PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 23 Mei 2017

Sinopsis Queen Of Mystery Episode 13 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS
Inspektur Woo berlari memberikan perintah agar memindahkan semua orang dan apabila diperlukan mengunakan senjata api. Si pelaku mengemudikan mobil polisi melalui jalan tempat Inspek. Wook berdiri dibelakang Joon Oh dan Seol Ok mengikutinya dengan mobil.
Saat itu terdengar bunyi tembakan peringatan ke udara, Wan Seung kaget mendengarnya dan berlari di tempat yang berbeda dengan Ketua Bae. Suasana mulai tegang, Inspek. Woo pikir akan menghentikan semuanya dan mengangkat pistolnya.
Wan Seung masih terus berlari, Seol Ok ingin keluar mobil. Joon Oh menghentikanya karena pasti akan sangat berbahaya. Inspek Woo mengingat tentang Jin Young yang tiba-tiba tak sadarkan diri. Si pelaku tak takut mengemudikan mobilnya, Wan Seung belari mengambil pistol dari tangan Inspek Woo berpikir kalau akan membuanuh si pelaku lalu melepaskan tembakan di tempat yang melumpuhkan si pelaku.
Tapi si pelaku berusaha untuk kabur dengan mobilnya walaupun bannya sudah di tembak. Wan Seung mengejar berusaha memecahkan kaca mobil, lalu menarik Sipelaku keluar dari mobil dan menangkapnya. Mobil polisi pun datang, si pelaku seperti sudah tak berakal sehat hanya tertawa lepas.
Polisi lain pun membantu Wan Seung menangkap si pelaku. Joon Oh dan Seol Ok pun pergi melihat korban. Inspek. Woo hanya menatap si pelaku yang dibawa oleh polisi ke dalam mobil. 
“Kita menangkapnya. Ini sudah berakhir dan Kasus Jin Young sudah selesai.” Ucap Ketua Bae datang paling belakang. Seol Ok dan Joon Oh pun mengikuti ke dalam ambulance dengan korban dan mereka pun semua pergi.

“Coba kau Lihat? Sudah aku bilang, kita harus melakukan ini bersama-sama. Jangan melakukan ini sendirian. Kita lakukan bersama, benarkan?” ucap Ketua Bae.
“Apa kau pikir ini sudah berakhir? Apa ini benar-benar berakhir?” ucap Inspek Woo dengan tatapan kosong.
Ini belum berakhir, Tidak ada akhir untuk pekerjaan ini. Ada jutaan orang brengsek yang harus kita tangkap.” Tegas Woo Seung
Ketua Bae pun mengajak agar mereka bisa hidup dengan semangat srta tetap makan tiga kali sehari tidak peduli apapun lalu mengajaknya pergi. Wan Seung memberitahu kalau dilakukan Inspek Woo itu bukan gayanya tapi menurutnya rekan kerjanya itu ternyata orang yang berbakat.
“Aku menarik kembali perkataanku tentang profiler palsu.” Akui Wan Seung. Inspek Woo pun tak menanggapinya dan berjalan dengan Ketua Bae. Wan Seung mengeluh dengan rekan kerjanya itu  masih saja menyebalkan dan tidak menyukainya, lalu bertanya pada polisi lain yang ingin pergi ke Kantor Polisi Seodong.

Inspek Woo pergi ke pemakaman berdiri di depan nama “Kopral Lee Jin Young” lalu mengucapkan selama tinggal pada Jin Young dan meminta maaf karena lama menangkapnya. Setelah itu memberikan hormat dan pergi meninggalkan pemakaman.
Sementara Ketua Bae dkk minum bersama dalam rangka perayaan keberhasilan mereka menangkap pembunuh. Ketua Bae pun bertanya sebenarnya tim apa merek karena mereka menangkap pencuri dan pembunuh berantai.
“Kita adalah Unit Khusus.” Ucap Wan Seung  bangga dan mengajak mereka bersulang.
“Kalian bertiga biasanya selalu depresi. Apa yang terjadi hari ini?” ejek si bibi
“Bibi , kami menangkap orang yang sangat jahat hari ini. Seorang pria jahat yang bahkan tidak bisa kau bayangkan.” Kata Wan Seung bangga
“Aigoo. Kalian idiot. Sudah wajar bagi kalian untuk menangkap orang jahat. Kenapa sangat bangga?” ejek si bibi. Wan Seung pun mengoda si bibi akan menangkapnya nanti. 

Mereka akhirnya keluar dari restoran setengah mabuk, Ketua Bae ingin menelp supir penganti. Joon Oh mengatakan akan mengantarkanya. Ketua Bae merasa beruntung punya Joon Oh karena Wan Seung yang  tidak pernah memperlakukan seperti atasannya tapi Joon Oh itu sangat hormat padanya.
“Kau... sangat pandai merayu orang.” Ucap Wan Seung kesal. Ketua Bae menyuruh Wan Seung untuk diam saja dan mengajak Joon Oh untuk segera pergi.
“Kau Jadilah komisaris polisi kalau begitu.” Ejek Wan Seung marah. 

Joon Oh mengemudikan mobilnya lalu berpikir kalau Wan Seung itu  punya rumah dan mengeluh kalau rekan kerjanya terus menginap dirumahnya. Wan Seung pikir Joon Oh tahu alasannya. Joon Oh kesal Wan Seung yang selalu mengodaya lalu meminta agar menghentikanya.
“Aku lelah....Bangunkan aku kalau sampai.” Kata Wan Seung menurunkan kursi mobilnya ingin tidur. Joon Oh hanya bisa mengeluh dan membiarkan Wan Seung tidur. 

Seol Ok duduk diruang tengah pagi hari dengan wajah bahagia karena  menangkap pembunuhnya. Ia pun berpikir akan melakukan pekerjaan rumah tangga hari ini. Ia melihat tak ada baju kotor, lalu melihat banyak cucian piring yang menumpuk lalu mulai mencucinya.
Setelah selesai membersihkan rumah dengan vacum cleaner dan menjemur semua selimut dengan cahaya matahari yang cukup terik. 

Sementara Joon Oh tertidur dengan pulas, saat bangun binggung dengan tempat tidurnya karena semalam ingin tidur di rumah Joon Oh.  Lalu dikagetkan dengan melihat calon tunanganya ada didepan matanya sedang memasak didapur.
“Kenapa aku disini? Mengapa kau di sini?” tanya Wan Seung heran. Ji Won tahu kalau Wan Seung pasti tak mengingatnya. Wan Seung bertanya-tanya apa yang harus di ingatnya.
 Flash Back
Joon Oh mengemudikan mobil dan mendengar ponsel Wan Seung terus saja berdering, dan melihat nama “Jung Ji Won” lalu mengeluh dengan nada dering dan mengangkannya.
“Bukankah ini ponsel Ha Wan Seung?” ucap Ji Won heran mendengar bukan suara Wan Seung.
“Ya, ini ponsel hidung anjing, maksudku... ponsel Detektif Ha Wan Seung.” Kata Joon Oh melirik pada Wan Seung yang tertidur pulas. 

Wan Seung pun mengerti kalau Joon Oh yang meninggalkan pada Ji Won saat tertidur pulas setelah minum banyak. Ji Won pun heran karena Wan Seung malah tidur dirumah orang lain. Wan Seung dengan sinis kalau itu bukan urusanya lalu mengumpat kesal pada rekan kerjanya. 

Joon Oh tidur dengan wajah bahagia karena bangun tanpa ada Wan Seung dirumahnya, lalu ingin mencari sesuatu di dalam kulkas. Kulkas pintarnya memberitahu kalau Sistem notifikasi makanan sudah aktif dan memberitahu Kerang, kadaluarsa tanggal 18 Mei.
Ia pun akan makan dengan cepat kerang sebelum kadaluarsa, lalu berpikir untuk membuat apa akhirnya ia meminta agar di tunjukan  resep pasta kacang rebus dan Cara memasak. Saat membaca resep di layar kulkas, telpnya masuk. 

Wan Seung mulai mengeluh dengan Joon Oh yang meninggalkan ada seorang wanita melirik pada Ji Won sedang masak. Joon Oh pun menjelaskan kalau Ji Won itu tahu rumahnya jadi sengaja mengantarnya pulang, lalu berkomentar kalau rumah Joon Oh memang bagus dan kenapa harus menginap di rumahnya.
“Aku tidak bisa tidur karena kau mendengkur seperti anjing.” Keluh Joon Oh. Wan Seung kesal mendengar Joon Oh malah menemuinya dengan Ji Won.
“Sampai ketemu di kantor polisi. Aku akan menghancurkanmu.” Ancam Wan Seung 

Ji Won selesai masak merasa pasti punya bakat memasak dan menurutnya itu menyenangkan. Lalu bertanya apakah ingin memasak untuknya. Wan Seung dengan ketuas mengatakantidak tertarik pada seseorang yang pandai memasak dan ingin tahu alasan datang ke rumahnya.
“Bukankah kau di sini karena suruhan ayahku?” ucap Wan Seung sinis
“Dia bilang kau harus pulang kerumah sekarang.” Kata Ji Won
“Jika dia mengembalikanku ke tim-ku” balas Wan Seung lalu meminta aga meningalkan kuncinya dan pergi. Tanpa sadar dibawah kursi ada alat penyadap.
“Seo Hyun Soo sudah meninggal. Kau harus melupakannya. Apa Kau pikir... Jang Do Jang yang membunuhnya?” ucap Ji Won. Wan Seung terdiam mendengarnya.
Ji Won pikir dirinya tak salah karena itu salah satu alasan Wan Seung terobsesi dengan Do Jang dan memberitahu kaalu sekarang sudah 17 tahun lamanya dan juga tidak ada aktivitas sama sekali, menurutnya tak mungkin Hyun Soo itu bisa hidup tanpa menggunakan ATM, Bank, ponsel atau rumah sakit di Korea.
“Aku akan menunjukkan padamu kalau dia sudah mati.” Kata Ji Won yakin
“Hyun Soo... Dia masih hidup...” ucap Wan Seung yakin. 
Ji Won mengeluarkan ponselnya lalu meminta seseorang agar  menangani Jang Do Jang serta menemukan nya tidak peduli apapun. Bahkan Dapatkan semua informasi tentang Jang Do Jang. Ia ingin tahu keberadan Do Jang dan informasi yang dibutuhkannya.
Jaksa Jung mendengar suara percakapan yang sengaja disadap dari rumah Wan Seung lalu bertanya-tanya siapa Jang Do Jang. Lalu ia pun menelp seseorang agar mencari seseorang untuknya. 

Nyonya Park baru saja akan masuk ke sebuah rumah, tapi tiba-tiba salah satu temanya merasakan lehernya kesakitan dan kejang lalu jatuh pingsan. Teman lain datang melihat sosok ibu terjatuh di teras, Nyonya Park yang panik meminta temanya agar memanggil ambulance. 

Kyung Mi masak oseng tahu dengan bentuk yang cantik, lalu melihat ke arah Seol Ok yang ikut masak lalu memberitahu agar Jangan buat bubur tahu tapi lebih baik membuat saja mapo tahu. Seol Ok berdalih dengan tahunya sangat lembek. Kyung Mi memberitahu kalau tahu itu lembut. Saat itu Wan Seung masuk restoran.
“Kau seharusnya menangkap pembunuh. Mengapa kau..” ucap Seol Ok da langsung disela oleh Wan Seung melihat masakanya.
“Apa ada yang sakit? Mengapa buat bubur?” ejek Wan Seung. Seol Ok memilih balik bertanya kenapa datang ke restoran temanya.
“Aku datang untuk bekerja. Itu kantor tim kita.” Ucap Wan Seung lalu masuk lebih dulu.
Joon Oh masuk menyapa Seol Ok dengan senyumanya, Seol Ok pun menyapa Joon Oh dengan menawarkan sarapan pagi. Joon Oh menolak lalu memberikan semangat dan masuk ke ruangan bawah tanah.
Saat itu ketua Bae masuk melihat Kyung Mi yang masak langsung merasa khawatir dan mengantikanya, menurutnya pengorengan itu dan akan menyakiti pergelangan tangannya. Kyung Mi pikir kalau bisa melakukan itu. Ketua Bae melarang mengambil alih kalau akan memasaknya, Seol Ok melihat Ketua Bae yang memberikan perhatian pada temanya. 


Joon Oh dan Wan Seung duduk di ruang bawah tanah sambil menonton CCTV saat kejadian teman Nyonya Park yang jatuh kejang-kejang. Wan Seung tahu kalau tempa itu  Pusat senior dan akan ke sana sekarang, tapi menurutnya Joon Oh juga harus melihat itu.
“Kopral Park tidak bisa karena patroli.” Ucap Joon Oh
“Apa Kau masih belum kembali?” tanya Seol Ok akhirnya datang menemui Joon Oh dan Wan Seung
“Tidak. Aku bilang kepada mereka bahwa ini bukan hanya hubungan masyarakat...jadi perlu bantuanku.” Kata Wan Seung membanggakan diri.
“Kenapa kau mengadakan pertemuan disini?” tanya Seol Ok dengan nada menyindir
Wan Seung mengajak Joon Oh pergi ke TKP karena menurutnya jawabannya selalu ada di TKP. Seol Ok pun bertanya Ada kejadian apa.  Wan Seung menjawab kalau itu bukan urusan Ahjumma dan menyuruh agar Pergi membuat bubur. Seol Ok kesal karena masakannya itu bukan bubur.

“Bukankah kau pekerja paruh waktu disini? Aku belum pernah melihatmu bekerja.” Ejek Wan Seung. Seol Ok membela diri kalau ia berkerja.
“Kapan itu? Aku rasa kau memang tidak pernah bekerja.” Balas Wan Seung.
“Ada wanita yang muntah setelah minum di pusat senior.” Ucap Joon Oh memberitahu. Wan Seung memperingati.
“Tapi Mengapa seseorang memasukkan pestisida ke dalam minumannya?” kata Wan Seung heran. Seol Ok pun bertanya dimana tepatnya Pusat senior
“Itu di Baebang Peace.” Kata Joon Oh. Seol Ok kaget mengetahui Ibu mertuanya sering pergi kesana. Joon Oh mengajak untuk pergi bersama.
“Aku sibuk. Aku harus pulang karena ini hari ulang tahun pernikahanku.” Kata Seol Ok mencari alasan.
“Ooh begitu...Kau dan Ho Cheol... melakukannya dengan baik. Itulah kenapa kau memakai baju polkadot.” Ejek Wan Sung.
“Jangan begitu pada suamiku.” Ucap Seol Ok  membela. Wan Seung merasa tak ada salah karena itu bukan bukan suaminya. 


Joon Oh berjalan masuk ke TKP sambil berharap  ingin cepat menjadi orang dewasa, dengan Kerja lembur maka bisa menjadi orang yang berpengalaman dan bijak. Wan Seung dengan mengejek kalau Joon Oh tak perlu khawatir karena akan membantunya cepat menua.
“Akhir-akhir ini, aku cepat menua gara-garamu.” Keluh Joon Oh dan Wan Seung yang masuk ke TKP lebih dulu. Salah seorang petugas sedang memeriksa bagian taman.
“Petugas Na... Kau sampai di sini dengan cepat.” Ucap Joon Oh menyapa bagian forensik. 

Keempat Ahjumma termasuk Nyonya Park duduk dengan wajah tegang. Joon Oh dan Wan Seung duduk di depan mereka, lalu Wan Seung  bertanya Siapa nama Ahjumma di rumah sakit itu. Joon Oh berbisik memberitahu namanya adalah Ko Mal Sook.
“Ya, dia manajer pusat senior ini.” Kata Nyonya Park. Wan Seung mengucap syukur karena kesehatan bibi Ko baik-baik saja. Semua pun mengucap syukur bersama.
“Tapi kenapa dia masih di rumah sakit?” tanya salah satu bibi. Joon Oh mengatakan kalau bibi Ko akan segera pulang.
“Hei, Apa kau tahu? Kita sepertinya pernah melihat dia.” Ucap Nyonya Park menunjuk ke arah wajah Wan Seung.

“Ingatanmu payah. Kita 'kan menontonnya bersama. Kau bilang "Aku akan menangkapmu." Apa kau tidak ingat?” kata si bibi menahan tawa.
Joon Oh dan yang lainya pun ikut tertawa. Wan Seung memarahi Joon Oh yang masih bisa tertawa pada saat seperti ini dan menyuruhnya agar bisa berKonsentrasi. Joon Oh pun meminta maaf sambil menahan tawa.
“Nyonya Kim, ingatanmu sangat bagus. Bagaimana kau bisa tahu dengan melihatnya sekali?” ucap Bibi lainya.
“Tidak sekali. Dia sering muncul di berita.” Kata bibi lainya. Wan Seung membenarkan sudah muncul di berita utama.


Petugas Na mengambil gambar bukti sebuah sarung tangan, Wan Seung membuka kulkas dan melihat Ada lima botol yang sama dengan Ko Mal Sook, Song Mi Soon, Park Gyung Sook. Petugas Na memberitahu kalau  Mereka bertengkar sebelumnya karena minuman ini.
Joon Oh heran petugas Na bisa mengetahuinya.  Petugas Na berbisik kalau  Tempat ini lebih rumit dari yang di duga dan Ini sudah kejadian ketiga kalinya.
Flash Back
Bibi Ko membuka kulkas lalu berteriak marah bertanya Siapa dari mereka yang minum teh ginseng merahnya. 
Joon Oh melihat nama di botol  Kim Hye Ran, ginseng merah, cuka telur, jelai, plum. Nyonya Park memberitahu kalau menantunya  sudah membuat botol-botol  dengan nama-nama. Bibi Kim mengaku tidak bisa minum apapun dengan botol murah jadi tidak meminum apapun dari sana.
“Ginseng merah, Ko Mal Sook. Apa ini punya manajer?” tanya Wan Seung mengambil salah satu botol
“Ya benar. Itu teh ginseng merahnya yang berharga” kata Nyonya Park. Nona Kim heran karena menurutnya Itu bahkan bukan ginseng liar tapi kenapa ginseng merah sangat berharga baginya.
“Bagaimana dengan ekstrak ginseng liar yang kuberikan padamu?” tanya Nyonya Kim pada temanya. Si bibi mengaku merasa bersemangat saat bangun di pagi hari.
“Jadi, manajer muntah... setelah minum ini?” tanya Wan Seung. Nyonya Park tak tak tahu apa yang diminum tapi hanya melihat Bibi Ko yang sudah muntah saja.

Bibi lain yang bersama Nyonya Park juga melihatnya. Wan Seung binggung jadi siapa yang mengatakan kalau bibi Ko minum. Nyonya Kim mengangkat tangan kalau ia yang melihat bersama bibi yang duduk didepanya, walaupun terlihat gugup. 

Joon Oh dan Wan Seung duduk di ruangan sambil berpikir. Joon Oh mengetahui Nn. Park berkelahi dengan Bibi Ko ketika kalah bermain kartu. Saat itu mereka main Go Spot bersama, Nyonya Park bisa menemukan kartu yang disembunyikan bibi Ko untuk berbuat curang.
Sementara Nyonya Kim memberikan sogokan pada Nyonya Park dengan makanan agar mau mendukungnya. Nyonya Park dengan sinis ingin menolaknya, tapi Nyonya Kim melayani rekanya agar mau mendudungnya. Nyonya Park pun makan roti dan makanan yang dibawakan oleh temanya bahkan meminta agar menari. Nyonya Kim pun langsung menari didepan temanya. 

“Dia bertengkar dengan korban untuk menjadi Ketua berikutnya.” Ucap Joon Oh cerita tentang para Ahjumma.
Sementara Bibi Ko meminta dukungan juga pada Nyonya Park agar memilihnya dengan menyuapinya mochi. Nyonya Kim tak mau kalah dengan memberikan roti pada Nyonya Park.
“Nn. Song bertengkar dengannya karena uang iuran.” Kata Joon Oh
Bibi Ko memarahi Nyonya Soo yang belum membayar uang iuran. Nyonya Kim pikir itu tidak banyak, lalu mengeluarkan uang dari dompetnya kalau akan membayarnya. Nyonya Song seperti tak enak hati. 
“Jadi Nn. Kim membayarnya maka Dia terlihat diintimidasi oleh Nn. Kim.” Ucap Wan Seung
Nyonya Song yang sudah di bayarkan iuran akhirnya melayani Nyonya Kim bahkan mengipasinya yang kepanasan. Sementara Joon On tahu kalau Nyonya Lee tertangkap sedang minum ginseng merah manajer.
Nyonya Lee membuka kulkas dan dengan sengaja meminum ginseng dari botol. Bibi Ko memergokinya dan langsung berteriak marah. Nyonya Lee membela diri kalau tak ada yang salah kalau ingin minum sedikit.
“Jika kau pikir lagi, mereka semua bertengkar dengan korban. Menurutmu siapa pelakunya di antara keempat itu?” kata Wan Seung
“Aku pikir bukan salah satu dari mereka yang mencampurkan pestisida ke dalam minumannya. Aku pikir itu orang luar.” Kata Joon Oh 
“Benar. Petugas Na bilang itu sudah terjadi beberapa kali.” Kata Wan Seung lalu meminta agar Joon Oh berKonsentrasi.
Keduanya berjalan menuruni tangga merasa kalau Ini kasus yang bisa diatasi Ahjumma. Joon Oh pikir kalau meminta bantuannya Wan Seung memikirkan untuk meminta bantuan Seol Ok lalu teringat kalau ahjumma yang sibuk karena ulang tahun pernikahannya.
“Kalau begitu kita harus melakukan ini. Jika dia benar-benar ingin bergabung dengan kita itu boleh saja... Ahh.. Maksudku, dia sering menyusahkan kita. Tapi aku merasa tidak enak karena dia sangat suka menyelidiki.” Ungkap Wan Seung
“Baik. Dia akan segera kesini jika aku menelponnya.” Kata Joon Oh bergegas pergi dengan penuh semangat. 

Seol Ok menjepit ponsel dengan pundaknya sambil memindahkan kotak makan, sambil berkata kalau tentang kasus pusat senior dengan menolak kalau sedang sibuk di tempat makan siang dan meminta minta maaf.
“Kita tidak sibuk kali ini saja dan memang selalu sibuk.” Sindir Kyung Mi mendengar temanya bicara di telp
“Aku sangat penasaran.” Ungkap Seol Ok. Kyung Mi ingin tahu alasan Seo Ok tidak pergi.
“Ini kasus di Baebang Peace dan Ibuku sering kesana.” Jelas Seok Ok. Kyung Mi berkomentar kalau itu kabar buruk.
“Itu bukan tempat yang aman buatmu.” Kata Kyung Mi dan Seol Ok merasa  sangat penasaran dengan wajah sedih. 

Wan Seung ingin tahu apa yang dikatakan Seol Ok apakah tidak mau datang. Joon Oh heran dengan Seol Ok  padahal sudah memberinya kesempatan besar dan Sepertinya dia sangat sibuk di tempat kerja. Wan Seung kesal mendengarnya.
“Hei, jangan pernah membahas kasus ini dengan Ahjumma itu.” Kata Wan Seung marah. Joon Oh binggung kenapa tak boleh.
“Tidak boleh.  Jangan mengucapkan sepatah katapun padanya. mengerti?” kata Wan Seung. Joon Oh pun menanyakan alasan Wan Seung yang terlihat sangat marah
“Aku tidak marah. Memangnya dia siapa? Kau mempermalukanku karena menelponnya”kata Wan Seung menyangkal lalu berjalan pergi. Joon Oh mengeluh dengan Wan Seung yang sangat jahat

Tuan Kim menerima telp bertanya siapa yang menelpnya. Jaksa Jung terlihat bahagia akhirnya bisa berbicara dengan tuan Kim karena lebih sulit didapat daripada VIP di Blue House. Tuan Kim pun menanyakan alasan Jaksa Jung mencarinya.
“Aku menelepon pakai ponsel tak terdaftar, tapi kau tahu siapa aku. Kau memang sesuatu.” Kata Tuan Kim
“Aku juga tahu...mengapa kau meneleponku.” Kata Tuan Kim
“Kau tahu kalau aku memiliki sedikit masalah.” Ungkap Jaksa Jung
“Kau mengalami masalah karena wanita dan minuman keras.” Kata Tuan Kim
“Itulah sebabnya aku tidak bisa mengkhianati orang. Aku terlalu banyak kekurangan. Mari kita sering bicara seperti ini.” Ucap Jaksa Jung lalu menutup telpnya. 

Seol Ok binggung mengetahui Suaminya yang akan terlambat, Jaksa Kim pikir tidak bisa pulang jadi jangan menunggunya. Seol Ok pun menanyakan baju ganti. Jaksa Kim pun meminta agar Seol Ok mengantar  Kemeja, celana dalam, dan kaus kaki.
Seol Ok sedih melihat kalender tertulis tanda “Ulang tahun pernikahan” lalu membahas dengan bertanya apakah suaminya itu tidak melupakan sesuatu. Jaksa Kim pikir juga butuh dasi.  Seol Ok Pun mengangguk mengerti dengan wajah sedih kalau akan meninggalkannya di ruang petugas keamanan.


“Tapi... Hari ini... “ kata Seol Ok mencoba kembali membahasnya.
“Aku sibuk sekarang. Apa yang baru saja kau katakan?” kata Jaksa Kim memotong. Akhirnya Seol Ok memilih untuk tak membahasnya dan meminta maaf karena mengganggunya yang sedang berkerja.
“Aku akan pulang besok.” Kata Jaksa Kim setelah menutup telp berusaha mengingat-ingat.
Ia berpikir kalau hari ini adalah hari ulang tahun istrinya, tapi teringat kalau Kemarin sudah merayakannya, tapi akhirnya mengingat kalau hari ini adalah Ulang tahun pernikahan.
Bersambung ke part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted

2 komentar:

  1. episode 10 sama 12 di mana mbak??

    BalasHapus
  2. episode genapnya ada di mana y mba? ini project duet y

    BalasHapus