PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 13 November 2018

Sinopsis Mama Fairy and the Woodcutter Episode 3 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN

Apa Kau benar-benar tak ingat apa-apa? Aku bertanya padamu. Jangan berpikir aku gila, dan kumohon coba ingatlah sekali lagi.” Ucap Ok Nam menarik tangan Yi Hyun untuk menyentuh pipinya.
“Kenapa wanita ini?  Dia aneh...” kata Yi Hyun ketakutan, tapi Ok Nam tetap menarik tangan Yi Hyun di pipinya. 

“Apa Aneh bagi makhluk abadi untuk mencintai manusia? Kenapa? Ini adalah tugas abadi untuk mengasihi dan melayani dewa. Dan para dewa mencintai manusia, yang mereka ciptakan. Wajar bagi kita, Makhluk abadi, untuk mencintai dan menghormati manusia juga.”
Ok Nam berada di khayangan bertemu dengan seorang dewa. Saat itu Yi Hyun sudah tertidur lelap seperti kembali bermimpi dan langsung kaget melihat jam di depanya kalau sudah sangat telat untuk pergi ke kampus.

Yi Hyun berlari masuk ke dalam kapus tak percaya kalau dirinya terlambat dan bisa tertidur lelap sambil memakain dasinya. Saat itu salah satu guru masuk memberitahu mahasiswa kalau Dosen Jung tak dapat dihubungi sekarang jadi memutuskan untuk batalkan kuliah hari ini.
“Aku minta maaf.... Aku ketiduran.” Ucap Yi Hyun masuk ke dalam kelas dengan nafas terengah-engah.
“Apa Kau baik-baik saja?” tanya Pegawai kampus, Yi Hyun menganguk dan langsung berdiri di podium.
“Aku terlambat 10 menit. Jadi Ayo kita mulai dan Buka buku pelajaranmu.” Kata Yi Hyun
Salah satu anak duduk paling depan memberitahu kalau kancing pakaian Yi Hyun yang tak sama, Yi Hyun membalikan badan sambil meminta maaf dan dan langsung memperbaiki lalu memasang dasinya. Beberapa anak mengusulkan untuk libur saja karena Cuacanya bagus dan meminta agar mereka lebih baik keluar bermain. Semua murid pun setuju.
“Apa Kau bersungguh-sungguh? Hei... Murid.. Berapa banyak yang kau bayar untuk kuliah satu jam ini? Kau membayar uang kuliah dengan mahal, Apa kau tak memikirkannya sama sekali?” ucap Yi Hyun mendekati anak murid pria yang berbicara lantang tak ingin belajar.
“Apa Kau ke sini untuk belajar? Diluar sana banyak orang yang ingin kuliah seperti ini, tapi mereka tak mampu membayarnya. Apa Kau tak malu pada dirimu sendiri?” ucap Yi Hyun dan si murid langsung ketakutan
“Dan Kau marah ketika pacarmu terlambat 10 menit, kan? Aapa au tak peduli ketika dosenmu terlambat 10 menit? Apa kau membatalkan kencanmu dan kembali ke rumah hanya karena pacarmu terlambat?”kata Yi Hyun mendekati anak murid yang sibuk dengan ponselnya.
“Apa Tak ada orang disini yang bersungguh-sungguh belajar? Apa kalian di sini hanya untuk mendapatkan ijazah? Itu Karena ada sebagian besar dari kalian, menggunakan akal sehat dengan dangkal. Kalian percaya pada apa yang kalian dengar tanpa memverifikasi faktanya.” Ucap Yi Hyun dengan nada penuh amarah
“Ilmuwan alam mengabaikan studi dasar yang akhirnya mengarah pada ilmu semu. Tanpa menyadari ketidaktahuan adalah ketidaktahuan sepanjang hidup, Kau dibutakan oleh hal-hal yang tak ilmiah. Apa kau akan puas dengan kehidupan seperti itu? Apa kau di sini untuk hidup seperti itu?” ucap Yi Hyun akhirnya mendekati anak yang duduk di depan.
Si anak binggung karena Yi Hyun marah padanya dan hanya bisa menangis. Dua pria yang dibelakang melihat sikap Yi Hyun berpikir kalau dosenya itu baru dicampakkan oleh seorang wanita dan melampiaskan kemarahannya pada anak muridnya. Lalu merasa kalau Yi Hyun seperti seseorang yang dikenal.



Ok Nam sedang mengepel lantai dirumahnya, Tuan Park, Tuan Goo dan Nyonya Oh sedang menaiki traktor menyusuri jalan desa.
“Peri melayani dewa di alam. Mereka mengikuti arus alam semesta, menghubungkan dewa dengan manusia, dan membuat harmoni antara material dan non-material.”
Tuan Park melihat pria tua sedang ada disawah bertanya Apa yang dilakukan. Si pria kesal karena tak bisa melihat sendiri karena sedang mengairi sawah dan Paman Park sedang  tak ada. Nyonya Oh pikir Jika butuh bantuan, gunakan Tuan Park menggantikan Paman Park.
“Mereka sama-sama "Park".” Kata Nyonya Oh mengejek. Tuan Goo puns setuju agar memanfaatkan Tuan Park saja.
“Tidak, aku "Park" yang berbeda dari Miryang.” Kata Tuan Park membela diri.
“Mereka terkadang hidup di alam peri dan terkadang berbaur dengan manusia. Mereka tak punya keserakahan untuk keberuntungan. Mereka tak peduli akan uang, otoritas, dan reputasi. Alih-alih ilusi yang terlihat di dunia, mereka melihat kebenaran di dalamnya.”
“Mereka tinggal di sekitar manusia tanpa ada yang tahu. Beberapa dari mereka tak sadar tentang identitas mereka yang sebenarnya karena mereka ada di dunia ini.”
Ada peri yang menjadi pengemis tanpa peduli, mereka pun bisa ada saat mengantar anak ke sekolah. Para manusia tanpa sadar kalau disekitar mereka ada peri yang mengetahui kebenaran. 


Kim Geum melihat lemarinya, lalu melihat celana bunga-bunga di lemarinya berpikir kalau Ibunya pasti meninggalkan ini ketika berkunjung ke sini terakhir kali. Ia lalu teringat dengan Ok Nam yang mengunakan celana yang sama, terlihat senang karena Seumur hidup, tak pernah melihat kakinya
“Coba Lihatlah berapa banyak ruang yang dimiliki dari celana ini” ucap Ok Nam. Kim Geum mengingat Ok Nam merasa sikap peri itu benar-benar imut.
“Haruskah aku pilih baju ini untuk OOTD-ku? Jung Min bilang, wanita jaman sekarang tak mempedulikan tampang, tapi mereka membenci orang yang punya selera mode yang mengerikan.” Ucap Kim Geum memilih satu kemaja melihat di cermin
“Aku tak tahu apa yang harus kukenakan agar terlihat keren. Bagaimana? Haruskah kupakai setelan hitam sepertimu?” tanya Kim Geum meminta pendapat pada kalajengkingnya. Seperti biasa bicara dengan binatang, Kim Geum tahu kalau binatangnya itu setuju untuk baju yang dipilihnya. 

Yi Hyun sudah duduk disofa, wajahnya terlihat tegang sambil mengingat kejadian ketika melihat sosok Ok Nam menjadi muda bahkan memeganbg tanganya. Dokter Lee sedang berjalan masuk menerim telp Yi Hyun sambil menyindir “Ada keperluan apa menghubungi dukun sepertiku?”
“Apa maksudmu? Kau seperti Sigmund Freud, Carl Jung, dan Alfred Adler.” Ucap Yi Hyun memuji. Dokter Lee tak ingin berbasa basi lagi ingin tahu alasan Yi Hyun menelp.
“Aku ada di kantormu.” Ucap Yi Hyun. Dokter Lee mengeluh kalau Yi Hyun berpikir itu kantornya  sekarang dan rumah baginya.
“Kau lebih banyak duduk di kantorku daripada aku sendiri.” Ejek Dokter Lee.
“Jangan seperti itu dan cepat datang kesini.” Kata Yi Hyun. Dokter Lee pun meminta agar menunggunya.
“Sementara itu, bolehkah aku memeriksa e-mail dengan komputer tabletmu?” tanya Yi Hyun
“Kenapa meminta izin dulu,Silahkan gunakan.” Ucap Dokter Lee. Yi Hyun pun tersenyum bahagia.
Yi Hyun mengambil tab milik Dokter Lee, saat membukanya malah melihat cerita yang ["Jendela Rahasia Tuan Muda" ditulis oleh Jeom Soon the Tiger] Ia pun penasaran melihat halama 1 dan 2 dengan gambar karakter pria kaya dan budak.

“Hati tuan muda berdetak seperti ikan trout. Mengarahkan ke jari telunjuk budak itu. Corvina kering yang diikat dengan jerami bergetar seolah mereka masih hidup.”
“Tangannya gemetar seperti itu bergerak setiap saat. Dan itu bertemu dengan tangan kasar dan gelap untuk beberapa saat. Tuan muda itu terkejut dan melangkah mundur.”
"Keringatmu berbau mengerikan." Kata Pria kaya.
Yi Hyun yang membaca sambil membayangkan seperti merasakan sesuatu. 



Dokter Lee pergi ke kedai Ok Nam dengan pengelihatanya seperti nenek tua, lalu berkomentar kalau rusa pasti meneteskan banyak air mata. Ok Nam binggung, Dokter Lee pikir hanya memesan satu Air Mata Rusa.
“Aku minta maaf, tapi bisakah kau bawa ini ke Prof Jung Yi Hyun? Kumohon.” Kata Ok Nam. Dokter Lee menganguk mengerti. 

Dokter Lee akhirnya masuk ruanganya bertanya pada Yi Hyun Kapan datang dan apakah nunggu lama. Yi Hyun mengaku tak lama  bahkan  lupa waktu karena membaca cerita  "Jendela Rahasia Tuan Muda". Dokter Lee tak percaya kalau Yi Hyun membaca itu.
“Jadi, Apa kau menderita insomnia tadi malam?”tanya Dokter Lee. Yi Hyun melihat cerita di tab seperti tak bisa berkata-kata tentang cerita itu.
“Ini menggambarkan secara sangat nyata bagaimana kesenjangan antara afeksi terlarang dan norma-norma yang diterima secara sosial mempengaruhi seseorang. Ini adalah karya tulisan erotis modern. Sebagai ilmuwan otak, aku sangat menghargai nilainya.” Kata Dokter Lee
“Aku pun setuju. Sepertinya ideal untuk pembaca yang bernafsu untuk petualangan erotisnya... tidak dapat diwujudkan dalam hidup, menyebabkan semburan batin keputus'asaan.” Jelas Yi Hyun lalu melihat gelas kopi karena membutuhkan dan langsung meminumnya.
“Itu dari nenek tua truk kopi di dekat perpustakaan untukmu.” Kata Dokter Lee. Yi Hyun kaget langsung memucratkan minumnya.
Baju Dokter Lee pun basah, Yi Hyun meminta maaf sambil mengambil tissue danbertanya Apa dia terlihat seperti nenek tua. Dokter Lee yakin yang dilihat memang hanya Nenek yang sangat tua.


Yi Hyun kembali ke ruangan melihat gelas minumnya bertanya-tanya  Kenapa Ok Nam memberinya kopi dan itu Benar-benar mengganggunya.
“Aku benci menerima barang orang lain karena rasanya seperti aku berhutang pada mereka.” Ucap Yi Hyun akhirnya keluar dari ruangan. Sementara Ok Nam sedang berbicara dengan bunga.
“Apa Maksudmu, bunga itu merayu lebah milikmu? Benarkah yang dikatakannya? Katanya, dia menggoda lebah itu duluan.” Ucap Ok Nam seperti sedang mendamaikan dua tanaman yang sedang bertengkar.
“O-Ho, hentikan jangan melakukan itu! Kau akan menarik semua rambutnya keluar... Lebah itu pecundang yang hanya menyedotmu sampai kering lalu pergi. Kenapa kalian berkelahi?” kata Ok Nam melihat dua tanaman saling menarik dengan daunya.
Dua pria melihat Ok Nam sedang berbicara dengan tanaman berpikir kaau  Ok Nam sedang syuting monodrama. Ok Nam menasehati kalau merkea berjanji untuk akur, akan memberi makanan spesial hari ini. Yi Hyun melihat dari kejauhan kebingungan karena Ok Nam yang berbicara dengan tanaman.
Saat itu Kim Geum datang, karena datang untuk minum kopi. Ok Nam bertanya Kopi apa yang diinginkan. Yi Hyun melihat Kim Geum bertanya-tanya Apa Kim Geum juga tak melihatnya seperti nenek tua karena terlihat aneh.

Ia melihat wajah Kim Geum dan teringat dengan buku [Biologi estrus dan perkawinan] lalu merasa kalau Kim Geum mirip seekor kambing kepanasan. Sementara Kim Geum ingin minum Air Hitam. Ok Nam tak percaya kalau Kim Geum akan memesan Air Hitam lalu bergegas akan membuatkannya. 
“Haruskah aku memperhatikan sesuatu tentang reaksinya?” kata Yi Hyun terus melihat dari belakang tanaman.
Kim Geum menunggu kopinya sambil bertanya  darimana belajar membuat kopi. Ok Nam mengaku belajar dengan waktu yang sangat lama.

Flash Back
“Ketika di alam peri, aku belajar tentang itu dari Kaldi, peri pertukaran dari Ethiopia.”
Di tanaman kopi, Ok Nam memilih kopi lalu memberikan pada Kaldi. Setelah mencium biji kopi yan dipilih Ok Nam Kaldi langsung memuji karena Ok Nam punya hidung anjing dan Biji kopi yang pilih sangat bagus. Keduanya bersama binatang yang ada disekitar pun menari-nari bahagia.
“Kopi adalah minuman ternikmat di dunia peri dan makhluk abadi lainnya. Dari semua ramuan kopi, para Makhluk Abadi sangat menyukai bikinanku.”
Semua peri minum kopi buatan Ok Nam langsung memujinya karena sangat enak.
 “Kaldi adalah orang yang memberikan lisensi barista ini.” Akui Ok Nam. Kim Geum pun merasa itu luar biasa walaupun Aneh rasanya ada peri kopi disekitar sini.
“Nyonya Seon, apa yang akan kau lakukan akhir pekan ini?” tanya Kim Geum. 
“Entah... Kafe Cho Bong Dae tutup, aku tak punya rencana.” Kata OK Nam
“Maukah menonton film denganku?” tanya Kim Geum. Ok Nam bertanya apakah masuknya gambar bergerak. Kim Geum membenarkan.
“Apa yang dia rencanakan?” tanya Yi Hyun dari kejauhan melihat wajah Ok Nam terlihat bahagia.
“Aku menontonnya satu kali di Gyeryong, tapi sesuatu yang mendesak muncul dan aku melewatkan endingnya.” Akui Ok Nam
“Kau dapat menonton dengan tenang kali ini.” Ucap Kim Geum. Ok Nam pikir Jika tak keberatan, akan ikut dengannya. Kim Geum pun dengan senang hati menerimanya dan akan bertemu hari Sabtu nanti. Yi Hyun bergegas bersembunyi sebelum ketahuan. 

Tuan Park memasukan semua barang ke dalam tas, Tuan Goo datang melihat Tuan Park mengejak kalau  mau kabur karen membawa banyak barang untuk dikemas. Tuan Park membalas kalau Tuan Goo itu terlihat seperti sedang berjalan-jalan di tepi sungai.
“Kenapa pergi dengan tangan kosong padahal mau ke Seoul?”keluh Tuan Park. Tuan Goo yakin Ok Nam punya semua yang mereka butuhkan.
“Kenapa membuang-buang energimu untuk membawa banyak barang?” ucap Tuan Goo.
“Aku akan membutuhkan pakaian dalam untuk bersalin jika aku bermalam. Jadi Tak mungkin kau pinjam celana dalamnya.” Kata Tuan Park
“Kenapa aku memintanya celana dalam? Aku membawa sabun untuk mandi.” Balas Tuan Goo menaruh kotak sabun diatas meja. 
“Mengambil sabun bukan berarti... Kau kebiasaan menyusahkan Nyonya Seon, Apa kau menempel di sakumu seolah-olah ada sesuatu yang mencuat keluar?” ejek Tuan Park
“Aku tak menempel sembarangan. Berapa banyak pakaian dalam yang kau bawa dalam tas sebesar ini?” keluh Tuan Goo.
Tuan Park pikir mereka juga butuh makanan seperti tak tahu bagaimana si jahat Nyonya Oh ketika lapar. Tuan Goo mengejek apakah Tuan Park  yang akan memasaknya, karena ia tak akan peduli jadi diminta membawa tas itu di punggung atau kepalamnya.
“Apa Kau tak mengharapkan bantuanku?” ejek Tuan Goo. Diam-diam Tuan Go mengeluarkan barangnya sambil bicara.
“Jangan khawatir.. Seekor burung tak punya kekuatan pula. Aku tak mempedulikanmu. Lebih baik Jemput Nyonya Oh di salon, suruh bergegas.” Kata Tuan Park. Tuan Goo pun mengeluh pada Nyonya Oh  belum datang karena hanya ada dua kereta saja untuk ke Seoul. 


Jeom Soon melihat ibunya sedang menyulam , lalu melihat kalau itu Tuan Goo karena seperti burung merpati. Ok Nam binggug, Jeom Seom pikir ibunya sedang menyulam bergambar Burung merpati.  Ok Nam memberitahu kalau yang dibuatnya adalah bangau. Jeom Soom pun meminta maaf.
“Kenapa menyulam bangau?” tanya Jeom Soon sambil menahan tawa.
“Dahulu kala, semua pegawai negeri punya bangau yang disulam pada jubah mereka.” Kata Ok Nam mengingat suaminya juga seperti itu. Tapi Jeom Soon binggung tentang Pegawai negeri.
“Ayahmu bereinkarnasi sebagai sarjana sastra. 699 tahun yang lalu, dia hanya mengenakan pakaian lusuh. Tapi Di sini, dia adalah seorang sarjana. Aku ingin menunjukkan betapa bahagianya aku.” Cerita Ok Nam
“Apa Kau ingin memberinya itu? Ini sangat Mengerikan. Berikan padanya saat aku tak ada, mengerti? Ini lebih buruk dari yang kukenakan untuk Perjanjian Jepang-Korea tahun 1876.” Keluh Jeom Soon dan pamit pergi.
“Aku berada di dalam ruangan terlalu lama, aku merasa pengap.” Ucap Jeom Soon.
“Baik... Berhati-hatilah di manapun kau berada dan jangan pulang larut.” Kata Ok Nam. Jeom Soon menganguk mengerti. 


Ok Nam duduk di taman membuka laptopnya lalu mengeluh kalau seoul hampa inspirasi dan melihat kalimat terakhirnya "Keringatmu berbau mengerikan." Tapi tak bisa melanjutkan kalimat apapun.
“Apa ini kemerosotan pertama Jeom Soon si Macan?” ucap Jeom Soon kesal sendiri lalu saat akan mengetik tiba-tiba laptopnya mati.
“Aku mengisi ulang selama 2 jam, tapi hanya bertahan 10 menit. Apa Kau sebut ini laptop? Ini Sudah ketinggalan jaman. Di mana aku harus mengisi ulang ini? Sangat menyebalkan!” keluh Jeom Soon kesal lalu tanpa sadar kalau ada seseorang yang mengambil gambarnya. 

Dokter Lee berbicara di telp dengan Jenny, memperingatkan kalau membawa pulang seorang pria malam ini harus memberitahunya kalau tidak maka mengancam akan meberitahu pacarnya, tapi Jenny malah menutup telpnya.
“Bukankah kau Prof Lee Ham Suk?” ucap seorang pria yang tadi merekam gambar Jeom Soon diam-diam. Dokter Lee binggung melihat pria yang mengetahui namanya.
“Apa kau tak mengingatku? Aku menjalani sesi terapi denganmu setahun yang lalu.” Ucap si pria. Dokter Lee seperti berpura-pura mengingatnya dan bertanya ada apa menemuinya.
“Aku seorang siswa di sini.” Kata si pria. Dokter Lee melihat kamera yang ada ditangan pasienya dan bertanya Apa yang dilakukan.
“Aku minta maaf, Aku pasti lupa mematikannya. Aku di klub film dokumenter. Seperti yang kau tahu, aku sakit. Sementara Kita terlahir di dunia kompetisi, jadi aku ingin memfilmkan pemuda yang mengalami kesulitan secara mental saat tumbuh dewasa.” Cerita Si pria.
“Kenapa kau mencariku?” tanya Dokter Lee. Si pria pikir Dokter Lee masih mengingat kalau sudah memperbaiki pikiranya.
“Aku berharap kau bisa berada di film dokumenterku.” Ucap Si pria. Dokter Lee terlihat kaget. 



Dokter Lee kembali ke ruangangan melihat berkasnya dengan nama  [Um Kyung Sul, pria, Ripley's Syndrome adalah kondisi psikologis Di mana pasien membangun fantasi khayalan berdasarkan kebohongan. Emosi berlebihan, narsis, perawatan sangat dibutuhkan.]
Setelah membaca berkasnya, Dokter Lee menelp Kyung Sul agar menemuinya di kantor saat makan siang pada hari Senin karena akan membantu film dokumentenya. 

Jung Min ada di lab dengan wajah lusuh. Kim Geum masuk bertanya apakah sudah makan siang. Jung Min melihat Kim Geum yang baru datang  terlihat baik dan lebih giat dan merasa kalau sudah selesai dengan laporannya. Kim Geum mengaku sudah menyelesaikannya kemarin.
“Sial, aku sangat iri!.. Asal tahu saja, aku sudah dalam kehancuran total.” Ucap Jung Min Frustasi
“Kau dapat menulisnya hari ini.” Kata Kim Geum santai. Jung Min memberitahu Semua asdos dan Profesor akan kumpul-kumpul hari ini.
“Aku tak akan bisa menyelesaikannya saat ini. Aku hanya punya dua halaman.” Kata Jung Min. Kim Geum kaget kalau asisten dosen harus ikut juga.
“Tak ada seorang pun di sana yang tampan, tapi aku harus pergi ketika laporanku tak lengkap. Jika Pak Cho dari kamar sebelah meniru Jimin BTS lagi, aku akan membunuhnya. Tariannya sangat menjijikan sehingga bahkan pengadilan akan bilang itu membela diri.” Kata Jung Min kesal. Kim Geum pun setuju menyurh membunuh saja dengan nada mengoda. 


Kyung Sik datang memberitahu Kim Geum kalau Yi Hyun  memanggilnya. Kim Geum kaget Yi Hyun meminta datang sekarang juga. Kyung Sik meberitahu kalau Yi Hyun tak terlihat terlalu bahagia.. Kim Geum panik berpikir aklau melakukan sesuatu yang salah.
“Kulitmu yang kusam mengatakan itu semua. Kau bahkan belum selesai dengan laporanmu.” Komentar Jung Min melihat wajah Kyung Sik
“Temanku membutuhku semenjak dia dicampakkan kemarin. Aku harus minum sepanjang malam.”cerita Kyung Sik dengan mata menghitam.
“Apa teman-temanmu kepribadian dan penampilannya mirip sepertimu? Kenapa mereka terus dicampakkan? Hibur mereka setiap waktu atau kau akan berakhir sepertiku.” Kata Jung Min
“Aku hampir tak tidur semalaman.” Ungkap Kyung Sik lalu melihat kopi diatas meja Kim Geum berpikir kalau meninggalkan kopi itu untuknya. 

Kim Geum datang menemui Yi Hyun diruanganya, Yi Hyun terlihat sangat serius membahas rencana tempat duduk untuk makan malam tim hari ini. Kim Geum  terlihat binggung kalau Yi Hyun membahas hal itu.
“Kami akan tetap di bawah radar, bayar masing-masing, dan pergi secepat yang kita bisa.” Kata Yi Hyun. Kim Geum pikir kalau kedengarannya agak terlalu menyedihkan.
“Apa Kau ingin kita mengambil tagihannya?” kata Yi Hyun. Kim Geum pikir kalau Tuan Park yang mengatur makan malam.
“Itulah kenapa ini adalah hari yang penting. Saat makan malam hari ini, aku akan membuktikan bahwa keadilan ada. "Permainan Takhta" dimulai.” Kata Yi Hyun. Kim Geum binggung apa maksudnya. "Permainan Takhta"
“Prof Park membuat pidato panjang saat makan malam dan minum paling banyak. Dia memakan semua makanan begitu semua orang mabuk. Itu saja takkan memberiku tahtaku. Park Jun Seong. Dia belum pernah membayar makan malam di kampus ini.” Ucap Yi Hyun. Kim Geum baru menyadarinya.
“Prof Park dan asdosnya. tak pernah ketinggalan karena kerja tim yang sempurna.” Ucap Yi Hyun. Kim Geum terlihat binggung cara melakukanya.
“Ketika waktunya tepat, Tuan Park akan runtuh dan merangkul bahu Pak Baek. Saat itulah semuanya dimulai. Apa Kau tahu perlombaan tiga kaki?” tanya Yi Hyun. Kim Geum mengaku pandai melakukan itu.
“Makan malam kali ini akan menurunkan sejarah di universitas ini. Aku akan menyeret Tuan Park dari tahtanya.Untuk melakukannya, kita harus duduk sejauh mungkin darinya. Begitu dia mabuk, maka dia akan berbicara selama dua jam.” Kata Yi Hyun sudah bisa membayangkan semuanya.
“Apa makan malam ini perlu?” tanya Kim Geum heran. Yi Hyun tak peduli.
“Pokoknya, kita akan duduk di dekat pintu keluar dan pura-pura mabuk duluan sebelum dia memulai aktingnya. Lalu kita akan keluar melalui pintu. Beberapa asisten dosen mungkin mengambil dompet ku untuk membayar makanan, jadi kau akan bertanggung jawab hari ini.” Kata Yi Hyun.
Saat itu Jung Min masuk ruangan dengan wajah panik  mengeluh pada Kim Geum yang tak menjawab teleponnya. Kim Geum bertanya apakah terjadi sesuatu. Jung Min memberitahu Kyung Sik bertingkah aneh.

Kyung Sik yang sebelumnya terlihat sangat mengantuk, terus mengetik tanpa henti, matanya terbuka lebar. Kim Geum bertanya Sudah berapa lama seperti ini. Jung Min pikir Sesuatu baru saja terjadi dalam diri Kyung Sik dan sekarang sedang menulis satu halaman laporannya setiap menit. Kim Geum memanggil Kyung Sik untuk menyadarkanya.
“Siapa yang menyentuhku?.. Satu-satunya yang bisa menghentikanku adalah, koma, aku.. Periode.. Kurung buka. Oleh Oh Kyung Sik... Kurung tutup... Tambahkan footnote Oh Kyung Sik... Lahir di Seoul, 1992.”kata Kyung Sik terus mengetik tanpa henti.
“Dia berbicara seolah-olah sedang menulis laporan. Mungkinkah itu lebih menjijikkan?” kata Jung Min. Kim Geum binggung dengan sikap Jung Min.
“Ini menakutkan... Apa aku satu-satunya yang waras di lab kita?” keluh Jung Min. Kim Geum tak setuju karena dianggap tak waras juga.
“Kau berbicara dengan serangga!” kata Jung Min. Kim Geum bertanya Sudah berapa lama Kyung Sik seperti ini?
“Sepertinya sesudah dia minum kopimu.” Ucap Jung Min. Kim Geum mengingat kopinya yang dibelinya.  Wajah Ok Nam berubah ketika ia ingin memesan Air Hitam. Kim Geum yakin kalau ini efek dari kopi buatan Ok Nam. Sementara Kyung Sik selesai mengetik dan langsung jatuh tertidur.




Ok Nam kaget melihat Bong Dae ada dalam kedai kopinya. Bong Dae merasa Duduk di atap sepanjang hari memberiku herniated disc. Ok Nam tak mengerti apa itu Herniated disc. Bong Dae menjawab istilah medisnya adalah lumbar herniated intervertebral disc.
“Seiring dengan carpal tunnel syndrome dan xerophthalmia, itu adalah penyakit yang menghampiri para gamer sepertiku.” Jelas Bong Dae.
“Bukankah seharusnya kau beristirahat?” saran Ok Nam. Bong Dae pikir Bayi Sendok Cacing punya kolonoskopi hari ini.

“Dia mirip seperti kotoran. Jadi Dia mengambil sampah setiap dua jam, tapi masih sangat kompetitif. Aku istirahat dari medan perang hari ini, jadi akan membuat kopi sebagai gantinya.” Jelas Bong Dae. Ok Nam menganguk mengerti.
“Sudah kubilang, kau harus mengambil libur juga.” Kata Bong Dae. Ok Nam pikir tak masalah.
“Toko kecil seperti ini. Ini tak seperti kau bisa duduk di pangkuanku.” Kata Bong Dae. Ok Nam pikir tak seperti itu.
“Nyonya Seon,  aku yakin kau belum pernah berkeliling kampus. Serahkan kafe ini padaku, nikmatilah udara segar, Pergilah dengan Jeom Soon.” Kata Bong Dae
“Dia pergi ke suatu tempat dengan laptopnya beberapa waktu lalu.” Ucap Ok Nam. Bong Dae kaget
“Kau bilang Laptopnya? Apa Maksudmu, yang sebesar mesin ketik? Lebih baik kau Berkelilinglah sendiri tanpa dia.” Ucap Bong Dae. Ok Nam pun mengucapkan terima kasih
“Aku tak akan menguping pembicaraan kemarin, tapi kudengar Prof Jung Gyosu  berbicara saat bertempur online di sana kemarin malam. Kau pasti merasa sangat sedih. Kau menunggu dia begitu lama, tapi dia tak mengenalimu..”ucap Bong Dae. Ok Nam hanya bisa tersenyum.

“Tapi jangan terlalu tertekan.  Hubungan manusia tak berakhir dengan mudah Jangan kehilangan harapan.” Kata Bong Dae tanpa sadar kalau Ok Nam sudah kabur begitu saja. 
Bersambung ke part 2
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... MRS G



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


3 komentar:

  1. Saya Widaya Tarmuji, saya menggunakan waktu ini untuk memperingatkan semua rekan saya INDONESIANS. yang telah terjadi di sekitar mencari pinjaman, Anda hanya harus berhati-hati. satu-satunya tempat dan perusahaan yang dapat menawarkan pinjaman Anda adalah TRACY MORGAN LOAN FIRM. Saya mendapat pinjaman saya dari mereka. Mereka adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang sah di internet. Lainnya semua pembohong, saya menghabiskan hampir 32 juta di tangan pemberi pinjaman palsu.

    Tapi Tracy Morgan memberi saya mimpi saya kembali. Ini adalah alamat email yang sebenarnya mereka: tracymorganloanfirm@gmail.com. Email pribadi saya sendiri: widayatarmuji@gmail.com. Anda dapat berbicara dengan saya kapan saja Anda inginkan. Terima kasih semua untuk mendengarkan permintaan untuk saran saya. hati-hati

    BalasHapus
  2. Halo

    Pinjaman akhir-of-tahun musiman tersedia sekarang memiliki cepat, handal, dan jangka panjang kredit pilihan Anda pada tingkat bunga 2%, tanpa pemeriksaan kredit, jangan ragu untuk mengirimkan aplikasi Anda melalui (martinlaurafinancefirm@gmail.com) Anda kebahagiaan handal dengan kami.

    Terima kasih!!!
    WhatsApp: +19312082814

    BalasHapus
  3. Halo

    Pinjaman akhir-of-tahun musiman tersedia sekarang memiliki cepat, handal, dan jangka panjang kredit pilihan Anda pada tingkat bunga 2%, tanpa pemeriksaan kredit, jangan ragu untuk mengirimkan aplikasi Anda melalui (martinlaurafinancefirm@gmail.com) Anda kebahagiaan handal dengan kami.

    Terima kasih!!!
    WhatsApp: +19312082814

    BalasHapus