Do Joon
dengan senyuman liciknya menatap sang adik agar bisa masuk lagi ke dalam rumah
sakit. Tae Hyun datang dengan Detektif Lee, penjaga tak bisa menahan karena dua
polisi memberikan ID Card agar bisa masuk. Di dalam ruangan Do Joon menyuruh
penjaga untuk membawa Yeo Jin kembali ke rumah sakit.
Tae Hyun
berteriak dari depan pintu, penjaga pun membiarkan Tae Hyun masuk saat Yeo Jin
akan dibawa kembali ke rumah sakit. Do Joon langsung memerintahkan komisaris
polisi untuk menangkap Tae Hyun atas tuduhan memalsukan penyataan meninggalnya Yeo
Jin dan membawa kabur.
“Aku...wali
hukumnya Han Yeo Jin.” ucap Tae Hyun memperlihatkan surat menikah dan sah
menjadi wali. Presdir Go bergumam dalam hati bahwa paspor yang dibawa Tae Hyun
ternyata untuk mendaftar pernikahan.
“Kau
mengerti sekarang? Dia adalah waliku sekarang.” kata Yeo Jin
“Tidak!
Ini tidak valid!! Dia sudah gila!” teriak Do Joon
“Kalau
begitu ajukan saja gugatan untuk membatalkan pernikahan.” balas Yeo Jin
Komisaris
polisi membenarkan, Do Joon bisa mengajukan gugatan dan sekarang ia akan
menerima permintaan perlindungan dari Yeo Jin. Presdir Go berbisik meminta Do
Joon tak seharusnya marah karena mereka
punya buku rekening rahasia jadi lebih baik sekarang mundur lebih dulu.
“Tidak, Han Do Joon. Kau tidak bisa berhenti
di sini.” Gumam Yeo Jin dalam hati
“Yeo Jin, polisi? Mereka akan berlutut
dihadapanku.” balas Do Joon bergumam dalam hati menatap
adiknya.
Do Joon
pun setuju dan meminta polisi untuk menjaga adiknya karena sedang sakit, lalu
mengeluarkan ponselnya untuk menelp seseorang di Amerika. Tae Hyun panik karena
adiknya sekarang akan dalam bahaya. Yeo Jin langsung berdiri didepan Tae Hyun
untuk membela
“Kenapa
kau melakukannya? Kau seharusnya membiarkan So Hyun pergi ke Amerika. Jika
begitu, ia dan aku mungkin sudah hidup tenang di suatu tempat. Ah....Tidak,
jika kau memintaku untuk membiarkanmu mengelola perusahaan, maa Aku akan
mengatakan ya.” kata Yeo Jin menatap Do Joon dengan mata memerah dan
berkaca-kaca
“Benarkah?
Tapi kau membiarkanku berkuasa sampai sekarang, jadi Tak ada gunanya.” ungkap
Do Joon
“Maka aku
tidak akan mendengar kata-kata terakhir ayah. Aku tidak akan tahu, apa yang
Ayah pikirkan. Dan...Aku juga tidak tahu tentang rahasia antara kau dan Sung
Hoon.” ucap Yeo Jin, Do Joon pura-pura tak mengerti dengan perkataan adiknya
“Apa? Apa
kau takut bahwa beritanya akan mencapai Daejung?” ungkap Yeo Jin
Do Joon
berteriak menyuruh semua orang agar membawa adiknya sekarang, tapi semua orang
hanya diam. Ia pun mengancam untuk memecat semuanya apabila tak menangkap
keduanya, lalu membuka mulut bahwa ia memiliki buku akun rahasia yang
melibatkan semua orang.
Presdir
Go mulai panik, Yeo Jin bergumam senang karena Do Joon akhirnya membuka mulut. Jaksa
agung datang, Do Joon pun senang meminta padanya karena polisi sudah tak mau
mendengarkan perintahnya. Jaksa Agung merasa Do Joon sudah meminta pada orang
yang salah. Do Joon terlihat binggung
“Orang-orang
di sini bukan orang-orang yang terperangkap oleh buku rekening rahasiamu.”
jelas Jaksa Agung
“Apa?
Kenapa kau berbohong? Aku punya semuanya di buku rahasia!!” tegas Do Joon
“Ini
adalah Anggota Majelis di komite penyelidikan korupsi. Dari ponselmu tadi malam,
kami menerima ancaman pembeberan suapan dan memaksa kami untuk menghadiri
pemakaman. Jadi kami datang ke sini untuk memeriksa TKP.” jelas Jaksa Agung
Do Joon
berteriak bahwa tidak pernah mengirim pesan itu. Jaksa pun meminta agar
menunjukan ponselnya, Sek Min memberikan ponsel milik Do Joon yang selalu di
pegangnya.
Pesan
terkirim masih tersimpan [Pastikan
menghadiri Pemakaman Nona Han Yeo Jin. Jika tidak, kita akan membeberkan
rincian suapan ke media.] Jaksa Agung menyuruh anak buahnya untuk
mengeledah, disaku jas Do Joon terdapat USB buku rahasia. Do Joon berteriak
meminta dilepaskan dan tak ingin memberikan USB itu pada jaksa.
“Terima
kasih. Kami sudah lama mencari ini, karena itu bukti korupsi dari pemerintahan
sebelumnya.” kata Jaksa Agung melihat USB ditangan Do Joon.
“Jadi Kau
melakukan ini dengan sengaja... Dasar bajingan... Kau bekerja sama dengan Yeo
Jin untuk menjebakku?” teriak Do Joon yang melihat Sek Min pindah berdiri
dibelakang Yeo Jin.
Jaksa
Agung memerintahkan untuk menangkap Do Joon sekarang. Do Joon tak terima karena
mereka tak membawa surat penahanan dan menganggap bahwa itu tuduhan palsu.
Jaksa pun bertanya pada hakim karena mereka tak memiliki surat perintah. Hakim memutuskan untuk menangkap Do Joon dan Surat
perintah akan menyusul.
“Kami
menangkapmu atas tuduhan ancaman, dan memberi dan menerima dana suap tertentu. Borgol
dia.” perintah Jaksa Agung, Do Joon meminta Presdir Go untuk memangil
pengacara.
Chae
Young sempat melihat Do Joon yang dibawa keluar, terlihat membiarkan saja. Di
depan ruangan Kepala Penjaga, sengaja menelp ke Amerika agar memberikan
penjagaan yang sangat ketat pada pasien VIP di New York. Do Joon hanya bisa
mengikuti anggota Jaksa yang membawanya keluar ruangan.
Presdir
Go ingin menelp tapi ponselnya langsung diambil oleh Detektif Lee, untuk
menangkapnya sebagai kaki tangan pembunuhan. Lalu memasukan ponselnya ke dalam
plastik dengan mengatakan ia bisa membela diri dipengadilan, setelah itu
bertanya pada komisaris apakah mereka bisa menangkapnya.
Komisaris
agak binggung dengan tuduhan pembunuhan, lalu menanyakan buktinya. Detektif Lee
pun mengatakan memiliki saksi dan bukti yang ada didalam ponsel. Komisaris pun
berteriak kenapa Detektif Lee hanya diam saja. Detektif Lee pun memberikan
hormat sebelum membawa Presdir Go ke kantor polisi.
Tae Hyun
menatap Yeo Jin lalu memberikan senyumanya, Yeo Jin pun menatapnya tapi
terlihat senyumannya belum begitu lebar.
Penjaga
sempat panik mengetahui para pegawai dari perusahaan listirk Hanshin datang
dengan membawa foto Kim Young Min. Yeo Jin yang ada didalam sedang mendapatkan
penyambutan dari para Presdir yang sebelumnya mendukung Do Joon.
Para
pegawai berusaha masuk ke dalam ruangan yang dijaga ketat dan para wartawan
juga mengikutinya. Yeo Ji memerintahkan supaya mereka diberi jalan agar bisa
masuk ke dalam ruangan. Didepan foto Young Mi, Yeo Jin sempat memberikan
penghormatan lalu mempersilahkan menaruhnya di depan untuk mengantikan foto
dirinya.
“Alasan
aku bisa kembali dengan selamat hari ini adalah karena pengorbanan Nona Kim
Young Mi. Dia adalah seorang karyawan yang diberhentikan secara tidak adil. Aku
bertahan hidup dengan berpura-pura menjadi Kim Young Mi. Jadi Aku ingin
menyampaikan apresiasiku yang mendalam dan meminta maaf.” ucap Yeo Jin didepan
semua pegawai dan wartawan, salah satu pegawai sedih melihat foto Young Mi
“Hanshin Group dan aku meminta maaf kepada
keluarga Nona Miss Kim Young Mi. Keluarga Hanshin dan aku akan melanjutkan dengan
pemakaman Nona Kim Young Mi di sini, serta mengirimnya dengan kesedihan yang
terdalam. Meskipun terlambat, Status Nona Kim Young Mi akan dikembalikan
sebagai karyawan tetap. Meskipun tidak cukup, aku akan memberikan remunerasi
untuk keluarganya. Dan Juga, karyawan lain yang diberhentikan secara tidak adil
akan dipekerjakan kembali, Serta penjualan atas Hanshin Listrik akan ditarik.”
ucap Yeo Jin
Setelah
itu memberikan perhormatan pada Young Mi dengan bergumam bahwa Darah mereka akan
ditawarkan pada alternya.
Chae
Young dan Yeo Jin duduk bersama didalam mobil, Chae Young merasa dirinya itu
seperti pengemis. Yeo Jin memperingatkan agar memperhatikan omongannya. Chae Young
pikir itu benar karena seperti mendapatkan
tumpangan gratis dari seorang teman kaya. Sek Min hanya mengucapkan permintaan
maafnya.
“Pokoknya,
selamat atas kemenanganmu. Tapi pernikahan itu palsu, kan?” kata Chae Young,
Yeo Jin melirik sinis lalu terdiam.
“Baik,
aku mengerti. Kita bicara nanti saja.”kata Chae Young
Yeo Jin
memilih untuk membuka jendela mobil sambil memejamkan matanya, pikirannya
kembali saat masih tertidur dilantai 12. Do Joon saat itu datang berkunjung
dengan senyuman liciknya meminta maaf karena tak bisa sering-sering datang
berkunjung.
Setelah
itu Perawat Hwang yang menamparnya lalu mengumpat karena Yeo Jin mengoda Tae
Hyun. Tapi tiba-tiba sikap Perawat Hwang berubah jadi manis dan akan
membantunya agar terlihat cantik dengan mendandaninya seperti boneka.
Dr Lee
dan Direktur ada didalam ruangan sebelum dirinya dioperasi. Direktur memberitahu
agar melakukan perintah dari Direktur Min untuk melanjutkan seperti yang
direncanakan pada siang hari besok dan mengatakan bahwa Yeo Jin ditakdirkan
untuk mati seperti sekarang ini.
Esoknya
Dr Lee pun dengan cairan yang sudah dibawanya sengaja menyuntikan pada cairan
infus dengan meminta agar Yeo Jin tak khawatir karena tak akan merasakan sakit.
Yeo Jin
kembali membuka matanya lalu menutup jendela mobilnya, Chae Young melihatnya
tanpa banyak tanya karena sekarang adik iparnya adalah pemegang kuasa Hanshin.
Di
ruangan rumah sakit, Perawat So sedang merapih selimut yang dipakai oleh Dr
Lee. Kepala Perawat datang memberitahu bahwa ia masih tetap dirumah sakit.
Perawat So sempat binggung, lalu dengan senyuman sumringah bisa mengartikan
bahwa Young Ae menjadi Presdir.
Kepala
perawat membernakan dan Do Joon sudah ditendang keluar, Dr Lee membuka matanya
ketika mendengar nama Young Ae lalu mengartikan bahwa Yeo Jin masih hidup, lalu
panik menjatuhkan semua barang diatas meja trolly meminta untuk keluar dari
rumah sakit. Kepala Perawat meminta Perawat So untuk memanggil yang lain agar
Dr Lee tenang.
Sesampai
dirumah, Yeo Jin dibantu Sek Min untuk duduk diatas kursi roda. Semua pelayan
membungkukkan badan memberikan hormat. Chae Young yang melihatnya menyuruh
semua pelayan tak perlu membungkuk karena bisa membuat pinggangnya sakit, tapi
semua pelayan tetap membungkuk. Chae Young terlihat kesal karena tak ada yang
mendengarkan perintahnya lagi.
Yeo Jin
meminta berhenti sebelum masuk ke dalam, lalu bertanya pada Chae Young apakah
ia masih ada urusan. Chae Young kaget dengan pertanyaan Yeo Jin padana. Yeo Jin
meminta Chae Young pergi dan akan menghubunginya jika membutuhkanya, lalu
meminta pelayan mengemasi barang Chae Young dan membawanya pergi. Chae Young
tak percaya Yeo Jin sekarang menyingkirkanya.
Di ruang
interogasi, Detektif Kim memberitahu bahwa pembunuh bayaran itu sudah mengakui.
Presdir Go enggan mengakuinya dan meminta agar segera dilanjutkan pada jaksa
tanpa perlu interogasi dari kepolisian.
“Pada akhirnya
ia akan mengakui segalanya, tentang Perawat Hwang dan Direktur, Bahwa Dia
memberi perintah pembunuhan untuk mereka berdua. Kita perlu motif pembunuhan untuk
menyesuaikan semuanya bersama-sama.” jelas Detektif Lee
Tae Hyun
yang ada diruang kontrol kembali mengingat sebelumnya pernah bertanya pada Presdir
Go apa sebenarnya yang dinginginkanya.
“Umurku
sekarang... Aku sudah punya cukup harta, dan sudah menikmatinya. Apa lagi yang
kuinginkan?” ucap Presdir Go
Dan Tae
Hyun pun mengatakan tak tahu mengetahui alasan Presdir Go melakukan itu.
Detekif Lee memanggil Tae Hyun dengan panggilan Yong Pal, lalu mengubahnya
dengan panggilan Dr Kim Tae Hyun.
“Betapa
beruntungnya dirimu! Kalau bukan aku, kau akan menyeberangi sungai kematian
tadi malam.” sindir Detektif Lee
“Detektif
Lee, jika bukan Dr Kim Tae Hyun, kau pasti sudah menyeberanginya juga.” balas
Kepala Tim membela, Detektif Lee ingin kembali membalas tapi terhenti dengan
pertanyaan Tae Hyun.
“Permisi.
Apa yang terjadi jika dia tidak mengaku?” tanya Tae Hyun
Detektif
Lee memberitahu bahwa mereka akan menyerahkannya
ke Kantor Kejaksaan, walaupun sejujurnya tidak mudah untuk membuktikan kaki
tangan untuk pembunuhan.Tapi niat pembunuhan jelas dibuktikan dari pesan teks
di ponsel.
Tae Hyun
sudah tahu apabila Presdir Go menolak untuk mengaku maka tetap akan keluar pada
akhirnya. Detektif Lee mengerti dengan helaan nafas karena Presdir Go itu punya
uang dan anak buah, tapi meminta Tae Hyun tak perlu khawatir. Setelah itu
bertanya pada Kepala Tim, apakah mereka sudah
menerima prosedur investigasi dari atasan. Kepala Tim mengatakan belum.
Tae Hyun
berjalan keluar tak sengeja bertemu Pria sebagai pengacara bernama Kim Sung Ho
dari Hanshin Group, setelah itu memanggil Tae Hyun dengan panggilan Tuan agar
tak khawatir. Tae Hyun binggung dengan panggilan “Tuan”
“Sebuah
pernyataan yang dibuat tanpa kehadiran seorang pengacara...” ucap Pengacara
Kim, tapi dipotong langsung oleh Detektif Lee
“Aku
mengerti, aku mengerti. Jadi, bawa dia. Kita sudah menyelesaikan laporan Apa
kau mengakui apa yang kau lakukan salah?” kata Detektif Lee, Pengacara Kim terlihat
binggung
Tae Hyun
membenarkan, Pengacara Kim tak percaya Tae Hyun mengakuinya karena itu tak
boleh. Detektif Lee pikir kalau itu tidak adil lebih baik ajukan keberatan ke
pengadilan. Pengacara Kim tak percaya Tae Hyun bisa dibebaskan tanpa bantuan
pegacara.
Didepan
Kantor, Tae Hyun meminta Detektif Lee masuk untuk melanjutkan pekerjaanya.
Detektif Lee merasa tak enak karena Tae Hyun sudah menyelamatkan hidupnya, lalu
mengodanya akan mendapatkan denda 3 juta won.
“Ahh... Berikan
aku diskon... Gajiku tidak banyak. Aku bahkan tidak bisa melakukan kunjungan
lagi.” ucap Tae Hyun
“Kunjungan?
Kenapa tidak? Lakukan saja, Tapi jangan
melarikan diri dengan kriminal.” pesan Detektif Lee lalu pamit pergi lebih
dulu.
Tae Hyun
berjalan mendekati Sek Min yang sudah menunggu bertanya alasanya datang ke
kantor polisi. Sek Min meminta maaf karena seharusnya bisa membantu saat
mengatasi masalah ini. Tae Hyun heran dengan sikap Direktur Min yang terlihat
tak seperti biasanya.
Sek Min meminta
Tae Hyun masuk karena akan mengantarnya pulang, Tae Hyun bertanya kemana mereka
akan pulang. Sek Min pikir kemana lagi mereka akan pulang selain ke rumah
Presdir Han Yeo Jin.
Tae Hyun
pun akhirnya masuk ke dalam mobil, ketika di perjalanan ia sempat memanggil Sek
Min dari bangku belakang dan Sek Min menyahut dengan panggilan “Tuan”
“Kenapa
memanggillku “Tuan”? Jangan panggil begitu.” keluh Tae Hyun yang merasa risih
“Maafkan
aku. Itu sudah diputuskan dalam pertemuan dengan direksi tadi sore. Jadi aku
tidak berani mengubahnya sendiri. Untuk Mengatasi anggota inti dari Grup
ditentukan oleh pangkat dan Para anggota inti dari Grup.” Jelas Sek Min
Tae Hyun
binggung memang dirinya itu siapa harus dipanggil “tuan” Sek Min memberitahu
bahwa Tae Hyun adalah anggota penting dalam Grup. Tae Hyun tak menolak karena
dirinya bahkan bukan karyawan dari Hanshin Group. Sek Min memberitahu bahwa Tae
Hyun pewaris pemegang saham dengan saham terbesar di Hanshin Group dan
panggilan “tuan” disandingkan dengan istri dari seorang Presdir. Tae Hyun pun hanya bisa diam.
Do Joon
ditemani salah satu jaksa saat menunggu dikantor jaksa, setelah itu Jaksa Agung
datang memberitahu bahwa Buku dana rahasia yang dimilikinya itu palsu. Do Joon pikir Jaksa agung akan membuat laporan dengan itu, dan
mengartika bahwa kejahatannya tidak dapat divalidasi. Jaksa Agung menyuruh
juniornya untuk keluar dari ruangan.
“Kau
tidak percaya padaku...bahwa buku rekening itu palsu.”ucap Jaksa Agung
“Tentu
saja kau akan mengatakan begitu. Jadi, apa buku rekening disimpan denganmu
sekarang? Seperti asuransimu?” komentar Do Joon lalu bertanya-tanya tentang
Presdir Go yang belum datang.
“Aku
yakin dia akan segera diserahkan. Tetapi jika Presiden Go kemari, apa kau bisa
menangani adikmu?” kata Jaksa Agung
“Yeo Jin sebenarnya
cukup pintar dan Berkat dia, aku bisa melihat Kantor Kejaksaan. Tapi otak satu
orang saja tidak bisa mengelola sebuah organisasi. dan Dia memiliki banyak
saham untuk satu orang. Hanya karena orang memiliki banyak saham, mereka tidak
bisa mengelola bisnis. Jadi kenapa tidak lihat saja dan minum denganku lain
kali?” jelas Do Joon memberikan lobby kembali, Jaksa Agung tertawa sambil
menatap Do Joon.
Detektif
Lee masuk ke dalam ruang interogasi
untuk mulai permainan yang sebenarnya. Presdir Go dengan mata tertutup menolak
dengan mengucapkan terima Kasih, karena ia akan memainkan permainan yang sebenarnya
ketika sampai ke Kantor Kejaksaan. Jadi sekarang ia harus pulang untuk
beristirahat agar bisa melakukanya.
“Apa Pengacaraku
belum datang?” tanya Presdir Go
“Pengacara
Aku bahkan tidak bisa melihat hidung mereka.” kata Detektif Lee
“Benarkah?
Kukira bumi cukup terguncang kali ini.” ucap Presdir Go tertawa licik
Di dalam
mobil.
Tae Hyun
kembali bertanya pada Sek Min kapan ia pindah ke pihak Yeo Jin atau Nona Young
Ae. Sek Min memberitahu bahwa dipanggil oleh Presdir tadi malam. Tae Hyun
mengerti lalu merasa harus pergi kerumah sakit seperti tak neyaman dengan jas
yang digunakanya dan sedikit lelah.
“Rumah
adalah tempatmu pergi ketika kau merasa seperti itu, nanti Kau akan segera
terbiasa. Dan tak lama, kau akan sangat nyaman. kemudian, itu akan menjadi tempat
yang tidak bisa kau serahkan.” ucap Sek Min, Tae Hyun kembali terdiam dan
mengerti dengan maksud Sek Min.
Thanks mbak dyah sinopsisnya
BalasHapusMksh mba.
BalasHapusMakasih sinopsisnya
BalasHapus