PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 28 Mei 2017

Sinopsis Queen Of Mystery Episode 15 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS
Wan Seung berjalan dan kaget melihat Do Jang sudah tergeletak dengan tubuh penuh darah dan tak sadarkan diri. Saat itu polisi datang, Detektif Ko pun memperingatkan agar Jangan bergerak, lalu tersadar kalau itu  Ha Wan Seung.  Wan Seung pun sadar kalau itu adalah detektif Ko yang datang.
“Detektif Ha. Apa kau membunuh Jang Do Jang?” ucap Detektif Ko, Wan Seung hanya diam. Detektif Ko pun memerintahkan agar menankap Wan Seung segera.
“Itu semua telah direncanakan sejak awal.” Gumam Wan Seung 

Wan Seung mengingat Detektif Ko mengatakan kalau File kasus-nya hilang, bahkan tidak bisa menemukannya. Ia pun menyaki kalau Kasus itu adalah 100 persen bunuh diri.
“Hyungnim, bagaimana kau bisa tahu? Instingmu sangat bagus. Bagaimana kau bisa tahu akan terjadi sesuatu di sini?” kata Wan Seung sudah tahu kalau jebakan.
“Kenapa kau membunuh Jang Do Jang?” tanya Detektif Ko
“Kau bilang susah melihat jarak jauh tapi kau ternyata memiliki penglihatan yang bagus. Kau bisa mengenali Jang Do Jang dari sana.” Sindir Wan Seung yang bisa mengetahui kelemahan.
Detektif Ko tak ingin terjebak, lalu menyuruh anak buahnya agar menangkapnya. Wan Seung mengajak mereka untuk melihat apakah Detektif Ko yang  mematuhi peraturan. Semua mengangkat pistolnya. Wan Seung tahu kalau Yang pertama pasti peluru kosong dan berusaha kabur. Detektif Ko berteriak agar segera menangkapnya, Wan Seung langsung masuk mobil dan pergi meninggalkan TKP, tapi kakinya terkena serempet peluru. 
Detektif Ko tak bisa mengejar Wan Seung lalu menelp Tuan Kim. Tuan Kim sangat marah karena sudah menyiapkan semuanya tapi Wan Sung bisa kehilangannya. Detektif Ko berjanji akan menangkapnya hari ini tidak peduli apapun. Tuan Kim memperingatkan kalau harus tangkap hari ini juga.
“Jika lebih lama lagi... maka Tn. Ha akan bergerak.” Tegas Tuan Kim saat itu juga Tuan Ha menelp. 


“Beraninya kau membuat anakku menjadi pembunuh?” kata Tuan Ha marah
“Aku sedang mengurusnya, tapi... anakmu menuangkan minyak diatas api.” Tegas Tuan Kim. Tuan Ha pun bertanya yang akan dilakukanya.
“Seperti yang anda ketahui... Aku hanya mengikuti perintah dari atasanku.Aku harus mematuhi mereka. Apa lagi yang bisa aku lakukan? Sudah waktunya... bagimu untuk memutuskannya. Sudah 17 tahun waktu yang lama. Aku tidak bisa berada dibelakangmu lagi.” Kata Tuan Kim. Tuan Ha mengerti
“Ketua... Hidup anda dan aku sedang dipertaruhkan.” Kata Tuan Kim. Tuan Ha tahu menegaskan kalau akan mengurus semuanya jadi Tuan Kim lebih baik diam saja.

Seol Ok menatap foto ayah ibunya di atas rak, lalu mulai berbicara pada orang tuanya.
“Kalian pasti sangat kesal. Aku pikir kita akan segera menangkap pelakunya, karena Ho Cheol seorang jaksa penuntut. Aku akan menangkap pelakunya sendiri. Aku tidak akan bergantung pada Oppa lagi.” Ucap Seol Ok yakin
Seol Ok duduk di meja melihat artikel yang sudah dikumpulkan dengan judul berita  [Sopir taksi Shinim-dong dan istrinya bunuh diri] [Polisi menyimpulkan kasus ini sebagai pasangan bunuh diri]

Flash back
Garis polisi sudah terbentang di depan sebuah taksi yang sedang di ambil gambarnya oleh pihak Forensik. Seol Ok berteriak histeris memanggil ayah dan ibunya ingin mendekat, dua orang polisi menahan Seol Ok agar tak mendekati TKP.
“Itu taksi ayahku! Itu ayahku! Mengapa kau menahanku?”teriak Seol Ok histeris.
“Hei... Mereka berdua sudah meninggal.” Kata Detektif Ko. Seol Ok tak percaya kalau itu  Bohong.
“Ayahku... tidak pernah sakit. Ibuku selalu minum obatnya.” Ucap Seol Ok menahan tangis.
“Mereka bunuh diri.” Ucap Detektif Ko. Seol Ok makin menangis histeris memanggil dua orang tuanya yang meninggal bersamaan. 



Seol Ok dengan tubuh gemetar seperti masih merasa trauma, menyakinkan kalau orang tuanya bukan bunuh diri. Ponselnya berdering dari nomor yang tak dikenal, Seol Ok mengangkat dan bertanya siapa yang menelpnya. Wan Seung memanggilnya meminta maaf karena sudah larut malam tapi harus bertemu dengannya.
Seol Ok binggung Wan Seung yang tiba-tiba menelpnya pada  Ahjumma yang sudah menikah larut malam begini. Wan Seung menegaskan akalu  tidak punya waktu dan harus bertemu. Seol Ok bertanya keberadaanya dan  akan kesana. Wan Seung mengatakan sudah ada Di depan toko makan siang.

Seol Ok kaget dan langsung keluar balkon, Wan Seung binggung kenapa Seol Ok ada di lantai atas. Seol Ok pun balik bertanya apa yang dilakukan Wan Sung di depan restoran, lalu tersadar kalau kakinya yang berdarah.
“Pelurunya sedikit mengenai kakiku. Aku baik-baik saja.” Kata Wan Seung. Seol Ok kaget mendengar peluru.
“Apa Kau gila? Ayo ke rumah sakit.” Ucap Seol Ok. Wan Seung mengaku  tidak bisa pergi ke rumah sakit.
Akhirnya Seol Ok pun membersihkan luka sambil mengeluh Wan Seung yang keras kepala sekali. Ia mengoleskan obat dengan bertanya apakah tidak terasa sakit. Wan Seung mulai mengaduh dan meminta agar  pelan-pelan.
“Kau tadi berjalan dengan kaki berdarah seperti ini. Dasar Kau seorang detektif yang berpengalaman.” Ucap Seol Ok terus membersihkan dan mengoleskan obat.
Wan Seung terdiam mengingat saat Seol Ok yang membersihkan lukanya sebelumnya dengan teliti, seperti sangat terpana.
“Kenapa kau selalu terluka? Apa Kau tahu berapa kali aku melihatmu terluka?” keluh Seol Ok
“Kurasa aku terluka karenamu.” Ejek Wan Seung. Seo Ok pun hanya memintaa agar Wan Seung itu jangan terluka lagi karan Itu membuatnya semakin marah.
“Pelan-pelan. Nanti sirkulasi darahku tidak jalan.” Kata Wan Seung saat Seol Ok memberikan perban. Seol Ok memberitahu kalau itu  cara mengikatnya dan memberikan salep
“Aku akan sering menggunakannya untuk mencegah infeksi.” Kata Wan Seung menyimpan pada saku bajunya. Seol Ok melihat Wan Seung yang  jauh lebih baik sekarang.

“Apa kau sedang menungguku, dan berpura-pura itu kebetulan?” komentar Wan Seung sedikit mengoda. Seol Ok menegaskan kalau ruangan ini  tempat kerjanya.
“Ini bukan jam kerja.” Balas Wan Seung. Seol Ok mengaku kalau sedang menunggu Wan Seung  semalaman. untuk melihat apakah detektif yang berharga didiepanya akan mampir kesini agar rekan kerjanya itu puas.
“Apa aku pernah memberitahumu? Aku adalah pria jahat.” Ejek Wan Seung lalu melihat artikel diatas meja  [Sopir taksi Shinim-dong dan istrinya bunuh diri]
Wan Seung akhirnya berbicara kalau mereka itu  saling terikat. Seol Ok memilih untuk tak membahasnya lagi karena Ini terlalu membebaninya menerima perhatian dari anak laki-laki cantik seperti  Wan Seung.
Wan Seung memberika sebuah berkas diatas meja. Seol Ok melihat itu adalah Kasus bunuh diri supir Shinim-dong. Wan Seung memberitahu kalau itu adalah berkas kasus file orang tuanya. 

Detektif Ko dan anak buahnya  masuk ke rumah yang gelap, tapi saat masuk ternyata tak ada orang. Detektif lain merasa kalau Wan Seung itu tak ada dirumah. Detektif Ko bertanya apakah anak buahnya itu sudah  melacak ponselnya. Anak buahnya mengatakan kalau  Ponselnya mati. Detektif Ko mengumpat kesal lalu menyuruh yang lain agar mencari tempat lain. 

Seol Ok membaca fotokopian tulisan ayahnya dengan menahan tangis “Tujuh tahun yang lalu... Aku membunuh seorang wanita yang naik taksi.Aku mengikat tubuhnya dengan beban berat dan melemparkannya ke laut. Aku dan istriku tidak bisa hidup dengan rasa bersalah seperti ini. Aku akan membayar dosaku dengan kematian. Tolong jaga putriku.” Akhirnya Seol Ok pun menangis membaca suratnya.
“Layanan Forensik Nasional mengatakan... itu tulisan tangan Ayahmu.” Ucap Wan Seung.  Seo Ok juga tahu kalau memang tulisan tangan Ayahnya tapi yakin bukan kemauannya.
“Dia menulis sendiri...tapi itu bukan kemauannya. Dia hanya menyalin apa yang ditulis orang lain. Ini sudah jelas pembunuhan.” Kata Seol Ok yakin 

Ketua Bae menerima telp dari Ketua Bae seperti ingin mengetahui keberadaan Wan Seung. Ketua Bae pikir kalau memang  tidak ada di rumah dan tak ada dikantor berarti ada di tempat makan siang, Tapi  menurutnya ini sudah larut malam.
Detektif Ko berada didalam mobil pun tersenyum, ketua Bae pikir bisa membantu. Detektif Ko menolak menurutnya Ketua Bae tak menelp Wan Sung karena akan menelponnya sendiri. Ketua Bae pikir keadaan mendesak, Detektif Ko mengaku kalau  tidak ada yang mendesak sertak berjanji akan mengunjunginya nanti. 
Seol Ok pikir Ucapan dan tulisan seperti sidik jari. Wan Seun heran Seol Ok berpikir Sidik jari lagi. Seol Ok menjelaskan kalau Artinya ada kosa kata yang diubah dari kebiasaan menulis.Ia tahu kalau  Ayahnya tidak pernah menggunakan kata "chega" dan selalu menggunakan kata "choga".
“Dan ayahku selalu salah ejaannya. Dia selalu menulis dengan ejaan yang salah. Tapi ini terbilang sangat sempurna.” Cerita Seol Ok
Flash Back
Ayah Seol Ok menuliskan note diatas taksinya [Choga "Aku" akan menyingkirkan mobil ini dengan cepat] yang salah mengea seharusnya “Chega”
Wan Seung juga  yakin kalau Ini agak aneh, karena biasanya  Sebelum seseorang meninggal, mereka biasanya akan menceritakan kehidupannya. Tapi Ayah Seol Ok hanya menulis tentang mengapa dan kapan membunuhnya serta di mana membuang mayatnya.
“Ini pasti rencana pembunuhnya. Ini bukan kemauannya, tapi Ini sebuah laporan. Dan juga dia tidak tahu kata-kata seperti "UU Pembatasan"... Itulah yang biasa dikatakan detektif.” Kata Seol Ok. Wan Seung terdiam mengingat ucapan Detektif Ko  

Flash Back
Detektif Ko mengaku kalau Kasus filenya sudah hilang dan tidak dapat menemukannya di mana pun.
“Detektif yang menyelidiki kasus ini sangat mencurigakan.” Ucap Seol Ok
“Dialah orang yang menunggu untuk menangkapku. Sangat aneh Jang Do Jang tiba-tiba mengubah tempat pertemuannya.” Cerita Wan Seung
Wan Seung mengingat saat menerima pesan darai Do Jang “Kita ganti tempatnya. Datanglah sendiri ke Pabrik Muju yang kosong di Shinim-dong.”
Ia pun tahu kalau itu tempat Detektif Ko, yaitu Shinim-dong. Seol Ok pikir kalau Detektif Ko tidak pernah meninggalkan Kantor Polisi Shinim jadi Pasti ada sesuatu yang sedang terjadi, yaitu Ada seseorang di atasnya.Wan Seung pikir mereka tidak bisa menginvestigasi ulang hanya dengan menggunakan berkas itu.
“Kita membutuhkan bukti yang konkret.” Tegas Wan Seung. Seol Ok mengaku kalau memiliki Bukti konkret itu.

Detektif Ko akhirnya sampai depan restoran.  Wan Seung bertanya bukti apa. Seol Ok mengatakan kalau itu Sidik jari. Wan Seung heran karena  Tidak ada sidik jari yang ditemukan. Seol Ok  juga berpikiran yang sama, kenapa sampai tak ada sidiki jari yang tertinggal.
“Bagaimana bisa tidak ada sidik jari di taksi? Ratusan orang masuk dan turun.” Kata Seol Ok
“ Tidak masuk akal walaupun itu bukan ditaksi. Sidik jari orang yang membunuh harusnya ada di sana.” Kata Wan Seung.
“Bagaimana jika orang itu memakai sarung tangan?” pikir Seol Ok
“Sarung tangan itu seharusnya ada di mobil. Tapi ternyata tidak. Mereka juga tidak menemukannya.” Ucap Wan Seung
“Pasti ada yang menghapus sidik jarinya. Dan juga ...coba kau lihat Briket ini. Hanya setengah yang dibakar dan Setengahnya telah dibuang. Dengan gas sebanyak ini,  Wan Seung pikir seseorang tidak akan mati.
“Mereka tidak mati di dalam taksi tapi dipindahkan setelah meninggal.” Ucap Seol Ok
“Kita bisa tahu dari bintik-bintik ungu di tubuh mereka.” Kata Wan Seung melihat Bintik-bintik ungu muncul di tubuh orang mati dan melihat  Tidak ada hasil otopsi.
“Bukti di sini hanya mengarah pada bunuh diri. Mereka menyembunyikan hasil otopsi yang paling penting. Detektif Ha, dari mana kau mendapatkan file kasus ini?” tanya Seol Ok 
Flash Back
Ji Won memberikan sebuah hadiah terakhir yang bisa diberikan yaitu Pembunuh Seo Hyun Soo ada dalam berkas itu.Wan Seung mengingat Ji Won yang memberikan sebelum keluar.
“Detektif Ha, apa kau menyembunyikan sesuatu dariku?” tanya Seol Ok menatap curiga pada Wan Seung yang hanya diam saja. 
Detektif Ko berusaha untuk membuka pintu restoran dengan paksa.  Anak buahnya memperingatkan Detektif Ko kalau tidak bisa masuk tanpa surat perintah. Detektif Ko menegaskan kaalu bukan itu masalahnya sekarang dan mereka tidak tahu kapan pembunuhnya akan lari, lalu menyuruh anak  buahnya agar minggir.
“Aku membacanya di majalah. Itu seorang detektif hebat di Kantor Polisi Seodong. Aku belajar banyak tentangmu melalui itu. Tepat setelah... Seo Hyun Soo hilang, 26 Februari 2001, kau masuk ke Universitas Kepolisian. Kau memulai nya dari divisi intelijen untuk menemukan Seo Hyun Soo.” Ucap Seol Ok berdiri.
“21 Maret 2007... Kau melamar untuk divisi keselamatan lalu lintas... untuk menemukan taksi yang dinaiki Nn. Seo. 10 tahun yang lalu.. Kau menemukan kalau supir taksinya, bahwa Yoo In Sang adalah Ayahku. Pada tanggal 13 November 2007, Kalian berdua akan bertemu di Shinim-dong.” Ucap Seol Ok 


Flash Back
Wan Seung mengunakan pakaian patroli menelp Tuan Yoo  bertanya apakah Pria itu punya tato di lengannya. Tuan Yoo mengatakan kalau ia memiliki tato ekor ular dan tanda silet di lengannya.
“Kau bilang Tanda silet di lengannya? Apa dia pecandu narkoba?” kata Wan Seung. Tuan Yoo pun tak tahu
“Bisakah anda ceritakan lebih detail secara langsung?” ucap Wan Seung. Tuan Yoo pun menyanggupinya karena  memiliki ingatan yang bagus.

“Kau tidak bisa menemui supir taksi itu, bahkan Tidak pernah. Lalu Kau bergabung dengan divisi narkotika di tahun 2009 untuk menemukan pria dengan tato ekor ular dan tanda silet.” Cerita Seol Ok. Wan Seung tahu kalau itu Jang Do Jang.

Flash Back
Tuan Yoo menerima bayaran taksinya dan meliat tangan Do Jang terlihat gambar ular dan banyak goresan. Di sampingnya terlihat Hyun Soo yang diculik dengan mulut ditutup lalu dibawa keluar dari taksi.
“Ayahku meninggal pada hari itu, saat dia akan menemuimu. Apa ini sebuah kebetulan?” kata Seol Ok
“Aku minta maaf. Jika saja, aku tidak mengajaknya bertemu maka Ayahku tidak akan seperti ini.” Ucap Wan Seung merasa menyesal. Saat itu terdengar suara berisik dibagian atas.
Detektif Ko sudah berhasil masuk dan memeritahkan agar memeriksa bagian dapur. Wan Seung tahu kalau mereka itu polisi dan sedang mengejarnya. Seol Ok binggung kenapa polisi mengejar polisi.  Wan Seung memberitahu kalau dituduh membunuh Jang Do Jang. Seol Ok kaget.
Detektif Ko masuk ke ruang bawah tahan, tiba-tiba terdengar suara. Anak buahnya memberitahu kalau itu  alarm keamanan dan kantor polisi sudah tahu. Detektif Ko mengumpat kesal lalu bergegas keluar. Seol Ok dan Wan Seung keluar dari tempat persembunyinya.

“Orang yang membunuh orang tuaku... pasti ada hubungannya dengan kasus Seo Hyun Soo, 'kan? Aku akan menangkap pelakunya tidak peduli apapun.” Ucap Seol Ok. Wan Seung akan pergi.
“Apa Kau punya tempat tujuan?” tanya Seol Ok seperti khawatir. Wan Seung memilih untuk segera pergi dari restoran. 

Wan Seung menunggu didepan tangga melihat Joon Oh akhirnya pulang. Joon Oh kaget melihat kaki Wan Seung yang terluka. Wan Seung tak ingin Joon Oh jangan banyak yanya lebih baik membantunya untuk berjalan. Joon Oh pun mendekat untuk merangkulnya.
“Aku memintamu untuk memberiku kode sandinya.” Keluh Wan Seung berjalan masuk. Joon Oh piki tak ada alasan harus memberitahu.
“Kau harus kasih tahu aku. Aku mungkin saja akan kemari lagi.” Ucap Wan Seung lalu masuk ke rumah Joon Oh dan berbaring sofa.

“Hei, kau harus pulang lebih awal. Berbahaya di luar sana.” Ucap Wan Seung
“Kau benar. Sangat berbahaya bahkan bagi seorang polisi. Ini sangat mengerikan.” Kata Joon Oh
Wan Seung meminta agar mengambil piyamanya,  Joon Oh binggung kenapa piyama Wan Seung ada di rumahnya. Wan Seung memberitahu kalau  mereka memiliki piyama pasangan. Itu sangat nyaman dan ingin tahu membeli dimana. Saat itu terdengar suara ketukan pintu. 


Keduanya terlihat panik, saat itu juga Ketua Bae masuk ke dalam.  Ketua Bae melihat Wan Seung ada ditempat Joon Oh dan melihat kakinya terluka. Wan Seung menegaskan kalau  akan baik-baik saja. Selama  Joon Oh tidak menendangnya keluar.
“Apa maksudmu aku akan menendangmu keluar? Aku akan memberimu piyama nya.” Kata Joon Oh kesal
“Katakan padaku yang sebenarnya. Apa kau benar-benar membunuh Jang Do Jang?” ucap Ketua Bae. Joon Oh pun kaget kaalu seniornya  membunuh Jang Do Jang.
“Kapten, aku seorang detektif. Aku tidak perlu susah payah untuk membunuhnya.” Jelas Wan Seung
Ketua Bae menjelaskan bukan seperti itu tapi  Kenapa mereka mengatakan kalau Wan Seung membunuh Jang Do Jang. Wan Seung pun juga berpikir seperti itu. Ketua Bae pun menanyakan apa yang akan dilakukannya sekarang. Wan Seung menegaskan kalau akan menangkap pembunuh sebenarnya.

Saat itu terdengar bunyi suara pintu terbuka, Detektif Ko masuk dengan anak buahnya. Ketua Bae menelp, bertanya apaka sudah bertemu dengan Detektif Ha, karena anak buahnya itu sedang menuju ke rumahnnya. Detektif Ko seperti heran kenapa Wan Seung ingin ke rumah Ketua Bae.
Wan Seung terlihat gugup, Ketua Bae pikir kalau Wan Sung itu  ingin meminjam uang jadi harus datang kerumahnya jika ingin bicara dengannya.  Detektif Ko pun memutuskan mereka akan ke rumah Kapten Bae. Joon Oh pun bisa mendengar kalau polisi sudah pergi.

Ketua Bae memberitahu Wan Seung kalau  punya waktu satu jam dan Jangan gunakan ponselnya karena Mereka akan melacaknya. Wan Seung sudah tahu hal itu akhirnya keluar menuruni tangga ingin keluar dari rumah Joon Oh. Tapi tiba-tiba Detektif Ko masih menunggunya.
“Detektif Ha... Kau ditangkap karena membunuh Jang Do Jang.” Ucap Detektif Ko lalu membawa  Wan Seung pergi. Wan Seung pun tak melawanya.
Di ruang interogasi
Detektif Ko mengatakan kalau Wan Seung tertangkap CCTV datang ke TKP itu, selain itu Percakapan terakhir Jang Do Jang diponselnya juga dengan Wan Seung, ditambah lagi telah lama mengejarnya. Selain itu Wan Seung menangkapnya setiap kali  melarikan diri.
“Kalian berdua punya sejarah panjang. Jadi Mengakulah. Itu demi kebaikanmu.” Kata Detektif Ko
“Dia bilang kalau dia tidak melakukannya. Apa yang tidak ia lakukan itu? Dia akan menceritakan semuanya padaku. Tapi dia meninggal saat hendak menceritakannya Dan kau datang tepat waktu untuk menangkapku. Hyungnim. Apa mungkin kau kenal Seo Hyun Soo?” kata Wan Seung, saat itu seseorang datang membisikan sesuatu. 


Tuan Ha melihat anaknya lalu berkomentar terlihat sangat menyedihkan. Wan Seung pikir ayahnya itu harus Minta izinlah terlebih dahulu jika ingin bertemu dengannya. Tuan Ha memberitahu kalau  Orang-orang sedang melihatnya jadi menyuruhnya agar segera Pergi ke AS dan akan menyiapkan semuanya.
“Firma Hukum Ha and Jung sangat luar biasa. Bisa membiarkan tersangka pembunuhan terbang ke luar negeri.” Kata Wan Seung mengejek
“Berkat Ha and Jung kau masih hidup. Tanpa Ha and Jung. Maka kau bukan apa-apa.” Ucap Tuan Ha
“Hal yang sama juga berlaku untuk Ayah.” Balas Wan Seung
“Apa menurutmu Ayah menyombongkan diri karena merasa hebat? Ini kesempatan terakhirmu.” Tegas Tuan Ha
“ Aku tidak dalam kondisi yang memungkinkan jadi aku tidak bisa mengantarmu keluar.” Ucap Wan Seung 

[Kantor Polisi Shinim]
Seol Ok mengunjungi Wan Seung  memberitahu Detektif Ko mulai bekerja di Shinim-dong, Wan Seung tahu kalau tepat sebelum Hyun Soo hilang. Seol Ok yakin kalau Semuanya sudah direncanakan. Wan Seung mengingat kalau Ji Won mengatakan kalau Itu semua sudah direncanakan dari awal.
“Semuanya dimulai di Shinim-dong.” Kata Wan Seung
“Detektif Ko mungkin mengancam ayahku. Bahkan jika kau tidak menemukannya maka Dia pasti sudah... Aku akan menyelamatkanmu, Detektif Ha.” Ucap Seol Ok
“Ahjumma, aku sendiri yang akan  membersihkan diri dari tuduhan palsu ini. Jangan main-main. Ini berbahaya. Kau tidak memiliki seseorang yang bisa menyelamatkan hidupmu sekarang.” Kata Wan Sung
“Aku juga ingin menjadi sombong sepertimu.” Balas Seol Ok
“ Tuduhan palsu dan hidupmu tidaklah sama. Kau sebaiknya pergi. Seorang Ahjumma seharusnya tidak datang ke sini.” Kata Wan Seung seperti tak ingin membuat Seol Ok ikut dengan kasusnya.
Bersambung ke part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 
INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted


Tidak ada komentar:

Posting Komentar