Di Ruang club Dance
Soon Nam memarahi juniornya karena musik hip hop dicampur
dengan klasik sebagai bahan promosi yang akan membuat mereka kalah dari klub
musik, bahkan mereka sudah mendapatkan 27 orang anggota baru hanya dihari ini
saja.
“Jung Woo Sae! Apa aku harus melakukan tarian
seksi, itu bukan aku!”teriak Soon Nam, Juniornya hanya bisa membungkuk meminta
maaf.
“Astaga, memalukan sekali. Segera cari dia, dan bawa ke
sini.” Perintah Soon Nam setelah melihat rekaman video klub
saat promosi dan No Ra menari bersama mereka
Woo Sae binggung kemana mereka akan mencarinya karena
wajahnya saja tak bisa terlihat. Soon Nam tak mau tahu, cari wanita itu dengan
bertanya ke mahasiswa lainya dengan mengancam apabila wanita itu tak masuk klub
tarian Hip Hop maka mereka semua akan mati.
No Ra berjalan masuk ke dalam ruangan Hip Hop, terkaget
melihat Soon Nam yang ada diruangan itu juga sedang tertidur sambil membaca
buku. Soon Nam langsung bertanya apa yang akan dilakukan No Ra ditempat itu. No
Ra ingin meminta nomor HP prof.
“Kau tidak jadi keluar, ini Hanya sementara Dalam sebulan kita akan menjadi
teman. Tugas “Mari
aku memperkenalkan pasanganku". Kapan kau mau mengerjakan tugas itu?” ajak No Ra
“Nama Na Soon Nam. Umur 25, dan telah menyelesaikan
wajib militer, Mahasiswa
jurusan bisnis angkatan ketiga , golongan darah B, dan aku bisa minum tiga botol
Soju. Hobi
menonton Youtube, khususnya
mengenai koreografi. Orang
yang aku hormati adalah Devin
Jamieson. Sebelum
aku lulus, aku harus
segera bekerja dan
menikahi seorang gadis muda yang cantik.” Cerita
Soon Nam dan No Ra mencatat dalam agendanya.
“Aku akan mengirim melalui pesan
singkat. Teman
seperti apa nomor HP-nya saja tidak tahu?” kata No Ra
menyerahkan ponselnya.
Soon Nam pun memberikan nomor ponselnya lalu bertanya
kembali bagaimana No Ra bisa tahu keberadannya disini. No Ra lupa kalau datang
untuk untuk
mendaftar untuk klub setelah melihat posternya.
Soon Nam memberitahu ini club tarian hip hop, No Ra sudah tahu karena hanya ada
satu club tari di kampus.
“Apakah kau selalu mengikutiku? Kenapa kau melakukan ini padaku?” tuduh Soon Nam
“ini Hanya kebetulan saja. Informasi Untuk anggota baru, diposter tertulis mengenai ras, usia,
semua itu penting.” Kata No Ra
Soon Nam berteriak kesal lalu menegaskan di klub sekolah,
angkatan itu lebih penting dari pad usia, jadi kalau memang ingin masuk maka
mereka bisa memanggilnya hanya dengan memanggil namanya Ha No Ra. No Ra setuju
dan tak percaya ternyata Soon Nam itu bisa ingat namanya.
Tapi Soon Nam langsung menolak No Ra bergabung, No Ra
membaca di poster bahkan seorang alien itu boleh bergabung, mengapa ia tak
bisa. Soon Nam mengatakan No Ra itu lebih menakutkan dari pada alien dan akan
bertanggung jawab apabila semua anggotanya malah kabur. No Ra pun akhirnya
memilih untuk cepat-cepat pergi saja.
Hyun Suk kembali mengajar jumlah muridnya tinggal 20
orang dan 3 kursi yang kosong dengan cepat bisa menebak hanya dari daftar
absen, Na Soon Nam, Park
Seung Hyun dan Ha No Ra yang belum hadir, jadi memisahkan tiga pensil warna dan
memasukan yang lainnya ke tempat sedotan.
“Pertama adegan saling berhadapan,itu
bagian dari sebuah drama.” Ucap Hyun Suk, salah satu
mahasiwanya mendapatkan warna pensil berwarna merah dan dilanjutkan dengan yang
lainnya. Tiga orang yang terlambat baru datang termasu No Ra.
“Warna apa yang akan kalian pilih? Dan Siapa lagi yang akan memilih warna yang sama denganku? Sementara mata semua orang
memandangku, sejenak
aku merasa gugup Seperti
aku mengalami perasaan, aku
melihat diriku. Dan
itu adalah awal perubahan diri.” Jelas Hyun Suk
Soon Nam ingin mengambil pensil, Hyun Suk memberitahu 3
orang yang datang terlambat masuk ke dalam grup, Soon Nam protes tetap ingin
memilih, Hyun Suk mengangkat 3 pensil yang sudah dikeluarkan dari awal. Soon
Nam hanya bisa menghela nafas dan duduk kembali.
“Pengenalan ini memang terlambat. Dia produser seniormu dan rekanku
selama tiga tahun terakhir, akan
membantu bila diperlukan.” Jelas Hyun Suk
memperkenalkan asistenya.
“Aku Shin Sang Ye. Aku memutuskan untuk menjadi
produser setelah selesai kuliah, Aku
berharap kau juga bisa mengalami perubahan seperti yang aku lakukan.” Ucap Sang Ye memperkenalkan dirinya.
Setelah kelas selesai, Seung Hyun meminta nomor telp Soon
Nam untuk membuat grup chat bersama. Soon Nam meminta maaf karena terlalu
banyak tugas pada mata kuliah lain jadi tak bisa bergabung dengan kelompok lalu
mengembalikan pensil pada Seung Hyun lalu pergi.
Hyun Suk yang baru keluar kelas bisa mendengar Soon Nam
yang keluar dari kelompok karena harus bergabung dengan No Ra. Seung Hyun pun
akhirnya bertukar nomor dengan No Ra.
“Apakah kau akan ikut menyambut pesta mahasiswa
baru? Kita
punya waktu 90 menit sampai pesta dimulai. Apa
yang kau rencanakan sebelum pesta?” tanya No Ra
“Aku akan melakukan pekerjaan
rumahku dan akan melihatnya nanti.” Kata Seung Yeun lalu meninggalkanya.
Di luar gedung
Sang Ye melihat kemungkinan Soon Nam akan keluar dari
kelas jadi tak mungkin hanya dengan 2
orang satu kelompok bisa menyelasaikan tugas. Hyun Suk masih ada kelompok yang
beranggotan 4 orang di tim biru jado Pindahkan Park Seung Hyun.
“Aku tidak berpikir Ha No Ra akan berhenti, Apakah itu tekadnya atau sebatas
resolusi, dia benar-benar berubah.” Pikir Sang Ye
“dia emang tidak layak” tegas Hyun Suk berhenti berjalan
“Kau tidak lagi penasaran, tapi sekarang kau terlalu keras
padanya.” Komentar Sang Ye
“Dia mendapat pengakuan sementara
beberapa anak yang
bekerja keras bisa ditolak, jadi ia harus
membayarnya.” Kata Hyun Suk.
Ponselnya berdering, Hyun Suk menerima telp dari Yi Jin.
Terlihat Yi Jin yang ada ruangannya, membahas Hyun Suk yang sering datang
dengan mahasiswanya ke sebuah cafe, jadi ingin mengajaknya bertemu untuk
minum-minum disana.
“Kau ingin minum denganku?” ucap Hyun Suk heran
“Apakah itu mengejutkan? Aku wanita yang suka minum bir dan ada sesuatu untuk dibicarakan denganmu” kata Yi Jin jujur.
Di sebuah cafe
Mahasiswa jurusan sastra sedang melakukan cheers sebagai
tanda penyambutan mahasiswa tahun pertama
jurusan sastra. No Ra datang terlambat langsung memperkenalkan diri sebagai
mahasiswa tahun pertama di jurusan sastra, semua yang melihat No Ra melonggo.
“Entah bagaimana, akhirnya aku
kuliah di usia
yang sudah tua. Aku
di sini untuk mendapatkan beragam pengetahuan
dan pengalaman. Aku
masih bodoh, tapi aku harap kalian akan
membantuku. Senang berjumpa denganmu!” ucap No Ra
yang membiasakan diri dengan tatapan aneh para mahasiswa baru padanya.
Wanita yang berkacamata bulat menyembut No Ra seorang
junior tua lalu menyuruhnya untuk duduk. Seorang pria memperkenalkan nama Lee Dae Sung, angkatan
2013 sambil menuangkan bir ke dalam gelas No Ra merasa tak
melihatnya di Se Teoh dan PL, No Ra
beralasan ada pekerjaanya.
Salah seorang mengirim pesan kalau ada Bom Mobil *No Ra*
jadi mereka harus mengirimkan ke rumah, tapi No Ra bisa dengan cepat menyebut
nama teman disampingnya malah pria yang duduk disebelah yang tak bisa menyebut
namanya dan hukumannya adalah minum segelas bir.
Tiba-tiba salah satu mahasiswa memberitahu Prof Sung akan
datang ke pesta mereka, semua langsung mengeluh Prof itu bisa tahu mereka
mengadakan pesta. No Ra yang tak mengenal Prof Sung bertanya siapa orang itu.
Dae Sung langsung membagi tugas pada Hyuk Joo untuk mengurus anak-anak tahu
pertama tapi saat itu juga Prof Sung datang.
Dae Sung mempersilahkan duduk didekatnya, tapi Prof Sung
beralasan ingin berbaur duduk disamping mahasiswa baru sambil memegang
tangannya. Min Young si gadis berkacamat mengirimkan pesan pada Kim Joo Hyun
untuk minum denan cepat supaya para wanita bisa menyelinap ke kamar mandi.
Prof Sung menceritakan tentang mengapai tujuan dan
impiannya, tapi tangannya dengan sengaja memeluk mahasiswa disampingnya. Seung
Hyun yang ada didepan melihatnya, tak bisa berbuat apa-apa. Bahkan Prof Sung
sengaja menurunkan sedikit baju si wanita agar kulit pundaknya bisa elus. Dae
Sung binggung bagaimana caranya supaya menghindari yang seperti itu. No Ra pun
terlihat heran dengan tingkah Prof Sung pada mahasiswanya.
Hyun Suk baru saja datang, melihat No Ra yang bergabung
dengan jurusan sastra lalu terlihat cuek pergi ke tempat duduknya. Sementar di
dalam toilet, mahasiswa baru tahu Prof Sung itu maniak dengan sex bahkan
ditahun kemarin, ada beberapa mahasiswa yang diajak ke sudut ruangan untuk
berciuman. No Ra yang ada didalam mendengarnya.
No Ra duduk kembali di meja dan akan memutuskan untuk
pulang saja, tapi matanya melihat Prof Sung yang merasa mahasiswa disamping
sambil mengelus rambut dan meraba pahanya, wanita itu pun langsung meminta izin
ke toilet. Mata Prof Sung mencari mangsa lainya.
Hye Mi pun akhirnya diminta untuk pindah di dekat Prof
Sung, No Ra melihat Prof Sung akan berbuat mesum lagi sekarang.
Flash Back
No Ra dan Yoon Young pulang bersama saat sekolah, seorang
pria gila sengaja tanpa berpakaian ingin membuka didepan keduanya, tapi No Ra
dan Yoon Young mengejutkannya lebih dulu sambil mengoda si pria yang tidak
membukanya saja. Melihat tindakan No Ra dan Yoon Young yang agresif membuat si
pria berlari ketakutan.
Keduanya pun kejar-kejaran di gang yang sempat, saat itu
Hyun Suk dengan gampang membuat si pria jatuh karena terselengkat. Beberapa
pelajar lain pun berlari ingin memberikan pelajaran pada pria itu dengan tepung
dan telur. No Ra pun memuji ide Hyun Suk yang bagus lalu saling high five
bersama.
Prof Sung menanyakan apakah Hye Mi tak melakukan
bimbingan karir, Hye Mi mengatakan akan melakukan dibulan mei. Prof Sung
mengelus tangan Hye Mi sambil berkata itu terlalu terlambat. Dae Sung mencoba
mengalihkan dengan pindah ke tempat yang lain, Prof Sung malah menyuruh semua
pergi dengan alasan Hye Mi akan melakukan bimbingan karir dengannya.
“Kenapa kau tidak berhenti
sekarang, Profesor? Pertama,
lepaskan tanganmu itu. Tubuh
mereka hanya untuk mereka Wanita
benar-benar, sangat benci ketika pria menyentuh mereka
tanpa izin.” Tegas No Ra yang akhirnya berdiri
membela wanita
“Ah... apa yang kau katakan
padaku, sekarang?” ucap Prof Sung
“Dari apa yang telah aku lihat, Kau telah menyentuh paha mereka 5
kali, bahu 9
kali, dan tangan 11 kali.Kau berbisik di telinga mereka dan menyentuh pipi mereka. Itu semua pelecehan seksual.” Ucap No Ra
“Apa yang kau katakan? Aku hanya meberi semangat pada
mereka.Kamu menyebut ini pelecehan seksual ? Aku mendengar ada seorang
mahasiswa yang lebih tua. Kau banyak alasan untuk membalikkan etika. Aku hanya memberi semangat dan kau mengatakan hal seperti
itu!” teriak Prof Sung lalu keluar ruangan dengan wajah marah
Semua wanita tahun pertama yang ada diruangan memberikan
tepuk tangan pada No Ra karena berani melawan. Tapi terlihat mahasiswa senior
seperti Dae Sung mengejar prof Sung untuk tenang dan Mi Young hanya bisa
menghela nafas.
Hyun Suk yang duduk tak jauh dari tempat itu melihat No
Ra yang dipuji oleh teman-temannya, Yi Jin datang terlihat seperti baru saja
dari toilet ingin membahas pembicaran mereka.
“Itu bukan "kita", tapi Untuk sementara kau cukup
menolongnya Atau kau
mencoba untuk meyakinkan aku.” Ucap Hyun Suk seperti
sudah tahu tujuan Yi Jin
“Aku mencoba untuk meyakinkanmu dan menyampaikan seluruh makna di balik gambar ini.” jelas Yi Jin santai
“Kau memberitahuku untuk
konsultasi kepada
Profesor Kim Woo Chul.” Kata Hyun Suk terdengar
sinis
“Secara moral kau perlu
mendapatkan kepercayaan
dari masyarakat. Selama
lima tahun berturut-turut ia telah menjadi sponsor.” Ucap Yi Jin
Hyun Suk mengangguk lalu mengataka bahwa ia tak akan
mendapatkan sponsor jadi menolak
konsultasi dari Profesor
Kim nWoo Chul dan juga sponsornya. Yi Jin binggung
Hyun Suk tak ingin mendapatkan sponsor, jadi bagaimana dengan projectnya nanti.
Hyuk Suk menegaskan akan mengurusnya dan apabila
Yi Jin sudah selesai maka bisa pergi
“Kau sangat merendahkanku. Aku putri Kim Jin Seok,Ketua
Dewan.” Kata Yi Jin mengingatkan
“Sejak kapan putri Ketua terlibat dalam kegiatan sekolah?” sindir Hyun Suk, Yi Jin terlihat masih kesal. Hyuk Suk
menegaskan tetap tidak akan pernah bekerja sama dengan Profesor Kim Woo Chul.
Yi Jin yang benar-benar kesal pergi dan tak sengaja
menjatuhkan berkas diatas meja, Hyun Suk melihat pulpen milik Yi Jin
bertuliskan “I Love W”. Terdengar teriakan dari meja sebelah, No Ra sedang
bersama teman wanita satu angkatanya minum bersama, Hyuk Suk hanya bisa
mengeleng-gelengkan kepalanya.
No Ra sedang duduk diperpustakaan mengintip dari jauh
anaknya yang sedang belajar terlihat sangat keras, lalu berpikir Min Soo tak
mudah melalui kuliahnya. Min Soo meninggalkan meja untuk mencari buku yang
lainnya, No Ra pun mengendap-ngendap menaruh minuman penambah energi diatas
meja.
Hye Mi yang baru saja masuk melihat No Ra yang akan
keluar, lalu berjalan ke meja Min Soo melihat ada botol minuman, lalu tak
percaya pacarnya itu meminum itu.
Di kelas Yi Jin
Semua duduk berdampingan seperti layaknya pasangan, hanya
No Ra dan Soon Nam yang duduk berpisah. Salah seorang mahasiswa menceritakan
saat ia pergi dan memintanya untuk menunggu, tapi wanita itu tetap menunggu,
menurutnya pertanyaan itu yang muncul apakah wanita itu tak menarik bagi orang
lain.
“Mahasiswa, Kau tidak tahu bahwa 80 sampai 90
persen laki-laki
akan mengikuti wajib militer Apakah
kau?” tanya Yi Ji, mahasiswa wanita menjawab tidak
“Tapi itu hati manusia. Bisakah kau mengendalikan
perasaan mereka? Hati adalah
salah satu hal yang selalu bisa
berubah. Oleh
karena itu, bukan kesalahan siapa pun jika
perasaan mereka berubah menjadi cinta. Meskipun demikian,
yang terpenting adalah Siapa
yang mau kau nikahi?” jelas Yi Ji, No Ra mencatat
dalam notenya
“Di filsuf Perancis Sartre Dan penulis feminis Beauvoir, selama 51 tahun... Dalam suatu hubungan diikat oleh suatu perjanjian. Mereka memiliki 4 kondisi, yaotu Mereka tidak bisa melanggar kebebasan masing-masing,Tidak ada rahasia satu sama lain. Mereka harus hidup bersama dan yang Keempat menakjubkan yaitu memungkin bagi mereka untuk jatuh cinta pada orang lain.”ucap Yi Jin
No Ra dan yang lainnya sempat melonggo karena yang
keempat seperti tidak masuk akal. Yi Jin menjelaskan Pernikahan
berlangsung sampai Sartre meninggal bisa terjadi karena mereka berdua
saling membutuhkan sebagai
sahabat intelektual.Oleh karena itu, sangat penting untuk menemukan seseorang sebagai pendamping jiwanya. No Ra mencatat dalam notenya dan Yi Jin pun menyudahi
kuliahnya.
Salah seorang mahasiswa meminta maaf karena semalam tak
hadir dalam pesta karena ada wawancara untuk kegiatan magang. Prof Sung tahu itu adalah perusahan temannya, lalu
melihat mahasiwa itu sudah terlamat dua tahun dan seharusnya lulus tahun ini
dan harus berkerja sebelum lulus. Ia pun membenarkan.
Di ruangan lainya
No Ra berkumpul dengan mahasiwa tahun pertama jurusan
sastra yang tak melihat Hye Mi berkumpul, Min Hae memberitahu Hye Mi harus bekerja
paruh waktu. Lalu mereka membahas kejadian yang tak
dilihatnya, mahasiswa pria merasa mereka harus melihat wajah Prof Sung setela
mendapatkan teguran dari No Ra.
“Berbicara tentangitu, mengapa
dari dulu tidak ada
yang berani seperti itu? Aku mendengar dia telah
melakukannya selama
beberapa tahun. Seorang
penjahat kambuhan seperti itu, Aku
benar-benar tidak mengerti. Mengapa
para senior tidak melakukan
apa-apa?” tanya No Ra binggung
“Wow, kita memiliki diri kita
sendiri Joan of
Arc, seperti Kami hanya bodoh dan tidak mampu.” Komentar Dae Sung yang mendengar pembicaran No Ra
“Kau pikir kami tidak memiliki alas
an dan Kau bertanya mengapa kita tidak
melakukan apa-apa? Apa
yang kau ketahui, nyonya!” teriak mahasiwa lainya.
“Kau sudah cukup tua,dan hidupmu
tinggal sebentar. apakah
kau akan mencari pekerjaan setelah
kau lulus? Apakah
kau prihatin tentang IPK ku? Apakah
kau memiliki alasan untuk takut pada profesor?”
kata Dae Sung,
Mi Young menjelaskan para senior khawatir dengan
tindakanya dan berakibat pada mahasiswa baru. Pria yang baru saja dari ruangan
Prof Sung langsung menegur karena mereka bertindak tidak bertindak lebih keras
lagi.
“Apakah kalian semua tidak
melihatku?cKenapa
kau tidak berperilaku baik, dan
mengapa kau membuat kekacauan ini?” teriak si
pria, semua senior hanya bisa berdiri dan meminta maaf
“Aku ingin kau segera meminta maaf
kepada profesor
atas tindakanmu yang berlebihan.” Perintah
pria itu pada No Ra
No Ra heran kenapa harus meminta maaf pada Prof Sung yang
sudah melakukan pelecehan dan semua mahasiwa yang ada sana tahu. Teman-teman
yang tadi memujinya hanya bisa tertunduk, pria itu menyuruh No Ra meminta maaf
kalau memang masih ingin berkuliah. Semua pun meninggalkan No Ra sendiri dalam
ruangan.
Dikantin
Beberapa mahasiswa berkumpul membicarakan No Ra yang melakukan tindakan bodoh untuk mereka semua bahkan membuat para mahasiwa senior buruk didepan
mahasiswa baru bahkan profesor dipermalukan di tempat
umun.
No Ra mendengar salah satu mahasiwan itu mengejeknya "pico" sambil makan nasi gorengnya, melihat kertas yang tentang
bahasa gaul yang tak diketahuinya, "Pico" berpura-pura menjadi
korban.Dalam rangka untuk menghindari tanggung jawab dari kesalahan Orang berpura-pura untuk
mengorbankan diri sendiri.Hal
ini dilakukan dalam rangka untuk memicu simpati dari orang lain di sekitar mereka. Setelah membacanya No Ra terbatuk-batuk.
Soon Nam yang duduk disana bertanya apa yang sudah
dilakukan No Ra sekarang. Temanya memberitahu itu lebih buruk dari yang diduga,
No Ra memilih untuk meninggalkan kantin tanpa menghabiskan makananya.
Hyuk Suk yang ada dikantornya binggung No Ra bisa tahu
nomor telpnya, No Ra memberitahu itu tercantum pada jadwal kuliah, lalu
bertanya keberadannya karena ada sesuatu yang ingin ditanyakan,hanya satu
menit. Hyun Suk pun akan memberikan alamat jadi No Ra bisa datang.
No Ra sampai dikantor Hyun Suk dengan wajah takjub, Hyun
Suk dengan melipat tanganya didada nyuruh No Ra berbicara karena ia sangat
sibuk. No Ra membahas tentang mahasiswa, ingin tahu apakah tindakanya salah itu
benar atau salah
“Kemarin, saat para mahasiswa mengadakan pesta penyambutan
mahasiswa baru” cerita No Ram, Hyun Suk memotong kalau
ia sudah tahu akan terjadi seperti. No Ra kaget Hyun Suk sudah tahu tentang
itu.
Hyuk Suk lalu memberikan perumpamaan No Ra sedang duduk
diatas segalanya seperti diare, No Ra binggung bertanya apakah Hyuk Suk melihat
semuanya kemarin. Hyuk Suk pikir lebih baik No Ra itu menedengarkan suaminya
karena tak akan bisa berkomunikasi dengan orang-orang yang berusia 20 tahunan.
“Mengapa kau repot-repot pergi
kuliah? Kau
jurusan sastra, kan? Seekor
anjing akan tertawa.” Ejek Hyuk Suk
“Kau pikir itu masuk akal bahwa
anak-anak bereaksi
seperti itu? Akumelakukan
sesuatu yang orang lain tidak melakukan, tetapi mereka marah padaku.
Apakah itu normal?” ucap No Ra tak percaya
“Jangan menghina anak-anak saat
ini. Ini
adalah generasi yang berbeda. Mereka
dipersiapkan untuk kuliah selama enam tahun tapi
sekarang empat tahun. Apakah
kau tahu bagaimana perasaan mereka? Kau
bisa mati dan bangun dan Kau tidak
akan tahu. Jadi kau tidak
punya hak untuk menghina mereka.” Jelas Hyun
Suk
No Ra pun bertanya apa yang harus dilakukanya sekarang,
Hyun Suk berjalan ke dapur merasa No Ra tidak berpikir jernih dan kenapa harus
bertanya padanya padahal suaminya itu seorang dosen.
“Oh benar, aku lupa. Kau tidak bisa bercerita padanya. Ini adalah kejutan.” Ejek Hyun Suk
“Hei, Cha Hyun Suk. Apakah kau menyuruhku datang jauh-jauh ke sini untuk mengatakan hal-hal seperti
itu...Itu semua yang kau katakan padaku?” tanya No
Ra heran
“Apakah aku harus membiarkanmu
membuang-buang waktu?” balas Hyuk Suk
“Kau benar-benar tumbuh menjadi
orang dewasa yang aneh padahal sebelumnya mereka berteman.” Komentar No Ra
Hyun Suk mendekat mengatakan sebelumnya untuk meminta
datang sehingga bisa memberitahunya, jadi menyuruh No Ra tidak merengek tentang
suatu hubungan dan
hal-hal seperti itu, karena bagiannya tidak
bermanfaat untuk anak-anak seakrang.
No Ra bertanya apa yang akan diberitahu Hyuk Suk saat
ditelp. Hyun Suk menyuruh No Ra berhenti omong kosong dan menganggunya lagi. No
Ra mengumpat, Hyuk Suk pun menyuruhnya pergi sekarang. No Ra berteriak akan
pergi dan menganggunya lalu kembali mengumpat dan berlari dengan sangat cepat
keluar ruangan. Hyuk Suk yang mendengar ingin mengejar tapi melihat agenda No
Ra yang terjatuh
“Yang Terhormat Min Soo. Anakku!
Aku belum meneleponmu Sekarang
aku mau mati..Anakku! Aku
menulis ini sejak lama. Apakah
kau pikir aku akan bisa menghubungimu sebelum aku mati? Sekarang tersisa lima bulan. Lima bulan yang panjang.Aku menderita kanker pankreas, seperti kakekmu. Waktuku tersisa lima bulan, itu
paling lama.”
Hyuk Suk membaca note yang tak sengaja terbuka tak
percaya waktu No Ra tinggal lima bulan lagi. Sementara No Ra berteriak kaget
mengetahui kalau itu kesalahan.
“Kau datang, yang seharusnya seorang pasien bernama Han Oh Ra yang datang, setelah itu
Kau tidak mengangkat telepo dan tidak datang lagi ke sini. Jadi, aku mencari alamatmu
di file. Aku bahkan mengirimkannya
melalui pos.”
Jelas dokter yang menjelaskan kekeliruannya
“Jadi tidak apa-apa dan semua baik-baik saja, Dokter. , aku tidak akan mati, kan? Kau bilang aku tidak mengidap kanker pankreas tahap akhir?”
tanya No Ra meyakinkan, Dokter pun menjawab No Ra tak terkena kanker. No Ra
bernafas lega karena ternyata hanya kesalahan saja.
bersambung ke episode 4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar