PS : All images credit and content copyright : MBN
Yoo Joon
datang bertanya pada Joo Won keberadaan kakaknya apakah lukanya parah. Joo Won
dengan wajah panik memberitahu Yoo Jung sudah diobati dan sedang tidur lalu
bertanya tentang Perusahaan. Yoo Joon memberitahu kalau Para reporter sedang
mengintai dan cukup brutal.
“CEO Han bilang akan menuntut reporter yang menulis
berita itu.” Ucap Yoo Joon.
“Ini Kacau
sekali... Kalau begitu Yoo Jung tak bisa pulang. Kurasa direktur klinik harus
pulang karena sepanjang malam dia di sini.” Kata Joo Won khawatir.
Woo Hyun
datang mendengar pembicaraan keduanya merasa tak masalah untuknya, dan menyuruh
mereka untuk tinggal di klinik. Joo Won memastikan kalau mereka boleh tinggal sampai besok pagi. Woo Hyun pun
memperbolehkan.
“Kau Adik
Yoon Yoo Jung ‘kan? Luka kakakmu lebih ke emosional daripada fisik, jadi hiburlah
dia.” Saran Woo Hyun. Yoo Joon menganguk mengerti. Woo Hyun pun pami pergi.
“Hyeong
itu sepertinya orang yang baik.” Komentar Yoo Joon melihat sosok Woo Hyun.
Woo Hyun
memastikan infus yang terpasang ditangan Yoo Jung, sementara Yoo Jung sudah
tertidur pulas setelah menangis. Woo Hyun menunggu sampai infus Yoo Jung habis
lalu melepaskanya dan membiarkan Yoo
Jung tidur lebih nyenyak.
Di rumah
Ibu Woo
Hyun berbicara dengan ketua Cha di telp kalau akan membujukn anaknya dan juga
punya rencana khusus kalau kata-kata tak mempan. Ketua Cha pikir Daripada
selalu menolak, katakan saja apabila butuh bantuan.
Ibu Woo
Hyun pikir Selama Ketua Cha menerima Woo Hyun di rumah dan perusahaan tak punya
permintaan lain lalu bergegas menutup telp karena anaknya pulang.
Ibu Woo
Hyun menyapa anaknya yang baru pulang. Woo Hyun bertanya kapan ibunya datang
dan melihat koper besar yang berjejer. Ibu Woo Hyun mengaku mereka sudah
berpisah dan berakhir. Woo Hyun tak percaya padahal Beberapa hari lalu ibunya
bilang tak bisa hidup tanpa satu sama lain.
“Tapi
kenapa tiba-tiba? Apa yang dipertengkarkan?” tanya Woo Hyun. Ibunya hanya
mengaku kalau ada sesuatu di antara mereka.
“Kenapa
kau bermalam di luar? Apa Kau punya pacar?” tanya Ibu Woo Hyun curiga.
“Ada
pasien darurat, sekarang Ibu, tolong coba jelaskan. Apa Dia selingkuh atau Melakukan
kekerasan?” tanya Woo Hyun. Ibu Woo Hyun mengaku tak ada.
“Lalu Apa
terlibat dalam masalah uang besar? Apa Dia berjudi?” tanya Woo Hyun menduga.
Ibu Woo Hyun mengaku tak ada menurutnya itu Sesuatu yang hanya mereka yang
tahu.
“Lalu apa
rencana ibu?” tanya Woo Hyun. Ibunya mengatakan kalau akan bercerai.
“Kami
belum mendaftarkan pernikahan jadi mudah, cukup berkemas lalu pergi.” Kata Ibu Woo
Hyun seperti sangat santai.
“Kau
bilang Mudah? Apa Ibu sudah terbiasa dan semakin lihai dalam urusan bercerai
karena sudah sering? Apa kau Tak malu terus menunjukkan padaku kalau ibu
bercerai?” ucap Woo Hyun marah
“Ibu
minta maaf padamu dan merasa malu. Tapi ibu bisa apa? Ibu harus melakukan yang
harus dilakukan. Jadi Sebaiknya barang-barang ibu diletakkan di mana?” kata Ibu
Woo Hyun mencoba mengalih pembicaraan.
“Tak
perlu dibongkar kalau hanya protes gara-gara pertikaian asmara. Kau bisa Tunjukkan
jalannya. Kuantar ke sana dan memberinya kata-kata hangat.” Ucap Woo Hyun
“Sebelum
ke sini ibu sudah benar-benar mengakhirinya. Dia menduakan ibu. Dia punya
wanita lain” akui Ibu Woo Hyun
“Kalau
kehidupan seperti ini yang ibu tunjukkan padaku, bagaimana bisa ibu menyuruhku
berkencan dan menikah?” keluh Woo Hyun
Ibu Woo
Hyun pikir mereka berbeda karena hanya hidupnya dia saja yang kurang beruntung
dan meminta ankanya agar jangan hidup seperti ibunya. Woo Hyun pikir Ini yang
dilihat dan dialami jadi tak mungkin bisa
berkencan dan menikah dengan normal lalu keluar dari rumah. Ibunya bertanya mau
kemana anaknya.
Woo Hyun
pergi ke klinik mencari sosok Yoo Jung tak tak ada dimanapun, Dokter Ahn
menghampiri Woo Hyun memberitahu kaalu Yoon Yoo Jung minta maaf karena tak
berpamitan sebelum pergi Dan sebelum pergi, sudah mengucapkan berkali-kali
berterima kasih pada Woo Hyun karena
membantunya.
“Sayang
sekali dia selalu tertimpa rumor aneh” ucap Dokter Ahn kasihan.
“Sepertinya
dia meninggalkan memo di kantormu.” Kata istri Dokter Ahn.
Woo Hyun
pun pergi ke ruangan melihat kartu bertuliskan dibagian depan [Don't worry. Be happy.] wajahnya bisa
tersenyum.
Flash
Back
Yoo Jung
menuliskan surat untuk Woo Hyun diatas meja.
“Seperti kau bilang, aku hanya terbiasa
disanjung dan dicintai. Jadi sepertinya aku tak punya kemampuan untuk mengatasi
penolakan dan tak disukai. Terima kasih sudah membantu dan mempercayaiku. Sekali
lagi aku pergi setelah menimbun banyak kebaikanmu. Akankah tiba kesempatan untuk membalas
kebaikanmu?”
Woo Hyun
membaca surat Yoo Jung dengan senyuman walaupun terlihat sedih.
Di kantor
agency
Mereka
membaca berita di tab [Skandal percintaan Aktris Yoon Yoo Jung berlanjut. Kali
ini dengan Direktur Keuangan Choego, Cha Se Hyun.] Reporter Joo kesal sendiri karena berita
itu hanya dugaan dan Terkesan seolah
seseorang memerintahkannya.
“Siapa
yang akan memerintahkan hal itu?” kata Yoo Jung binggung.
“Seseorang
yang berusaha mendapat keuntungan dari penderitaanmu. “ ucap Reporter Joo
“Apa Bedanya kalau memanfaatkan Yoo Jung demi uang, tapi
mendapat keuntungan dari penderitaannya? Ini bukan mencari keuntungan. Lebih ke arah
perundungan, kan?” ucap Sung Hoon.
“Makanya,
siapa dan kenapa membuatku jadi orang yang berzina?” tanya Yoo Jung binggung.
Ia lalu
menduga Jae Min, seperti tak percaya mantan pacarnya bisa bertindak serendah
itu. Yoo Joon setuju karena Jae Min punya banyak kesalahan, makanya berusaha
mengusik kakkanya lebih dulu. Akhirnya Yoo Jung memutuskan , di konferensi pers,
umumkan Sung Hoon sebagai pacarnya.
“dan tangani
situasi ini dengan benar, karena tak bisa dibiarkan lagi... Sung Hoon, aku
benar-benar minta maaf... Aku akan membalasmu berkali-kali lipat.” Kata Yoo
Jung memohon. Sung Hoon pikir tak masalah.
“Aku
pasti akan membereskan berita mengenai CEO Cha Se Hyeon.” Ucap CEO Han
“Aku juga
akan membantumu menyelesaikannya.” Kata Reporter Joo dengan penuh semangat.
Yoo Jung
terlihat kurang bergairah, Sung Hoon membuat lelucon dengan membuat tanganya
seperti gajah. Yoo Jung pun bisa tertawa melihatnya. Sung Hoon mengaku sudah
memeliharanya tapi gajanya itu tak punya
nama. Yoo Jung makin bisa tersenyum.
“Setelah
diumumkan dan diselesaikan, semua akan kembali normal. Jangan terlalu membebanimu,
temanku” ucap Sung Hoon. Yoo Jung
mengucapkan terimakasih.
“Temanku,
aku sangat rindu ibuku. Nanti siang, apa
kau mau ikut denganku dan Yoo Joon menemui ibuku?” kata Yoo Jung. Sung Hoon
pikir pasti akan ikut.
Mereka
pun datang ke tempat ibu Yoo Jung dibawah pohon yang terlihat rindah. Yoo Jung
menyapa ibunya, Yoo Joon pun menyapa ibunya yang sudah lama tak dijumpainya
degan membawakan buku dan musik favorit ibunya dulu.
“Meski
aku tak benar-benar yakin karena tak ingat. Ibu akan mengingat wajahmu, Waktu
kecil kau sangat imut.” Ucap Yoo Jung memuji adiknya, lalu terlihat sebuket
bunga lainya.
Wajah Yoo
Jung langsung kesal dan langsung membuang bunganya. Yoo Joon hanya tertunduk
diam termasuk Sung Hoon.
“Aku tahu
kalian terus berhubungan dan bertemu di belakangku. Tapi siapapun yang
menyampaikan pesan ini, sampaikan dengan jelas. Beri tahu mereka agar tak
pernah muncul di hadapan ibuku. Apa dia Tak punya malu? Kalau berani datang
sekali lagi, maka aku akan memindah ibu ke tempat lain.” Tegas Yoo Jung.
Yoo Joon
hanya bisa terdiam, Yoo Jung menatap papan nama ibunya [Mendiang Seo Yeong
Hee.] sambil memanggil ibunya kembali.
Woo Hyun
sedang ada di ruangan menerima tep dari Dokter Kim Jang Ho dengan menanyakan
kabar seniornya. Dokter Kim mengetahui Woo Hyun yang pindah klinik. Woo Hyun
merasa harus pindah ke tempat yang lebih tenang dan lebih lapang.
“Ya.
Sebenarnya 10 hari lalu ibumu melakukan pemeriksaan kesehatan di rumah sakit
kami.” Kata Dokter Kim
“Ini Di
luar kebiasaan. Aku selalu menyuruhnya tapi dia tak mau.” Komentar Woo Hyun
terlihat tak peduli
“Apa
setelah itu dia tak bilang apa-apa padamu?” tanya dokter Kim. Woo Hyun mulai
gugup bertanya apakah hasilnya kurang bagus.
“Soal
itu...Kanker indung telur. Posisi tumor di sisi kanan dan Belum menyebar. Kalau
cepat diangkat dan diobati, kurasa ada harapan” jelas Dokter Kim
“Hyeong. Apa
Kau memberi tahu ibuku dua hari yang lalu?” tanya Woo Hyun memastikan.
“Ya. Jadi
dia bilang akan datang bersamamu hari ini. Jadi aku mengatur janji untuk
menjalankan tes tapi dia tak datang atau menelepon, makanya aku meneleponmu.” Jelas
Dokter Kim
“Terima
kasih... Aku akan secepatnya membawa ibuku ke sana.” Ucap Woo Hyun mulai
gelisah.
Ia
mencoba beberapa kali menelp ibunya tapi nyambung, akhirnya mengirimkan pesan
suara meminta ibunya agar mengangkat telpnya dan mengeluh karena sangat tak bertanggung jawab.
Sementara
Yoo Jung dan Sung Hoon sedang mencoba melakukan permotretan layaknya paparazi.
Reporter Joo memberitahu dari arah mana akan memotret dan memberikan kode juga.
Keduanya pun mulai seperti sedang makan makan malam bersama dengan saling
menyuapi.
Setelah
Reporter Joo pikir gambarnya bagus maka mereka pun pindah lokasi. Keduanya
seperti sedang duduk ditaman, Yoo Jung bersandar dibahu Sung Hoon, keduanya
layaknya seperti orang pacaranya. Reporter Joo dari jauh memberi kode kalau
gambarnya sudah bagus.
Yoo Jung
pun melakukan gaya yang berikutnya yaitu berbaring di pangkuan Sung Hoon, semua
dilakukan sebagai bukti kalau mereka sedang berkencan dan menghilangkan citra
buruknya.
Woo Hyun
akhirnnya bisa mengubungi ibunya dengan nada marah. Ibu Woo Hyun sudah berpakaian
rapih mendengar anaknya sangat khawatir dan mengaku butuh waktu untuk
menenangkan pikiran. Woo Hyun menegaskan kalau ibunya harus secepatnya
ditangani.
“Tentu...
Setelah hari ini berkencan dengan anak ibu, besok baru ke rumah sakit.” Kata Ibu
Woo Hyun
“Jadi
Sekarang ibu di mana?” tanya Woo Hyun.
“Kita bertemu
di restoran favorit ibu dan makan malam dengan mewah. Kau tahu di mana, kan?”
kata Ibu Woo Hyun
“Ibu,
tapi itu Choego Group...” keluh Woo Hyun tapi akhirnya menyetujui karena ibunya
sedang sakit.
“Woo Hyun.
Karena jarang-jarang kita berkencan, berpakaian yang gagah.” Saran Ibu Woo Hyun.
Woo Hyun pun setuju.
Di depan
hotel
Mobil van
masuk lobby, semua wartawan langsung mendekat. Sung Hoon dan Yoo Jung turun
dari mobil dengan berjalan saling bergandengan tangan. Keduanya terlihat
seperti pasangan. Setelah keduanya
masuk, Woo Hyun datang dengan pakaian rapih masuk ke dalam hotel.
“ Wahh.. Aku
gugup sekali. Berbohong dan berakting sangat berbeda. Mana mungkin aku bohong
mengatakan teman lamaku adalah pacarku? Tapi Aku tak boleh ketahuan.” Ucap Yoo
Jung memenangkan diri.
So Ra
yang ada disampingnya pun memilih satu anting yang paling bagus. Yoo Jung pikir
asal Sora bilang ini cantik maka akan memakainya, tapi menurutnya tak terlalu
mencolok, karena Suasananya tak begitu bagus. So Ra pikir itu yang paling cocok
dengan pakaiannya. Akhirnya seseorang
memanggil kalau harus pergi sekarang.
Yoo Jung
keluar melihat dari ruangan melihat Woo Hyun datang dalam hatinya bergumama “Apa
dia berubah pikiran? Lalu aku harus bagaimana?” Woo Hyun pun senang melihat Yoo
Jung mengaku ada janji dengan ibunya. Yoo Jung kembali bergumam “Jadi Dia ke
sini bukan karena berubah pikiran.”
“Aku ada
pertemuan reporter film dia ruang utama.” Kata Yoo Jung menahan wajah kecewa.
Woo Hyun pun mempersilahkan.
“Di sana,
aku akan mengumumkan pacarku.” Kata Yoo Jung. Woo Hyun ingin tahu Siapa yang
akan...
“Namanya
Sung Hoon, teman lama.” Kata Yoo Jung. Woo Hyun mengangguk mengerti lalu So Ra
memberitahu kalau mereka sudah telat. Yoo Jung pun buru-buru pamit.
“Maaf aku
tak bisa membantu.” Kata Woo Hyun. Yoo Jung pun tak masalah.
Ibu Woo
Hyun bertemu dengan ketua Cha di halaman hotel, Ketua Cha memastikan kalau Woo
Hyun akan datang. Ibu Woo Hyun yakin anaknya akan datang, tapi mungkin tak tahu
apa yang menantinya. Ketua Cha pikir tak masalah selama bisa melihatnya.
“Akan
kubawa dia ke rapat dewan.” Ucap Ibu Woo Hyun. Ketua Cha menganguk mengerti.
“Kau tahu
dia menyimpan luka kecil di hatinya. Jadi Tolong lembut padanya.” Pinta Ibu Woo
Hyun
“Aku
punya gedung kecil untukmu... Pasti bisa mencukupimu sepanjang hidupmu.” Kata Ketua
Cha memberikan surat gedungnya.
“Tidak.
Aku bisa mengurus diriku sendiri, ketua. Apa kau pernah melihatku menerima uang
darimu? Kau Cukup jaga Woo Hyun dengan baik saja” kata Ibu Woo Hyun
“Makanya
kuberikan ini padamu... Ini Yang pertama dan terakhir.”kata ketua Cha
“Tidak.
Aku tak mau menerimanya... Karena aku ingin yang kita bagi bersama, selamanya
tetap sebagai cinta. Aku juga ingin bisa menghadapi Woo Hyeon tanpa rasa malu.”
Ucap Ibu Woo Hyun menolak pemberian dari Ketua Cha.
Yoo Jung
menunggu di ruangan, mengingat kalau lupa
lagi karena tak berpamitan waktu meninggalkan klinik dan sudah banyak minta
bantuan. Sementara Tuan Cha dan calon besanya membahas kalau belakangan ini Hye Joo mendapatkan banyak
dukungan.
“Dukungan
apa? Dia sangat pintar sampai aku yang dibantu secara cuma-cuma.” Kata Tuan
Cha.
“Aku
senang mendengarnya. Lagipula, dengan struktur kita yang baru, kuharap Choego
Group dan Kanghan Group akan menjadi organisasi yang memimpin negeri ini menuju
masa depan.” Kata Ayah Hye Joo.
“Pastisipasimu
sangat penting.” Ucap Tuan Cha. Tuan Kang pikir mereka bukan orang asing.
“Padahal
kita akan jadi keluarga..” kata Tuan Kang dan Hye Joo datang menyapa keduanya.
“Kapan
Woo Hyun datang?” tanya Tuan Kang. Hye Joo menjawab Sebentar lagi. Wajah
ayahnya terlihat kecewa.
Woo Hyun
berjalan melihat dari kejauhan, Tuan Cha sedang bersama Hye Joo dan yang
lainya. Ia lalu bersembunyi sambil mendengar dua orang di meja receptionist
membahas pengumuman penting untuk hari
ini. Nyonya Go tiba-tiba menep Woo Hyun
menanyakan keberadaanya.
“Mereka
berhasil membuatmu datang ke Choego Hotel, kan?” ucap Nyonya Go sinis. Woo Hyun
binggung karena Nyonya Go bisa mengetahuinya.
“Kalau
kau muncul hari ini, rahasia kelahiranmu akan diketahui publik, dan kau resmi
menjadi pasangan Kang Hye Joo. Asal kau tahu saja.” Kata Nyonya Go ternyata
berdiri disamping suaminya.
Woo Hyun
hanya terdiam dari kejauhan, lalu melihat ibunya berusaha tersenyum pada Ketua
Cha tapi dicampakan begitu saja.
Ibu Woo
Hyun menerima telp dari anaknya, Woo
Hyun menanayakan keberadaan ibunya. Ibu Woo Hyun mengaku sedang ada direstoran da
bertanya Kapan datang. Woo Hyun bisa
melihat ibunya yang tak ada direstoran dengan wajah penuh amarah bertanya Apa
niat ibunya.
“Ibu, apa
harus sejauh ini?” kata Woo Hyun tak habis pikir dengan tingkah ibunya.
“Woo
Hyun, anggap sebagai permintaan ibu yang terakhir...” kata Ibu Woo Hyun
“Ketua
Cha tak memanusiakan ibu... Lalu ibu, ingin aku bersikap seperti anaknya. Apa
itu yang ibu lakukan?” ucap Woo Hyun. Ibu Woo Hyu bertaya apa yang akan
dilakukan. Woo Hyun langsung menutup telpnya dan langsung pergi.
Yoo Jung
terlihat sangat gugup dengan menarik nafas dalam-dalam agar tenang. Sung Hoon
mengejek Yoo Jung yang gugup padahal ia yang menjadi pacarnya tapi kalau
temanya sangat bersemangat, karena bisa membuatnya tak nyaman..
“Jangan
tunjukkan ekspresi suka padaku...” kata Sung Hoon. Yoo Jung meminta agar Sung
Hoon menghentikan candanya lalu bergegas
pergi. Sung Hoon tiba-tiba mulai merasa sangat gugup.
MC
berdiri dipoduium, untuk memulai konferensi press drama “Secret Romance ini”
lalu memanggil para pemainya. Dua pemain lain masuk lebih dulu dan diikuti oleh
Yoo Jung dan juga Sung Hoon.
Diruangan
lain, Nyonya Goo sudah duduk bersama ketua lainya. Spanduk didepanya tertulis [Rapat
Dewan Eksekutif Choego Group dan Kanghan Group untuk Pergembangan Bersama.]
Tuan Cha
pun berdiri diatas podium. Ibu Woo Hyun mengintip dari celah pintu. Di ruangan
utama, MC akan langsung pada pertanyaan dari para reporter.
”Alasan
kami mengundang hadirin sekalian pada hari ini pertama-tama, karena ada yang
akan kami umumkan.” Ucap Tuan Cha berdiri diruangan lainya.
“Saya
kira banyak yang tertarik...” kata Yoo Jung akan membicarakan sesuatu.
Sementara
Woo Hyun seperti memikirkan sesuatu lalu berusaha masuk ke ruang ganti Yoo Jung
tapi tak menemukannya. Sementara di ruang rapat Ketua Cha.
“Karena
masalah ini akan mempengaruhi manajemen Choego Group, hari ini saya sendiri yang
berdiri di sini.” Ucap Ketua Cha
“Hari ini
saya ingin mengumumkan kekasih saya sesungguhnya.” Akui Yoo Jung. Semua wartawan
langsung berbisik tak percaya.
“Kekasih
saya yang sesungguhnya....” kata Yoo Jung, saat itu Woo Hyun tiba-tiba masuk
ruangan konferensi pers. Yoo Jung kaget begitu juga CEO Han dan juga Sung Hoon.
“Semua bantuan
yang kau minta dariku, gunakan sekarang.”bisik Woo Hyun. Yoo Jung binggung.
“Kau
boleh membayar semuanya sekaligus. Cinta palsu, pasangan rekayasa. Ayo Lakukan
bersamaku.” Kata Woo Hyun yakin. Yoo Jung kali ini terlihat kaget dan binggung.
Bersambung
ke episode 4
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan..
hihihi...
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. Tinggal 898 lagi teman-teman, AYO DUKUNG !!!
Tinggal Klik disini, buat
yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun
ini
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Seru....dilanjut yah
BalasHapus