Reporter
Joo mengejar CEO Han ingin tahu apakah
Cha Woo Hyun memutuskan melakukannya. CE Han mengatakan kalau Woo Hyun akan mempertimbangkannya. Reporter
Joo sedikit tersenyum, CEO Han membahas Reporter Nam ke luar negeri.
“Apa Kau
bisa bekerja sendirian?” ucap CEO Han. Reporter Joo pikir harus bisa mencoba
sendiri.
“Apa Perlu
orangku untuk menemanimu?” tanya CEO Han. Reporter Joo bertanya apakah ada
orang yang bisa membantunya.
Yoo Joon
datang karena mendengar Reporter Joo yang butuh bantuannya. Reporter Joo
terlihat binggung tiba-tiba Joo Yoon datang. Yoo Joon. ingin tahu Apa yang bisa dibantu dengan penuh
semangat.
“Kau
harus bersikap rendah diri seolah kau tak ada mungkin itu yang paling
membantu.” Ucap Reporter Joo
“Kurasa
aku tak bisa, Bahkan waktu hanya diam berdiriauraku sangat kuat.” Kata Yoo Joon
bangga
“Kau
Bantu aku mengurus peralatan kamera.” Ucap Reporter Joo pasrah
“Baik.
Aku menangani urusan menyetir dan mengurus dirimu.” Kata Yoo Jung semangt
“Kau tak
memohon untuk mendapatkan pekerjaan ini, kan?” keluh Reporter Joo. Yoo
Joon. pikir apakah Reporter Joo tak suka
kalau bersikap seperti itu.
“Kalau
begitu, aku memohon... Sepertinya aku harus belajar soal kamera. Aku pergi
dulu.” Kata Yoo Joon akhirnya memilih keluar dari ruangan.
“Lebih
baik kalau mereka punya nama pasangan. Yoon Yoo Jung dan Cha Woo Hyun....
Ahh... Woo Yoo couple!”kata Reporter Joo mengartikan keduanya pasangan “Susu
Couple”
Hye Joo
baru saja selesai berenang, Sekertarisnya memperlihatkan berita yang
dibawanyanya. Hye Joo ingin tahu apaakah Sudah dibatalkan semua kontrak iklan
Yoon Yoo Jung. Sek mengatakan sudah dipastikan setelah menghubungi perusahaan
iklan dan membereskannya.
“Bagaimana
dengan film kerja sama dengan asing?” tanya Hye Joo
“Mereka
membereskannya dengan mengganti aktrisnya.” Jawab Sekertarisnya.
“Periksa
latar belakangnya dan semua orang dekatnya. Keluarga, teman sampai rekan
kerjanya. Bahkan Kelemahan atau cela apapun. Cari semuanya.” Perintah Hye Joo.
Seketarisnya menganguk mengerti.
“Sumber
dana klinik VIP, Kau harus selidiki itu juga. Pastikan semuanya benar-benar
rahasia agar namamu tak muncul sebagai tersangka.” Kata Hye Joo yang ingin
mengancam Woo Hyun melalui Yoo Jung.
Nyonya
Hwan ingin tahu apa yang dikatakan Woo Hyun ketika diberitahu kalau waktunya
tak lama lagi. Dokter Kim mengaku tak bisa mengatakanny dan mengaku merasa
bersalah karena memulai semuanya diminta oleh Ibu Woo Hyun.
“aku juga
punya alasanku sendiri, tapi tiap hari mimpi buruk... Bukan ibu tapi aku yang
menderita.” Ungkap Dokter Kim
“Maaf. Aku
akan menerima semua hukuman yang pantas kudapatkan karena berbohong.” Ucap
Nyonya Hwa pikir semua sudah terlanjur terjadi.
“Menurutku
ini salah, Dia adalah dokter. Waktu Woo Hyeon datang, katakan padanya dengan
tegas dan jelas. Kau harus membuatnya terguncang agar dia berubah pikiran...
Katakan waktuku tinggal beberapa bulan lagi.” Ucap Nyonya Hwa. Dokter Kim
kebingunan.
Hye Joo
tiba-tiba datang dengan membawa banyak barang, Nyonya Hwa binggung siapa yang
datang. Hye Joo menyapa Nyonya Hwa
dengan sopan, Nyonya Hwa langsung berbinar melihat Hye Joo mengaku tak
mengenalinya karena waktu itu hanya melihat sekilas.
“Dari
dekat kau lebih anggun dan cantik. Tapi ada perlu apa datang ke sini?” ucap Nyonya
Hwa gugup. Hye Joo meminta agar Nyonya Hwa berbicara santai saja padanya.
“Bagaimana
kau bisa mengucapkan kata ibu begitu manis? Kenapa membawa barang-barang? Kau
datang saja sudah cukup sebagai hadiah.” Ucap Nyonya Hwa rendah hati.
“Aku
khawatir karena pertama kali menyapa ibu, tapi aku tak yakin kalau ibu suka.”
Ungkap Hye Joo.
“Kalau itu
seleramu, maka tentu aku suka. Kau kecewa dan marah waktu muncul artikel aneh
tentang Woo Hyeon, kan?” ucap Nyonya Hwa
“Yahh... Tak
mungkin sama sekali kalau aku mengatakan tak terpengaruh, tapi kurasa aku paham
alasannya bertindak sejauh itu.” Kata Hye Joo
“Woo Hyun
punya banyak luka dan Kudengar kau juga punya luka yang sama. Ada sesuatu yang
lama dipendamnya, tapi niatnya tak seperti itu, tolong dimengerti. Serahkan urusan
perasaan Woo Hyun padaku dan akan kuarahkan kepadamu.” Ucap Nyonya Hwa.
Hye Joo
mengerti, lalu melihat ponselnya dan segera pamit karena u ada urusan mendesak. Nyonya Hwa melihat Hye
Joo memuji calon mantunya itu sikapnya sangat berkelas menurutnya Anak yang
berpendidikan dan dibesarkan dengan baik memang berbeda kelasnya.
“Lagipula,
kalau dia sampai ke sini menemuiku, apa mungkin dia membutuhkan bantuanku?”
kata Nyonya Hwa penasaran.
Hye Joo
menerima telp menerima kabar bahwa majalah
It's Fact, majalah itu membuat banyak berita hubungan palsu dengan wajah
sumringah berpikir kalau itu cukup untuk membereskan Joo Min Ah.
“Bagus.
Kalau tak ada masalah dengan pemeriksaan latar belakangnya, kirim ke
perusahaan.” Tegas Hye Joo seperti sudah kembali merencanakan rencana licik.
Yoo Jung
dan Woo Hyun berkumpul dalam ruangan, hanya bisa melonggo binggung melihat
papan seperti pemburuan pelaku pembunuhan yang sangat lengkap. Reporter Joo
menjelaskan kalau Lokasi hari ini adalah jalan, taman Sungai Han, dan vila Cha
Woo Hyeon, lalu rencan Tiga tempat.
“Kencan
pertama cukup untuk dasar hubungan asmara semua selebriti. Taman dan rumah.
Direktur menjemput, ke taman, menghabiskan waktu di sana, kemudian mengajaknya
ke rumahnya dan menikmati kencan di rumah.” Jelas Yoo Joon penuh semangat.
“Sebentar.
Kenapa kencan di rumah hanya di rumahku?” tanya Woo Hyun binggung
“Kami
memikirkan kalian akan kemana kalau benar-benar berkencan. Banyak orang
mengawasi. Kalau ingin kencan yang nyaman dan asyik, maka kami pikir rumahmu
yang paling pas.” Jelas Reporter Joo
“Kalian
Harus terlihat sangat nyata, jadi jangan melihat ke kamera.” Pesan CEO Jang
“Noona
pasti bisa karena dia aktris hebat, tapi Woo Hyeon Hyung, pasti sulit.” Kata
Yoo Joon khawatir.
“Aku sudah
pilihkan beberapa baju yang bisa kau pakai.jadi Cobalah dan pakai yang kau
suka.” Kata Yoo Jung , tapi Woo Hyun pikir sekarang bajunya baik saja.
“Dalam
gaya berpakaian juga ada chemistry, jadi Lebih baik kalau serasi. Nanti
datanglah ke rumahku.” Kata Yoo Jung. Woo Hyun kaget Yoo Jung mengajak
kerumahnya.
Yoo Jung
memilih beberapa baju dan meminta Woo Hyun mencobanya. Woo Hyun melihat baju
kemeja yang menurutnya cocok. Tapi Yoo Jung pikir kalau kelihatan agak kaku
jadi meminta agar pakaian yang lebih santai. Woo Hyun keluar dengan setelah
lainya dan merasa kalau baju putih cocok.
“Apa
Semua hitam atau kemeja putih?” tanya Yoo Jung merasa tak suka. So Ra
membenarkan.
“Sudah
cukup. Akan kupakai yang di sini. Aku tak sanggup lagi.” Keluh Woo Hyun setelah
mencoba beberapa baju.
“Apa Hanya
setelah mencoba sebanyak ini? Aku pernah memakai lebih dari 100 baju untuk
menyesuaikan peran dan situasinya.” Kata Yoo Jung. So Ra pun ingi tahu keputusan Yoo Jung.
“Apa Kita
pilih yang dicoba pertama dan kedua?” pikir Yoo Jung. So Ra merasa kelihatannya
itu yang paling bagus.
“Kita
ambil yang pertama dan kedua.” Kata Yoo Jung, So Ran pun mengambil baju
sebelumnya.
“Kalau akan
memilih yang pertama kucoba, kenapa harus mencoba semua pakaian?” keluh Woo
Hyun kesal
“Kita tahu
baju apa yang paling cocok untukmu setelah mencoba semua baju itu. Itu
penderitaan yang penuh arti.” Komentar Yoo Jung
“Sepertinya
kau sensitif dalam memilih baju gara-gara bekas luka di punggungmu. Apa Kau mau
bekas lukamu dirawat lagi?” tanya Woo Hyun
“itu Biar
kupertimbangkan... Karena berhubungan dengan ibuku, kalau hilang maka rasanya
kenangan ibu mungkin juga akan hilang” ucap Yoo Jung. Woo Hyun pun bisa
mengerti.
Adegan
pun dimulai saat Woo Hyun menjemput Yoo Jung untuk kencan. Yoo Jung sudah siap
dengan mengunakan masker dan juga kacamata hitam. Keduanya pun duduk didalam
mobil dalam pakiran, Reporter Joo terus mengambil gambar dari kejauhan.
Yoo Joon
duduk disampingnya, seperti menaruh perasaan pada Reporter Joo. Saat Reporter Joo
meminta sesuatu, tangan Yoo Joon sengaja mengenggam tangan Reporter Joo.
Reporter Joo menerima walkie talkie hanya bisa terdiam, seperti merasakan
sesuatu.
“Kita
akan melakukan sentuhan fisik ringan yang sudah lazim antar kekasih” ucap
Reporter Joo. Woo Hyun dan Yoo Jung terlihat panik dan bingung
“Lakukan
sesuatu... Apa Kita akan di sini semalaman?” ucap Yoo Jung. Woo Hyun terlihat
bingung harus melakukan apa.
Akhirnya
Yoo Jung mendekat lebih dulu dengan bersandar pada Woo Hyun dan meinta agar membelai rambutnya sedikit.
Woo Hyun melihat Yoo Jung yang terlihat santai memuji kalau memang aktris
sungguhan karena menurutnya ini sangat tiba-tiba dan membuatnya shock.
“Cepat
selesaikan adegan ini dan lanjut ke adegan berikutnya. Kau Buat ekspresi seolah
kau jatuh cinta padaku dan senyum waktu memandangku.” Ucap Yoo Jung menarik
pipi Woo Hyun agar bisa tersenyum.
“Kau
Seperti robot.... Ayo coba lagi.” Ucap Yoo Jung tak bisa menahan tawa melihat
senyuman Woo Hyun lalu mencoba kembali bersandar.
“Yang
terpenting sorot matamu. Jangan alihkan pandanganmu dariku, kalau tak berhasil,
coba hipnotis dirimu... Kau bisa mengatakan “Dia cantik, aku jatuh cinta
padanya, Dia indah, Yoon Yoo Jung gadis paling cantik di dunia...” ucap Yoo
Jung. Woo Hyun mengikuti perintah Yoo Jung
“Sorot
matamu barusan... Ayoo Kita coba lagi.” Ucap Yoo Jung mulai melihat tatapan Woo
Hyun yang berbeda.
Saat itu
keduanya tiba-tiba merasakan sesuatu, jantung berdegup kencang. Saat itu Reporter Joo memberitahu kalau sudah
selesai diambil fotonya, keduanya pun saling menjauh dengan wajah gugup. Reporter Joo memberitahu kalau mreka akan
mengambil jalan-jalan santai, kemudian pindah ke rumah Woo Hyun.
Keduanya
terlihat masih gugup saat turun dari mobil sampai reporter Joo memberitahu arah
yang benar. Yoo Jung dan Woo Hyun akhirnya jalan bersama, Yoo Joon memberitahu
aklau seharusnya bergandengan waktu jalan bersama. Yoo Jung yang mendengarnya
dari telinganya terlihat gugup diminta Bergandengan. Woo Hyun akhirnya
mengaitkan kelingikingnya.
“Apa Kau
ingin kita berpisah setelahjadi pasangan di mata publik? Kau harus tersenyum.”
Perintah Yoo Jung melihat ada banyak orang lalu lalang dan langsung merangkul
lengan Woo Hyun.
“Wah....
Cantik... Aku jatuh cinta.” Kata Woo Hyun mencoba menghipnotis dirinya, tapi
tetap saja menurutnya terlalu sulit.
Tapi saat
itu Woo Hyun tiba-tiba memeluk erat Yoo Jung seperti menyakinkan semua orang
kalau mereka memang pacaranya. Yoo Jung memuji Woo Hyun, tapi Woo Hyun merasa
kalau ini bukan keahliannya.
Keduanya
akhirnya masuk rumah, Yoo Jung pikir kalau takkan pernah kembali ke rumah Woo
Hyun lagi. Woo Hyun pikir Yoo Jung pasti
punya semacam hubungan dengan rumahnya. Yoo Jung bertanya-tanya di Mobil dan
rumah Woo Hyun selalu ada banyak pemadam api.
“Aku
belum pernah lihat orang yang mengkoleksi pemadam api.” Komentar Yoo Jung.
“Karena
aku punya pengalaman traumatis waktu kecil karena kebakaran. Kau Istirahatlah
sebentar.” Kata Woo Hyun lalu masuk ke dalam kamar.
Reporter
Joo sudah siapa mengambil gambar, memberitahu kalau Skenarionya memasak bersama
dan menonton film dengan Yoon Yoo Jung duduk di sofa Dan meletakkan kepalanya
di atas kaki Cha Woo Hyun sambil membaca skrip. Keduanya mulai panik.
“Kami
akan lakukan penyesuaian sendiri.” Ucap Yoo Jung yang ingin merasa natural. Woo
Hyun pun menawarkan makanan Yoo Jung.
“Aku Lapar
tapi harus membatasi makan karena pekerjaanku.” Kata Yoo Jung
“Lalu
kalau harus syuting Apa kau akan kelaparan?” tanya Woo Hyun, Yoo Jung mengaku tergantung
pada perannya.
“Tapi kali
ini perannya dokter yang histeris jadi harus sangat kurus. Aku tak apa, jangan
khawatir, kau makan saja.” Ucap Yoo Jung
“Aku akan
coba menyiapkan sesuatu yang membuatmu tak perlu mengkhawatirkan kalori,
makanlah sedikit.” Kata Woo Hyun
“Godaan
yang menakutkan.” Komentar Yoo Jung lalu melihat buku yang ada diatas meja. Woo
Hyun ada didapur melihat Yoo Jung menemukan sebuah surat.
Ia
membaca surat yang dituliskan “Aku tulus ingin berterima kasih dan membantu situasimu, tapi
kurasa tak tersampaikan dengan baik. Maaf. Dan aku benar-benar tak menguping
percakapanmu. Aku hanya kebetulan mendengarnya. Aku juga minta maaf untuk Jae
Kyeong Eonni. Tolong diterima.”
Wajah Woo
Hyun tersenyum melihat Yoo Jung membaca suratnya, begitu juga Yoo Jung.
Akhirnya Yoo Jung mendekati Woo Hyun di dapur dan melihat bunga yang diberikan
ditaruh diatas meja.
“Suasananya
mengundang si wanita mendekati si pria yang sedang sibuk memasak dan memeluknya
dari belakang untuk melengkapi rekamannya.” Ucap Reporter Joo. Yoo Joon menolak
karena itu terlalu dini.
“Mereka
sudah pacaran 6 bulan, kenapa terlalu dini?” keluh Reporter Joo. Keduanya pun
berteriak kalau itu Terlalu dini.
Akhirnya
keduanya menonton film bersama setelah makan malam dengan makanan buatan Woo
Hyun. Reporter Joo terus mengambil gambar,
Yoo Jung berakting seperti mereka sedang berkencan dirumah, sambil
menyuapi popcorn. Tiba-tiba pikiran Yoo Jung teringat dengan sosok Jae Min yang
pernah dihabiskan dalam ruamh.
“Jae Min,
aku minta air... Mendadak aku haus... Maaf, Apa aku bisa minta air?” ucap Yoo
Jung gugup. Woo Hyun yang mendengarnya tak banyak komentar langsung
mengambilkan minum.
“Hari ini
cukup sampai di sini.” Kata Woo Hyun melihat Yoo Jung seperti terguncang.
“Ada apa?
Apa Kau lelah?” kata Yoo Jung. Woo Hyun meminta agar mereka istirahat dulu.
Sementara
di gedung sebelah Reporter Joo jatuh dari tangga, Yoo Joon panik memastikan
kalau tak ada yang terluka sambl mengeluh kalau memintanya agar berhati-hati.
Ia pun bergegas pergike apotik dan memperingatakan Jangan bergerak atau
melakukan apapun. Reporter Joo pikir kalau baik-baik saja.
Yoo Jung
gugup ingin mengetuk pintu karena sebelumnya
mendadak Woo Hyun sedih. Akhirnya Woo Hyun keluar dari kamar, suasana
terasa tak nyaman, tiba-tiba wajah Yoo Jung berubah melihat nama di
ponselnya,Woo Hyun langsung mengambil ponsel dari tangan Yoo Jung karena akan
mengangkatnya.
Woo Hyun
berbicara, saat itu Yoo Jung seperti jatuh lemas dan tak bisa mendengar apapun
yang dikatakan Woo Hyun. Jae Min berteriak marah menuduh Yoo Jung bertemu
tunangannya dan ingin tahu Apa yang dikatakan sampai ingin memutuskan
pertunangan. Yoo Jung hanya bisa duduk sambil menangis setelah Woo Hyun bicara
ditelp.
“Aku
bertemu tunangan Hwang Jae Min. Dia pasienku... Setelah artikel kita muncul,
dia datang mencariku. “ cerita Woo Hyun
“Itu Akan
lebih baik kalau aku tak tahu. Tapi kini aku terus teringat masa kami bersama
di sini. Ini Sangat menyakitkan.” Ucap Yoo Jung sambil menangis.
“Kau
pernah bilang... Kau tahu baju pertama adalah yang terbaik setelah mengenakan
baju berikutnya... Itu penderitaan yang penuh arti. Gara-gara Hwang Jae Min,
kini kau jeli dalam menilai pria yang baik. Anggap sebagai pertemuan buruk yang
penuh arti dan lupakan.” Ucap Woo Hyun menenangkan.
Diatap gedung
lainya, Yoo Joon membersihkan luka ditangan Reporter Joo. Reporter Joo tak bisa
menahan rasa gugupnya dengan perhatian adik dari Yoo Jung. Yoo Joon ingin
menceritakan sesuatu yang lucu
“Ketika
melihatmu, aku merasa seperti menjagamu, bila tak melihatmu, aku ingin tahu
tentangmu. Kau seperti dewi... Kau sangat cantik!” ucap Yoo Joon.
Reporter
Joo tak percaya mendengar Yoo Joon. memuji. Yoo Joon. terus memuji kalau Reporter
Joo seperti peri.
Woo Hyun
seperti merasa galau, karena Yoo Jung yang belum bisa move on dari Jae Min.
Sementara Yoo Jung berlatih Yoga dirumahnya, CEO Han datang bertanya apakah Yoo
Jung sudah lihat artikelnya, menurutanya Reporter Joo menulis dengan baik,
karena menjuluki mereka Woo Yoo couple dan Respon warganet positif.
“Yang
berikutnya vila Seong Hoon, glamping date, Kencan kemah mewah” kata CEO Han.
Yong Jung pun dengan senang hati karena ingin ke sana.
“Eonni,
aku belum menerima file skrip Bahasa Inggris.” Ucap Yoo Jung. CEO Han mengaku
Kemarin sudah datang jadi meminta agar mencoba diperiksa.
Yoo Jung
mencoba membuka ponselnya dan saat itu mendengar suara rekaman telpnya,
terdengar suara Jae Min yan sangat marah “Kau bertemu tunanganku, kan? Apa yang
kau katakan sampai dia ingin memutuskan pertunangan?” Yoo Jung menahan
tangisnya.
“Ya, aku
menduakanmu. Lalu kenapa? Apa Hanya aku yang bohong? Saat ini kau
pacaran dengan Cha Woo Hyun, itu bohong, kan? Apa Kau menipu seluruh negeri
hanya untuk menggangguku? Aku takkan jatuh sendirian. Aku akan menghancurkanmu.”
Teriak Jae Min
“Kenapa
kau ingin terus jadi pecundang? Temui aku kalau ada yang ingin kau katakan.” Tegas
Yoo Jung. Jae Min bingung meminta agar bicara dengan Yoo Jung.
“Kini
Yoon Yoo Jung orangku, Jangan sembarangan menyebut namanya Dan kalau kau
meneleponnya seperti ini sekali lagi, maka kau harus menghadapi konsekuensinya.”
Ucap Yoo Jung memperingati.
Yoo Jung
baru mendengar ucapan Woo Hyun tak percaya kalau membelanya dihadapan Jae Min.
Yoo Jung
dan Jae Min sudah duduk bersama dalam mobil, Reporter Joo dari walkie talkie
memberitahu Jadwal berikutnya adalah glamping
date di vila Seong Hoon. Keduanya terlihat bahagia karena cuacanya sangat
bagus.
“Kau
ingin melakukan apa sesampainya di sana?” tanya Woo Hyun. Yoo Jung menjawab semuanya.
Woo Hyun pikir akan emanggang daging.
“Ya, aku
suka itu... Kita juga harus makan sashimi.” Kata Yoo Jung penuh semangat.
Reporter Joo
sudah bersama Reporter Nam mengambil gambar Yoo Jung dan Woo Hyun sudah ada depan
tenda. Tiba-tiba Reporter Nam melihat sosok lagi yang mengambil gambar keduanya.
Reporter Joo mengenalnya, kalau Itu reporter Park Jinshil.
“Dia yang
merilis artikel skandal Yoon Yoo Jeong dengan CEO Cha Se Hyeon. Apa dia tahu
sampai mengikuti mereka?” ucap Reporter Joo.
“Beri
tahu mereka agar tak khawatir.” Perintah Reporter Nam yang hanya melihat
Reporter Park menempel seperti tikus.
“Situasi
darurat! Kau Terus tempel seperti permen karet. Ada reporter lain di sini.” Ucap
Reporter Joo.
Yoo Jung
yang mendengarnya terlihat gugup, lalu memberitahu Woo Hyun mereka harus lebih
dekat karena ada reporter lain. Reporter Joo pikir mereka juga harus
berpura-pura seda memata-matai. Reporter Nam pun mulai berakting dengan melatih
suaranya.
Keduanya akhirnya
berjalan bergandengan, Yoo Jung merasa senang dengan menceritakan pernah datang
bersama Seong Hoon tapi tak menduga suasana sangat indah. Woo Hyun pikir kalau
dirumah keduanya pasti sangat dekat.
“Kami
berteman selama lebih dari 10 tahun jadi sangat dekat. Tapi tak pernah berdua
seperti ini karena entah apa yang akan dikatakan orang lain. Kami selalu datang
bersama keluarganya.” Cerita Yoo Jung
“Ini
pertama kalinya aku berlibur bersama seseorang.” Akui Woo Hyun, Yoo Jung tak
percaya mendengarnya.
“Tak ada
yang layak diajak berlibur.” Kata Woo Hyun lalu mengingat kalau Yoo Jung waktu kecil
mengalami kecelakaa
“Waktu
kejadian berapa usiamu?” tanya Woo Hyun. Yoo Jung menjawab umurnya Delapan
tahun.
“Jadi
ibumu meninggal waktu usiamu delapan tahun?” kata Woo Hyun. Yoo Jung membenarkan.
“Apa Waktu
itu ayahmu juga meninggal?” tanya Woo Hyun, Yoo Jung seperti tak ingin
menjawab, mengalihkan dengan mengaku lapar dan mengajak makan.
Woo Hyun
memanggang daging memasakn ramyun. Yong ung pikir Hari ini harus makan walaupun
sedikit. Dan keduanya pun mulai makan ramyun dan daging panggang dengan saling
menyuapi agar terlihat seperti pasangan.
Woo Hyun menyuruh Yoo Jung makan yang banyak karena menurutnya kalorinya
nol.
“Dilihat
bagaimanapun, sepertinya mereka pasangan sungguhan... Sementara sudah cukup.” Ucap
Reporter Park akhirnya menyerah dan pergi.
Woo Hyun
dan Yoo Jung merasa sudah sangat kenyang, Yoo Jung bertanya Apa mereka sudah
pergi. Woo Hyun melihat ke bagian depanya tak melihat reporter yang sedang
mengintainya sudah tak melihatnya. Yoo Jung memastikan, keduanya pun high five
dengan wajah bahagia karena misi berhasil.
“Hari ini
gara-gara aku, kau mengalami banyak hal.” Ucap Yoo Jung merasa bersalah.
“Tidak.
Kau pasti lelah... Cepat masuk beristirahat. Aku akan membersihkan di sini.” Kata
Woo Hyun.
“Kita
bersihkan bersama.” Ucap Yoo Jung. Woo Hyun menyuruh Yoo Jung Masuk dan
istirahat saja.
“Aku
benar-benar akan masuk... Terima kasih, Woo Hyun... Selamat tidur.” Kata Yoo
Jung
Woo Hyun
membereskan semua meja makan, setelah itu tidur dalam mobil. Yoo Jung yang
tertidur, tak sadar kalau ada arus listrik lalu terbakar dan akhirnya
mengeluarkan api. Api langsung membesar
dan menyebar ke bagian depan tenda.
Saat itu
Woo Hyun terbangun dan melihat api membakar tenda lalu mendekat. Yoo Jung dari
dalam tenda panik memanggil Woo Hyun agar menolongnya. Tapi Woo Hyun seperti
memiliki trauma hanya bisa terdiam sampai akhirnya Yoo Jung pun jatuh pingsan
di dalam tenda.
Bersambung ke episode 5
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan..
hihihi...
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tinggal Klik disini, buat
yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun
ini
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar