No Ra
menegaskan akan melanjutkan perceraian dan
terus berkuliah, Woo Chul melonggo, No Ra langsung merobek kertas
formulir pengunduran diri karena tak membutuhnya. Woo Chul tak percaya melihat
yang dilakukan No Ra lalu mencoba
mengancam.
“Jika
kita bercerai, aku bisa membawa Min Soo pergi bersamaku” kata Woo Chul
“Apakah
kau yakin Min Soo akan ikut denganmu? Kau akan hidup sendiri. Apakah ada wanita
yang mau menerima Min Soo juga, Ketika kau belum bercerai?” balas No Ra
melawan, Woo Chul tak mengerti dengan ucapan istrinya.
“Aku tahu
bahwa kau memiliki wanita lain.” kata No Ra, Woo Chul berdalih dengan meminta
buktinya, No Ra menegaskan dirinya sudah melihatnya.
“Siapa,
kapan, di mana, apa, dan bagaimana kau melihatnya? Beri aku jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan dari 6 yaitu 5-W, 1-H, Ah... aku lupa untuk menyertakan
"mengapa".” ucap Woo Chul mulai panik
“Di saat
pertunjukan tari Massa Maren,aku melihatmu dan seorang wanita. Maksud ku Yoon
Young mengatakan dia melihatmu.” cerita No Ra berbohong
Woo Chul
mengejek istrinya percaya dengan ucapan orang lain, No Ra menyebut suaminya
mengunakan jas abu-abu serta dasi hitam lalu wanita itu memakai kacamata, gaun
one-piece, dan topi, memegang tas yang dikat dengan syal. Woo Chul berusaha
menutupinya perselingkuhanya kalau ia pergi dengan anggota simposium.
No Ra
melihat suaminya sedang menunggu di
depan toilet sambil memegang tasnya, Woo Chul kembali berbohong kalau dalam
waktu ini tak pernah memikirkan wanita lain.
No Ra ingat suaminya itu tak pernah memegang tas sembarang wanita saat
menunggu didepan toilet.
“Di
Jerman, ketika kita pergi ke toko dengan Min Soo Kau bahkan tidak memegang tas
popok Min Soo sementara aku pergi ke toilet.” tegas No Ra
“Tolong
jangan terburu-buru berspekulasi. Dia adalah seseorang yang harus aku hormati.”
ucap Woo Chul kembali mencari-cari alasan.
“Lalu,
kalian berdua saling berpegangan tangan. Jadi jangan repot-repot untuk membatalkan
rencana perceraian kita, supaya aku mau berhenti kuliah.” ucap No Ra lalu
meninggalkan restoran, Woo Chul menyuruhnya duduk tapi No Ra yang sudah berani
memilih untuk meninggalkan suaminya.
Woo Chul
mengejar No Ra dengan bertolak pinggang memarahi karena istrinya itu memutuskan
pembicaran yang belum selesai. No Ra hanya memberikan lirikan sinis yang tak
pernah diberikan pada suaminya.
“Apakah
kau berpikir bahwa aku meminta bercerai karena wanita lain? Kau keliru. Kau
hanya salah paham. Apa yang kau dengar itu tidaklah benar!” ucap Woo Chul menyakinkan, No Ra memalingkan
wajahnya terlihat tak mempercayainya.
“Aku
tidak pernah bertemu dengan seorang wanita...Ahh Bukan, aku bertemu dengan
seorang wanita, Tapi itu sudah 2 bulan yang lalu. Setelah kita sepakat untuk
bercerai, aku bertemu dengannya setelah kita hidup sendiri-sendiri.” cerita Woo
Chul dengan mata melotot kembali berbohong
No Ra pun
memcoba mengakui kalau itu yang dikatakan suaminya itu benar, Woo Chul
menyakinan bahwa selama ini tak pernah menghabiskan malam diluar rumah dan
pulang larut malam. No Ra menegaskan dirinya teta tak akan berhenti kuliah lalu
berlari masuk ke dalam bus yang berhenti.
Woo Chul
berteriak memanggil istrinya dan bus pun meninggalkan halte, lalu berpikir
merasa tak percaya istrinya melihat saat ada ditheater padahal kejadian itu
sudah lama tapi No Ra tak bilang apa-apa. Di dalam bus, No Ra mencoba mengatur
nafasnya seperti tak percaya bisa melawan kata-kata suaminya.
Hyun Suk
melihat beberapa profil aktor yang akan dipilih lalu berbicara sendiri tentang
manusia yang selalu Dikekang untuk waktu yang lama maka bisa menjadi gejala
dari suatu penyakit. Ia merasa tak berpercaya dengan seseorang yang bisa hidyp
terkekang dan tak menginginkan kebebasan, menurutnya orang itu seperti orang
yang tak punya otak.
“Mengapa
Kim Woo Chul meminta untuk bertemu lagi? Mengapa dia menelepon berkali-kali?”
kata Hyun Suk bertanya-tanya
“Apakah
kau penasaran? Kau ingin tahu tentang itu, tapi kau tidak pernah khawatir
tentang Ha No Ra, kan?” ucap Sang Ye yang ternyata berdiri didekatnya.
“Mengapa
aku harus khawatir mengenai Ha No Ra?” balas Hyun Suk merasa tak peduli.
“Kau yang
membawanya ke sini, seakan-akan ia bekerja di kantormu. Lalu, kau menikam
Profesor Kim Woo Chul dari belakang. Bagaimana jika Ha No Ra akhirnya menjadi
pihak yang dipersalahkan dalam hal ini?” komentar Sang Ye
Hyun Suk
merasa sudah tak ada kaitannya dengan dirinya sekarang, karena No Ra sudah tak
peduli dengan yang dikatakanya. Sang Ye pikir mungkin saja Woo Chul mengajak
bertemu karena ingin memarahinya, Hyun Suk terlihat mulai berpikir dengan dugaan
Sang Ye.
Di
ruanganya.
Woo Chul
menaruh tangan di kepalanya mengingat ucapan No Ra kalau Yoon Young yang
melihatnya di gedung theater, dengan begitu ia menyimpulkan bahwa istrinya itu tidak
tahu wanita itu adalah Yi Jin, karena kalau tahu mungkin No Ra tak akan
memiliki keberanian untuk mengikuti kelasnyaLalu mengingat kembali ucapan No Ra
“Mari kita akhiri dengan perceraian.Akan
terus kuliah.”
“Dia
ingin bercerai hanya untuk bisa kuliah? Aku perlu tahu apa rencana dia
selanjutnya.” ucap Woo Chul dengan tangan yang menopang kepalanya,
Lalu
mengingat ucapan No Ra yang terlihat gugup “Aku
memikirkannya lagi. Mengapa kita harus bercerai secara resmi? Kita bisa hidup
seperti Sarte dan Beauvoir.” dan
setelah itu di restoran berubah seperti
orang yang berani “Aku tahu bahwa kau
memiliki wanita lain.” dan No Ra sebelumnya akan memberikan kebebasan jadi mereka tak perlu bercerai.
“Kenapa ...Dia tidak berniat
menceraikan. Lalu Aku mencoba untuk bernegosiasi dengan pihak Universitas dan
apakah itu yang dia lakukan sebagai balasannya? Dia bahkan tidak pernah
mengenyam pendidikan yang tinggi. Wow! Sekarang dia pergi ke perguruan tinggi, Ha
No Ra sudah banyak berubah.” ucap Woo Chul lalu berdiri dari tempat duduknya.
“Apa yang
harus aku lakukan padanya dan apa kaitannya denganku? Sialan... Apakah itu
sulit untuk membiarkan aku pergi?” kata Woo Chul yang merasa No Ra masih
membutuhkanya.
No Ra
menghitung-hitung gaji sebagai pekerja paruh waktu di dalam agendanya, dalam
seminggu ia hanya berkerja 3 hari dengan gaji 267.840 won per bulan jadi dalam
satu tahun tak sampai 3 juta won dan itu belum cukup.
“Mengapa
biaya kuliah begitu mahal?” keluh No Ra yang harus membayar kuliah sendiri
Ia
teringat dengan Seung Hyun yang membertahu tentang pekerjaan paruh waktunya
sebagai kurir lalu tiga hari kerja di bar dan harus sabtu sebagai staff di kantor
pernikahan dan sedang mencari pekerjaa di hari minggu. Sekarang ia bisa
mengerti kenapa Seung Hyun bisa sibuk dengan perkerjaan paruh waktunya.
No Ra
kembali ke rumah melihat Woo Chul yang sudah duduk di atas tempat tidur, Woo
Chul menegur karena No Ra pulang terlambat. Lalu mengatakan bahwa sudah berubah
pikiran dan melihat istrinya yang lelah jadi akan sebentar saja bicarany.
“Tentang
hal yang pernah kita bicarakan, mengenai perceraian dan berhenti kuliah. mari
kita berpura-pura bahwa tidak ada yang terjadi dan Mari kita melakukan apa
sudah menjadi kesepakatan kita.” ucap Woo Chul memperlihatkan dua lembar surat
pernjanjian mereka.
“Hal ini
sangat jelas bahwa kau membutuhkan kebebasan. Tapi, aku tidak cukup
perhatian.Jadi mari kita lanjutkan dengan apa\Nyang kita sepakati sampai
tanggal yang ditentukan.” tegas Woo Chul
“Aku
tidak akan berhenti kuliah.” balas No Ra
Woo Chul
mengerti lalu mengingatkan kesepakatan mereka itu hanya sampai tanggal 2 Juni,
maka setelah itu No Ra tak akan mendapatakan toko di Yeonam-dong. No Ra seperti
tak perlu dengan menyindir Woo Chul sudah lama berbicara padahal sebelumnya
ingin cepat dan meminta keluar karena ingin berganti pakaian.
“Oh, ya,
aku akan keluar. Tentu saja... Kau banyak berubah, Tapi Tunggu. Kau memberitahu
Produser Cha tentang kehidupan pribadiku ?” tanya Woo Chul
“Aku
masih waras.” tegas No Ra dengan nada ketus, Woo Chul pun bisa bernafas lega
karena No Ra adalah ibu dari Min Soo lalu menyuruhnya untuk tidur. No Ra
meliirik sinis pada suaminya.
Hyun Suk
sengaja keluar dari mobil setelah melihat No Ra yang berjalan masuk ke dalam
kampus lalu memanggilnya dengan sebutan “nyonya” dan bertanya apakah ia sudah
berbaikan dengan suaminya. No Ra melirik sinis membenarkan.
“Mungkinkah
dia akan tetap membiarkanmu pergi kuliah?” ejek Hyun Suk, No Ra membalas itu
bukan urusan Hyun Suk
“Suamimu
tak setuju kau kuliah dan dia menginginkan agar kau berhenti. Aku bertanya-tanya
mengapa kau mau bekerja pekerjaan paruh waktu” sindir Hyun Suk
“Aku
seorang mahasiswa dan seorang mahasiswa baru yang harus banyak belajar.” tegas
No Ra membela diri
“Kau masih
tetap bertahan juga, tapi Aku yakin dia akan melakukan segala cara agar kau
berhenti kuliah. Aku tahu, kau pasti pusing dengan semua itu selain itu .Aku
tidak akan bekerja dengan suamimu.” kata Hyun Suk
No Ra
mencoba membahas tentang orang yang mengirim bungan itu adalah Hyun Suk,
padahal ia tahu harga 100 tangkai bunga itu sangat mahal. Hyun Suk menyangkal
menurutnya sudah gila mengirimkan 100 tangkai bunga mawar, No Ra merasa tak
memberitahu bahwa bunga mawar. Hyun Suk pun tak bisa berkata-kata lagi
“Dan
Profesor...mengapa kau masih berbicara denganku? Bukankah kau mengatakan bahwa
tidak harus saling mengenal lagi?” ejek No Ra, Hyun Suk ingin menjelaskan tapi
No Ra mengomel dengan memperlihatkan
ponselnya, karena ponselnya ditangan Hyun Suk, ia tak bisa mendapatkan
pekerjaan paruh waktu
“Apakah
dengan bekerja paruh waktu kau bisa kuliah? Suamimu bahkan tidak akan mau
membayar biaya kuliahmu, kan? sindir Hyun Suk,
No Ra
pikir itu urusannya, Hyun Suk pikir sudah tak peduli dan mempersilahka No Ra mau hidup yang menyedihkan atau tidak
lalu masuk ke dalam mobil. Di dalam
mobil, ia melihat amplop coklat sepertinya ingin diberikan pada No Ra tapi
karena mereka adu mulut jadi tak diberikan.
No Ra
duduk diruang latihan dance melihat teman-temanya berlatih untuk festival, lalu
membayangkan dirinya yang masih muda ikut menari bersama-sama. Soon Nam melihat
kaki No Ra yan mengikuti gerakan musik, menyuruhnya untuk ikut latihan saja. No
Ra menolak karena tahu formasi itu untuk festival.
“Senior,
koreografi-mu sangat bagus dan Kau luar biasa. Setelah kau lulus, kau akan
menjadi koreografer?”ucap No Ra
“Sulit
untuk mencari nafkah sebagai koreografer. Aku akan menjadi pelayan masyarakat.”
kata Soon Nam
Tiba-tiba
salah satu penari jatuh karena terkilir, Soon Nam berlari dengan wajah panik.
No Ra langsung mengompresnya dengan air dingin setelah itu membalutkan perban.
Semua terlihat terpana karena No Ra sangat cekatan. No Ra tersipu malu karena
berpikir sudah lupa dengan teknik itu ternyata masih mengingatnya. Soon Nam
menanyakan keadaan Kim Jung Eun dengan kaki yang dibalut perban.
Yi Jin
terlonjak sangat kaget karena Hyun Suk tiba-tiba masuk kedalam ruangan saat ia
akan pergi. Hyun Suk berpura-pura santai lalu berpikir Yi Jin sudah tahu
alasanya datang
“Hal ini
karena aku merasakan semuana terasa tak nyaman dengan Profesor Kim Woo Chul.”jelas
Hyun Suk, Yi Jin seperti tak mengerti dengan ucapan Hyun Suk
“Ini
adalah naskah proyek kami. Apa belum menerimanya dari Profesor Kim Woo Chul?”
kata Hyun Suk, Yi Jin yang benggong pun mengelengkan kepalanya.
“ Oh,
Profesor Kim benar-benar aneh. Bagaimana dia bisa mengabaikan Nona Yi Jin kita,
anggota inti Komite Kemajuan? Sepertinya Profesor Kim menyerah untuk menjadi
konsultan. Dia bahkan belum bilang apa-apa?” omel Hyun Suk sengaja membuat Yi
Jin marah. Yi Jin terlihat terpana karena Hyun Suk menyebut namanya “ Nona Yi
Jin kita” kembali benggong karena tak mengetahui apapun.
Di toko
Toppoki
Sang Ye
datang meminta dibungkuskan Toppoki, Dong Chul yakin temanya itu sudah membuat bekerja
sangat keras. Sang Ye juga meminta agar dibungkus juga untuk Hyun Suk, tapi
Dong Chul ingat beberapa hari yang lalu sudah membelinya. Sang Ye memberitahu
Hyun Suk tak memakanya sama sekali.
“Berapa
lama kau akan terus menunggunya seperti itu?” ucap Dong Chul, Sang Ye terlihat
binggung
“Aku
memiliki indera yang sangat tajam tentang hal itu. Aku pikir ini sudah dua
tahun yang lalu, ”Ini hatiku yang
mendambakanmu Senior dan hatimu menolak hatiku Meskipun begitu, hatiku masih
untukmu." Kau masih ingat itu? Hyun Suk memperkerjakanmu, tapi menjaga
jarak, Dia brengsek.” ungkap Dong Chul
“Tidak
seperti itu , sekarang aku hanya menghormatinya sebagai senior yang mempekerjakan
aku. Aku di sana karena itu yang kuinginkan” jelas Sang Ye, Dong Chul melihat
Sang Ye terlihat polos dan hebat. Sang Ye hanya memberikan senyumanya.
Sang Ye
datang dengan membawakan toppoki ke ruangan Hyun Suk, lalu memberikan daftar
aktir yang didapat dari kantor Hyorin. Tapi Hyun Suk merasa kenyang karena
sudah makan sebelumnya. Sang Ye mengatakan itu untuk cemilan karen Hyun Suk lebih
suka toppoki yang dingin, Hyun Suk tersenyum karena itu adalah resep dari
toppoki itu.
“Sekarang
Aku hanya perlu untuk mengprint laporan mahasiswa teater tahun ketiga, kan?”
ucap Sang Ye siap berkerja
“Aku rasa
akan ada akhir di semester berikutnya. Dengan proyek dan segala sesuatu, kita
akan terlalu lelah.” keluh Hyun Suk sambil melihat topoki diatas mejanya
Setelah itu pamit untuk keluar sebentar. Sang Ye hanya bisa mengigit bibirnya.
No Ra
baru keluar dari kelas dipanggil oleh Hyun Suk dengan panggilan “mahasiswa”
wajahnya langsung berpaling, tanpa mau menatap temanya. Hyun Suk meminta maaf
karena ingin meminta tolong membuang bekas makannya. No Ra mengambilnya, Hyun
Suk pun mengucapkan terimakasih lalu pergi. Sementara No Ra terlihat binggung
lalu memanggil Hyun Suk dengan panggilan Prof.
“Ini
bukanlah sampah, tapi Ini kue beras pedas.” ucap No Ra
“Aku
ingin membuangnya...padamu.” kata Hyun Suk
“Padaku? Mengapa
kau membuangnya? Ini bahkan belum dibuka. Mengapa kau membuang makanan ini?”
tanya No Ra yang ikut mengikuti Hyun Suk yang kembali berjalan.
“Hanya melakukan seperti yang aku katakan. Pikirkan
apa pun yang kau inginkan.” kata Hyun Suk sambil bersenandung.
No Ra
kesal karena Hyun Syuk menganggapnya sebagai tong sampah, Hyun Suk menegaskan
No Ra bisa makan atau membuangnya, tapi menurutnya akan menyesal apabila
langsung membuangnya.
Akhirnya
No Ra pergi ke taman masih bertanya-tanya apa sebenarnya yang ada dalam pikiran
Hyun Suk, apakah ia harus membuangnya atau memakanya, lalu berpikir didalamnya
itu sengaja diberi racun. Tapi ia pun mencoba untuk mencobanya, matanya
langsung berkaca-kaca karena rasa toppokinya tu sama dengan buatan neneknya.
Hyun Suk
melihat nama No Ra yang menelpnya, dengan nada ketus mengangkatnya. No Ra langsung
bertanya dimana Hyun Suk mendapatkan Toppoki itu karena rasanya sama dengan
buatan neneknya. Hyun Suk pura-pura baru mengetahuinya.
No Ra
meminta Hyun Suk memberitahu tempatnya membeli toppoki itu, Hyun Suk tak mau
memberitahu lalu menutup ponselnya. Setelah itu memberitahu Sang Ye apabila Ha
No Ra datang disaat ia sedang mengajar dan
bertanya tentang Toppoki maka ia tak boleh menceritakan tentang toko
Dong Chul.
“Jadi Kau
memberikan itu pada Ha No Ra? Apa ada yang lebih penting selain kue beras pedas?”
kata Sang Ye
“Ini
adalah tugasmu untuk tak menceritakannya Dan itu adalah tempat yang tidak ingin
aku ceritakan.” tegas Hyun Suk
Flash
Back
Nenek No
Ra melihat Hyun Suk yang selalu makan toppoki padahal itu semua hanya berisi
tepung saja. Hyun Suk mengatakan toppoki itu masakan kesukaannya. Nenek No Ra
bertanya apakah Hyun Suk tak bermain dengan temanya di hari libur, Hyun Suk
membenarkan hanya ingin makan toppoki.
“Kau bilang
kau berasal dari Seoul. Mengapa kau tinggal di asrama sekolah?” tanya Nenek
memberikan semangkuk toppoki
“Ayahku
menikah lagi dan ibuku sudah meninggal.” cerita Hyun Suk
Nenek No
Ra terlihat iba lalu memberikan nasi dengan Kimchi, tapi Hyun Suk menolak
karena ingin nenek No Ra yang harusnya lebih dulu memakannya. Nenek No Ra
mengaku sudah banyak makan, tapi Hyun Suk tetap ingin melihat Nenek No Ra malah
lebih dulu.
“Ohhh... Syukurlah,
Kau seperti cucuku. Aku pernah cerita tentang dia, kan?” kata Nenek No Ra, Hyun
Suk tahu neneknya selalu cerita suka makan dengan cucunya.
“Itu
benar....Jadi walaupn perutku mungkin telah kosong, tapi hatiku tidak pernah
kosong, ini Semua karena cucuku.” cerita Nenek No Ra dengan penuh semangat.
“Oh Yah,
apa yang terjadi selanjutnya di festival desa? Setelah cucumu minum anggur
beras dan mulai menari?” tanya Hyun Suk ingin mendengar cerita tentang No Ra
Nenek No
Ra menceritakan cucunya yang menari sampai jungkir balik, Hyun Suk tersenyum
mendengarnya, melihat Hyun Suk tersenyum Nenek No Ra berpikir Hyun Suk benar-benar
bisa menikmati cerita pedesaan itu.
Hyun Suk
ingin keluar ruangan tapi No Ra sudah datang berteriak menanyakan tempat yang
menjual toppoki dengan rasa neneknya. Hyun Suk menjawab kalau ia memesan dari
sebuah toko. No Ra tetap bertanya dimana toko itu. Hyun Suk merasa tak ada
gunanya memberitahunya.
“Ini
benar-benar seperti kue beras pedas buatan nenekku. Seolah-olah nenekku hidup
kembali.” cerita No Ra dengan mata sedikit berkaca-kaca
“Benarkah?
Lalu, pergilah mencarinya sendiri. Itu berada di suatu tempat di Seoul.” kata
Hyun Suk sinis
“Apa itu
merepotkanmu untuk sekedar memberitahu saja? Kenapa kau menjadi seperti ini
padaku? Kau tahu jika kue beras pedas itu sangat berarti bagiku Mengapa kau
memberikannya padaku? Toppoki itu mirip sekali rasanya dengan buatan nenekku”
tegas No Ra
“Apakah kau punya hak untuk mengakui jika itu kue
beras pedas buatan nenekmu? Apakah itu sebabnya kau tidak datang ke pemakaman
nenekmu?” sindir Hyun Suk, No Ra terdiam saat Hyun Suk membahas tentang Pemakaman
nenek. Hyun Suk meninggalkan No Ra dengan mata sinisnya.
No Ra
bertanya apakah benar Cha Hyun Suk datang ke pemakaman neneknya. Yoon Young
membenarkan dan menceritakan Hyun Suk yang meninggap dirumah duka sampai tiga
hari berturut-turut. No Ra tak percaya Hyun Suk sampai 3 hari menunggu di
pemakaman neneknya.
Flash Back
Hyun Suk
duduk sambil menatap foto nenek No Ra yang meninggal, matanya masih memerah
karena terlalu banyak menangis. Disisi lain ada Yoon Young dan Dong Chul duduk
dimeja makan untuk tamu yang datang.
Temanya
mendengar Hyun Suk sengaja datang dari Rusia untuk mengikuti Wamil, tapi
ternyata mereka hanya melihat Hyun Suk yang duduk dirumah duka selama tiga hari
tanpa melakukan apapun. Yoon Young yang masih terisak menangis kepergian nenek
juga tak tahu.
“Kedua
orang tuanya meninggal. Kau pikir dia punya seseorang di Korea?” ucap Doo Chul
“Hei...Ra
Yoon Young, Apa No Ra benar-benar tidak datang?” tanya Hyun Suk
“Aku
bilang dia tidak bisa datang.” ucap Yoon Young
“Bagaimana
dia bisa masih di Jerman dan tak pulang?” jerit Hyun Suk tak percaya
No Ra
mengerti apa sebenarnya yang terjadi, Yoon Young menceritakan saat itu juga
sangat sibuk jadi tak tahu alasan Hyun Suk melakukan itu. No Ra seperti tak
sanggup mendengar cerita dan meminta Yoon Young tak perlu membahasnya sambil
tertunduk sedih.
“Apakah
kau berpikir Cha Hyun Suk dan nenekmu memiliki hubungan tanpa kita tidak tahu?”
tanya Yoon Young
“Dia
pasti sangat sedih.” ungkap No Ra
Ia
teringat saat pertama kali bertemu di depan kampus, dengan wajah tersenyum menyapa
Hyun Suk yang sudah berubha sampai-sampai tak mengenalinya. Tapi Hyun Suk
terlihat sangat ketus menyuruhnya pulang bahkan berteriak sampai No Ra
terkaget-kaget. Setelah itu di kantor, Hyun Suk mengatakan bahwa sengaja
membantu No Ra karena kasihan.
“Dengan
kata lain, itu rasa iba. Itu semua tak akan terjadi. Jika saja aku tak
berpikiran kalau kau lagi sekarat.” tegas Hyun Suk yang terdengar sangat
jahat. No Ra mengerti denga sikap Hyun
Suk yang ketus dan sangat membencinya.
Min Soo
yang berjalan ke taman, melotot melihat seorang pria yang memberikan minuma
pada Hye Mi yang sedang menunggunya. Keduanya kembali berbicara berdua disudut
taman yang sepi.
Hye Mi
menceritakan kalau ia sudah memberitahu pria itu sudah memiliki seorang pacar.
Min Soo yang marah membuka kertas yang terselip di minuman lalu membacanya, “Aku telah melihatmu dan kau impianku.Jika
kau tidak punya pacar, silahkan hubungi aku di nomor ini."
Min Soo
kesal karena pria itu meninggalkan nomor ponselnya, Hye Mi malah mengoda pacarnya
kalau memang pantas pria itu menatapnya. Min Soo malah makin kesal karena Hye
Mi memberikan tatapanya jadi pria itu memberikan nomor ponselnya.
“Aku
tidak perlu melihat dia untuk merasakan bahwa ia sedang melihatku seperti ini. Kau
kadang-kadang melakukannya juga.”kata Hye Mi yang melihat Min Soo juga banyak
mendapatkan minuman dari wanita lain.
“Besok
jangan berada di dekat perpustakaan lagi, ahh jangan begitu... nanti aku tidak
bisa melihatmu. Mulai besok, jangan lagi memakai rok pendek.\NHarus memakai
celana panjang.” ucap Min Soo
“Jangan
memakai rok pendek? Aku sangat suka rok pendek. Apakah kau mau bilang bahwa
orang-orang melihatku hanya karna rokku? Apa yang akan Anda lakukan jika aku
memakai celana panjang dan mereka tetap melakukan itu? Aku akan memberikan
nomer ponselku.” kata Hye Mi, Min Soo menantang supaya Hye Mi mencoba melakuka
itu lalu omongnya terputus karena ayahnya menelp.
Keduanya
bertemu di kantin untuk makan bersama, Woo Chul menceritkan Ibu Min Soo yang
keras kepala dan mencoba menyakinkanya, lalu seperti ingin memberitahu hubungan
yang sebenarnya tapi melihat wajah anaknya menjadi tak tega, lalu meminta Min
Soo yang meyakinkan ibunya untuk berhenti
“Ayah...
aku rasa tak ada yang perlu dipermasalahkan dengan hal itu” ungkap Min Soo, Woo
Chul kaget karena anaknya malah setuju
ibunya kuliah bersama.
“Apa itu
baik-baik saja untukmu? Apatak masalah jika kau dan ibumu pergi ke kampus
bersam-sama?” tanya Woo Chul
“Dia
sudah mulai kuliah dan ingin kuliah, bukankah tak seharusnya kita larangnya”
kata Min Soo, Woo Chul binggung melihat anaknya yang tiba-tiba berubah pikiran
lalu ponselnya bergetar pesan dari Yi Jin masuk “Kopi Luwak di Kafe Baru. Mereka berharap segera terjual.” dalam
hatinya bertanya-tanya apakah ada hal lebih mendesak sekarang, lalu
berpura-pura pada Min Soo harus datang ke pertemuan mendadak di kampus.
Yi Jin
membahas tentang Woo Chul yang sudah mendapatkan naskah dari Project tapi ia
tak mengetahuinya. Woo Chul panik berpikir bertanya langsung pada Hyun Suk
tentang project itu.
“Produser
Cha datang sendiri menemui aku Untuk meminta maaf atas naskah yang tak seperti
yang diinginkan oleh pihak Universitas, Ia telah menunjukkan beberapa hal
penting untukku” cerita Yi Jin, Woo Chul merasa sangat ragu, Yi Jin terlihat
tak mendengarnya lalu bertanya apa yang dikatanyan.
“Kau akan
keluar dari pertarungan ini.” ucap Woo Chul, Yi Jin tersenyum membenarkan.
“Ahh.... Itu
tidaklah penting.Kenapa kau tidak menggabari aku ketika kau sudah menerima
naskah Produser Cha?” tanya Yi Jin terlihat kesal
Woo Chul
pikir Yi Jin sudah melihatnya Hyun Suk yang menulis fiksi omong kosong jadi
tiidak ada tempat untuknya untuk memberikan konsultasi dan kerjasama itu pun
telah berantakan dan mencoba mencari tahu. Yi Jin terlihat panik mengetahui
kerjasama yang berantakan karena Woo Chul itu harus ada didalam project sebagai
konsultan, Woo Chul menanyakan alasan dirinya harus ada dalam project yang sudah menyimpang dari rencana.
“Apakah
kau mencoba untuk membuatku sadar dari kualifikasi kekuranganku?” ucap Woo Chul
“Aku tak
bermaksud seperti itu, Menurutku , aku hanya peduli tentang orang tersebut Tapi
ayahku tidak.” tegas Yi Jin, tapi Woo Chul pikir tak perlu dengan Project yang
dibuat Hyun Suk.
Yi Jin mengingatkan Project Cha Hyun Suk disponsor oleh kampus jadi apabila namanya
tercantum disana sebagai Konsultan maka akan dinilai ikut berkontribusi kepada
Komite dan membuat ayhnya bisa melihatnya, Woo Chul menghela nafas. Yi Jin
mengingatkan kendala mereka hadapi meman sangat sulit bahkan Woo Chul memiliki
anak. Woo Chul mengingat anaknya yang sudah berumur 20 tahu seorang mahasiswa, terlihat mulai tak suka diatur-atur oleh Yi Jin.
Hye Mi
keluar dari club melihat image pacarnya sudh berubah dan tariannya makin baik,
tapi Min Soo merasa bahasa inggrisnya juga harus ditingkatkan selain tarianya.
Hye Mi tersenyum melihat Min Soo yang berbeda, Min Soo tak menyadari bahwa
menari itu ternyata menyenangkan. Hye Mi merasa menari bisa menghilangakan
stress, Min Soo mengangguk walaupun dipagi hari badanya terasa sakit lalu
mengajak pergi dari club.
Keduanya
berjalan bergandengan, lalu Hye Min menanyakan kenapa Min Soo sangat takut
dengan ayahnya. Min Soo menceritakan ayahnya yang sudah sukses dengan mendapatkan
gelar dari luar negeri dan menjadi dosen tetap dan menurutnya itu terlihat
sulit banget.
“Aku
belum pernah melihat ayahku, membuang-buang waktu.Bahkan di rumah, dia selalu
belajar dan menjadi guru privatku dan membimbingku, Aku kira ayahku sudah bertanggung
jawab atas semua perkerjaan demikian juga terhadap ibuku.” cerita Min Soo yang
merasa bangga dengan ayahnya.
“Lalu apa
pekerjaan ibumu?” tanya Hye Mi
“Ibuku terlihat
sedikit frutasi tapi Dia sudah banyak berubah akhir-akhir ini.” cerita Min Soo,
Hye Mi binggung bagaimana ibunya bisa berubah karena menurutnya semua ibu itu
sama yaitu selalu mengomel. Min Soo tersenyum pulang bersama sambil
bergandengan.
bersambung ke part 2
bersambung ke part 2
Thanks ya onnie sinopsisnya ^,^
BalasHapusDitunggu part 2nya...
BalasHapusDitunggu part 2nya
BalasHapusDi tunggu part 2nya ya mba dyah
BalasHapusthanksss kaakkk,, ,, dtunggu banged nih part 2 nya ,,
BalasHapus