PS : All images credit and content copyright : MBN
CEO Han
ingin tahu bagaimana reaksi publik pada Reporter Jo, Reporter Jo menceritakan
kalau Semua orang merasa aneh Karena
hubungan mereka kelihatan baik saja, tapi tiba-tiba putus. CEO Han pikir Mungkin publik curiga ada yang membuat
rancangan luar biasa.
“Karena
bersamaan dengan kebakaran dan insiden penusukan, tercipta kisah cinta fantasi
dimana dia mempertaruhkan nyawa untuknya, dan ketika perhatian dan dukungan
masyarakat berada di titik tertinggi, semuanya jatuh berantakan.” Kata Reporter
Joo.
“Kalau
alasan perpisahan mereka tak dapat dimengerti, situasi akan semakin gaduh. Warganet
akan terus menyelidiki.” Ucap CEO Han
“Aku juga
tak tahu harus menulis artikel lanjutan seperti apa untuk meredakan situasi.”
Jelas Reporter Joo.
“Kalau
Kang Hye Joo merilis pernyataan resmi dari pihaknya, akan membuat Yoo Jeong
kelihatan buruk dan gampang.” Ucap CEO Han khawatir.
“Apa tak
ada jadwal ke luar negeri yang cukup besar untuk diberitakan?” kata Reporter Joo.
CEO Han memikirkan tentang Jadwal ke luar negeri
“Kalau di
dalam tak berhasil, bisa saja mengalihkan perhatian ke luar.” Jelas Reporter Joo.
Yoo Jung
akhirnya selesai berkerja memuji dua
assnya sudah bekerja keras. Joo Won pikir kalau Yoo Jung yang bekerja keras
sejak tadi pagi. So Ra memberitahu kalau tadi kantor menelepon, katanya sisa
jadwal pekerjaan hari ini agar dibatalkan dan pulang beristirahat.
Saat itu
Yoo Jung menerima pesan [Dari Manager Mi Sun: Yoo Jung, Woo Hyun malam ini akan makan
di rumah kami. Rencananya dia akan datang pukul tujuh.] Ia lalu
memberitahu Joo Won kalau harus ke satu tempat, jadi bisa mengantarnya ke sana lalu mereka
bisa pulang saja.
“Kau mau
ke mana? Kau tak boleh sendirian, Yoo Jung.” Kata Joo Won.
“Tasku
ketinggalan di rumah Sutradara Ahn, waktu mengambil naskah.” Kata Yoo Jung
mencari alasan.
“Kalau
begitu akan kutunggu lalu mengantarmu pulang.” Kata Joo Won.
“Tidak,
aku ingin makan dan bicara dengannya sebentar. Kalian tahu perasaanku hari
ini... Kalian tahu aku bersama siapa dan di mana, untuk apa khawatir?” kata Yoo
Jung menyakinkan. Keduanya pun hanya bisa diam saja.
Manager
Mi sibuk berdandan, perawat pikir Manager Mi
tak pergi belanja jadi Pasti akan ke tempat yang bagus. Manager Mi
memberitahu kalau Yoo Jung akan datang ke rumah mereka. Perawat kaget kalau
yang dimaksud adalah Yoo Jung artis itu.
“Dia akan
makan malam di rumah kami. Rencananya akan kubuatkan Jogaetang. [Sup kerang
pedas] Apa ada cara agar rasanya enak?” ucap Manager Mi
“Jogaetang
buatanku enak” kata Perawat. Manager Mi pikir Perawat pasti lebih pandai
memasak dari yang terlihat.
“Lalu,
apa ada resep rahasianya?” Tanya Manager Mi, Perawat pikir Cukup hilangkan
aroma amisnya.”
“Aroma amis?
Memang, ikan atau manusia, harus dihilangkan aromanya.” Kata Manager Mi lalu
melihat jam tanganya sudah malam jadi harusnya pulangdan meminta agar matikan
semua lampunya saat pulang.
Di rumah
Dokter
Ahn mengeluh karena Harusnya Japchae dan lumpia Vietnam karena Woo Hyun suka
dengan itu. Manager Mi mengeluh kalau suaminya harus sadar arti makan malam
ini, yaitu orang itu suka Jogaetang. Dokter Ahn tersenyum bahagia. Woo Hyun
terlihat binggung.
“Kau juga
suka Jogaetang, kan, Woo Hyeon?” kata Dokter Ahn. Woo Hyun menganguk. Dokter
Ahn tak percaya kalau Woo Hyun juga suka kerang.
Dua suami
istri itu sibuk mempersiapkan makanan bahkan menuangkan air agar tak terasa
asin untuk Yoo Jung. Manager Mi pikir sudah lama tak masak, jadi kemampuan
memasaknya agak berkarat. Woo Hyun bertanya Apa ada yang akan datang, Manager
Min menyangkal menyuruh Woo Hyun agar makan banyak saja. Saat itu terdengar suara bel rumah.
“Sudah
datang! Dia sudah datang.” Jerit Manager Min bahagia bergegas ke depan pintu
lalu menyuruh tamunya masuk.
“Selebriti
di rumah kita.” Kata Manager Min, saat itu Yoo Jung dan Woo Hyun saling
berpandanganya terlihat suasana canggung. Dokter Ahn senang melihat istrinya
dan memberikan kode. Woo Hyun shock karena ternyata mempertemukan dengan Yoo
Jung seperti dijebak.
Keduanya
akhirnya berjalan keluar rumah, Yoo Jung
bertanya apakah Woo Hyun sama sekali tak mau bertemu dengannya padahal dia yang
bilang sendiri kalau harus pacaran diam-diam. Woo Hyun hanya diam saja. Yoo
Jung mengaku tak tahu yang dikatakan CEO Han setelah pergi.
“tapi itu
bukan perasaanku atau perkataanku, anggap kau tak dengar. Apa Kau tak suka
padaku?” tanya Yoo Jung menahan air matanya.
“Bukan
aku tak mau bertemu denganmu. Aku tak sanggup. Perasaanku padamu semakin hari
semakin dalam.” Akui Woo Hyun lalu memeluk Yoo Jung
“Aku
merindukanmu, amat sangat.”akui Woo Hyun, Yoo Jung menangis memukul Woo Hyun
yang menghindarinya. Woo Hyun terus mendekapnya. Yoo Jung pun membiarkan Woo
Hyun agar memeluknya.
Reporter
Park menemui Hye Joo memberitahu Bahkan
setelah perpisahan diumumkan, Yoo Jung dan Woo Hyun masih bersama, Begitu dekat
dan intim dengan memperlihatkan foto keduanya. Hye Joo memastikan Agensi dan pihak yang terlibat mengakui
perpisahan mereka.
“Mereka
pasangan yang sangat aneh dan membingungkan.” Kata Reporter Park
“Apapun
alasannya, mereka memang sudah berpisah. Aku tak yakin apa sebaiknya menerima
ini. Beritanya mereka putus, tapi sementara waktu terus awasi mereka.” Ucap Hye
Joo.
“Ya. Tanpa
diminta, aku berencana untuk mengawasi mereka karena aku juga penasaran.... Pasti
ada sesuatu.” Kata Reporter Joo.
“Buat beberapa
artikel yang bisa meledak kapanpun dirilisnya.” Ucap Hye Joo. Reporter Joo
ingin tahu Artikel seperti apa
“Artikel
tentang Cha Woo Hyun pacaran denganku dan satu lagi tentang Cha Woo Hyun
bertunangan denganku.” Ucap Hye Joo licik.
“Apa
Kalian akan bertunangan?” kata Reporter Park kaget.
“Kalau
kuberi berita eksklusif sebesar itu, bukankah artinya aku memberimu bonus
besar?” kata Hye Joo. Reporter Park
pikir kalau berita yang sangat besar. “
“Kalau
artikel tentang pertunangan dengan putri bungsu Kanghan group dirilis begitu
perpisahannya dengan Yoon Yoo Jeong diumumkan, maka bukankah Cha Woo Hyun akan
menarik banyak perhatian?” ucap Hye Joo sangat yakin dengan rencananya.
Tuan Cha
mengetahui berita tentang anaknya meminta agar ketua Park menghubungi Pengacara
Jang agar mengumumkan Woo Hyun bergabung dengan perusahaan. Ketua Kang menganguk
mengerti. Tuan Cha menyuruh Ketua Kang agar Pengacara Jang.
“Di waktu
yang bersamaan mentransfer dua puluh persen dari semua sahamku kepada Woo Hyun.”
Perintah Tuan Cha. Ketua Kang mengerti.
“Mungkin
dia mengakui perpisahannya secara terbuka, tapi hubungannya tak bisa dianggap
enteng.” Kata Tuan Cha. Ketua Kang binggung.
“Maksudku
Woo Hyun dan Yoon Yoo Jung. Dari yang kulihat, hubungan mereka belum
benar-benar berakhir.” Jelas Tuan Cha. Ketua Kang menganguk mengerti.
“Aku juga
merasa kalau masih harus mengawasi mereka dengan ketat. Jangan sampai kartu
kita perihal investasi di perusahaannya hilang. Simpan baik-baik.” Tegas Tuan
Cha. Ketua Kang menganguk.
“Kau
bilang apa nama perusahaannya?” tanya Tuan Cha. Saat itu Hye Joon masuk menjawabnya
namanya Yoojung Entertainment.
Hye Joo
pun duduk dan Ketua Kang keluar ruangan. Tuan Cha memberitahu kalau Ketua Kang sudah
menghubunginya kalau akan memberikan bisnis biomedis pada Woo Hyun. Hye Joo
membenarkan menjelaskan Soal yayasan medis Choego, ayah bilang akan membangun pusat
penelitian dan memajukannya.
“Aku tahu
keputusan itu tak mudah baginya.” Kata Tuan Cha.
“Karena
yakin bisnis itu menjanjikan di masa depan, ayah mencurahkan segalanya.” Kata Hye
Joo
“Aku juga
lebih tahu dari siapapun. Ini hadiah dariku.” Kata Tuan Cha memberikan sebuah amplop
“Karena
masalah Woo Hyeon dan Yoon Yoo Jeong sudah selesai, sudah kuputuskan tanggal
dan lokasi pernikahanmu dengan Woo Hyeon.” Kata Tuan Cha
“Ketua...
Pada hari itu aku akan membawa Woo Hyeon ke sisimu, bagaimanapun caranya.” Kata
Hye Joo. Tuan Cha menyuruh agar memulai persiapannya.
“Kau
harus cepat pulang, beri tahu orangtuamu.” Ucap Tuan Cha. Hye Joo pun pamit
pergi.
Yoo Joon
masuk ke dalam agency dengan wajah sedih, lalu melihat Reporter Joo keluar
bertanya Kapan datang. Reporter Joo memberitahu kalau ada rapat dengan CEO Han
soal artikel lanjutan pengumuman perpisahan dan ingin tahu kenapa datang ke
agency.
“Aku
menunggu noona.” Ucap Yoo Joon. Reporter Joo pikir mereka berdua benar-benar menjadi pasangan.
“Benar,
kan? Itu Bukan pendapatku saja, kan? Kesan mereka bagus dan aku punya firasat
baik.” Kata Yoo Joon
“Saat ini
banyak yang mengawasi mereka, dan tak ada pilihan selain menghapus perasaan
mereka karena takut.” Kata Reporter Joo.
“Aku suka
sekali Woo Hyeon Hyung, Dia sempurna sekali menjadi kakak ipar. Ini Menjengkelkan.”
Keluh Yoo Joon.
“Benar.
Semakin mengenalnya, semakin aku merasa dia orang baik. Mereka berdua sangat
cocok untuk satu sama lain.CEO Han Jae Kyeong pasti punya alasan.” Kata Reporter
Joo. Yoo Joon pikir juga seperti itu.
“Kita
tunggu saja.” Ucap Reporter Joo. Yoo Joon menyuruh Reporter Joo pulang saja.
Reporter Joo heran Yoo Joon yang selalu
bicara santai padanya.
Yoo Jung
membaringkan badanya dikasur dengan wajah bahagia. CEO Han tahu kalau Yoo Jung
pasti lelah lalu memberitahu Lusa pagi mereka
akan berangkat karena Minggu depan ada jadwal di luar negeri. Yoo Jung heran
mendadak, karena masih syuting drama.
“Setnya
belum siap, katanya butuh waktu seminggu.” Jelas CEO Han
“Kita
selalu menunda jadwal di luar negeri karena syuting dua film.” Ucap Yoo Jung
“Benar.
Kita pergi untuk ganti suasana dan menyelesaikan semua pekerjaan yang tertunda.”
Kata CEO Han.
“Maka aku
tak bisa bertemu Woo Hyeon selama seminggu lagi.” Gumam Yoo Jung sedih.
CEO Han
bingung melihat wajah Yoo Jung berpikir kalau lelah dan harus pergi karen ada konferensi
video dengan agensi di luar negeri.Yoo Jung pun senang bisa istirahat, setelah
itu mengeluarkan ponselnya.
Yoo Jung
sudah menonton film bersama dengan Woo Hyun di parkiran mobil, dengan layar
besar mereka menonton di dalammobil. Yoo Jung mengaku tak bisa nonton film
horor jadi meminta agar mengengang tanganya. Woo Hyun hanya bisa tersenyum.
“Kau Bilang
kalau sudah selesai.” Kata Yoo Jun menutup matanya tak bisa melihat adegan
filmnya.
“Tapi
adegan ini sangat penting... Kau harus nonton.” Goda Woo Hyun. Yoo Jung mengaku
sangat Menyeramkan. Woo Hyun terus mengodanya.
Woo Hyun
menelp Yoo Jung ingin tahu apakah selamat sampai di dalam. Yoo Jung pikir kalau
Woo Hyun menurunkannya di depan rumah, jadi sudah pasti selamat sampai di dalam
lalu bertanya apakah Woo Hyun mendengarkan musik
“Waktu
dulu aku sering sendirian, jadi rasanya sunyi dan kesepian kalau tak memutar
musik.” Kata Woo Hyun
“Kupikir kau
suka sendirian, Woo Hyun.” Ejek Yoo Jung. Woo Hyun membela diri
“Bukan
suka sendirian, hanya sudah terbiasa.” Kata Woo Hyun lalu bertanya ingin tahu
apa yang dilakukan Yoo Jung
“Aku
membaca buku.” Kata Yoo Jung berbohong. Woo Hyun mengaku sedang kalau membaca
buku dan ingin tahu Yoo Jung membaca buku apa.
Yoo Jung
panik lalu berpura-pura kalau Yoo Joon memanggilnya dan keluar dan bergegas
mengambil buku sambil mengeluh karena mengambil buku manajemen bisnis. Ia lalu
berbicara kembali dengan Woo Hyun sambil mengangkat telpnya.
“Tadi kau
tanya, kan? Soal buku... Bukunya tentang ilmu manajemen bisnis oleh seorang
CEO. Kelihatannya membosankan, tapi kemudian jadi menarik.” Kata Yoo Jung yang
berjudul "Kisah Generasi Kita".
“Benarkah?
Kalau begitu aku harus membacanya. Saat ini aku membaca buku puisi.” Ucap Woo
Hyun. Yoo Jung panik karena masih mengunakan handsfree
“Angin
berhembus. Aku terayun...” kata Woo Hyun dan Yoo Jung menyambut mengatakan “Dan
merindukan dia yang berjalan bersamaku.”
“Aku sama
sekali tak takut. Sehebat apapun putri konglomerat itu, kehidupanku sebagai
aktris yang kubangun sedikit demi sedikit selama sepuluh tahun ini takkan bisa
dihancurkan olehnya.”ungkap Yoo Jung
“Tentu
saja... Aku takkan tinggal diam dan membiarkannya melakukan itu. Aku mungkin
tersandung oleh karena angin kencang, tapi kau akan berjalan bersamaku. Takkan
kubiarkan kau berjalan di tengah badai sendirian lagi. Aku akan berdiri di
depanmu, jadi berjalanlah di belakangku.” Ungkap Woo Hyun.
Keduanya
pun tertidur di rumah masing-masing dengan nyenyak tak jauh ponsel dari tangan
mereka.
Yoo Jung
bertanya pada CEO Han apa yang dikerjakan di korea selama di luar negeri. CEO
Ha mengaku ada kontrak film di sana, jadi akan ikut dengannya. Sung Hoon masuk
ruangan memutuskan untuk ikut juga, CEO
Han pikir Kantor akan kosong melompong.
“Sudah
lama kita tak ke luar negeri bersama.” Ucap Sung Hoon.
“Benarkah?
Kita selalu bersama, jadi rasanya tak begitu.” Kata Yoo Jung
“Apa?
Dari kemarin aku senang sekali karena akan ke luar negeri bersamamu. Ini Menjengkelkan.”
Keluh Sung Hoon
“Kenapa
jengkel karena masalah seperti ini? Lalu kita bisa kencan sesuai rencana pada
akhir pekan di luar negeri, kan?” ucap Yoo Jung. CEO Han kaget Yoo Jung
menyebut Kencan
“Sung
Hoon bilang ada hal penting yang ingin dibicarakan denganku.” Ucap Yoo Jung.
CEO Han penasaran Hal penting apa.
“Ini
Bukan soal pindah agensi atau semacamnya, kan?”ucap CEO Han panik
“Noona,
aku akan selalu bersamamu dan Yoo Jeong sampai aku pensiun.”tegas Sung Hoon.
Yoo Jung juga seperti itu.
“Mungkin
akan membosankan, tapi sepertinya aku harus bersama kalian sampai akhir... Aku
harus pergi dulu. Satu jam lagi kita bertemu di ruang rapat.” Ucap CEO Han lalu
keluar ruangan.
Yoo Jung
langsung bertanya apa yang ingin dibicarakan Sung Hoon dengannya. Sung Hoon
terlihat gugup,mengaku kalau Hal itu sangat penting. Yoo Jung ingin tahu apa
dan berpikir kalau Sung Hoon butuh uang. Sung Hoon mengeluh kalau bukan seperti
itu. Yoo Jung makin tahu apa itu.
“Kalau
bukan itu, apa ada seseorang yang kau suka?” tanya Yoo Jung. Sung Hoon membenarkan.
“Wah...
Lihat. Wajahmu memerah. Aku benar! Selamat, teman!” kata Yoo Jung dengan wajah
bahagia. Sung Hoon hanya bisa diam.
“Banyak
yang ingin kuceritakan padamu juga. Kita mengobrol di pesawat.” Kata Yoo Jung
penuh semangat.
“Tapi
karena mendadak putus dengan Cha Woo Hyun, kau mengalami masa yang sulit. Apa Sekarang
baik saja?” tanya Sung Hoon Yoo Jung
mengaku baik saja dengan senyuman bahagia.
Woo Hyun berdiri
didepan gedung teringat kembali percakapan dengan Yoo Jung “Aku mungkin
tersandung oleh karena angin kencang, tapi kau akan berjalan bersamaku. Takkan
kubiarkan kau berjalan di tengah badai sendirian lagi. Aku akan berdiri di
depanmu, jadi berjalanlah di belakangku.”
Akhirnya
Woo Hyun memberanikan diri masuk ke gedung bertemu dengan Nyonya Goo dalam
galerinya. Nyonya Goo menyambutnya, Woo Hyun pikir Nyonya Goo sudah tahu apa
yang sedang terjadi. Nyonya Goo mengaku sudah tahu karena bukan Cuma Woo Hyun yang
menjalani kehidupan yang tak adil dan sulit.
“Agar
milikku tak dirampas, maka aku menjalani kehidupan yang keras, berjuang agar
memiliki lebih banyak.” Ucap Nyonya Goo.
“Karena
bila kau lihat, maka kau juga korban dan tak bisa berprasangka baik terhadap
aku atau ibuku. Aku tak mau gara-gara aku Yoo Jung semakin menderita.” Ucap Woo
Hyun.
“Apa Kau
lakukan ini karena cemas dia akan terluka?” tanya Nyonya Goo. Woo Hyun
menganguk.
“Apapun
yang Kang Hye Joo lakukan, dia takkan bisa masuk ke dalam hatimu. Tapi dia
terus melakukan kebencian. Dia melakukannya bukan demi hatimu Tapi untuk
mengalahkanku. Sejak awal Kang Hye Joo bukan lawanmu, Dia lawanku.” Kata Nyonya
Goo.
“Aku tak
tertarik pada orang lain... Ini pertama dan terakhir kalinya aku minta
bantuanmu. Tolong hentikan Kang Hye Joo agar tak semakin menyakiti Yoo Jung.” Kata
Woo Hyun
“Baik.
Untukmu dan untuk Se Hyun, aku harus memberikan perlawanan yang alot.” Kata Nyonya
Goo setuju.
Woo Hyun
keluar dari gedung, seseorang melihat dari atas tangga dengan tatapan sinis. Se
Hyun menemui ibunya ingin tahu alasan Woo Hyun datang. Nyonya Goo mengaku kalau
ini Karena perbuatan Kang Hye Joo. Se Hyun pikir Hye Joo terlalu berani,
“Walau
tak tertarik pada Choego Group, apa dia bilang takkan melepaskan Woo Hyun?”
ucap Se Hyun
“Makanya,
Kau Sadarlah dan berhenti membuat masalah. Mulai tertarik pada perusahaan...”
kata Nyonya Goo kesal
“Tolong
hentikan! Setiap aku membuat masalah, ayah memperlakukanku seperti sampah, tiap
kali ibu juga begini gara-gara aku. Aku juga tak tertarik pada Choego Group.
Bilang padanya agar menuruti keinginan ayah dan Sebaiknya ibu juga hemat tenaga.
Aku tak ingin terseret dalam pertikaian ini lagi.”kata Se Hyun kesal
“Se Hyun,
ibu tak bisa memberikan yang menjadi hakmu pada orang lain. Apa Kau paham?”
tegas Nyonya Goo.
Joo Won
menjemput Yoo Jung dibandara dengan So Ra. Yoo Jung mengaku sangat mengantuk,
Joo Won memunju Yoo Jung yang bekerja keras dan memberitahu kalau CEO Han ada
urusan jadi pergi lebih dulu. Yoo Jung mengaku sangat lelah karena Sudah lama
tak ada jadwal ke luar negeri.
“Joo Won,
berapa lama sampai di rumah?” tanya Yoo Jung. Joo Won pikir sampai satu jam
lagi.
“Satu
jam? Kalau begitu aku akan tidur.” Kata Yoo Jung tapi saat itu ada pesan masuk
ke dalam ponselnya
[Yoo Jeong,
aku Direktur Kang Hye Joo, dari Kanghan Hotel.- Aku ingin bertemu denganmu
mengenai Cha Woo Hyun. Kau bisa luangkan waktu untuk bertemu?]
Tapi Yoo
Jung seperti tak mengubrisnya, setelah berpikir sebentar memberitahu Joo Won
kalau harus singgah sebentar. Joo Won bertanya akan pergi kemana, Yoo Jung
hanya terdiam.
Di
ruangan Hye Joo
Reporter
Park membawakan foto kembali kalau ada sesuatu yang mencurigakan, keduanya belum putus dan
semakin mesra. Hye Joo meminta agar Foto ini jangan berikan pada siapapun. Tapi
Kirim pada CEO Han sekarang juga. Reporter Park mengerti.
Yoo Jung
kembali membaca pesan dari Hye Joo, akhirnya menerima pesan dari Woo Hyun yang
terlihat gelisah [Kau selamat sampai di rumah? Telepon aku kalau sempat.] Yoo
Jung membalas [Aku ke Kanghan Hotel.]
“Apa Dia
akan ke Kanghan Hotel? Dia bilang "Tiga
puluh menit lagi aku sampai?" Selarut ini dia bertemu siapa di hotel? Dia
pasti sangat terburu-buru sampai salah mengirim pesan.” Ucap Woo Hyun binggung
lalu menduga kalau akan bertemu Kang Hye Joo dan bergegas pergi.
“Joo Won,
aku akan meneleponmu sepuluh menit sebelum keluar. Jadi Berapa lama lagi
sampai?” tanya Yoo Jung, Joo Won memberitahu kalau Lima menit lagi sampai. Yoo
Jung langsung merapihkan rambutnya.
Yoo Jung
menemui Hye Joo di ruanganya, Hye Joo pun menyuruhnya duduk dan mengaku akan
langsung pada intinya. Yoo Jung terlihat tak begitu gugup, Hye Joo bertanya Apa
Yoo Jung tahu seperti apa hubungan keluarganya dan keluarga Woo Hyun. Yoo Jung
mengaku tak tahu.
“Kau tak
tahu latar belakang atau riwayat keluarga Woo Hyeon, kan?” kata Hye Joo.
“Aku tahu
sedikit... Seiring waktu aku akan bertahap mengetahuinya.” Ucap Yoo Jung
“Tidak,
akan kukatakan sekarang. Kau harus tahu agar kau sadarkalau kau lancang
mendambakan pria yang jauh di luar jangkauanmu.” Kata Hye Joo.
Yoo Jung
bingung saat itu seorang masuk ruangan, Woo Hyun masuk ke ke ruangan dengan
wajah marah. Yoo Jung kaget begitu juga Hye Joo karena Woo Hyun datang ke
tempatnya.
Bersambung
ke episode 9
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. Masih kurang 867 lagi, Ayo yang belum di subscribe..
Tinggal Klik disini, buat
yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun
ini
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar