Hong Sul menyandarkan kepala di loker, Bo Ra binggung
dengan kejadian temanya bisa menganti kelas, menduga kalau ada seseorang yang mencuri
ID dan password, lalu mengubah kelas. Eun Tak
pikir seseorang melihatnya saat Hong Sul logi lalu Orang itu pasti mengubahnya dan mendaftarkan dirinya. Sang Chul lewat melirik ke arah Hong Sul dkk.
Eun Taek bertanya jam berapa jadwal kuliah diubah, Sang
Chul tiba-tiba berteriak melihat Jae Woo memiliki laptop baru. Bo Ra memilih
untuk tak memperdulikanya, menurutya Hong Sul harus menemukan dan memberitahu
semua orang, agar pelakunya jera.
“Menyebalkan sekali mendengar
kalian menjelekkan kelas prof. Kang yang
kuikuti. Kenapa
curiga pada orang lain?” komentar Ah Young kesal
“Kami curiga karena terjadi hal
yang mencurigakan.” Kata Bo Ra sinis, Ah Young
mengumpat Bo Ra selalu saja menjawab lalu menutup lokernya dan pergi.
“Sebenarnya kau tinggal ambil
kelas lain. Kenapa
sampai heboh karena hal seperti ini? Aku mengerti obsesi kalian pada
nilai, tapi jangan menyalahkan orang
lain. Aku jadi
kasihan.” Ejek Joo Yun sinis
Bo Ra tak terima menurutnya Joo Yun itu juga datang
pagi-pagi karena terobsesi nilai juga, Joo Yun yakin Hong Sul itu berpikir ada orang lain yang
sengaja mengubah kelas, lalu memperingatkan agar tak menuduh orang tanpa ada
bukti yang menurutnya sebagai hobinya sejak tahun lalu. Bo Ra berteriak kesal, Eun Taek menahan pacarnya untuk
tenang.
Hong Sul duduk melamun didalam kesal, sambil bergumam mengatakan
ingin melupakan masalah yang terjadi pada dirinya, tapi menurutnya dengan masuk
kelas Prof Kang maka akan sulit melanjutkan beasiswanya, dengan begitu harus
mengambil cuti lagi di tahun depan dan semuanya jadi berantakan.
“Tapi Kalau mata kuliah diumumkan jam
12.00 siang...Itu saat aku ada di perpustakaan.” Gumam
Hong Sul mengingat-ngingat kejadian sebelumnya.
Terdengar suara yang sama ketika diperpus memanggilnya,
saat itu di komputer tepat jam 11.41 AM. Hong Sul kaget melihat Yoo Jung masuk
kelasnya. Yoo Jung melihat Hong Sul ada dikelas yang sama denganya. Hong Sul
binggung melihat Yoo Jung ada dikelasnya.
Yoo Jung merasa sepertinya kelas yang diikutinya ini
cukup mudah dan Hong Sul pasti berpikiran yang sama. Hong Sul hanya melonggo
melihat harus sekelas dengan orang yang ingin dijauhinya, tapi akhirnya
mengangguk setuju. Yoo Jung tersenyum merasa menyenangkan bisa sekelas dengan
Hong Sul lalu duduk dimeja seberang.
“Haish, bagaimana bisa sekelas? Apa ini cuma kebetulan?” gumam Hong Sul binggung sambil mengacak rambutnya.
Teringat kembali ucapan Eun Taek, kalau ada seseorang yang
melihat ketika Hong Sul Login, lalu menduga kalau orang seperti Yoo Jung bisa
melakukan hal
semacam itu.
Yoo Jung menghampiri Hong Sul sedang berjalan karena baru
selesai kelas dan mengajaknya makan. Hong Sul langsung menolaknya, Yoo Jung
terlihat kesal berpikir dirinya itu menakutkan sampai Hong Sul menolaknya. Hong
Sul menyangkalnya, mencari-cari alasan untuk menemui Prof Han.
“Kelasmu ada yang dibatalkan, kan?” kata Yoo Jung, Hong Sul pikir ada seseorang
membatalkannya.
“Ada yang kau curigai?” tanya Yoo Jung, Hong Suk menatap Yong Jung, lalu
mengatakan merasa belum yakin tapi nanti pasti akan menemukanya, setelah itu
pamit pergi.
Yoon Seob mengeluh ada 80 orang jadi tidak bisa memasuki ID satu persatu. Yoo Jung hanya menatapnya, Yoo Seob mulai mengubah
pendapatnya, bisa melakukanya karena semuanya pasti menampilkan pembatalan
kelas. Yoo Jung dengan wajah dingin menanyakan apakah ada cara lain lagi.
“Ada tim keamanan, tapi merekapun
pasti cuma
punya alamat IPnya. Mereka
juga tidak akan tahu
pelakunya.” Jelas Yoon Seob.
“Aku punya permintaan.” Ucap Yoon Jung dengan tatapan dingin
Hong Sul menemui Prof Han diruanganya. Prof Han mengerti
dengan situasi anak muridnya tapi tak ada yang bisa dilakukanya sekarang. Hong
Sul mendengar Prof Han itu memiliki kebijakan untuk menerima
tambahan murid, sambil membungkuk memohon karena sangat
ingin mengikuti kelas Prof Han.
“Itulah kenapa aku bilang
mahasiswi yang cantik tidak boleh kemari.” Komentar Prof
Han, seorang dosen wanita masuk dengan kacamatanya, ia bernama Prof Kang.
“Aigoo, apa itu hal yang pantas dikatakan oleh dosen?” komentar Prof Han duduk disofa dengan membawa kopi,
Hong Sul menyapanya dengan formal.
“Di kelasku ada yang kosong loh. Kenapa? Itu mata kuliah wajib untuk jurusanmu. Ikut saja kelasku.” Kata Prof Kang menawarkan diri
Hong Sul terlihat binggung menanggapinya, Prof Kang
merasa Hong Sul itu tak menyukai masuk kelasnya. Hong Sul menyangkalnya, Prof
Kang mengerti Hong Sul takut karena kelasnya disebut
kelas penyihir Kang dan anak muridnya memanggil Si Penyihir Kang. Hong Sul
hanya diam dan binggung. Prof Kang pikir Hong Sul belum mengenalnya, karena
sebenarnya ia adalah wanita yang baik dan lembut. Prof Han menahan tawanya,
Prof Kang menanyakan kenapa Prof Han tertawa.
“Sepertinya akan sulit
memasukkanmu ke
kelasku. Kau ikut
saja kelasnya Prof. Kang. Kalau
kau sudah mengenalnya, dia
itu baik dan lembu dan akan
belajar banyak darinya.” Kata Prof Han, lalu menyakinkan
dengan menanyakan apakah Prof Kang bisa bersikap baik pada anak muridnya.
Prof Kang mengangguk, karena akan selalu baik pada semua
mahasiswanya, sambil memberikan kopi pada Prof Han menanyakan siapa nama calon
mahasiswanya. Hong Sul memperkenalkan namanya, Prof Kang memuji nama Hong Sul
cantik dengan senyuman penuh arti mengajak agar menikmati
semester ini. Hong Sul hanya bisa mengangguk.
Hong Sul melihat jadwal yang tadinya rapih dan berubah
karena ulah seseorang, menghapus Jam kedua dan ketiga hari rabu, dengan helaan nafas membuat semunya berantakan lalu
mengumpat Yoo Jung si brengsek sudah mengubah semuanya
Yoo Jung masuk ke sebuah cafe, Hong Sul kaget ketika akan
melayani pelanggan, Yoo Jung berdiri didepan kasir sambil melambaikan tangan,
pikiranya bertanya-tanya “Bagaimana dia tahu aku bekerja disini?” dengan profesional mempersilahkan Yoo Jung memesan.
“Satu americano dan strawberry shake.” Kata Yoo Jung, Hong Sul pun menyebutkan totalnya 8000
won.
Yoo Jung memberikan kartu kreditnya, Hong Sul menanyakan
apakah Yoo Jung butuh struk, Yoo Jung mengeleng. Hong Sul membuat pesanan Yoo
Jung lalu memberikanya, Yoo Jung hanya mengambil kopinya dan Strawberry Shake
diberikan untuk Hong Sul lalu meninggalkan cafe. Hong Sul binggung dengan sikap
Yoo Jung padanya. Telp di kedai berbunyi, Hong Sul berbicara pada Soo Kyung
yang tak datang.
Hong Sul berlari keluar dari tempat kerjanya, Dikelas
Prof Kang sedang mengabsen muridnya, Sang Chul masuk kembali ke kelas yang sama
seperti tahun lalu, Prof Kang memperingatinya agar memperbaiki nilai F yang
didapatnya semester lalu. Nama Hong Sul dipanggil, tapi Hong Sul sedang sekuat
tenaga berlari sampai ke kampus.
“Untuk penilaian, kalian semua
pasti ingin
tahu. Dalam kelasku, dinilai dari Keaktifan
20 persen, Ujian 50 persen. Tugas
kelompok 20 persen, tugas individu 10 persen Dan untuk persentasi, di UTS dan
UAS. Jadi ada
dua kali presentasi.” Jelas Prof Kang, semua murid langsung
mengeluarkan suara keluhan.
“Ada apa? Apa Kalian mendaftar kelasku tanpa tahu hal itu? Seharusnya kalian tahu. Apa sekarang Kalian ingin keluar dan
mengambil kelas
yang mudah? Kalian bolhe pergi sekarang, Tapi Kalian harus sadar. Kalau seperti itu, hidup kalian tidak akan berguna. Pada masa sekarang ini, Apa kalian ingin gagal dalam kehidupan? Tentu tidak ‘kan” kata Prof
Kang
Hong Sul masuk kelas meminta maaf karena telat, Prof Kang
dengan baik hati mempersilahkan agar anak muridnya duduk, lalu memberitahu kalau
3 kali terlambat sama
dengan 1 kali absen, dan 3 kali absen artinya
anak muridnya tidak akan lulus mata kuliahnya dan akan selalu mengabsenya.
Prof Kang memanggil Hong Sul, mencatat sudah telat 1 kali
lalu meminta mengeluarkan bukunya. Hong Sul terlihat binggung, Prof Kang
melihat Hong Sul itu datang tanpa persiapan, lalu menyuruh murid lain membuat bukunya. Ada beberapa
yang belum memiliki buku pelajaran Prof Kang.
“Apa Kalian tidak pernah mendengar tentang kelasku? Aku mulai mengajar sejak hari pertama kuliah, jadi Kalian harus mempersiapkan
buku di kelas. Yang
tidak bawa buku di pertemuan berikutnya... maka Kalian akan mengulang, seperti
Sang Chul itu.” Tegas Prof Kang membuat peraturan yang
ketat untuk kelasnya. Hong Sul pun akhirnya meminta untuk bergabung dengan
teman yang duduk disampingnya.
Hong Sul pergi ke perpus, sambil menghela nafas merasa Penyihir
Kang sudah menargetnya dan pagi-pagi sudah
memuatnya kesal karena mengikuti pelajaran Prof Kang. Seorang mahasiswa berkaca
mata menghampiri Hong Sul, memperkenalkan namanya Son Min
Soo, melihat ke arah belakang lebih dulu, seperti takut ada
yang mendengarnya
“Ada yang ingin kukatakan.... Aku melihatnya.... Saat kita mendaftar untuk kelas. Aku melihat orang yang
menggunakan komputer
setelahmu.” Kata Min Soo Hong Sul penasaran ingat
tahu siapa orangnya.
Min Soo mengingat saat di perpustakan melihat dari celah
rak, ketika Yoo Jung mendekati Hong Sul yang sedang mengecek jadwal kuliahnya
di komputer, lalu berlari keluar, terlihat pria dengan tas ransel mendekati
komputer yang digunakan Hong Sul.
Hong Sul langsung keluar dari perpus, Yoo Jung sedang
membeli minuman melihat Hong Sul terlihat terburu-buru. Dengan wajah sedih Hong
Sul menemui Bo Ra dan juga Eun Taek. Bo Ra merasa tak percaya dengan Min Soo
tentang dugaan itu.
“Apa kau tidak ingat kejadian tahun lalu? Kau mencurigai Yoo Jung sunbae
yang mengadukan Sang Chul dan ternyata salah. Jadi Kau harus hati-hati sekarang. Kalau kau salah lagi, akibatnya akan fatal.” Kata Bo Ra memperingatinya.
“Jadi Segitunya kau menyukai Yoo Jung
sunbae? Sampai ingin
lihat rekamannya?” ejek Eun Taek.
Hong Sul ingin memukulnya, lalu memutuskan akan tetap melihat
rekaman CCTV di perpus. Yoo Jung tiba-tiba datang menghampirinya, bertanya
apakah Hong Sul sungguh mencurigainya. Hong Sul hanya diam, Yoo Jung mengartikan kalau tak
menjawab berarti jawabnya iya.
“Kalau memang tidak... Tolong katakan kau tidak melakukannya.” Ucap Hong Sul
“Baiklah, ayo ketemu di perpus jam 6 sore. Kita lihat rekamannya bersama.” Ajak Yoo Jung lalu memberikan sekaleng minuman
“Aku tidak tahu ada kalian, jadi aku cuma beli untuk Hong Sul.” Kata Yoo Jung bersikap ramah pada dua teman Hong Sul,
Akhirnya Hong Sul menerimanya dan Yoo Jung pergi meninggalkanya.
Bo Ra langsung menarik temanya, mengumpat kalau pasti Yoo
Jung tak bersalah. Eun Taek kembali mengejek Hong Sul pasti sangat menyukai Yoo
Jung. Hong Sul kesal melempar minuman dari Yoo Jung pada Eun Taek.
Joo Yun dkk keluar dari gedung kampus bersama-sama, Yoo
Jung melihat semua temanya ada didepan kampus, dibalik kaca menelp Joo Yun
memberitahu tak bisa ikut. Joo Yun menanyakan alasanya karena semua sudah
menunggunya. Yoo Jung mengatakan akan bertemu dengan Hong Sul untuk melihat
rekaman CCTV dengan begitu orang yang membatalkan kelasnya akan ditemukan.
Wajah dua pria yang ada diluar terlihat tegang mendengar Joo Yun berbicara dengan
Yoo Jung, Joo Yun pikir untuk apa seniornya dibuat susah dan harus mengorbankan
kuliahnya, Yoo Jung mengatakan akan bertemu jam 6 jadi kalau memang sempat akan
menyusul lalu menutup telpnya.
Sang Chul mendengar percakapan, Hong Sul dengan CCTV
memutuskan tak bisa ikut makan malam bersama nanti. Jae Woo langsung
mencengkram baju Sang Chul, karena sudah membatalkan janji dengan orang lain.
Yoo Jung terus menatap dari luar gerak gerik temanya.
Yoo Jung lebih dulu ke ruang CCTV dengan membawa makanan,
Hong Sul dkk sudah menunggu didepan perpustakaan tapi Yoo Jung belum juga
datang. Eun Taek berusaha menghubungi Yoo Jung karena sudah jam 6 lewat. Bo Ra
pikir perkataan Hong Sul tadi memang benar, Hong Sul hanya bisa tertunduk lalu
memutuskan untuk masuk saja tanpa harus menunggu.
Eun Taek merasa sedikit khawatir karena kemungkinan
mereka tak akan diperbolehkan melihat rekaman CCTV. Bo Ra dengan semangat mengajak
masuk, mendapatkan ide. Eun Taek panik, berpikir pacarnya akan memanfaatkan
dirinya lagi.
Bo Ra berakting menangis menceritakan ayahnya sudah
membakar foto ibunya, jadi ingin agar penjaga rekaman CCTV menemukan dompetnya,
agar bisa melihat foto ibunya ketika sedang merindukanya. Eun Taek dan Hong Sul
berpura-pura ikut menangir mendengar cerita Bo Ra. Petugas akhirnya
memperbolehkanya tapi harus cepat dan sekarang akan pergi patroli lebih dulu.
Eun Taek mulai duduk didepan komputer, menanyakan tanggal
dan jam berapa. Hong Sul memberitahu 16 february jam 11.52. Mereka menemukan
filenya, Bo Ra menunjuk tempat komputer yang digunakan saat ada di perpus. Bo
Ra mengeluh karena kamera tak merekam bagian tempat Hong Sul berdiri, Eun Taek
mengusulkan mereka bisa melihat siapa yang datang dan keluar dari perpus.
Dimulai pukul 11.40, mereka melihat Yoo Jung masuk ke
perpus lalu menghampiri Hong Sul. Eun Taek seperti mendubbing Yoo Jung mengajak
Hong Sul makan siang bersama, dan Bo Ra sebagai Hong Sul menolak tapi kalau
minum kopi bisa menerimanya. Setelah itu terlihat Hong Sul pergi, Bo Ra
menanyakan apakah temannya sudah meng-log out-nya.
Hong Sul teringat karena panik melihat Yoo Jung memilih
untuk cepat-cepat pergi. Eun Taek melihat Yoo Jung masih tetap ada didepan komputer,
lalu mulai berspekulasi pelakunya itu seniornya. Terlihat lagi dikamera Yoo
Jung pergi meninggalkan perpus. Ketiganya melihat itu pukul 11.45, Bo Ra
berteriak memarahi Hong Sul karena dugaanya salah, kejadian pengantian jadwal
kuliahnya jam 11.53. Petugas baru saja selesai patroli menyuruh semuanya
keluar, Bo Ra merengek meminta waktu lagi tapi Petugas tak mau tahu menyuruh
pergi dari ruang CCTV. Dari rekaman terlihat seorang pria berjalan ke arah
komputer.
Yoo Jung berada diatap berbicara dengan seorang pria
menanyakan alasan melakukan itu, si pria berpura-pura tak tahu.
Flash Back
Tepat jam 5 Sore, Yoo Jung duduk diruangan CCTV dan Sang
Chul masuk ke dalam kaget melihat Yoo Jung ada didalam. Yoo Jung memberikan
senyuman khasnya.
Diatap, Sang Chul dengan sinis menanyakan alasan Yoo Jung
yang datang juga ke ruangan CCTV. Yoo Jung mengaku penasaran siapa pelaku yang
menganti jadwal Hong Sul dan sudah mendapatkan IP address dari Yoon Seob dari
komputer yang digunakan Hong Sul sebelumnya, jadi ingin melihat CCTVnya. Sang
Chul terlihat gelisah, akhirnya memegang tangan Yoon Sung meminta maaf untuk
kali ini saja.
“Kalau kau mau, kita bisa
pura-pura tidak ada
yang terjadi. Kau pikir
aku merencanakannya? Aku
cuma mau menggunakan komputer dan seseorang belum log out. Dan itu adalah Hong Sul” cerita Sang Chul saat masuk perpus melihat ID Hong
Sul belum di logout.
“Aku mau mematikannya. Tapi kau tahu Yoo Jung, aku mengulang kelas itu. Kalau aku dapat Prof. Kang dan gagal lagi. Aku tidak akan lulus, dan dapat kerja. Saat itu aku benar-benar putus asa.” jelas Sang Chul
“Kau harus mengatakannya pada Sul.” Perintah
Yoo Jung dengan wajah tegas
“Ini juga tidak adil bagiku. Aku membatalkan kelasnya Hong Sul, dan saat mau mendaftar. Seseorang sudah mengambilnya. Jadi Aku melakukan hal yang sia-sia. Aku akui kesalahanku . Tapi kalau ada yang tahu, aku pasti malu pergi kuliah. Akan kulakukan apapun yang kau
mau.” Ucap Sang Chul memohon dengan memegang tangan Yoo Jung.
Yoo Jung melepaskanya, memberitahu kalau kampus mereka
itu perlu memindahkan cctvnya. Sang Chul terlihat binggung, Yoo Jung menjelaskan kalau
kejadian itu ada di titik buta, ia bisa lihat Sang Chul datang dan pergi tapi tak tahu kalau seniornya itu pelakunya. Sang Chul
menatap Yoo Jung berpikir sedang dipermainkan, Yoo Jung merasa tidak seperti
itu karena Sang Chul sendiri yang menceritakan padanya dengan mata sinisnya.
Sang Chul tak bisa berkata apa-apa lagi.
Hong Sul dkk keluar dari gedung kampus, Eun Taek masih
penasaran siapa pelakunya. Bo Ra juga jengkel tak bisa bisa menemukan
pelakunya. Hong Sul memilih untuk pulang saja dan tak ikut dengan temanya makan
bersama. Eun Taek pun berpesan agar Hong Sul hati-hati dijalan.
Diatas jembatan, Hong Sul memikirkan kalau memang bukan
Yoo Jung siapa pelaku sebenarnya. Yoo Jung berjalan didepanya, keduanya bertemu
ditengah lalu Yoo Jung menanyakan apakah pelakunya sudah ketemu. Hong Sul
menanyakan alasan Yoo Jung tak datang. Yoo Jung pikir Hong Sul masih menduganya
sebagai pelakunya.
“Kenapa tidak bilang kalau bukan kau melakukannya?” ucap Hong Sul
“Kalau aku bilang bukan, apa kau akan percaya?” balas Yoo Jung, Hong Sul berguman dalam hati
menjawabnya “Tidak, aku tidak akan mempercayaimu.”
Lalu gumam lainnya pun terucap dalam hati dengan menatap
Yoo Jung, “Kenapa kau melepas beasiswa? Kenapa kau di jurusan yang sama denganku? Banyak hal yang ingin kutanyakan. Tapi aku belum siap mempercayai
jawabanmu.”
Hong Sul memutuskan untuk membungkuk dan meminta maaf
kalau memang salah. Yoo Jung pikir Hong Sul tak boleh begitu saja, lalu
mengajaknya makan bersama. Hong Sul menolak dengan alasan tak makan malam dan
buru-buru pamit pergi.
Hong Sul masuk ke dalam rumahnya, tanpa menyalakan lampu
duduk bersandar di tempat tidurnya.
“Sepertinya, pendaftaran kelas pun selesai. Sampai akhir aku tidak menemukan pelakunya. Aku berpikir orang itu lebih putus asa dariku. Itulah keputusanku.” Gumam Hong
Sul pasrah
Sang Chul memasukan sekaleng ikan tuna dan gohujang lalu
mengaduknya sebagai makan malam. Ibunya menelp seperti mengkhawatirkan anaknya,
Sang Chul pun meminta ibunya tak khawatir karena sudah makan dengan ikan tuna
yang mahal, lalu meyakinkan ibunya akan berkerja di perusahaan yang besar dan
meminta dibawakan kimchi buatan ibunya.
Seorang pria Baek In Ho duduk disebuah rumah menunggu
seseorang, sebuah mobil datang, lalu Baek In Ha turun dengan membawa sekantung
belanjaan dan pria itu menahanya untuk masuk. Pria itu tak terima In Ha
mengabaikan padahal sudah melakukan yang diinginkannya dan menuduhnya penipu.
In Ha melipat tangan didada, mengumpat pria itu gila
karena dirinya harus menaikan gengsi berjalan dengan pria itu, menurutnya itu
seperti take and give. Pria itu pun
mengejek In Ha sudah berumur 26 tahun tapi suka memoroti pria, In Ha tak bisa
menahan amarahnya, In Ho datang menyindir tak mendengar apapun karena
telinganya kotor. Pria itu tak mengenal In Ho yang tiba-tiba datang.
“Pria macam apa yang mengikuti wanita seperti tadi? Apa yang membuatmu menjadi
pecundang?” ejek In Ho
“Siapa si brengsek ini? Bahkan kau serendah ini? Lebih baik Jangan hidup seperti ini.” sindir pria itu lalu masuk ke dalam mobil.
In Ha dan In Ho marah mengejar pria itu, tapi pria sudah
lebih dulu pergi dengan mengacunkan jari tengahnya. In Ho berteriak jari dan
pria itu memang sama-sama kotor. In Ha mengomentari In Ho itu masih sama saja
tempramentnya, In Ho membalas In Ha juga masih sama, yang berbeda hanya
umurnya. In Ha membalas kalau In Ho memang terlihat seperti gembel.
In Ho masuk ke dalam rumah merasakan bau rumah wanita single
dan menduga sering merokok didalam ruangan, lalu menanyakan alasan tinggal
sendirian, dengan cepat berpikir In Ha itu diusir. In Ha menegaskan tak mungkin
diusir tapi Presdir sendiri yang memberikan rumah itu padanya. In Ho memeriksa
kulkas, menurutnya In Ho itu tak mendapatkan sendiri.
“Bagaimana kau tahu aku disini?” tanya In Ha mengeluarkan barang belanjanya.
“Aku ke kampusmu dan bilang aku adalah adikmu, Katanya kau berhenti kuliah.” Jelas In Ho
“Kenapa juga harus kuliah? Toh aku tidak dapat uang.” Kata In Ha tak minat dengan kuliah
“Jadi kau berhenti kuliah dan memoroti para pria?” kata In Ho
“Kau menyedihkan. Dulu kau pergi dari rumah, dan sekarang kau sok peduli? Apa pedulimu aku pergi kuliah atau jalan dengan para pria itu?” komentar In Ha
In Ho melihat adiknya it menyedihkan, In Ha merasa
kakaknya itu lebih menyedihkan,
lalu menanyakan alasan In Ho datang apakah sudah cukup main-main selama 5
tahun, hanya dengan melihat saja ia bisa tahu ukuran dari atas kebawa kakaknya.
In Ho ingin memukulnya, tapi adiknya sudah tahu kakaknya itu ingin meminta uang
pada Presdir, seperti uang perawatan dan rehabilitas.
Sang Kakak berteriak menyuruh adiknya diam, menyindir
adiknya sudah tua tapi masih tetap meminta uang pada Presdir. In Ho menegaskan
kalau kakaknya itu pasti tak akan berhasil, lalu menyindir apa yang didapatkan
dengan mengunakan harga dirinya, karena seharusnya kakaknya sudah tahu dari
dulu.
“Baiklah... , seharusnya aku tidak
perlu heran, meskipun
kau saudaraku. Kenapa
aku punya saudara sepertimu?” keluh In Ho menyesal
dan akan pergi.
“Apa Kau sudah ketemu Yoo Jung? Dia juga sudah banyak berubah. Sudah lama sekali, apa dia masih ingat
dengan apa yang terjadi.” Ucap In Ha menyindir, In Ho
menatap dalam adiknya. In Ha menawarkan diri untuk menel Yoo Jung
Yoo Jung sedang membaca majalan dirumahnya, melihat nama
In Ha yang mnelp memilih untuk rejectnya. Tapi In Ha berpura-pura berteriak sedang
berbicara dengan Yoo Jung, memberitahu In Ho ada di rumahnya dan pasti Yoo Jung
kaget, lalu berpura-pura akan bertemu nanti dan segera menutup telp karena Yoo
Jung sedang ujian.
In Ha menyampaikan pesan Yoo Jung kalau sedang ujian dan
merindukan kakaknya dan menyuruhnya untuk bertemu. In Ho mengumpat adiknya itu
memang bodoh, In Ha menyarankan kakaknya untuk bertemu dulu sebelum pergi lalu
memberitahu Yoo Jung ada di Universitas Yeonim Jurusan Bisnis. In Ho tak mengubrisnya memilih untuk keluar dari kamar.
Setelah In Ho keluar, In Ha menatap ponselnya dengan mata
melotot mengomel karena Yoo Jung mereject telpnya. Yoo Jung membaca pesan yang
dikirimkan In Ha kalau In Ho sedang ada di Korea
“Kenapa kau tidak mau angkat? Kita bertiga harus ketemuan, seperti dulu.” Yoo Jung memilih
untuk menghapusnya tanpa ragu.
Kelas Prof Kang dimulai dengan absen, Hong Sul sudah
duduk dan siap menerima kuliah.
“Karena sudah
seperti ini, aku akan berusaha keras.Aku yakin ada yang bisa
kupelajari. Dan aku tidak perlu bertemu sunbae itu.” Gumam Hong Sul
Yoo Jung tiba-tiba masuk ke dalam kelas lalu melihat ke
arah tempat duduk, Prof Kang bingung karena nama Yoo Jung tak ada didalam
daftar absennya. Yoo Jung memberitahu sudah menganti kelas dengan alasan
dikelas Prof Kang sangat menyenangkan.
Hong Sul melonggo melihat Yoo Jung berdiri disampingnya,
akhirnya ia mengeser duduknya membiarkan Yoo Jung duduk disampingnya. Prof Kang
pun memuji mahasiswa yang bijak memilih kelasnya. Yoo Jung berusaha ramah
dengan menyapa Hong Sul. Hong Sul berusaha tersenyum, tapi dalam hatinya
menjerit sambil mengacak rambutnya.
bersambung ke episode 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Sukak banget ceritanya chingu...
BalasHapusWalaupun nonanya kurang cakep y???
Tp yoo jung cool abis...
Gomaupta chingu...
Sukak banget ceritanya chingu...
BalasHapusWalaupun nonanya kurang cakep y???
Tp yoo jung cool abis...
Gomaupta chingu...