Jung Hee terdiam
dalam ruanganya mengingat ajakan Eun Hee untuk menikah sabtu ini lalu
memikirkan tentang dirinya. Saat akan keluar Bong Goo tiba-tiba masuk
ruanganya, Jung Hee dengan sinis bertanya ada apa Bong Goo datang ke kantornya.
“Aku
pikir aku harus berbicara denganmu pertama kali.” Ucap Bong Goo. Keduanya pun
duduk berhadapan dengan Jung Hee yang menatap sinis.
“Bukankah
kau dan Jae Bok sudah berpacaran?” kata Jung Hee sinis, Bong Goo mengeluh
dengan keadaan sekarang jadi rumit.
“Aku meminta bantuanmu. Bukankah cinta itu
perlu "berpikir dan menetapkan". Jadi Bantu kami menempatkan Lee Eun
Hee kembali ke rumah sakit dan Berhenti membuat Jae Bok khawatir. Kau harus
Sehat dan kuat, oke?” ucap Bong Goo yang tak ingin membuat Jae Bok khawatir
karena Jung Hee. Jung Hee hanya menatapnya.
“Apa kau
ingin melawan atau sesuatu? Apa hanya diam saja?” kata Bong Hee sudah siap
mengajaknya berkelahi.
“Apa kau
berpikir untuk menikahinya?” tanya Jung Hee. Bong Goo mengaku mungkin.
“Kalau begitu..kau
akan jadi Ayah dari Jin Wook dan Hae Wook” kata Jung Hee
“Aku
tidak bisa meminta mereka menganggapku sebagai ayahnya secepat ini Aku harus
berusaha sangat keras.” Ungkap Bong Hee.
“Aku
yakin kau akan menjadi ayah yang baik.” Kata Jung Hee.
Hae Wook
main bersama teman-temanya, meminta agar temanya bisa mendorong ayunanya tapi
dua temanya memilih untuk bermain perosotan. Seorang datang, Hae Wook berteriak
gembira melihat ayahnya yang datang.
Jung Hee
mengajak dua anaknya makan siang bersama, Jin Wook pun bertanya pada ayahnya
apakah tidak marah lagi, karena tahu ayahnya kemarin sangat marah. Jung Hee
berdalik kalau itu karena sangat sibuk.
“Apa kau
terluka?” tanya Jung Hee. Jin Wook mengeleng mengaku kalau sangat mengerti ayahnya.
“Ayah
bisa saja marah ketika ayah sedang sibuk. ibu bilang begitu.” Ucap Jin Wook.
Jung Hee pun membenarkan.
“Kalian
berdua mendengarkan perkataan ibu, kan?” kata Jung Hee. Keduanya pun menganguk.
“Jin
Wook, Kau lebih tua dan kau seorang pria, jadi Ayah harap kau akan menjadi anak
yang bisa diandalkan” pesan Jung Hee. Jin Wook menyakinkan ayahnya kalau ia benar-benar
bisa diandalkan
“Betul.
Kau bisa diandalkan dan bijaksana” ucap Jung Hee bangga lalu menyuruh dua
anaknya agar makan dengan menatap keduanya yang berkaca-kaca.
Bong Goo
keluar dari kantor mengingat kembali saat bertemu dengan Jung Hee.
Flash Back
Jung Hee
memberitahu Bong Goo kalau Jin Wook sangat ingin bermain bola basket dan ia
terlalu sibuk jadi tak bisa bermain bersamanya. Ia pikir Jung Hee bisa
mengambil simpati nya dengan cepat jika mengajarinya basket. Bong Goo mengerti
yang dimaksud adalah Michael Jordan.
“Hae Wook
ku suka jika seseorang membacakan cerita untuknya, dia takut burung dan kutu jadi
jauh kan itu darinya” ucap Jung Hee. Bong Goo pun mengangguk mengerti.
“Tapi Ini
terdengar seperti sebuah wasiat. Jangan khawatir, dan selesaikan masalahmu
dengan Eun Hee dan kau harus bertemu seorang wanita yang sehat dan kuat juga.”
Ucap Bong Goo juga seperti berharap yang baik untuk Jung Hee.
“Tolong
rawat anak-anakku” pesan Jung Hee seperti memohon pada Bong Goo.
Bong Goo
keluar dari ruangan sambil mengeluh dengan yang dipikirkan Jung Hee sebenarnya.
Sementara Jae Bok berjalan sambil memikirkan saat Bong Goo mengajaknya untuk
berkencan secara resmi, lalu mengeluh Bong Goo yang bisa mengatakan hal itu padanya.
“Kepalaku
saja sudah hampir meledak karena Jung Hee” ungkap Jae Bok dan kembali mengingat
saat Bong Goo menyuruh dirinya agar bisa tidur bersandar dengan dirinya.
Senyuman
Bong Goo terlihat dan Jae Bok dikagetkan dengan melihat Bong Goo sudah ada
didepanya. Bong Goo pun menyapa Jae Bok dengan gayanya mengejek rekan kerjanya
itu terlihat seperti orang yang menderita lalu berpikir kalau itu karena PR
yang diberikanya terlalu sulit.
“Apa kau
ingin tahu jawaban terbaiknya?” ucap Bong Goo. Jae Bok merasa sudah memikirkannya. Bong Goo berjalan
mendekati Jae Bok dan langsung memeluknya.
“Ini
jawaban terbaiknya, Jika keputusanmu
"yes", diam saja” kata Bong Goo lalu mencoba memancing Jae Bok
mengatakan yes.
Jae Bok
menantap Bong Goo, akhirnya memeluknya dengan erat. Bong Goo pun tersenyum
bahagia karena Jae Bok sekarang menerima cintanya.
Jae Bok
pikir Sam Kyu harus pergi sendiri dan nikmati waktuny sendiri. Sam Kyu pikir
mereka sudah melakukan itu. Won Jae juga berpikir ini hari spesial Jae Bok
sebagai kencan pertamanya dengan Bong Goo jadi lain kali temanya itu bisa
menjaga anak-anak. Jae Bok pun mengangguk mengerti.
“Apa
kalian mau berkencan?” tanya Hye Ran pada Won Jae. Won Jae mengelak.
“Karena
Ini hari Sabtu, jadi kami akan membawa anak-anak untuk jalan jalan” jelas Sam
Kyu. Won Jae lalu melihat tas yang dibawa oleh Hye Ran.
“Entahlah.
Seorang pria memberikan ini, Itu milikmu.” Kata Hye Ran pada Jae Bok. Jae Bok
binggung.
Sam Kyu
tahu kalau itu dari Kang Bong Goo dan nama yang ada di tas, lalu mengodanya. Jae
Bok merasa malu menyuruh keduanya segera pergi saja dan anak-anak pun siap
pergi dengan Won Jae dan Sam Kyu.
Jae Bok
melihat isi tas ternyata sebuah gaun. Hye Ran melihat gaun yang cocok dengan
temanya, merasa Bong Goo itu pasti memberikan untuk kencan pertamanya
“Dia
sangat konyol sekali.” Keluh Jae Bok pada Bong Goo
“Apa
maksudmu, konyol? Dia sangat romantis.” Balas Hye Ran
Eun Hee
bertemu dengan ibunya yang ada di penjara. Nyonya Park bertanya kenapa anaknya
datang padahal sudah meminta agar tak datang.
Eun Hee memberitahu kalau akan menikah dengan Jung Hee. Nyonya Choi pun
berkomentar kalau mimpi Eun Hee akhirnya jadi kenyataan
“Apa tidak
ada yang ingin ibu katakan ?” ucap Eun Hee dengan tatapan. Nyonya Choi melihat
Eun Hee seperti saat masih kecil
“Maafkan
aku... Atas kejadian yang dulu. Aku ingin melakukannya dengan baik ..Tapi...
Aku tidak tahu.. harus bagaimana... Aku tidak tahu bagaimana menjadi seorang
ibu... Maafkan aku... Maaf, Eun Kyung.” Ucap Nyonya Choi
“Kunjunganku
sudah berakhir” kata Eun Hee terlihat masih sedikit dingin dan pergi. Nyonya
Choi menangis seperti masih berharap Eun Hee menemaninya tapi Eun Hee memilih
untuk segera meninggalkan anaknya.
Jae Bok
berjalan di lorong menerima telp dari Bong Goo. Bong Goo menanyakan keberadaan
pacarnya itu. Jae Bok memberitahu kalau
mampir ke kantor untuk menyelesaikan sesuatu.
“Sudah
kuduga..Bahkan pada kencan pertama kita Kau tetap bekerja keras dan selalu
begitu. Apa kau suka hadiah dariku?” ucap Bong Goo. Jae Bok berkomentar seperti
biasa saja.
“Aigoo..Kau
sangat jahat . Katakan saja jika kau menyukainya. Apa masalahmu?” keluh Bong
Goo lalu terlihat meneima panggilan lain dan menutup telpnya lebih dulu.
Jae Bok
lalu melihat sebuah amplop coklat untuk Bong Goo. Sementara Bong Goo menerima
telp dari Tak Pyo, lalu sedikit kaget membahas tentang Gaun pengantin. Jae Bok
melihat tugasnya merasa bisa menyelesaikan sisanya Senin besok
Ia
melihat amplop untuk Bong Goo dengan bagian kop surat “SJ Konstruksi” dan tahu
kalau itu nama Perusahaan Ayah Jin Wook. Akhirnya ia melihat isi dari amplop
sepatu dan juga ponsel milik Na Mi, dan bergegas menelp Bong Goo tapi ponselnya
sibuk.
Jung Hee
menelp Jae Bok, Jae Bok langsung menanyakan keberadaan Jung Hee sekarang. Jung
Hee dengan nada pasrah meminta maaf atas semuanya pada mantan istrinya,
“Kau yang
mengirim bukti itu kan? Sepatu Lee Eun Hee” ucap Jae Bok dengan nada panik
“Aku sangat
mencintaimu, Kau yang pertama bagiku dan cinta terakhirku .Meskipun aku tahu
aku tidak punya hak untuk mengatakan ini. “ ungkap Jung Hee. Jae Bok heran
dengan Jung Hee yang tiba-tiba mengatakan hal itu dan bertanya apa yang ingin
dilakukanya.
“Berbahagialah.”
Kata Jung Hee lalu menutup telpnya, Jae Bok berteriak memanggil Ayah Jin Wook.
Eun Hee
dan Jung Hee sudah duduk bersama dimeja makan, Eun Hee lalu mengucapkan Selamat
atas pernikahannya, pada Jung Hee, lalu bertanya apa yang dilakukan Jung Hee
dengan sepatu dan Ponsel Jung Na Mi. Jung Hee mengatakan kalau mengirimnya pada
Kang Bong Goo
“Kerja
Bagus.. Berkatmu..Ibuku bisa membersihkan namanya.” Kata Eun Hee dengan
senyuman dan langsung berubah jadi
dingin.
“Jadi Untuk
melindungi anak-anak dan minta maaf kepada Jae Bok, Apa Kau mau menghentikan
aku?” kata Eun Hee
Flash Back
Saat di
ruangan Eun Hee menemukan buku harian yang ditulis oleh Jung Hee. Ia pun tahu
kalau Jung Hee sengaja melakukan semua keinginan Eun Hee agar menjaga
keluarganya.
Jung Hee menatap Eun Hee lebih dalam, Eun Hee
mengaku kalau Awalnya ragu tapi merasa dugaanya benar. Ia tahu kalau Jung
Hee masih belum mencintainya dan
memanfaatkannya. Jung Hee memanggil nama Eun Hee jadi Moon Eun Kyung.
“Moon Eun
Kyung, Semuanya Belum terlambat, Pergilah ke rumah sakit dan berobatlah” ucap
Jung Hee.
“Jadi... Kau
juga beranggapan aku ini wanita gila kan? Apa Kau pikir cintaku ini tidak murni?
Itu sebabnya aku ingin menikahimu Untuk melengkapi cinta kita. Kita harus mulai
pernikahan kita” kata Eun Hee mengambil sebuah gelas dan menuangkan wine
menyuuh Jung Hee segera meminumnya.
“Kalau
aku minum ini, akankah semua mimpi buruk akan berakhir?” tanya Jung Hee
“Tidak...
cinta yang sempurna ini..Baru saja dimulai.” Kata Eun Hee
“Satu-satunya
cara untuk mengakhiri perilaku psikotiknya Moon Eun Kyung adalah jika aku mati. Dengan cara itu, dia
akan mengikuti aku.” Gumam Jung Hee dan langsung meminum winenya.
Jung Hee
berkata pada Moon Eun Kyung sebagai wanita
yang menyedihkan Eun Hee menyangkal kalau dirinya sebagai wanita yang bahagia
karena akhirnya bisa bersama selamanya.Jung Hee saat itu pun langsung
menjatuhkan kepala dimeja tak sadarkan diri.
Jae Bok
menelp Bong Goo memberitahu kalau sedang menuju ke rumah Lee Eun Hee dan
sebelumnya sudah bicara dengan Jung Hee, tapi kelihatannya ada yang aneh. Bong
Goo juga mmberitahu kalau sedang dalam perjalanan rumah Eun Hee juga
karena sudah menelusuri langkah-langkah
nya dan memesan gaun pengantin untuk hari ini jadi berpikir merencanakan
sesuatu.
“Aku
dengar dia pergi ke penjara hari ini untuk melihat ibunya. Pokoknya, Ayo kita
bertemu di rumah “ kata Jae Bok
“Jika kau
sampai di sana duluan, Jangan masuk dulu. Tunggu aku. Mengerti?.” Ucap Bong
Goo. Jae Bok mengerti.
Bong Goo
sampai lebih dulu tapi saat didepan pintu langsung di pukul oleh anak buah Eun
Hee. Jae Bok baru datang melihat mobil Bong Goo dan saat akan masuk pintu
terbuka. Eun Hee langsung menyapa di ruang tenga
“Bagaimana
kakak tahu kalau kami menikah hari ini?” ucap Eun Hee dengan nama mengejek. Jae
Bok langsung menanyakan keberadaan Bong Goo.
“Di aula pernikahan,
jadi datanglah dan beri kami berkat mu. Aku suka pakaianmu. Kakak terlihat
seperti tamu pernikahan.” Ucap Eun Hee.
“Lee Eun
Hee. Kau tidak bisa lagi bersembunyi. Kami punya bukti kalau kau ada di sana
ketika Jung Na Mi meninggal.” Kata Jae Bok
“Apakah
itu sepatu dan telepon Jung Na Mi?” sindir Eun Hee. Jae Bok penasaran dimana
keberadaan ayah dari anak-anaknya dan ingin naik ke lantai atas, tapi saat itu
seseorang langsung membekap mulutnya
Jung Hee
akhirnya tersadar dari pingsanya. Eun Hee pun menyapa Jung Hee dan berpikir
kalau mereka mulai pernikahannya. Jung Hee binggung dimana keberadaan dirinya
dengan badan yang terikat dikursi. Eun Hee sambil menyalakan lilin merasa Jung
Hee nanti akan tahu.
“Tempat yang
sudah ku hias baru baru ini, yaitu balai pernikahan kita” kata Eun Hee
“Kenapa
kau mengikat ku? Kenapa?” ucap Jung Hee dengan nada tinggi.
“Tunggu
sebentar. Upacaranya akan segera berakhir.” Kata Eun Hee. Jung Hee berani
mengatakan Eun Hee yang benar-benar gila.
“Aku
pikir hanya kita saja yang merayakan pernikahannya, tapi kita ada tamu.” Kata
Eun Hee membuka tirai
Jung Hee
kaget melihat Jae Bok duduk dibangku dengan badan yang terikat, Jae Bok pun
sadar melihat mantan suaminya. Eun Hee mengambil sebuket bunga dan siap untuk
memulai acara penikahanya.
“Aku, Lee
Eun Hee, Menjadikan Koo Jung Hee sebagai suamiku, dan bersumpah ... untuk
mencintainya ... Selama-lamanya.” Kata Eun Hee. Jae Bok berteriak meminta agar
segera di lepaskan. Eun Hee memperingatkan Jae Bok agar diam saja.
“Sekarang
giliranmu untuk mengucapkan sumpah pernikahannya” kata Eun Hee pada calon
suaminya. Jung Hee dengan penuh amarah mengumpat kalau Eun Hee benar-benar
gila.
“Kalau
begitu.. aku akan mengatakan sumpahmu ... untukmu. Aku, Koo Jung Hee, menjadikan
Lee Eun Hee menjadi istriku. Aku
menjadikan Lee Eun Hee Menjadi istriku ... dan bersumpah ... untuk mencintai “
ucap Eun Hee mewakili Jung Hee.
“Tidak..
Aku tidak mencintaimu... Aku membencimu.. Aku membenci mu! “ teriak Jung Hee.
Jae Bok memohon agar Jung Hee tak melakukan itu karena akan membuat Eun Hee
marah
“Aku
bersumpah... untuk mencintainya ... selama-lamanya.” Kata Eun Hee tak peduli.
Saat itu
Bong Goo yang pingsan di tempat lain dengan badan yang terikat juga, dan anak
buahnya meninggalkanya. Eun Hee merasa kalau keadaannya tidak bisa seperti ini,
mereka benar-benar harus sendiri karena
tamu mereka terlalu berisik, lalu memaksa Jae Bok agar meminum wine yang sudah
diberi sesuatu.
“Aku akan
melakukan apa yang kau minta, jadi hentikan. Hentikan!” teriak Jung Hee
“Koo Jung
Hee... Apa kau masih memiliki perasaan dengannya? Kau mau jadi gila deminya”
ucap Eun Hee makin memaksa Jae Bok agar minum wine.
Jae Bok
dengan kekuatanya bisa mendorong Eun Hee sampai terjatuh, Eun Hee seperti mulai
gila sambil tertawa langsung membakar dengan lilin. Jae Bok dan Jung Hee panik
meminta agar Eun Hee tak melakukanya. Eun Hee mengatakan kalau semua akan pergi
bersama-sama. Jae Bok menendang Eun Hee dengan kakinya, Eun Hee pun jatuh
tersungkur. Saat itu Jae Bok bisa melepaskan tali pada tanganya.
Jung Hee
terlihat sudah mulai lemas, Jae Bok berusaha membuka ikatan tali dan meminta
agar bisa bertahan. Bong Goo yang ada diluar merasakan asap dan mulai sadar. Ia
memecahkan guci dan mencoba memotong talinya dan memanggil Jung Hee, lalu
menemukan pintur ruangan bawah tanah dabn berusaha untuk mendobrak pintu.
Ruangan
sudah penuh dengan asap, Bong Goo masuk ke ruangan bawah tanah. Jae Bok
menyuruh Bong Goo agar membawa Jung Hee lebih dulu keluar ruangan, setelah itu ia
mencoba membangunkan Eun Hee. Tapi Eun malah terlihat sudah gila menahan tangan
Jae Bok mati bersamanya.
Jae Bok
meminta agar Bong Goo agar bisa sadar dan ingin menyelamatkanya. Bong Goo
kembali langsung menarik Jae Bok segera keluar dari ruangan, Jae Bok bisa
terlepas tapi merasa tak tega membiarkan Eun Hee. Eun Hee melihat inisial
namanya dengan api yang semakin besar wajahnya tersenyum bahagia.
Api
merembet ke semua ruangan, foto-foto Jung Hee di lantai 3 ikut terbakar. Bong
Goo mengendong Jae Bok sampai keluar rumah. Ketiganya akhirnya duduk di taman
menatap tak percaya rumah tiga lantai terbakar semuanya.
[Satu tahun kemudian]
Bong Goo
datang ke sebuah rumah dengan membawa sebuket bunga dan memberikan pada Jae Bok
sebagai hadiah. Jae Bok mengucapkan terimakasih lalu bertanya pada Bong Goo
tenang sidangnya apakah sudah berakhir.
Bong Goo memberitahu kalau memukul mereka.
“Kenapa
kau memasak banyak begini?” keluh Bong Goo. Jae Bok mengaku bukan dirinya tapi
Won Jae dan Hye Ran membantunya. Hye Ran dengan bangga kalau ia yang membuat
sebuah menu makanan.
Won Jae
mengajak semua duduk dan mulai makan, Sam Kyu ingin mengatakan sesuatu dengan
memberikan selamat pada Jae Bok yang berhasil membeli rumah barunya.
“Ayah,
tolong dagingnya” kata Che Ri pada Sam Kyu. Won Jae sampai tersedak
mendengarnya. Hye Ran pan tak percaya Che Ri bisa memanggil Sam Kyu dengan
panggilan “Ayah”
Saat itu
Jin Wook menerima telp dari nomor yang tak dikenal, ternyata Jung Hee menelp.
Jin Wook memberitahu ayahnya kalau mereka semua berpesta di rumah baru lalu akan
memberikan telp pada Ibu. Jae Bok pun menerima telp dari ayah anak-anak. Bong
Goo pun terlihat santai melihat Jae Bok yang menerima telp dari mantan
suaminya.
“Jae Bok,
selamat ya dengan rumah barunya Aku berharap bisa berada di sana juga, tapi aku
punya acara hari ini.” Ucap Jung Hee.
“Aku
tahu. Kalau kau datang, bawakan deterjen, karena aku punya banyak kertas
toilet. Bernyanyilah dengan baik hari ini... Fighting, Koo Jung Hee” ucap Jae
Bok dengan penuh semangat. Jung Hee pun terlihat sudah duduk diatas panggung
dengan gitarnya.
Jung Hee
pun mulain menyanyi diatas panggung
seperti mulai melakukan pekerjaan yang disukainya.
“Setahun
berlalu sejak itu terjadi. Aku dan Ayah Jin Wook selamat dari api, tapi Lee Eun
Hee sudah meninggal. Tidak ada yang bicara tentang hal itu lagi, tapi kami
masih ingat. Kalau kejadian itu Meninggalkan
luka yang mendalam dalam bagi kami semua untuk menyembuhkan luka itu. kami
hidup lebih keras lagi dan lebih keras lagi untuk saling mencintai”
Jung Hee
telihat bahagia menyanyikan lagu diatas panggung, sementara Jae Bok dan
kawan-kawanya terlihat bahagia merayakan rumah baru untuk keluarganya.
The End
Terima kasih sinpsisnya...
BalasHapusTerima kasih mbk atas sinopsisnya :D
BalasHapusTerimakasih....sangat_sangat♡♡♡
BalasHapus