahu akan mulai magang minggu depan, jadi mereka akan jarang bertemu dan meminta Hong Sul memberitahu apabila Young Gon
menganggunya.
“Kau akan Magang? Apa kau diterima di Taerang
Group? Kau Hebat sekali” ucap Hong Sul bangga.
“ Ini Hanya magang saja.” Kata Yoo Jung merendahkan diri
“Tapi, tetap saja keren, sangat Sulit masuk kepersuahaan itu, Kau memang
hebat.” Ungkap Hong Sul bahagia.
Di restoran Mie
Ibu Hong Sul melirik sinis kearah depannya, In Ho menyapa
kedua orantua Hong Sul mengaku sebagai teman putri mereka. Tuan Hong tak
percaya kalau In Ho itu teman dari anaknya, In Ho menyakinkan kalau memang
sanga dekat dengan Hong Sul.
Hong Joon mencaritakan In Ho itu bekas guru ditempat
kakaknya les bahasa inggris, jadi mereka bisa menyuruhnya untuk melayani tamu
asing. Tuan Hong menanyakan alasan In Ho seorang mentor harus jadi pelayan
sekarang. In Ho mengaku terjadi sedikit masalah.
“Tapi, kekuatan fisikku sangatlah
kuat. Tolong
terimalah aku, Tuan.” Ucap In Ho
“Akulah adalah "Tuan"
di sini. Kau
bilang, kau itu kuat. Kenapa
tak mulai bersih-bersih saja?” kata Ibu Hong Sul memberikan
kain pel
In Ho pun menerimanya dengan senang hati, Hong Joon pun
menerima kain pel dari ibunya, lalu memberikan pada In Ho kalau dengan kekuatan
ganda bisa dengan cepat membersihkan restoran dan pamit pergi. In Ho
menariknya, lalu memberikan kain pel supaya Hong Joon segera bersih-bersih. Ibu
Hong Sul tersenyum anaknya itu tak kabur.
Hong Sul baru pulang keluar melihat In Ho keluar dari
restoran untuk membuang sampah. In Ho tak menyangka pekerjaan cukup sulit
sampai tak ada waktu untuk istirahat.
“Kau pakai celemek, ternyata Cocok juga.” Komentar Hong Sul melihat In Ho akan berjalan masuk ke
restoran
“Memangnya apa yang tak cocok denganku? Aku si Tampan ini. Tunggu dan lihatlah, Pelanggan pasti akan bertambah.” Kata In Ho yakin
“Apa kau memang selalu percaya dir ini?” ejek Hong Sul
“Memang Kenyataan, Aku memang lahir tampan untuk membuat semua orang iri.” Balas In Ho bangga
Hong Joon keluar melihat kakaknya yang sudah pulang, lalu
melepaskan celemeknya dan meminta Hong Sul mengantikanya. In Ho menahanya
menanyakan kemana Hong Joon akan pergi, Hong Joon mengaku ingin beristirahat.
In Ho pikir apabila Hong Joon pergi maka orang
tuamnya yang
akan membereskan sisanya dan kembali mengajak masuk. Hong
Sul tersenyum karena sang adik tak bisa berkutik sekarang.
Hong Sul pun masuk kedalam restoran menanyakan apakah
tadi banyak pelangan yang datang. Ibunya langsung mengajak anaknya untuk duduk
bersama, lalu bertanya apakah In Ho itu benar temanya. Hong Sul melihat In Ho
bisa membuat adiknya tunduk dengan memasukan semua bahan ke kulkas lalu
mengajaknya bicara diluar, lalu membenarkan kalau In Ho adalah temanya.
“Dia bukan pacarmu, 'kan?” ucap Ibu Hong Sul mencari tahu
“Bukan, pacarku adalah seniorku di kampus.” Kata Hong Sul
“Jadi, dia sudah tahun 4? Dia mau kerja di mana nanti?” tanya Ibu Hong Sul penasaran, Hong Sul mengaku tak tahu
“Dia kan pacarmu? Kenapa kau tak tahu? Jika dia masih belum punya masih depan. Aku tak merestui kalian.” Tegas Tuan Hong
“Aku juga tak suka pria yang berbisnis abal-abal.” Sindir Ibu Hong Sul pada suaminya, Tuan Hong kesal
memilih untuk pulang dan menyerahkan sisanya pada sang anaknya untuk
membereskan.
“Kau harus ingat satu hal. Jangan sampai kau salah pilih calon suami nantinya! Lihatlah kehidupan ibumu ini.” tegas Ibu Hong Sul dengan helaan nafas. Hong Sul
mengangguk mengerti.
Hong Sul berbaring diatas tempat tidurnya sambil bergumam
“Ya, aku tak begitu perhatian padanya, Mungkin dia akan sibuk dengan kerja magangnya nanti. Tapi, dia memang
pintar sekali mengontrol ekspresinya.”
“Aku nanti akan
kerja di mana, ya? Dan kapan aku akan menikah? Dengan siapa? Apa Dengan Sunbae?” gumam Hong
Su lalu senyum-senyum sendiri lalu tersipu malu sampai menutup wajahnya dengan
selimut dan mencoba menyadarkan diri kalau pikiranya sudah berlebihan.
Young Gon sibuk dengan komputernya, dengan mengetik
tulisanya. “Pacarnya adalah mahasiswi terbodoh
sejurusan kami. Dia orangnya itu...” lalu berhenti sejenak berpikir karena dirinya maka Yoo
Jung dan Hong Sul berpacaran, makanya sengaja menyuruh untuk mendekati Hong Sul
lebih dulu.
“Apa dia pikir aku tak bisa ikut bermain juga? Tunggu saja....Kalian salah, jika masih berpikir aku ini masih Oh Young Gon yang
dulu. Aku
adalah Oh Young Gon, !” kata Young Gon sombong
Bo Ra merasa mereka tak akan makan bersama lagi karena
Hong Sul sudah punya pacar, Hong Sul memeluk temanya erat-erat. Eun Taek mengingatkan banyak
persahabatan yang
rusak karena hal itu. Hong Sul pun mengajak mereka
untuk makan bersama saja. Bo Ra langsung menolak dengan tegas, Eun Taek memilih
untuk makan berdua saja dengan Bo Ra.
Young Gon tiba-tiba mendatanginya dengan mengejek Hong
Sul punya banyak teman sekarang. Bo Ra melawan menanyakan apa yang dinginkanya,
Eun Taek menahan agar Bo Ra bertindak bodoh.
“Apa
kau sungguh pacaran dengannya? Padahal sudah kuperingatkan.” Ucap Young Gon sinis ingin mendekati Hong Sul. Eun Tae
menahannya meminta Young Gon tak menganggunnya lagi.
“Hei.. Jika kau terus menggangguku, akan kuberitahu semua orang
kesalahanmu.” Ucap Hong Sul mengancam, Young Gon
kesal, Eun Taek kembali menahan agar Young Gon tak memukul Hong Sul.
“Ya sudah, katakan saja. Tapi, apa kau tahu siapa yang akan lebih menderita? Tunggu saja... Akan
kulepas topeng palsu pacarmu itu.”ucap Young
Gon lalu berlari mengampiri Sang Chul dkk yang kebetulan lewat untuk pergi ke
kantin.
“Hubunganku dengan Oh Young Gon dimulai saat itu.”
Flash Back
“Saat Sunbae selalu
menggangguku Dan perkuliahanku mengalami kesulitan.”
Hong Sul membawa kertas diatas kepalanya, para senior
pria sedang bermain basket. Da Young meminta para wanita untuk memberikan
dukungan agar tim mereka menang dan bisa ditraktir makan. Hong Sul dan Bo Ra
memberikan dukungan pada Eun Taek sedang berlatih basket. Tiba-tiba Young Gon
berdiri didepan para wanita mengaku sebagai “Oppa yang hebat” lalu membalikan
badanya.
“Bo Ra, lupakanlah Kwon Eun Taek, Akan kumenangkan pertandingan ini
untukmu. Oppa
pasti akan menang.” Ucap Young Gon mengoda Bo
Ra
“Kenapa dia menggodamu? Bukannya yang dia suka itu Nam
Joo Yeon?” bisik Hong Sul heran, Bo Ra tak peduli
karena Young Gon sudah sering menganggunya.
Young Gon berlari masuk ke dalam lapangan, Sang Chul
meminta Young Gon tak bermain karena ada Yoo Jung ikut bermain. Young Gon tak
terima, Sang Chul tak peduli karena mereka sudah taruhan 20ribu won jadi harus
menang. Young Gon tetap tak terima karena si Culun Jae Woo saja bisa bermain,
Sang Chul akhirnya mendorong Young Gon agar memberikan semangat saja dipinggir
lapangan dan menikmati makanan gratis nanti.
Pertandingan dimulai, Yoo Jung dan Eun Taek bergantian
memasukan bola kedalam ring, Bo Ra dan Hong Sul pun memberikan semangat pada
Eun Taek. Tiba-tiba Young Gon menarik tangan Bo Ra untuk ikut denganya, Bo Ra
menyuruh Young Gon bicara saja sekarang. Hong Sul menahan agar Bo Ra tak tarik
oleh Young Gon, Bo Ra menjerit meminta dilepaskan dan menegaska kalau ia tak
menyukainya.
Eun Taek sedang memegang bola melihat tangan Bo Ra yang
ditarik Young Gon langsung melempar bola dengan keras lalu mengenai Young
Gon,berteriak menyuruh untuk melepaskanya. Pertandingan pun terhenti, keduanya
akan berkelahi, Hong memegang tangan Eun Taek agar tak memukul. Sang Chul pun
menjauhkan keduanya.
Young Gon tak takut menyuruh Eun Taek menghajarnya saja,
Yoo Jung meminta Young Gon menghentikanya tapi malah membuat wajahnya tertampar. Sang Chul mengumpat memarahi Young Gon yang berani memukul
Yoo Jung. Young Gon tak terima karena kena lemparan bola bahkan sampai
berdarah.
Hong Sul dan Bo Ra binggung melihat Young Gon seperti
biang masalah, Yoo Jung pikir temanya tak perlu marah karena mungkin Young Gon
tak sengaja, lalu menyuruhnya agar pergi kerumah sakit. Young Gon malah kesal
melihat Yoo Jung berpura-pura baik, Semua wanita yang melihat Young Gon
berpikir pria itu sudah gila.
“Hei, kalian harus sadar. Kalian pikir dia ini menyukai
kalian? Dia baik
karena dia hanya
kasihan pada kalian. Itulah
topengnya. Apa kalian
tidak tahu? Kalian
bahkan tak bisa melihat wajah
aslinya, lalu menyalahkanku begini? Dia
hanyalah pria bertopeng!” jerit Young Gon, Da Young
yang mendengarnya merasa Young Gon yang mengunakan topeng.
Sang Chul berbisik agar Young Gon segera meminta maaf
pada Yoo Jung, Young Gon menatap semua mahasiswa yang sinis padanya bahkan Yoo
Jung sudah memperlihatkan wajah dinginya, akhirnya meminta maaf dan mengaku tak
sengaja. Yoo Jung mengaku tak masalah jadi tak perlu meminta maaf lalu
meninggalkan lapangan. Young Gon pun berusaha mengikutinya karena melihat Yoo
Jung masih marah padanya.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Paling suka scene pas yo joong ngakuin hubungan nya sma hong seul di kelas hahahah sukaaaa :)
BalasHapusThank's mba dee
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus