Prof Kang menyudahi mata kuliahnya, lalu memberitahu akan
mengadakan kuis tiap
minggu hingga UTS dan juga presentasi, sebagai
tugas minggu depan laporan 10 halaman tentang strategis
manajemen.
Yoon Jung melihat Hong Sul sudah sibuk membereskan semua
barang-barangnya ke dalam tas. Semua anak di dalam kelas mengeluh dengan tugas
yang diberikan Prof Kang minggu depan. Prof Kang mengingatkan uang yang
dihabiskan untuk kuliah, yaitu Totalnya bisa 10 kali lipat dari
gajinya jadi mereka semua tak boleh menyia-nyiakannya.
“Jika kalian dapat nilai bagus, maka uang kalian akan terbayar. Dan dengan melihat pengorbanan kalian itulah, aku menghadiri kelas ini dan mengajar kalian. Yang perlu kalian lakukan hanya duduk dan mendengar saja. Mengerti?” ucap Prof Kang, Semua pun menjawab mengerti.
Lalu Prof Kang pun membubarkan kelas, Hong Sul langsung
buru-buru pergi. Yoo Jung berusaha mengajak Hong Sul makan siang bersama tapi
Hong Sul sudah keluar ruangan dan Yoon Jung pun hanya bisa tersenyum.
Yoon Jung melihat Hong Sul berjalan sendirian,
menghampiri dan kembali mengajaknya makan siang bersama. Hong Sul menolak
dengan alasan ada janji lain, lalu buru pergi. Yoon Jung mengikutinya dari
belakang, Hong Sul bergumam dalam hati melirik Yoon Jung yang mengikutinya dan
memiliki kaki panjang
“Sunbae, apa yang sebenarnya kau....” teriak Hong Sul ingin marah, tapi Yoon Jung
ternyata berjalan kearah tangga.
Hong Sul malu memilih untuk cepat pergi sambil bergumam
Yoon Jung semakin mencurigakan
saja. Yoon Jung hanya tersenyum melihat sikap Hong Sul.
Hong Sul buru-buru menekan tombol menutup pintu lift,
dalam hitungan detik tangan Yoon Jung bisa menahan agar pintu lift tak
tertutup. Akhirnya keduanya berada didalam lift bersama.
“Entah karena alasan
apa dia terus saja mengikutiku. Dia adalah orang yang paling tidak ingin
aku jumpai. Tapi, tiba-tiba saja dia tersenyum dan baik padaku.Setiap jam istirahat, dia akan muncul seperti hantu di depanku.” Gumam Hong
Sul
Yoon Jung menanyakan apakah Hong Sul sudah makan siang,
Hong Sul mengangguk karena jam istirahat sudah berakhir. Yoon Jung melihat jamnya masih setengah 12 dan Hong Sul
sudah makan. Hong Sul berdalih sudah keburu lapar dan sekarang
sudah kenyang tapi terdengar bunyi perutnya yang
kelaparan. Yoon Jung hanya tersenyum.
Hong Sul menuruni tangga dan langsung kembali naik ketika
melihat Yoon Jung naik tangga.
“Aku terus saja
bertemu dengannya, dia pasti melakukannya dengan sengaja.”
Beberapa orang yang sedang membawa patung dan kostum
harus terjatuh karena ditabrak Hong Sul. Yoon Jung berlari menbantu dan ingin melihat
apakah Hong Sul terluka, Hong Sul berteriak melepaskan tangan Yoon Jung kalau
ia baik-baik saja.
“Aku sungguh tak
tahan lagi.” Akhirnya Hong Sul mengajak Yoon Jung untuk bicara
denganya.
Didepan kampus
Hong Sul langsung membungkuk meminta maaf, tentang insiden
pendaftaran itu karena terlalu
ceroboh dan memfitnahnya. Yoon Jung mengatakan tak
bisa menerimanya, Hong Sul menanyakan alasanya karena permintaan maafnya ini
sangat tulus.
“Tapi... Bukannya orang yang menerima permintaan maaf itu juga harus
puas?” kata Yoon Jung
“Ya.... memang benar.... Lalu,
bagaimana agar kau bisa puas?” tanya Hong Sul
“Makanlah denganku.” Kata Yoon Jung, Hong Sul bergumam “Apa orang dia gila makan ?”
“Sekarang sudah jam 5 sore, kita bisa sekalian makan malam.” Kata Hong Sul
Yoon Jung tahu Hong Sul tak
kerja. Hong Sul binggung Yoon Jung bisa mengetahui jadwalnya, Yoong
Jung mengodanya untuk kali ini Hong Sul tak menolak ajakan makanya, Hong Sul
berguma kalau tak ada ruginya toh mereka hanya makan saja dan pasrah aka ikut
denganya. Yoon Jung pun mengajak pergi bersama, Hong Sul sempat salah arah
sampai akhirnya Yoon Jung menunjuk jalan ke arah depan.
Empat buah kimbap segitiga diatas meja, Yoon Jung
terlihat binggung karena sebenarnya ingin mentraktir Hong Sul dengan makanan
yang enak. Hong Sul pikir tak perlu karena makan Kimbap sudah enak baginya,
lalu melihat Yoon Jung membuka bungkus kimbap malah merobek nori.
“Aku belum pernah beli makanan di mini market begini.” Akui Yoon Jung, Hong Sul kasihan menukar kimbap yang
sudah dibuka olehnya.
Yoon Jung mengucapkan terimakasih, Hong Sul melonggo bergumam
agar menguatkan dirinya, agar tak tertipu dengan senyuman Yoon Jung , karena
orang yang didepanya itu licik seperti ular. Yoon Jung tiba-tiba meminta maaf,
Hong Sul bertanya-tanya dalam hati apakah memang Yoon Jung licik
“Kau pasti merasa terpaksa untuk menerima ajakanku, 'kan? Aku hanya ingin mencoba berteman denganmu. Dan Aku memang pantas kau curigai sebagai pelakunya.” Akui Yoo Jung,
“Tenangkan dirimu. Dia licik seperti ular...” gumam Hong Sul lalu mengatakan pada Yoo Jung tak
perlu dipikirkan dan kembali bergumam “Dia licik... Tapi...Dia
licik Ataukah
tidak yah?”
“Akulah yang salah telah mencurigaimu Dan juga, harusnya aku yang meneraktirmu sekarang.” Kata Hong Sul merasa bersalah.
“Benarkah? Jadi seharusnya begitu? Jadi lupakan masa lalu dan teraktir aku makan malam
besok.” Kata Yoo Jung seperti mencari kesempatan
Hong Sul melonggo, Yoo Jung mengatakan mereka harus makan
lebih enak dibanding kimbap yang dimakan sekarang. Hong Sul pasrah berjanji
akan mentraktirnya besok dalam hatinya bergumam “Benar dugaanku, dia memang licik
seperti ular.”
Yoo Jung bertanya kearah mana Hong Sul akan pergi, Hong
Sul malah bertanya balik. Yoo Jung menunjuk ke arah kanan untuk pergi ke
perpustakaan. Hong Sul langsung menunjuk kearah kiri karena ingin pergi ke
gedung manajemen. Akhirnya keduanya berpisah arah, tiba-tiba
datang seorang wanita berkucir memanggil Hong Sul dan keduanya saling
berpelukan.
Hong Sul terlihat bahagia karena sudah lama tak bertemu.
Teman Hong Sul pun sebelumnya sudah ingin menelp Hong Sul tapi keburu ketemu.
Hong Sul menanyakan jurusanya, Temanya mengaku senang apalagi bisa satu kampus
dengan Hong Sul.
“Tapi, dia siapa?” tanya Teman Hong Sul melirik ke arah Yoo Jung, akhirnya
Yoo Jung pun mendekat
“Perkenalkan dia adalah seniorku di sini.” Ucap Hong Sul memperkenakan Yoo Jung
“Ah, hai... Namaku Kang Ah Young. Aku adalah sahabat Sul unni.” Ucap Ah Young memperkenalkan dirinya
Yoo Jung mengungkapkan senang bertemu denganya. Ah Young
blak-blakan memuji Yoo Jung yang tampan, Yoo Jung hanya bisa tersenyum
mengucapkan terimakasih, Ah Young tersipu malu menerimanya. Hong Sul pamit
pergi dan menarik Ah Young sebelum
membuat dirinya lebih malu lagi.
Ah Young bertanya apakah Hong Sul dekat dengannya, Yoo
Jung mengeleng kalau tak kenal sama sekali. Ah Young penasaran dengan namanya.
Hong Sul memeluk temanya, memperingatkan di dunia
perkuliahan harus
hati-hati dengan senior karena wajah mereka
benar-benar sangat menipu.
“Mereka pikir kita tak tahu apa dibalik topengnya itu.” Ungkap Hong Sul dongkol
“Apa yang kau maksud senior tadi?” tanya Ah Young polos
“Tidak juga, Aku hanya ingin kau
tak salah
memilih pria nantinya.” Kata Hong Sul
“Jadi, pria yang seperti apa?” tanya Ah Young, Hong Sul berpikir
In Ho berjalan dikampur melihat Universitas
Yeonin, kampus
Yoo Jung lalu mengeluh untuk apa temanya itu kuliah dan juga
kampusnya sangat luas sekali. Seorang pria lusuh datang menghampiri, In Ho
berpikir pria itu adalah mahasiswa dikampus itu juga.
“Dimana gedung jurusan manajemen?” tanya In Ho, pria itu meminta In Ho untuk mengikutinya
saja lalu mendorong trollynya. In Ho bertanya-tanya sebenarnya siapa pria itu,
apakah ia seorang dosen dan terus mengikutinya.
Hong Sul tertidur dalam mimpinya seperti suara Yoo Jung
memanggilnya. “Sul, Apa kau ingin pergi makan?.....Kau mau makan?... Sul....Sul!” sampai akhirnya Hong Sul terbangun, mengeluh sampai
harus memimpikanya.
Pagi hari
Hong Sul sudah sampai kampus, sambil melihat jam masih
punya waktu untuk men-charge laptopnya, lalu tak sengaja bertabrakan dengan pria tua
membawa satu gulung tissue toilet. In Ho terbangun dari tidurnya, melihat Hong
Sul berjalan memanggil dengan nada seorang preman dan menyuruhnya mendekat,
Hong Sul ketakutan memilih tak mengubrisnya.
In Ho akhirnya berlari mendekatinya, mengomel karena Hong
Su tak menyahut. Hong Sul terlihat binggung berpikir kalau In Ho bukan
berbicara denganya. In Ho menanyakan dimana gedung jurusan managemen bisnis. Hong
Sul mengaku tak tahu, In Ho kembali mengomel karea Hong Sul adalah mahasiswa
dikampus itu jadi tak mungkin, tidak mengetahuinya.
Hong Sul menyuruh In Ho untuk bertanya pada paman gembel
itu saja dan buru-buru pergi dengan alasan sibuk. In Ho menariknya, terdengar
teriakan petugas yang menemukan seseorang. Hong Sul akhirnya terjatuh, Pria
gembel memanggil In Ho mengajaknya pergi.
Petugas kemanan keluar dari gedung, berteriak memanggil
keduanya. In Ho panik akan kabur, paman gembel menyuruh In Ho mendorong
trollynya, tanpa banyak kata-kata In Ho pun berlari mengotong trolly dan kabur.
Hong Sul hanya bisa melihat keduanya
berlari kearah taman.
In Ho mendorong trolly dan berlari sangat kencang
menghindari petugas. Paman gembel menarik In Ho untuk bersembunyi di tempat
tumpukan sampah kering. Petugas berteriak mencari keduanya, Si paman gembel
menutup mulut In Ho untuk tak bersuara, setelah suara terdengar jauh, paman
gembel mengintipnya lalu menyuruh In Ho berdiri karena petugas sudah pergi.
“Apa yang sebenarnya terjadi?” teriak In Ho sambil mengumpat pria itu sangat bau. Si
paman gembel memberikan botol minuman agar minum lebih dulu.
“Jadi, mereka pikir aku ini
gembel?” kata In Ho kesal
Paman gembel menanyakan apakah In Ho memiliki uang, In Ho
mengaku tak memilikinya. Paman gembel tetap meminta 1000 won saja, In Ho
mengeluarkan uang dari sakunya, tapi si paman melihat ada uang yang lebih
besar. In Ho enggan memberikanya, paman gembel mengancam akan berteriak
memanggil petugas. In Ho pasrah memberikan uangnya pada paman gembel dan
menyuruhnya untuk cepat pergi.
Hong Sul buru-buru masuk kelas mengeluh karena pria itu
membuatnya jadi tak sempat mencharger laptopnya, ketika ingin menyalakan
laptopnya, ternyata tak menyala padahal filenya ada didalam hard disk, kalau
begitu ia harus mengetik ulang.
Yoo Jung sedang mengetik melihat Hong Sul meminjam laptop
ke teman yang duduk dibelakang, lalu ke sampingnya tapi tak ada yang
meminjamkan karena semua sibuk mengerjakan tugas. Akhirnya Yoo Jung dengan baik
hati meminjamkan laptopnya, Hong Sul melonggo dan mengucapakan terimakasih.
Prof Kang masuk ke dalam kelas, mulai menjelaskan mata
kuliah yang sangat penting. Hong Sul sibuk mengerjakan tugasnya tanpa melihat
dan mendengarkan mata kuliah Prof Kang, Yoo Jung melirik Hong Sul sangat cepat
mengetik untuk menyelesaikan tugasnya.
Tiba-tiba Prof Kang mulai mengomel karena banyak
mahasiswa yang tak memperhatikanya, terlihat hanya Hong Sul yang sibuk
mengerjakan tugas dan menunjuknya. Yoo Jung langsung mengangkat tanganya ingin
bertanya, tentang 5 strategi yang tak ada didalam buku panduan.
Prof Kang bangga ada anak muridnya yang sudah belajar
dari buku paket, Yoo Jung melirik Hong Sul kembali mengetik tugasnya. Setelah
itu meminta salah satu mahasiswa mengumpulkan tugas yang diberikan minggu lalu,
Yoo Jung menawarkan diri agar mengumpulkanya. Hong Sul masih tetap mengerjakan
tugas dengan laptop Yoo Jung. Prof Kang meminta untuk dikumpulkan paling telat
pukul 5 sore.
Semua mahasiswa mengumpulkan tugas pada Yoo Jung, sampai
kelas kosong Hong Sul masih mengetik tugasnya. Yoo Jung bersandar di meja
menanyakan apakah Hong Sul sudah selesai mengerjakan, Hong Sul melirik
mengatakan sebentar lagi akan selesai. Yoo Jung terus menatap Hong Sul sedang
mengerjakan tugasnya.
“Apa kau mau berdiri di sana terus?” ucap Hong Sul risih
“Kenapa? Apa Kau terganggu?” kata Yoo Jung
Hong Sul membenarkan, Yoo Jun malah mengatakan itu bagus
karena selama ini ia juga sering terganggu olehnya. Hong
Sul binggung ingin meminta penjelasan, Yoo Jung memberitahu waktu mereka tak
banyak, Hong Sul pun kembali fokus mengerjakan tugasnya. Yoo Jung tersenyum
melihat Hong Sul didepanya.
Hong Sul ingin mengprint tapi yang terjadi malah print
error, wajahnya langsung panik, dalam hatinya berteriak kalau ia akan hancur
dan memberitahu Yoo Jung dengan tugasnya. Yoo Jung mendekat dan langsung berada
di belakang Hong Sul seperti ingin merangkul. Hong Sul gugup berada sangat
dekat dan ingin keluar tapi Yoo Jung seperti sengaja membiarkan Hong Sul berada
didekatnya.
Hanya hitungan detik, Yoo Jung berhasil mengatasinya,
hasil tugas Hong Sul pun bisa di print. Jun Yoon masuk ke ruangan menyapa Yoo
Jung dengan ramah. Hong Sul mengambil tugasnya memilih untuk memberikan pada
Prof Kang, Yoo Jung menolak karena yang ditugaskan prof.
“Terima kasih banyak. Aku pasti sudah tamat jika kau tak ada.” Ungkap Hong Sul
“Tak usah sungkan.... Oh ya, kau tak mencatat pelajaran hari ini, 'kan? kau bisa meminjamnya, tak perlu terburu-buru.” Kata Yoo Jung meminjamkan catatanya, Jun Yun yang
melihatnya langsung melirik sinis pada Hong Sul.
Jun Yun langsung menyindir Hong Sul ketika Yoo Jung
pergi, menurutnya Hong Sul itu pintar "keterampilannya",berpura-pura tak peduli tapi ternyata malah mengoda seniornya.
Hong Sul menegaskan Jun Yun itu sudah salah paham.
“Jangan terlalu senang karena dia baik padamu. Dia ramah pada semua orang.” Komentar Jun Yun sinis lalu keluar dari ruangan.
In Ho masih didalam kampus bertanya-tanya pada dirinya
sendiri, kenapa harus ada disana lalu mengumpat kalau ini Menyebalkan. Ponselnya berdering, temanya menelp dengan wajah
ketakutan memberitahu Ketua sangat marah. In Ho tak peduli karena ia sudah berhenti menurutnya ia
memilih hak untuk berkerja disana atau tidak dan terdapat UU
Kebebasan.
“In Ho, terkadang kau terdengar pintar untuk seukuran siswa yang
dikeluarkan.” Ungkap
temanya
“Siapa yang dikeluarkan? Aku berhenti dengan kemauanku sendiri.” Tegas In Ho
“Oh ya, Ketua sedang mencarimu, jadi hati-hatilah.” Pesan temanya,
“Kenapa? Apa yang dia inginkan dariku? Jika dia bertanya, katakan aku sedang di Busan Atau aku sedang di luar negeri.” Perintah In Ho
Temanya merasa bosnya tak akan percaya, In Ho tak peduli bosnya
akan percaya atau tidak lalu menutup telpnya. Seorang pria bertubuh kekar sudah
ada didekat teman In Ho, lalu menanyakan keberadaan In Ho sekarang. Teman In Ho
mengaku In Ho sedang ada di luar negeri. Bosnya tak percaya teman In Ho menelp keluar negeri, Sang
Keun ketakutan melihat Bosnya semakin dekat dan menepuk lehernya, lalu mengaku
kalau In Ho melarang
memberitahu sedang berada di Seoul. Bosnya
memperingatkan Sang Keun agar tak membohonginya.
In Ho berbicara sendiri kalau harus bersembunyi sekarang,
lalu melihat seseorang dengan menutup wajahnya dengan slayer dan menaiki skate
board dan beberapa mahasiswa sedang duduk ditaman, menurunya hidup mereka
sangat beruntung, lalu merobek pamlpet yang tertempel di mading.
Yoo Jung ke ruangan Yoon Seob untuk mengumpulkan tugas
Prof Kang dan akan menaruhnya diatas meja saja. Yoon Seob menanyakan apakah Yoo
Jung ingin mendaftar wisuda, Yoo Jung mengatakan tidak. Yoon Seob heran karena mendengar Yoo Jung akan melanjutkan sekolah
diluar negeri
“Apa Kau tak mau cepat wisuda?” kata Yoon Seob heran
“Sepertinya anda terlalu mengurusi urusanku.” Balas Yoo Jung dingin
“Nilaimu kan bagus, kenapa tak ingin cepat wisuda?” kata Yoon Seob
“Tak perlu khawatirkan aku. Aku akan mendaftar jalur wisuda umum saja. Selama masa kuliahku, aku akhirnya bisa menemukan masa yang
menyenangkan.” Ungkap Yoo Jung dengan senyuman
bahagia. Yoon Seob hanya bisa tertunduk diam.
Jun Yun masuk ke ruang asisten dosen, melihat tumpukan
tugas Prof Kang dan paling atas milik Hong Sul, melihat orang yang datang buru-buru
menyembunyikan lembaran tugas Hong Sul didalam tas. Yoon Seob masuk menanyakan
untuk apa Jun Yun dalam ruangan. Jun Yun beralasan mencari
Yoo Jung.
Yoon Seob pikir untuk apa mencarinya diruanganya dan
memberitahu Yoo Jung sudah ada pergi dari tadi. Jun Yun kesal melihat Yoon Seob
terlihat ketus padanya, Yoon Seob malah heran melihat Jun Yun malah marah-marah
padanya, telp dari Prof Kang masuk meminta agar membawakan tugas dari anak
muridnya.
“Hari ini berasa
panjang sekali.Dan akhirnya Yoo Jung-lah yang membantuku.”
Hong Sul sedang ada di perpus lalu melihat laptopnya yang
rusak dan bertanya-tanya berapa harga untuk servis laptopnya. Akhirnya ia
membuka buku dan melihat kotak pensilnya dan menyadari USBnya tertinggal, ia
pun berlari ke luar perpustakaan. Jun Yun kesal sendiri karena harus mengambil
tugas milik Hong Sul, Sementara Hong Sul berlari ingin kembali ke tempat print melihat Jun Yun
membawa lembaran tugasnya.
“Bukannya yang tadi itu punyaku?” ucap Hong Sul kenal dengan lembaran tugasnya.
“Bukan hanya kau kan yang punya laporan itu.” Komentar Jun Yun sinis Hong Sul mengambil paksa dan
melihat memang itu lembaran tugasnya dan ingin marah.
“Aku mendengar percakapan kalian
tadi. Kau
bilang, bisa hancur tanpa
bantuan Yoo Jung. Apa
kau sungguh gila nilai?” ucap Jun Yun dengan nada tinggi
“Dia membantuku atau tidak, kenapa kau harus dendam padaku? Kenapa kau selalu saja jahat padaku? Apa kau segitu menyukainya?” kata Hong Sul kesal
“Ya, aku sangat menyukainya. Selama ini, kau pasti iri karena dia sangat baik padaku. Tapi, kita tidak sama, jadi jangan menggodanya lagi. Jika tidak, tak hanya laporanmu saja yang kuhancurkan.” Ucap Jun Yun mengancam.
Yoo Jung dan temanya melihat keduanya sedang berdebat,
temanya berteriak menyindir dua wanita yang sedang syuting drama, menurutnya Pertengkaran wanita memang
menakutkan dan mengoda Yoo Jung sebagai bintang
utamanya. Joo Yun dan Hong Sul kaget melihat Yoo Jung mendengar semua
pertengkaran mereka. Yoo Jung pun berjala mendekatinya.
Jun Yun berusaha membela diri kalau yang tadi hanya salah
paham, Yoo Jung seperti tak mengubrisnya menyuruh Hong Sul segera mengumpulkan
tugasnya, karena batas waktunya sudah habis. Hong Sul pun berlari masuk ke
dalam gedung. Setelah itu Yoo Jung berbicara pada Jun Yun, akan berpura-pura
tak mendengar ucapanya tadi dan harus meminta maaf pada Hong Sul. Jun Yun
menahan seniornya. Yoo Jung menegaskan dirinya itu tak pernah memberikan pelakukan
spesial pada Jun Yun lalu mengajak temanya untuk pergi. Jun Yun hanya bisa
melonggo.
Hong Sul menyerahkan sendiri tugasnya ke ruangan Prof
Kang, dengan ketus Prof Kang menegaskan waktunya sudah habis. Hong Sul tahu,
Prof Kang pikir kalau memang sudah tahu untuk apa datang lagi keruanganya dan
lebih baik tak usah mengumpulkan. Hong Sul memohon karena tadi ada sedikit
masalah.
“Hei.... Apa kau pikir aku adil jika menerima laporanmu ini?” kata Prof Kang Sinis, terdengar bunyi ketukan pintu,
Yoo Jung masuk menghadap Prof Kang.
“Profesor.... Ini adalah salahku, aku yang lupa dengan laporannya.” Ucap Yoo Jung membela Hong Sul, mendengar pengakuan Yoo
Jung membuat Hong Sul melongo
“Jadi Kau yang melupakannya?” kata Prof Kang tak percaya, Yoo Jung membenarkan,
“Apa anda bias menerima laporannya? Aku mohon, Prof” pinta Yoo Jung
Prof Kang menyimpulkan kalau semua ini kesalahan Yoo Jung
bukan Hong Sul, Yoo Jung mengangguk. Prof Kang pun menerimanya tapi
memperingatkan Hong Sul karena terlambat maka nilai
paling tinggi hanya B+ dan menyuruh keduanya
pulang.
Hong Sul berjalan sambil bergumam memikirkan nilai mata
kuliahnya. “Jika hanya B+ saja,
aku harus dapat 100 dalam presentase kelompok. Hanya setara dengan A.”
Yoo Jung yang melihat Hong Sul berjalan dengan tatapan
kosong menanyakan keadaanya. Hong Sul mengatakan baik-baik saja dan mengucapkan
terima kasih untuk hari ini karena sangat
membantuku hari ini. Yoo Jung megang lengan Hong
Sul memberikan semangat karena akan membuatnya dalam
kerja individu dan kelompok.
“Apa dia serius?..... Ah, terserahlah.” Gumam Hong Sul menerima sentuhan tangan dari Yoo Jung.
“Oh, Sul. Apa kau ingin makan....., ah...
kau pasti menolak.” Kata Yoo
Jung akhirnya memilih pergi sendiri. Hong Sul terlihat bersalah karena selalu
menolak ajakan seniornya.
Eun Taek, Sang Chul, Jae Woo dkk sedang berkumpul
diruangan, bersemangat akan membaca kertas yang sudah ditulis. Kertas pertama
tertulis “Min Soo” semua
menjerit dan menduga kalau itu Sang Chul yang menulisnya. Eun Taek menambahkan
satu garis untuk Min Soo. Lalu kertas kedua memilih “Jun Yun” semua sudah tahu itu
pasti Jae Woo yang memilihnya. Dan kertas yang ketiga “Bo Ra” semua menjerit
gembira.
Bo Ra menelp Eun Taek mengomel sudah menunggu 20 menit
tapi pacarnya belum juga datang. Eun Taek mengatakan sedang sibuk dan menutup
telpnya. Kertas berikutnya, memilih “Bo Ra” lalu Jun Yun dan suara terakhir untuk Bo Ra. Eun
Taek menjerit paling keras dengan bahagia memberikan satu garis lagi.
“Menurut kalian apa, hah?” teriak Bo Ra tiba-tiba masuk ke dalam ruangan, Sang
Chul dkk berpura-pura menyibukan diri.
“Kwon Eun Taek, kau sedang apa di sini?” teriak Bo Ra, Eun Taek langsung memasukan semua kertas
ke dalam mulutnya. Bo Ra pun mengejarnya sambil memukul.
Eun Taek lemas membiarkan Bo Ra melihat kertasnya sudah
basah kena air liur, Bo Ra memukul Eun Taek seperti anak kecil yang membuat pemilihan
siapa wanita tercantik, lalu
bertanya Siapa yang juara 1. Eun
Taek mengatakan sudah pasti itu Bo Ra.
Bo Ra pun menanyakan tentang Hong Sul, Eun Taek
memberitahu Hong Sul berada dalam urutan terakhir dengan Min Soo. Bo Ra tak terima temanya itu sederajat dengan Son Min Soo. Eun Taek menjelaskan Arti
kecantikan menurut pria dan
wanita itu berbeda. Bo Ra tak bisa diam begitu
saja, menurutnya Bo Ra harus mencari pacar.
“Kenapa tiba-tiba kau berpendapat begitu?” ucap Eun Taek heran
“Aku harus menjodohkannya dengan pria yang tampan.” Ungkap Bo Ra
“Bo Ra, kau mau cari pacar lagi?” tanya Eun Taek panik
“Ya, tapi kali ini untuk Hong Seol. Bagaimana? Ide yang bagus, 'kan?” kata Bo Ra, Eun Taek ber-high five mengungkap itu
sangat bagus.
Hong Sul melihat ruangan perpus yang sudah penuh dan tak
ada tempat duduk, pesan dari Bo Ra masuk “
Hong, ada
yang ingin
kuberitahu padamu. Datanglah
ke lobi perpustakaan.” Bo Ra langsung
mengenggam tangan Hong Sul bertanya apakah ia mendapatkan kursi, Hong Sul
mengatakan sudah full. Eun Taek ikut juga memegang tangan Hong Sul seperti
memohon.
“Aku tak mendengar kata,
"tidak".” Kata Bo Ra, Hong Sul
binggung dengan keduanya mulai bersikap aneh.
“Blind-date.... Dia adalah pria yang sangat tampan. Kau akan menyesal jika
menolaknya.” Kata Eun Taek
“Apa kalian tak punya kerjaan
lain? Sebentar
lagi ujian. Kencan
apanya?.” Ucap Hong Sul menolak, Bo Ra mengandeng temannya kalau
ia bisa kencan apabila ujiannya sudah selesai
Yoo Jung dkk datang menanyakan apakah mereka mendapatkan
kursi, Jun Yun memegang lengan Yoo Jung mengatakan sudah mendapatkan kursi
untuk seniornya dan mengajaknya untuk belajar bersama. Yoo Jung melepaskan
tangan Jun Yun untuk tak memegangnya kalau akan mencari sendiri.
“Hong Sul,
aku akan menyimpankan kursi
untukmu jika masih ada.” Kata Yoo Jung lalu masuk ke
dalam perpustakaan. Hong Sul hanya bisa melonggo
“Apa Kau tak menyimpankannya untukku?” kata teman Yoo Jung pada Bo Ra
“Memangnya kau siapa?” kata Jun Yun kesal lalu pergi begitu saja, si pria
hanya bisa mengumpat Jun Yun itu rubah licik.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar