PS : All images credit and content copyright : MBN
Woo Hyun
datang menemui ibunya, Nyonya Han langsung panik memastikan anaknya baik-baik
saja lalu mengomel karena tak mengenal Yoo Jung sampai anaknya harus selalu
mempertaruhkan dirinya. Ia mengeluh kalau tak tahan melihat anaknya pacaran
dengan perempuan itu lagi. Woo Hyun meminta ibunya diam dengan wajah panik. saat
itu Yoo Jung masuk ruangan.
“Senang
bertemu dengan ibu. Aku aktris Yoon Yoo Jung” sapa Yoo Jung dengan mulut ibu
Woo Hyun tak bisa menutup.
“Kalau
aku laki-laki, aku juga ingin menyelamatkan perempuan seperti ini. Bagaimana
kau bisa mirip sekali denganku waktu masih muda?” kata ibu Woo Hyun.
“Tidak.
Ibu sangat cantik dan Ini makanan buatanku.” Ucap Yoo Jung lalu Joo Won
membantu menaruh diatas meja.
“Ibu, tak
hanya membuatkan keranjang bunga itu, tapi Yoo Jung juga menyiapkan makanan
untuk membantu ibu cepat pulih Dia bergadang semalaman untuk menyiapkannya.”
Ucap Woo Hyun bangga.
“Ibu
pasti akan pulih kembali. kau harus maakan yang banyak agar lebih kuat.” Kata
Yoo Jung
“Kau
kelihatan seperti tak pernah bekerja seharipun, tapi bagaimana bisa, semua
ini... Tapi Terima kasih. Kau berusaha keras.” Ucap Ibu Woo Hyun lalu
memastikan kalau anaknya baik-baik saja karena di artikel katanya kau ditusuk.
“Aku tak
apa. Saat ini ibu melihatku dengan mata kepala ibu sendiri.” Ucap Woo Hyun.
“Lutut
ibu lemas karena kaget melihat beritanya! Woo Hyeon, bisa beri kami waktu untuk
bicara sebentar?” kata ibu Woo Hyun. Woo Hyun menganguk karena kan menemui
Dokter Kim.
Ibu Woo
Hyun berkomentar kalau Setelah melihat Yoo Jung sedekat itu jadi bisa memahami
alasan Woo Hyun suka padanya. Yoo Jung bisa tersenyum mendengarnya. Ibu Woo
Hyun lalu berkomentar sinis kalau tak suka karena Yoo Jung yang membuat anaknya
dalam bahaya dan terluka.
“Aku tak
punya perasaan suka padamu.” Tegas Ibu Woo Hyun. Yoo Jung bisa mengerti dengan
menahan wajah sedih.
“Maaf
membuat ibu marah padahal kau sedang tak sehat. Aku pasti akan membayar
hutangku pada Woo Hyun, tolong awasi kami.” Kata Yoo Jung sopan.
“Yoo
Jeong, Woo Hyun cerita padamu kalau ada wanita yang kupilihkan sebagai calon
istrinya, kan? Ada situasi dalam keluarga kami yang tak bisa kujelaskan padamu.
Aku akan minta terus terang padamu” kata Ibu Woo Hyun dengan wajah serius.
“Kau
harus Lepaskan Woo Hyun. Kau bisa bertemu banyak sekali pria baik dan memilih
di antar mereka dan Pasti banyak pria selain Woo Hyun yang suka padamu.” Kata
Ibu Woo Hyun. Yoo Jung ingin menyela.
“Yoo Jung,buang
saja Woo Hyun... Tinggalkan dan campakkan dia.” Tegas Ibu Woo Hyun. Yoo Jung
tak bisa berkata apa-apa.
Di dalam
mobil
Yoo Jung
terlihat masih sedih lalu bertanya apakah Woo Hyun sama sekali tak punya
perasaan pada calon istri pilihan ibunya. Woo Hyun mengaku tak punya sama
sekali. Yoo Jung memberitahu kalau Ibu Woo Hyun bilang kalau itu harapan
terakhirnya.
“Ibuku
takkan berharap aku menikah dengan wanita yang tak kucintai dan hidup tak
bahagia. Mungkin butuh waktu, tapi perasaan ibu akan berubah.” Kata Woo Hyun
menenangkan.
“Soal
perempuan itu... Apa dia cantik?” tanya Yoo Jung penasaran.
“Dengan
caranya sendiri.”jawab Woo Hyun seperti ingin mengoda Yoo Jung, Yoo Jung
terlihat kesal.
“Menurutku
dia tak lebih cantik darimu, Yoo Jung.” Ungkap Woo Hyun. Yoo Jung tak bisa
menutupi rasa bahagia mendengarnya.
Di rumah
sakit
Ibu Woo
Hyun melihat semua yang dibawakan Yoo Jung seperti tak percaya melihatnya. Ia
tak percaya aklau Yoo Jung mempersiapkan semuanya lalu membaca sebuah surat
yang dituliskan Yo Jung. Yoo Jung
membuat semua masakan untuk ibu Woo Hyun walaupun mencontek dari resep.
“Ibuku meninggal dalam kecelakaan waktu
usiaku 18 tahun. Wajahnya di dalam ingatanku kini memudar. Andai ibuku masih
hidup, aku ingin melakukan apapun yang aku bisa untuknya. Anggap ibu sebagai
pengganti ibuku dan terima hadiahku.”
“Wahh.. Dia
benar-benar kaya, coba lihat jumlahnya.” Ucap Ibu Woo Hyun kaget melihat isi
amplop juga ada uang seratus juta.
Seorang
pria datang memperkenalakan diri sebagai ketua tim Kang Yoon dari kantor Ketua
Choego Group. CEO Han pun memperkenalkanya, sebagai CEO Yoojung Entertainment.
Keduanya pun duduk bersama, Ketua Kang
tahu kalau Investasi dari Haeseong Electronic belum lama ini gagal selama
negosiasi.
“Ya...
Itu terjadi tanpa alasan yang logis.” Akui CEO Han.
“Kudengar
kau mencari investor... Setelah meninjau Yoojeong Entertainment, walaupun
kecil, kami nilai cukup stabil.” Ucap Tuan Kang. CEO Han megucapkan Terima
kasih atas pujianya.
“Namun
dikarenakan skandal Yoon Yoo Jeong dengan CEO Cha Se Hyeon, aku merasa cukup
tak nyaman.” Komentar kata CEO Han.
“Kami tak
peduli soal itu, karena terbukti rumor tanpa dasar yang jelas.” Ucap Ketua Kang
“Baik
dari ukuran grup atau ukuran investasi, Choego jauh lebih besar dari Haeseong.
Aku agak kaget ketika tiba-tiba kau menghubungiku.” Ucap CEO Han.
Tuan Cha
bertanya pada Ketua Kang apakah Semuanya
beres dengan pihak Yoon Yoo Jung, Ketua Kang mengaku sudah. Tuan Ca mengumpakan Ketika mencabut rumput,
harus sampai ke akarnya, kalau sembarangan, maka akan tumbuh lebih mengerikan.
Tuan Kang mengerti dan akan Akan segera
dibereskan. Saat itu Hye Joo datang
“Aku
meneleponmu karena tak bisa menunggu keputusan Woo Hyun.” Kata Tuan Cha. Hye
Joo mengerti.
“Kau bisa
Berunding dengan istriku dan siapkan pertunangan dan pernikahan. Dan Masalah
mengenai perusahaan, bicara padaku.” Ucap Tuan Cha. Hye Joo mengerti.
“Tapi,
ketua... Terus terang, awalnya aku inginmenjadi istri Choego Group. Daripada
menjadi istri Cha Woo Hyeon, kupikir aku harus menjadi menantumu.” Ucap Hye Joo
“Aku suka
karena kau jujur.” Kata Tuan Cha dengan senyumannya.
“Tapi semakin
sering bertemu dengannya, hatiku selalu mengarah pada Woo Hyun. Walau Woo Hyun
tak mau bekerja di Choego Group, aku tak mau kehilangan dia.” Akui Hye Joo.
Saat itu
Nyonya Go masuk dengan wajah marah pada suaminya karena akan meninggalkan Se
Hyun seperti itu. Hye Joo langsung berdiri, Nyonya Go menyindir Hye Joo Seperti
sudah jadi menantu di keluarga mereka karena ia saja berhati-hati masuk ke
kantor ketua tapi Hye Joo ternyata tak kenal takut.
“Dia belum
menikah dengan Woo Hyun! Kau harus tahu batasannya.” Ucap Nyonya Go marah
“Mulai
sekarang aku akan lebih berhati-hati.” Kata Hye Joo, Tuan Cha pun meminta Hye
Joo pergi.
“Se Hyeon
dituduh memanipulasi saham dan bahkan penipuan. Besok, dia akan dipanggil ke
kantor kejaksaan. Apa Kau tetap akanpura-pura tak tahu? Apa Kau benar-benar
akan membuang Se Hyeon?” keluh Nyonya Goo marah
“Kasus perempuan,
judi, menyetir mabuk bahkan narkoba masih belum cukup, Apa kini ada kabar dia
bermain uang? Jadi Mana mungkin kuserahkan posisiku?” kata Tuan Cha
“Woo
Hyeon tak tertarik dengan posisimu. Dia tak menginginkannya!” tegas Nyonya Goo
“Bila
kuserahkan padanya, dia akan lebih baik dariku!” ucap Tuan Cha yakin
“Ketua
Cha, apa kau pernah sekali saja memandang hangat dan tersenyum pada Se Hyeon?
Apa kau pernah bicara padanya dengan kasih seorang ayah? Kalau kau teruskan,
maka aku akan memihak Woo Hyeon dan tak ada pilihan lain selain melawanmu. Woo
Hyeon takkan pernah menuruti kemauanmu.” Tegas Nyonya Go yakin. Tuan Cha pikir
nanti bisa melihatnya.
“Kita
mulai pertikaian keluarga dan lihat siapa yang menang. Aku akan berdiri di
belakang Woo Hyun dan gadis yang dicintainya. Aku akan aktif mendukung mereka.”
Ucap Nyonya Goo lalu keluar dari ruangan.
Woo Hyun
mengangkat telp dari Tuan Yoon karena melihat atikelnya dan menelepon karena khawatir.
Tuan Yoon kesal karena Woo Hyun ditusuk pisau dan akan bilang, "aku baik
saja" karena Woo Hyun "Aku baik saja, jangan khawatir,"
“Kapan
aku selalu bilang begitu? Aku kesakitan dan merasa tak nyaman.”akui Woo Hyun
“Makanya...
Luka pisau sekecil apapun, sakit sekali dan tak nyaman sampai sembuh.” Ucap
Tuan Yoon
“Aku
sudah diobati dan dimanjakan di rumah pacarku.”ucap Woo Hyun bangga
“Woo Hyun,
terima kasih.” Kata Tuan Yoon, Woo Hyun binggung kenapa Tuan Yoon malah
mengucapkan terimaksih padanya.
“Aku
Hanya bersyukur tak ada kejadian buruk.” Kata Tuan Yoo gugup karena
berterimakasih Woo Hyun bisa menyelamatkan anaknya.
“Setelah
jahitannya diambil, aku akan makan di restoran ayah.” Ucap Woo Hyun
“Aku akan
ke sana... Orang sedang sakit mau kemana? Baiklah, cepat sembuh.” Kata Tuan
Yoon bergegas menutup telpnya.
Yoo Joon
datang membawakan minum untuk ayahnya, mengejek kalau Tuan Yoon khawatir dengan
kakaknya. Tuan Yoon membenarkan dan
langsung datang setelah kaget melihat beritanya. Yoo Joon memberitahu itu semua
seperti dalam berita.
“Woo Hyun
hyung menjaganya jadi noona selamat tapi Woo Hyun hyung yang terluka. Makanya
saat ini dia di rumah kami.” Cerita Yoo Joon. Tuan yoon kaget.
“Lukanya
tak terlalu parah tapi dia tinggal sendirian.” Ucap Yoo Joon.
“Benar,
kau harus menjaganya karena berhutang budi padanya. Lalu sekarang bagaimana
kabarmu?” tanya Tuan Yoon.
“Aku baru
belajar manajemen, dan berpikir untuk mulai pacaran.” Akui Yoo Joon bangga.
“Apapun
itu, selama tak buruk, lakukan keinginanmu dan makan yang enak. Hidup
bergembiralah!” kata Tuan Yoon sambil memberikan dua lembar uang.
“Eh...
Ayah Untuk apa memberikan uang padaku?” ucap Yoo Joon tapi tetap menerimanya
dan mengucapkan terimakasih.
“Dan Ini
sup pollack serta lauk.” Kata Tuan Yoon.
Yoo Joon melihat kalau semua makanan itu kesukaan kakaknya dan selalu hanya memperhatikan Yoo Jung.
“Ayah
banyak berbuat salah, itu sebabnya aku melakukan ini” kata Tuan Yoon.
“Jangan
seperti ini, sekarang tebus kesalahan pada nuna, ayah. Itu bukan salah ayah dan
dia juga tahu. Ayah hanya melewatkan waktu yang tepat dan menjadi seperti ini.”
Ucap Yoo Joon menyakinkan.
“Suatu
hari akan tiba saatnya... Apa Ayah tahu gitarmu itu? Aku membuangnya tapi noona
mengambilnya lagi, membersihkan dan menyimpannya juga.. Bukankah itu artinya
noona masih memikirkan ayah?” kata Yoo Joon menyakinkan.
“Sampai
kakakmu memutuskan demikian, jangan bilang apapun.” Pesan Tuan Yoon. Yoo Joon
menganguk mengerti.
Yoo Joon
kaget kalau CEO Han menerima Investasi dari Choego Group. CEO Han memberitahu
kalau 70 milyar sebagai permulaan. Yoo Jung pikir itu 20 milyar lebih banyak dari
Haeseong Electronic dan merasa kalau Biaya pembatalannya takkan mudah.
“Bukankah
biasanya perusahaan entertainment menyerahkan perusahaan mereka karena tak
dapat mengembalikan investasi?” ucap Sung Hoon.
“Bila
berjalan sesuai rencana, maka tak ada masalah.Tapi kita tak bisa memikirkan
semua variabel.” Kata CEO Han
“Lalu
bagaimana kalau skandal antara CEO Cha Se Hyeon dan Yoo Jeong muncul ke permukaan
lagi?” ucap Sung Hoon.
“Jangan
pikirkan aku, ambil keputusan yang tepat. Bukankah semestinya Choego Group sudah
memikirkan masalah itu juga?” kata Yoo Jung
“Investasinya
bagus, tapi aku tak suka Yoo Jung terjebak dalam kesalahpahaman yang aneh karena
hal ini.” Ucap Sung Hoon.
“Perasaanku
juga sama, Makanya aku tanya pendapat kalian.” Jelas CEO Han
“Apa tak
bisa perusahaan berkembang selangkah demi selangkah, perlahan tanpa investasi?”
tanya Sung Hoon.
“Aku tak
yakin tapi tantangan seperti saat ini, menurutku akan baik saja.” Ucap Yoo Jung
“Entah
kenapa aku merasa tak tenang soal ini.” Kata Sung Hoon.
“ Aku
akan pelajari lagi detail tawaran investasi mereka.” Kata CEO Han. Yoo Jung pun
tak bisa berkata apa-apa.
Yoo Jung
keluar dari lift mengejek Sung Hoon yang mengatakan kalau rumor hanya rumor
jadi tak perlu mempedulikannya. Sung Hoon menegaskan kalau ini skalanya berbeda
dengan rumor dengan CEO Cha Se Hyun. Yoo Jung pun mengucapkan terima kasih.
“Karena
aku baru mengucapkan berterima kasih, boleh aku berterima kasih untuk satu hal
lagi?” ucap Yoo Jung. Sung Hoon binggung apa maksudnya.
“Aku
benar-benar ingin tahu perasaan Cha Woo Hyun sesungguhnya. Aku butuh bantuamu.”
Kata Yoo Jung. Sung Hoon bingung apa yang harus dilakukan.
Semua duduk
untuk makan malam, Yoo Joon mengaku kalau langganan di restoran ini dan
kakaknya suka semua makananya jadi sengaja membawa pulang. Yoo Jung mengaku
sedang menjaga tubuhnya jadi tak bisa makan tapi tetap mulai makan.
“Benar!
Rasanya mirip sekali dengan sup pollack yang kau bawa waktu itu.” Kata Yoo Jung
pada Woo Hyun.
“Apa ini
dari satu tempat? Ini Rasanya sama persis.” Komentar Woo Hyun. Sung Hoon
seperti mulai gugup begitu juga Yoo Joon.
“Aku ke
restoran ini sejak masih SMA. Letaknya di sudut pasar kecil, hanya pelanggan
tetap yang sering datang.” Kata Yoo Joon
“Yoo
Joon, terima kasih makanannya.” Ucap Yoo Jung bangga dan mereka pun mulai
makan.
Saat itu
Sung Hoon mulai melakuan aksinya dengan berpura-pura tersedak. Yoo Jung
langsung panik menepuk pundak Sung Hoon meminta agar Pelan-pelan makan karena Perutnya bisa sakit.
Woo Hyun melirik sinis melihat tangan
Yoo Jung menyentuh punggung Sung Hoon.
“Sebaiknya
makan lauk apa?” ucap Sung Hoon memancing, Yoo Joon langsung menyuapi lauk pada
Sung Hoon karena Telur puyuh kesukaannya.
“Sung
Hoon, sepertinya kau sering makan di sini bersama mereka.” Sindir Woo Hyun
tanpa menatap Sung Hoon.
“Aku Tak
hanya sering makan di sini, tapi setengah kehidupanku di sini.”kata Sung Hoon.
“Kenapa
meninggalkan rumah sendiri dan menggangu di rumah orang lain... Aku benar-benar
tak mengerti.” Sindir Woo Hyun
“kenapa
dibilang Menggangggu? Seong Hoon... agak istimewa.” Akui Yoo Jung. Sung Hoon
terlihat cemberut.
“Bagaimana
rasanya hubungan palsu dengan Yoo Jeong?”tanya Sung Hoon
“Kurasa jadi
agak samar antara palsu atau tidak. Yoo Jung, kita jadi semakin dekat, kan?”
kata Woo Hyun.
Yoo Jung
binggung dan akhirnya tersadar, Woo Hyun dan Sung Hoon sama-sama ingin
memberikan minum Tapi Sung Hoon mendorong gelas Woo Hyun agar minum gelas darinya.
Yoo Joon mengeluh dengan sikap ketiganya karena membuatnya sakit perut dimeja
makan. Ketiganya mengelak kalau tak ada apa-apa.
“Oh Yahh!
Aku dapat peran di drama "Seratus Kali Ciuman Pertama".” Cerita Yoo
Jung. Sung Hoon mengaku dapat skripnya!
“Aku tahu
dan sudah dengar. CEO Han mengusahakan kau jadi tokoh utama pria. Kalau dapat,
sampai syuting terakhir, mungkin kita akan berciuman sekitar lima ratus kali!”
ucap Yoo Jung sengaja ingin membuat Woo Hyun cemburu.
“Apa
ceritanya sampai sebegitu banyak ciumannya?” tanya Yoo Joon kaget.
“Tokoh wanitanya
amnesia jangka pendek dan waktu bangun pagi, ingatannya terhapus. Jadi dia
selalu bertemu pria yang sama, dan jatuh cinta pada pandangan pertama. Kemudian
itu akan menjadi ciuman yang pertamanya.” Cerita Yoo Jung.
“ Yoo
Jung, kenapa kau membuat akun sosial media tapi belum mengunggah foto sama
sekali? Semua harus tahu kalau Cha Woo Hyun tinggal di sini jadi Kau harus foto
dan mengunggahnya.” Kata Sung Hoon.
Yoo Joon
setuju, akhirnya Yoo Jung mengajak Woo Hyun untuk foto lalu mengunggahnya. Woo
Hyun dengan sinis mengeluh karena mereka sedan makan tapi malah sibuk foto. Yoo
Joon pikir lebih baik kalau fotonya natural.
Akhirnya
semua berdiri disisi Yoo Jung, Woo Hyun makin sinis melihat Sung Hoon memegang
leher Yoo Jung dan memutuskan untuk mengambil foto saja. Yoo Jung mengeluh
karena tak melihat kamera, Woo Hyun kesal tak peduli lalu mengembalikan ponsel
pada Yoo Jung.
Yoo Jung
melihat hasil foto yang diambil Woo Hyun lalu tak bisa menahan tawa karena Woo
Hyun malah melakukan selfie. Sung Hoon kesal agar Jangan minta Woo Hyun
memotret lagi. Sementara Yoo Jung tak bisa menahan tawanya.
Flash Back
Woo Hyun
yang mengambil gambar dengan sengaja membalikan kamera agar tak mengambil
gambar ketiganya lalu pergi begitu saja masuk ke dalam toilet.
Woo Hyun
dalam kamar mandi menaruh kalungnya di samping wastafel, terlihat sangat kesal
dengan sikap Yoo Jung yang terlalu dekat dengan
Sun Hoon. Akhirnya ia menelp Dokter Ahn ingin tahu cara agar bisa wanita
cembur.
“Apa Hal
seperti itu membuat mereka cemburu?” ucap Woo Hyun seperti ragu.
Yoo Jung
dan Sung Hoon sedang duduk menonton TV,Woo Hyun keluar dari kamar mandi
langsung berkomentar Dari semua grup
idol, yang ada diTv adalah girl group
favoritnya menurutnya Lagu-lagu nya menarik dan jago menari. Yoo Jung pikir mereka
tak sebagus itu. Sung Hoon langsung menganti channel TV.
“Kenapa
kau ganti? Biar saja... Ahh... Dia aktris favoritku. Aktris ini pandai
berakting dan punya daya tarik misterius” ucap Woo Hyun sengaja membuat Yoo
Jung marah lalu menerima telp dari Dokter Ahn.
“Ya
Hyung. Aku sedang di rumah Yoon Yoo Jeong. Apa Model Lee Hye Eun? Kenapa aku
makan bersamanya? Aku tak bertemu pasien di luar klinik.” Kata Woo Hyun dengan
suara nyaring lalu menutup telpnya
“Apa Model
itu ingin mengajakmu makan?” tanya Yoo Jung menahan emosi. Woo Hyun
membenarkan.
“Lee Hye
Eun pasti tertarik pada Cha Woo Hyun.” Kata Sung Hoon.
“Apa Meski
dia terang-terangan pacaran denganku?” ucap Yoo Jung marah
“Walau
ada bendera di lubang, bola golf masuk.” Komentar Sung Hoon. Yoo Jung makin
marah.
“Ya, terserah,
temui saja dia. Mendadak aku penasaran apa yang akan dilakukannya.” Ucap Yoo
Jung seolah tak peduli.
“Dia ingin
segera bertemu besok malam, bagaimana aku bisa pergi?” kata Woo Hyun.
“Kenapa? Apa
Karena dia model, kau bingung pakai baju apa dan sebagainya?”ucap Yoo Jung
sinis
“Maksudku,
ada faktor itu juga.” Akui Woo Hyun. Yoo Jung geram, menyuruh Woo Hyun agar
temu saja model itu dan akan memilihkan baju dan mengajak Sung Hoon untuk
memilih baju bersama-sama.
“Hei..
Adik... Bukankah Seong Hoon agak terlalu nyaman dengan kakakmu?” ucap Woo Hyun
melihat keduanya masuk dress room.
“Mereka
selalu bersama, mudah sekali disalahpahami. Apapun itu, mereka hanya teman. Selama
10 tahun mereka tak pernah melanggar batas, tapi kenapa sekarang harus seperti
itu?” komentar Yoo Joon. Woo Hyun pun bisa mempercayainya.
Di ruang
dressroom
Yoo Jung
terlihat kesal menaruh kalung di lemari tapi terjatuh. Sung Hoon bertanya
apakah ia membantu untuk mengetahui perasaan Cha Woo Hyun. Yoo Jung mengaku tak
tahu karena Saat mengira tahu
perasaannya, ternyata merasa tak tahu dan ingin tahu pendapat Sung Hoon tentang
hal ini.
“Kalian
yang tahu perasaan masing-masing.” Ucap Sung
Hoon tak banyak komentar.
“Benar.
Bagaimanapun, terima kasih bantuannya.” Kata Yoo Jung, Sung Hoon pikir tak
perlu seperti itu.
“Tapi ini
keuntungan untuk kita, kan? Ketidaknyamanan hubungan pria dan wanita seperti
itu, bukan masalah untuk kita.” Komentar Yoo Jung
“Aku
membuat lelucon itu agar nyaman bersamamu. Kenapa kau mempercayainya selama 10
tahun?”gumam Sung Hoon yang memiliki perasaan dengan Yoo Jung.
Yoo Jung
heran dengan ekpresi Sung Hoon padanya,
Sung Hoon mengaku Tak apa. Yoo Jung menegaskan kaau tak ceritakan rahasianya
pada siapapun. Sung Hoon pun memastikanya. Yoo Jung mengasku kalau CEO Han dan
Yoo Joon bahakn tak tahu. Sung Hoon mengucapkan sangat berterima kasih.
“Berterima
kasih? Tapi bukankah aku sangat menyedihkan? Belum terlalu lama aku dikhianati
oleh laki-laki… Wah... Aku ini kenapa?” ucap Yoo Jung binggung
“Lalu Kau
bagaimana? Maksudku, bagaimana perasaanmu pada Cha Woo Hyun?” tanya Sung Hoon.
“Aku? Aku
tak terlalu paham yang kurasakan. Aku hanya ingin tahu perasaan orang itu.” Kata
Yoo Jung
“Kalau
kau ingin tahu perasaan orang itu, bukankah itu bukti kalau kau tertarik?
Hatimu pasti sangat terluka. Sebelumnya kau tak pernah peduli perasaan orang
lain dan sangat jujur soal perasaanmu.”komentar Sung Hoon. Yoo Jung seperti tak
menyadarinya.
“Aku
hanya tak ingin terluka lagi.” Kata Yoo Jung dengan wajah sedih yang dibuat
imut
“Aku juga
ingin itu, lebih dari orang lain Tapi kuharap kawanku Yoon Yoo Jung tak jadi pengecut
di hadapan cinta karena takut terluka.” Kata Sung Hoon.
“Aku agak
tersentuh.” Komentar Yoo Jung lalu bergegas meminta agar memilih pakaian saat
mereka akan melakukan kencan palsu.
Keduanya
akhirnya keluar, Yoo Jung memberitahu kalau itu salah satu setelan yang dipilih
dan satunya masih ada di dalam ruangan jadi Woo Hyun bisa memilih yang
disukainya. Yoo Joon dan Woo Hyun hanya bisa menahan tawa. Yoo Jung pun pergi ke
toilet dan Sung Hoon pergi ke tempatlain.
“Wahh..
Ini Benar-benar tak mudah untuk mengetahuinya.” Keluh Yoo Jung lalu mencari
lipstik tapi malah menemukan kalung milik Woo Hyun.
“Kenapa
ini di sini? Aneh.” Kata Yoo Jung, sementara Woo Hyun pun melihat kalung milik
Yoo Jung berpikir kalung miliknya yang jatuh.
Woo Hyun
keluar dengan baju warna pink, Yoo Joon
yang melihatnya tak bisa menahan tawa kalau Woo Hyun akan memakai itu untuk
menemui model, lalu berkomentar kalau sudah berbuat sesuatu yang menyinggung
kakaknya.
“Ini sama
saja menjadikanmu teroris fashion dan membunuhmu.” Kata Yoo Joon.
“Makanya
aku akan bicara dengannya. Jadi Dia di mana?” tanya Woo Hyun
“Mungkin
di ruang latihan. Waktu syuting, praktis dia tinggal di ruang itu.” Ucap Yoo
Joon.
Yoo Jung
sedang berlatih mengingat semua karakter bahkan menulis dipapan tulis, dan lama
kelamaan kelelalahn lalu tertidur. Woo Hyun masuk melihat Yoo Jung tertidur
akhirnya memberikan jaket agar tak kedinginan. Yoo Jung membuka mata merasakan
kalau Woo Hyun yang datang, tapi tak melihat sosok Woo Hyun.
Woo Hyun
datang menemui pohon bongsai menyapa Ibu Yoo Jung karena baru datang. Yoo Jung
pikir Ibunya pasti senang, karena Woo Hyun adalah orang pertama yang menyapa
ibunya dan mengajaknya untuk duduk. Tiba-tiba mata Yoo Jung tertuju pada
tulisan dibangku [Untuk Orang Baik] seperti baru menyadarinya.
“Apa Kita
minum saja?” ucap Yoo Jung mengurangi rasa canggung mengajak untuk main game
“Ini Game
kebenaran...Kita Bergantian, masing-masing bertanya. Kalau tak bisa menjawab, maka
kau harus minum.” Ucap Yoo Jung. Woo Hyun binggung apakah hanya mereka berdua
saja.
“Kau Menjadi
aktris, sulit atau bahagia?” tanya Woo Hyun. Yoo Jung menjawab itu sulit tapi
bahagia
“ Apa
Jumlah wanita yang kau kencani sejauh ini lebih dari lima atau tidak?” tanya
Yoo Jung. Woo Hyun memilih untuk minum.
“Kau bisa
menjawabnya! Kalau kau minum, lukamu takkan sembuh-sembuh. Kau Pasti punya
lebih dari lima.” Ejek Yoo Jung
“Apa Kau
suka orang yang membuatmu berdebar atau merasa nyaman bersamanya?” tanya Woo
Hyun
“ Itu
mudah, Aku suka yang membuatku berdebar... Lalu Ketika menyukai seseorang, kau
nyatakan perasaanmu atau tidak?” tanya Yoo Jung
“Aku tak
tahu.” Jawab Woo Jung. Yoo Jung kesal dengan jawabanya karena ini game tentang kebenaran!
“Karena
game kebenaran, kujawab dengan jujur! Lalu Dalam minggu terakhir, Apa ada yang membuatmu berdebar atau tidak?” tanya
Woo Hyun
Yoo Jung
memikirkan lalu ingin minum tapi akhirnya berubah pikiran dengan menjawa kalau
itu ada dan bertanya apa makna di balik
kursi yang diberikan Woo Hyun sebagai hadiah. Woo Hyun mengaku itu sebagai
sebuah tempat telah terbuka untuk orang lain.
“Orang
yang membuatmu berdebar, apa artinya kau menyukai orang itu?” tanya Woo Hyun.
Yoo Jung mengaku tak tahu.
“Tapi Aku
suka kalau itu artinya... Lalu Seseorang yang tak kau suka, Apa kau bisa
menciumnya atau tidak?” tanya Yoo Jung. Woo Hyun mendekatkan wajahnya mengaku
kalau tak mungkin bisa melakukan.
“Kalau
tak punya perasaan pada seseorang, aku tak bisa menciumnya.” Tegas Woo Hyun.
Yoo Jung terdiam mendengarnya dan tahu artinya.
Bersambung
ke episode 7
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tinggal Klik disini, buat
yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun
ini
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar