PS : All images credit and content copyright : TVN
Kim Geum
makan dengan ibunya lalu bertanya apakah Yi Hyun sarapan hari ini. Ibunya pikir
Yi Hyun pasti menyukai makanannya karena makan dua mangkuk.Kim Geum tahu kalau
Yi Hyun bukan orang yang punya nafsu makan besar.
“Seperti
kukatakan, masakan ibu sangat nikmat.” Puji Kim Geum. Ibunya memuji kalau
Kata-kata putranya sangat manis.
“Dia juga
berbicara dalam dialek Seoul yang sempurna. Ibu juga hebat.” Ungkap Kim Geum.
Ibu Kim Geum pun bangga mendengarnya.
“Pemilik
toko kelontong benar-benar berpikir bahwa aku berasal dari Seoul. Itu pasti
karena aku fashionable. Kurasa itu membuat orang lain berpikir aku berasal dari
Seoul.” Kata Ibu Kim Geum banga memperlihatkan model rambutnya.
“Kau
ingat kerabatnya pemilik perusaaan itu? Aku menunjukkan foto Profesormu, tapi
dia tiba-tiba terdiam. “ kata Ibu Kim Geum
“Apa Dia
tidak terkesan? Katamu dia cantik.”kata Kim Geum heran
“Itu
sebabnya aku tidak mengerti. Aku bukan orang yang ikut campur dalam kehidupan
orang lain, tapi tetap saja. Bagaimanapun, aku merasa itu mencurigakan bahwa
tidak ada yang pernah tertarik padanya.” Komentar Ibu Kim Geum
“Tak
peduli seberapa kerasnya belajar. Pria harusnya secara naluri merespons wanita
muda. Aku merasa curiga karena Prof-mu menghabiskan sebagian besar waktunya
dengan serangga.” Ucap Ibu Kim Geum.
“Dia
sangat populer.” Kata Kim Geum membela. Ibunya pikir itu karena Yi Hyun yang
terlihat tinggi dan sehat.
“Bagaimana
denganmu? Apa ada yang tertarik padamu?” goda Ibu Kim Geum
“Tidak
perlu mengkhawatirkanku.” Ucap Kim Geum tersipu malu.
“Tentu
saja... Kenapa aku harus mengkhawatirkan putraku? Aku menyetujui wanita mana
pun yang menyukaimu.” Kata Ibu Kim Geum
“Perasaanku
juga penting.” Ungkap Kim Geum. Ibu menyetujuinya.
“Jika
kalian berdua jatuh cinta, aku tidak akan keberatan siapa pun dia.” Kata Ibu
Kim Geum.
Yi Hyun
sedang melihat seperti bentu cacing di mikroscope lalu bertanya apakah
Jumlahnya meningkat dengan mereka yang berada di habitat baru, Jung Min
menjawab kalau suhu serta makanan dikontrol, dan bertanya apakah harus
memisahkanya.
“Sepertinya
harus... Bawakan aku sampel untuk Grup A... Yang ada di inkubator.” Ucap Yi
Hyun.
Jung Min
akan pergi, Yi Hyun melihat lagi dalam mikroscop lalu dikaget karena cacing
berubah seperti dalam mimpinya lalu berkata “Aku sudah mencintaimu untuk waktu
yang lama.” Jung Min binggung, Yi Hyun menenangkan diri agar bisa fokus.
“Haruskah
kubelikan kopi? Waktu Hari yang lain, Fokus Kyunng Sik didorong berkat Air
Hitam.” Ucap Jung Min
“Air
Hitam? Apa Dari truk kopi di perpustakaan? Barista tidak ada pagi ini.
Mungkinkah sudah ada disana sekarang?” tanya Yi Hyun. Jung Min menjawab tak
tahu.
“Prof Jung Apa Kau ada kelas di ruang budaya?”
tanya Dokter Lee masuk ruangan. Yi Hyun menjawab kalau Tuan Park dan
mahasiswanya ada di sana. Jung Min pun menyapa Dokter Lee.
“Kau
cantik seperti biasanya. Apa Kau masih tidak ingin memberikanku rahasianya?”
ucap Jung Min
“Inilah
kenapa aku tetap ingin datang ke sini.” Kata Dokter Lee senang. Yi Hyun heran
melihat senyuman Dokter Lee.
“Aku
melihat amarahmu sudah mereda.” Ejek Yi Hyun. Dokter Lee menyuruh Yi Hyun
memikir urusannya sendiri.
“Kulihat,
kau mengamati cinta pertamamu. Apa cintamu masih dalam anganmu?” ejek Dokter
Lee. Yi Hyun tak ingin membahasnya lalu melihat sosok Ok Nam.
Ok Nam
melewati pintu ruangan Yi Hyun dan Yi Hyun memanggilnya, lalu bertanya Bagaimana
bisa Ok Nam masuk ke dalam dan tahu keberadaany dengan wajah penuh semangat.
Dokter Lee yang melihatnya menatap sinis. Ok Nam mengaku kalau akan bertemu
dengan Kim Geum. Yi Hyun seperti menahan rasa kecewa menunjuk kalau Kim Geum
ada di lab sebelah.
Kim Geum
keluar lab saat Ok Nam akan masuk dengan wajah kaget bertanya ada apa Ok Nam
datang karena seharusnya lebih banyak beristirahat. Ok Nam mengaku sudah baik-baik saja sekarang dan merasa
sudah banyak menyusahkan Kim Geum kemarin.
“Jangan
bicara seperti itu.” Ucap Kim Geum merendahkan diri. Ok Nam lalu memberikan
bawaanya dan membukanya.
“Aku tidak
terlalu punya banyak bakat tapi aku bisa memekarkan bunga. Ini Untukmu, aku memekarkan
bunga teratai. Walaupun Ini masih hanya kuncup, tapi jika kau menyiraminya dan
berbicara manis dengannya, maka itu akan segera mekar.” Kata Ok Nam. Kim Geum
mengucapkan terimakasih.
Yi Hyun
duduk melamun seperti tak percaya kalau Ok Nam mencari Kim Geum bukan dirinya.
Jung Min memberitahu Yi Hyun kalau sudah membawa sampel dari inkubator. Yi Hyun hanya diam saja, sampai akhirnya Jung
Min berteriak memanggilnya dan tersadar dari lamunannya.
“Aku
membawakan sampelnya.” Kata Jung Min untuk kedua kalinya, Dokter Lee melihat
tingkah Yi Hyun memilih untuk pamit pergi saja.
“Baik,
aku akan membantumu menghubungi ruang budaya.” Kata Yi Hyun.
Dokter
Lee keluar dari ruang lab melihat Kim Geum yang sedang berbicara dengan Ok Nam,
lalu dimatanya Ok Nam terlihat seperti gadis muda dengan baju hanbook.
Kim Geum
kembali ke Lab terus tersenyum, Yi Hyun bertanya ada apa dengan anak muridnya
itu. Kim Geum blak-blakan mengaku kalau benar-benar
menyukai Ok Nam. Yi Hyun hanya bisa melonggo.
Flash back
“Ketika masih kecil, aku sering
mendengar bahwa aku lebih bodoh dari yang lain.Aku telat bisa bicara, dan juga
tidak bisa membaca buku. Aku sering bicara sendiri, jadi teman sekelasku selalu
menggangguku karena itu.”
Kim Geum
berbicara pada seorang kalanjengking meminta maaf, dan memberi nama binatang
yang ditemukanya dari Bong Pal, Yong Rye., Alex. Ia mengatakan kalau tidak bisa
bermain dengan mereka lagi, karena akan dilaporkan ke rumah sakit jiwa.
“Nanti
aku dikurung disana selamanya. Namu Sebaliknya, aku akan belajar dengan giat
dan mendatangi kalian jika sudah dewasa.” Ucap Kim Geum sedih
“Kim
Geum... Kau adalah pria yang mulia. Tolong jangan lupa bahwa bunga teratai berbunga
indah tidak peduli betapa berlumpur tempat tinggalnya.” Ucap kodok Alex
“Aku terlalu kecil untuk
memahaminya saat itu, tapi ketika aku tumbuh dewasa, aku akhirnya memahami apa
yang dikatakan Alex.”
Saat
ditaman Ok Nam memuji Kim Geum adalah makhluk yang sangat istimewa menurutnya Mungkin
dunia menganggapnya lemah, tapi sifat jujur dan sifat baiknya bersinar melalui
kabut duniawi di sekitarmu.
“Dan
setiap kali aku berjuang, kata-kata itu sangat membantuku.” Ungkap Kim Geum.
Dokter
Lee akan bersiap pulang, lalu teringat kembali yang dikatakan Yi Hyun
sebelumnya
“Wanita
yang menyeduh kopi ini terlihat seperti nenek tua, wanita muda, dan peri.
Penampilannya terus berubah.” Ucap Yi Hyun. Dokter Lee pikir kalau Yi Hyun
melihat penampakan?
“Itu bisa
saja penampakan.” Kata Yi Hyun. Dokter Lee merasa Yi Hyun tak berpikir seperti
itu. Yi Hyun merasa kalau itu tak masuk akal.
Dokter
Lee mengingat semuanya berpikir kalau ini gila dan mustahil karena sebelumnya
juga sempat melihat Ok Nam dimatanya adalah wanita muda bukan seorang nenek.
“Aku
pasti sudah melihat penampakan juga.” Kata Dokter Lee menyakinkan diri sendiri.
Kim Geum
membawa pot bunga yang diberikan Ok Nam dengan hati-hati. Yi Hyun melihatnya
mengeluh karena Kim Geum seperti membawa bayi dan sangat menghargainya. Kim
Geum tak meperdulikanya, lalu membahas tentang ibunya yang berbicara tentang
wanita muda hari ini.
“Apa Kau
mau menemuinya?” tanya Kim Geum. Yi Hyun langsung berteriak marah.
“Jika kau
dan Ibumu bersikukuh untuk menikahiku, aku akan hidup bersamamu selamanya. “
kata Yi Hyun. Kim Geum mulai ketakutan
“Makanya
itu, jagalah sikapmu.” Tegas Yi Hyun memperingati.
Keduanya
sampai dirumah, Yi Hyun menawarkan bantuan untuk membawankanya. Kim Geum
langsung menolaknya, Yi Hyun mengeluh
kalau itu tak akan dicuri olehnya dan ingin tahu alasan Ok Nam memberikan bunga
itu untuk Kim Geum.
“Sebenarnya,
dia sakit kemarin, jadi aku membantu merawatnya.” Akui Kim Geum
“Ohhh Begitu,
jadi temanmu yang sakit adalah Seon Ok Nam?” tanya Yi Hyun
“Ya.
Walaupun itu bukan apa-apa.” Akui Kim Geum. Yi Hyun ingin tahu Sakit apa dia.
“Dia
sakit perut... Kudengar dia bisa sakit jika dia menyembunyikan identitasnya.”
Kata Kim Geum. Yi Hyun kaget mendengarnya mengingat kejadian sebelumnya.
Flash Back
Yi Hyun
meminta agar Ok Nam tidak menyebut
dirinya peri di depan orang lain mulai sekarang. Ok Nam pikir menyebut dirinya
peri karena itu dirinya memang peri, dan tidak peduli bahkan jika orang-orang
menggosipkannya. Yi Hyun meminta agar Ok Nam berjanjilah akan berhenti
mengatakan hal itu.
“Apa kau
tidak percaya bahwa aku adalah peri? Tapi Baiklah, aku akan menuruti perkataan suamiku”
kata Ok Nam
“Sejak
kapan dia sakit? Seberapa buruk itu...” kata Yi Hyun mengkhawatirkan Ok Nam.
Kim Geum kembali ke kamar melihat ibunya tertidur pula lalu menaruh pot dekat kaca sambil menatap bulan purnama yang bersinar terang.
“Aku Si
Harimau Jeom Soon. Hanya ibuku, wanita tercantik di dunia dan aku sendiri di
keluargaku. Wahh... Aku hampir membuat kesalahan. Aku tidak boleh melupakan
Oppa-ku. Dia belum keluar dari telurnya, jadi Oppa tidak bisa menyalahkanku
karena lupa menyebutkannya.” Ucap Jeom Soon yang berubah jadi harimau.
“Ibuku
berusia 699 tahun umur manusia. Dia seorang janda. Ayahku meninggal ketika aku
masih kecil. Tidak peduli seberapa keras aku berusaha, aku tidak mengingatnya.”
Ibunya
meminta agar anaknya jangan terlalu banyak makan sosis hari ini.
“Ibu
bilang, dia akan menemukan Ayahku yang bereinkarnasi, tapi aku tak terlalu
peduli. Daripada menemukan ayahku, aku ingin Oppa segera menetas.”
Jeom Soon
berubah menjadi kucing dan bermain dengan telur tempat kakaknya berada. Saat itu terdengar suara seorang pria
memanggil Jeom Soon, kucing kecil pun berlari
“Ada
seseorang yang sering mengunjungi ibuku akhir-akhir ini. Namanya Paman Kim
Geum”
Kim Geum
membawa sebuah kotak, memberikan hadiah untuk Jeom Soon. Jeom Soon senang
melihatnya dan merasa kalau sedang membuntuhkan sebuah kotak untuk tidur. Kim
Geum binggung karena hadiah yan dimaksud ada ditanganya. Jeom Soon pun
mengunakan sebuah topi dan syal yang diberikan Kim Geum.
“Aku
sangat menyukainya karena dia mendengarkanku dan berteman denganku.”
Kim Geum
melihat Jeom Soon itu terlihat sangat cantik. Jeom Soon berubah menjadi manusia
mengaku butuh bantua Kim Geum dan tahu paman itu punya perasaan pada ibunya
jadi meminta bantua agar bisa menemui penerbit buku.
“Rumah
penerbitan? Apa Mereka menghubungi tentang novelmu?”ucap Kim Geum. Jeom Soon
membenarkan.
“Tapi,
tahu sendiri aku berubah jadi macan... Maksudku, kucing sepanjang waktu. Jadi,
ibuku pasti khawatir. Sebenarnya, aku bahkan belum memberitahunya dan Kaulah
orang pertama yang kuberi tahu ini.”akui Jeom Soon. Kim Geum seperti tak
menyangka mendengarnya.
“Makanya
itu,... bantu aku temui mereka pura-pura jadi penulis atas namaku?” rengek Jeom
Soon. Kim Geum seperti tak yakin
“Jurusanku
IPA, aku tidak tahu banyak tentang seni liberal.” Ucap Kim Geum
“Kau hanya
perlu melakukan wawancara dan menandatangani kontrak. Aku akan membayarmu setengah
setelah menerima royalti.” Kata Jeom Soon. Kim Geum pikir Tidak perlu.
“Ini
impiannya Jeom Soon.” Ucap Jeom Soon merengek dengan sikap Ageyo-nya.
“Jika kau
membuat wajah begitu... Okeh, baiklah. Ini impianmu, jadi mau gimana lagi?”
kata Kim Geum pasrah. Jeom Soon senang mendengarnya,
“Aku akan
mengatur pertemuan hari Sabtu nanti. Apa Kau ingin makan sosis? Ahh. Aku sudah
merebus telur. Tunggu sebentar.” Kata Jeom Soon lalu bergegas pergi ke dapur.
Kim Geum
akhirnya melihat isi rumah lalu melihat Kantung dupa yang terlihat agak akrab,
dipikiran kalau dimasa silam ada yang sengaja mengantungnya pada sebuah pohon
tapi tak tahu kapan itu.
Ia lalu
melihat sebuah telur dan mengingat kalau sebelumnya pernah memecahkanya. Kim
Geum penasaran kembali menyentuhnya dan retakan semakin besar, wajahnya pun
mulai panik berpikir sudah merusakan barang milik orang lain.
“Bagaimana
ini. Jadi lebih retak... Seharusnya aku tidak menyentuhnya.” Ucap Kim Geum panik dan langsung pergi.
“Ayah???
Apakah itu ayah? Ini aku Jeom Dol” teriak seseorang dari dalam telur.
Jeom Soon
kembali membawakan banyak sosis tapi tak melihat Kim Geum lalu kaget melihat
telur kakaknya kembali retak, lalu berteriak keluar rumah memanggil ibunya.
Ok Nam
melihat retakan pada telur anaknya, Jeom Soon pikir karena bermain bersamanya
pagi ini dan gara-gara itu jadi retak.
Ok Nam berpikir kalau anaknya siap menetas, lalu memanggil Jeom Dol tapi
tak mendengar apapun. Jeom Soon meminta ibunya agar berhati-hati karena takut
pecah.
“Kalu Dia
retak. Bukankah dia akan membusuk jika dibiarkan pada suhu kamar? Ketchup yang terbuka
harus didinginkan juga.” Ucap Jeom Soon. Ok Nam pikir tak mungkin seperti itu
dan melihatnya nanti.
Jeom Soon
menatap telur memanggil “Oppa” dengan
wajah sedih.
Empat
orang seperti sedang bermain menyentil baju, Salah seorang pria marah karena
tangan Jeom Soon itu tidak berguna dan langsung mengejeknya. Jeom Soon pun
menangis, Saat itu Jeom Dol datang memarahi tiga anak nakal dan mengajak Jeom
Soon pergi saja.
“Sudah
kubilang jangan mengejek Jeom Soon.” Teriak Jeom Dol dan akhirnya ketiganya
pergi.
“Jangan
nangis.... Jeom Soon, nangis terus nanti jadi kebiasaan. Bagaimana kau akan
hidup tanpa aku?” uap Jeom Dol
“Anak-anak
mengejekku karena tidak ada satu jari, tidak punya ayah, dan aneh. Mereka
bilang aku tidak bisa menikah kalau besar nanti.” rengek Jeom Soon.
“Apa Kau
percaya? Wajahmu sangat cantik.” Kata Jeom Dol. Jeon Soon pun mempercayainya.
“Tentu
saja. Dan bahkan jika kau tidak bisa menikah...Ahh.. Itu tidak akan pernah
terjadi, tapi bahkan jika terjadi, maka kau dan aku bisa tinggal bersama ibu. Kenapa
kau khawatir?” kata Jeom Soon.
Jeom Dol
yang sudah tua akhirnya tetap bersama adiknya Jeom Soon yang sudah menua. Jeom
Soon mengingat semua kenangan kakaknya tak bisa menahan tangisnya.
Tuan Park
dkk berdiri depan plang [Badan Pekerjaan Paruh Waktu] Tuan Go menyakinkan kalau lihat mantan suami Nyonya Oh keluar dari gedung ini. Tuan Park mengingat sebelumnya saat itu
bertabrakan dengan pria itu setelah keluar dari Badan Pekerjaan Paruh Waktu.
“Ayo
masuk ke dalam. Kita akan menemukan sesuatu.” Kata Nyonya Oh tak sabaran.
“Gaji
2.000.000 merupakan peluang bagus untuk menabung. Memancing kepiting biasanya digaji
2.500.000 plus asuransi, jadi itu bagus, tapi kau adalah pemula. Penangkapan
udang lebih baik untukmu.” Ucap si Pria yang bos dari biro pekerja paruh waktu.
“Laki-laki
yang ada di sini tadi, terlihat baik, berpakaian seperti pengemis. Apa Dia akan
berada di perahu udang juga?” ucap Tuan Goo memastikan
“Berapa
kali aku harus memberitahumu? Dia menandatangani kontrak. Aku dulunya PNS, jadi sangat tahu pekerjaan
seperti ini... Lalu, kalian jangan terlambat besok pagi. Kalian Pergi ke rumah
mandi yang bagus, mandi lalu istirahatlah.” Kata si Bos memberikan uang pada ketiganya.Tuan
Park kaget melihat uang 50ribu won.
Dokter
Lee mengingat kembali percakapan dengan Yi Hyun kalau melihat penampakan, tapi
ia tak yakin dan merasa kalau tidak masuk akal, bahkan Peri itu memanggil Yi Hyun
sebagai suaminya, lalu melihat wajah Ok Nam terlihat muda.
“Dipikir-pikir,
aku semakin seperti dirinya.” Ucap Dokter Lee lalu melihat telp dari Yi Hyun.
“Apa
bukuku di kantormu?” tanya Yi Hyun. Dokter Lee ingin tahu buku apa.
“Aku
meminjamnya dari Kim Geum. Ini untuk kelas utama dan aku harus mengembalikannya
hari ini.” Kata Yi Hyun lalu tiba-tiba menemukan dalam laci dan meminta maaf
pada Dokter Lee.
“Apa Kau
bahkan tidak ingat di mana kau meletakan buku-buku penting sekarang? Kau
benar-benar tergila-gila dengan wanita aneh. Kau itu seorang Profesor yang
memberi kuliah.” Keluh Dokter Lee
“Kenapa
kau mengeluh? Dan dengan siapa yang kau bicarakan?” kata Yi Hyun
“Wanita
truk kopi... Wanita yang mata bulatnya cantik.” Ucap Dokter Lee seperti
cemburu. Yi Hyun tak percaya kalau Dokter Lee melihat sama juga.
“Kurasa
begitu... Apa yang terjadi? Kenapa dia terlihat cantik oleh kita saja?” kata
Dokter Lee. Yi Hyun pikir dugaanya itu benar.
Dokter
Lee yang kesal langsung menutup telpnya mengeluh karena Ok Nam yang sangat
cantik dan membuatnya sangat kesal.
Jeom Soon
menari-nari di kamarnya, Ibunya pikir kalau sedang dengar taryeong. Jeom Soon
mengeluh agar ibunya jangan katakan itu, karena lagu yang diputar itu gaya swag
yang berbeda lalu mematikan lagunya. Ok Nam pikir Jeom Soon bisa terus
menyalakannya.
“Jadi,
Apa kau sudah ketemu kantor Paman Kim, Tanpa tersesat?” tanya Jeom Soon.
“Aku bukan
anak kecil. Jalannya ketemu dengan baik.” Ucap Ok Nam.
“Tidak
semua orang dewasa melakukan hal-hal dengan benar.” Komentar Jeom Soon. Ok Nam
heran dengan yang dikatakan Jeom Soon.
“Ibu ,
tentang Paman Kim. Ketika kau sakit kemarin, dia mengatasi semua masalah, tapi
dia sangat frustasi. Ketika dia menemukanmu, dia terlihat khawatir dan
membawamu berlari. Lalu Aku berteriak "Kanan". Cerita Jeom Soon tapi
Kim Geum malah lurus.
“Tapi dia
malah berbalik ke kiri. Lalu Dia pergi untuk mengambil buah persik... dan
kembali dua jam dengan basah kuyup karena keringat.” Cerita Jeom Soon
mengingatnya.
“Aku pergi
ke supermarket 24 jam tapi ini bukan musim persik.” Ucap Kim Geum panik.
Jeom Soon
menceritakan kalau Kim Geum yang datang dengan tangan kosong. Ok Nam pikir kalau
Kim Geum yang terlalu tegar serta orang baik. Ia mengingat dimasa lalu ayah
Jeom Soon sering pergi untuk menjual kayu bakar tapi pulang dengan tangan
kosong.
“Dia akan
menukarnya dengan sesuatu jika kayu itu tak laku. Tapi, dia membawanya pulang
kembali.” cerita Ok Nam
“Aku
terlalu kecil untuk mengingat banyak hal, tapi aku ingat kita miskin karena
salahnya.” Ucap Jeom Soon
“Dia akan
sangat kesal mendengarnya. Tapi Setidaknya berkat dia, lantai kita selalu
hangat. Kita punya banyak kayu bakar yang tidak bisa dia jual, dan dia
menyayangi kita, kitapun selalu punya hati yang hangat. Aku bisa melupakan yang
lainnya tapi tidak dengan kehangatan itu.” Ucap Ok Nam dengan wajah sumringah.
“Yah itu Baik
untukmu karena menikahi pria yang memanaskan lantai. Nikmati kenangan masa
lalumu sambil mendengarkan taryeong.” Ejek Jeom Soon akan mulai tidur.
“Baik.. Aku
benar-benar bahagia bahwa kami bertemu lagi.” Kata Ok Nam melihat gantungan
dupa seperti berharap banyak.
Yi Hyun
datang ke kamar Kim Geum mengembalikan buku lalu melihat pohon yang diberikan Ok Nam seperti ingin menyentuhnya. Saat itu
tiba-tiba Kim Geum sudah ada dibelakangnya bertanya sedang apa. Yi Hyun mengaku
Tidak ada, dan mengaku hanya meletakkan buku di atas mejanya.
Yi Hyun
menuruni tangga dan tiba-tiba merasakan kepalanya sakit lalu tiba-tiba di
pikiran melihat gantunya yang sama bergambar kupu-kupu. Ia pun binggung ingatan
apa itu.
Flash Back
Saat itu
Ok Nam keluar dari air terjun, Yi Hyun di masa lalu hanya bisa tertunduk malu
memeberikan bajunya agar menutupi badan Ok Nam. Ok Nam melihat Yi Hyun bertanya
apakah lihat baju bersayap yang dilipat di bebatuan.
“Rusa
yang kuikuti ke arah sini mengambilnya.” Kata Yi Hyun. Ok Nam bingung
“Aku
melindung rusa yang mempertahankan hidupnya, dia membawaku ke tempat ini.” Cerita
Yi Hyun
“Bisakah
aku menanyakan namamu?” tanya Ok Nam. Yi Hyun menyebut namanya Bausae.
“Itu
adalah nama yang Dubhe sampaikan bertahun-tahun lalu.” Gumam Ok Nam mengingat
peri saat dikhayangan.
“Dubhe...
Apa kau tak mengingatku?” kata Ok Nam, Yi Hyun pikir Ok Nam salah orang dan
merasa tidak mengenalnya juga. Ok Nam tiba-tiba memeluk Yi Hyun tanpa ragu
“Meskipun
semuanya berubah dan kita melupakan banyak orang, ada sesuatu yang tidak pernah
bisa kita lupakan. “ kata Ok Nam yakin
“Untukmu,
periku, aku akan menemukan gaun bersayapmu.”ucap Yi Hyun akhirnya mengendong Ok
Nam keluar dari air terjun dan pergi. Saat itu seekor rusa menatap keduanya
dengan mata berkaca-kaca.
Yi Hyun
seperti terbesit kembali ingatan dimasa lalu.
Prolog
[Apa Jung
Yi Hyun mengalami cinta pertama?]
Yi Hyun
menjelaskan didepan kelas, Prokariota tidak memiliki inti yang terikat membran
dan organel. Seorang mahasiswa, berkomentar Yi Hyun yang mengenakan jaket itu
lagi
“Jika aku
bereinkarnasi, aku akan terlahir sebagai jaket itu.” Bisik si wanita, wanita
lain pikir akan kemeja dan juga satunya juga ingin menjadi pakaian dalamnya.
“Prof ,
beritahu kami tentang cinta pertamamu. Masih ada lima menit tersisa di kelas
ini, jadi kau harus melakukannya” ucap Murid yang duduk dibagian depan.
“Apa yang
kau lihat adalah organisme yang timku sudah teliti. Ini organisme multisel yang
dikenal sebagai nematoda parasit yang ditemukan 17 tahun yang lalu oleh seorang
ahli biologi Jerman. Ini adalah cacing berambut kupu-kupu yang berjalan dengan nama
ilmiah meloidogyne partityla.” Jelas Yi Hyun meperlihatkan layarnya.
“Itu
adalah cinta pertamaku.”Akui Yi Hyun yaitu cacing yang sama seperti Ok Nam.
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan..
hihihi...
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tinggal Klik disini, buat
yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun
ini
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar