PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 20 November 2018

Sinopsis Mama Fairy and the Woodcutter Episode 5 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN

Kim Geum makan dengan ibunya lalu bertanya apakah Yi Hyun sarapan hari ini. Ibunya pikir Yi Hyun pasti menyukai makanannya karena makan dua mangkuk.Kim Geum tahu kalau Yi Hyun bukan orang yang punya nafsu makan besar.
“Seperti kukatakan, masakan ibu sangat nikmat.” Puji Kim Geum. Ibunya memuji kalau Kata-kata putranya sangat manis.
“Dia juga berbicara dalam dialek Seoul yang sempurna. Ibu juga hebat.” Ungkap Kim Geum. Ibu Kim Geum pun bangga mendengarnya.
“Pemilik toko kelontong benar-benar berpikir bahwa aku berasal dari Seoul. Itu pasti karena aku fashionable. Kurasa itu membuat orang lain berpikir aku berasal dari Seoul.” Kata Ibu Kim Geum banga memperlihatkan model rambutnya.
“Kau ingat kerabatnya pemilik perusaaan itu? Aku menunjukkan foto Profesormu, tapi dia tiba-tiba terdiam. “ kata Ibu Kim Geum
“Apa Dia tidak terkesan? Katamu dia cantik.”kata Kim Geum heran
“Itu sebabnya aku tidak mengerti. Aku bukan orang yang ikut campur dalam kehidupan orang lain, tapi tetap saja. Bagaimanapun, aku merasa itu mencurigakan bahwa tidak ada yang pernah tertarik padanya.” Komentar Ibu Kim Geum
“Tak peduli seberapa kerasnya belajar. Pria harusnya secara naluri merespons wanita muda. Aku merasa curiga karena Prof-mu menghabiskan sebagian besar waktunya dengan serangga.” Ucap Ibu Kim Geum.
“Dia sangat populer.” Kata Kim Geum membela. Ibunya pikir itu karena Yi Hyun yang terlihat tinggi dan sehat.
“Bagaimana denganmu? Apa ada yang tertarik padamu?” goda Ibu Kim Geum
“Tidak perlu mengkhawatirkanku.” Ucap Kim Geum tersipu malu.
“Tentu saja... Kenapa aku harus mengkhawatirkan putraku? Aku menyetujui wanita mana pun yang menyukaimu.” Kata Ibu Kim Geum
“Perasaanku juga penting.” Ungkap Kim Geum. Ibu menyetujuinya.
“Jika kalian berdua jatuh cinta, aku tidak akan keberatan siapa pun dia.” Kata Ibu Kim Geum. 



Yi Hyun sedang melihat seperti bentu cacing di mikroscope lalu bertanya apakah Jumlahnya meningkat dengan mereka yang berada di habitat baru, Jung Min menjawab kalau suhu serta makanan dikontrol, dan bertanya apakah harus memisahkanya.
“Sepertinya harus... Bawakan aku sampel untuk Grup A... Yang ada di inkubator.” Ucap Yi Hyun.
Jung Min akan pergi, Yi Hyun melihat lagi dalam mikroscop lalu dikaget karena cacing berubah seperti dalam mimpinya lalu berkata “Aku sudah mencintaimu untuk waktu yang lama.” Jung Min binggung, Yi Hyun menenangkan diri agar bisa fokus.
“Haruskah kubelikan kopi? Waktu Hari yang lain, Fokus Kyunng Sik didorong berkat Air Hitam.” Ucap Jung Min
“Air Hitam? Apa Dari truk kopi di perpustakaan? Barista tidak ada pagi ini. Mungkinkah sudah ada disana sekarang?” tanya Yi Hyun. Jung Min menjawab tak tahu.
“Prof  Jung Apa Kau ada kelas di ruang budaya?” tanya Dokter Lee masuk ruangan. Yi Hyun menjawab kalau Tuan Park dan mahasiswanya ada di sana. Jung Min pun menyapa Dokter Lee.
“Kau cantik seperti biasanya. Apa Kau masih tidak ingin memberikanku rahasianya?” ucap Jung Min
“Inilah kenapa aku tetap ingin datang ke sini.” Kata Dokter Lee senang. Yi Hyun heran melihat senyuman Dokter Lee.
“Aku melihat amarahmu sudah mereda.” Ejek Yi Hyun. Dokter Lee menyuruh Yi Hyun memikir urusannya sendiri.
“Kulihat, kau mengamati cinta pertamamu. Apa cintamu masih dalam anganmu?” ejek Dokter Lee. Yi Hyun tak ingin membahasnya lalu melihat sosok Ok Nam. 
Ok Nam melewati pintu ruangan Yi Hyun dan Yi Hyun memanggilnya, lalu bertanya Bagaimana bisa Ok Nam masuk ke dalam dan tahu keberadaany dengan wajah penuh semangat. Dokter Lee yang melihatnya menatap sinis. Ok Nam mengaku kalau akan bertemu dengan Kim Geum. Yi Hyun seperti menahan rasa kecewa menunjuk kalau Kim Geum ada di lab sebelah. 



Kim Geum keluar lab saat Ok Nam akan masuk dengan wajah kaget bertanya ada apa Ok Nam datang karena seharusnya lebih banyak beristirahat. Ok Nam mengaku  sudah baik-baik saja sekarang dan merasa sudah banyak menyusahkan Kim Geum kemarin.
“Jangan bicara seperti itu.” Ucap Kim Geum merendahkan diri. Ok Nam lalu memberikan bawaanya dan membukanya.
“Aku tidak terlalu punya banyak bakat tapi aku bisa memekarkan bunga. Ini Untukmu, aku memekarkan bunga teratai. Walaupun Ini masih hanya kuncup, tapi jika kau menyiraminya dan berbicara manis dengannya, maka itu akan segera mekar.” Kata Ok Nam. Kim Geum mengucapkan terimakasih. 



Yi Hyun duduk melamun seperti tak percaya kalau Ok Nam mencari Kim Geum bukan dirinya. Jung Min memberitahu Yi Hyun kalau sudah membawa sampel dari inkubator. Yi  Hyun hanya diam saja, sampai akhirnya Jung Min berteriak memanggilnya dan tersadar dari lamunannya.
“Aku membawakan sampelnya.” Kata Jung Min untuk kedua kalinya, Dokter Lee melihat tingkah Yi Hyun memilih untuk pamit pergi saja.
“Baik, aku akan membantumu menghubungi ruang budaya.” Kata Yi Hyun.
Dokter Lee keluar dari ruang lab melihat Kim Geum yang sedang berbicara dengan Ok Nam, lalu dimatanya Ok Nam terlihat seperti gadis muda dengan baju hanbook. 

Kim Geum kembali ke Lab terus tersenyum, Yi Hyun bertanya ada apa dengan anak muridnya itu. Kim Geum blak-blakan mengaku kalau  benar-benar menyukai Ok Nam. Yi Hyun hanya bisa melonggo. 

Flash back
“Ketika masih kecil, aku sering mendengar bahwa aku lebih bodoh dari yang lain.Aku telat bisa bicara, dan juga tidak bisa membaca buku. Aku sering bicara sendiri, jadi teman sekelasku selalu menggangguku karena itu.”
Kim Geum berbicara pada seorang kalanjengking meminta maaf, dan memberi nama binatang yang ditemukanya dari Bong Pal, Yong Rye., Alex. Ia mengatakan kalau tidak bisa bermain dengan mereka lagi, karena akan dilaporkan ke rumah sakit jiwa.
“Nanti aku dikurung disana selamanya. Namu Sebaliknya, aku akan belajar dengan giat dan mendatangi kalian jika sudah dewasa.” Ucap Kim Geum sedih
“Kim Geum... Kau adalah pria yang mulia. Tolong jangan lupa bahwa bunga teratai berbunga indah tidak peduli betapa berlumpur tempat tinggalnya.” Ucap kodok Alex
“Aku terlalu kecil untuk memahaminya saat itu, tapi ketika aku tumbuh dewasa, aku akhirnya memahami apa yang dikatakan Alex.”
Saat ditaman Ok Nam memuji Kim Geum adalah makhluk yang sangat istimewa menurutnya Mungkin dunia menganggapnya lemah, tapi sifat jujur dan sifat baiknya bersinar melalui kabut duniawi di sekitarmu.
“Dan setiap kali aku berjuang, kata-kata itu sangat membantuku.” Ungkap Kim Geum. 


Dokter Lee akan bersiap pulang, lalu teringat kembali yang dikatakan Yi Hyun sebelumnya
“Wanita yang menyeduh kopi ini terlihat seperti nenek tua, wanita muda, dan peri. Penampilannya terus berubah.” Ucap Yi Hyun. Dokter Lee pikir kalau Yi Hyun melihat penampakan?
“Itu bisa saja penampakan.” Kata Yi Hyun. Dokter Lee merasa Yi Hyun tak berpikir seperti itu. Yi Hyun merasa kalau itu tak masuk akal.
Dokter Lee mengingat semuanya berpikir kalau ini gila dan mustahil karena sebelumnya juga sempat melihat Ok Nam dimatanya adalah wanita muda bukan seorang nenek.
“Aku pasti sudah melihat penampakan juga.” Kata Dokter Lee menyakinkan diri sendiri. 

Kim Geum membawa pot bunga yang diberikan Ok Nam dengan hati-hati. Yi Hyun melihatnya mengeluh karena Kim Geum seperti membawa bayi dan sangat menghargainya. Kim Geum tak meperdulikanya, lalu membahas tentang ibunya yang berbicara tentang wanita muda hari ini.
“Apa Kau mau menemuinya?” tanya Kim Geum. Yi Hyun langsung berteriak marah.
“Jika kau dan Ibumu bersikukuh untuk menikahiku, aku akan hidup bersamamu selamanya. “ kata Yi Hyun. Kim Geum mulai ketakutan
“Makanya itu, jagalah sikapmu.” Tegas Yi Hyun memperingati. 

Keduanya sampai dirumah, Yi Hyun menawarkan bantuan untuk membawankanya. Kim Geum langsung menolaknya,  Yi Hyun mengeluh kalau itu tak akan dicuri olehnya dan ingin tahu alasan Ok Nam memberikan bunga itu untuk Kim Geum.
“Sebenarnya, dia sakit kemarin, jadi aku membantu merawatnya.” Akui Kim Geum
“Ohhh Begitu, jadi temanmu yang sakit adalah Seon Ok Nam?” tanya Yi Hyun
“Ya. Walaupun itu bukan apa-apa.” Akui Kim Geum. Yi Hyun ingin tahu Sakit apa dia.
“Dia sakit perut... Kudengar dia bisa sakit jika dia menyembunyikan identitasnya.” Kata Kim Geum. Yi Hyun kaget mendengarnya mengingat kejadian sebelumnya. 


Flash Back
Yi Hyun meminta agar Ok Nam  tidak menyebut dirinya peri di depan orang lain mulai sekarang. Ok Nam pikir menyebut dirinya peri karena itu dirinya memang peri, dan tidak peduli bahkan jika orang-orang menggosipkannya. Yi Hyun meminta agar Ok Nam berjanjilah akan berhenti mengatakan hal itu.
“Apa kau tidak percaya bahwa aku adalah peri? Tapi Baiklah, aku akan menuruti perkataan suamiku” kata Ok Nam
“Sejak kapan dia sakit? Seberapa buruk itu...” kata Yi Hyun mengkhawatirkan Ok Nam. 
Kim Geum kembali ke kamar melihat ibunya tertidur pula lalu menaruh pot dekat kaca sambil menatap bulan purnama yang bersinar terang.

“Aku Si Harimau Jeom Soon. Hanya ibuku, wanita tercantik di dunia dan aku sendiri di keluargaku. Wahh... Aku hampir membuat kesalahan. Aku tidak boleh melupakan Oppa-ku. Dia belum keluar dari telurnya, jadi Oppa tidak bisa menyalahkanku karena lupa menyebutkannya.” Ucap Jeom Soon yang berubah jadi harimau.
“Ibuku berusia 699 tahun umur manusia. Dia seorang janda. Ayahku meninggal ketika aku masih kecil. Tidak peduli seberapa keras aku berusaha, aku tidak mengingatnya.”
Ibunya meminta agar anaknya jangan terlalu banyak makan sosis hari ini.
“Ibu bilang, dia akan menemukan Ayahku yang bereinkarnasi, tapi aku tak terlalu peduli. Daripada menemukan ayahku, aku ingin Oppa segera menetas.”
Jeom Soon berubah menjadi kucing dan bermain dengan telur tempat kakaknya berada.  Saat itu terdengar suara seorang pria memanggil Jeom Soon, kucing kecil pun berlari
“Ada seseorang yang sering mengunjungi ibuku akhir-akhir ini. Namanya Paman Kim Geum”
Kim Geum membawa sebuah kotak, memberikan hadiah untuk Jeom Soon. Jeom Soon senang melihatnya dan merasa kalau sedang membuntuhkan sebuah kotak untuk tidur. Kim Geum binggung karena hadiah yan dimaksud ada ditanganya. Jeom Soon pun mengunakan sebuah topi dan syal yang diberikan Kim Geum.
“Aku sangat menyukainya karena dia mendengarkanku dan berteman denganku.” 


Kim Geum melihat Jeom Soon itu terlihat sangat cantik. Jeom Soon berubah menjadi manusia mengaku butuh bantua Kim Geum dan tahu paman itu punya perasaan pada ibunya jadi meminta bantua agar bisa menemui penerbit buku.
“Rumah penerbitan? Apa Mereka menghubungi tentang novelmu?”ucap Kim Geum. Jeom Soon membenarkan.
“Tapi, tahu sendiri aku berubah jadi macan... Maksudku, kucing sepanjang waktu. Jadi, ibuku pasti khawatir. Sebenarnya, aku bahkan belum memberitahunya dan Kaulah orang pertama yang kuberi tahu ini.”akui Jeom Soon. Kim Geum seperti tak menyangka mendengarnya.
“Makanya itu,... bantu aku temui mereka pura-pura jadi penulis atas namaku?” rengek Jeom Soon. Kim Geum seperti tak yakin
“Jurusanku IPA, aku tidak tahu banyak tentang seni liberal.” Ucap Kim Geum
“Kau hanya perlu melakukan wawancara dan menandatangani kontrak. Aku akan membayarmu setengah setelah menerima royalti.” Kata Jeom Soon. Kim Geum pikir Tidak perlu.
“Ini impiannya Jeom Soon.” Ucap Jeom Soon merengek dengan sikap Ageyo-nya.
“Jika kau membuat wajah begitu... Okeh, baiklah. Ini impianmu, jadi mau gimana lagi?” kata Kim Geum pasrah. Jeom Soon senang mendengarnya,
“Aku akan mengatur pertemuan hari Sabtu nanti. Apa Kau ingin makan sosis? Ahh. Aku sudah merebus telur. Tunggu sebentar.” Kata Jeom Soon lalu bergegas pergi ke dapur. 



Kim Geum akhirnya melihat isi rumah lalu melihat Kantung dupa yang terlihat agak akrab, dipikiran kalau dimasa silam ada yang sengaja mengantungnya pada sebuah pohon tapi tak tahu kapan itu.
Ia lalu melihat sebuah telur dan mengingat kalau sebelumnya pernah memecahkanya. Kim Geum penasaran kembali menyentuhnya dan retakan semakin besar, wajahnya pun mulai panik berpikir sudah merusakan barang milik orang lain.
“Bagaimana ini. Jadi lebih retak... Seharusnya aku tidak menyentuhnya.”  Ucap Kim Geum panik dan langsung pergi.
“Ayah??? Apakah itu ayah? Ini aku Jeom Dol” teriak seseorang dari dalam telur.
Jeom Soon kembali membawakan banyak sosis tapi tak melihat Kim Geum lalu kaget melihat telur kakaknya kembali retak, lalu berteriak keluar rumah memanggil ibunya.

Ok Nam melihat retakan pada telur anaknya, Jeom Soon pikir karena bermain bersamanya pagi ini dan gara-gara itu jadi retak.  Ok Nam berpikir kalau anaknya siap menetas, lalu memanggil Jeom Dol tapi tak mendengar apapun. Jeom Soon meminta ibunya agar berhati-hati karena takut pecah.
“Kalu Dia retak. Bukankah dia akan membusuk jika dibiarkan pada suhu kamar? Ketchup yang terbuka harus didinginkan juga.” Ucap Jeom Soon. Ok Nam pikir tak mungkin seperti itu dan melihatnya nanti.
Jeom Soon menatap telur memanggil “Oppa”  dengan wajah sedih. 

Empat orang seperti sedang bermain menyentil baju, Salah seorang pria marah karena tangan Jeom Soon itu tidak berguna dan langsung mengejeknya. Jeom Soon pun menangis, Saat itu Jeom Dol datang memarahi tiga anak nakal dan mengajak Jeom Soon pergi saja.
“Sudah kubilang jangan mengejek Jeom Soon.” Teriak Jeom Dol dan akhirnya ketiganya pergi.
“Jangan nangis.... Jeom Soon, nangis terus nanti jadi kebiasaan. Bagaimana kau akan hidup tanpa aku?” uap Jeom Dol
“Anak-anak mengejekku karena tidak ada satu jari, tidak punya ayah, dan aneh. Mereka bilang aku tidak bisa menikah kalau besar nanti.” rengek Jeom Soon.
“Apa Kau percaya? Wajahmu sangat cantik.” Kata Jeom Dol. Jeon Soon pun mempercayainya.
“Tentu saja. Dan bahkan jika kau tidak bisa menikah...Ahh.. Itu tidak akan pernah terjadi, tapi bahkan jika terjadi, maka kau dan aku bisa tinggal bersama ibu. Kenapa kau khawatir?” kata Jeom Soon.
Jeom Dol yang sudah tua akhirnya tetap bersama adiknya Jeom Soon yang sudah menua. Jeom Soon mengingat semua kenangan kakaknya tak bisa menahan tangisnya. 



Tuan Park dkk berdiri depan plang [Badan Pekerjaan Paruh Waktu] Tuan Go menyakinkan  kalau lihat mantan suami Nyonya Oh  keluar dari gedung ini.  Tuan Park mengingat sebelumnya saat itu bertabrakan dengan pria itu setelah keluar dari Badan Pekerjaan Paruh Waktu.
“Ayo masuk ke dalam. Kita akan menemukan sesuatu.” Kata Nyonya Oh tak sabaran.
“Gaji 2.000.000 merupakan peluang bagus untuk menabung. Memancing kepiting biasanya digaji 2.500.000 plus asuransi, jadi itu bagus, tapi kau adalah pemula. Penangkapan udang lebih baik untukmu.” Ucap si Pria yang bos dari biro pekerja paruh waktu.
“Laki-laki yang ada di sini tadi, terlihat baik, berpakaian seperti pengemis. Apa Dia akan berada di perahu udang juga?” ucap Tuan Goo memastikan
“Berapa kali aku harus memberitahumu? Dia menandatangani kontrak. Aku  dulunya PNS, jadi sangat tahu pekerjaan seperti ini... Lalu, kalian jangan terlambat besok pagi. Kalian Pergi ke rumah mandi yang bagus, mandi lalu istirahatlah.” Kata si Bos memberikan uang pada ketiganya.Tuan Park kaget melihat uang 50ribu won. 


Dokter Lee mengingat kembali percakapan dengan Yi Hyun kalau melihat penampakan, tapi ia tak yakin dan merasa kalau tidak masuk akal, bahkan Peri itu memanggil Yi Hyun sebagai suaminya, lalu melihat wajah Ok Nam terlihat muda.  
“Dipikir-pikir, aku semakin seperti dirinya.” Ucap Dokter Lee lalu melihat telp dari Yi Hyun. 

“Apa bukuku di kantormu?” tanya Yi Hyun. Dokter Lee ingin tahu buku apa.
“Aku meminjamnya dari Kim Geum. Ini untuk kelas utama dan aku harus mengembalikannya hari ini.” Kata Yi Hyun lalu tiba-tiba menemukan dalam laci dan meminta maaf pada Dokter Lee.
“Apa Kau bahkan tidak ingat di mana kau meletakan buku-buku penting sekarang? Kau benar-benar tergila-gila dengan wanita aneh. Kau itu seorang Profesor yang memberi kuliah.” Keluh Dokter Lee
“Kenapa kau mengeluh? Dan dengan siapa yang kau bicarakan?” kata Yi Hyun
“Wanita truk kopi... Wanita yang mata bulatnya cantik.” Ucap Dokter Lee seperti cemburu. Yi Hyun tak percaya kalau Dokter Lee melihat sama juga.
“Kurasa begitu... Apa yang terjadi? Kenapa dia terlihat cantik oleh kita saja?” kata Dokter Lee. Yi Hyun pikir dugaanya itu benar.
Dokter Lee yang kesal langsung menutup telpnya mengeluh karena Ok Nam yang sangat cantik dan membuatnya sangat kesal.


Jeom Soon menari-nari di kamarnya, Ibunya pikir kalau sedang dengar taryeong. Jeom Soon mengeluh agar ibunya jangan katakan itu, karena lagu yang diputar itu gaya swag yang berbeda lalu mematikan lagunya. Ok Nam pikir Jeom Soon bisa terus menyalakannya.
“Jadi, Apa kau sudah ketemu kantor Paman Kim, Tanpa tersesat?” tanya Jeom Soon.
“Aku bukan anak kecil. Jalannya ketemu dengan baik.” Ucap Ok Nam.
“Tidak semua orang dewasa melakukan hal-hal dengan benar.” Komentar Jeom Soon. Ok Nam heran dengan yang dikatakan Jeom Soon.
“Ibu , tentang Paman Kim. Ketika kau sakit kemarin, dia mengatasi semua masalah, tapi dia sangat frustasi. Ketika dia menemukanmu, dia terlihat khawatir dan membawamu berlari. Lalu Aku berteriak "Kanan". Cerita Jeom Soon tapi Kim Geum malah lurus.
“Tapi dia malah berbalik ke kiri. Lalu Dia pergi untuk mengambil buah persik... dan kembali dua jam dengan basah kuyup karena keringat.” Cerita Jeom Soon mengingatnya.
“Aku pergi ke supermarket 24 jam tapi ini bukan musim persik.” Ucap Kim Geum panik.
Jeom Soon menceritakan kalau Kim Geum yang datang dengan tangan kosong. Ok Nam pikir kalau Kim Geum yang terlalu tegar serta orang baik. Ia mengingat dimasa lalu ayah Jeom Soon sering pergi untuk menjual kayu bakar tapi pulang dengan tangan kosong.
“Dia akan menukarnya dengan sesuatu jika kayu itu tak laku. Tapi, dia membawanya pulang kembali.” cerita Ok Nam
“Aku terlalu kecil untuk mengingat banyak hal, tapi aku ingat kita miskin karena salahnya.” Ucap Jeom Soon
“Dia akan sangat kesal mendengarnya. Tapi Setidaknya berkat dia, lantai kita selalu hangat. Kita punya banyak kayu bakar yang tidak bisa dia jual, dan dia menyayangi kita, kitapun selalu punya hati yang hangat. Aku bisa melupakan yang lainnya tapi tidak dengan kehangatan itu.” Ucap Ok Nam dengan wajah sumringah.
“Yah itu Baik untukmu karena menikahi pria yang memanaskan lantai. Nikmati kenangan masa lalumu sambil mendengarkan taryeong.” Ejek Jeom Soon akan mulai tidur.
“Baik.. Aku benar-benar bahagia bahwa kami bertemu lagi.” Kata Ok Nam melihat gantungan dupa seperti berharap banyak. 

Yi Hyun datang ke kamar Kim Geum mengembalikan buku lalu melihat pohon yang diberikan  Ok Nam seperti ingin menyentuhnya. Saat itu tiba-tiba Kim Geum sudah ada dibelakangnya bertanya sedang apa. Yi Hyun mengaku Tidak ada, dan mengaku hanya meletakkan buku di atas mejanya.
Yi Hyun menuruni tangga dan tiba-tiba merasakan kepalanya sakit lalu tiba-tiba di pikiran melihat gantunya yang sama bergambar kupu-kupu. Ia pun binggung ingatan apa itu.

Flash Back
Saat itu Ok Nam keluar dari air terjun, Yi Hyun di masa lalu hanya bisa tertunduk malu memeberikan bajunya agar menutupi badan Ok Nam. Ok Nam melihat Yi Hyun bertanya apakah lihat baju bersayap yang dilipat di bebatuan.
“Rusa yang kuikuti ke arah sini mengambilnya.” Kata Yi Hyun. Ok Nam bingung
“Aku melindung rusa yang mempertahankan hidupnya, dia membawaku ke tempat ini.” Cerita Yi Hyun
“Bisakah aku menanyakan namamu?” tanya Ok Nam. Yi Hyun menyebut namanya Bausae.
“Itu adalah nama yang Dubhe sampaikan bertahun-tahun lalu.” Gumam Ok Nam mengingat peri saat dikhayangan.
“Dubhe... Apa kau tak mengingatku?” kata Ok Nam, Yi Hyun pikir Ok Nam salah orang dan merasa tidak mengenalnya juga. Ok Nam tiba-tiba memeluk Yi Hyun tanpa ragu
“Meskipun semuanya berubah dan kita melupakan banyak orang, ada sesuatu yang tidak pernah bisa kita lupakan. “ kata Ok Nam yakin
“Untukmu, periku, aku akan menemukan gaun bersayapmu.”ucap Yi Hyun akhirnya mengendong Ok Nam keluar dari air terjun dan pergi. Saat itu seekor rusa menatap keduanya dengan mata berkaca-kaca.
Yi Hyun seperti terbesit kembali ingatan dimasa lalu. 





Prolog
[Apa Jung Yi Hyun mengalami cinta pertama?]
Yi Hyun menjelaskan didepan kelas, Prokariota tidak memiliki inti yang terikat membran dan organel. Seorang mahasiswa, berkomentar Yi Hyun yang mengenakan jaket itu lagi
“Jika aku bereinkarnasi, aku akan terlahir sebagai jaket itu.” Bisik si wanita, wanita lain pikir akan kemeja dan juga satunya juga ingin menjadi pakaian dalamnya.
“Prof , beritahu kami tentang cinta pertamamu. Masih ada lima menit tersisa di kelas ini, jadi kau harus melakukannya” ucap Murid yang duduk dibagian depan.
“Apa yang kau lihat adalah organisme yang timku sudah teliti. Ini organisme multisel yang dikenal sebagai nematoda parasit yang ditemukan 17 tahun yang lalu oleh seorang ahli biologi Jerman. Ini adalah cacing berambut kupu-kupu yang berjalan dengan nama ilmiah meloidogyne partityla.” Jelas Yi Hyun meperlihatkan layarnya.
“Itu adalah cinta pertamaku.”Akui Yi Hyun yaitu cacing yang sama seperti Ok Nam. 

Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... MRS G



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar