PS : All images credit and content copyright : MBN
Woo Hyun
dan Yoo Jung bergegas masuk ke dalam kantor agency, seperti semalaman ada di
dalam ruang rahasia. Yoo Jung sudah mengunakan make up dikamarnya, Yoo Joon
memanggil keduanya untuk sarapan. Yoo Jung pun keluar dari kamar bersamaan
dengan Woo Hyun.
“Noona,
hari ini kau tak ada jadwal. Apa Kau akan beraktivitas di rumah seperti itu?”
komentar Yoo Joon heran.
“Dia
kelihatan cantik. Memang Kenapa?” bela Woo Hyun. Yoo Joon merasa kalau kakaknya
itu bertingah aneh. Woo Hyun dan Yoo Jung hanya bisa saling menatap.
“Yoo
Joon, aku juga mau makan.” Ucap Sung Hoon masuk ke dalam rumah, Yoo Joon pun
mengambilkan roti bakar.
“Baru
beberapa hari, tapi sudah seperti rumahmu sendiri. Apa Dia masih belum bisa
sendiri?” keluh Sung Hoon melihat Woo Hyun.
“Belum, Dia
masih belum bisa.” Kata Yoo Jung membela. Woo Hyun pun tak bisa menahan senyum.
“Yoo
Jeong.. Kau bisa Makan ini.” Ucap Sung Hoon memberikan apel. Yoo Jung menolak
karena sedang diet dan menekan ucapan kalau mereka hanya teman.
“Kau
bilang Kawan? Makan saja untuk menerima ketulusannya. Itu Hanya sepotong buah.”
Komentar Woo Hyun. Yoo Jung pun mengambil dengan gaya malu-malu.
“Noona,
bisa seperti biasanya saja? Kau membuatku takut.” Komentar Yoo Joon. Yoo Jung
mengelak kalau dirinya tak ada apa-apa.
“Apa? Biasanya
kau mengambil makananku dan Seong Hoon, sampai mulutmu penuh...” ejek Yoo Joon.
Yoo Jung langsung menyuapi mulut adiknya dengan roti karena tak mau Woo Hyun
mendengarnya.
Woo Hyun
dan Yoo Jung tertidur setelah sarapan, Sung Hoon binggung Semalaman mereka
kenapa, sampai seperti itu. Yoo Joon tahu kalau
Yang satu merakit sesuatu sepanjang malam dan yang satunya berolahraga
semalaman. Akhirnya Yoo Jung pun tertidur dengan bersadar dibahu Woo Hyun, Sung
Hoon melihatnya seperti tak suka mengendong Yoo Jung.
“Itu
harusnya dilakukan oleh pacar.” Keluh Woo Hyun akhirnya bangun dari tidurnya.
“Apa yang
bisa dilakukan orang sakit yang ganti baju saja tak bisa?” ejek Sung Hoon.
“Tak bisa
kubiarkan pacarku digendong pria lain hanya gara-gara hal itu.” Komentar Woo
Hyun sinis.
“Aku tahu
hubungan kalian palsu. Jadi agak aneh terus mendengar kau menyebutnya pacarmu.”
Tegas Sung Hoon.
“Kulakukan
karena ada yang ingin kukatakan. Asli atau palsu, hanya dua orang yang terlibat
langsung yang tahu kebenarannya, kan?” kata Woo Hyun lalu mengambil Yoo Jung.
Yoo Jung
akhirnya digendong oleh Woo Hyun untuk dibawa ke kamar, Sung Hoon dengan
tatapan sinis mengajak mereka untuk bicara. Woo Hyun langsung setuju.
Woo Hyun
mengendong ke kamar Yoo Jung dan menarik selimutnya. Yoo Jung merasakan Woo
Hyun sudah pergi lalu membuka mata, tersenyum bahagia mengingat yang dikatakan
Woo Hyun "Tak bisa kubiarkan pacarku digendong pria lain hanya gara-gara
hal itu." Lalu mengaku kalau sangat suka mendengarnya.
“Yoo Jung
sangat terluka gara-gara Hwang Jae Min. Kalau tak yakin bisa bertanggung jawab
sampai akhir, maka jangan goyahkan hatinya lagi. Yoo Jung sangat naif dan
polos.” Ucap Sung Hoon sinis.
“Aku tahu
kalian sahabat, tapi apa kau tak terlalu turut campur?” komentar Woo Hyun
“Sebagai
sahabat yang seperti keluarga, aku boleh mencampuri sejauh ini. Aku tak ingin
melihat Yoo Jung terluka atau menderita gara-gara pria lagi.” Tegas Sung Hoon
“Perasaanmu
pada Yoo Jung, apa sekedar persahabatan? Apa benar kau mencampuri, tulus hanya
sebagai teman?” tanya Woo Hyun
Sung Hoon
tak bisa berkata-kata saat itu menerima pesan dari grup CEO Han “Yoo Jung, Sung
Hoon, temui aku.”
CEO Han
sudah ada di ruang rapat, Sung Hoon datang dengan Yoo Jung. CEO Han berbicara
di telp kalau baru saja menerima proposalnya jadiBila pemegang saham setuju
dengan syaratnya jadi akan menghubungi dan meninjau dokumen tim hukum.
“Kita
terima saja investasi dari Choego Group.” Ucap CEO Han.
“Eonni,
sejujurnya, aku agak khawatir soal ini. Jangan terlalu ambisius. Tak bisakah dalam
skala kecil dan bersenang-senang?” komenta Yoo Jung khawatir.
“Terlalu
banyak bisnis yang sudah dimulai dan sedang berjalan. Membangun kantor,
produksi dan meluncurkan girlband dan boyband baru. Kalau berhenti sekarang,
maka kita akan jatuh.” Ucap CEO Han
“Benar.
Terlalu banyak yang sudah berjalan.” Kata Sung Hoon.
“Kesalahan
dengan Haeseong Electronic bisa terjadi karena aku kurang teliti. Hal itu
takkan terjadi dengan investasi Choego Group. Maaf membuat kalian khawatir.” Ucap
CEO Han merasa bersalah
“Apa
maksudmu? Yoojeong Entertainment bisa sesukses ini berkat dirimu.” Komentar
Sung Hoon. Yoo Jung pun setuju.
“Apa arti
Yoojeong Entertainment tanpa kalian? Kalianlah yang bekerja keras.” Kata CEO
Han.
“Kalau
begitu, kita semua bekerja dengan baik.” Ucap Sung Hoon. Yoo Jung setuju.
“Karena
kau bekerja keras membangun perusahaan ini, jangan sampai direbut orang lain. Kita
maju dengan aman.” Kata Yoo Jung
“Benar.
Takkan kubiarkan orang lain memiliki Yoojeong Entertainment.” Ucap CEO Han.
Yoo Jung
masuk ke rumah melihat Woo Hyun membawa koper bertanya mau pergi kemana. Woo Hyun memberitahu kalau Besok jahitannya
akan dilepas jadi Sekarang sudah bisa sendiri. Yoo Jung merasa belum waktunya.
“Aku
terlalu lama tak ke klinik, jadi Banyak pasien yang menungguku.” Kata Woo Hyun.
“Tapi kau
harus sembuh total sebelum pergi. Mana mungkin seorang pasien menangani
pasien?” kata Yoo Jung
“Aku baik
saja waktu menggendong orang lain. Jadi mudah bagiku menangani beberapa
perawatan.” Goda Woo Hyun. Yoo Jung langsung tersipu.
“Kalau
begitu, kuantar ke sana.” Kata Yoo Jung. Woo Hyun khawatir kalau Yoo Jung
menyetir
“Ya.
Sebentar kuambil kunciku dulu.” Ucap Yoo Jung bergegas masuk ke dalam kamar.
Woo Hyun tak bisa menolak.
Yoo Jung
menyuruh Woo Hyun untuk duduk dibangku samping,
CEO Han mengantar bersama Yoo Joon meminta Woo Hyun untuk menghubunginya
kapan saja kalau butuh bantuan. Yoo Joon pun dengan semangat akan langsung datang.
“Terima
kasih, adik. Aku suka tinggal di sini.” Ucap Woo Hyun
“Yoo
Jung, biar Yoo Joon yang menyetir.” Kata CEO Han. Yoo Jung menolak.
“Aku tak
melakukan apapun untuknya. Aku akan berhati-hati.” Kata Yoo Jung. CEO Han
seperti tak yakin kalau Yoo Jung akan menyetir menyuruh Yoo Joon saja. Yoo Jung
tak peduli langsung mengemudikan mobilnya.
Akhirnya
Yoo Jung sampai didepan rumah Woo Hyun dengan selamat. Woo Hyun bertanya apakah
mereka takkan merilis artikel lainnya
dan takkan kencan palsu lagi. Yoo Jung pikir itu harus dilakukan Setelah sembuh
total dan harus sering kencan palsu agar bisa sering bertemu.
“Kita
bukan pasangan palsu lagi, kan?” kata Woo Hyun mengoda. Yoo Jung hanya bisa
tersenyum.
“Apa yang
akan dilakukan CEO Han kalau tahu hubungan kita sudah berubah?” kata Woo Hyun
khawatir.
“Aku baru
saja membuat masalah soal pacaran, Mungkin reaksinya takkan baik.” Kata Yoo
Jung
“Kalau
begitu sekarang kita harus...” ucap Woo Hyun dan langsung disela oleh Yoo Jung
“Tidak,
kita harus memberitahunya! Aku akan memberitahunya. Akan kukatakan saat waktunya
tepat. Aku tak ingin menyembunyikan hal ini darinya.” Ucap Yoo Jung, Woo Hyun
menganguk setuju.
Yoo Jung
menurunkan koper meminta ia saja yang melakukanya. Woo Hyun mengejek kalau tadi
bahkan menggendongnya jadi Sebuah koper tak ada artinya. Yoo Jung merasa takkan bisa pergi meninggalkan Woo Hyun sendirian.
“Kau tak
boleh lari malam sampai pelakunya tertangkap. Aku akan menemanimu lari setelah
sembuh total.” Pesan Woo Hyun
“Harus
kupastikan tak banyak makan sampai kau sembuh.” Kata Yoo Jung
“Untuk
seseorang yang doyan makan, pasti sulit menahan diri.” Ejek Woo Hyun
“Setelah
kau sembuh, kita makan dan lari bersama. Aku akan menunggu.”ucap Yoo Jung. Woo
Hyun setuju.
“Ada
banyak orang yang menjagaku, tak usah khawatir dan jaga dirimu. Jangan besar
kepala karena kau dokter.” Pesan Yoo Jung
Woo Hyun
pun menyuruh Yoo Jung untuk pulang, tapi Yoo Jung menyuruh Woo Hyun agar masuk
saja. Akhirnya Woo Hyun memberikan pelukan lebih dulu sebelum berpisah dan
berpesan agar nanti menyetirnya Pelan-pelan saja.
“Saat
kupikir tidak, malah seperti pacaran. Saat seperti sungguhan, malah
mencurigakan. Mereka sangat membingungkan.” Keluh Reporter Park diam-diam
melihat keduanya.
Saat itu
seorang pria ingin menyerang Woo Hyun tapi karena melihat ada orang memilih untuk
kabur. Reporter Park melihat pria dengan masker bertanya-tanya Siapa pria itu,
sementara Reporter Joo diam-diam mengambil foto pria misterius.
“Apa ada
tim paparazzi lain yang mengikuti mereka Atau dia orang suruhan Joo Min Ah?”
komentar Reporter Park bingung.
Reporter
Joo memberikan hasil fotonya memberitahu kalau itu diambil beberapa saat yang
lalu dan Sudah ikirim ke polisi, tapi wajahnya tak ada yang kelihatan. CEO Han
melihatnya merasa pria itu benar-benar tak normal.
“Apa
perlu menyewa pengawal untuk Yoo Jeong?” kata CEO Han. Reporter Joo pikir CEO
Han harus khawatir soal ini.
“Setelah
mengancam akan merilis artikel soal hubungan palsu belum ada kabar dari mereka
lagi, kan?” kata Reporter Joo.
“Ya.
Kurasa mereka lempar di luar sana dan kini mereka mendapatkan bukti. Benar. Cha
Woo Hyun di rumah Yoo Jung selama beberapa hari, kan? Yoo Jung juga keluar
masuk rumah Woo Hyun. Kalau kita serang dengan kencan palsu yang menyakinkan,
maka mereka takkan bisa mengancam seperti itu lagi. “ kata CEO Han
“Mereka
akan segera berkencan lagi. Lalu Bagaimana urusan dengan Kanghan Group?” tanya
Reporter Joo.
“Ganti
rugi pelanggaran kontrak Yoo Jeong yang diminta terlalu besar, jadi aku akan
menemui tim hukum mereka secara langsung.” Ucap CEO Han
“Ya. Belakangan
ini Kanghan Group dan Choego Group sepertinya sering terkoneksi.” Reporter Joo.
“Tolong
kirimkan file foto itu pada Cha Woo Hyun dan Joo Won.” Pinta CEO Han. Reporter
Joo menganguk mengerti.
Woo Hyun
akhirnya melihat foto dari si pria yang mengikutinya berartibukan hanya Yoo Jung
sasarannya. Saat itu ada pesan dari [Orang Baik] yang memberitahu kalau sudah
selamat sampai di rumah. Woo Hyun tersenyum membacanya.
“Kulkasmu
mungkin kosong karena beberapa hari ini kau tak di rumah. Bagaimana kau akan
makan?” tulis Yoo Jung
“Ada yang
kelaparan demi menjaga bentuk tubuhnya Aku bisa makan sederhana saja.” Balas
Woo Hyun
“Besok
kubawakan sesuatu untuk kau makan.” Tulis Yoo Jung
“Kau
bintang top. Kau tak punya banyak waktu luang, kan?” balas Woo Hyun
“Pekerjaanku
jauh lebih sedikit karena skandal.” Tulis Yoo Jung
“Gunakan
kesempatan ini untuk istirahat, Tidur dan jaga kesehatanmu.” Balas Woo Hyun
“Ini
Hanya beberapa hari, tapi sejak kau tak ada, rumah terasa sepi” tuis Yoo Jung
“Aku
hanya pergi beberapa hari, tapi rumahku terasa asing. Aku akan ke klinik.” Kata
Woo Hyun
“Nikmati
harimu. Jangan memaksa diri.” Balas Yoo Jung
Setelah
Woo Hyun saling mengirim pesan dengan Yoo Jung mengaku walupun sendiri tak
merasa kesepian.
[Klinik
Dermatologi & Bedah Plastik VIP]
Woo Hyun
datang, dua pegawainya langsung menyambut dengan wajah bahagi. Dokter Ahn
keluar ruangan dengan wajah panik ingin tahu luka Woo Hyun separah apa mengaku
tak bisa pergi menjengu dan rasanya khawatir setengah mati.
“Dia
terus ingin ke Yoojeong Entertainment. Aku nyaris tak bisa menahannya.” Kata
Istri Dokter Ahn.
“Aku
sering bicara denganmu di telepon, kenapa kau khawatir?” ejek Woo Hyun
“Apa kau
tipe orang yang mau bercerita kalau menderita?! Kau selalu bilang tak apa, tak
usah khawatir. Mana mungkin kami percaya?!” keluh Dokter Ahn.
“Tenang
dulu. Dia bilang orang yang tak mau membebani orang lain sampai harus ke rumah
Yoo Jung, pasti terluka parah. Dia sangat khawatir.” Kata Istri Dokter Ahn.
“Lukaku
dijahit. Kemudian setelah pulang dari rumah sakit, kupikir waktu akan membuat
segalanya lebih baik. Tapi ternyata tak berhasil.” Cerita Woo Hyun
“Maka
seharusnya kau mencariku!” keluh Dokter Ahn. Istrinay menegaskan Woo Hyun yang
punya pacar cantik jadi kenapa harus mencari Dokter Ahn.
“Yoo
Jeong bilang hal itu terjadi karena aku berusaha menyelamatkannya, jadi tak
boleh ke tempat lain.” Cerita Woo Hyun
“Setelah
kupikir-pikir, apa mungkin karena kau tinggal serumah dengan seorang dewi? Kau
kelihatan sehat walaupun terluka.” Komentar Tuan Ahn. Istinya ingin tahu karena
penasaran dengan kehidupan bintang top.
“Kalian
Mendekat... Dia hanya minum embun, dan tak menggunakan toilet. Bahkan Dia juga
tak tidur.” Bisik Woo Hyun.
“Jangan
sembarangan bicara seperti itu. Istriku akan menirunya. Aku bisa gila nanti”
jerit Dokter Ahn. Istrinya sampai terlonjak kaget.
“Walau tak
melakukan hal itu, dia tahu kalau dia Dewi dan peri bagi kalian.” Komentar Woo
Hyun. Istri Ahn setuju membanggakan wajahnya.
“Omong-omong,
aku berhubungan dengan pasienmu setelah kau menyebabkan kegaduhan. Apa Kau tak
keberatan?” kata Dokter Ahn. Woo Hyun pun tak masalah.
Saat itu
seorang pasangan datang menyapa Woo Hyun dengan wajah bahagia. Woo Hyun tahu
kalau Pernikahannya sebentar lagi jadi khawatir tak dapat menyelesaikan
perawatannya. Si pasien ingin tahu keadaan Woo Hyun sekarang. Woo Hyun mengaku
baik-baik saja.
“Kenapa
kau selalu seperti tokoh dalam film? Kau sangat keren.” Kata Pasien memuji
“Aku juga
tak tahu kenapa hal seperti ini terus terjadi.” Kata Woo Hyun berjalan masuk ke
ruangan
“Meski
hanya luka ringan, dia pasti tetap menderita. Tapi sepertinya baik saja!”
komentar Dokter Ahn.
“Pada dasarnya
kesehatannya pasti bagus. Coba Lihat jalannya baik saja.” Kata Istri Dokter
Ahn.
Woo Hyun
siap memberikan perawatan pada pasienya, Yoo Jung sedang olahraga tapi tatapan
mengarah pada Ponselnya. Sementara Woo Hyun masih sibuk dengan melayani pasien.
Yoo Jung kesal sendiri karena Woo Hyun tak juga menelpnya. Akhirnya Woo Hyun
menatap ponselnya setelah memberikan perawatan pada pasienya.
“Kurasa
adakalanya kau juga mendapat panggilan darurat. Biasanya waktu perawatan, ponsel
kau matikan.” Komentar suster.
“Karena
kejadian ini. Polisi sewaktu-waktu bisa menghubungiku.” Ucap Woo Hyun. Suster
menganguk mengerti.
Yoo Jung
akhirnya selesai olahraga matanya seperti meihat Woo Hyun duduk di ruang TV
lalu menghilang dan melihat lagi di dapur sedang mengambil minum. Seperti
pikiran tak baik karena memikirkan Woo Hyun.
Akhirnya Yoo
Jung datang ke klinik, seorang wanita menyapa hanya dengan anggukan. Yoo Jung
heran si junior yang hanya menurukan kepala tanpa menyapanya dengan benar
padahal Baru enam bulan lalu si wanita bilang debut dan minta bimbinganny.
“Dulu kau
sopan dan membungkuk, sekarang kau seperti ini?” keluh Yoo Jung melihat
juniornya yang tak sopan.
“Belakangan
pekerjaanku semakin banyak berkat kau, Sunbae. . Iklan Kanghan Group, film
Sutradara Bong... Aku dapat semua pekerjaan yang memecatmu.” Ucap si artis
sinis.
“Jadi Kau
Pegang erat Direktur Cha Woo Hyun. Terakhir aku ke sini, putri bungsu sebuah
grup mengincar Direktur Cha. Sepertinya mereka sangat akrab.”ejek Si artis. Yoo
Jung seperti mulai panas.
“Direktur
Cha sangat populer di kalangan pasien wanita yang datang ke sini. Aku juga
sama, namun karena kau memberiku banyak pekerjaan, akan kuserahkan dia padamu.”
Kata si artis.
Yoo Jung
terdiam teringat saat nonton TV, Woo Hyun mengaku kalau wanita yang didepanya
adalah aktris favoritnya pandai berakting dan punya daya tarik misterius. Istri
Dokter Ahn melihat keduanya adu mulut memanggil
Kim Saet Byul untuk masuk ke ruang perawatan.
“Aku
pergi dulu, Sunbae” ucap Saet Byul lalu melangkah pergi.
“Dia
panggil Sunbae? Bukan Sunbae-nim, tapi Sunbae?” kata Yoo Jung kesal melihat
tingkah juniornya.
Yoo Jung
masuk ruangan Woo Hyun dengan wajah cemberut, Woo Hyun berkomentar kalau
Kondisi kulit Yoo Jung bagus dan Hari ini tak ada janji jadi ingin tahu
alasanya datang. Yoo Jung mengaku datang untuk mengawasi Woo Hyun karena
terlalu banyak pesaing di kliniknya.
“Apa kau
tak punya spesialisasi lain yang kau ambil waktu kuliah? Seperti dokter
anak-anak atau urologi?” keluh Yoo Jung kesal. Woo Hyun binggung apa maksudnya.
“Dimana
tak ada kemungkinan pasien wanita cantik dan kaya. Tidak, maksudku yang sama sekali tak ada
kemungkinan. Apa Kau bisa pindah ke spesialisasi yang seperti itu?” kata Yoo
Jung cemburu.
“Pasien
adalah pasien. Yang kupandang sebagai wanita hanya ada satu orang.” Kata Woo
Hyun mengarahkan tanganya pada Yoo Jung. Yoo Jung tersenyum bahagia.
“Apa
wanita yang diinginkan ibumu menjadi menantunya adalah putri konglomerat?”
tanya Yoo Jung memastikan. Woo Hyun hanya terdiam. Yoo Jung pikir dugaanya
benar.
“Aku harus
bersaing dengan lebih dari dua puluh juta anggota klub penggemar dan sepuluh
juta pengikut sosial media untuk bersamamu. Apa Kau merasa sangat terganggu
karena bersaing dengan satu putri konglomerat saja?” ejek Woo Hyun.
“Bukan
hanya satu wanita...” keluh Yoo Jung. Woo Hyun langsung memegang wajah Yoo Jung
dengan mesra.
“Biar aku
saja yang bersaing. Kau tak perlu bersaing dengan siapa pun, Yoo Jung.
Mengerti?” kata Woo Hyun
Saat itu
istri Dokter Ahn membuka pintu akan memanggil Yoo Jung dan melihat keduanya,
lalu terlihat malu karena berpikir sudah datang di waktu yang salah jadi
menyuruh mereka lanjutan saja. Woo Hyun terus mencubit pipi Yoo Jung.
“Apa kau
punya waktu setelah perawatanku selesai? Aku akan menunggumu. Kita makan
bersama.” Kata Yoo Jung. Woo Hyun setuju lalu Yoo Jung pun pamit pergi.
“Sebaiknya
kukatakan padanya atau tidak?” gumam Woo Hyun kebingungan.
Yoo Jung
sedang menerima perawatan, Istri Dokter Ahn masuk memberitau Yoo Jung kalau
Sung Hoon datang minta satu ruangan dengannya, menurutnya sendirian membosankan
jadi apakah Yoo Jung tak keberatan. Yoo
Jung mengaku tak masalah.
“Dia
temanku selama sepuluh tahun... Tak jadi masalah kecuali sauna dan kamar mandi.
Benar, kan? Masuklah.” Ucap Yoo Jung. Sung Hoon pun tersenyum
“Kalau
begitu akan kusiapkan untuk perawatan Sung Hoon juga.” Kata Istri Dokter Ahn
keluar ruangan.
“Yoo
Jung... Setelah ini kita pergi makan.” Kata Sung Hoon sedang menerima perawatan
pada punggungnya.
“Baiklah....
Kau tak keberatan Woo Hyun ikut, kan?” ucap Woo Hyun. Sung Hoon setuju walaupun
diwajahnya terlihat kecewa.
Woo Hyu
keluar ruangan ingin tahu keberadaan Yoo Jung, Istri Dokter Ahn memberitahu
kalau ada di ruang perawatan dan Aktor Sung Hoon juga sedang menjalani perawatan,
jadi mereka dikerjakan bersama. Woo Hyun seperti tak nyaman mengetahui keduanya
bersama
“Ya. Keduanya
tak keberatan... Mereka akan selesai lima menit lagi setelah melepas masker dan
tahap akhir.” Kata Istri Dokter Ahn.
Sung Hoon
melihat Yoo Jung sedang tertidur pulas dengan masker, lalu berusaha memegang
tanganya. Woo Hyun melihat dari balik pintu dan tiba-tiba Yoo Jung terbangun
bertanya Jam berapa sekarang, Sung Hoon binggung lalu melihat ponselnya.
“Perawat
akan masuk dan menyelesaikan semuanya.” Kata Woo Hyun, Sung Hoon melihat Woo
Hyun seperti tak enak hati.
“Apa aku
mendengkur lagi?!” ucap Yoo Jung panik melihat Woo Hyun datang.
Yoo Jung
dan Woo Hyun akhirnya masuk ke dalam mobil. Woo Hyun bertanya apakah Yoo Jung
dan Sung Hoon pernah mengobrol serius tentang perasaan mereka. Yoo Jung
pikir Woo Hyun menanyakanhal itu karena tadi
menyebut wanita-wanita itu.
“Sung
Hoon benar-benar, benar-benar hanya teman.” Kata Yoo Jung menyakinkna.
“Tapi
kurasa Sung Hoon tak seperti itu.” Ucap Woo Hyun. Yoo Jung menegaskan kalau
Sung Hoon hanya teman.
“Aku tak
bisa menjelaskannya padamu... Wahh... Aku harus bagaimana? Aku tak pernah
katakan pada siapapun selama lebih dari sepuluh tahun. Sung Hoon adalah pria
yang tak bisa menyukai wanita.” Ungkap Yoo Jung
“Lalu Apa
dia suka pria? Sungguh?! Tapi Sepertinya tidak...” kata Woo Hyun tak percaya.
“Ini
Benar.... Sejak dulu aku secantik sekarang. Aku benci para pria mengikutiku dan
takut waktu mereka terobsesi padaku. Jadi dulu menghindari bersama pria selain
Yoo Joon.” cerita Yoo Jung
“Tapi
suatu hari, Sung Hoon bilang akan menceritakan rahasia. Waktu itulah dia
memberitahuku kalau tak perlu merasa tak nyaman di dekatnya karena dia seperti
itu. Kemudian dia menjadi teman laki-laki yang sangat dekat.” Jelas Yoo Jung
Woo Hyun
seperti mencoba percaya, Joo Won menelp Yoo Jung memberitahu kalau sutradara bilang
mengirimkan skrip untuk syuting besok
via email. Joo Won mengerti akan melihat dan menelpnya kembali, dan akan memeriksa sesuatu dengan sangat
cepat.
“Katanya
semua sudah dibaca, tapi aku sama sekali belum baca. Aku dapat surel dari
sutradara. Aku belum membacanya, tapi tertanda sudah dibaca. Apa itu mungkin?”
tanya Yoo Jung binggung melihat hapenya.
“Coba
Periksa pesan sosial mediamu.” Ucap Woo Hyun. Yoo Jung menganguk mengerti
“Katanya
semuanya juga sudah kubaca, Tapi aku tak pernah melihatnya.” Ucap Yoo Jung
binggung.
“Sepertinya
kau diretas. Sebenarnya, surelku dari
kemarin dan kemarin lusa juga dibaca, kupikir aku hanya salah lihat karena
situasi sedang kacau.” Akui Woo Hyun. Yoo Jung panik karena Woo Hyun juga
mengalaminya.
“Kita
berdua pasti diretas.. Bagaimana ini? Woo Hyun, kita ke Yoojeong Entertainment
saja.” Ucap Yoo Jung. Woo Hyun setuju lalu melajukan mobilnya.
Polisi
menemui keduanya di kantor agency sudah memastikan kalau merekar pasti diretas,
lalu Peretas ponsel dan pelaku waktu itu kemungkinan besar sama atau ada
kaitannya jadi akan menyelidikinya. Yoo
Jung panik karena informasi pribadiny
dan Woo Hyun terekspos.
“Kemungkinan
besar telepon kalian disadap, dan siapapun pelakunya mungkin juga melihat semua
pesan, interaksi sosial media, bahkan transaksi keuangan di waktu nyata.” Jelas
polisi
“Apa
mungkin disadap?” tanya Woo Hyun berusaha untuk tenang.
“Lebih
mudah dipahami bila dianggap mereka memiliki duplikat ponsel kalian.” Kata
Polisi. Yi Jung panik langsung mematikan ponselnya.
“Program
peretas terbaru tetap bekerja pada saat ponsel kita mati.” Kata polisi. Yi Jung
makin panik
“Kalau
begitu aku harus membuang ponsel ini.” Kata Woo Hyun
“Ya,
ganti dengan ponsel baru yang sudah dipasangi program anti-retas.” Kata Polisi.
Woo Hyun
makan bersama dengan Yoo Jung dan juga Sung Hoon. Yoo Jung terlihat mesra
membagi makanan untk Woo Hyun, Sung Hoon terlihat cemburu. Yoo Jung mengaku jadi
merinding dan kesal membayangkan seseorang mengawasinya sepanjang waktu.
Saat itu
ponsel Yoo Jung berdering dan itu adalah sutradara sudah lama tak menelepon dan
akhirnya bergegas keluar ruangan karena akan menjawabnya.
“Sung
Hoon... Bagaimana pendapatmu soal Yoo Jung?” tanya Woo Hyun memancing.
“Yoo
Jung, Orang yang paling dekat denganku. Dia seperti teman dan tidak.” Akui Sung
Hoon gugup. Woo Hyun pikir tak seperti itu. Saat itu itu Yoo Jung datang dengan
wajah bahagia.
“Hei..
Sutradara Hee Cha Won akan mengerjakan proyek.” Kata Yoo Jung bersemangat. Sung
Hoon ingin tahu nasibnya.
“Sepertinya
dia takkan menggunakanmu.” Ucap Yoo Jung, Sung Hoon yakin kalau Sutradara Hee
mungkin menyebutnya. Woo Hyun melihat keduanya terlihat sangat dekat kembali
cemburu.
Bersambung
ke part 2
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan..
hihihi...
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tinggal Klik disini, buat
yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun
ini
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar