PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 14 November 2018

Sinopsis Mama Fairy and the Woodcutter Episode 4 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN

Kim Geum bergegas kembali menemui Yi Hyun ditaman dengan membawa air tapi tak menemukan dosenya. Lalu menatap struk pembayaran ada pembelian "Satu nasi goreng kkakdugi dibungkus" lalu mengeluh karena menurutnya mereka bukan tandingan Prof Park.
“Ketika Prof Jung tahu harus membayar makan malam, maka dia akan kecewa.” Kata Kim Geum dan kembali mencari Yi Hyun yang tak ada di taman.
Ia lalu mencoba menelp Yi Hyun dengan ponselnya, tanpa sadar kalau Ponsel Yi Hyun dipegang olehnya juga. Akhirnya ia mencoba mencari kemana perginya Yi Hyun.

Jeom Soon berteriak memanggil ibunya, Ok Nam membuka pintu kaget melihat Yi Hyun digendong oleh anaknya.  Jeom Soon memberitahu kalau Yi Hyun yang  sekarat jadi membawanya pulang. 
Kim Geum panik mencari Yi Hyun berpikir kalau sudah pulang ke rumah, tapi ada ada juga. Ia pun keluar terus mencari Yi Hyun dengan wajah panik.Sementara Yi Hyun sudah tertidur pulas di pangkuaan Ok Nam.
“Jeom Soon, maaf... Maafkan aku, kau harus tumbuh tanpa seorang ayah.” Ucap Yi Hyun mengigau dalam tidurnya. Ok Nam yang mendengarnay dengan wajah terharus mengakui kalau Yi Hyun adalah Suaminya tersayang.

Yi Hyun terbangun dengan sedikit terbentur, lalu melihat punggung harimau di depanya. Ia pikir kalau sedang bermimpi, karena terlalu banyak minum tadi malam jadi bisa mimpi dibawa harimau. Jeom Soon yang belum berubah tanpa sadar kentut. Yi Hyun tak percaya kalau Harimau itu bisa kentut dan bau sekali.
Yi Hyun mencoba mengingat-ngingat yang terjadi sebelumnya dalam otaknya.
“Aku, Jung Yi Hyun, seorang pria yang logis dan waras. Namun, insiden irasional terjadi di depan mataku.”  Dan Ia akan memindahkan adegan itu ke folder "bawah sadar"
“Macgyver berkata kau harus berpikir ketika ragu.”kata Yi Hyun lalu memindahkan ke folder Bawah sadar lalu berjalan pergi.
Ok Nam masuk rumahnya untuk membawakan makan, tak melihat Yi Hyun di kamar lalu berpikir kalau sudah pergi. 

Kim Geum pulang ke rumah melihat sepatu Yi Hyun lalu bergegas ke dalam kamarnya memastikan kalau Prof yang suadh pulang. Yi Hyun sudah tertidur melihat Kim Geum didepanya. Kim Geum bertanya Kapan kembali ke rumah. Yi Hyun heran Kim Geum yang bertanya seperti itu.
“Apa Kau tahu betapa khawatirnya aku? Aku kembali ke taman, tapi yang kutemukan hanyalah jaketmu. Kau tak di rumah, darimana saja kau?” tanya Kim Geum panik
“Aku tak tahu, tapi aku kembali dari suatu tempat.” Ucap Yi Hyun .
“Kupikir sesuatu yang buruk terjadi atau mungkin kau diculik. Aku mencarimu ke mana saja sepanjang malam. Bahkan Aku baru saja kembali dari divisi patroli.” Kata Kim Geum kesal melihat sikap Yi Hyun
“Ya maaf... Sepertinya aku tertidur di suatu tempat.” Ucap Yi Hyun ingin kembali tidur.
“Kau tak memegang ponsel atau dompetmu...” kata Kim Geum panik. Yi Hyun meminta maaf dan menyuruh tidur saja.
“Kau pasti tak tidur, mencariku.” Ucap Yi Hyun. Kim Geum pikir kalau Jika Yi Hyun tertidur di jalan, hipotermia...
“Aku mendengarmu! aku bukan anak kecil.” Kata Kim Geum tak ingin mendengar alasan Yi Hyun
“Bukan itu alasan...” keluh Yi Hyun. Kim Geum tak ingin mendengarnya menyuruh Yi Hyun agar Istirahatlah saja. Akhirnya Yi Hyun berjalan pergi.

“Aku tak tahu kenapa dia bertingkah terkadang seperti istriku.” Keluh Yi Hyun.Kim Geum akhirnya berbaring di tempat tidur mengaku sangat Lega. 


Tuan Goo tidur bersama dengan Tuan Park dan juga Nyonya Oh, diselimuti oleh burung merpati. Saat itu terlihat pria tunawisma melihat ketiganya berpikir cara tidur yang baru.
“Aku akan sedikit merogoh kantongmu, tetaplah tidur nyenyak.” Ucap si pria akan menarik dompet yang ada disaku Tuan Goo.
Saat itu merpati menatap si pria dengan sinis, tapi Si pria tak takut langsung menariknya dan kabur. Merpati pun langsung berterbangan dan Tuan Goo akhirnya terbangun karena sudah tak di selimut burungnya.
Matanya terkejut melihat gedung di sekelilingnya “Bank Mokpo” lalu “Agen Pekerjaan Mokpo” dan makin kaget melihat didepanya tertulis [Stasiun Mokpo]
“Seseorang, kumohon katakan padaku ini bohong.” Ucap Tuan Goo kebingungan.

Flash Back
Di stasiun, Tuan Park menunjuk jalur kereata karena harus naik kereta untuk pergi ke Seoul. Tapi Tuan Goo yakin kalau jalur yang lain untuk kereta ke Seoul.
“Bukankah kau bilang ini adalah pertama kalinya kau naik kereta? Kenapa kau mencoba memimpin? Aku mengendarai Kereta Pigeon berkali-kali,jadi aku tahu jalannya.” Ucap Tuan Goo yakin
“Tapi itu tak ada lagi.” Komentar Tuan Park. Tuan Goo pikir kalau  Kereta api semuanya sama.
“Semua kereta berjalan di jalur yang sama. Kenapa kau tidak  belajar dulu sebelum memiliki keraguan?” komentar Tuan Goo. 
Tuan Goo pun merasa kalau semua itu salahnya, Tuan Park akan bangun ingin merasakan udara di Seoul di pagi hari. Tuan Goo yang panik menyuruh Tuan Park untuk tidur lagi karena masih subuh. 


Kim Geum terbangun dari tidurnya, lalu panik meihat jam di dinding karena  mungkin terlambat untuk janji dengan Ok Nam. Sementara Ok Nam sedang bicara dengan taman, kalau mereka yang ingin tahu tentang banyak hal yang mengaku benar-benar melakukan sesuatu yang baik.
“Ini rahasia, tapi tentang pria yang kutunggu, dia ingat Jeom Soon dalam tidurnya. Aku harap, dia segera mengmengingatku.” Akui Ok Nam bahagia. Saat itu Kim Geum datang dengan terburu-buru.
“Mohon maaf, aku terlambat.” Ucap Kim Geum. Ok Nam pikir tak masalah.
“Aku sibuk mengobrol dengan teman-temanku di sini.” Kata Ok Nam
“Kau pakai celana yang kubelikan untukmu.” Komentar Kim Geum melihat baju yang dipakai Ok Nam.
“Aku akan keluar, jadi aku ingin memakai pakaian yang baru.” Ucap Ok Nam. Kim Geum berusaha memuji
“Itu baju tidur, bukan untuk pergi keluar. Haruskah aku beli yang lebih bagus untuknya?” gumam Kim Geum
Ok Nam memberitahu kala sudah mengemas kopi dan telur rebus. Kim Geum dengan senan hati menerimanya karena Kopi dan telur rebus adalah yang terbaik, karena Seteguk kopi meredakan sesak tenggorokan dari makan kuning telur. Ok Nam pikir mereka bisa pergi  menonton gambar bergerak dengan camilan ini sekarang. Kim Geum pun melangkah pergi. 

Tuan Goo dkk akhirnya makan direstoran, Tuan Park menyindir kalau  dapat menikmati perjalanan ke Mokpo berkat Tuan Goo padahal  bisa langsung pergi ke Seoul jika bukan karenanya. Tuan Goo tak bisa membela diri. Tuan Park pikir mereka tak akan bisa menikmati kemewahan dengan 12 merpati sebagai selimut.
“Aku basah kuyup karena embun pagi kukira, aku mimpi basah semalam. Kami mendapat banyak kenangan berkat dirimu.” Kata Tuan Park terus menyindir
“Kita sudah makan pagi, ayo kita bergegas menuju Seoul dengan KTX.” Ucap Nyonya Oh tak ingin Tuan Park terus mengomel. Si Bibi pemilik datang dari dapur.
“Aku minta maaf karena membuatmu menunggu. Apa kau menikmati makananmu? Aku membuat dan menyajikan makanan pada saat yang sama, jadi itu tak berjalan dengan baik.” Ucap Si bibi akhirnya berdiri di depan kasir.
“Kau makan sup gurita dan tiga mangkuk bibimbap gurita. Totalnya 66 dolar.” Kata si bibi
Tuan Goo akan mengambil dompet di sakunya, tapi wajahnya kebingungan karena dompetnya tak ada. Nyonya Oh meminta agar Tuan Goo Jangan berakting dan cepat bayar tagihannya. Tuan Goo merasa kalau ada yang aneh.


Akhirnya ketiganya pergi kedapur, Si bibi datang dengan trolly menyuruh mereka agar mencuci piring dan sajikan lauk pauk. Ia pun mengomel Tuan Goo yang tak menempatkan gurita itu ke dalam panci malah dipegang oleh tanganya.
“Aku tak bisa melepaskan ini dari tanganku. Tolong selamatkan aku.” Jerit Tuan Park. Tuan Goo ketakutan, akhirnya Nyonya Oh yang melepaskanya.
“Kau bisa melakukannya...Ini Sangat mengesankan...” puji Tuan Goo mengangkat dua jempolnya.
“Kenapa gurita berkaki panjang ini punya banyak kaki? Ada lebih dari delapan kaki... Lima kali lipat daripada yang seharusnya.” Keluh Tuan Park kesal.
“Apa Kau tak tahu mereka melakukan manipulasi genetis belakangan ini?” ucap Nyonya Oh
“Apa itu berarti, kita makan gurita monster tadi?” ucap Tuan Park panik. Tuan Goo pikir ituJustru karena kakinya banyak dan Bagus untuk makan beberapa kaki lagi.
“Benar, kau benar.. Itu semua berkatmu...Coba Lihat... Jika bukan karenamu, kita tak akan kerja paksa. Kami tak akan melihat contoh manipulasi genetika. Semua pengalaman ini sangat berharga. Terima kasih banyak, Peri Goo.” teriak Tuan Park marah
Keduanya saling menatap dengan beradu kepala, saat itu bibi masuk kembali berteriak agar keduanya mengerjakan pekerjaannya. Kedua pria pun bergegas mencuci piring.



Kim Geum dan Ok Nam sampai di luar bioskop, Ok Nam terlihat masih takjub melihat semuanya. Kim Geum meminta Ok Nam menunggu sebentar karena ingin memesan tiket. Setelah itu keduanya duduk didalam bioskop dengan kacamata 3G.
Ok Nam serius menonton film Kingkong, lalu berkomentar kalau seharusnya tak tidur pada King Kong lalu meminta agar manusia itu menurunkan karena kingkong itu tak bersalah. 
Kim Geum panik melihat Ok Nam sampai berdiri, akhirnya menyuruhnya duduk takut penumpang merasa terganggu. Saat adegan sedih keduanya sama-sama ikut menangis. 

Yi Hyun bangun dari tidurnya, langsung ke dapur mengambil minum dan mengingat apakah Kim Geum pergi nonton bersama Ok Nam.
Keduanya akhirnya keluar dari bioskop, Kim Geum pikir mereka seharusnya nonton film yang tenang. Ok Nam merasa tak perlu seperti itu karena ketika King Kong jatuh dari gedung di ending, merasa sangat sedih. Kim Geum pikir merkea bisa tonton sesuatu yang segar lain kali.
“Coba Lihat mereka.... jepit rambut bunganya.” Komentar Penonton wanita melihat Ok Nam seperti wanita tua.
“Jangan menatapnya terlalu jelas.” Bisik Si pria menarik pacarnya pergi. Kim Geum tetap mendengarnya. 

Akhirnya Kim Geum pergi ke sebuah stand jepitan dan memilih sebuah jepitan bunga dan membayarnya. Si pegawai pikir kalau itu  hadiah untuk ibunya karena melihat Ok Nam sebagai nenek tua.  Kim Geum tak banyak berkata-kata.
“Bisakah kau menaruh ini di rambutku?” ucap Kim Geum pada Ok Nam. Ok Nam pun memasangkan jepitan. Saat itu si wanita binggung karena tak melihat Ok Nam wanita tua didepanya. 


Kim Geum pamit untuk ke toilet jadi meminta agar menunggu.  Ok Nam pun menunggu sambil melihat sekeliling tiba-tiba seorang nenek datang dengan dandanya yang sama, lalu bercerita  Ayahnya adalah seorang menteri selama 5 dekade dan dipromosikan karena menjadi penembak di Perang Korea.
“Dia punya tiga putra , tapi karena aku seorang wanita, Dia menyiksaku, lalu melemparku keluar.  Aku lulus dari sekolah menengah perempuan. Negara kita berantakan dan itulah kenapa komunis China menyerang. Itu bukan seperti siapapun bisa menegosiasikan FTA dengan Trump.” Ucap Si nenek seperti bicara ngelantur.
“Mao Ze Dong bilang ini ketika dia mengalahkan Chiang Kai Shek. "Bagaimana bisa kau mencuri semua harta? Kembalikan Kubis Jadeite!" kata Si nenek.
Kim Geum akhirnya datang, si nenek terus bicara “Viet Cong menangkap saudara laki-laki tertuaku, dan dia kehilangan kakinya. Kaki dia hilang hanyut di Sungai Song Da. Dikakinya keluar darah merah.” Lalu bertanya siapa wanita yang ada didepanya.
“Dia putri satu-satunya dari seorang menteri yang bertempur di Perang Korea. Kakaknya, Deok Gu, meninggalkan bagian tubuh yang mengambang di Sungai Song Da, Vietnam.” Kata Ok Nam. Kim Geum mendengarkan dengan serius.
“Dia memintaku untuk menikah dengannya dan memikatku ke sumur suatu malam. Tapi kemudian... Dia memaksa mulutku terbuka dan mencoba menuangkan alkali ke dalamnya. Lalu dia melemparkanku ke Sungai Taehwa.” Cerita si nenek.
“Apa Sungai Taehwa di Ulsan? Aku ada di sana minggu lalu untuk pameran taman.” Ucap Kim Geum menanggapi serius.
Si nenek seperti pura-pura gila, mengeluh keduanya itu orang aneh dan bergegas pergi. Kim Geum dan Ok Nam bingung karena si nenek pergi begitu saja, bahkan Ok Nam tak mengatakan apa-apa selama si nenek bercerita. Kim Geum tak peduli mengajak mereka untuk minum kopi saja. 

Keduanya minum kopi dan juga telur rebus ditaman. Kim Geum bertanya apakah Ok Na mengetahui sebuah permainan, kalau menang jika menyebutkan sesuatu yang belum pernah dicoba orang lain dan orang bilang kalau permainan itu harus mengungkapkan rahasianya.
“Sebagai contoh, aku pernah jatuh ke toilet. Aku jatuh saat mengunjungi kakek ketika kecil. Aku hampir mati. Bagaimana denganmu? .” Akui Kim Geum.
“Aku berusia 699 tahun... Aku jatuh ke toilet sekitar 20 kali.. bahkan Jeom Soon masih melakukannya sekarang.” Balas Ok Nam. Kim Geum terdiam mendengarnya.
“Kenapa kita tak bermain sebaliknya? Game "aku mirip sepertimu". Jika sesuatu yang kau katakan mendekati dengan kemiripan kita, maka kau menang.”saran Kim Geum. Ok Nam pun setuju.
“Aku tidur enam jam sehari.” Akui Kim Geum.  Ok Nam mengaku kalau tidur kurang dari lima jam.
“Aku makan tiga kali sehari.” Ucap Ok Nam. Kim Geum mengaku hampir tak pernah sarapan.
“Setelah bangun tidur, Kau harus sarapan... Itu untuk menyiapkan otakmu.”saran Ok Nam. Kim Geum hanya tersenyum dan akan memulai permainan kembali.
“Aku bisa mengerti apa yang dikatakan binatang.” Akui Kim Geum. O Nam kaget Kim Geum mengerti bahasa binatang.
“Kulihat, kau berbicara dengan tanaman dekat truk kopi sebelumnya. Bagaimana kau mulai berkomunikasi dengan tumbuhan?” tanya Kim Geum penasarn.
“Aku pun tak tahu... Aku bisa melakukannya ketika berada di dunia peri, jadi aku tak begitu ingat. Lalu Bagaimana kau akhirnya bisa memahami bahasa hewan?” ucap Ok Nam.
“Aku tak pernah memberi tahu siapa pun hal ini. Sebagai seorang anak kecil, aku dulu mengerti apa yang dikatakan burung terbang.”akui Kim Geum. 


 Flash Back
Kim Geum saat masih sembilan tahun berjalan pulang sekolah mendengar burung yang ada diatas dahan berbicara kalau tak tidur semalam dan bangun pada dini hari karea ibunya terus menceritakan burung lainya.
Saat Kim Geum, 15 tahun, pergi ke tempat kakeknya bisa mendengar suara sapi yan meminta agar menemukan seorang istri untuknya.  Dan saat  Kim Geum, 21 tahun dengan pendengarnya bisa mengetahui obrolan semut yang sedang berjalan, bahkan menyelamatkan jalan semut karena terhalang batu. 
“Ketika aku memberi tahu orang-orang, mereka bilang aku sedang berhalusinasi. atau bertingkah seperti orang gila. Makanya Itu aku rahasiakan saja.” Akui Kim Kim
“Jadi dia adalah salah satu dari kita juga. Dia tak sepenuhnya berpengalaman,tapi sesudah pelatihan yang tepat, keterampilannya akan meningkat.” Gumam Ok Nam,
“Aku merasa jauh lebih baik sekarang, setelah memberitahumu. Tapi Kenapa kau menatapku seperti itu?” kata Kim Geum merasa Ok Nam berpikir dirinya juga gila.
“Kau itu makhluk yang sangat istimewa.. Boleh saja kabut duniawi mengelilingimu, tapi sifatmu jujur, baik, dan cerah.” Puji Ok Nam. Kim Geum pikir dirinya, tak baik sama sekali.
“Aku membuat kesalahan di laboratorium dan wanita tak menyukaiku.” Kata Kim Geum lalu berpikir lebih dulu apakah ia harus mengatakan itu.
“Dan Juga, Jeom Soon memanggilku berbau kesengsaraan Tapi kupikir kau istimewa... ” Akui Kim Geum
“Tak ada seorang pun di dunia ini yang tak istimewa” komentar Ok Nam. Keduanya pun menikmati minum kopi dan juga telur rebus bersama. 

Yi Hyun sedang berbaring di sofa sibuk menelp seseorang. Dokter Lee sedang tertidur menerima telpnya. Yi Hyun bertanya apakah Dokter Lee tak berlatih untuk triathlon hari ini. Dokter Lee mengaku tidak dan bertanya kenapa Yi Hyun menelpnya.
“Apa alasannya? Apa Habis minum?”ucap Yi Hyun. Dokter Lee membenarkan kalau ia habis Makan malam dengan departemenya.
“Benarkah? Kami juga melakukan itu.” Akui Yi Hyun. Dokter Lee mengaku kalau perutnya sakit. Yi Hyun juga merasakan hal yang sama.
“Apa kau Butuh makanan? Sup Seolleongtang atau pereda mabuk?” tanya Yi Hyun. Dokter Lee memilih sup pereda mabuk saja.

Keduanya akhirnya makan di restoran dan  Dokter Lee langsun memakan tanpa peduli supnya masih panas. Yi Hyun mengaku menyukai selara makan Dokter Lee bahkan bisa melihat kalau dokternya itu berpakaian sangat berbeda pada akhir pekan.
“Apa itu sebuah filosofi?” ejek Yi Hyun. Dokter Lee menyuruh Yi Hyun diam saja dan makan karena ia juga sedang sibuk makan. Yi Hyun tahu kalau Dokter Lee yang sangat menyukai tempat ini
“Kenapa kau tak pernah makan seonji di sup pereda mabuk?” komentar Dokter Lee mengambil sayuran yang dipisahkan dari mangkuknya.
“Aku benci bagaimana sesuatu yang hancur begitu lemah, padahal terlihat begitu kuat.” Ungkap Yi Hyun
“Apa kau menulis puisi? Kau sangat pemilih. Aku ingin tahu siapa yang akan menikahimu.” Ejek Dokter Lee
“Itu pasti bukan kau, jangan khawatir.” Komentar Yi Hyun lalu Dokter Lee merasakan supnya sangat panas.
“Kau pandai makan makanan panas.” Kata Dokter lee. Yi Hyun dengan bangga kalau dirinya cukup jantan.
“Apa makan hal-hal panas harus dilakukan dengan kejantanan?” ejek Dokter Lee.
“Aku tak bisa dibandingkan dengan pelayan di "Jendela Rahasia Tuan Muda". Komentar Yi Hyun
“Itu adalah mahakarya yang abadi, Kau jangan membacanya Dan aku suka tuan muda.” Akui Dokter Lee
Yi Hyun tak percaya berpikir kalau si tuan muda yang tak menyukai pelayan menurutnya Tuan Muda itu pasti punya selera pria tinggi. Menurutnya kalau Dokter Lee menyukai pria seperti Tuan muda maka cintanya akan bertepuk setengah tangan.
“Kenapa kau peduli padaku padahal kau tak pernah berkencan sepanjang hidupmu?” ejek Dokter Lee
“Itu sangat jelas... Tuan menyukai pelayannya, jadi apa kesempatan yang kau miliki dengan tuan?” komentar Yi Hyun
“Jika tuan menyukai pelayannya, apa itu berarti Apa aku punya peluang? Mereka semua adalah karakter fiktif. Aku terkadang penasaran, bagaimana kau menjadi profesor dengan otak seperti itu.” Ejek Dokter Lee
“Kenapa kau membahas itu? Otakku sangat pintar, aku ingin melupakan, tapi tak bisa karena saking pintarnya diriku. Kau tak tahu apa-apa.” Komentar Yi Hyun kesal lalu pandanganya mengarah keluar restoran.
Dokter Lee juga melihat Kim Geum yang punya bunga di rambutnya. Yi Hyun terlihat tak percaya kalau Kim Geum pergi dengan Ok Nam dan dimatanya Ok Nam itu seorang wanita muda yang cantik. 

Ibu Kim Geum masuk rumah berteriak memanggil anaknya,  tapi merasa tak ada orang dirumah. Ia pun mengeluh kemana mereka pergi di hari satu lalu membuka kulkas yang ada di dapur dan memasukan semua makanan yang dibawanya.
“Lemari es benar-benar kosong! Kenapa tak ada rak di kulkas? Tapi Kurasa begitulah ketika hanya pria yang mengelola rumah... Namun, aku suka ada cukup ruang untuk pasta cabainya” kata Ibu Kim Geum memasukan semua bahan makanan dalam kulkas. 

Yi Hyun tak percaya kalau selalu berakhir dengan makan sup mabuk dengan Dokter Lee. Sementara Dokter Lee  merasa jauh lebih baik sekarang karena tadi seperti sedang sekarat. Yi Hyun pun bertanya apakah hari senin bisa datang ke kantornya.
“Aku ada pasien, tapi aku punya waktu sebelum siang hari.” Kata Dokter Lee. Yi Hyun memikirkan jadwalnya.
“Aku tak akan punya cukup waktu.” Ucap Yi Hyun. Dokter Lee langsung mengubah kalau akan bebas sampai jam 1 siang.
“Aku akan berada di sana pada siang hari dan membawa sandwich.” Ucap Yi Hyun. Dokter Lee setuju seperti penuh semangat menunggu Yi Hyun datang ke kantornya. 

Yi Hyun kembali ke rumah mengantung jas di dalam lemari tanpa sadar kalau ada bahan makan dibawanya. Ibu Kim Geum turun dari tangga menyapa Yi Hyun ada di dapur. Yi Hyun kaget melihat Ibu Kim Geum yang datang lalu menyapanya.
“Aku datang ke Seoul untuk menghadiri pernikahan, Jadi aku membawa beberapa lauk.” Ucap Ibu Kim Geum.
“Kim Geum...Maksudku, Geum keluar hari ini.” Kata Yi Hyun berusaha untuk bicara sopan.
“Aku sudah menelponnya... Aku lelah, jadi aku beristirahat di kamarnya.” Kata Ibu Kim Geum
“ Ngomong-ngomong, tak apa-apa untuk berbicara dengan lebih nyaman.” Ucap Yi Hyun. Ibu Kim Geum mengaku sudah cukup nyaman.
“Aku harus berbicara dengan dialek Seoul sejak aku di sini. Ini tak aneh bagiku sama sekali.” akui Ibu Kim Geum.
Bunyi suara pintu terbuka, Ibu Kim Geum tahu kalau itu pasti anaknya dan langsung menyambutnya. Keduanya pun berpelukan, Kim Geum melihatibunya pasti lelah. Yi Hyun menatap keduanya seperti tak bisa berkata apa-apa karena hanya hidup sendiri.

Bersambung ke part 2

Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. Kurang lagi 883 lagi.. Ayo dukung terus... ^_^
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... MRS G



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar