PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 07 November 2018

Sinopsis Mama Fairy and the Woodcutter Episode 2 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN

Flash Back
Yi Hyun memiliki dua anak, sebelum pergi ia mengendong dua anaknya yang terlihat sangat lucu. Mereka seperti sangat dekat dengan ayahnya, Ok Nam pun tersenyum bahagia melihat suaminya.
Ok Nam memberikan syal untuk suaminya agar tak kedinginan, Yi Hyun pun memegang pipinya seperti pamit pergi tapi ternyata Ok Nam mengetahui kalau suaminya pergi.
“Suamiku pergi setelah berpamitan, tapi dia tak pulang lagi. Selama 699 tahun, waktu berlalu begitu cepat.”

Mereka pun masuk rumah, Ki Geum mengaku Rumahnya agak berantakan, tapi meminta agar menganggaplah rumah sendiri. Nenek Ok Nam pun meminta izin agar bisa menginap untuk malam ini saja. Kim Geum panik melihat jemuran celana dalam dan buru-buru merapihkanya.
“Aku minta maaf karena membuatmu terganggu.” Ungkap Ok Nam dan berkomentar dalam hati kalau Kim Geum adalah pria muda yang baik.
“Tapi, ada perlu apa ke Seoul? Kupikir aku salah lihat tadi.” Kata  Kim Geum lalu melihat Ok Nam muda yang mengangkat tanaman yang sudah mati dan berubah bisa tumbuh kembali bahkan mengeluarkan bunga.
“Bagaimana kau melakukannya? Tanaman ini mati sebelumnya. Mungkinkah... Aku tak seharusnya percaya, tapi... apa nenek rubah berekor sembilan?” kata Kim Geum binggung. Ok Nam seperti ingin memukul Kim Geum.
“Astaga, lupakan saja... Seharusnya aku tak menanyakan itu padamu.” Ucap Kim Geum ketakutan.
Ternyata Ok Nam hanya memberikan pot agar Kim Geum memegangnya. Kim Geum berusaha tenang mengaku hanya bercana jadi meminta agar jangan pedulikan apa yang dikatakan tadi karena tak ingin Ok Nam marah.
“Aku seorang peri.” Akui Ok Nam. Kim Geum pun melonggo binggung.
“ Kau bilang Peri? Apa Maksudmu makhluk yang rambutnya seperti kupu-kupu dan memakai baju bersayap tembus pandang? Apa Peri seperti itu?” ucap Kim Geum. Ok Nam hanya tersenyum.


Yi Hyun tertidur seperti ada di atas awan dengan baju tidurnya, beberapa bidadari datang menghampiri seperti ingin mengodanya. Yi Hyun terlihat bahagia karena dikelilingi oleh wanita cantik.  Yi Hyun tertidur sambil tersenyum dengan mimpinya. 

Kim Geum menuruni tangga mengetuk pintu kamar profesornya, Yi Hyun terbangun dengan kesal berteriak marah karena sudah mengatakan takkan makan ramyeon. Akhirnya Kim Geum pun masuk kamar.
“Aku sudah tidur nyenyak tadi kau malah membangunkanku.” Keluh Yi Hyun. Kim Geum meminta maaf karena Yi Hyun yang sudah tertidur.
“Kenapa ke sini?” tanya Yi Hyun. Kim  Geum meminta izin untuk tidur dikamar Yi Hyun sekarang.
“Apa kau bodoh? Kau bercanda? Kau tak menyukai orang tidur dengan rambut rontok Dan lantainya terlalu dingin. Lalu Kamarmu kenapa? Apa seseorang membutuhkan tempat tinggal?”ucap Yi Hyun melihat Kim Geum sudah membawa alas tidur.
“Ya.... Ada sesuatu.” Akui Kim Geum dengan senyuman sumringah.
“Sudah kubilang jangan terlalu baik 'kan? Daripada bersyukur, mereka akan memanfaatkanmu. “ komentar Yi Hyun sinis.
“Terkadang, ada orang yang tak bisa dihindari. Dan dia seorang peri.”ucap Kim Geum. Yi Hyun pikir Kim Geum sedang melantur.
“Aku memimpikan peri... Ahh.. Dasar Brengsek. Itu mimpi yang luar biasa... Bisakah aku kembali ke mimpi itu?” keluh Yi Hyun kembali berbaring. Kim Geum ingin bicara tapi Yi Hyun tak mau dengan menyuruh Kim Geum mematikan lampu.
“Jangan berani mendengkur atau menggertakkan gigi. Aku dapat mendengarmu melalui penutup telinga. Aku sensitif.” Ucap Yi Hyun. Kim Geum mengerti. 


Dalam lampu yang sudah dimatikan, Kim Geum berbaring di tempat tidurnya lalu mengajak bicara Yi Hyun memberitahu tentang wanita tua yang sebelumnya di lihat, yaitu yang dianggap oleh Yi Hyun sebagai rubah berekor sembilan.
“Wanita itu.... Dia seorang peri...”ucap Kim Geum. Yi Hyun tak menanggapinya seperti sudah tertidur pulas, Kim Geum melihat Yi Hyun sudah tidur akhirnya hanya bisa mengucapkan Selamat malam.

Yi Hyun duduk diatas tempat tidur mengajak bicara Jeom Soon kalau Kim Geum itu  pria muda yang baik. Jeom Soon berubah kembali menjadi manusia mengaku kalau sangatmenyukainya karena menurutnya Ini tempat yang bagus.
“Kita bisa tinggal di sini selamanya.” Ucap Jeom Soon dengan wajah bersemangat.
“Kita tak boleh tinggal lama dan akan berkemas besok.” Tegas Ok Nam
“Ibu selalu seperti itu... Bisakah kita tinggal di sini saja?” keluh Jeom Soon sambil mencari laptopnya.
Ia mengeluarkan sesuatu dari tasnya, dari lembaran kertas dengan gambar laptop akhirnya berubah menjadi laptop dan juga mouse,  Ia pun memulai kembali menulis cerita  dan akan memulai kembali.
“Tuan muda dari rumah berjalan menuju budak-nya seketika dia tiba-tiba bergerenyit dan mundur.”
"Aku baru saja memotong kayu bakar dan aku berkeringat juga bau."
“Untuk itu, tuan muda bilang, "Ini, ambil ini," dan mengulurkan tiga ikan corvina kering. yang diikat dengan jerami
Saat Jeon Soon menuliskan cerita hanya dengan menulis cerita bersentuhan tangan membuat ekornya kembali keluar. 


Sementara Ok Nam keluar dari kamar bisa melihat bulan purnama bersinar dengan terang
“Sudah 699 tahun sejak aku meninggalkan dunia peri. Bintang harus kembali ke asalnya. Bintang-bintang harus berada di tempat untuk ranah manusia agar teratur.”
“Suamiku harus menemukan ingatannya kembali.”gumam Ok Nam sambil mengingat saat bersama dengan suaminya.
Dan esok paginya Yi Hyun pun terbangun dengan kaget melihat pesan yang dituliskan Kim Geum “Profesor, aku duluan, ada keperluan.” Akhirnya Yi Hyun keluar dari kamar. 

Ok Nam melihat anaknya sedang membaca buku lalu bertanya apakah Jeom Soon tak lapar. Jeom Soon mengeluh kalau terkadang tak punya selera makan. Ok Nam meminta Jeom Soon menatap anaknya dengan tatapan curiga.
“Apa kau menyelinap ke lantai bawah tanpa kusadari?” ucap Ok Nam curiga
“Yah, hanya karena tak ada toilet di sini.jadi Itu sebabnya aku turun.”akui Jeom Soon.
“Kau tak menimbulkan masalah apa pun, kan?” kata Ok Nam memastikan, Jeom Soon mikirkan Masalah apa yang bisa disebabkan.
“Aku tak bisa... menyiram toilet.” Akui Jeom Soon.

Yi Hyun pergi ke toilet dan langsung menjerit saat melihat  toiletnya lalu menyikir, lau mengomel pada Kim Geum yang sudah menyuruh untuk menutup setelah buang air kecil tapi malah tak menyiram setelah buang air besar.
“Aku tak tahan ini!” jerit Yi Hyun yang tak bisa kotor berusaha menekan flush dengan kakinya lalu berlari keluar dari toilet.
Jeom Soon mengaku Toiletnya sangat berbeda jadi tak tahu apa yang harus ditekan. Ok Nam lalu melihat bekas di wajah Jeom Soon seperti baru makan sesuatu. Jeom Soon berusaha mengelak, tapi akhirnya mengaku menemukan banyak hal tadi.
“Aku makan sedikit dan Tak ada yang tahu.” Ungkap Jeom Soon yakin 

Yi Hyun pergi ke dapur,  mengambil nasi dan saat akan mengambil dalam panci tak ada yang diambil dari sendoknya. Ia binggung ternyata panci isi karinya kosong, lalu mengeuh karena Kim Gem yang menghabiskan semua kari ini.
“Jadi dia menghabiskan semua lalu buang air besar tak menyiramnya? Waah.... Dia pasti ingin gelut denganku 'kan?” ucap Yi Hyun marah pada Kim Geum.
Ok Nam tak enak hati mengajak Jeom Soon pergi karena sudah merepotkan Kim Geum. Jeom Soon mengeluh pada ibunya padahal sebelumnya bilang pria di bawah adalah ayahnya, jadi kenapa tak boleh makan makanannya dan menggunakan toilet.
“Aku hidup tanpa ayah sepanjang hidupku.”keluh Jeom Soon.
“Ini Bukan masalah besar menggunakan toiletnya sekali saja. Kau tak menyiram sesudahnya... Itu masalah besar. Lagi pula Aku belum memastikan apa dia adalah ayahmu juga.” Ungkap Ok Nam ragu.
“Maka dari itu... Bisakah kita tinggal di sini saja? Hanya di ruangan ini. Dan Aku takkan turun lagi.” Ucap Jeom Soon berjanji
“Kau pasti akan turun lagi. Jadi Sekarang, cepat berkemas.” Tegas Ok Nam tahu kalau Jeom Soon tak bisa menepati janji. Jeom Soon hanya bisa merengek dan mengeluh. 


Sementara Dong Bae sibuk main games sambil mengeluh karena tak melihat perisai yang keluar dan kehilangan segalanya ketika ke Toilet. Ia pun mengeluh Tongkat Ohjang-dong meninggalkan clan kdan bergabung dengan "Bayi Cacing Sendok"
“Itulah kenapa mereka bilang seseorang seharusnya tak membantu orang-orang yang tersesat.” Keluh Dong Bae kesal lalu terdengar suara
“Apa kau tidur dengan nyenyak?” ucap Ok Nam. Dong Bae melihat Nenek Ok Nam datang dengan cucunya dibawah.
“Apa Kau siap bekerja?” tanya Dong Bae penuh semangat.  Ok Nam meminta izin agar mencari tempat tinggal sebelum mulai bekerja.
“Aigoo.... Di mana kau tinggal semalam?” tanya Dong Bae merasa kasihan.
“Seorang pria muda yang baik membantu kami.” Kata Ok Nam. Dong Bae memikirkan  Ok Nam perlu tempat tinggal jadi meminta menunggu di bawah.


Dong Bae membuka pintu memberitahu kalau itu gudangnya jadi mereka bisa tinggal sementar disana. Ok Nam masuk ke dalam ruangan telihat senang karena bahkan punya empat dinding lalu mengucapkan Terima kasih pada Dong Bae.
“Akulah dewa penjaga... Ayo keluar.” Ucap Dong Bae. Ok Nam pun keluar menunggu. Dong Bae menutup pintu sambil menumpuk batu dan memberikan garis putih didepanya.

Keduanya masuk kembali, seperti ada pintu lain. Akhirnya Jeom Soon dan Ok Nam masuk ke dalam rumah dengan gaya kuno. Wajah Jeom Soon terlihat bahagia melihat kamar yang luas.  Ok Nam pu ikut bahagia memiliki tempat tinggal di Seoul. 
Kim Geum masuk rumahnya sambil memanggil Ibu peri, tapi tak melihat Ok Nam dimanapun.  Ia pun berpikir kalau Ok Nam sudah pergi. Saat itu Kim Geum menerima telp dari Yi Hyun yang berjalan masuk ke dalam gedung. Yi Hyun bertanya apakah Jam mata kuliahnya sudah selesai.
“Tidak, aku hanya mampir ke rumahku dan Aku akan segera kembali ke lab.” Ucap Kim Geum
“Apa kau punya sesuatu untuk dikatakan kepadaku? Mungkin kau ingin mengakui dosamu.” Kata Yi Hyun menyindir
“Aku tak yakin.” Kata Kim Geum binggung, Yi Hyun mengeluh dengan Kim Geum malah tak mau mengakui kesalahanya.
“Apa kau akan tidur di tempatku lagi malam ini? Apa tamu-mu tak keluar?” kata Yi Hyun. Kim Geum mengaku tak tahu untuk hari ini.
“Kau harus berterima kasih kepada kemurahan hatiku. Aku membuat empat porsi kari, tapi kau memakannya dan bahkan tak menyiram...” omel Yi Hyun dan saat itu Kim Geum sedang sibuk membuka pintu rumahnya. 

Ok Nam datang ke rumah, Kim Geum hanya bisa melonggo melihat peri yang datang ke rumahnya. Ok Nam mengaku melihat Kim Geum ada di rumah. Kim Geum hanya bisa melonggo melihat Ok Nam yang dilihat seperti wanita muda.
“Aku tak sempat berpamitan. Dan meninggalkan sesuatu di rumah” akui Ok Nam.
“Hei.. Kim Geum,  apa kau disana?” teriak Yi Hyun. Kim Geum akhirnya menutup telp berjanji akan menelp lagi.
“Apa dia baru saja menutup teleponku? Apa asisten pengajar sudah berani? Pertempuran sudah dimulai.” Kata Yi Hyun marah melihat sikap Kim Geum.

Yi Hyun masuk lab, anak buahnya meminta agar Yi Hyun memeriksa hasil lab kemarin. Saat itu teman wanita bertanya pada Kyung Sik, kapan Geum akan kembali.  Kyung Sik menjawab kalau mereka tadi pergi belanja. Diam-diam Yi Hyun mendengarnya.
“Apa Geum belanja?” tanya Yi Hyun tak percaya. Kyung Sik memberitahu kalau Yi Hyun membelikan hadiah untuk wanita.
“Itu adalah pernyataan terlucu yang pernah kudengar sepanjang tahun. Aku tak tahu kalau Geum tahu cara membuat lelucon seperti itu.” Ucap si wanita tak percaya kalau Kim Geum memiliki pacar.
“Lelucon macam apa ini? Reputasinya bahkan lebih buruk dariku.” Gumam Yi Hyun tak percaya
“Lalu ke mana Geum pergi?” tanya Kyung Sik. Si wanita yakin Kim Geum  mungkin sedang berbicara dengan serangga.
“Luar biasa. Apa ini tentang dia membeli hadiah untuk teman wanita? Apa dia benar-benar membawa pulang wanita tadi malam?” gumam Yi Hyun tak percaya. 


Di rumah
Kim Geum mengetahui Ok Nam sekarang punya tempat tinggal. Ok Nam membawa buntalanya mengucapkan Terimakasih untuk bantuan Kim Geum kemarin. Kim Geum membeli sesuatu untuk Ok Nam dan memberikan tasnya. Ok Nam melihat isi tasnya.
“Kulihat, kau tak punya sesuatu yang nyaman untuk dipakai.” Kata Kim Geum. Ok Nam tak lupa mengucapkan Terima kasih.
“Wah.... Ini sangat indah.” Ucap Ok Nam bahagia melhat celana longgar, Kim Geum pikir kalau hargnya murah. Ok Nam tanpa malu mencoba celana yang dibeli Kim Geum. Kim Geum malu langsung memalingkan wajahnya.
“Seumur hidup, tak pernah kulihat kakiku seperti ini.” Kata Ok Nam bahagia, Kim Geum kembali memalingkan wajahnya karena Ok Nam mencoba memakain kaos yang dibelinya.
“Ini sangat longgar sekali.” ucap Ok Nam sudah menganti bajunya. Kim Geum makin tersenyum sumringah karena melihat wajah Ok Nam berubah menjadi muda. 


Kim Geum membereskan alas tidur yang dipakai semalam ke dalam lemari. Yi Hyun membahas tentang Saat di lab, Kyung Sik bilang Kim Geum membelikan hadiah untuk wanita. Kim Geum mengerti.
“Apa maksudnya untuk wanita?” kata Kim Geum penuh semangat.
“Apa kau punya wanita di lantai atas?” kata Yi Hyun. Kim Geum terlihat binggung.
“Sudahlah... Sejujurnya, aku tak mempedulikan itu... Kau Jangan terlambat ke lab.”tegas Yi Hyun seolah tak peduli. Kim Geum mengaku bukan masalah itu dan akan mengambil bantalnya.
“Apa kau akan pergi?” ucap Yi Hyun menahan bantal Kim Geum.
“Tamuku sudah pergi, jadi kamarku kosong. Kenapa? Haruskah aku menginap satu malam lagi?” goda Kim Geum
“Apa kau tak waras? Kau Pergilah.” Ucap Yi Hyun kesa. Kim Geum berjalan pergi sambil mematikan lampunya juga. 

Yi Hyun dengan wajah cemberut, karena Kim Geum yang tak bisa menemaninya karena mungkin akan mimpi buruk lagi. Akhirnya ia tertidur dengan penutup mata dan juga penutup telinganya, tapi kembali bermimpi buru melihat nenek dengan dua anaknya berubah menjadi hantu,Yi Hyun ingin bangun tapi badanya seperti terikat.
“Menurut fisiologi serebral, kelumpuhan tidur dibawa oleh ingatan visual dari kognisi seseorang yang berlangsung beberapa saat karena labilitas otak kiri. Kau sadar saat tidur tapi tak dapat bergerak ataupun bicara.”
Akhirnya Yi Hyun terbangun dengan wajah panik  memegang lehernya karena seperti tercekik. 

Yi Hyun berangkat ke kampus karena pengaruh mimpi jadi tak bisa konsentrasi dan hampir tertabrak mobil. Kim Geum memanggil dari belakang karena melihat Yi Hyun yang baru datang ke kampus.  Keduanya pun berjalan ke  kedai kopi, Keduanya kaget melihat Ok Nam menyapa di depan kedai.
“Apa hanya aku yang melihatnya?” ucap Yi Hyun panik, Kim Geum mengaku  melihatnya juga.
“Kenapa dia di sini? Apa dia mengikuti kita ke Seoul?” bisik Yi Hyun. Kim Geum mengaku bukan seperti itu
“Apa Kau tahu alasannya?” kata Yi Hyun curiga, Kim Geum tak bisa menjelaskanya. Yi Hyun kebingunga apa yang sebenarnya terjadi.
“Bu Peri, apa yang membawamu kesini?” tanya Kim Geum santai. Ok Nam mengaku Mulai hari ini, akan melayani kopi di kedai itu. Yi Hyun kaget.
“Bagaimana dengan Direktur Cho ?” tanya Kim Geum.
“Bu Cho sibuk dengan hal-hal lain, jadi aku akan menyeduh kopi mulai sekarang. Harap jangan khawatir dan silahkan memesan.”kata Ok Nam. Kim Geum melihat Jeom Soon datang mendekatinya.
“Aku menulis menu baru, pilih apa pun yang kau inginkan.” Ucap Ok Nam da memperlihatkan menu yang sama saat ada cafe peri.
[Brewending]
[Air Mata Rusa, Sarapan Burung Pipit, Tidak, Putri!,]
[Keelokan Cahaya Bulan, Air Hitam]
Yi Hyun melonggo melihat menu itu lagi, Kim Geum langsung memesan "Sarapan Burung Pipit" Yi Hyun mengeluh Kim Geum yang tak malu memesan minum itu akhirnya ikut memesan juga karena tak ingin berlama-lama.
“Ini dua mangkuk "Sarapan Burung Pipit". Ucap Ok Nam memberikan pesanan diatas meja. Kim Geum pun akan memasukan ke dalam Akan kumasukan kedalam wadah gelasnya.
“Kenapa ada daun di kopiku?” tanya Yi Hyun binggung. Ok Nam menjawab kalau it Untuk mencegah kalau Yi Hyun meminumnya terlalu cepat,
“Aku mengapungkan daun willow di permukaannya.” Kata Ok Nam.
“Apa aku tampak seperti akan langsung meminumnya sekaligus?” ucap Yi Hyun marah. Ok Nam mengaku seperti itu
“Apa kau menanggapku bodoh?” kata Yi Hyun makin marah, Kim Geum yang melihatnya terlihat kebingungan. 
Flash Back
Ok Nam memberikan minum untuk suaminya, Yi Hyun dengan cepat menghabiskanya. Ok Nam mengeluh Yi Hyun yang tak meletakkan bawanya terlebih dahulu, dan Yi Hyun terus saja meminum dengan cepat.
Ok Nam tersadar kalau yang di depanya bukan suaminya, lalu dengan tertunduk mengaku tak bercanda. Kim Geum akhirnya meminta agar memberikan daun juga. Setelah itu mereka pun pamit pergi pada nenek Ok.

“Apa Dia jadi Barista di Gunung Gyeryong dan sekarang berada di kampus? Apa menurutmu itu masuk akal?” kata Yi Hyun lalu mengeluh botol kopi yang bentuk jadi labu.
“Kenapa kau melupakan gelasmu?” keluh Kim Geum yang menyalahkan Yi Hyun
“Geum, kenapa kau terus memanggilnya peri? Apa dia terlihat seperti seseorang bagimu? Apa Kepala Belakangmu tak sehat?” ejek Yi Hyun sambil mengelus kepala anak muridnya.
“Dia seorang peri.” Akui Kim Geum dan tiba-tiba Ok Nam sudah ada dibelakang mereka. 

Yi Hyun terlonjak kaget, Ok Nam meminta agar Yi Hyun datang ke kedai lagi lagi di "Jam Anjing" karena ingin menanyakan sesuatu. Yi Hyun hanya bisa melonggo binggung. Ok Nam pun tanpa banyak berkata-kata pamit pergi.
“Tidak, tunggu...” panggil Yi Hyun kebingungan bertanya "Jam Anjing" itu Jam berapa itu.
Saat itu Yi Hyun seperti melihat sosok Ok Nam menjadi wanita muda dengan rambut yang ditata seperti bidadari. 

Kim Geum masuk ke dalam lab, mencium bau kopi yang harus dan langsung meminumnya. Dua orang temanya seperti zombie yang harus dengan darah berteriak meminta Kopi karena baru bangun tidur.
“Enyah.... Kau tak boleh minum ini... Kalian Beli sendiri dari truk di sebelah perpustakaan.” Jerit Kim Geum tak mempan dengan candaan keduanya.
“Aku membeli kopi dari sana berkali-kali. Bahkan tak mengeluarkan bau harum tapi Ini kopi yang enak.”keluh si wanita. Kyung Sik pikir kalau itu kopi alami.
“Maaf, kalian belilah sendiri.” Ucap Kim Geum tetap tak mau membelikanya.
“Kau sangat jahat.. Aku tak suka perasaan ini. Seolah-olah aku dicampakan.” Ungkap Si wanita kesal
“Bukankah truk itu menyajikan kopi yang rasanya seperti obat?” kata Kyung Sik
“Benar... Jika kau meminumnya ketika sakit, maka kau hampir merasa disembuhkan... Seperti kopi obat.” Komentar si wanita
“Itu benar, tapi dijalankan oleh barista baru sekarang.” Kata Kim Geum bangga. 


Sementara di ruangan, Yi Hyun memindahkan kopi buatan Ok Nam kedalam gelas sambil bertanya Apa yang dia lakukan di Seoul dan Makhluk apa sebenarnya dia. Akhirnya ia mencoba memastikan kalau sehat-sehat saja dengan melakukan tes sendiri.
Tapi pikiran teringat kembali saat Ok Nam berubah menjadi wanita muda, lalu mengumpat kesal karena terus melihatnya. Akhirnya Yi Hyun minum kopi dan tiba-tiba tertidur dikursinya.
Yi Hyun kembali bermimpi, melihat seorang anak kecil yang dikurung lalu berteriak memanggil ibunya sambil mengedor pintu, walaupun menangis tetap tak dibuka pintu.
Akhirnya Yi Hyun terbangun seperti lehernya tercekik dan melihat sudah pukul setengah 11, seperti tak percaya kalau bisa tidur selam 30 menit bahkan bermimpi. 


Akhirnya ia pergi ke lab membawa kopi dan langsung mengeceknya, mereka binggung karena Yi Hyun akan meneliti kopi. Yi Hyun  menjelaskan Ketika dicerna, trypanosoma mengubah protein permukaan maka itu adalah parasit yang menghindarkan sistem kekebalan untuk menyerang sistem saraf pusat dan organ internal.
“Ketika terinfeksi, akan menderita kelesuan dan gangguan tidur, lalu tiba-tiba tertidur. Gejala lanjutan termasuk kelemahan, somnosis, kelumpuhan mulut dan tangan juga lidahmu gemetar.” Jelas Yi Hyun penuh semanta.
Kim Geum, Kyung Sik dan si wanita sudah siap menunggu, tapi hasilnya ternyata ada apapun dalam kopi buatan Ok Nam.
“Aku berharap menemukan penelitian baru di Korea.” Keluh Yi Hyun kecewa.
“Memang diperlukan beberapa saat untuk gejala pertama muncul. Pasti ada sesuatu, Ucap Yi Hyun yakin.
Kim Geum hanya bisa menghela nafas.  Kyung Sik kembali ke tempat duduk, Si wanita yakin kalau Parasit menempel pada Yi Hyun karena berpikir berlebihan karena tak pernah berkencan sebelumnya jadi tahu itu tahu alasannya.
“Itu sangat dekat dengan somnosis... Ada sesuatu di kopi ini.” Kata Yi Hyun tetap yakin. 


Yi Hyun menelp Ham Sook  karena harus menanyakan sesuatu dan ingin menganalisis minuman jadi meminta agar seseorang di labnya segera melakukannya. Ia mengaku kalau yang harus di teliti adalah Kopi.

Jeom Soon sudah menyelesaikan episode dalam tulisan dalam sebuah cafe, lalu mencoba menghubungkan dengan internet tapi tak bisa terhubung karena dikunci. Ia mencoba mengetik password saat seorang mahasiswa melakukan hal yang sama tapi tetap salah, akhirnya ia kesal sendiri. 

Yi Hyun datang menemui Ham Sook menceritakan mengalami somnosis bahkan sebelum insomniany sembuh menurutnya seperti memakai jaket bebek di atas celana pendek. Ia pun bertanya apakah dua gejala bisa muncul bersamaan.
“Aku nyaris tak tidur semalam, tapi seteguk kopi yang kubawa agar melek malah membuatku tertidur. Bahkan Butuh waktu lebih lama untuk dibius untuk endoskopi. Dan selama tidur siang yang singkat itu, aku bermimpi yang tak aku sukai.”ucap Yi Hyun binggung
“Kau selalu bermimpi buruk.” Komentar Ham Sook. Yi Hyun mengaku ini berbeda dari itu.
“Bagaimana ceritanya?” tanya Ham Sook penasaran. Yi Hyun mulai berpikir kalau tak perlu menceritakan secara detail
“Kenapa kau di sini kalau tak mau?” ucap Ham Sook kesal. Akhirnya Yi Hyun memutuskan untuk menceritakanya.
“Wanita yang menyeduh kopi ini. terlihat seperti nenek tua, wanita muda, dan peri. Tapi Penampilannya berubah. Apa yang harus kulakukan?” tanya Yi Hyun mengingat saat Ok Nam berubah menjadi wanita muda.
“Jadi apa kau sudah menganalisa kopi? Untuk mencapai kesimpulan yang terkandung sebuah halusinogen yang menyebabkan efek tak masuk akal ini?” ucap Ham Sook
“Jika tidak, siapa wanita itu, apa itu somnosis, dan apa mimpi-mimpi itu?” kata Yi Hyun binggung
“Mimpi... Apa kau masih tak ingat tentang apa itu?” ucap Ham Sook memancing. Yi Hyun mengaku tak ingat
Bersambung ke part 2
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... Dreaming



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar