PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 12 November 2018

Sinopsis Fluttering Warning Episode 4 Part 2

PS : All images credit and content copyright : MBN
Reporter Joo mengejar CEO Han ingin tahu apakah  Cha Woo Hyun memutuskan melakukannya. CE Han mengatakan kalau  Woo Hyun akan mempertimbangkannya. Reporter Joo sedikit tersenyum, CEO Han membahas Reporter Nam ke luar negeri.
“Apa Kau bisa bekerja sendirian?” ucap CEO Han. Reporter Joo pikir harus bisa mencoba sendiri.
“Apa Perlu orangku untuk menemanimu?” tanya CEO Han. Reporter Joo bertanya apakah ada orang yang bisa membantunya. 

Yoo Joon datang karena mendengar Reporter Joo yang butuh bantuannya. Reporter Joo terlihat binggung tiba-tiba Joo Yoon datang. Yoo Joon.  ingin tahu Apa yang bisa dibantu dengan penuh semangat.
“Kau harus bersikap rendah diri seolah kau tak ada mungkin itu yang paling membantu.” Ucap Reporter Joo
“Kurasa aku tak bisa, Bahkan waktu hanya diam berdiriauraku sangat kuat.” Kata Yoo Joon bangga
“Kau Bantu aku mengurus peralatan kamera.” Ucap Reporter Joo pasrah
“Baik. Aku menangani urusan menyetir dan mengurus dirimu.” Kata Yoo Jung semangt
“Kau tak memohon untuk mendapatkan pekerjaan ini, kan?” keluh Reporter Joo. Yoo Joon.  pikir apakah Reporter Joo tak suka kalau bersikap seperti itu.
“Kalau begitu, aku memohon... Sepertinya aku harus belajar soal kamera. Aku pergi dulu.” Kata Yoo Joon akhirnya memilih keluar dari ruangan.
“Lebih baik kalau mereka punya nama pasangan. Yoon Yoo Jung dan Cha Woo Hyun.... Ahh... Woo Yoo couple!”kata Reporter Joo mengartikan keduanya pasangan “Susu Couple”


Hye Joo baru saja selesai berenang, Sekertarisnya memperlihatkan berita yang dibawanyanya. Hye Joo ingin tahu apaakah Sudah dibatalkan semua kontrak iklan Yoon Yoo Jung. Sek mengatakan sudah dipastikan setelah menghubungi perusahaan iklan dan membereskannya.
“Bagaimana dengan film kerja sama dengan asing?” tanya Hye Joo
“Mereka membereskannya dengan mengganti aktrisnya.” Jawab Sekertarisnya.
“Periksa latar belakangnya dan semua orang dekatnya. Keluarga, teman sampai rekan kerjanya. Bahkan Kelemahan atau cela apapun. Cari semuanya.” Perintah Hye Joo. Seketarisnya menganguk mengerti.
“Sumber dana klinik VIP, Kau harus selidiki itu juga. Pastikan semuanya benar-benar rahasia agar namamu tak muncul sebagai tersangka.” Kata Hye Joo yang ingin mengancam Woo Hyun melalui Yoo Jung. 

Nyonya Hwan ingin tahu apa yang dikatakan Woo Hyun ketika diberitahu kalau waktunya tak lama lagi. Dokter Kim mengaku tak bisa mengatakanny dan mengaku merasa bersalah karena memulai semuanya diminta oleh Ibu Woo Hyun.
“aku juga punya alasanku sendiri, tapi tiap hari mimpi buruk... Bukan ibu tapi aku yang menderita.” Ungkap Dokter Kim
“Maaf. Aku akan menerima semua hukuman yang pantas kudapatkan karena berbohong.” Ucap Nyonya Hwa pikir semua sudah terlanjur terjadi.
“Menurutku ini salah, Dia adalah dokter. Waktu Woo Hyeon datang, katakan padanya dengan tegas dan jelas. Kau harus membuatnya terguncang agar dia berubah pikiran... Katakan waktuku tinggal beberapa bulan lagi.” Ucap Nyonya Hwa. Dokter Kim kebingunan. 


Hye Joo tiba-tiba datang dengan membawa banyak barang, Nyonya Hwa binggung siapa yang datang.  Hye Joo menyapa Nyonya Hwa dengan sopan, Nyonya Hwa langsung berbinar melihat Hye Joo mengaku tak mengenalinya karena waktu itu hanya melihat sekilas.
“Dari dekat kau lebih anggun dan cantik. Tapi ada perlu apa datang ke sini?” ucap Nyonya Hwa gugup. Hye Joo meminta agar Nyonya Hwa berbicara santai saja padanya.
“Bagaimana kau bisa mengucapkan kata ibu begitu manis? Kenapa membawa barang-barang? Kau datang saja sudah cukup sebagai hadiah.” Ucap Nyonya Hwa rendah hati.
“Aku khawatir karena pertama kali menyapa ibu, tapi aku tak yakin kalau ibu suka.” Ungkap Hye Joo.
“Kalau itu seleramu, maka tentu aku suka. Kau kecewa dan marah waktu muncul artikel aneh tentang Woo Hyeon, kan?” ucap  Nyonya Hwa
“Yahh... Tak mungkin sama sekali kalau aku mengatakan tak terpengaruh, tapi kurasa aku paham alasannya bertindak sejauh itu.” Kata Hye Joo
“Woo Hyun punya banyak luka dan Kudengar kau juga punya luka yang sama. Ada sesuatu yang lama dipendamnya, tapi niatnya tak seperti itu, tolong dimengerti. Serahkan urusan perasaan Woo Hyun padaku dan akan kuarahkan kepadamu.” Ucap Nyonya Hwa.
Hye Joo mengerti, lalu melihat ponselnya dan segera pamit karena  u ada urusan mendesak. Nyonya Hwa melihat Hye Joo memuji calon mantunya itu sikapnya sangat berkelas menurutnya Anak yang berpendidikan dan dibesarkan dengan baik memang berbeda kelasnya.
“Lagipula, kalau dia sampai ke sini menemuiku, apa mungkin dia membutuhkan bantuanku?” kata Nyonya Hwa penasaran. 
Hye Joo menerima telp menerima kabar bahwa majalah  It's Fact, majalah itu membuat banyak berita hubungan palsu dengan wajah sumringah berpikir kalau itu cukup untuk membereskan Joo Min Ah.
“Bagus. Kalau tak ada masalah dengan pemeriksaan latar belakangnya, kirim ke perusahaan.” Tegas Hye Joo seperti sudah kembali merencanakan rencana licik. 


Yoo Jung dan Woo Hyun berkumpul dalam ruangan, hanya bisa melonggo binggung melihat papan seperti pemburuan pelaku pembunuhan yang sangat lengkap. Reporter Joo menjelaskan kalau Lokasi hari ini adalah jalan, taman Sungai Han, dan vila Cha Woo Hyeon, lalu rencan Tiga tempat.
“Kencan pertama cukup untuk dasar hubungan asmara semua selebriti. Taman dan rumah. Direktur menjemput, ke taman, menghabiskan waktu di sana, kemudian mengajaknya ke rumahnya dan menikmati kencan di rumah.” Jelas Yoo Joon penuh semangat.
“Sebentar. Kenapa kencan di rumah hanya di rumahku?” tanya Woo Hyun binggung
“Kami memikirkan kalian akan kemana kalau benar-benar berkencan. Banyak orang mengawasi. Kalau ingin kencan yang nyaman dan asyik, maka kami pikir rumahmu yang paling pas.” Jelas Reporter Joo
“Kalian Harus terlihat sangat nyata, jadi jangan melihat ke kamera.” Pesan CEO Jang
“Noona pasti bisa karena dia aktris hebat, tapi Woo Hyeon Hyung, pasti sulit.” Kata Yoo Joon khawatir.
“Aku sudah pilihkan beberapa baju yang bisa kau pakai.jadi Cobalah dan pakai yang kau suka.” Kata Yoo Jung , tapi Woo Hyun pikir sekarang bajunya baik saja.
“Dalam gaya berpakaian juga ada chemistry, jadi Lebih baik kalau serasi. Nanti datanglah ke rumahku.” Kata Yoo Jung. Woo Hyun kaget Yoo Jung mengajak kerumahnya. 


Yoo Jung memilih beberapa baju dan meminta Woo Hyun mencobanya. Woo Hyun melihat baju kemeja yang menurutnya cocok. Tapi Yoo Jung pikir kalau kelihatan agak kaku jadi meminta agar pakaian yang lebih santai. Woo Hyun keluar dengan setelah lainya dan merasa kalau baju putih cocok.
“Apa Semua hitam atau kemeja putih?” tanya Yoo Jung merasa tak suka. So Ra membenarkan.
“Sudah cukup. Akan kupakai yang di sini. Aku tak sanggup lagi.” Keluh Woo Hyun setelah mencoba beberapa baju.
“Apa Hanya setelah mencoba sebanyak ini? Aku pernah memakai lebih dari 100 baju untuk menyesuaikan peran dan situasinya.” Kata Yoo Jung.  So Ra pun ingi tahu keputusan Yoo Jung.
“Apa Kita pilih yang dicoba pertama dan kedua?” pikir Yoo Jung. So Ra merasa kelihatannya itu yang paling bagus.
“Kita ambil yang pertama dan kedua.” Kata Yoo Jung, So Ran pun mengambil baju sebelumnya.
“Kalau akan memilih yang pertama kucoba, kenapa harus mencoba semua pakaian?” keluh Woo Hyun kesal
“Kita tahu baju apa yang paling cocok untukmu setelah mencoba semua baju itu. Itu penderitaan yang penuh arti.” Komentar Yoo Jung
“Sepertinya kau sensitif dalam memilih baju gara-gara bekas luka di punggungmu. Apa Kau mau bekas lukamu dirawat lagi?” tanya Woo Hyun
“itu Biar kupertimbangkan... Karena berhubungan dengan ibuku, kalau hilang maka rasanya kenangan ibu mungkin juga akan hilang” ucap Yoo Jung. Woo Hyun pun bisa mengerti. 



Adegan pun dimulai saat Woo Hyun menjemput Yoo Jung untuk kencan. Yoo Jung sudah siap dengan mengunakan masker dan juga kacamata hitam. Keduanya pun duduk didalam mobil dalam pakiran, Reporter Joo terus mengambil gambar dari kejauhan.
Yoo Joon duduk disampingnya, seperti menaruh perasaan pada Reporter Joo. Saat Reporter Joo meminta sesuatu, tangan Yoo Joon sengaja mengenggam tangan Reporter Joo. Reporter Joo menerima walkie talkie hanya bisa terdiam, seperti merasakan sesuatu.
“Kita akan melakukan sentuhan fisik ringan yang sudah lazim antar kekasih” ucap Reporter Joo. Woo Hyun dan Yoo Jung terlihat panik dan bingung
“Lakukan sesuatu... Apa Kita akan di sini semalaman?” ucap Yoo Jung. Woo Hyun terlihat bingung harus melakukan apa.
Akhirnya Yoo Jung mendekat lebih dulu dengan bersandar pada Woo Hyun  dan meinta agar membelai rambutnya sedikit. Woo Hyun melihat Yoo Jung yang terlihat santai memuji kalau memang aktris sungguhan karena menurutnya ini sangat tiba-tiba dan membuatnya shock.
“Cepat selesaikan adegan ini dan lanjut ke adegan berikutnya. Kau Buat ekspresi seolah kau jatuh cinta padaku dan senyum waktu memandangku.” Ucap Yoo Jung menarik pipi Woo Hyun agar bisa tersenyum.
“Kau Seperti robot.... Ayo coba lagi.” Ucap Yoo Jung tak bisa menahan tawa melihat senyuman Woo Hyun lalu mencoba kembali bersandar.
“Yang terpenting sorot matamu. Jangan alihkan pandanganmu dariku, kalau tak berhasil, coba hipnotis dirimu... Kau bisa mengatakan “Dia cantik, aku jatuh cinta padanya, Dia indah, Yoon Yoo Jung gadis paling cantik di dunia...” ucap Yoo Jung. Woo Hyun mengikuti perintah Yoo Jung
“Sorot matamu barusan... Ayoo Kita coba lagi.” Ucap Yoo Jung mulai melihat tatapan Woo Hyun yang berbeda.
Saat itu keduanya tiba-tiba merasakan sesuatu, jantung berdegup kencang.  Saat itu Reporter Joo memberitahu kalau sudah selesai diambil fotonya, keduanya pun saling menjauh dengan wajah gugup.  Reporter Joo memberitahu kalau mreka akan mengambil jalan-jalan santai, kemudian pindah ke rumah Woo Hyun.
Keduanya terlihat masih gugup saat turun dari mobil sampai reporter Joo memberitahu arah yang benar. Yoo Jung dan Woo Hyun akhirnya jalan bersama, Yoo Joon memberitahu aklau seharusnya bergandengan waktu jalan bersama. Yoo Jung yang mendengarnya dari telinganya terlihat gugup diminta Bergandengan. Woo Hyun akhirnya mengaitkan kelingikingnya.
“Apa Kau ingin kita berpisah setelahjadi pasangan di mata publik? Kau harus tersenyum.” Perintah Yoo Jung melihat ada banyak orang lalu lalang dan langsung merangkul lengan Woo Hyun.
“Wah.... Cantik... Aku jatuh cinta.” Kata Woo Hyun mencoba menghipnotis dirinya, tapi tetap saja menurutnya terlalu sulit.
Tapi saat itu Woo Hyun tiba-tiba memeluk erat Yoo Jung seperti menyakinkan semua orang kalau mereka memang pacaranya. Yoo Jung memuji Woo Hyun, tapi Woo Hyun merasa kalau ini bukan keahliannya. 


Keduanya akhirnya masuk rumah, Yoo Jung pikir kalau takkan pernah kembali ke rumah Woo Hyun lagi. Woo Hyun pikir Yoo Jung  pasti punya semacam hubungan dengan rumahnya. Yoo Jung bertanya-tanya di Mobil dan rumah Woo Hyun selalu ada banyak pemadam api.
“Aku belum pernah lihat orang yang mengkoleksi pemadam api.” Komentar Yoo Jung.
“Karena aku punya pengalaman traumatis waktu kecil karena kebakaran. Kau Istirahatlah sebentar.” Kata Woo Hyun lalu masuk ke dalam kamar. 

Reporter Joo sudah siapa mengambil gambar, memberitahu kalau Skenarionya memasak bersama dan menonton film dengan Yoon Yoo Jung duduk di sofa Dan meletakkan kepalanya di atas kaki Cha Woo Hyun sambil membaca skrip. Keduanya mulai panik.
“Kami akan lakukan penyesuaian sendiri.” Ucap Yoo Jung yang ingin merasa natural. Woo Hyun pun menawarkan makanan Yoo Jung.
“Aku Lapar tapi harus membatasi makan karena pekerjaanku.” Kata Yoo Jung
“Lalu kalau harus syuting Apa kau akan kelaparan?” tanya Woo Hyun, Yoo Jung mengaku tergantung pada perannya.
“Tapi kali ini perannya dokter yang histeris jadi harus sangat kurus. Aku tak apa, jangan khawatir, kau makan saja.” Ucap Yoo Jung
“Aku akan coba menyiapkan sesuatu yang membuatmu tak perlu mengkhawatirkan kalori, makanlah sedikit.” Kata Woo Hyun
“Godaan yang menakutkan.” Komentar Yoo Jung lalu melihat buku yang ada diatas meja. Woo Hyun ada didapur melihat Yoo Jung menemukan sebuah surat.
Ia membaca surat yang dituliskan “Aku tulus ingin berterima kasih dan membantu situasimu, tapi kurasa tak tersampaikan dengan baik. Maaf. Dan aku benar-benar tak menguping percakapanmu. Aku hanya kebetulan mendengarnya. Aku juga minta maaf untuk Jae Kyeong Eonni. Tolong diterima.”
Wajah Woo Hyun tersenyum melihat Yoo Jung membaca suratnya, begitu juga Yoo Jung. Akhirnya Yoo Jung mendekati Woo Hyun di dapur dan melihat bunga yang diberikan ditaruh diatas meja.
“Suasananya mengundang si wanita mendekati si pria yang sedang sibuk memasak dan memeluknya dari belakang untuk melengkapi rekamannya.” Ucap Reporter Joo. Yoo Joon menolak karena itu terlalu dini.
“Mereka sudah pacaran 6 bulan, kenapa terlalu dini?” keluh Reporter Joo. Keduanya pun berteriak kalau itu Terlalu dini. 



Akhirnya keduanya menonton film bersama setelah makan malam dengan makanan buatan Woo Hyun. Reporter Joo terus mengambil gambar,  Yoo Jung berakting seperti mereka sedang berkencan dirumah, sambil menyuapi popcorn. Tiba-tiba pikiran Yoo Jung teringat dengan sosok Jae Min yang pernah dihabiskan dalam ruamh.
“Jae Min, aku minta air... Mendadak aku haus... Maaf, Apa aku bisa minta air?” ucap Yoo Jung gugup. Woo Hyun yang mendengarnya tak banyak komentar langsung mengambilkan minum.
“Hari ini cukup sampai di sini.” Kata Woo Hyun melihat Yoo Jung seperti terguncang.
“Ada apa? Apa Kau lelah?” kata Yoo Jung. Woo Hyun meminta agar mereka  istirahat dulu.

Sementara di gedung sebelah Reporter Joo jatuh dari tangga, Yoo Joon panik memastikan kalau tak ada yang terluka sambl mengeluh kalau memintanya agar berhati-hati. Ia pun bergegas pergike apotik dan memperingatakan Jangan bergerak atau melakukan apapun. Reporter Joo pikir kalau baik-baik saja.
Yoo Jung gugup ingin mengetuk pintu karena sebelumnya  mendadak Woo Hyun sedih. Akhirnya Woo Hyun keluar dari kamar, suasana terasa tak nyaman, tiba-tiba wajah Yoo Jung berubah melihat nama di ponselnya,Woo Hyun langsung mengambil ponsel dari tangan Yoo Jung karena akan mengangkatnya.
Woo Hyun berbicara, saat itu Yoo Jung seperti jatuh lemas dan tak bisa mendengar apapun yang dikatakan Woo Hyun. Jae Min berteriak marah menuduh Yoo Jung bertemu tunangannya dan ingin tahu Apa yang dikatakan sampai ingin memutuskan pertunangan. Yoo Jung hanya bisa duduk sambil menangis setelah Woo Hyun bicara ditelp.
“Aku bertemu tunangan Hwang Jae Min. Dia pasienku... Setelah artikel kita muncul, dia datang mencariku. “ cerita Woo Hyun
“Itu Akan lebih baik kalau aku tak tahu. Tapi kini aku terus teringat masa kami bersama di sini. Ini Sangat menyakitkan.” Ucap Yoo Jung sambil menangis.
“Kau pernah bilang... Kau tahu baju pertama adalah yang terbaik setelah mengenakan baju berikutnya... Itu penderitaan yang penuh arti. Gara-gara Hwang Jae Min, kini kau jeli dalam menilai pria yang baik. Anggap sebagai pertemuan buruk yang penuh arti dan lupakan.” Ucap Woo Hyun menenangkan. 



Diatap gedung lainya, Yoo Joon membersihkan luka ditangan Reporter Joo. Reporter Joo tak bisa menahan rasa gugupnya dengan perhatian adik dari Yoo Jung. Yoo Joon ingin menceritakan sesuatu yang lucu
“Ketika melihatmu, aku merasa seperti menjagamu, bila tak melihatmu, aku ingin tahu tentangmu. Kau seperti dewi... Kau sangat cantik!” ucap Yoo Joon.
Reporter Joo tak percaya mendengar Yoo Joon. memuji. Yoo Joon. terus memuji kalau Reporter Joo seperti peri.

Woo Hyun seperti merasa galau, karena Yoo Jung yang belum bisa move on dari Jae Min. Sementara Yoo Jung berlatih Yoga dirumahnya, CEO Han datang bertanya apakah Yoo Jung sudah lihat artikelnya, menurutanya Reporter Joo menulis dengan baik, karena menjuluki mereka Woo Yoo couple dan Respon warganet positif.
“Yang berikutnya vila Seong Hoon, glamping date, Kencan kemah mewah” kata CEO Han. Yong Jung pun dengan senang hati karena ingin ke sana.
“Eonni, aku belum menerima file skrip Bahasa Inggris.” Ucap Yoo Jung. CEO Han mengaku Kemarin sudah datang jadi meminta agar mencoba diperiksa. 
Yoo Jung mencoba membuka ponselnya dan saat itu mendengar suara rekaman telpnya, terdengar suara Jae Min yan sangat marah “Kau bertemu tunanganku, kan? Apa yang kau katakan sampai dia ingin memutuskan pertunangan?” Yoo Jung menahan tangisnya.
“Ya, aku menduakanmu. Lalu kenapa? Apa Hanya aku yang bohong? Saat ini kau pacaran dengan Cha Woo Hyun, itu bohong, kan? Apa Kau menipu seluruh negeri hanya untuk menggangguku? Aku takkan jatuh sendirian. Aku akan menghancurkanmu.” Teriak Jae Min
“Kenapa kau ingin terus jadi pecundang? Temui aku kalau ada yang ingin kau katakan.” Tegas Yoo Jung. Jae Min bingung meminta agar bicara dengan Yoo Jung.
“Kini Yoon Yoo Jung orangku, Jangan sembarangan menyebut namanya Dan kalau kau meneleponnya seperti ini sekali lagi, maka kau harus menghadapi konsekuensinya.” Ucap Yoo Jung memperingati.
Yoo Jung baru mendengar ucapan Woo Hyun tak percaya kalau membelanya dihadapan Jae Min. 


Yoo Jung dan Jae Min sudah duduk bersama dalam mobil, Reporter Joo dari walkie talkie memberitahu  Jadwal berikutnya adalah glamping date di vila Seong Hoon. Keduanya terlihat bahagia karena cuacanya sangat bagus.
“Kau ingin melakukan apa sesampainya di sana?” tanya Woo Hyun. Yoo Jung menjawab semuanya. Woo Hyun pikir akan emanggang daging.
“Ya, aku suka itu... Kita juga harus makan sashimi.” Kata Yoo Jung penuh semangat. 


Reporter Joo sudah bersama Reporter Nam mengambil gambar Yoo Jung dan Woo Hyun sudah ada depan tenda. Tiba-tiba Reporter Nam melihat sosok lagi yang mengambil gambar keduanya. Reporter Joo mengenalnya, kalau Itu reporter Park Jinshil.
“Dia yang merilis artikel skandal Yoon Yoo Jeong dengan CEO Cha Se Hyeon. Apa dia tahu sampai mengikuti mereka?” ucap Reporter Joo.
“Beri tahu mereka agar tak khawatir.” Perintah Reporter Nam yang hanya melihat Reporter Park menempel seperti tikus.
“Situasi darurat! Kau Terus tempel seperti permen karet. Ada reporter lain di sini.” Ucap Reporter Joo.
Yoo Jung yang mendengarnya terlihat gugup, lalu memberitahu Woo Hyun mereka harus lebih dekat karena ada reporter lain. Reporter Joo pikir mereka juga harus berpura-pura seda memata-matai. Reporter Nam pun mulai berakting dengan melatih suaranya. 

Keduanya akhirnya berjalan bergandengan, Yoo Jung merasa senang dengan menceritakan pernah datang bersama Seong Hoon tapi tak menduga suasana sangat indah. Woo Hyun pikir kalau dirumah keduanya pasti sangat dekat.
“Kami berteman selama lebih dari 10 tahun jadi sangat dekat. Tapi tak pernah berdua seperti ini karena entah apa yang akan dikatakan orang lain. Kami selalu datang bersama keluarganya.” Cerita Yoo Jung
“Ini pertama kalinya aku berlibur bersama seseorang.” Akui Woo Hyun, Yoo Jung tak percaya mendengarnya.
“Tak ada yang layak diajak berlibur.” Kata Woo Hyun lalu mengingat kalau Yoo Jung waktu kecil mengalami kecelakaa
“Waktu kejadian berapa usiamu?” tanya Woo Hyun. Yoo Jung menjawab umurnya Delapan tahun.
“Jadi ibumu meninggal waktu usiamu delapan tahun?” kata Woo Hyun.  Yoo Jung membenarkan.
“Apa Waktu itu ayahmu juga meninggal?” tanya Woo Hyun, Yoo Jung seperti tak ingin menjawab, mengalihkan dengan mengaku lapar dan mengajak makan. 


Woo Hyun memanggang daging memasakn ramyun. Yong ung pikir Hari ini harus makan walaupun sedikit. Dan keduanya pun mulai makan ramyun dan daging panggang dengan saling menyuapi agar terlihat seperti pasangan.  Woo Hyun menyuruh Yoo Jung makan yang banyak karena menurutnya kalorinya nol.
“Dilihat bagaimanapun, sepertinya mereka pasangan sungguhan... Sementara sudah cukup.” Ucap Reporter Park akhirnya menyerah dan pergi.
Woo Hyun dan Yoo Jung merasa sudah sangat kenyang, Yoo Jung bertanya Apa mereka sudah pergi. Woo Hyun melihat ke bagian depanya tak melihat reporter yang sedang mengintainya sudah tak melihatnya. Yoo Jung memastikan, keduanya pun high five dengan wajah bahagia karena misi berhasil.
“Hari ini gara-gara aku, kau mengalami banyak hal.” Ucap Yoo Jung merasa bersalah.
“Tidak. Kau pasti lelah... Cepat masuk beristirahat. Aku akan membersihkan di sini.” Kata Woo Hyun.
“Kita bersihkan bersama.” Ucap Yoo Jung. Woo Hyun menyuruh Yoo Jung Masuk dan istirahat saja.
“Aku benar-benar akan masuk... Terima kasih, Woo Hyun... Selamat tidur.” Kata Yoo Jung
Woo Hyun membereskan semua meja makan, setelah itu tidur dalam mobil. Yoo Jung yang tertidur, tak sadar kalau ada arus listrik lalu terbakar dan akhirnya mengeluarkan api.  Api langsung membesar dan menyebar ke bagian depan tenda.
Saat itu Woo Hyun terbangun dan melihat api membakar tenda lalu mendekat. Yoo Jung dari dalam tenda panik memanggil Woo Hyun agar menolongnya. Tapi Woo Hyun seperti memiliki trauma hanya bisa terdiam sampai akhirnya Yoo Jung pun jatuh pingsan di dalam tenda.
Bersambung ke episode 5
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... Dreaming



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar