PS
: All images credit and content copyright : KBS
Jae Bok
datang kerumah sakit dan sudah menelp sebelumnya, Perawat dengan sinis sudah
mengatakan kalau Lee Eun Hee baik-baik
saja. Jae Bok merasa penasaran dan ingin melihatnya. Perawat memberitahu kalau Jam
besuk sudah berakhir. Jae Bok memohon agar bisa melihatnya.
Akhirnya
si perawat pun mengantar di depan ruang rawat dengan memastikan kalau Eun Hee
baik-baik saja. Jae Bok pun memanggil Eun Hee lalu sadar kalau yang dipegang
adalah boneka Hae Wook dan ternyata Eun Hee yang mengambilnya.
Saat itu
si wanita yang duduk memalingkan wajahnya, Jae Bok kaget ternyata bukan Eun Hee
yang ada diruang rawat. Ia pun merasa
sudah menduganya kalau wanita didalam bukan Eun Hee dan mencari keberadaanya.
Tiba-tiba
suasana dalam lorong terlihat seperti mengeluarkan asap dan dua anak-anaknya
berdiri di lorong. Jae Bok kaget melihat Eun Hee berdiri dibelakang anaknya
dengan senyuman seperti ingin mencekik. Jae Bok mengingau memanggil
anak-anaknya.
Dua
anaknya pun bangun karena mendengar ibunya yang mengigau sambil berteriak. Hae
Wook pun tah ibunya bermimpi lagi. Jae
Bok melihat dua anaknya dan langsung memeluknya karena sangat khawatir anaknya
akan disakiti oleh Eun Hee.
Jung Hee
memakai dasinya, teringat kembali saat Eun Hee datang memberikan pilihan dasi
untuknya. Lalu saat Eun Hee yang sangat marah karena dianggap sebagai berkerja
sama dengan Jae Bok untuk membawanya masuk ke rumah sakit jiwa.
Akhirnya
Jung Hee sudah siap dan menuruni tangga, tiba-tiba dikagetkan saat melihat Eun
Hee menyapanya sudah ada dilantai bawah. Ia pun bertanya Bagaimana Eun Hee bisa
keluar. Eun Hee malah binggung dengan pertanyaan Jung Hee.
Ternyata
bukan Eun Hee yang bicara tapi ibu Jung Hee datang ke rumahnya. Jung Hee pun
sadar kalau itu hanya halusinasinya saja.
Ibu Jung khawatir melihat wajah anaknya sangat pucat. Jung Hee pun
bertanya kenapa ibunya datang ke rumahnya pagi-pagi sekali.
“Ohh..
Aku mengkhawatirkanmu. Moon Eun Kyung ada di RSJ, Jadi kau sendirian. Kau belum
sarapan, kan? Ibu akan membuatnya” ucap Ibu Jung Hee.
“Tidak
masalah. Aku harus pergi bekerja.” Kata Jung Hee segera pamit pergi.
“Tapi.. Apa
kau yakin Moon Eun Kyung ada di RSJ kan?” kata Ibu Jung Hee khawatir, Jung Hee
yakin karena sudah memeriksanya lalu pergi berkerja.
Ibu Jung
Hee merasa kasihan pada anaknya lalu berpikir kalau akan berdua saja tinggal
dengan anaknya dirumah yang besar.
Jung Hee
keluar rumah dan tak melihat mobilnya lalu menelp sopir Kim. Sopir Kim dengan
ketus mengatakan kalau sudah berhenti dan langsung menutup telp.
Akhirnya
Jung Hee masuk ke ruangan dan dibuat binggung dengan semua barang dikeluarkan
dari ruangan. Tuan Oh pun berbicara ditelp melaporkan kalau semuanya sudah
dibereskan. Jung Hee pun bertanya pada Tuan Oh apa sebenarnya yang terjadi di
ruangan.
“departemenmu
sudah dihentikan. Jung Hee... Anda
dipecat hari ini.” Ucap Tuan Oh sinis. Jung Hee kaget mendengarnya.
“Ada
begitu banyak proyek yang aku kerjakan Bagaimana bisa kau melakukan ini? Apa
yang kau lakukan?” kata Jung Hee tak terima.
“Koo Jung
Hee , Kau bukan siapa siapa sekarang.” Ucap Tuan Oh bergegas pergi. Jung Hee
berteriak memanggilnya dan menatap sedih melihat papan nama “Direktur Koo Jung
Hee”
Jae Bok
menelp untuk menyakinkan kalau Lee Eun Hee di RSJ dan meminta apabila terjadi
sesuatu, maka memohon agar menghubunginya. Bong Goo pun bertanya apakah Eun Hee
baik-baik saja. Jae Bok mengaku kalau baik-baik saja.
“itu
Bagus.. Dia kan butuhkan pengobatan dan penyembuhan Supaya bisa menjawab pertanyaan saat
Interogasi.” Kata Bong Goo
“Setiap
kali aku hubungi, Mereka selalu mengatakan hal yang sama.” Ucap Jae Bok merasa
khaawatir
“Jae Bok,
jangan terlalu khawatir Aku sudah lihat
dan dia mendapatkan pengobatannya” ucap Sam Kyu
Jae Bok
masih tak yakin apakah Eun Hee benar-benar jadi lebih baik, merasa kalau Untuk beberapa alasan, merasa Eun Hee tidak
berada di sana dan terus memimpikan itu. Sam Kyu merasa Jae Bok belakangan ini
sudah menjadi sensitif dan harus banyak istirahat.
Bong Goo
yang melihat kekhawatiran Jae Bok mengajak untuk pergi, Jae Bok binggung kemana
anak pergi. Bong Goo mengatakan kalau mereka akan melihat Lee Eun Hee dan Jae
Bok pasti nanti akan sakit karena
memikirkan. Jae Bok tahu saat pergi menemui Eun Hee tapi ditolak untuk bertemu.
Bong Goo tak peduli mengajak Jae Bok segera pergi saja.
“Baiklah.
Masuklah ke sana entah bagaimana, dan pastikan keberadaannya dengan mata
kepalamu. Aku merasa kasihan denganmu” ucap Sam Kyu. Jae Bok pun akhirnya
setuju pergi dengan Bong Goo.
Jung Hee
masuk rumah kaget melihat koper yang ada diluar dan bertanya pada ibunya. Ibu
Jung Hee memberitahu kalau koper itu adalah barang mereka dan seseorang
menyuruhnya untuk pergi dari rumah Eun Hee. Tuan Ha keluar dari kamar, Jung Hee
pun bertanya siapa orang itu karena tak mengenalnya.
“Ini
perintah Bryan” ucap Si pria lalu memberikan ponselnya. Jung Hee langsung
mengumpat marah pada adik iparnya.
“Seperti
yang kau lihat, jadi Kosong rumahnya. Kakakku tidak ada dan Kau tidak punya hak
untuk tinggal di sana.” Ucap Bryan tak peduli
“Bagaimana
bisa kau mengusir seseorang tiba-tiba begini? Aku bertunangan dengan kakakmu”
ucap Jung Hee
“Kau
bilang tunangan? Kau benci dengannya dan bilang kalau kakaku itu gila Bukankah
lucu kalau kau masih disana?” ucap Bryan menyindir. Jung Hee pun setuju kalau
akan segera pergi dan keluar bersama ibunya.
Di depan
rumah
Jung Hee
mengajak ibunya segara pergi dengan barang bawaan mereka. Ibu Jung Hee binggung
kemana mereka akan pergi. Jung Hee pikir bisa pergi ke rumah ibunya. Ibu Jung
Hee menatap sedih anakanya.
“Apa?
Jadi kita tidak punya tempat tinggal?”Ucap Jung Hee bisa mengetahui dari
tatapan ibunya.
“Oh,
Adikmu Jung Bae ingin membuka usaha, jadi dia mengambil deposit sewa Rumah dan
kabur” cerita Ibu Jung Hee yang sengaja datang pagi-pagi kerumah anaknya.
“Kenapa
ibu memberinya semua itu? Ah.. Ibu, Tempat ituu ... Apartemen yang dibelikan
Eun Hee untuk ibu?” ucap Jung Hee mengingatnya. Ibu Jung Hee sambil mengumpat
kalau anak bungsunya juga mengambil semuanya.
“Kalau
ibu memberinya semua itu, di mana kita akan tinggal?”ucap Jung Hee benar-bena
kebingungan tak memiliki tempat tinggal.
Jae Bok
dan Bong Goo sudah ada diruang tunggu, perawat memberitahu kalau Lee Eun Hee
sudah datang. Eun Hee datang menemui keduanya dengan pakaian rumah sakit dan
rambut yang tergerai. Ketiganya pun duduk berhadapan.
“Aku
dengar kalian datang mengunjungiku terakhir kali, tapi aku tidak bisa melihat
kalian. Itu Karena aku belum siap bertemu dengan siapapun. Maafkan aku” ucap
Eun Hee dengan nada lembut tak seperti biasanya.
“Apa kau
sudah lebih baik sekarang?” ucap Jae Bok merasa masih tak yakin. Eun Hee
mengaku merasa sedikit lebih ringan dan menanyakan keadaan Jae Bok sekarang
karena kelihatan tidak sehat
“Eun Hee ,
Kau terlihat lebih baik.” Ucap Bong Goo Sinis, Eun Hee mengaku merasa lebih
baik
“Aku
minum pil dan mendapatkan pengobatan. Karena aku, kakak merasa tidak sehat kan?”
ucap Eun Hee merasa bersalah.
“Sebenarnya,
Aku sudah cemas. Orang-orang mengatakan kepadaku kalau kau ada di sini, tapi
aku tidak percaya. Itu sebabnya aku datang.” Akui Jae Bok
Eun Hee
pun mengerti, karena sudah melakukan banyak kesalahan kepada Jae Bok dan bahkan
tidak bisa meminta maaf. Lalu ia pun meminta maaf. Bong Goo merasa tak yakin
Eun Hee itu benar-benar tobat dan bukan hanya akting. Eun Hee akhirnya mengaku menyesal
apa yang sudah terjadi dengan Na Mi dan tahu Bong Goo pasti sangat bersedih.
Bong Goo sempat terdiam mengingat kembali kehilangan Na Mi.
“Setelah
kalian datang ke sini, aku pikir-pikir. Aku sudah sangat banyak melukai orang
orang. Kenapa aku melakukannya? Aku benar-benar menyesal.” Ucap Eun Hee.
“Itu
karena penyakit mental mu, tetapi kau tidak akan di berikan pengampunan. Kau
membuat kami semua menderita.” Ucap Jae Bok, Eun Hee kembali meminta maaf.
“Aku
penasaran denganmu jadi Tolong jawab dengan jujur Apa yang terjadi dengan Na Mi
... Apa itu bukan kau yang melakukannya?” ucap Bong Goo ingin tahu.
Eun Hee
terlihat gugup dan binggung, perawat tiba-tiba datang dan langsung meminta
mereka Jangan merangsang pasien. Bong Goo merasa tak melakukan kesalahan.
Akhirnya perawat memberitahu kalau Jam kunjungan sudah berakhir dan meminta
agar pergi.
“Aku
baik-baik saja. Mereka datang jauh jauh. Aku tidak keberatan berbicara lagi.”
Ucap Eun Hee berusaha untuk ramah pada keduanya.
“Sudah
waktunya untuk terapi musik “ kata perawat, Eun Hee pun tak bisa menolak dan
akan pergi.
“Kakak,
jangan gugup... Aku bukan lagi ...Lee Eun Hee yang kau kenal” ucap Eun Hee
menyakinkan.
“Apa Kau
menghiburku? Ini lucu Apa karena
pengobatanmu berjalan dengan baik? Kami akan datang kembali lain waktu. Kita
akan berbincang lagi nanti. ” komentar Jae Bok sinis.
Eun Hee
pun belajar menyanyi dengan pasien lainya dengan senyuman bahagia seperti
kembali normal. Jae Bok dan Bong Goo melihata dari depan pintu.
“Lee Eun
Hee tidak berubah sama sekali. Dia hanya berakting” ucap Jae Bok yakin
“Jika dia
tidak berubah, Akan ketahuan saat dilakukannya tes.” Kata Bong Goo meyakinkan
dan menanyakan keadaan Jae Bok sekarang.
“Aku baik-baik
saja. Aku harus menjadi. jika ingin menghadapi Lee Eun Hee.” Ucap Jae Bok
Sam Kyu
melihat sebuah tas di etalase merasa tas itu sangat cocok dengan Won Jae dan
mengecek dari ponselnya harga tas tersebut. Mulutnya langsung melonggo melihat
harga yang sangat mahal hanya untuk sebuah tas.
Lalu
teringat sebelumnya Won Jae yang berkata kalau
akan membayar makanan dan bisa membeli segalanya, jadi Sam Kyu tidak
perlu merasa tertekan. Akhirnya Sam Kyu menyakinkan diri sebagai seorang pria
maka akan membelikan Won Jae bahkan jika
harus menjual gigi emasnya.
Sam Kyu
duduk didalam restoran dengan sudah membawakan tas sebagai hadiah. Won Jae
melihat dari depan pintu seperti tak percaya Waon Jae akan membelikan makan
malam di tempat yang romantis lalu berpikir dirinya yang runtuh. Saat itu Hye
Ran datang menyapa temanya.
“Won Jae...
Apa kita akan makan malam di sini? Kau yang traktir ‘kan?” ucap Hye Ran lalu
sadar melihat Sam Kyu ada di dalam restoran.
“Hei, Kau
mau mempertemukan kami ber dua?” ucap Hye Ran kesal, Won Jae membenarkan
menyuruh mereka menghabiskan waktu berdua saja dan bergegas pergi.
“Hei, Won
Jae... Apa yang kau lakukan? Jika kau menyerahkan dia seperti menjadi relawan,
Apa kau pikir aku akan berterima kasih dan membawanya? Sudahlah... Lupakan.
Temui dia sesukamu” ucap Hye Ran tak pedulii
“Kau ini
kenapa? Aku pikir kau menginginkan dia lagi. Kau harus berkencan dengannya. Persahabatan
lah yang lebih utama bagiku” kata Won Jae mendorong Hye Ran agar pergi.
“Apa kau
pikir aku tidak punya harga diri? Aku punya banyak pria.” KataH Hye Ran
Keduanya
saling mendorong-dorong siapa yang harus menemui Sam Kyu di dalam restoran. Sam
Kyu bisa mendengar keributan dari luar dan meninggalkan tempat duduknya, lalu
berjalan keluar saat membuka pinu dengan sengaja memeluk dua ahjumaa.
Won Jae
dan Hye Ran melihat Sam Kyu bangga karena jadi rebutan memilih untuk pergi
meninggalkanya. Won Jae hanya bisa menahan kesakitan karena kena pukul.
Bong Goo
dan Jae Bok berjalan bersama, Bong Goo bertanya apakah Jae Bok masih bermimpi
buruk. Jae Bok menceritakan Eun Hee baik mengejar dan anak-anakmenghilang. Ia
pun tidak bisa tidur dengan nyenyak, jadi agak lelah. Bong Goo pun menarik Jae
Bok untuk duduk dibangku taman.
“Tidur di
sini selama 10 menit.” Ucap Bong Goo melepaskan jasnya. Je Bok merasa akan
tidur di rumah.
“Kau
bilang tidak bisa tidur di rumah, tidur saja 10 menit. Kalau kau tidur selama
10 menit, pasti kau akan merasa baikan, Aku akan menghitung 10 menit dari
sekarang, oke?” ucap Bong Goo
“Baiklah.
Hanya 10 menit.” Kata Jae Bok sudah mengunakan jas dan memejamkan matanya.
“Bagaimana
bisa kau tidur seperti itu? Kau tidak bisa tidur seperti itu. “ kata Bong Goo
langsung menarik kepala Jae Bok agar bersandar di pundaknya.
“Kau mengantuk, kan? Ini yang harus kau lakukan.”
Ucap Bong Goo bangag dengan melihat Jae Bok yang bersandar dibahunya.
“Kau
tahu, orang tuaku berpisah.. jadi aku tinggal sendirian sejak masih sekolah
menengah. Aku pikir tidak ada gunanya untuk hidup dan Banyak orang yang
mengoceh dimana mana Tapi menakutkan tidur sendirian di sebuah apartemen bawah
tanah. Aku bersikap seperti ini supaya mimpi burukku hilang” cerita Bong Goo
“Hari
ini, Kau akan melalui masa sulit seperti itu. Rasanya benar-benar sangat buruk.
Aku berharap bisa pergi ke mimpimu dan menghilangkannya untukmu.” Ucap Bong Goo
lalu melihat Jae Bok malah tak tertidur.
“Dari
tadi kau membual, Bagaimana bisa aku tidur” keluh Jae Bok Bong Goo mengerti lalu menyuruh Jae Bok tidur
saja, Jae Bok pun memejamkan matanya bersandar di pundak Bong Goo.
Jae Bok
duduk diam dalam kamar, Hae Wook tertidur mengigau memanggil ayahnya seperti
rasa kangen yang mendalam. Jae Bok sedih memeluk anaknya, lalu memikirkan
apakah mantan suaminya itu baik-baik saja.
Akhirnya
ia menelp Jung Hee tapi Jung Hee yang sedang berada di situasi sulit hanya
menatap layar ponselnya dan dan memilih untuk tak mengangkat ponselnya. Seperti
ia merasakan karma dari keserakahanya.
Eun Hee
terus menerima perawatan dengan belajar mengambar, wajahnya terlihat bahagia
mengambar wajahnya. Eun Hee pun mengambar pohon dengan rumah. Ia pun sudah bisa
berbicara dengan teman-temanya seperti orang biasa tanpa gangguan mental
[Satu bulan kemudian]
Jung Hee
kembali berkerja di kontruksi, dengan fisik yang tak biasa berkerja kasa
menjatuhkan bata yang dibawanya. Atasanya pun memarahinya agar berkerja dengan
benar. Saat makan siang hanya makan roti dan sekotak susu, lalu beberapa anak
remaja lewat berjanji untuk pergi ke Warnet. Ia pun teringat dengan Jin Wook
yang sebaya dengan anak tersebut, dan terakhir kali mengajarkanya bermain
gitar.
Jung Hee
melihat Jin Wook dan Che Ri berjalan keluar sekolah. Didepan mereka seorang
teman yang bahagia melihat ayahnya yang menjemput dengan mobil dan memakai
pakaian rapih. Teman-temanya pun mengangumi mobil ayahnya dan juga bangga
melihat ayah temanya.
“Mereka
sangat kekanak-kanakan. Itu mobil ayahnya, bukan miliknya.” Keluh Che Ri lalu
tersadar melihat Ayah Jin Wook yang berada di balik dinding. Jung Hee langsung
bergegas pergi tak ingin dilihat oleh anaknya.
Keduanya pun
berusaha mengejar Jung Hee, Jin Wook tak melihat ayahnya dan merasa kalau itu
bukan ayahnya. Tapi Che Ri yakin itu ayah Jin Wook. Jin Wook pikir tak mungkin
karena ayahnya tak mungkin terlihat lusuh dan kotor, karena Ayahnya itu sangat
keren.
Che Ri pikir
Jin Wook bagus karena memiliki ayah, Jin Wook meminta maaf pada Che Ri karena
sudah tak memiliki ayah, Che Ri pun seperti sudah biasa dan kembali mengajak
pergi. Saat itu Jung Hee pun melihat anaknya langsung meminta maaf.
Won Jae
mengeluh karena Pembantu dirumah sudah membeli semua kebutuhan Che Ri mengaku
kalau ingin berbelanja dengan ibunya saja. Won Jae pun memuji anaknya yang
masih manja. Sam Kyu datang melambaikan tanganya, Che Ri seperti senang Ahjussi
Sam Kyu akhirnya sampai. Won Jae mengeluh anaknya malah memanggil Sam Kyu.
“Ini
daftar belanja kami, Tolong bantuannya “ kata Che Ri. Sam Kyu pun meminta Che
Ri jangan khawatir.
“Ahjussi
akan mendapatkan bahan makanannya tanpa kesalahan.” Kata Sam Kyu
“Aku mau
pergi sekarang, Ibu. Aku ada pelajaran bermain cello” ucap Che Ri bergegas
pergi. Won Jae tak percaya anaknya bisa membuat dirinya bertemu dengan Sam Kyu.
“Ibu...
Mereka mengatakan cinta itu tentang waktu. Jangan sampai terlewatkan” ucap Che
Ri bergegas pergi.
Won Jae
memanggil anaknya yang sudah kabur, Sam
Kyu pun meminta agar mendorong trolly. Won Jae pun membiarkan dan terlihat
sedikit gugup.Che Ri melihat dari balik rak tersenyum bisa membuat ibunya
bertemu dengan Sam Kyu.
Jae Bok
pergi ke Motel dan berjalan dilorong, saat mengetuk pintu dikagetkan dengan ibu
mertuanya keluar. Ibu Jung Hee pun menyapa mantan menantunya. Jae Bok bertanya
kenapa ibu Jung Hee ada di Motel. Ibu Jung Hee mengaku kalau ceritanya panjang
dan mengajaknya masuk.
Jae Bok
merasa kasihan melihat ruangan kecil dengan ada jemuran dalam ruangan. Ibu Jung
Hee pun mengajak Jae Bok duduk di atas tempat tidur,Jae Bok sudah menndengar dengar
Ayah Jin Wook berhenti dari perusahaan. Ibu Jung Hee menegaskan kalau Bukan
berhenti tapi dipecat.
“Sejak
Moon Eun Kyung atau Eun Hee itu pergi, kami telah dilemparkan ke tempat sampah.
Kami diusir dari rumah yang bagus “ cerita Ibu Jung Hee.
“Apa
sejak saat itu ibu sudah tinggal disini? Dimana dia bekerja?” tanya Jae Bok.
Ibu Jung Hee mengaku kalau dimana saja.
“Dia
seorang pekerja yang baik, Jadi dia akan mendapatkan pekerjaan secepatnya” ucap
Jae Bok menyakinkan.
“Tapi
bagaimanapun ... Aku sudah kekurangan uang akhir-akhir ini. Apa kau punya
uang?” kata Ibu Jung Hee.
Jae Bok
merasa sedikit kesal karena itu alasan ibu mertuanya memanggilnya. Ibu Jung Hee
berjanji setelah anaknya mendapat
pekerjaan yang baik, maka akan membayarnya kembali. Jae Bok mengeluarkan dompet
dan memberikan semua uang yang ada didalam dompetnya.
Jung Hee
masuk kamar kaget melihat Jae Bok ada di dalam kamar, begitu juga Jae Bok
melihat Jung Hee yang lusuh tak seperti sebelumnya. Ibu Jung Hee ikut panik
melihat anaknya yang pulang lebih awal hari ini. Jung Hee kesal melihat ibunya
yang harus memanggil Jae Bok.
Keduanya
pun berada diatap gedung, Jung Hee menanyakan tentang anak-anak. Dan merasa kalau Hae Wook pasti sudah banyak
berubah. Jae BOk bertanya apakah Jung Hee ingin melihat mereka dan merencanakan
untuk makan malam bersama.
“Sebelumnya
kau tidak membiarkan aku melihat mereka. Apa kau merasa kasihan padaku?” ucap
Jung Hee heran
“Itu
karena Lee Eun Hee. Dia terlalu berbahaya untuk anak-anakku, Anak-anak juga
merindukanmu. Jadi Kapan kau datang?” ucap Jae Bok, Jung Hee pikir tak perlu.
“Bagaimana
bisa aku melihat mereka seperti ini?” ucap Jung Hee rendah diri
“Aku akan
pergi mengunjungi mu sesekali” ucap Jae Bok. Jung Hee melihat Jae Bok kalau
dalam keadaan baik.
“Ada
desas-desus bilang kalau perusahaanmu akan berkembang.” Ucap Jung Hee. Jae Bok
membenarkan kalau sangat sibuk akhir-akhir ini.
“Baguslah...
Kau akan memenuhi impianmu. Aku yakin itu.” Komentar Jung Hee.
Jae Bok
yakin kalau Jung Hee sangat membencinya, karena sekarang kehilangan segalanya
dan mengirimnya ke RSJ. Jung Hee mengaku kalau awalnya seperti itu, Tapi menurutnya
tidak berhak begitu dan merasa bodoh saat itu dan pasti kehilangan pikirannya,
lalu meminta maaf.
“Kau
boleh tidak memaafkanku. Aku sungguh minta maaf kepadamu dan anak-anak. Aku
hanya ingin melakukannya dengan baik. Aku ingin menjadi ayah yang keren” akui
Jung Hee. Jae Bok terdiam seperti bisa mengerti.
Jae Bok
menyuruh Jung Hee masuk saja ke dalam, Jung Hee mengatakan akan mengantar
sampai depan. Jae Bok sudah sampai depan dan menyuruh Jung Hee masuk. Jung Hee
meminta agar Jae Bok bisa Beristirahat dan Pergi ke dokter kalau merasa
kesakitan. Jae Bok mengangguk mengerti.
“Bagaimana
bisa ini terjadi pada kita? Bagaimana bisa?” gumam Jae Bok merasa tak percaya,
Jung Hee terus menatap dari belakang seperti merasa menyesal dengan keadaanya
yang berubah.
Jae Bok
mengangkat ponselnya, Bong Goo
menanyakan keberadaanya. Jae Bok memberitahu sedang dalam perjalanan ke kantor
dan ingin tahu kenapa menelpnya. Bong Goo memberitahu kalau Lee Eun Hee sudah keluar dari RSJ. Jae Bok
benar-benar kaget mendengarnya dan bertanya Kapan keluar.
“Itu Baru
saja. Aku sudah memeriksanya. Apa kau baik-baik saja?” kata Bong Goo. Jae Bok
mengaku baik-baik saja dan dari kejauhan Jung Hee melihat Jae Bok terlihat
gugup.
Jung Hee
pun menanyakan ada apa. Jae Bok dengan nada panik memberitahu kalau Lee Eun Hee
sudah keluar dan bertanya apakah Jung Hee akan bertemu lagi dengannya.
“Tidak
berpikir tentangnya saja membuatku takut.” Ungkap Jung Hee.
“Apa kau
baik-baik saja? Kau harus Berhati-hati. Dia mungkin akan mencarimu lagi” kata
Jae Bok khawatir
“Aku
baik-baik saja, Aku tidak takut apa pun.” Kata Jung He, Jae Bok meminta agar
Jung Hee bisa berhati-hati. Jung Hee pun meminta agar Jae Bok dengan anak-anaik
bisa berHati-hati.
Eun Hee
tersenyum bahagia pulang kerumah dan memanggil ibunya kalau sudah kembali
pulang, lalu teringat kalau ibunya yang membela dirinya dengan mengaku sebagai
pelaku yang membunuh Na Mi. Lalu masuk ke dalam ruang rahasinya, wajahnya
tersenyum bahagia melihat papan yang masih menempel foto Jung Hee sebagai
obsesinya selama ini.
Bersambung
ke part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar