PS : All images credit and content copyright : MBN
“Saya
gugup sekali. Saya menemukan pria yang saya cintai. Belahan jiwa saya...” kata
Yoo Jung dan tiba-tiba wartawan kaget melihat berita di laptop.
“Hwang Jae
Min, Direktur Lee Jeong Ran mengumumkan pertunangan Anda. Dia bahkan
mengumumkan pernikahan akan digelar bulan depan. Apakah itu benar?” tanya
wartawan.
“Ya,
benar... Saya tunda pengumumannya agar tak mempengaruhi proyek kami. Namun karena
muncul berita yang salah, maka kami harus mempercepat pengumumannya.” Ucap Jae
Min.
“Maka
rumor hubungan Yoon Yoo Jeong dan Hwang Jae Min salah?” tanya wartawan. Yoo
Jung terlihat bingung
“Ya,
rumor tersebut tak benar.” Akui Jae Min. Yoo Jung sangat shock.
“Pura-pura
tak terjadi apa-apa. Kau harus Senyum...” bisik Sung Hoon. Yoo Jung berusaha
untuk tenang. CEO Han melihat dari kejauhan.
“Bukankah
foto dan artikelnya terlalu spesifik untuk disimpulkan seperti itu?” kata
Reporter Joo merasa Jae Min berbohong.
“Bila
Anda memelintir foto dan kebenarannya, mungkin saja bisa dibuat sesuai
keinginan Anda.” Kata Jae Min membela diri.
“Yoon Yoo
Jeong. Lalu sebenarnya siapa yang tadi Anda maksud dengan belahan jiwa yang
Anda cintai?” tanya wartawan
CEO Han
sudah memerintahkan manager lainya dan MC pun menyampaikan pesan dari Manager
kalau konferensi pers ini mengenai proyek drama mereka jadi meminta agar yang
berhubungan dengan drama.
“CEO
agensi Yoon Yoo Jeong sudah berjanji akan membicarakan belahan jiwa Yoon Yoo
Jeong di lain waktu. Kami mohon pengertian Anda sekalian.” Ucap MC
Yoo Jung
akhirnya berjalan dengan wajah sedih, Reporter Joo memanggilnya kalau Rumor
asmara antara kau dan Hwang Jae Min memang benar dan sekarang mengkhianatinya.
Yoo Jung marah ingin tahu apa tujuan mengikuti dirinya dan mengatakan hal itu.
“Apa
Untuk memastikan artikelmu benar atau tidak?” ucap Yoo Jung. Reporter Joo
mengaku bukan seperti itu.
“Kau
bilang Bukan? Kalau bukan, apa karena kau menyesal? Kalau masih bukan, apa karena
kasihan aku dikhianati? Jadi Untuk apa menanyakan kebenarannya sekarang? Jadi
Tulis artikel sesukamu lagi, Reporter Joo Min Ah. Aku tak suka foto itu... Lain
kali, pilih yang cantik.” Ucap Yoo Jung marah
“Kau jadi
sombong karena beranggapan mendapatkan berita eksklusif. Kau hanya orang yang
mengendus di mana ada bau. Reporter apa?” sindir Jae Min mendekati Reporter
Joo.
“Apa
Sudah selesai bicara?” balas Reporter Joo. Jae Min menyarankan kalau Mungkin
sebaiknya kini berusaha menurunkan
beritanya.
“Tunanganku
memiliki banyak saham di Exclusive News.” Kata Jae Min memperingati. Reporter
Joo seperti tak peduli
“Artinya
dibandingkan bernafas, lebih mudah memotong kepala ikan kecil sepertimu.” Kata
Jae Min
“Benarkah?
Kalau digigit ikan kecil beracun, manusia bisa mati. Wahh.. Seram. Ungkap
Reporter Joo
“Kalau
Yoon Yoo Jeong dan aku pacaran, maka akan masuk Rekor Dunia Guinness untuk masa
pacaran tersingkat.” Ucap Jae Min bangga.
Yoo Jung
duduk diruangan sendirian, CEO Han masuk ruangan mengumpat kalau Berkat Yoo
Jung maka Jae Min mendapat peran utama. Yoo Jung mengaku kalau mengira Jae Min
adalah belahan jiwanya, dan kemarin masih bilang mencintainya.
“Apa Kau
masih mempercayai ucapannya? Hei.... Sadarlah. Sekarang bukan saatnya untuk
merengek.” Ucap CEO Han marah
“Lalu
dalam situasi seperti ini aku harus bagaimana? Apa aku harus Tampil di acara
dan tersenyum Atau pergi syuting menunjukkan semangatku?” ucap Yoo Jung kesal
“Bukan
itu yang kukatakan... Jangan memaksa diri.” Jelas CEO Han
“Terlepas
perbuatanku salah atau benar, aku butuh waktu untuk mengendalikan emosiku.”
Ungkap Yoo Jung
“Selama
perjalanan ke sini dari konferensi pers, Aku ditelepon 5 perusahaan iklan dan 3
rumah produksi. Menurutmu mengenai apa?” ucap CEO Han
“Apa aku
yang memberitakannya? Waktunya pas sekali dengan artikel pernikahan Hwang Jae
Min, makanya aku bersandiwara kalau pria yang berbeda, tapi apa?” kata Yoo Jung
marah
“ Yoo
Jung, citra aktris adalah hidupnya dan Kini citramu retak.” Jelas CEO Han
“Waktu
ada berita pacaran, iklan dan proyek baik saja. Kalau ingin memecatku, pecat
saja!” ucap Yoo Jung sudah tak peduli
“Jangan
berkata seperti itu! Mereka orang-orang yang mengakui nilai dan daya tarikmu. Mereka
yang menjadikanmu bintang. Kau tak sukses dengan sendirinya! Seterang apapun,
pada waktunya bintang akan memudar. Ketika memudar, mereka diingat sebagai bintang
yang lebih indah dan baik. Kalau jatuh, maka akan jauh lebih buruk dan aku tak
sanggup melihatnya.” Nasehat CEO Han
“Beri aku
waktu, walau hanya sehari. Kita bicara besok saja.” Ungkap Yoo Jung akan pergi.
CEO Jang pun tak bisa berkata apa-apa.
Reporter
Joo kena marah oleh atasanya dan tak bisa membela diri. Manager menyuruh
Reporter Joo lebi baik dam dan mencari berita lain kalau untuk menutup
beritanya yang dianggap Hoax kalau tak mau dipecat. Reporter Joo masuk ruangan
melihat semua barang-barangnya sudah berantakan.
“Joo Min
Ah, keluar! Joo Min Ah di mana?” teriak seorang pria mengunakan pakaian
tentara. Pegawai yang melihatnya meminta Yoon Yoo Joon agar tenang.
“Panggil
Joo Min Ah!” teriak Yoo Joon, akhirnya Reporter Joo menghampirinya.
“Siapa
suruh menulis artikel seperti itu? Kalau hobimu menulis novel, maka tulis dan
nikmati sendiri saja! Kenapa menghancurkan hidup orang lain dengan artikel?”
teriak Yoo Joon marah
“Apa
reporter salah kalau menulis artikel?” balas Reporter Joo
“Apa itu
artikel? Itu novel kacangan... Artikel harus berdasarkan fakta. Apa Kau tak
tahu fakta? Artikel macam apa yang ditulis berdasarkan imajinasi?” ucap Yoo
Joon marah
“Sudah
kukonfirmasikan semaksimal mungkin, dan kutulis sebaik mungkin.” Ungkap
Reporter Joo
“Siapa
bilang selebriti adalah tokoh masyarakat makanya boleh diekspos? Apa kau tahu
beberapa kalimat di artikelmu dapat menghancurkan hidup orang lain?” teriak Yoo
Joon.
Dua
petugas datang karenamendapat laporan ada yang mengganggu ketenangan dan
meminta Yoo Joon agar mengikuti mereka. Yoo Joon mengaku kalau dirinya salah
dan akan ikut tapi ia juga meminta agar semua pegawai itu juga ikut denganya.
“Pencemaran
nama baik, menyebarkan informasi palsu, dan sebagainya. Di sini tak ada satupun
yang tak pernah melakukannya.” Ucap Yoo Joon dan akhirnya dibawa oleh dua
petugas kemanan.
Reporter
Joo sudah duduk dengan Yoo Joon, sambil merengek pada Petugas Choi kalau yang
akan bertanggung jawab, dan minta perusahaan berdamai. Yoo Joon heran Kenapa
Reporter Joo yang bertanggung jawab atas perbuatannya.
“Apa
Setelah berpikir kini kau menyadari kesalahanmu? Apa Kau merasa bersalah?”
sindir Yoo Joon. Reporter Joo menyuruh Yoo Joon agar diam saja.
“Reporter
Joo, kenapa kau mengalah?” ucap Petugas Choi heran. Reporter Joo berpikir Yoo
Joon itu masih bayi.
“Pemuda
24 tahun yang sudah melaksanakan tugasnya membela bangsa, kau bilang bayi? Tak
masuk akal.” Kata Yoo Joon kesal
“Dia baru
keluar dari wamil, kalau memiliki catatan kriminal, hidupnya akan sulit.”
Ungkap Reporter Joo membela Yoo Joon.
“Aku
paham maksudmu. Walinya akan segera datang, aku akan memastikan identitasnya
dan melepaskannya.” Ucap Petugas Choi.
Saat itu
CEO Han datang memanggil Yoon Yoo Joon terlihat sangat marah karena baru saja
kembali dari militer tapi sudah membuat kegaduhan. Yoo Joon memberikan hormat pada CEO Han.
Sementara Reporter Joo kaget kalau CEO Han itu adalah wali Yoo Joon.
“Ya.
Reporter Joo, kenapa kau di sini?” tanya CEO Han bingung. Yoo Joon pikir CEO
Han juga sakit hati.
“Aku ke
Exclusive News dan dalam proses pembalasan yang sederhana, situasi menjadi
seperti ini. Kau pasti kewalahan, tapi masih harus datang.” Ucap Reporter Joo
berusah ramah
“Reporter
Joo, Apa kau melaporkan Yoo Joon? Saat ini, aku ingin melaporkan dan
menangkapmu.” Kata CEO Han marah
“Kalau
bukan karena Reporter Joo, maka dia akan dituntut. Tapi Dia berusaha keras.”
Jelas Petugas Choi. CEO Han terlihat malu.
“CEO Han,
apa hubunganmu dengannya?” tanya
Reporter Joo. CEO Han mengaku kalau Yoo Joon adalah adik dari Yoo Jung.
Polisi dan Reporter Joo kaget.
“Membuat masalah
pada hari kepulanganmu, membuat orang salah paham!” kata CEO Han kesal.
Akhirnya Polisi meminta agar CEO Han memberikan tanda tangan lalu bisa membawa
Yoo Joon pulang.
“Setelah
kuperhatikan, dia mirip kakaknya. Jangan diulangi lagi!” pesan Petugas Choi.
“Ya, pak.
Aku pasti akan berhenti sebelum tertangkap.” Kata Yoo Joon dan
memperingatkan Reporter Joo agar Mulai
sekarang tulis artikel dengan benark dan akan mengawasinya.
CEO Han
menyuruh Yoo Joon mengikutinya, Reporter Joo pun mengejar CEO Han.
Reporter
Joo bertemu dengan CEO Han memperlihatkan berkas ntuk memulihkan citra Yoo
Jeong yang rusak dan rumor hubungannya dengan Hwang Jae Min dan Langkah
penanggulangannya. CEO Han mengeluh kalau
Semua ini gara-gara artikel yang ditulis Reporter Joo.
“Pokoknya
kalau setelah ini ada masalah dengan Yoo Jeong, aku akan membuntutimu sampai
kapanpun...” ancam CEO Han
“Tak ada
cara lain yang dapat menyelamatkanku dan Yoo Jeong, CEO. Akan kupertaruhkan
tujuh tahun kebanggaanku sebagai reporter, bahkan hidupku, tolong percaya
padaku sekali ini saja!” ungkap Reporter Joo.
“Apa Maksudmu
ini mungkin?” tanya CEO Han seperti tak yakin kalau rencana itu pasti berhasil.
“Tentu!
Kau ingat skandal penyanyi Song Min Ah dan aktor Sah Yeon Bin beberapa tahun
yang lalu? Situasi Sah Yeon Bin sama seperti situasi Yoon Yoo Jeong sekarang. “
jelas Reporter Joo
“Seperti
Sah Yeon Bin, sebenarnya ada kekasih yang asli. Ungkapkan orang itu sebagai
orang ini dan tunjukkan bahwa cinta mereka benar. Situasinya akan langsung
berbalik.” Ungkap Reporter Joo
“Maka
kita membutuhkan kekasih asli yang dirahasiakan.” Pikir CEO Han
“Kita hanya
membutuhkan orang yang tepat dan menunjukkannya sebagai kekasih yang asli.”
Saran Reporter Joo.
Yoo Joon
duduk di cafe sambil minum wine sendirian, melihat berita di ponselnya [Aktor
Hwang Jae Min Menjadi Menantu Kedua Group Kelas Atas.] lalu memanggil ibunya
yang ada di papan pohon agar bisa melihat berita itu.
“Dia
bilang mencintaiku... Dasar jahat...” ucap Yoo Jung terus menangis mengasihi
dirinya dan ingatnya pun kembali
Flash Back
Yoo Jung
baru saja selesai syuting, tiba-tiba Jae Min menariknya di samping mobil. Yoo
Jung panik takut ada orang yang melihatnya. Jae Min seperti tak peduli memberikan
ciuman untuk Yoo Jung.
Yoo Jung
terlihat tak percaya kalau semua hubungan itu kandas tanpa ada yang tahu kalau
mereka pernah berhubungan.
Flash Back
Jae Min
menutup mata Yoo Jung dan mendudukan di sofa, Yoo Jung pun membuka lalu kaget
melihat ada banyak hadiah didepanya, lalu mereka pun berpelukan keduanya
terlihat sangat bahagia.
Di rumah
sakit, semua orang membahas tentang Hwang Jae Min yang akan menjadi menantu
orang kaya, yitu Direktur Lee Jeong Ran dan akan menikah. Woo Hyun melihat
semua pegawai sedang sibuk melihat handphone dan bertanya sedang membaca apa.
Si
pegawai mempelihatkan berita [Aktor Hwang Jae Min Menjadi Menantu Kedua Group
Kelas Atas.] Woo Hyun mengingat kalau pria itu yang pernah dekat dengan Yoo
Jung. Saat itu Hye Joo datang kembali.
Keduanya
duduk di cafe, Hye Joo langsung to the point kalau karena menurutnya Woo Hyun
adalah orang yang tepat untuknya. Ia mengaku kalau dirinya juga anak di luar
pernikahan dan Waktu usianya tujuh
tahun, pindah ke rumah ayahnya.
“Tapi aku
tak ingat pernah diperlakukan seperti keluarga atau manusia. Aku Hanya
diabaikan dan dikucilkan. Tapi berkat pembicaraan pernikahan denganmu, untuk
pertama kalinya aku menjadi orang penting dalam keluarga.”akui Hye Joo
“Maaf,
tapi jawabanku tetap sama.” Tegas Woo Hyun.
“Ketua
Cha memegang kunci menuju bisnis yang dibutuhkan grup kami.” Ungkap Hye Joo.
Woo Hyun paham alasanmu ingin menikah dengannya
“Aku tak
boleh melewatkan kesempatan ini dan Akan melakukan apa saja demi menikah
denganmu.” Tegas Hye Joo.
“Itu
pendapatmu, Kang Hye Joo. Tapi Aku tak ada niat menjadi anggota keluarga Ketua
Cha atau Choego Group. Jadi Pendapatku, aku takkan menikah denganmu. “ungkap
Woo Hyun.
“Jangan
anggap sebagai pernikahan. Anggap sebagai strategi untuk mendapatkan keinginan
kita masing-masing.” Saran Hye Joo.
“Aku tak
menginginkan apa pun. Lalu bagaimana?” Balas Woo Hyun.
“Maka
bila kau menginginkan sesuatu, pikiranmu mungkin akan berubah?” ucap Hye Joo
sangat keras kepala.
Dokter di
rumah sakit menerima telp, seperti menerima keluangan mengaku kalau banyak kekurangan dan membutuhkan bantuan.
Lalu orang itu mengingikan sebuah syarat. Woo Hyun ada diruangan menerima telp
dari seniornya untuk datang ke ruangannya.
“Woo
Hyun, kau tahu aku percaya dan menghargaimu, kan?” ucap Senior Woo Hyun
binggung. Woo Hyun ingin tahu ada apa.
“Kau tahu
aku berusaha keras, supaya kau tak direbut oleh klinik lain, kan?” jelas Dokter
Senior. Woo Hyun makin penasaran apa yang terjadi.
“Apa Soal
negosiasi gajiku yang sebentar lagi?”tanya Woo Hyun menebak.
“Kalau
soal itu, aku akan menjual rumahku jika perlu. Aku benar-benar minta maaf,
Mulai hari ini, kau harus berhenti dari klinik. Jangan tanya alasannya.” Kata
Seniornya
Woo Hyun
tak percaya kalau lelucon akan bisa seserius ini, lalu melihat kartu nama
diatas meja [Ketua Tim Kang Yoon, Cheogo Group] . Ia pun sudah tahu alasan dan
seniornya tak perlu menjelaskan karena akan berkemas dan segera pergi, lalu
mengucapkan Terima kasih untuk selama ini.
“Sebenarnya
apa yang terjadi pada Kanghan Group, sampai menghalangi masa depan orang?” ucap
Senior Woo Hyun binggung.
Woo Hyun
baru saja pindahan, melihat papan nama yang sudah dibawanya [Spesialis
Dermatologi, Cha Woo Hyeon] tapi sudah tak dipakai lagi sekarang. Ia pun
membaringka tubuhnya di sofa tak percaya kalau Hye Joo bisa bertindak seperti
itu. Tiba-tiba pintu rumah Woo Hyun terbuka dan Yoo Jung masuk dengan wajah
mabuk.
“Jangan
menoleh.... Jae Min, jangan menoleh... Aku tak sanggup mengatakannya di
hadapanmu... Jadi dengarkan saja.” Ucap Yoo Jung. Woo Hyun binggung dalam
kegelapan dan duduk dengan tegak.
“Wanita
yang memiliki kekuasaan bertekad untuk merayumu. Tentu saja kau bisa goyah dan hatimu
menjadi lemah. Aku mengerti. Bahkan Kode sandinya tak kau ganti. Itu Tanggal ciuman
pertama kita.” Ucap Yoo Jung
“Kita
sama-sama mencintai. Kenapa kau putuskan sepihak untuk berpisah? Apa hanya aku
yang mencintaimu? Apa aku sangat ceroboh sehingga sulit bagimu? Kita baru
memulai. Kita sudah cocok bersama, kenapa berpisah? Aku tak bisa... Jae Min,
aku tak bisa.” Ungkap Yoo Jung lalu jatuh sambil merengek menangis. Woo Hyun
akhirnya membalikan badan.
“Kau
sudah benar-benar dipermalukan. Kenapa tak bisa melepaskan? Hwang Jae Min
kemarin pindah Dan sekarang ini rumahku. Jadi Bisa tolong pergi?” ucap Woo
Hyun.
Yoo Jung
berusaha memastikan kalau yang didepanya itu Jae Min tapi ternyata Woo Hyun dan
berusaha kabur tapi kepalanya malah membentur pintu. Woo Hyun segera menangkap
Yoo Jung yang langsung jatuh pingsan dan berusaha menyadarkanya.
Yoo Jung
dan Woo Hyun tidur dengan gaya yang sama tapi ternyata berada diruangan
berbeda. Yoo Jung terbangun dengan sinar matahari yang menyengat lalu meminta
CEO Han untuk bisa tidur sebentar lagi. Jadi meminta agar menutup gordennya.
Tapi tak ada sahutan dari CEO Han.
“Aku
minta tolong tutup gordennya.” Keluh Yoo Jung dan akhirnya terbangun dari
tidurnya lalu tersadar.
“Astaga!
Rumah Jae Min? Kenapa aku di sini?” ucap Yoo Jung dan memastikan kalau masih
memakai pakaian lengap, lalu mengeluh
merasakan kepalanya sakit.
“Berapa
banyak yang kuminum? Kenapa...?” kata Yoo Jung berusaha mengingat kejadian
sebelumnya
Ia
mengingat ucapan pada Jae Min agar Jangan menoleh karena tak sanggup
mengatakannya di hadapannya. Ia pun mengeluh dirinya sudah gila.
“Yoon Yoo
Jung, Apa kau baru pertama kali dicampakkan pria? Ini Bukan baru sekali atau dua kali, lalu
kenapa?.. Lalu kekacauan ini bagaimana?” keluh Yoo Jung kesal
Ia
mengingat kembali dengan Woo Hyun yang menyelamatkan sebelum terjatuh.
Flash Back
Woo Hyun
membaringkan Yoo Jung di tempat tidur dan menutupi mulutnya agar tak muntah.
Tapi Yoo Jung malah muntah didepan Woo Hyun tanpa sadar.
“Pria
itu... Minimarket. Pria yang tak mengenaliku? Apa yang terjadi?” ucap Yoo Jung
kebingungan dan ingin segera pergi saja.
Ia pun mencari ponselnya tapi menemukanya.
Woo Hyun
bertanya apakah Yoo Jung sedang mencari yang ada ditanganya itu. Yoo Jung
melihat ponsenya ada ditangan Woo Hyun llau pun menyapa karena bertemu lagi dan
akan mengambil ponselnya, tapi Woo Hyun menahanya.
“Apa Kau
ingat padaku?” ucap Woo Hyun meyindir. Yoo Hyun mengaku ikat dan mengaku sudah
bisa mengingatnya.
“Kau yang
waktu itu di luar minimarket, kan? Apa kau sedang akan melarikan diri?” sindir
Woo Hyun
“Tidak,
aku bukan orang yang tak punya tata krama.” Kata Yoo Hyun membela diri.
“Benarkah?
Sepertinya kemarin, tata krama pergi berlibur karena tak kelihatan.” Kata Woo
Hyun
“Kemarin?
Aku tak ingat apa-apa soal kemarin.” Akui Yoo Hyun berbohong
“Apa Kau
tak ingat apa-apa soal kemarin? Bagaimana bisa seperti ini,Apa kau juga tak
tahu?” kata Woo Hyun. Yoo Jung mengaku tak mengingat sama sekali.
“Kalau
seperti itu, aku punya beberapa bukti. Setelah memeriksa dan mengingatnya, silakan
hapus sendiri Jadi Ada foto dan video... Ingin mulai dari mana?”.” Ucap Woo
Hyun. Yoo Jung panik menutup badanya berpikir kalau ada video tak senonoh.
“Foto dan
video tentang kekacauanmu yang menerobos masuk rumahku” tegas Woo Hyun. Yoo
Jung menganguk mengerti.
“Aku tak
tahu apa masuk di akal. Tapi sama seperti waktu itu waktu mobilnya sama,
Rumahnya sama. Kode sandinya bahkan sama. Aku hanya memencetny Dan langsung
terbuka makanya aku masuk.” Ucap Yoo Jung membela diri.
“Penghuni
lama kemarin pindah, dan aku kemarin pindah ke sini.” Jelas Woo Hyun
“Apa Hwang
Jae Min pindah? Dasar Benar-benar berengsek...” umpat Yoo Hyun
Sementara
di samping gedung, teman Reporter Joo masih bermalam dan baru saja bangun.
“Aku akan
menyuruh manajerku. Waktu itu dan kali ini juga, Akan kuganti rugi sesuai
permintaanmu.” Kata Yoo Jung
Woo Hyun
menyalahkan Yoo Jung karena harus membiarkan orang asing masuk ke rumahny lagi
dan untuk menjelaskan situasinya maka
mendapatkan ganti rugi. Yoo Jung menjelaskan bukan seperti tapi hanya
saja saat ini tak membawa uang.
“Dan
biasanya manajerku yang mengurus masalah seperti ini. Jadi kalau kau katakan
keinginanmu mereka akan memenuhinya.” Ucap Yoo Jung
“Tetap
saja, kupikir kau orang yang menghargai dan tulus kepada orang lain.”komentar
Woo Hyun.
“Aku
memang menghargai dan tulus. Karena aku debut muda, banyak yang tak bisa
kulakukan sendiri. Aku Maaf.” Ungkap Yoo Jung.
“Aku tak
butuh ganti rugi jadi tinggalkan rumahku dan jangan datang lagi.” Kata Woo Hyun
Yoo
Jung sadar kalau tak boleh ketahuan kalau bermalam di luar., bahkan tak membawa
uang atau bisa menelepon dan mengaku A sadar permintaannya tak tahu malu jadi
meminta tolong agar mengantarnya pulang
“Seharusnya
kemarin aku melaporkanmu karena menerobos masuk rumahku!!! Bintang top yang tak bisa apa-apa tanpa manajernya,
menghilang semalaman tapi tak ada satu pun telepon yang mencarimu. Menurutku
Perusahaanmu, perusahaan yang aneh.” Ungkap Woo Hyun heran
“Itu
Karena aku pergi tanpa pamit pada mereka. Situasinya sudah cukup gawat. Aku
harus kembali sebelum ketahuan.” Kata Yoo Jung panik
“Akan aku
beri ongkos taksi. Panggil taksi lalu pergi.” Ucap Woo Hyun tak peduli
“Aku tak
bisa naik taksi... Terakhir naik taksi, aku dikenali lalu Aku dibawa
berputar-putar dan merasa terancam. Ini Sangat menakutkan.” Akui Yoo Jung
“Wahhh.. Ketahuan
bermalam di luar atau tidak, hubungi dan tanya manajermu. Astaga! Ini Parah
sekali.” keluh Woo Hyun. Yoo Jung tiba-tiba mengambil vacum cleaner dan
langsung memberikan semua ruangan.
“Aku
pandai bersih-bersih walau tanpa manajerku.” Kata Yoo Jung banga. Woo Hyun
kebingungan.
Reporter
Joo menelp temanya, bertanya Reporter Nam, sedang di mana, apakah sedang dalam
perjalanan ke kantor. Reporter Nam mengaku harus pulang kerja sebelum berangkat
kerja dan Masih mengintai. Reporter Joo ingin tahu mengintai Di mana.
“Apa Kau
masih di vila Hwang Jae Min?” tanya Reporter Joo
“Kau meninggalkanku
di sini sendirian. Kau di mana?” keluh
Reporter Nam
“Hwang
Jae Min tak di sana. Kemarin dia pindah, apa yang kau lakukan? Akan ku-sms
alamat barunya dan pindah ke sana saja.” Ucap Reporter Joo.
“Hwang
Jae Min benar-benar pindah, kan? Tapi kenapa Yoon Yoo Jeong masih di rumah itu?
Bersama pria yang berbeda!” kata Reporter Nam melihat Yoo Hyun sedang
bersih-berish.
“Apa kau
bilang Di vila tempat tinggal Hwang Jae Min, bersama pria yang berbeda?” ucap
Reporter Joo kaget.
Bersambung
ke part 2
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan..
hihihi...
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tinggal Klik disini, buat
yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun
ini
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar