PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 28 November 2018

Sinopsis Clean With Passion For Now Episode 2 Part 2

PS : All images credit and content copyright : JBTC
Di restoran
Oh Dol tertunduk meminta maaf pada kakaknya. Oh Sol mengaku tak bisa berkata-kata karena adiknya bertengkar saat waktu latihan taekwondo dan berpikir kalau ingin menyerah menjadi atlet. Oh Dol mengaku  tak memukul tapi hanya mencoba menakut-nakuti mereka sedikit.
“Aku tak peduli... Jangan melakukan hal bodoh sebelum ujian.” Ucap Oh Sol
“Kau tak akan memberitahu Ayah, kan?” kata Oh Dol. Oh Sol pikir adiknya takut akan dimarahi
“Aku tak ingin dia khawatir.” Akui Oh Dol. Oh Sol pikir tentang saja akan memberitahunya, karena Tak ada yang perlu dibanggakan.
“Apa Yang kau lakukan cuma menakut-nakuti mereka? Kau harus menyeret mereka ke sudut dan memukulinya. Dengan Melihat wajahmu, membuatku kesal.” Ucap Oh Sol kesal
“Aku memukulnya sekali. Aku membondem wajah idiot itu... Maafkan aku.” Kata Young Sik tak bisa berkata-kata dan hanya bisa meminta maaf.  Oh Sol menyuruh mereka makan saja mencoba agar tak memikirkanya. 


Di Restoran pingir kereta
Tuan Gil sedang minum sendirian, mengingat kembali yang dikatakan managernya. “Karena situasi perusahaan, kami tak dapat memperpanjang kontrakmu. Terima kasih atas kerja kerasmu.” Dan artinya Tuan Gil dipecat.
Oh Sol mencatat semue pengeluarnya, mulai dari  200ribu won untuk akademi, 4,5jt won untuk pinjaman pelajar lalu mencatat  3.5jt won untuk membayar biaya perbaikan. Ia pun mengeluh karena ada begitu banyak yang harus dibayar.
Saat itu terdengar suara Tuan Gil pulang, Oh Sol langsung bergegas naik ketempat tidur dan berpura-pura tidur. Tuan Gil membuka pintu kamar anaknya, berpikir anaknya sudah tidur. Oh Sol pura-pura baru terbangun melihat ayahnya baru pulang.
“Mencari pekerjaan sangat sulit kan... Maaf, karena jadi ayah yang miskin.” Kata Tuan Gil. Oh Sol pikir ayahnya minum.
“Tidak, aku tak minum... Kau tidur saja.. Maaf karena membangunkanmu.” Ucap Tuan Gil. Oh Sol pun meminta agar ayahnya juga tidur.

Sun Gyeol berada dalam sebuah rumah melihat sosok pria dengan pakaian tentara dan terlihat dingin,lalu penghargaan yang berjejer.  Sementara Nyonya Cha sibuk selfie memegang bunga ditanganya dengan caption “Pada hari ulang tahun ayahku, dengan keluargaku yang bahagia. Bunga dan Mae Hwa.”
Lalu ada Komentar yang masuk “Mae Hwa lebih cantik daripada bunganya.” Nyonya Cha melihat orang yang memberikan komentar kalau sangat lucu. Pelayan datang memberitahu kalau  Makan malam sudah siap dan ketua akan segera turun.
Nyonya Cha pun mengajak anaknya bergegas karena  pasti lapar karena sudah meminta pelayan untuk membuat banyak sesuatu yang lezat. Sun Gyeol pun tak menolak walaupun terlihat sangat berat. 

Sun Gyeol memastikan semua alat makan diatas meja, pelayan memberitahu Semuanya sudah didesinfeksi dan akan melakukannya lagi.  Sun Gyeol menolak, saat itu Tuan Chan masuk ruangan menyindir Sun Gyeol yang masih belum sembuh dari gangguan itu.
“Ayah, kau di sini... Bagaimana kabarmu?” sapa Nyonya Cha menyapa ayahnya.
“Sedikit debu tak bisa membunuhmu. Ketika aku di militer, kita semua tidur bersama di sebuah lubang di halaman, dan aku bahkan makan nasi dicampur dengan pasir ketika aku di Arab Saudi. Tapi aku masih hidup dan tegap seperti yang kau lihat.” Tegas Tuan Cha dengan nada menyindir.
“Aku merasa sulit untuk percaya, tapi kau bilang dulunya tertutup debu di lokasi konstruksi dan bahkan tak bisa mandi selama berhari-hari untuk memenuhi tenggat waktu untuk menghancurkan dan membangun gedung. Kau bilang itu lah caramu sampai sejauh ini. Aku sudah mendengar cerita itu berkali-kali bahkan hafal diluar kepala.” Balas Sun Gyeol menyindir.
“Kalian berdua, lagi.... Kenapa kalian bertengkar? Jangan lakukan itu, mari makan.” Keluh Nyonya Cha. Keduanya pun terdiam.
“Ayah... Selamat ulang tahun... Semoga tetap sehat dan panjang umur.” Ucap Nyonya Cha memberikan hadiah bunga untuk ayahnya.
“Kita akhirnya makan malam bersama sesudah sekian lama. Bukankah ini bagus? Sun Gyeol, ngomong-ngomong, siapa Geum Ja? Waktu itu, kau menjadi gila ketika mencoba mencari Geum Ja di rumah. Jadi Siapa Geum Ja? Apa itu seseorang? Atau apa kau punya hewan peliharaan sekarang?” ucap Nyonya Cha penasaran.
“Kau tak perlu tahu.” Kata Sun Kyeol ketus. Tuan Cha memarahi cucunya yang berkata sinis pada ibunya.
“Jangan gunakan nama orang yang sudah meninggal. Itu akan membawa sial.” Sindir Tuan Cha. Sun Kyeol tak terima dianggap arang yang sudah meninggal
“Jadi Siapa Geum Ja? Katakan padaku.” Kata Nyonya Cha. Sun Kyeol mengaku dia adalah Orang yang membesarkannya yang menggantikan Ibu.


Nyonya Cha tak percaya yang dimaksud adalah Pengasuh itu dan mendengar wanita itu meninggal karena kanker paru-paru lima tahun lalu. Bahkan tak tahu nama wanita itu Geum Ja. Ia pun setuju dengan ucapan ayahnya kalau Sun Gyeol tak boleh menggunakan namanya karena sudah meninggal sekarang dan menyeramkan. Sun Kyeol tak berkomentar.
“Oh ya... Apa Ayah sudah lihat? Kupikir bisnis Sun Gyeol berjalan dengan sangat baik. Aku melihatnya di mana-mana hari ini, dari acara TV hingga majalah Kupikir dia hanya bermain-main dengan bisnis pembersihannya, tapi aku sangat bangga sekarang..” Ucap Nyonya Cha membanggakan anaknya.  Keduanya tak berkomentar hanya seperti saling menatap sinis.
“Karena kita lagi berkumpul, bagaimana kalau kau mulai melatihnya di AG sekarang?” saran Nyonya Cha. Sun Gyeol mengaku tak tertarik.
“Kau harus mempelajari pekerjaan itu. Apa kau akan menjalankan bisnis itu selamanya? Tak ada lagi selain kau yang dapat mewarisi Grup AG.” Kata Nyonya Cha
“Aku tak bisa menyerahkan perusahaanku kepada seseorang pada orang cacat seperti itu. Tidak, aku tak tertarik untuk menyerahkannya kepadanya. Jadi, dia bisa membersihkan semua yang dia inginkan selama sisa hidupnya.” Ucap Tuan Cha menyindir. Nyonya Cha menegur ayahnya.
“Germaphobia? Nama yang bagus. Pada kenyataannya, itu hanyalah penyakit mental. Kau mengidap penyakit itu karena kau secara mental tak sehat.” Sindir Tuan Cha
“Kenapa kau harus seperti ini, Ayah? Bagaimana bisa kau bilang itu pada cucumu satu-satunya?” keluh Nyonya Cha marah
“Aku mengirimmu ke Amerika agar kau bisa mengobati kondisinya, tapi kau memulai bisnis pembersihan sesudah kembali. Apa kau ingin membersihkan dunia sesuai dengan standarmu?” sindir Tuan Cha.
“Bagaimana kau bisa tahu? Aku tak tahan dengan kotoran. Sepertinya tempatmu juga penuh dengan bakteri, Kakek dan aku tak tahan berada di ruang ini. Jadi Bolehkah aku pergi?” kata Sun Gyeol
Tuan Cha marah melempar garpu, dan tak sengaja mengenai wajah Sung Gyeol. Nyonya Cha panik melihatnya memastikan kalau anaknya baik-baik saja lalu meminta agar pelayan membawakan kotak obat-obatan. Sun Gyeol berkomentar Tuan Cha yang masih memiliki temperamen itu.
“Itu Sama seperti ketika aku masih kecil... Selamat ulang tahun... Aku harap kau hidup untuk waktu yang lama.” Kata Sun Gyeol lalu keluar dari ruangan. Tuan Cha hanya diam seperti merasa menyesal. Nyonya Cha panik melihat anaknya pergi.
“Ayah, kenapa kau harus memperlakukannya seperti itu? Kau sudah Tahu, kita sudah lama tak berkumpul.” Keluh Nyonya Cha lalu mengejar Sun Gyeol. 



Oh Sol berjalan dengan wajah sedih mengingat yang dikatkaan manager perusahaan “Kami menyesal mengecewakanmu, tapi kau bukan kandidat yang dicari perusahaan ini.” Wajahnya sedih lalu melihat beberapa pegawai mengunakan ID Card sementara Ia hanya mengunakan lembaran kertas untuk interview.
Ia pun mengumpat kesal pada dirinya, saat menuruni tangga sepatunya rusak dan haknya lepas. Oh Sol mengeluh kesal karena tak ada yang berjalan sesuai keinginannya sambil menahan tangis.

Sun Gyeol melihat wajahnya di cermin dengan luka diwajahnya, teringat kembali kenangan buruknya.
Flash Back
Tuan Cha memarahi Sun Gyeol yang terlihat kumuh, menurutnya itu terlihat kotor jadi menyuruh agar membuka pakaianya dan membersihkan kotoranya. Akhirnya Sun Gyeol pun sudah mandi tapi masih kena marah oleh kakeknya bahkan di pukul dengan kayu.
“Bukankah aku memberitahumu bahwa kau harus selalu terlihat bersih dan terawat dengan baik? Karena ibumu tak ada, kau harus terlihat bersih setiap saat.” Ucap Tuan Cha. Sun Gyeol hanya bisa menangis sambil meminta maaf.
“Perhatikan kebersihan! Jagalah kebersihan setiap saat.” Tegas Tuan Cha. Sun Gyeol berjanji tak akan melakukannya lagi. Geum Ja melihat dari balik dinding dengan wajah sedih. 

Geum Ja mengendoong Sun Gyeol memberitahu kalau Tuan Cha itu tak membencinya tapi hanya khawatir orang lain akan merendahkan cucunya jadi Itu sebabnya selalu marah pada Sun Gyeol tentang hal-hal seperti itu jadi meminta agar jangan dimasukan ke hati.

“Geum Ja... Kapan ibuku kembali dari Amerika?” tanya Sun Gyeol. Geum Ja menjawab Nyonya Cha akan pulang 10 hari lagi.
“Kau berbohong. Kau bilang itu juga waktu itu. 10 hari lagi” ucap Sun Gyeol.
“Apa kau Sangat merindukan ibumu, Tuan muda?” tanya Geum Ja. Sun Gyeol mengaku tidak.
“Aku Hanya berpikir sekarang Ibu sudah pergi, Kakek sepertinya marah padaku. Dia terus memarahiku karena Ibu tak ada di sini bersamaku, dan aku tak punya ayah.” Kata Sun Gyeol. Geum Ja seperti menyimpan sesuatu. 


Oh Sol mabuk menghitung pulpen dalam tempatnya yang berbentuk ember sampai hitungan 96. Saat itu Sun Gyeol turun dari mobil seperti ingin membeli sesuatu di minimakert. Oh Sol melihat Sun Gyeol dengan memanggilnya 3.5jt won dan mengaku kalau mereka yang terus berpapasan.
“Apa kau tinggal di sekitar sini? Kau tinggal di gedung yang hanya ditempati orang kaya, kan? Yang super tinggi dan tampak mewah. Benar, kan? Ini Kebetulan sekali. Apa Ingin bergabung denganku?” ucap  Oh Sol mengajak Sun Gyeol duduk dan akan mentraktirnya.
Suk Kyeol tak peduli memilih untuk pergi.  Oh Sol memanggilnya meminta maaf karena  tak bisa membayar hutangnya minggu depan. Sun Kyeol hanya terdiam menatpanya. Oh Sol menceritakan baru saja memiliki wawancara kerja hari ini jadi Akan membayar segera sesudah mendapatkan pekerjaan Tapi malah gagal.
“Sejujurnya, setiap wawancara yang kulakukan sejauh ini semuanya gagal. Aku terlihat bodoh, kan?” ucap Oh Sol
“Kau tampak sangat mabuk dan Kau harusnya pulang.” Ucap Sun Gyeol
“Apa Kau tahu? Aku dulunya seorang atlet ketika sekolah. Kau tahu Hurdle, kan? Aku tak pernah jatuh satu kali pun... Aku sangat luar biasa. Aku melompati semua rintangan di depanku. Maka dari itu, Ayahku dulu sangat bangga padaku.” Ungkap Oh Sol
“Tapi...aku terus jatuh hari ini... Aku tak tahu apa yang salah denganku. Aku terus jatuh meski tak menginginkannya.” Kata Oh Sol. Sun Gyeol tiba-tiba melihat ke arah ember kecil berisi pulpen.
“Kau tak tahu apa ini, kan? Ada 97 pena... Ini adalah pena dan pensil yang kugunakan saat melamar pekerjaan... Ini pulpen masa mudaku... Lalu Ini usahaku dan Ini pulpen harapanku, Ini pensilkeyakinanku.. Aku membawa mereka keluar untuk membuangnya.” Cerita Oh Sol
“Tapi aku tak bisa memaksa diri untuk melakukannya. Jadi Haruskah aku melanjutkan hingga 100? Wah, ini sangat lucu... Kenapa aku terus membodohi diriku sendiri di depanmu? Maafkan aku... Aku menyia-nyiakan waktu berhargamu lagi.” Kata Oh Sol sambil tertawa meminta maaf
Oh Sol pikir harus segera pergi dan berjalan pergi. Sun Gyeol melihat Oh Sol berjalan tanpa alas kaki lalu memanggilnya kalau sepatunya tertinggal. Oh Sol pun kembali berjalan untuk mengambil sepatu tapi malah membuatnya terjatuh dan semua pulpennya berserakan.

“Apa Kau baik-baik saja?” tanya Sun Gyeol panik. Oh Sol mengumpat kesal pada sepatu.
“Semuanya rusak... Mereka terus menghalangi jalanku.” Keluh Oh Sol. Sun Gyeol bertanya apakah Oh Sol bisa bangun.
“Kau juga terluka... Itu pasti sakit.” Kata Oh Sol melihat wajah Sun Gyeol yang terluka.
Sun Gyeol hanya terdiam karena hanya Oh Sol yang melihat lukanya walaupun hanya sedikit. Oh Sol pun berjalan tanpa sepatu karena rusak, Sun Gyeol tiba-tiba datang menghampiri Oh Sol memberikan sandalnya agar bisa memakainya karena tak harus berjalan tanpa alas kaki. Oh Sol pun mengucapkan terima kasih lalu bergegas pergi.


Oh Sol malah duduk dibawah tangga masih terlihat mabuk, Choi Gun melihat Oh So tahu kalau itu wanita tetangga di lantai bawah lalu mengeluh karena mencium bau alkohol dan menyuruhnya bangun karena seharusnya tak tidur di luar. Oh Sol tetap tertidur.
“Hei.. Cuaca sudah berganti jadi Kau tak bisa tidur di luar lagi.” Kata Choi Gun mencoba mengendong Oh Sol. Tapi dengan tenaganya Oh Sol mendorong Choi Gun karena tak mengenalnya. 

Tapi akhirnya Choi Gun berhasil mengendong Oh Sol sambil mengelu ternyata jauh lebih berat daripada yang dia kira. Oh Sol mulai bicara, bertanya-tanya Apa yang salah denganya karena Seharusnya terus berlari seperti ketika masih SMA dulu.
“Kupikir jika aku menyerahkan segalanya, aku akan bisa hidup normal seperti orang lain. Tapi kenapa itu sangat sulit? Hidupku benar-benar berantakan.” Keluh Oh Sol
“Jangan terlalu berjuang memaksakan dirimu.Jangan mencoba untuk hidup seperti orang lain. Jika kau mencoba sedikit kurang dari yang lain, maka kau akan menerima lebih sedikit tekanan daripada yang lain juga. Itulah bagaimana kau harus hidup. Begitulah cara kau menang.” Pesan Choi Gun seperti punya pengalaman pahit dalam hidup. 


Oh Sol bangun menatap sesuatu didepanya lalu terlihat kebingungan dengan sandal pria yang ada didepanya. Choi Gun menayap Oh Sol baru saja akan naik ke rumahnya. Oh Sol bertanya Apa sandal itu miliknya. Choi Gun mengeleng kaena Sandalnya ada tiga garis di dalamnya dengan bangga memperlihatkan sandal yang pasaran.
“Kemarin malam kau pulang memakai itu.” Ucap Choi Gun. Oh Sol binggung karena tak mengingatnya.
Ia mencoba mengingat-ingat kejadian semalam,  dan teringat saat mengatakan pada Sun Gyeol “Kau juga terluka. Itu pasti sakit.” Oh Sol menjerit panik karena ternyata itu sandal miliki Sun Gyeol 

Sun Gyeol sedang membersihkan bagian lampu, Sek Kwon memberitahu sudah memposting pengumuman untuk merekrut karyawan baru jadi meminta agar dikonfirmasi itu.
“Permintaan pemberhentian Hwang Jae Min dan Lee Dong Hyeon, apa sudah diproses seperti yang kuminta?” tanya Sun Gyeol
“Itu akan diurus dalam sehari.” Kata Sek Kwon
“Jika aku mencabut perintahku memecat dua orang itu, Apa aku menjadi orang yang berbeda dari kakekku?” tanya Sun Gyeol
“Tidak... Tapi kau akan dapat menjadi pemilik yang lebih baik.” Kata Sek Kwon.
Akhirnya Sek Kwon keluar dari ruangan terlihat sangat bahagia sambil menari-nari, beberapa karyawan yang lewat melihatnya. Sek Kwon pun kembali memperlihatkan imagenya yang dingin sebagai sekertaris. 

Oh Sol akhirnya mulai berkerja pagi hari di kedai kopi bahkan sampai mengepel lantai, lalu di malam hari bekerja di bar melayani semua pelanggan yang ingin minum bir, tanganya terampil membawa beberapa gelas bir.  Ia pun melihat saldo dalam tabunganya ternyata hanya  1.480jt won
“Ayah, bisakah kau memberiku... Ayah, Apa kau punya uang yang bisa kau pinjamkan padaku? Sejujurnya, ketika aku menggantikan kerjaanmu, aku mengalami kecelakaan... Semua akan kubayar sesudah aku dapat pekerjaan.” Kata Oh Sol berlatih untuk bicara dengan ayahnya.
Oh Sol dengan niat yang kuat, akan menemui ayahnya di kantor tapi ternyata sang ayah ada didepan membawa sebuah papan. Oh Sol langsung bersembunyi dan melihat papan yang dipakai ayahnya [Mereka menjanjikanku kontrak permane Tapi aku tiba-tiba ditendang keluar tanpa alasan.] wajahnya pun tak tega melihat ayahnya.
Akhirnya Oh Sol pulang ke rumah dengan wajah sedih, semua note yang memberikan semangat seperti tak mempan. Lalu melihat deretan list perusahan dan menemukan nama “Cheongso Yojeong” 


Di sebuah stadion bola, spanduk besar bertuliskan  [Tes Kebugaran Rekrutan Baru Cheongso Yojeong] banyak orang yang mengantri. Oh Sol terlihat gugup berdiri dibagian belakang. Young Sik datang melihat Oh Sol  bertanya apa yang dilakukanya. Oh Sol malah bertanya balik
“Aku? Aku datang ke sarang harimau untuk menangkap harimau.” Kata Young Sik. Oh Sol binggung apa maksudnya.
“Aku akan memberitahumu nanti.. Tapi kenapa kau di sini? Jangan-jangan... Kau di sini untuk mengikuti tes kebugaran perusahaan pembersih?” kata Young Sik. Oh Sol mengelak.
“Bagaimana bisa kau berpikir begitu? Kau sangat lucu. Aku hanya menikmati cuaca yang bagus dan datang ke sini untuk berjalan-jalan sambil berolahraga. Kupikir mereka mengadakan acara di sini.” Akui Oh Sol
Terdengar suara memanggil Nomor 44, Gil O Sol dan Oh Sol refleks langsung menjawabnya.  Young Sik mengoda kalau giliran Oh Sol  akhirnya Oh Sol pun siap melakukan tes. 
Oh Sol sudah siap melakukan tes dengan berlari berbelok-belok dengan kecepatan maksimal.  Sek Kwon melihat Oh Sol seperti terkesima, Kyung Sik pun memberikan semangat pada Oh Sol. Tes kedua, Oh Sol pun bisa bertahan dengan mengelantungkan tubuhnya ditiang. 


Mereka pun mulai di tes membawa karung berisi sampah dan harus berlari membawanya. Oh Sol seperti melihat papan halang rintang didepanya, saat masih remaja. Saat itu Oh Sol melihat dirinya sangat masih remaja yang mengunakan pakaian atletik.
“Sampai tahun pertamaku di SMA, aku adalah atlet Atletik. Sejauh ini, aku tak berpikir keterampilanku dari waktu itu dapat membantuku. Siapa yang tahu itu akan sangat berguna saat ini?”
Akhirnya semua mulai bersiap dengan membawa karung dipundak dan mulai berlari. Oh Sol mengeluarkan semua kekuatan seperti saat masih remaja dan sampai garis finish lebih dulu.  

Sun Gyeol baru turun dari mobil, Jae Min langsung menghampirinya. Suk Gyeol binggung. Jae Min langsung mengucapkan Terima kasih banyak karena memutuskan untuk tak memecatnya dan berjanji akan bekerja lebih keras mulai sekarang.
“Aku mencintaimu, Direktur” ucap Jae Min. Sun Gyeol malu meminta agar mereka tak melakukan itu.
“Itu cukup. Aku tak punya pilihan selain menundanya karena kita sudah kembali dengan pesanan, jadi kau tak perlu berterima kasih kepadaku.” Kata Sun Gyeol dingin lalu masuk ke dalam gedung. Jae Min melihat sikap Sun Gyeol seperti sangat jengel.

Dong Hyun sedari tadi hanya diam saja akhirnya mengejar Sun Gyeol mengaku kalau tahu sudahmengecewakannya jadi meminta maaf dan berjanji tak akan pernah terjadi lagi.
“Pertama kali adalah kesalahan, tapi yang kedua kalinya adalah pilihan. Ini adalah hidupmu, jangan membuat pilihan seperti itu lagi. Aku percaya padamu. Tak peduli apa yang orang katakan, Aku percaya padamu.” Tegas Sun Gyeol. Dong Hyun menganguk mengerti. 

Sek Kwon memberitahu Sun Gyeol kalau Tes kebugaran sudah selesai. Jadi Hari ini mereka akan melanjutkan dengan orientasi. Sun Gyel mengucapkan Terima kasih atas kerja kerasnya. Sek Kwon memberitahu kalau mereka sudah menemukan permata asli selama tes kebugaran.
“Kau akan senang melihatnya juga.” Kata Sek Kwon lalu Sun Gyeol lalu melihat pesan yang masuk ke dalam ponselnya.
“Waktu itu Terima kasih sudah menunda batas waktu pembayaran.Aku akan segera mengembalikan sandalmu Juga, tentang hari itu, aku tak membuat kesalahan, kan?.” Tulis Oh Sol 

Oh Sol membaca balasan pesan Sun Gyeol “ Jangan khawatirkan sandal. Buang saja. Aku harap kita tak pernah berpapasan lagi.” Lalu mengumpat kesal pada Sun Gyeol yang menjengkelkan.
“Nunim, bukankah kantor ini lebih bagus dan bersih dari yang kau harapkan?” komentar Young Sik. Oh Sol pikir boleh juga melihat sekeliling ruangan.
“Hei, kau tak memberi tahu O Dol kita akan bekerja bersama, kan?” kata Oh Sol memastikan. Young Sik mengaku belum  memberitahu.
“Kau benar-benar tak boleh memberitahunya aku bekerja di sini, oke? Jika keluargaku tahu, Aku bahkan tak akan bertanya padamu dan memukulmu sampai habis, jadi perhatikan mulutmu.” Tegas Oh So mengancam.
“Jika itu yang kau inginkan, Rahasiamu aman denganku.” Kata Young Sik. 

Saat itu seorang wanita menyapa semua calon pegawai baru yang sudah menunggu, meminta agar ikut denganya. Jae Min berjalan dengan Dong Hyun dkk ingin tahu apakah mereka akan punya karyawan baru tahun ini dan mungkin ada Seseorang yang mirip Seolhyun atau Suzy.
“Apa? Bukankah dia pria itu? Si brengsek yang menonjok hidungku. Ya ampun!” ucap Jae Min panik melihat Kyung Sik keluar ruangan. Kyung Sik seperti memberikan peringatan kalau akan membunuhnya.
Saat itu pegawai menyapa Sun Gyeol sedang lewat didepannya, memperkenalkan karyawan baru. Semua membungkuk memberikan hormat. Oh Sol menatap Sun Gyeol melonggo kaget ternyata bosnya itu adalah pria  3.5jt won, begitu juga Sun Gyeol tak menyangka karyawan barunya adalah si kepala kuda.
Keduanya bertemu di bawah spanduk bertuliskan “Clean With My Passion Now”
Bersambung ke episode 3
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar