PS : All images credit and content copyright : TVN
Di luar
gedung
Jeom Soon
melihat surat kontrak ditanganya, mengaku sangat senang dan bersemangat pada
Kim Geum karena Bukunya akan diterbitkan. Kim Geum pikir kalau Jeom Soon
memberi tahu tentang isinya karena bingung tadi saat wawancara.
“Kenapa
kau tidak memberitahuku lebih dulu bahwa judulnya adalah "Jendela Rahasia
Tuan Muda"?” ucap Kim Geum seperti shock.
Flash Back
Wartawan
membahas judulnya "Jendela Rahasia Tuan Muda" menurutnya itu cukup
erotis, dengan cerita Seorang tuan muda menaruh rasa yang mendalam pada si
pelayan laki-laki dan Plotnya juga segar. Jeom Soon melihat dari kejauhan
sambil membaca buku.
“Seorang
tuan muda dan pelayan laki-lakinya... Apa Rasa yang mendalam? Ya, aku rasa itu
terdengar baru bahkan saat aku sedang menulisnya.” Ucap Kim Geum gugup.
Jeom Soon
bertanya apakah Kim Geum malu dengan buku miliknya. Kim Geum mengelak, Jeom
Seom pun mengajak mereka berpesta hari ini bersama dengan ibunya juga karena
seharusnya tidak melewatkan saat-saat seperti hari ini.
“Aku
harus bekerja di lab sampai larut hari ini. Apa di sini kau tidak punya teman?”
ucap Kim Geum. Jeom Soon mengaku ada yaitu Bong Dae.
“Nona Cho
secara teknis bukan temanmu. Bagaimana dengan teman seusiamu?” kata Kim Geum.
Jeom Soon
mengingat dengan Kyung Sul yang mengatakan “Aku bekerja di bar malam hari, jadi datanglah jika kau
tertarik. Jika kau datang, itu berarti kau setuju bergabung dengan grup kami
sebagai penulis.”
Tapi Jeom
Soon mengaku kalau tak memiliki teman. Kim Geum menyuruh Jeom Soon harus
mencari teman, karena Ia dulu hanya bergaul dengan Bong Pal, Yong Rye, dan Alex
di masa lalu dan lebih baik memiliki teman manusia. Jeom Soon pun mengaku punya
teman manusia juga Hanya saja mereka sedikit lebih tua.
Di lantai
bawah
Bong Sae
sibuk bermain gemas, Jeom Soon datang ke lantai atas bertanya apa yang sedang
ibunya lakukan. Ok Nam mengaku sedang dalam suasana hati yang baik hari ini,
jadinya sedang mendengarkan taryeong dan bertanya balik pada anaknya kenapa
datang menemuinya.
“Aku ke
sini untuk bertanya apakah Nona Cho bisa pergi keluar denganku.” Kata Jeom
Soon.
“Dewi
penjaga bukanlah temanmu. Kau harus berhenti mengganggunya. Ibu yang akan pergi
denganmu.” Ucap Ok Nam
“Aku
bukan anak kecil. Kenapa aku harus pergi denganmu?” keluh Jeom Soon.
“Jika kau
tidak suka ide itu, lebih baik kau mencari teman. Ketika Ibu seusiamu, Ibu
sangat suka bergaul dengan teman-temanku” cerita Ok Nam bangga.
“Jika ibu
terus mengomel, aku akan pergi ke klub.” Ancam Jeom Soon. Ok Nam bingung apa
itu club.
“Semacam
tempat mendengarkan musik dan bertemu laki-laki.”jelas Jeom Soon sambil
menari-nari.
“Ibu
tidak begitu mengerti apa itu, tapi akan kutemani jika kau malu untuk pergi
sendiri.” Kata Ok Nam.
Jeom Soon
yang kesal memilih untuk pergi. Ok Nam bertanya apakah anaknya akan pergi ke
klub. Jeom Soon pikir ibunya tak perlu khwatir dan nikmati saja musiknya lalu
bergegas pergi. Ok Nam pun kembali mendengarkan musik.
Jeom Soon
masuk club tak melihat ada Kyung Sul di meja bar, seorang pelayan bertanya
apakah datang dengan teman-temannya. Jeom Soon pikir akan pergi saja, lalu
melihat Kyung Sul berdiri dibelakang meja bar. Seorang wanita sengaja
menghampiri Kyung Sul dan Jeom Soon langsung duduk disampingnya.
“Kau di
sini. Apa Kau ingin minum?” tanya Kyung Sul. Jeom Soon menyela membuat wanita
disampingnya kesal dan pergi.
“Jika aku
minum, apa kau akan menjadi temanku?” kata Jeom Soon. Kyun Sul pun akan merasa
terhormat lalu memberikan segelas bir dan Jeom Soon langsung menghabiskan
sekali teguk.
Di rumah
Kim Geum
menyiram tanaman dari Ok Nam seperti tak yakin kalau itu cara yang tepat untuk
menyiraminya. Tiba-tiba Yi Hyun sudah ada di belakangnya berpikir kalau itu tak
tumbuh, bahkan kalau mungkin tidak palsu karena tidak mekar.
“Jangan
menghina bunga terataiku. Ini akan mekar suatu hari.” Ucap Kim Geum yakin
“Tentu,
tentu... Mekarlah dengan baik dan cantik agar kau bisa menjadi bunga dewasa
yang sehat dalam waktu dekat.” Ejek Yi Hyun.
“Kau Pergi
sana jika terus bersikap sarkastik.” Keluh Kim Geum, Tapi Yi Hyun tetap akan
tinggal di sini dan melihat teratainya
Keduanya
saling mendorong dan akhirnya terjatuh bersama seperti anak kecil yang
berebutan mainan.
Jeom Soon
terbangun dari tidurnya dan tersadar kalau sudah menghabiskan banyak bir, lalu
teringat dengan pertanyaan Bong Dae “Apa kau tidak berubah menjadi harimau
kalau minum alkohol?”
Jeom Soon
pun panik melihat ekornya yang tak keluar dan melihat wajahnya pada pantulan
sendok, lalu bernafas lega karena masih menjadi manusia.
“Bisakah
aku datang ke sini setiap hari?” tanya Jeom Soon. Kyung Sul pun dengan senang
hati.
Di
depan Agen Pekerjaan
Nyonya Oh
sudah menunggu dengan pakaian lengkap. Di baik mobil, Tuan Park marah karena
merasa Nyonya Oh yang berpiki pitcher
dengan menyamar sebagai pemain baseball. supaya disewa untuk pergi menangkap
udang.
“Dia
menutupi wajahnya karena mereka tidak mempekerjakan wanita untuk pekerjaan itu.”
Kata Tuan Goo membela
“Bukankah
kau melihatnya kemarin? Tidak ada yang meragukan ketika dia tidak menutupi
wajahnya.” Kata Tuan Park
“Tapi
Peri Oh lumayan seperti wanita jika kau lihat dari dekat.” Kata Tuan Goo malah
memuji
“Tunggu sebentar.
Situasi macam apa ini? Apa aku satu-satunya yang tidak tahu kalian pacaran?”
ejek Tuan Park. Tuan Goo mengeluh karena
punya standar seorang wanita.
“Benar,
aku harap kau simpan standar tersebut dalam pikiranmu. Dan Dalam hitungan
ketiga, Aku akan merebutnya, jadi pastikan kau membantu.” Tegas Tuan Park. Tuan
Goo pun menyuruh Tuan Park mulai menghitung.
Tapi saat
hitungan ketiga, sebuah mobil datang didepan Nyonya Oh. Keduanya binggun dan
berusaha mengejarnya, Si wanita yang duduk melihat keduanya bertanya apakah
namanya Park Young Nam dan Gu Ja Bong. Tuan Goo membenarkan, Akhirnya keduanya naik mobil
“Kau
meninggalkan ini di sakuku... Makan ini sebelum aku memasukannya ke mulutmu. Aku
tahu kau menyukainya.” Ucap Tuan Park sinis duduk disamping Nyonya Oh.
“Berhenti
mengerutkan kening, kau harus Senyum.” Kata Tuan Park pada Tuan Goo. Nyonya Oh
tak banyak berkata-kata memilih untuk menutupi wajahnya.
Ketiganya
turun dipelabuhan, wanita bertubuh tambun memberitahu akan segera naik ke kapal dengan membagi tim,
Nyonya Oh dkk untuk naik di Kapal Daewang. Tuan Park mengeluh kalau ini kabar
buruk dan mengaku ada urusan mendesak jadi tidak bisa ikut.
“Ini
adalah uang. yang kami terima dari agen tenaga kerja. Kami adalah tipe orang
yang siap dalam segala situasi, jadi kami belum menyentuh uang itu.” Kata Tuan
Goo mengembalikan uang 50ribu won
"Maaf
tentang itu... Aku benar-benar punya kaki yang lemah. Lenganku kurus, belum
lagi pinggangku. Sejak aku ditegur keras dan dimarahi oleh Master Bintang
Utara, Aku jadi takut pada apa pun yang memiliki kumis. Sejauh yang kutahu,
udang juga memiliki kumis. Aku bahkan tidak bisa menyentuhnya.” Ucap Tuan Park.
“Terserah
kalian... Tapi sebelum itu setiap orang harus membayar 700 dolar. Kami membayar
agensi dengan imbalan menyediakan tenaga kerja, dan biayanya 700 dolar per
orangnya.” Kata Si wanita.
“Kau
bercanda, kan? Hentikan kecuali kau ingin melihat dia buang air di celana.”
Kata Tuan Park karena Tuan Goo yang kaget sampai buang gas.
“Komisi
macam apa yang harus membayar 700 dolar per orang? Kita tidak bisa menghasilkan
uang sebanyak itu meski kami menjual kebun cabai kami. Bukankah begitu?” kata
Tuan Park
“Kalian
orang tua sudah tidak waras rupanya.” Ucap Si wanita dan saat itu seorang pria
besar bertato datang,
“Aku
benar-benar haus melihat wajah kalian.” Kata Si pria. Ketiganya panik dan
langsung berlari masuk kapal Daewang...
Ibu Kim
Geum membereskan kamar anaknya sambil menyanyi dan berbicaa sendiri tentang
lirik laginya kalau wanita itu membual
tentang memiliki suami yang menggodanya supaya memasak dan memeluknya. Ia lalu tak sengaja memlepar lap diatas
laptop.
“Kenapa
komputer ini menyala sendiri? Bagaimana cara mematikannya?” ucap Ibu Kim Geum
panik.
Ia lalu
melihat artikel berjudul [Jeom Soon Si Harimau - Membuka Babak Baru Novel
Erotisisme] lalu bertanya-tanya Penulis
siapa yang wajahnya mirip dengan anaknya.
Sementara
Kim Geum baru keluar kaget melihat artikel beritanya [Hasratku tidak mengenal
batas] wajahnya pun langsung panik. Yi Hyun membaca berita Kim Geum langsung
tertawa bahagia, Dokter Lee pun kaget mengetahui kalau cerita itu milik Kim
Geum.
[Membuka Babak Baru Novel Erotis, Hasratku
tidak mengenal batas]
Ibu Kim
Geum membaca cerita anaknya terlihat shock. [Nafsu birahi. Ikatan dada basah
dengan keringat, Semakin sulit memotong, Lebih keras]
“Ya
ampun. Ini memalukan... Matanya merah bukan gara-gara belajar tapi karena... Kim
Geum.” Ucap Ibu Kim Geum panik.
Kim Geum akan
masuk ruangan, tapi Yi Hyun sudah ada didepan pintu mengodanya lalu mengejek
Kim Geum begitu lelah karena menjadi kreatif. Kim Geum mencoba agar menegaskan
kalau bukan seperti itu. Yi Hyun malah
makin mengejak
“Aku tidak
tahu kalau tinggal dengan seorang penulis dan memanggilmu Kim Geum... Maaf,
Penulis Kim... Ah..Tidak, kau punya nama pena... Jeom...” kata Yi Hyun makin
mengejek. Kim Geum mengaku bukan seperti itu.
“Aku
sangat menantikan hasratmu yang tidak terbatas itu... Semoga berhasil.” Ejek Yi
Hyun. Kim Geum kebingungan.
Kim Geum
akan membeli minum saat itu dua orang melihatnya dan langsung menghampirinya
untuk minta tanda tangannya, dibuku bahkan di tanganya. Kim Geum mengaku kalau
Penulis Jeom Soon Si Harimau bukan dirinya.
Akhirnya
Kim Geum bergegas masuk ke dalam lab, Jung Min bertanya ada apa. Kim Geum
mengaku tak ada apa dan langsung duduk. Jung Min tiba-tiba mendekat dan
langsung memperlihatkan cerita (Jendela Rahasia Tuan Muda)
“Apakah
pemburu budak mengejar budakmu? Aku melihatmu dalam cahaya baru. Seorang ahli
tersembunyi erotika.” goda Jung Min. Kim Geum mengelak
“Oke,
baiklah. Aku hanya bercanda...Rahasia tersembunyiku...” kata Jung Min sambil
menyanyi
Kim Geum
kesal ingin keluar tapi diluar banyak lagi yang mengejarnya. Akhirnya Kim Geum
hanya bisa duduk lemas sambil menutup wajahnya yang frustasi.
Kim Geum
frustasi karena tidak menyangka banyak orang akan mengenalinya. Jeom Soon
melihat Kim Geum bertanya Apa sudah lihat artikel itu. Kim Geum membenarkan
karena dirinya yang sudah terkenal dan Orang-orang mengenalinya. Jeom Soon
mengucapkan terimakasih.
Saat itu
telp Kim Geum berdering, yaitu dari Penerbitan Binatang Liar, Lee Ban Ya.
Nyonya Lee bertanya apakah sudah melihatnya karena muncul di situs utama dan
Semua orang berbicara tentang betapa tampannya Kim Geum. Kim Geum pun
mengucapkan terimakasih.
“Kami
ingin mempromosikan "Jendela Rahasia... Tuan Muda" sebagai rilisan
baru kami bulan depan. Apa kau bersedia?” tanya Nyonya Lee. Kim Geum ingin
bertanya lebih dulu tapi Jeom Soon sudah memberikan kode agar setuju.
“Ya,
katanya bisa... Maksudku, aku bisa.” Kata Kim Geum, Nyonya Lee memint agar Kim
geum terus menulisnya dan akan menghubunginya segera.
“Kau
benar-benar membuatku menjadi penulis” kata Jeom Soon bahagia setelah menutup
telp. Kim Geum pun seperti mencoba untuk ikut bahagia.
“Ahjussi.
Kemarin aku dapat teman... Kau menyuruhku untuk mencari teman seusiaku... Jadi...”
cerita Jeom Soon dan melihat ibunya datang berpikir akan membahasnya nantik
karena Ibunya pasti akan mengomel.
“Kenapa
Ibu di sini?” tanya Jeom Soon. Kim Geum pun menyapa Ok Nam dengan sopan. Jeom
Soon pikir ibunya baru saja pergi.
“Nona Cho
menyuruhku membeli susu.” Kata Ok Nam. Kim Geum pikir kalau sekarang waktu
stirahat makan siangnya belum berakhir.
“Apa kau
suka telur rebus?” tanya Ok Nam. Kim Geum menolak karena masih kenyang.
“Nona
Peri...Apa besok kau bisa pergi berbelanja?” tanya Kim Geum. Ok Nam menganguk
karena tidak ada acara sore hari. Kim Geum pun panik akan bertemu besok.
Di kamar
Jeom Soon
bertanya pada ibunya apakah menyukai Kim Geum,
Ok Nam heran anaknya menanyakan hal itu. Jeom Soon heran melihat ibunya
terus pergi dengan Kim Geum. Ok Nam
pikir apakah peri tidak diizinkan pergi dengan orang lain.
“Aku suka
Kim Ahjussi... Sejujurnya, meski Ayah bereinkarnasi, dia tidak punya ingatan
tentang kita dan adalah orang yang berbeda. Ibu tidak bisa menemukan gaun
bersayapmu. Dia tidak bisa mengingatmu.” Ucap Jeom Soon
“Meski
begitu, Ibu akan menemukan Ayahmu. Bahkan jika butuh berabad-abad. Meski dia
banyak berubah, bahkan jika dia tidak mengingat Ibu. Dia adalah satu-satunya
untuk Ibu.” Kata Ok Nam yakin kalau pria itu adalah Yi Hyun dimasa sekarang.
Dokter
Lee dan Yi Hyun berlomba renang, dan Dokter Lee lebih dulu sampai di garis
finish. Yi Hyun mengeluh karena sudah
mengajar sampai jam 7 malam dan melewatkan makan malam tapi Dokter Lee yang
menantangnya untuk renang
“Uji
cobanya tidak jauh Aku harus berlatih di sungai tapi tidak bisa, jadi terpaksa harus
di kolam renang indoor.” Kata Dokter Lee
“Kenapa
aku harus jadi lawanmu?” keluh Yi Hyun kesal
“Siapa
yang ada untukmu setiap kali kau menderita? Apa kau merengek karena menjadi
lawanku?” kata Dokter Lee
“Sekali
lagi berkonsultasi denganmu kulihat kau akan meminta salah satu organku.”keluh
Yi Hyun
“Mari
lakukan empat putaran lagi.” Ajak Dokter Lee. Yi Hyun pikir berenang dengan segenap kekuatannya tapi
terus kalah.
“Itu
menyakiti harga diriku, Apalagi kau seorang wanita.” Kata Yi Hyun
Yi Hyun
mengingat artikel yang dibacanya “Ketiga, pria menyukai wanita yang feminin.”
Dan berpikir kalau harus pura-pura menjadi lemah tapi juga sangat ingin menang
jadi makanya tidak bisa mendapatkan
seorang pria. Dan tips “Keempat, sentuhan fisik, Bersandar, sentuh, dan meraba.”
“Apa
sekarang waktunya untuk melakukan sesuatu?” gumam Dokter Lee
“Kenapa
kau tiba-tiba diam? Apa kau kencing?”ejek Yi Hyun mengeluh agar Jangan kurang
ajar
“Bahkan jika
kau bukan tipe seperti itu, Kau harus berusaha memalsukannya.” Gumam Dokter
Lee.
“Tidak.
Aku hanya lelah... Mari lakukan empat putaran lagi. Aku akan mentraktirmu
beberapa sashimi yang lezat.” Kata Dokter Lee.
“Oke.. Empat
putaran. Jangan berubah pikiran.” Tegas Yi Hyun dengan penuh semangat.
Mereka
mulai berlomba dan Yi Hyun lebih dulu dipaling depan sampai akhirnya tersadar
Dokter Lee sudah tak sadarkan diri dibagian belakang. Ia langsung membawa
Dokter Lee ke pinggir kolam renang dengan wajah panik membangukanya.
Dokter
Lee tak bisa menahan tawanya langsung terbangun, Yi Hyun kaget karena ternyata
Dokter Lee hanya bercanda. Dokter Lee mengaku merasa sangat geli.
Keduanya
akhirnya makan bersama, Dokter Lee mengaku hampir mati karena tadi mengalami
kram. Yi Hyun mengerti, Dokter Lee meminta agar Jangan salah paham. Yi Hyun
tahu dan meminta agar mulai makan sekarang.
“Rencana
ini gagal... Apa yang harus kucoba selanjutnya?” gumam Dokter Lee kesal
sendiri.
Pemilik
kapal melihat ketiganya dan tahu kalau ini pertama kalinya lalu menjelaskan Perahu
ini memiliki jangkar. Tuan Park tak mengerti maksudnya. Si paman menjelaskan Perahu
memiliki layar dan jangkar jadi Sekali berlayar, biasanya akan hidup di laut selama tiga bulan.
“Ada dua
orang lain di dalam kamar. Yang kecil adalah orang Vietnam... sedangkan yang
terlihat bersih adalah mandor. Kalian dapat menyapa mereka jika mau.” Ucap si
paman.
Tuan Park
tak percaya kalau mereka harus ada diatas kapal 3 bulan, akhirnya masuk ke
dalam bawah kapal dengan bau yang menyengat. Satu pria keluar dari tempat
tidur, mereka pikir itu mandor. Tapi pria kecil menunjuk mandor ada dibalik
tirai.
Saat itu
seorang pria membuka tirai dan Nyonya Oh melihat pria yang mengambil sayapnya,
si pria pun kaget melihat Nyonya Oh ada di depanya.
Bong Dae
sibuk bermain games, pelanggan datang mesan kopi lalu melihat Bong Dae yang
bermain games yang sama dengan miliknya. Bong Dae melihat pria tampan datang ke
kedainya. Kyung Sul mengaku sebagai mahasiswa dikampus.
“Tunggu
di sini sebentar. Aku akan menyeduh secangkir kopi yang luar biasa.” Kata Bong
Dae penuh semangat melihat Kyung Sul yang tampan.
“Aku
dengar barista di sini adalah seorang nenek. Tapi Anda tampak terlalu muda
untuk itu.” Kata Kyung Sul
“Aku? Aku
sangat muda dan segar! Nenek sedang libur dan aku adalah pemiliknya.” Ucap Bong
Dae
“Nyonya, Aku
ada kelas, jadi bisakah lebih cepat?”kata Kyung Sul. Bong Dae pun bergegas.
“Bagaimanapun,
berapa level kekuatanmu? Dengan siapa kau bergabung? Seberapa tinggi levelmu?”
tanya Bong Dae penuh semangat.
“Apa Seorang
wanita bicara tentang game online? Ini sangat menarik.” Kata Kyung Sul. Bong
Dae tak percaya dianggap seorang wanita.
“Wanita
jarang memainkan game RPG..” kata Kyung Sul. Bong De menyuruh agar mampir kalau
ingin ngobrol.
“Aku di
atas sana... Tepat.. Maksudku Aku selalu di dekat sini.” Ucap Bong Dae tanpa
sadar kalau gelas milik Kyung Sul penuh. Kyung Sul akan pergi tapi Bong Dae
menahanya.
“Tulis
nama dan jurusanmu maka kopi pertamamu gratis.” Kata Bong Dae. Kyung Sul
menulis namanya “ Um Kyung Sul, Jurusan Bisnis”
“Aku akan
datang lagi untuk bermain game denganmu.” Janji Kyung Sul. Bong Dae pun dengan
senang hati.
Yi Hyun
akan ke kedai kopi, tapi melihat Bong Dae memilih untuk pergi karena selalu
disajikan Air Mata Elk, bukannya Air Mata Rusa oleh Bong Dae. Ia pun
bertanya-tanya ke mana Ok Nam pergi hari ini karena sangat ingin minum Air Mata
Rusa. Tiba-tiba ia melihat sosok wanita ada ditaman, tapi ketika mendekat
tenyata pria berambut panjang sedang membersihkan taman bukan Ok N,
Di dalam
lab, Jung Min dan Kyung Soo sedang makan ramyun lalu panik melihat Yi Hyun
datang. Yi Hyun pikir jangan menghiraukanya dan makan saja. Jung Min meminta
maaf karena belum sarapan hari ini.
“Semuanya
baik, tapi jangan lupa makan makanan sehat ketika belajar. Jangan melewatkan
sarapan juga.” Pesan Yi Hyun. Jung Min mengaku Tidak akan seperti itu.
“Ada
pilihan lain selain ramyeon... Misalnya, nasi bungkus daun lotus.” Kata Yi Hyun
mengingat yang dikatanya Ok Nam “Mampirlah untuk makan siang denganku... Kapan
pun.”
“Dia
memberitahuku untuk datang kapan saja, jadi kemana dia pergi?” keluh Yi Hyun
“Dia
pergi membeli pakaian... Bukankah Anda bertanya ke mana Kim Geum?” ucap Kyung
Soo
“Tidak...
Apa Geum tidak masuk juga hari ini?” ucap Yi Hyun baru menyadarinya.
Kim Geum
sedang bersama Ok Nam memilih pakaian, seperti Ok Nam tetap suka dengan pakaian
yang biasa dipakai oleh nenek-nenek, tapi dimata Kim Geum Ok Nam itu layaknya
wanita muda. Ia hanya bisa bergumam
kalau Motif bunganya agak terlalu berlebihan
“Kau punya
sedikit rasa dalam bergaya. Mereka terlihat bagus untukmu. Wajahmu jadi
berbinar!” puji pemilik yang melihat Ok Nam sebagai wanita.
“Aku
belum pernah memakai motif secantik ini sebelumnya.” Kata Ok Nam
“Kau tahu
gaya yang cocok untukmu. Motif bunga ini baru keluar tahun ini! Tahun lalu,
motif bunga tidak seperti ini Daunnya juga berada di sisi yang lebih kecil.”
Kata Paman. Ok Nam melihat pakaian lain yang cantik.
“Pakaian
terbaik adalah potongan-potongan yang memiliki motif bunga.” Puji paman.
Ok Nam
akhirnya mencoba memakai baju lain. Kim Geum mengelengkan kepala melihat Ok Nam
mengunakan style nenek, lalu menganguk saat
Ok Nam mengunakan celana jins dan kaos seperti anak muda memuji terlihat
cantik.
Jung Min
membahas Kim Geum yang bilang pergi membeli pakaian. Kyung Soo tahu kalau Kim
Geum akan membantu seseorang memilih pakaian. Yi Hyun mendengar bingung karena
Kim Geum sedang memilih pakaian seseorang.
“Siapa
pun itu pasti punya selera mode lebih buruk.” Komentar Kyung Soo.
“Apa
mungkin itu teman wanitanya? Kemarin, dia memintaku merekomendasikan beberapa
toko pakaian wanita.” Kata Jung Min
Ok Nam
melihat sebuah jaket dan melihat ada gambar harimau, berpikir kalau itu sangat
mirip Jeom Soonnya. Saat itu pemilik
kaget karena sebelumnya melihat Ok Nam seorang wanita tua tapi sekarang
dimatanya adalah wanita muda.
“Orang-orang
bilang sudah waktunya untuk mati jika kau melihat sesuatu... Ahh.. Terserah... Entah
aku mati atau tidak, setidaknya aku akan menjual 50 dolar.” Kata Pemilik
“Kau
hanya Bayar saja semua 50 dolar, dan akan kuberi kacamata hitam ini sebagai
tambahan.” Kata Si pemilik memberikan bonus.
“Aku juga
ingin membeli sesuatu untuk kau dan Profesor Jung.” Ucap Ok Nam. Kim Geum pikir
tidak perlu.
“Bagaimana
dengan ini? Ini punya motif zebra.” Ucap Ok Nam memperlihatkan sebuah jaket.
“Tidak,
aku baik-baik saja. Kalau begitu bagaimana kalau dasi?” kata Kim Geum
“Oh... Yang biasa dikenakan di lehermu kan? Tuan,
bisa lihat beberapa "Dati"?” ucap Ok Nam. Kim Geum membenarkan kalau
itu namanya "Dasi."
“Dasi...
Ambilkan yang motif bunga.” Kata Ok Nam. Kim Geum hanya bisa menghela nafas
menerima hadiah dari Ok Nam.
“Kenangan
lama bisa memudar bahkan berubah, tapi rasa tetap ada untuk waktu yang lama dan
menghampirimu setiap waktu.” Ucap Ok Nam.
Saat itu
Yi Hyun yang dianggap sebagai pria ternyata adalah Kim Geum lalu memberikan
back hug untuk Ok Nam.
“Suamiku
tercinta, kenapa?” tanya Ok Nam. Keduanya saling menatap.
“Aku merasa
seperti kau akan pergi terbang jauh meninggalkanku.” Kata Bausae.
Kim Geum
melihat Ok Nam memberikan pelukan dari belakang. Ok Nam kaget karena merasakan
hal yan sama dengan suami yang sebelumnya.
Prolog
[Di mana
Penyihir Park mendapatkan kacang ajaib?]
Peri Park
sedang memainkan alat musik didepan seorang wanita, saat itu pria tua datang
dengan wanita juga. Peri Park kaget melihat Master Bintang Utara. Master memarahi
Peri Park yang mempermainkan para peri lagi. Peri Park mengeluh dan salah satu
peri hanya bisa menangis.
“Aku
hanya tidak mengerti. Bagaimana kau melanggar aturan langit dengan tampilanmu
itu? Hati peri yang hancur berubah menjadi air mata dan jatuh ke alam manusia
sebagai hujan. Jadi Turun segera, bersihkan pikiran dan jiwamu dengan
menghabiskan waktu bersama orang yang tidak bersalah.” Perintah Master.
“Master
Bintang Utara... Benar, aku makhluk abadi, tapi yang kumiliki hanyalah wajah
tampan ini... Tolong jangan buang aku ke tempat di mana aku tidak punya sesuatu untuk diandalkan.” Kata
Tuan Park
“Ini akan
menerangimu dan membantumu menemukan jalan kembali. Jangan menggunakannya
dengan sia-sia. Fokus saja mendisiplinkan diri.” Ucap Master memberikan kacang
ditangan Tuan Park.
Bersambung ke episode 7
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan..
hihihi...
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tinggal Klik disini, buat
yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun
ini
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Seru mbak ceritanya, jadi penasaran cerita selanjutnya
BalasHapusLanjut kak...
BalasHapusditunggu episode berikutnyaaa chingu .........
BalasHapus