Chae
Young berdiri dari tempat duduknya menatap jendela bercerita sebelum menikah
dengan Do Joon, memiliki seseorang yang dicintainya. Pria itu dari keluarga
biasa yang memiliki usaha kecil tapi pria yang baik lalu ia hamil dengan
mengandung bayinya.
“Menurutmu,
aku ingin menjadi Istri dari Ketua yang kaya? Aku tidak ingin itu sama sekali. Tapi
ayahku akan menikahkan putrinya dengan anak majikannya. Apa kau tahu apa yang
telah dilakukan ayahku padanya setelah dipaksa oleh majikannya? Keluarganya
bangkrut dan dia akhirnya bunuh diri.” cerita Chae Young dengan mata
berkaca-kaca
Do Joon mendengarkan
seperti menahan amarah, Chae Young kembali bercerita pria itu meninggalkan
catatan yang mengatakan bahwa menyesal
karena tidak bisa melindungnya dan ia memutuskan untuk menggugurkan kandungannya.
“Apa kau
mengerti? Kau bukan korban, tapi Kau selalu menjadi penyerang. Aku tidak akan
pernah memiliki anakmu.” ucap Chae Yoon.
Doo Joon
menahan amarahnya dengan memegang gelasnya, lalu melempar gelasnya dan pecah
berkeping-keping. Ia menarik Chae Young lalu mendorongnya ke atas sofa, Chae
Young seperti tak berdaya. Doo Joon menciumnya membabi buta, tapi Chae Young
seperti dingin tak membalasnya. Akhirnya Do Joon berhenti sendiri.
“Kau bisa
membunuhku...tetapi kau tidak akan pernah memilikiku.” ucap Chae Young lalu
meninggalkan Do Joon begitu saja. Do Joon hanya bisa terdiam melihat istrinya
yang pergi meninggalkanya.
Do Joon
sambil meminum wine bertanya pada Seketaris apakah ia yang mencari tahu latar
belakang Chae Young. Sekertaris memejamkan matanya, seperti kebohongan akan
terbongkar, membenarkanya. Do Joon yakin seketarisnya itu sudah mencari tahu masa lalu istrinya tapi tak
tahu alasannya tak memberitahunya.
“Karena..
mendiang Ayahmu memerintahkan aku untuk tetap diam.” kata Seketaris gugup
melihat Do Joon memegang erat gelasnya, Do Joon pun mengerti pasti itu
alasanya.
“Ketua,
maafkan aku. Aku tidak punya pilihan” kata Sekertaris sambil berlutut, Do Joon
mengerti seketarisnya itu tak punya pilihan lain.
Sekertarisnya
langsung mengucapakan terimakasih karena tuanya bisa mengerti, Do Joon berpikir
sekertarisnya itu sebenarnya lebih mengetahui dari pada yang dipikirkanya.
Sekertaris mengingat sebelumnya saat Do Joon berbicara dengan Presdir Go
“Ketika
pembangunan piramida selesai, bukankah semua pekerja yang tahu rahasia piramida
akan dikuburkan?” ucap Presdir Go
“Piramida?
Ya, kita harus menguburkan mereka semua” ucap Do Joon.
Do Joon
berpikir sudah kurang ajar pada sekertarisnya sebelumnya, Seketaris merasa tak
seperti itu menurutnya ia selalu berterimakasih padanya. Do Joon tertawa merasa
sekertarisnya sedang merendahan dirinya, Seketarisnya hanya bisa diam, Do Joon
pun menyuruh sekertarisnya untuk pergi sekarang.
Yeo Jin
berdiri diatap menatap ponselnya, Sekertaris yang baru keluar ruangan membaca
pesan yang dikirimkan Yeo Jin.
“Bawa pasporku ke Bandara Incheon. Jika
tidak, kau juga akan berakhir mati oleh Han Do Joon. Han Yeo Jin.”
Sekertaris
sudah ada dirumah sakit berjalan bersama kepala Penjaga, merasa yakin kalau Yeo
Jin itu masih hidup dan akan pergi ke luar negeri, jadi mereka sudah tak punya
waktu lagi. Kepala Penjaga melihat pesan yang dikirimkan Yeo Jin.
“Aku akan
menelepon dulu. Kau pergilah ke kantor sekretaris... dan bawa paspor Young Ae
ke bandara. Peringatkan polisi, perusahaan penerbangan, dan Departemen
Kehakiman. Perintahkan semua penjaga keamanan di rumah sakit untuk ke bandara. Kita
harus memblokir setiap jalan keluar dan harus menangkapnya! Cepat!” tegas
Seketaris tergesa-gesa.
“Ya, aku
mengerti. Tapi penjaga di lantai 12,” kata Penjaga khawatir.
“Lantai 12
adalah omong kosong. Apa gunanya menjaga ruang kosong? Jika kita tidak
menangkap Young Ae, kau dan aku juga akan mati. Pergi ke bandara sekarang!”
perintah Sekertaris
Seluruh
penjaga di lantai 12 pun dikosongkan, Perawat tulalit merasa ada sesuatu yang
terjadi lagi karena untukpertama kalinya tidak ada penjaga di depan area
terlarang. Perawat Han berpikir kalau itu karena Young Ae sudah ada didalam
ruangan.
Tae Hyun
baru selesai mengoperasi Dr Lee menemui Yeo Jin yang ada diatap, menegur karena
melepaskan perbanya. Yeo Jin merasakan angin diatap sangat segar lalu bertanya
apakah sesuatu yang baik terjadi. Tae Hyun tersenyum menceritakan Operasinya berjalan lancar.
“Operasi
apa?”tanya Yeo Jin kaget, Tae Hyun hanya mengatakan itu hanya operasi saja
Yeo Jin
pun meminta ponsel milik Tae Hyun, lalu Tae Hyun memberikannya hanya bertanya
apa yang dilakukan Yeo Jin dengan ponselnya itu. Yeo Jin mengetik sesuatu di
ponselnya. Chae Young yang mengendarai mobil sportnya, melihat layar di
mobilnya saat pesan masuk ke dalam ponselnya.
“Nyonya , bawa aku pergi. Aku harus keluar
dari rumah sakit.” Chae Young
tersenyum membaca pesan Tae Hyun lalu ia membalas akan ke sana 30 menit lagi.
Setelah
itu Yeo Jin mengembalikan ponselnya, Tae Hyun melihat pesan yang dikirimkan Yeo
Jin pada Chae Young bertanya apa yang dilakukannya, Yeo Jin malah mengingikan
satu permintaan. Tae Hyun kembali bertanya apa yang dilakukanya, Yeo Jin
meminta Tae Hyun untuk melarikan diri dari rumah sakit.
“Apa?
Melarikan diri? Bagaimana denganmu?” tanya Tae Hyun khawatir
“Semua
penjaga keamanan di rumah sakit pasti pergi ke bandara sekarang, jadi Sekarang
adalah kesempatanmu.” cerita Yeo Jin, Tae Hyun merasa Yeo Jin itu bercanda
karena menginginkanya pergi tanpa Yeo Jin disisinya.
“Tae
Hyun... Aku harus menyelesaikan pertarungan ini Dan kau harus melakukan sesuatu
untukku dari luar.” kata Yeo Jin, Tae Hyun meminta Yeo Jin tak berbohong karena
berusah untuk mengeluarkan dari rumah sakit.
“Kau tahu
aku tidak berbohong dan Kau satu-satunya yang dapat melakukan apa yang kuminta.
Tolong bantu aku.” ucap Yeo Jin, Tae Hyun bertanya apa permintaanya.
“Maukah
kau menikah denganku?” kata Yeo Jin, Tae Hyun terdiam seperti sebuah lamaran
yang tiba-tiba
“Dengar
baik-baik... Tolong menikahlah denganku Dan menjadi ahli waris dan waliku lalu melindungiku
dari Han Do Joon.” pinta Yeo Jin
Tae Hyun
langsung mengatakan bersedia, Yeo Jin meminta Tae Hyun tak menjawab sembarangan
karena harus berpikir tentang hal ini dengan hati-hati. Tae Hyun langsung mencium
Yeo Jin mengatakan itu adalah jawaban dan memeluknya.
Di
bandara, kepala Penjaga dengan seluruh penjaganya langsung menyusuri bandara.
Tae Hyun sudah berganti pakaian berada didalam lift, melamun mengingat permintaan
Yeo Jin “Menikahlah denganku Dan menjadi
ahli waris dan waliku lalu melindungiku dari Han Do Joon.”
Sepasang
pria dan wanita ada dilift mengamati Tae Hyun dari belakang, ketika didepan
parkiran seorang penjaga menghalanginya untuk tak pergi. Pria dan wanita yang
sebelumnya ada dibelakang Tae Hyun langsung menghajarnya. Chae Young datang dengan
mobilnya, menyuruhnya masih. Tae Hyun terlihat masih binggung langsung masuk ke
dalam mobil.
Mobil
mereka sudah keluar dari rumah sakit, Chae Young pun membanggakan dirinya kalau
sangat mudah keluar dari rumah sakit bersamanya. Tae Hyun meminta Chae Young untuk pergi ke Bandara Incheon.
“Apa
maksudmu? Apa kau mau pergi ke luar negeri?” pikir Chae Young, Tae Hyun tak
ingin banyak tanya berpikir akan naik taksi saja kalau memang Chae Young sibuk.
Chae Young hanya tertawa mendengar ancaman Tae Hyun.
Yeo Jin
berjalan perlahan ke ruangan terlarang, Perawat tulalit menanyakan kemana
pasien Young Mi akan pergi dan akan menghalanginya. Perawat Han pikir lebih
baik membiarkan saja karena Young Mi tak akan bisa masuk ke dalam.
“Benar.
Sekarang Nona Young Ae sudah tiada, semua penjaga keamanan juga pergi.” ucap si
perawat tulalit
“Aku
tahu, tidak seharusnya mengatakan ini... tapi jujur, aku merasa nyaman sekarang
Nona Young Ae sudah tidak ada.” bisik perawat Han, Perawat tulalit setuju
dengan hal itu.
Di dalam
mobil
Chae
Young merasa Tae Hyun itu memikirkannya ketika
situasi semakin mengerikan dan mengoda Tae Hyun malu mengakuinya. Tae Hyun mengucapkan berterima kasih kau
menyelamatkannya. Chae Young merasa sudah cukup karena merasa senang Tae Hyuns
sudah menghubunginya untuk meminta bantuan. Tae Hyun hanya bisa diam karena itu
semua tindakan Yeo Jin.
“Kemana
kau akan pergi? Amerika? Ditempat adikmu?” tanya Chae Young
“Nyonya ,
aku benar-benar berterima kasih kau membantu menyelamatkan aku dan Aku akan
membalas kebaikanmu entah bagaimana, tapi...” kata Tae Hyun langsung dipotong
oleh Chae Young kalau memang Amerika itu bagus jadi Tae Hyun bisa tinggal
disana sebentar karena akan ikut pergi kesana juga.
“Aku akan
bercerai Lalu Han Do Joon tidak akan punya alasan lagi untuk mengganggumu. Jadi
tinggalah disana sebentar.” kata Chae Young santai
“Kau
tidak boleh... bercerai karena aku... Karena Aku...mencintai seseorang.” ucap
Tae Hyun mengakuinya. Chae Young yakin Tae Hyun itu berbohon karena sebelumnya sudah
memeriksa. Tae Hyun binggung akhirnya hanya bisa diam saja.
Sekertaris
duduk didalam mobil dengan wajah gelisah dan memegang ponselnya. Yeo Jin
kembali mengirimkan pesan “Jika orang
lain pergi ke bandara, kau harus datang ke kamarku.” Sekertaris binggung
apa yang dimaksud dengan kamarnya Yeo Jin.
Yeo Jin
sudah membuka perban berjalan perlahan sambi mengingat ucapan ayahnya “Kau pemilik dari ruangan itu Dan kau kunci
untuk menuju ke kamar itu.” Sekertaris melihat CCTV yang terinstal pada
tabnya tak percaya melihat Yeo Jin yang bisa berjalan dan masuk ke dalam
ruangan area terlarang.
Pelahan
Yeo Jin masuk karena pintu sudah terbuka, lalu dengan sidik jari bisa masuk ke
dalam ruanganya, matanya seperti masih membayangkan dirinya yang masih
terbaring dalam keadaan koma didalam ruangan itu sendirian.
Do Joon
dengan wajah liciknya menanyakan keadaan adiknya sambil meminta maaf karena tak
bisa sering berkunjung lalu tertawa mengejek. Perawat Hwang yang mendandaninya
seperti seorang boneka dan kata-kata Direktur sebelum ia sengaja dibuat
meninggal.
“Dia
ditakdirkan untuk mati begini dan akan mati dalam keadaan koma, jadi dia tidak
akan merasakan sakit.” ucap Direktur yang tak punya belas kasihan.
Yeo Jin
sempat lemas tak bisa berjalan, tangan berpegangan pada rak obat lalu teringat
dengan ucapan Tae Hyun “Jika kau tidak
bisa berjalan menuju tahta maka kau juga tidak akan bisa duduk di atas tahta
itu.”
Yeo Jin
akhirnya sampai ke tempat dulu ia terbaring, dengan memakai sidik jarinya layar
disampingnya menyala dan kursi langsung ditegakan otomatis. Ia kembali
mengingat ucapan ayahnya bahwa kursi itu adalah kursi ratu yang akan
didudukinya. Akhirnya ia duduk dan tiang dibagian samping naik dan langsung
men-scan tubuhnya, layar didepan langsung menyala.
Video
ayahnya terlihat, sang ayah yang ada dirumah sakit menanyakan kabar anaknya.
Lalu mengatakan kalau anaknya bisa melihat video ini pasti Yeo Jin sudah
menemukan kamarnya dan telah memenuhi syarat untuk menjadi pemilik ruangan
serta telah memenuhi syarat untuk menjadi pemilik Hanshin Group.
Tuan Han
mengatakan apabila Yeo Jin sedang menonton video ini berarti ia sudah tidak dan
bersyukur Yeo Jin tak perlu bunuh diri. Yeo Jin menatap video ayahnya dengan
berkaca-kaca dan mulai menangis tersedu-sedu. Ayahnya tahu anaknya itu sangat
marah dan membencinya lalu mencoba bunuh diri, ia meminta supaya Yeo Jin untuk
tidak mati lagi.
“Maaf,
Yeo Jin.... Ini adalah satu-satunya cara aku bisa menyelamatkanmu. Itu sangat
menyakitkan saat kau mengatakan bahwa kau mengambil orang yang paling kucintai.
Tapi setidaknya kau tahu bahwa orang yang paling kucintai adalah dirimu. Terima
kasih.” kata Ayahnya ikut menahan sedihnya, Yeo Jin masih menangis menonton
video ayahnya.
“Setelah
aku pergi...Aku tahu Do Joon tidak akan membangunkanmu. Dan Aku tidak punya
pilihan selain pergi tanpa melakukan apa-apa padanya. Maaf aku tidak bisa melindungimu
sampai akhir..” ucap Ayahnya.
“Yeo Jin,
dengarkan baik-baik, kau tidak perlu terkejut atau kesakitan lagi. Kau hanya
perlu tahu tentang kebenarannya Jujur aku tahu kau berkencan,Dengan Choi Sung
Hoon dari Daejung Grup.” kata Tuan Han yang sudah mengunakan alat bantu nafas.
Kejadian
sebelumnya kembali teringat saat Sung Hoon akan bertemu dengan Do Joon setelah
mereka bulan madu lalu kecelakaan itu pun terjadi.
Ayahnya
mengaku sangat khawatir tapi menurutnya Yeo Jin itu cukup cerdas dan memiliki
penilaian yang baik jadi ia memutuskan untuk mempercayai dan menunggunya.
“Beberapa
saat sebelum kecelakaanmu, aku mulai menerima laporan aktivitas yang
mencurigakan. Aku tahu bahwa Choi Sang Hoon berkomunikasi secara diam-diam
dengan Do Joon. Dia mendekatimu dengan tujuan tertentu dan menerima informasi
rahasia pada bisnis baru. Hanshin Grup menginvestasikan banyak uang pada bisnis
baru itu. Lalu Dia akan menuduhmu dengan tuduhan palsu dan Do Joon akan menyingkirkanmu.”
cerita Ayahnya, Yeo Jin menutup mulutnya yang melonggo karena tak percaya.
“Tapi
Sang Hoon serakah dan ingin mendapatkan info rahasia dan juga kau. Pada
akhirnya, ia dibunuh oleh Do Joon.Kecelakaan hari itu.....” kata Ayahnya, Do Joon
yang ada didalam ruangan pesta memerintahkan untuk membunuh keduanya.
“Hal itu
terjadi karena Do Joon memerintahkan untuk membunuh kalian berdua.” cerita
Ayahnya. Yeo Jin berteriak histeris tak percaya dengan cerita yang sebenarnya
dari ayahnya kalau Do Joon itu yang melakukan semuanya bukan ayahnya.
Perawat Han
dilantai 12 merasa terdengar sesuatu dari ruangan area terlarang, Perawat
tulalit mengelengkan kepala, merasa tak mendengar apapun. Yeo Jin sudah duduk
dengan tatapan kosong dan air matanya masih mengalir.
Seketaris
baru sampai di lantai 12, mencoba masuk dan mematikan sensor tapi tak bisa. Yeo
Jin masih duduk diatas kursinya, Tuan Han merasa anaknya akan menjadi kuat
sekarang, maka dari itu sengaja membuatkan ruangan ini untuk anaknya.
“Dan aku
punya hadiah besar untukmu yang akan membantumu. Aku akan menyerahkannya padamu
sekarang. Lihatlah di sisi kanan bawah.” ucap Ayahnya, Yeo Jin membuka terlihat
sebuah USB yang tersimpan dibalik tiang.
“Pada USB
itu ada catatan rinci dana tertentu dari Hanshin Group yang diciptakan melalui
perusahaan terkait dan itu digunakan untuk membiayai lobbi dalam lingkaran
politik Aku yakin kau tahu maksudnya. Jika mereka tahu kau memiliki USB itu di
tanganmu, maka tidak ada Presiden Perusahaan yang terkait dengan Hanshin Group atau
salah satu pejabat pemerintah yang berani melawanmu.” jelas Tuan Han
Ia juga
menegaskan orang yang memiliki informasi
dapat menjadi pemilik utama dari Hanshin Group dan Do Joon setelah ia pergi
berusaha sebisa mungkin untuk untuk menemukannya tapi anak tertuanya itu tak
akan pernah bisa karena ia bukan pewaris
Hanshin. Tuan Han sempat terbatuk dan merasa sudah tak punya banyak waktu
lagi, adi ia akan memberikan kata-kata terakhirnya.
“Orang-orang
ragu sampai akhir. Aku benar-benar mencintai ibumu dengan sepenuh hati. Begitulah
caraku bisa melindungi Hanshin. Yeo Jin.... Aku mencintaimu dan Tolong lindungi
Hanshin.”pesan ayahnya. Air mata Yeo Jin masih mengalir, tapi setelah itu
tatapan matanya seperti elang yang siap perang melawan Do Joon.
Seketaris
yang masih menunggu diluar melihat pintu ruangan terbuka sendiri, betapa
kagetnya ia saat masuk melihat wajah Tuan Han yang ada dilayar setelah itu
melihat Yeo Jin yang duduk disana.
Flash Back
Sekertaris
menyuruh Kepala Penjaga harus memblokir setiap pintu keluar karena harus
menangkapnya, lalu kepala Penjaga mengatakan tentang penjaga di lantai 12, Sekertaris
menegaskan Lantai 12 adalah omong kosong
jadi tak ada gunanya menjaga ruang kosong dan apabila mereka tak menangak Young
Ae maka mereka berdua akan mati lalu pesan dari Yeo Jin masuk untuk datang keruangannya.
Sekertaris
pun mengatakan ia sudah datang dan bertanya apa yang akan dilakukan Yeo Jin
sekarang karena menurutnya Yeo Jin itu menjadi tikus yang terjebak dalam
jebakannya sendiri. Yeo Jin langsung memerintahkan Seketaris berlutut.
Bersambung ke episode 12
suka suka suka...
BalasHapusmakasih sinopnya mbak
Makin penasaraaann.... Thanks ya Mbak sinopsisnya, tetep semangat nulisnya ya 😆
BalasHapusMakasih sinopsisnya mbak dyah tetep semangat ya ^,^
BalasHapusDitunggu lanjutannya mba.. Smangat ya..
BalasHapusBkin gila gx bisa tahan, youtobe tengah malam pn d hajar,,, joo won the best, n buat eouni ynk udh nulis thanks
BalasHapusDrama ini bagus banget. Terima kasih banyak untuk sinopsisnya, sangat membantu.
BalasHapusSemangat terus!