PS
: All images credit and content copyright : JBTC
Seorang
anak pria menatap ke arah lain seperti seorang chabeol dengan jasnya, lalu akan
menaiki mobil. Tapi kembali berbalik menemui seorang anak mengajak untuk
bermain.
Si anak
perempuan membalikan wajahnya, dengan tangan yang sedang mengupil. Si anak laki-laki
panik dan ketakutan bahkan si anak sempat melemparkan kotoranya. Si Anak
menjerit seperti sangat takut dengan kotoran.
Jang Sun
Gyul terbangun dari tidurnya seperti sedang bermimpi buruk, lalu turun dari
tempat tidurnya menyalakan timer lalu mencuci tanganya. Di dalam kamar mandinya
berjejer wastalfel dengan beberapa jenis sabun dan Sun Gyul mencuci tanganya
beberapa kali.
Setelah
itu ia memastikan perlatan makanya bersih setelah mandi, lalu masuk ke dress
room memilih pakaiannya. Sun Gyul pun memakai jas lalu bertanya pendapatnya
pada Geum Ja, merasa dirinya cukup keren. Geum Ja Vacum Cleaner robot seperti sahabatnya.
Di kulkas
terlihat note [Catatan Pembersihan Kurang Baik- Handuk di
kamar mandi, sidik jari pada pisau mentega, ruang ganti harus dibersihkan]
Semua
berbanding terbalik dengan kehidupan Gil Oh Sol, seorang wanita dengan pakaian training
menguap di halte bus. Pria disampingnya pun ikut menguap, lalu bergegas menaiki
bus yang datang. Suasana Bus sangat penuh, Oh Sol mencoba masuk bus sebelum
pintu di tutup.
“Dunia yang kita tinggali diisi
dengan banyak orang, selalu saling bertabrakan. Kami tak tahu siapa yang meraih
pegangan kereta bawah tanah atau bus yang kami tumpangi hari ini. Kami
menghirup udara yang dihembuskan orang lain dan berdiri di tempat itu.”
“Bagi orang modern, ini hanya
kehidupan sehari-hari biasa, tapi apa kau yakin tak ada masalah dengan ini?”
Oh Sol
bergegangan pada tiang bus, saat itu seorang pria dibelakangnya sedang bersin
dan menutupi dengan tanganya setelah itu berpegangan kembali pada tiang, dimata
Sun Gyul itu seperti ada bakteri yang ada dalam bus.
Sun Gyul
mengemudikan mobilnya membaca papan peringatan disepanjang jalan. Ia membaca
peringatan [Lebih
banyak pasien yang didiagnosis dengan MERS, diharap memakai masker ketika
hendak keluar] lalu mengeluh
kalau Sistem karantina negara ini harus diubah karena menurutnya Dunia
ini sangat bahaya.
[Peringatan
debu halus dikeluarkan, diharap memakai masker ketika hendak keluar] Ia melihat
orang berjalan kaki tanpa masker menurutnya
Orang sangat tak sensitif terhadap keselamatan, karena bahkan tak
memakai masker.
["Bakteri
Super Sudah Menyebar Ke Seluruh Dunia"]
Sun Gyul
pun menghentian mobilnya di lampu merah, tak sengaja melihat Oh Sol sedang
tidur dalam bus dengan mulut terbuka. Ia langsung panik menurutnya harinya
dimulai dengan hal menjijikan. Oh Sol sempat terbangun tapi kembali tertidur,
Sun Gyul sangat bersih merasa Oh Sol jorok dan bergegas pergi dengan berbelok
ke arah yang berbeda dengan bus.
[Episode
1: Cerita Pria dan Wanita itu]
“Dunia besar
yang kita tinggali ini penuh dengan berbagai macam orang serta bakteri dan virus
yang menyebabkan penyakit. Kita harus melindungi diri dari semua jenis bakteri
dan virus yang dapat mengancam kelangsungan hidup kita.. Seperti aku.” Ucap Sun
Gyul seperti sedang memberikan presentasi.
Sementara
di sebuah ruangan yang terlihat sangat berantakan, banyak note yang ditempel [Pilih aku, jemput aku, Orang yang mengganggu orang lain akan
diusir! "Beruntung mengalami banyak kesulitan." Kau bisa
melakukannya, Gil O Sol. Semangat!]
Seorang
pengunjung datang mengatakan ingin membayar bulan ini. Oh Sol pun melayani
seperti menjadi penjaga penginapan, lalu kembali belajar dengan buku-bukunya.
Beberapa
saat kemudian, O Sol sudah ada di ruang makan untuk menyeduh mie instant. Di
sampingnya ada seorang pria dan wanita saling mengoda saat makan. O Sol merasa
kalau Tingkat pengangguran kaum muda melonjak.
“Haruskah
mereka melakukan ini di sini?” keluh O Sol dan si pria ingin mencium wanita
tapi si wanita mendorongnya karena malu banyak orang yang melihatnya.
O Sol
kesal tanpa sadar menjatuhkan semua bumbunya, tanpa takut kotor mengambil semua
dari meja lalu memasukan kedalam mangkuk mienya.
“Kau itu
satu-satunya orang yang dapat melindungi diri sendiri di dunia yang berbahaya
ini, Dan aku sedikit sadar lebih awal dari yang biasanya dilakukan orang lain.
Uang dan waktu. Jika kau menginvestasikan segalanya dan berhasil mendapatkan
pekerjaan atau lulus ujian yang sudah kau usahakan, apa kau akan benar-benar
puas?” ucap Sun Gyul
“Di tahun 2017, 27,7 persen
pemegang gelar sarjana meninggalkan pekerjaan mereka dalam setahun. Ada banyak
alasan untuk ini.”
O Sol
sedang belajar mendengar dua wanita membahas Sun Gyeol karena terlihat seperti
Idol. Mereka menonton dari layar ponsel bertanya-tanya apakah Sun Gyeol sudah
punya pacar. Salah satunya pikir kalau Sun Gyeol pasti sudah punya pacar.
“Bahkan
sekarang, aku yakin banyak dari kalian yang sedang mempelajari buku-buku seperti
"Lulus Ujian Layanan Sipil" dan "Cara Mendapatkan
Pekerjaan". Izinkan aku bertanya kepadamu, pemuda dari negara ini.”ucap
Sun Gyeol. Oh Sol mulai tertarik
“Apa
itu...benar-benar yang harus kau lakukan? Cari tahu apa yang kau inginkan dan
apa yang bisa kau kuasai. Itu seharusnya menjadi titik awal.” Tegas Sun Gyeol
Oh Sol
mengeluh kalau Sun Gyeol itu penipu. Sun Gyeol memperingatkan Jangan biarkan penilaian orang lain dan
standar membatasi masa depan mereka yang berharga. Oh Sol tak peduli memilih untuk
makan mie yang sudah matang.
“Sama seperti
caraku mulai mengerjakan apa yang paling ingin kulakukan. dan tahu aku akan
unggul dalam bisnis pembersihan.” Kata Sun Gyeol dan saat Oh Sol baru makan
terdengar jeritan histeris
Beberapa
pria berjalan sedang didepan gedung dengan pakaian pink, membawa peralatan
untuk bersih-bersih. Semua yan melihat hanya bisa melonggo, bahkan Ahjumma yang
sedang berjualan di Truk sangat terpesona.
“Astaga,
mereka datang.” Ucap seorang wanita Min Joo Yeon menatap pria dengan tangan
seperti ingin meraihnya. O Sol melihat Joo Yeon menyapanya.
“Kau
Minggir sana... Aku mengagumi karya seni tuhan.” Kata Joo Yeon. O Sol binggung
seperti tak tahu apa yang terjadi dan yang diributkan
“Bagaimana
ini? Mereka Cleaning Fairies.” Kata Joo Yeon seperti sangat terkesima dengan
pria-pria tampan. O Sol tak tahu siapa yang dimaksud.
“Ya kau
tahu lah. Mereka semua di media sosial hari ini. Itu nama layanan pembersihan yang
mempekerjakan orang-orang super hot. Apa Kau tak tahu? Mereka bahkan beriklan
di saluran belanja rumah.” Jelas Joo Yeon. Oh Seol pikir tak mungkin tahu
hal-hal itu.
“Astaga,
aku ingin sekali menyentuh otot itu. Pastinya sangat kekar, kan?” kata Joo Yeon
mengebu-gebu, tapi mata Oh Sol malah ke arah lain dan wajahnya langsung tersipu
malu melihat sosok yang ada diseberang jalan.
“Apa ini?
Kenapa kau aneh gini? Jangan bilang kau masih naksir Do Jin.” Komentar Joo Yeon
melihat ke arah mata Oh Sol
“Bagiku,
Do Jin Sunbae seperti sebuah oasis di padang pasir. Satu-satunya hal yang
memberiku hiburan dalam realitas yang suram dan menyedihkan ini.” Ungkap Oh Sol
tak bisa menahan diri melihat sosok Do Jin. Joo Yeon meminta agar Oh Sol
menghentikanya.
“Begitu
aku mendapatkan pekerjaan, aku akan mengakui perasaanku kepadanya... Aku akan
bilang aku menyukainya.” Ucap Oh Sol
“Terserahmu
saja, tapi bisakah ganti baju dulu? Sepertinya kau berdiri dengan lutut ditekuk
karena kantong lututmu terlalu banyak isinya. Kau harus Jawab dengan jujur. Kapan
terakhir kali kau mencucinya?” keluh Joo Yeon.
Oh Sol
mengeluh kalau tak ada yang peduli. Joo Yeon mengejek kalaucelana bisa berdiri
sendiri bahkan tanpa Oh Sol memakainya. Oh Sol memina Joo Yeon untuk Berhenti
mengomelinya. Joo Yeon mendengar kala Do Jin mendapat pekerjaan di jaringan
belanja rumah. Oh Sol kaget.
Sun Gyeol
mengucapkanTerima kasih sudah mendengarkan presentasinya lalu turun dari
panggung. Sek Gwon mengikutinya dengan memberikan sapu tanga, karena membuka
pintu dengan saputangan.
Keduanya
menuruni tangan, Sek Gwon memberitahu kalau
Banyak komentar positif yang diposting secara real-time dan juga
mendapat permintaan wawancara dari majalah selama kuliah.
“Kupikir,
aku tak butuh penampilan TV lagi.” Kata Sun Gyeol
“Aku sudah
memberi tahu mereka bahwa kau tak akan melakukan wawancara TV lagi. Aku
mendisinfeksi meja di ruang tunggu lagi. Lalu Aku meninggalkan pakaianmu di
atas meja. Kau perlu kembali ke kantor segera 'kan?” ucap Sek Gwon
“Ya. Ada
beberapa hal yang harus kuurus.” Kata Sun Gyeol
“Ngomong-ngomong,
apa kau senang dengan pengurus rumah tangga barumu?” tanya Sek Gwon. Sun Gyeol
pikir lumayan juga.
“Aku tak
bisa bilang aku benar-benar puas, tapi catatan tempel lumayan juga.” Kata Sun
Gyeol
“Aku
susah payah menemukan pengurus rumah itu. Aku berharap orang itu tinggal untuk
waktu yang lama.” Kata Sek Gwon. Sun Gyeol mengaku berharap demikian juga.
“Aku juga
berharap semuanya berjalan baik dengan wanita yang kau temui hari ini.” Kata
Sek Gwon.
Sun Gyeol
membersihkan meja dengan spray pembersih yang dibawanya, pelayan melihat Sun
Gyeol membersihkan sendiri bertanya apakah ingin membersihkan meja lagi. Sun
Gyeol menolak karena ingin membersihakn sendiri.
Pelayan
yang ada direstoran terlihat bingung, bahkan Sun Gyeol melapisi kursi dengan
sapu tanganya. Lalu seorang wanita masuk ke dalam restoran, semua orang
berbisik kalau wanita itu pembaca berita, Kim Hye Won yang terlihat cantik.
Hye Won
menyapa Sun Gyeol menyapa karena terlihat berubah. Ia mengaku Senang melihat
Sun Geyo di luar studio karena tadi disiarkan langsung, tapi terlihat tak gugup
sama sekali. Menurutnya Sun Gyeol sebagai seorang pembaca profesional.
“Itu
semua karena kau membimbingku dengan baik. Orang-orang menyebutmu sebagai host
veteran.” Kata Sun Gyeol
“Apa kau
memujiku sekarang? Wah.. Aku tersanjung.”ucap Hye Won.
“Kelihatannya
dia merawat dirinya sendiri dengan baik.” Komentar Sun Gyeol melihat detail
dari jari sampai atas rambutnya
“Itu.. Kenapa
kita tak pergi ke tempat lain...” kata Hye Won menyelipkan rambut di telinga.
Mata Sun
Gyeol sensitif melihat ada kotoran ditelinga Hye Won tiba-tiba langsung
tersedak. Hye Won kaget dan kebingungan, ingin mendekat. Sun Gyeol mengaku
baik-baik saja dan bisa mengatasinya
lalu mencoba tenang.
“Aku
lupa, aku punya janji penting. Bagaimana ini?” kata Sun Gyeol melihat jamnya.
“Sebelumnya,
Katanya tak punya rencana lain.” Ucap Hye Won binggug. Sun Gyeol meminta maaf
dan berjanji akan menghubungi nanti.
“Oh baiklah.
Kau tak punya nomorku, kan?” kata Hye Woon ingin mengambil kartu namanya, tapi
Sun Gyeol sudah buru-buru pergi meninggalkan restoran.
“Apa yang
baru saja terjadi? Dia pergi? Apa Dia pergi... Tanpa aku? Kenapa?” kata Hye Won
binggung seperti dicampakan.
Sun Gyeol
minum Smoothie Meal dari kulkasnya, lalu mengeluh kalau Hye Won mungkin belum
membersihkan telinganya dalam waktu yang lama, lalu berbicara pada Geum Ja
kalau akan melompat padanya jika melihat Hye Won. Saat itu terdengar teriakan
seorang wanita masuk rumahnya.
“Apa ini?
Bagaimana kau masuk?” tanya Sun Gyeol binggung seperti ibunya.
“Dia
mencuri kunci ekstramu beberapa hari yang lalu. Tangannya sangat cepat.” Ucap
Sek Kim
“Jadi apa
masalahnya kali ini? Kutikula? Kulit mati? Rambut? Apa itu?” keluh Nyonya Jang
“Sudah
kubilang tak ingin mengencani siapa pun.” Tegas Sun Gyeol
“Itu tak
benar... Bukannya kau tak mau. Kau tak bisa. Apa kau tahu betapa sulitnya
mengatur kencan itu? Lalu Kau bilang kau tertarik.Kau bilang dia akan menjaga
dirinya dengan baik karena dia seorang pembaca berita..” Kata Nyonya Jang marah
ingin tahu apa itu.
“Kotoran
telinga... Kotoran kuningnya yang besar membuat mataku kaget. Bagaimana bisa
berkencan dengannya?” ucap Sun Gyeol. Sementara Geum Ja vacum cleaner robot
sudah keluar dari rumah.
Sek Kim
tak percaya kalau Hye Won punya kotoran telinga, menurutnya Hye Won tampak
sangat rapi di TV dan bisa mengerti dengan sikap Sun Gyeol. Nyonya Jang
mengeluh kalau Sun Gyeol itu tak punya kotoran telinga
“Semua
manusia punya itu. Bahkan ada penelitian yang bilang sebenarnya lebih baik bagi
kesehatan untuk tak membuang kotoran. Bahkan Ada artikel juga. Jadi apa
masalahnya?” keluh Nyonya Jang
“Aku
lelah. Silahkan pergi.” Ucap Sun Gyeol tak ingin membahasnya lagi.
“Telepon
Hye Won besok. Minta maaf padanya dan atur kencan lain.” Perintah Nyonya Jang
“Aku
sibuk. Aku harus bekerja besok pagi.” Kata Sun Gyeol mengelak
“Kenapa
kau bekerja sangat keras untuk perusahaan pembersih? Toko swalayan lebih baik
dari itu. Hal ini memalukan.” Keluh Nyonya Jang
“Namun
penjualannya sudah mencapai 10 juta dolar.” Kata Sek Kim membela. Nyonya Jang
mengeluh karena seharusnya tak perlu mengatakan hal itu.
“Kemudian
lagi, dibandingkan dengan AG Group, itu seperti Toserba.” Kata Sek Kim tetap
membela.
“Hei.. Kenapa
kau tak menutup pintunya? Berapa kali aku harus memberitahumu debu akan mudah
keluar masuk?” ucap Sun Gyeol melihat pintu rumahnya lalu memanggil Geum Ja.
“Kau bisa
dengan mudah mewarisi perusahaan. Apa yang ada didalam kepalamu?” kata Nyonya
Jang terus bicara.
“Apa Kau
lihat kemana Geum Ja?” tanya Sun Gyeol panik,
Nyonya Jang binggung siapa Geum Ja.
“Apa kau
menyembunyikan wanita di suatu tempat?” ucap Nyonya Jang penuh semangat. Sun
Gyeol tak peduli memilih untuk keluar dari rumah.
O Sol berjalan
pulang sambil mengirimkan pesan untuk Doo Jin “Sunbae, selamat atas pekerjaan
barumu.” Tapi berpikir kalau kalimat itu terlalu membosankan Akhirnya mengubah “Sunbae,
selamat!” lalu berpikir kalau kalimatnya sangat lemah.
“Sunbae,
aku akan merindukanmu. Kau luar biasa seperti biasa.” O Sol pun berpikir kalau
kalimat itu terlalu mudah. Lalu kakinya tak sengaja melihat vacum cleaner Geum
Ja, bertanya-tanya Siapa yang meninggalkannya di tempat sampah dan berpikir
kalau rusak.
“Ini
terlihat sangat baru... Astaga, orang-orang belakangan ini... Mereka tak
menghargai barang. Mereka sangat tak tahu cara bersyukur.” Komentar Oh Sol lalu
memasukan kedalam tas tanpa sadar CCTV merekamnya.
Sun Gyeol
panik terus mencari Geum Ja, Sementara Oh Sol memikirkan kembali pesan yang
dikirimkan untuk Do Jin. Sun Gyeol di seberang jalan memanggil Oh Sol lalu
berlari kearhanya. Oh Sol terlihat binggung membalikan badannya.
“Kau lihat
benda sebesar ini...” ucap Sun Gyeol lalu panik melihat gaya Oh Sol yang
terlihat lusuh dan membuatnya ketakutan.
“Tak
jadi... Maafkan aku.” Kata Sun Gyeol dan bergegas pergi. Oh Sol binggung lalu
berjalan pergi.
“Kenapa
dia tak bisa menunggu lebih lama? Aku bisa mendapatkan pekerjaan segera juga.” Kata
Oh Sol terus memikirkan pesan Do Jin.
Seorang
remaja pria dan wanita akan berciuman, tiba-tiba Oh Sol ada ditengah-tengah
bertanya apa yang dilakukanya. Keduanya pun kaget, Oh Sol mengejek si pria yang
berusaha terlalu keras. Si wanita bertanya
Siapa gadis berantakan itu. Si anak pria menyebut Oh Sol sebagai “Hyung-nya”
O Sol
pulang memanggil ayahnya lalu mengeluh kalau sangat lelahnya, lalu memanggil ayahnya
tak keluar dari kamar mandi. Tapi tiba-tiba seorang pria muda keluar dari kamar
mandi hanya mengunakan handuk, Choi Gun berteriak panik begitu juga Oh Sol
“Siapa
kau? Apa yang kau lakukan di sana?” teriak Oh Sol. Choi Gun pikir bisa menjelaskan.
“Menjelaskan
apa? Apa yang kau lakukan di rumahku cabul?” ucap Oh Sol, Choi Gum meminta agar
Oh Sol tenang dan mendengarkan penjelasanya.
“Kau
orang cabul! Apa yang kau lakukan di rumahku telanjang gini?”jerit Oh Sol marah
Tuan Gil
Gong Tae menaiki tangga rumah sambil mengeluh karean banyak tangga. Saat itu Choi
Gun dan Oh Sol keluar rumah, sambil kejar-kejaran. Choi Gun berlindung dibalik
Tuan Gil meminta pelindungan. Oh Sol bertanya siapa pria yang ada dirumahnya.
“Aku tahu
apa yang kau pikirkan. Tunggu Sebentar!” ucap Tuan Gil lalu tiba-tiba merasakan
punggungnya sakit. Keduanya langsung memegang bagian punggung Tuan Gil.
Tuan Gil
tengkurap di atas sofa, Oh Sol memasang koyo perada sakit. Tuan Gil mengeluh
kalau meminta untuk mendapatkan yang panas koyonya terlalu dingin. Oh Sol memberitahu kalau itu
yang paling murah, lalu mengeluh pada ayahnya yang tak memberitahunya lebih
dulu.
“Jika kau
pindah ke ruang atap, kenapa kau mandi di rumah kami? Kau bahkan menanggalkan
semua pakaianmu.” Keluh Oh Sol melihat Choi Gun sebagai tetangga barunya.
“Apa
mandi harus sambil berpakaian?” ejek Choi Gun dan ingin memberikan pijatan,
tapi Tuan Gil malah menjerit kesakitan. Oh Sol memastikan keadaan ayahnya lebih
dulu.
“Tinggalkan
aku sendiri... O Sol, sepertinya punggungku rusak..” Keluh Tuan Gil
“Berhenti
membuat keributan Jika punggungmu rusak, Ayah akan mati sekarang. Kau bahkan
takkan bisa berbaring seperti itu.” Kata Oh Sol marah
“Astaga,
kenapa kau begitu sembrono? Bukankah aku memberitahumu untuk lebih
berhati-hati?” keluh Tuan Gil
“Kenapa
kau mencoba duduk? Berbaringlah.” Ucap Oh Sol sambil mengeluarkan vacum cleaner dari tasnya.
“Apa itu?
Apa Kau mencurinya?” tuduh Tuan Gil. Oh Sol makin kesal karena baru saja mengambilnya saat pulang dan Seseorang
pasti membuangnya.
“Ini
Masih terlihat bagus... Pasti sangat mahal. Haruskah kita perbaiki lalu
menjualnya?” kata Oh Sol
Vacum
cleaner dipasang Charger dan ternyata kembali menyala, ketiga seperti baru pertama kali melihatnya
seperti bahagia mengaku kalau berfungsi. Tuan Gil pikir Dilihat dari negaranya, sepertinya milik seseorang.
“Bukankah
kita harus mengembalikannya?”kata Tuan Gil.
Oh Sol mengeluh
“Aku
menemukannya di tumpukan sampah.Tampaknya berfungsi dengan baik.” Kata Oh Sol
Sun Gyeol
melihat CCTV dengan mengunakan sarung tanganya lalu meminta agar berhenti
ketika melihat sosok yang mengambil vacum cleanernya. Ia memintaa agar memperbesarnya, si petugas
terlihat kesal tak suak disuruh-suruh. Sek Gwon pun tak bisa berkata-kata
“Apa ada
cara untuk membuat gambar lebih jelas?” kata Sun Gyeol. Si pegawai kesal
“Kami
bukan penyidik TKP jadi Ambil saja ini.” Kata Si petugas akhirnya memberikan
print out wajah Oh Sol yang tak jelas.
Lee Dong
Hyun dan Hwang Jae Min sibuk menempelkan selembaran [Mencari
Robot Pembersih, hadiah 1.000 dolar] Jae Min heran dengan Sun Gyeol punya banyak uang tapi sangat ingin
menemukannya menurutnya bahkan tak terlihat baru. Dong Hyun hanya diam terus
menempel selembaran.
“Kau tak
seharusnya punya sikap seperti itu di tempat kerja. Pekerjaan ini mungkin
terlihat sepele bagimu, tapi untuk seseorang yang pernah bekerja di Chungmuro
sepertiku, image adalah segalanya.”komentar Jae Min.
Saat itu
dua orang pelajar kagum dengan Dong Hyun, Jae Min malah pasang badan didepan
Dong Hyun memberikan senyumanya menyapa dua murid. Si dua pelajar wanita
mengeluh melihat Jae Min lau pergi. Dong Hyun pun memilih untuk pergi. Jae Min
mengejarnya.
Saat itu
Gil O Dol melihat selembaran melotot karena Hadiah 1.000 dolar, apabila
menemukan Geum Ja. O Sol sedang ada di cafe melihat laptopnya seperti ingin
tahu hasilnya dengan menutup layar, tapi ternyata gagal mendapatkan posisi yang
dilamarnya.
“Kau akan
mendapat masalah dengan manajer lagi.” Kata Joo Yeon
“Aku
seharusnya pergi 15 menit yang lalu. Apa dia bisa melihat? Dunia yang tak adil
ini tak mengakui nilaiku, Sudah berapa kali ini terjadi?” keluh O Sol
membaringkan tubuhnya di kuris.
“Berhenti
membuat keributan. Ini bahkan bukan kali pertamamu gagal mendapatkan pekerjaan.”
Kata Joo Yeon santai.
“Itulah
masalahnya. Ini bukan yang pertama kalinya.Aku benar-benar ingin tahu bagaimana
rasanya lulus skrining pertama. Apa yang kurang dariku? Kenapa?” ucap O Sol
kesal sendiri
“Hentikan
itu. Untuk lolos skrining, kau harus seksi, mengerti? Baik itu surat lamaran
atau resumemu, semuanya harus seksi. Tapi Kau terlihat membosankan.” Komentar Joo
Yeon.
“Hey
sadarlah... Kau itu satu-satunya temanku. Apa kau harus bilang itu?” keluh O
Sol. Joo Yeon hanya bisa meminta maaf.
“Aku
harus membayar uang sekolah segera juga. Joo Yeon, kau tak butuh penyedot
debu?Ini Robot Vakum model terbaru. Aku punya dan masih berfungsi bagus.” Kata Oh
Sol mengebu-gebu.
Joo Yeon
pikir Oh Sol mencuri, Oh Sol kesal karena temanya itu merendahkanya lagi lalu
menawarkan 100 dolar saja. Sementara Joo Yeon menawar 90 dolar. Oh Sol mengeluh
dan tiba-tiba menerima telp dari ayahnya yang Rumah Sakit.
Tuan Gil
sibuk makan di atas ranjangnya memberitahu kalau sudah memberi tahu Pak Park
jadi Oh Sol tinggal pergi saja dan akan memberitahumu apa yang harus dilakukan.
Oh Sol mengeluh, Tuan Gil pikir Oh Sol itu putrinya.
“Apa kau
malu dengan apa yang aku lakukan, Begitukah?” kata Tuan Gil. Oh Sol mengaku
bukan dan meminta agar ayahnya bisa mendengarkan penjelasanya.
“Kau tahu
dengan baik aku ini sedang mencari pekerjaan sekarang. Aku baru saja pulang kerja.
Jika aku pulang sekarang, maka Aku harus belajar bahasa Inggris, Mengajukan
lamaran, dan menulis resumeku. Jadi Aku punya banyak hal yang harus dilakukan.”
Jelas Oh Sol
“Terserah.
Ini salahmu, jadi kau harus bertanggung jawab.” Kata Tuan Gil tak peduli. Oh
Sol mengeluh karena dianggap jadi kesalahanya.
“Jika kau
tak membuat keributan kemarin, maka aku tak akan berada di sini. Kau tak bisa
dipercaya.” Kata Tuan Gil
“Itu karena
orang di rumah atap itu. Tak peduli betapa putus asanya kau untuk uang, bisakah
kau tak menyewakan untuk orang aneh? Apa kau benar-benar ingin menerima orang
aneh seperti itu padahal kau punya anak perempuan?” ucap Oh Sol sambil mengeluh
dan mengeluh mengingat saat Choi Gun mandi dirumahnya.
Oh Sol
kembali ke rumah melihat Choi Gun dengan seorang wanita ditangga. Si wanita
meminta agar Choi Gun sebaiknya tak menghilang mulai sekarang karena tak bisa
hidup tanpanya. Choi Gun pun memeluknya meminta agar Jangan menangis jangan lupa
minum obatnya.
“Aku akan
menemuimu minggu depan.” Ucap Choi Gun, O Sol melihatnya hanya bisa melonggo
dan terlihat kesal.
“Hei... Kau
sudah datang. Bagaimana kabar ayahmu? Apa Dia baik baik saja?” tanya Choi Gun
ramah. Saat itu si wanita pacar dari Choi Gun terlihat menatap sinis Oh Sul
lalu berjalan pergi.
“Dia
harus menunggu satu hari penuh dan memeriksa keadaan punggungnya. “ ucap Oh
Sol. Choi Gun pikir Tuan Gil selalu
bekerja terlalu keras.
“Pasti Ada
alasan kau menganggur pada usia itu.” Komentar Oh Sol, Choi Gu mengaku tak
menganggur.
“Oh, Apa
kau menganggur karena itu? Kau dapat berkencan dengan semua yang kau inginkan, tapi
jangan menimbulkan keributan di rumah ini, mengerti?” tegas Oh Sol
Saat itu
Oh Dol sudah ada dirumah mencoba menghitung kembali uang yang akan diterima
yaitu 1 Jt won. Oh Sol terlihat bahagia di terpa angin malam, ternyata sedang
berada diatas truk sampah bersama dengan pria lainya.
Sementara
Sun Gyel mencoba mencari vacum cleaner yang sama tapi tak ada. robot vakum di
antara barang-barang baru yang ditemukan. Ponsel Sun Gyeol berdering
“Kau
mencari Geum Ja 'kan? Datanglah ke ruang karaoke di belakang Kantor Distrik
Dongmyeong sekarang Dan jangan lupa hadiahnya!” ucap Oh Dol menelp dengan suara
berat. Sun Gyeol tak sempat bertanya karena telp langsung ditutup.
Oh Sol
membereskan sampah yang berserakan dan siap mengangkutnya, tiba-tiba seorang
pria mencoba melempar sampah seperti bermain bola basket, tapi malah mengenai
kepala Oh Sol dan langsung meminta maaf. Oh Sol tak bisa menahan amarahnya.
“Tunggu
sebentar... Apa Kau pikir ini pusat kebugaran? Apa ini terlihat seperti ring basket?
Jika kau ingin meminta maaf, lakukan dengan benar. Apa Kau menganggapku tempat
sampah? Apa Kau mau mati?” ucap Oh Sol lalu panik melihat Do Jin sudah ada di
depanya.
Oh Sol
langsung membalikan badanya, Do Jin mendekat
bertanya apa yang dilakukan. Si pria mengaku tak sengaja melempar dengan
kaleng. Do Jin pun memastikan petugas
sampah baik-baik saja, Oh Sol makin panik dengan tanganya menyuruh mereka agar
pergi saja.
“Maafkan
aku... Dia agak mabuk.” Kata Do Jin. Oh Sol terus berusaha agar Do Jin seger
pergi dengan temanya.
Do Jin
seperti bisa melihat sosok Oh Sol, Oh Sol ingin memastikan kalau Do Jin sudah
pergi dengan sedikit melirik tapi Do Jin malah bisa mendudga kalau itu O Sol. O
Sol panik langsung memakai topeng kuda yang ada didepanya lalu berlari dengan
gerobaknya.
Do Jin
melihat barang Oh Sol yang tertinggal berusaha mengejarny, tapi Oh Sol yang
panik terus berlari agar menghindari Do Jin karena malu. Beberapa orang melihat
keanehan pun langsun mengambil gambar dengan ponselnya.
O Dol
berjalan dengan teman-temanya memegang vacum cleaner ditanganya. Temanya ingin
tahu apa yang akan dilakukan dengan uang hadiahnya meminta agar Jangan
menyimpannya sendiri. O Dol mengaku mereka tak perlu khawatir dan ikut saja
denganya.
“Aku akan
membeli sesuatu yang enak sesudah menerima uang ini.” Ucap O Dol dan tiba-tiba
mereka seperti diserbu pengemar, karena ada kuda yang berlari dengan cepat
menarik gerobak sampah.
Kejar-kejaran
terus terjadi, Oh Sol berusaha untuk terus menghindari Do Jin sampai ada band
yang mengunakan topeng kuda dibuat bingung bernama Dolphin Night Club. Akhirnya
Oh Sol bisa menghindari kejaran tapi seorang anak dan ibu muda melihatnya
melambaikan tangan berpikir kalau
dirinya sedang mencoba menghibur.
Sementara
Sun Gyeol dengan mobilnya mencari Ruangan Karaoke "Escape" dan saat
memarkirkan mobil. Oh Sol tak melihat ada mobil didepanya malah menabrakan
mobil dan sampah pun berserakan diatas mobil. Sun Gyeol tak percaya langsung
keluar dari mobil.
“Apa Kau
baik-baik saja? Ada yang terluka?” tanya Sun Gyeol khawatir melihat keadaan Oh
Sol lebih dulu dan akhirnya panik melihat mobilnya penuh sampah. Oh Sol akan
bergegas pergi.
“Apa yang
kau lakukan?Apa Kau melarikan diri dari kecelakaan? Hei. Bagaimana bisa kau
lari sesudah merusak mobilku seperti itu? Apa yang kau lakukan?” ucap Sun
Gyeol. Oh Sol dengan gerakan tangannya meminta maaf.
“Apa Kau
bercanda? Apa Kau menyesal? Berhentilah bercanda dengan topeng konyol itu.” Kata
Sun Gyeol marah ingin melepaskan topeng Oh Sol
Oh Sol
berusaha menahanya, tapi Sun Gyeol terus menariknya sampai akhirnya wajah Oh
Sol pun terlihat semua tak percaya kalau wanita. Oh Sol terunduk malu bahkan Do
Jin bisa melihatnya, lalu menatap sinis Sun Gyeol
“Kenapa
kau menatapku seperti itu? Itu bukan salahku. Kau orang yang...”ucap Sun Gyeol
membela diri.
“Maafkan
aku... Silahkan telepon aku.” Ucap Oh Sol membungkuk dan sebelumnya sudah
memberikan nomor telpnya.
Do Jin
pun tak membantu Oh Sol hanya menatapnya, Oh Dol melihat kakaknya pergi lalu
berteriak marah pada semua orang yang mengambil gambar Oh Sol dan mengancam
agar menghapus semua video.
Bersambung ke Part 2
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tinggal Klik disini, buat
yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun
ini
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar