Tae Hyun
kaget melihat Dr Lee yang tak sadarkan diri dengan selang yang masuk ke dalam
mulutnya. Ia memeriksa luka bagian perut yang tak dilakukan apapun, Perawat So
pun sudah tahu saatnya X-Ray darurat. Tae Hyun bertanya apa sebenarnya yang
terjadi. Perawat So menceritakan tak ada seorang dokter yang mau
mengoperasinya.
Tae Yong
yang lewat kaget melihat Tae Hyun yang ada dirumah sakit bukan dikantor polisi.
Tiba-tiba pasien dari kamar lain keluar, suster yang berjaga berteriak melihat
pasien Kim Young Mi yang bisa berjalan.
Semua
mata tertuju pada Young Mi, Perawat So benar-benar kaget, Yeo Jin melirik
terlihat mata khasnya saat melihat seseorang walaupun wajahnya masih diperban.
Tae Hyun benar-benar kaget melihat Yeo Jin yang kembali ke rumah sakit Hansin.
Yeo Jin
dibawa ke ruangan dokter sebagai pasien Young Mi, setelah melihat foto bagian
kepala, Dokter menanyakan apakah Young Mi tidak bisa mengingat apa-apa. Yeo Jin
berakting seperti tidak ingat apapun. Dokter meminta menyebutan namanya, Yeo
Jin terlihat mengangkat alisnya seperti berusaha untuk mengingatnya.
Dokter
pun mengartikan pasien tak mengingatnya jadi meminta untuk tak memakskan diri.
Tae Hyun yang ada diruangan sedikit tegang takut penyamaran Yeo Jin tertangkap.
Dokter meminta suster untuk membaca Young Mi keluar dari ruangan.
Kepala
pengawal bertanya apa yang terjadi sebenarnya, Dokter memberitahu bahwa pasien
terkena afasia dan amnesia yang biasa didapat dari cedera otak. Pria yang lain
bertanya kapan pasien itu bisa bicara dan mengingat ingatannya kembali. Dokter
juga tak bisa mengetahuinya tapi melihat kondisinya pasien itu membutuhkan
waktu yang lama. Tae Hyun mengigit bibirnya, seperti ingin cepat-cepat keluar
dari ruangan.
Yeo Jin
masih ada didepan lorong dengan seorang perawat, ketiganya keluar dari ruangan,
Kepala Penjaga merasa keadaan seperti ini lebih baik, pria yang satu merasa
keadaan seperti ini juga bisa menganggu.
“Tolong
rawat dia di lantai 12 sampai rapat umum pemegang saham. Pastikan dia tidak
bisa berhubungan dengan keluarganya atau serikat pekerja.” perintah si pria
Kepala
Penjaga melirik pada Tae Hyun, lalu bertanya apakah ia bisa melakuannya. Tae
Hyun langsung menyanggupinya untuk bertanggung jawab atas pasien Young Mi.
Perawat
Han mengantar Tae Hyun dan Yeo Jin ke kamar rawat di lantai 12, ia terlihat
peduli dengan sakit Afasia dan amnesia yang diderita pasien, lalu memberikan
semangat supaya bisa sehat. Tae Hyun pun langsung mengucapkan terimakasih
karena sudah baik terhadap pasien, Perawat Han tersenyum lalu meninggalkan
ruangan,
“Apa kau
sudah gila? Apa yang kau lakukan di sini? Apa yang kau pikirkan...” kata Tae
Hyun panik karena Yeo Jin kembali kerumah sakit, Yeo Jin menarik dan langsung
memelukanya.
“Apa itu
surat perpisahan? Itu panggilan untuk bantuan.” kata Yeo Jin, Tae Hyun pun
memeluk erat pacarnya.
“Tapi,
tetap saja kau kemari...” balas Tae Hyun khawatir,
“Bilang
saja kalau kau senang melihatku.” goda Yeo Jin tersenyum dipelukan Tae Hyun
Tae Hyun
sedikit tersenyum, tapi menurutnya bagaimana bisa tersenyum dengan situasi
seperti sekarang. Yeo Jin meminta Tae Hyun tak khawatir karena sekarang sudah
memiliki senjata untuk melawan Do Joon jadi ia bisa menyelamatkannya.
Tae Hyun
melepaskan pelukan lalu bertanya apa yang akan dilakukanya, Yeo Jin tahu mereka
sudah tidak bisa sembunyi lagi dan menghindari pertarungan ini jadi ia sekarang
tak mau menghindar. Tae Hyun menatap Yeo Jin seperti ada keyakinan kalau mereka
bisa melawan Do Joon.
Do Joon,
Presdir Go dan Sekertaris rapat bersama. Presdir Go pun mengucapkan terimakasih
karena bisa diizinkan untuk menaiki kapal yang sama. Do Joon harap mereka tidak
menjadi musuh bebuyutan karena itu. Presdir Go menyakinkan dirinya itu adalah pengikut
yang setia, Seketaris melirik sinis seperti sudah mengenal Presdir Go yang
sangat licik.
Ketiganya
sempat terhenti bicara, saat Pelayan datang membawakan minuman. Do Joon
membahas tentang restrukturisasi yang sudah diurus, lalu bertanya apakah mereka
itu harus mengambil langkah berikutnya. Presdir Go menyetujuinya.
“Kau
harus mengeluarkan Pemberitahuan Kematian Nona Young Ae Dan juga bersihkan
sisanya.” kata Presdir Go,
“Sisanya?
Kim Tae Hyun?” ucap Do Joon.
Pelayan
yang menyediakan minum ternyata sengaja menguping pembicaran ketikanya, ketika
sudah diluar ruangan, langsung melaporkan pada Chae Young yang ada dirumah
sakit.
Tae Hyun
datang menemui Chae Young di ruang rawatnya, Chae Young mengatakan merea sudah
tak punya waktu lagi karena Pemberitahuan Kematian Yeo Jin akan keluar segera,
jadi ia harus cepat keluar dari rumah sakit. Tae Hyun menegaskan ia akan
mengurusnya.
“Aku tahu...
Kau akan mengatakan bahwa kau akan melarikan diri lalu kau akan bunuh diri.”
komentar Chae Young yang mengetahui rencana Tae Hyun
“Bagaimana
kau tahu?” tanya Tae Hyun kaget
“Aku juga
punya orang dalam, Sekarang Dr Kim, kau tidak perlu bersamaku Jadi cepat keluar
dari sini. Aku akan membantumu.” kata Chae Young
Tae Hyun
terdiam, Chae Young melihat Tae Hyun yang berpikir kalau nanti ia akan meminta
uang padanya, Tae Hyun bertanya alasan Chae Young mau membantunya, Chae Young
mengakui menyukai gaya dari Tae Hyun.
Akhirnya
Tae Hyun meminta maaf karena tak bisa pergi sekarang. Chae Young mengerti lalu
menyuruhnya untuk memberitahu apabila berubah pikiran, karena apabila sudah
terlambat maka ia tak bisa melakukan apa-apa.
Tae Hyun
mendorong kursi roda ke arah area terlarang, masih ada dua penjaga disana. Yeo
Jin sebelumnya memberitahu ada sesuatu yang ditinggalkan ayahnya didalam sana.
“Untuk
mendapatkan statusku kembali, Aku harus kembali ke ruangan itu.” pesan Yeo Jin.
Perawat dilantai
12 sedikit berteriak karena Do Joon datang, Tae Hyun pun langsung membelokan
kursi roda kearah ruang tunggu, Do Joon bersama Presdir Go dan Sek serta
beberapa pengawal menyusuri lorong lantai 12. Seketaris yang melihat Tae Hyun
meminta untuk ikut mereka kedalam ruangan juga.
Do Joon
melihat boneka yang terbaring lalu menyuruh untuk memulainya, Sek meminta Tae
Hyun untuk menyatakan kematian pasien. Tae Hyun sempat terdiam, tapi akhirnya
menyatakan kematian pasien sebagai dokter menatap boneka yang terbaring
didepannya.
“Pasien
Han Yeo Jin. Waktu kematian, 12:50, 9 September 2015,” ucap Tae Hyun yang
terdengar berat hati, Presdir Go pun menanyakan penyebab kematianya.
“Sepertinya
karena serangan jantung yang tiba-tiba terjadi karen dari shock hipovolemik.”
kata Tae Hyun
Presdir
Go dan Do Joon langsung berjabat tangan dengan wajah tersenyum, Do Joon pun
bertanya pada Tae Hyun apakah perawat adiknya itu sudah berjalan dengan baik.
Tae Hyun hanya bisa diam, Do Joon pun bertanya pada seketaris apakah sudah
mempersiapkan pemakamannya.
“Kami
akan membuatnya sesederhana mungkin sehingga kita tidak menarik perhatian
media.” kata Seketaris.
“Tidak,
Ketua. Pemberitahuan ini bukanlah pemberitahuan sederhana dari kematian Nona
Young Ae. Tapi Pemberitahuan ini adalah pengumuman kepada dunia bahwa Hanshin
sepenuhnya milikmu. Oleh karena itu, pemakaman tidak boleh hanya sekedar
pemakaman. Seharusnya menjadi upacara penobatanmu.” jelas Presdir Go
Do Joon
sedikit berpikir, Presdir Go menyakinkan kalau semua ini bukan urusan yang
sederhana. Do Joon pun memuji pemikiran Presdir Go untuk melakukan Upacara penobatan di pemakaman dan meminta
sekertarisnya untuk membantu mempersiapkanya. Seketaris terlihat menahan
amarahnya karena Presdir Go bisa menghasut Do Joon untuk tidak melakukan
sesuatu yang disarankannya.
Tae Hyun pergi
ke kamar Yeo Jin dan memintanya agar keluar dari tempat ini, lalu menceritakan
sebelumnya su dah menyatakan Yeo Jin meninggal dan akan mengirimkan
pemberitahuan kematiannya segera.
“Proses pemakaman
akan dimulai hari ini dan penguburan akan dilaksanakan besok atau lusa. Identitasmu
akan terungkap, jadi Kau harus keluar dari sini.” kata Tae Hyun khawatir
“Pemakaman...Mungkin
semuanya akan lebih mudah. Siapa yang ada di sana? Katakan padaku apa yang
mereka bicarakan saat kau menyatakan aku mati.” ucap Yeo Jin
Di sebuah
ruangan konferensi, tertulis [HANSHIN
GROUP, NONA HAN YEO JIN] Presdir Go sudah berdiri diatas podium.
“Nona Han
Yeo Jin, adik dari Ketua Han Do Joon yang juga merupakan pemegang saham inti
dari Grup telah meninggal pagi ini setelah pertarungan panjang dengan
penyakitnya. Semua karyawan di Hanshin Grup turut berbelasungkawa dengan
kejadian ini. Pemakaman akan diadakan selama lima hari.Dan kepala pemakaman adalah
Ketua Han Do Joon.” kata Presdir Go yang berakting sedih.
Salah
satu wartawan menanyakan penyebab kematian, Presdir Go pun mengatakan seperti
yang ditulis pada Press realease dikarekan serangan jantung. Wartawan lain
menanyakan rumor tentang penyebabnya adalah bunuh diri, Presdir Go dengan
santai meminta media tidak membuat laporan spekulatif.
“Apa
daftar para petugas pemakaman sama dengan hirarki dalam Grup?” tanya wartawan
“Biar
kuulangi. Aku akan sangat menghargai jika kau tidak membuat laporan spekulatif.
Dan Aku tidak akan menjawab pertanyaan lagi.” kata Presdir Go lalu meningalkan
ruangan.
Para
Wartawan berteriak memanggilnya karena masih ingin mengajukan pertanyaan,
Kepala Penjaga yang melihat Presdir Go berdiri disana, berkomentar seharusnya
Seketaris ada diatas panggung dan melihat susunan di lembaran kertas bahwa semua mengambil kursi depan. Sekertaris
meminta Kepala Penjaga untuk berhenti berbicara.
Yeo Jin
sudah berdiri dengan penutup wajah dan topi mendengar semua pembicaraan seperti
yang ada dalam dugaannya, lalu mengetik pesan dalam ponselnya. Sekertaris baru
keluar ruangan kaget membaca pesan yang ada dalam ponselnya.
“Berikan aku pemakaman yang baik, Do Joon. Han
Yeo Jin.”
Kepala
Penjaga yang melihat mimik wajah Seketaris bertanya apa yang terjadi, lalu
seketaris memperlihatkan pesan dari Yeo Jin. Kepala Penjaga merasa ada orang
yang berani melakuakn lelucon seperti itu dan mereka harus melacaknya.
Sekertaris
mengatakan tak bica dilacak karena ponsel itu milik Do Joon pribadi dan tidak
ada yang tahu nomornya kecuali beberapa anggota keluarga. Kepala penjaga
menduga itu dari Chae Young, Seketaris mengelengkan kepalanya.
Tae Hyun
menatap Dr Lee yang tak sadarkan diri, Tae Yong datang dengan dokter junior
lainnya. Tae Hyun pun meminta Tae Yong untuk mengoperasi Kepala Lee karena
kalau tidak maka ia akan segera mati.
“Kenapa
bukan kau yang melakukannya?.” sindir Tae Yong
“Kau
seorang dokter sungguhan, Aku cuma dokter mata duitan.” ucap Tae Hyun
“Tae
Hyun, kami juga mau melakukannya, tapi pihak keamanan tidak mengizinkan.”ucap
si dokter tambun, Tae Yong sudah membalikan badannya melirik sinis pada Tae
Hyun
“Jika kau
hanya melakukannya setelah pihak keamanan memberikan izin, apa kau bisa
menyebutmu dokter sungguhan?” sindir Tae Hyun
“Hei!
Dokter yang menangani nyawa pasien memiliki tanggung jawab untuk mereka. Aku
membuat keputusan berdasarkan keuntungan dari seluruh departemen operasi.” kata
Tae Yong sambil mencengkram baju Tae Hyun.
Tae Hyun
mengerti jadi itu alasan Tae Yong melaporkanya, Karena ia bukan anggota dari
departemen operasi. Dokter junior wanita bertanya apa maksud dari laporan yang
dikatakanya. Tae Yong pun melepaskan tanganya, Tae Hyun merapihkan kerah
bajunya, sambil memperingatkan pada Tae Yong.
“Jangan
mengatakan hal-hal seperti, "dokter sungguhan" lagi di depan mereka.”
tegas Tae Hyun lalu keluar ruangan. Tae Yong yang mendengarnya terlihat
berkaca-kaca.
Puluhan karangan bunga dimasukan kedalam rumah sakit, Kepala Perawat yang melihat dari
lantai atas berkomentar seperti sebuah festival bukan pemakaman, Tae Hyun merasa
tak boleh seperti ini dan harus mengeluarkan Yeo Jin segera. Kepala Perawat pun
khawatir dengan keadaan Tae Hyun, apakah ia bisa keluar,
“Lihat
saja untuk sekarang, Kau berbeda dari mereka. Mereka memiliki cara tersendiri
dalam pertempuran.” jelas Kepala Perawat, salah satu penjaga terlihat mendengar
pembicaraan keduanya.
“Apa tak
masalah?” tanya Tae Hyun yang sekarang sedikit khawatir
“Tunggu
dan lihat saja. Young Ae tidaklah lemah.” kata Kepala Perawat yakin
“Permisi,
Kepala Perawat, Tolong bantu aku dengan satu hal lagi. Kita harus menyelamatkan
Kepala Lee.” tegas Tae Hyun, Kepal perawat menghela nafas panjang, seperti
rencana kali ini benar-benar gila.
Penjagaan
didepan rumah sakit sangat ketat, Do Joon pun turun dari mobil dengan senyuman
licik melalui karpet merah. Dengan tanda di lengan dan jasnya, memasukin rumah
duka, bangku-bangku dengan sarung hitam berjejer dan dibagian depan Foto Yeo
Jin yang cukup besar ditaruh disana dan dikeliling oleh banyak bunga.
Spandu
bertuliskan [PEMAKAMAN NONA HAN YEO JIN] setangkai bunga sudah ada ditangan Do
Joon, lalu bergumam menatap foto adiknya. “Silakan
beristirahat dalam damai di surga. Aku senang hati akan pergi ke neraka.”
Do Joon
menaiki panggung lalu menaruh bunga dan menyalakan dupa lalu menancapkanya,
tapi dupa itu malah patah. Matanya menatap Yeo Jin bergumam, adiknya itu tak
mau menerima dupa darinya. Akhirnya ia mencoba lagi dan bisa menancapkan dupa
tanpa ada patah.
Pihak
penjaga membuka jalan untuk pelayat masuk ke dalam rumah duka, Presdir Go
memberitahu Orang-orang yang setia pada Do Joon yang memakai dasi abu-abu. Do
Joon melihat orang pertama yang menaruh bunga, lalu berdiri didepanya dan
melihat dasinya berwarna abu-abu.
Presdir
Go memperkenalkan pria berkacamata itu adalah Presiden Han Tae Seop, sambil
menjabat tangan Presdir Han memberikan selamat pada Do Joon dengan senyuman
lebar. Setelah itu Presdir Go memberitahu nama Presdir Choi, Do Joon melihat
Presdir Choi memberikan komentar.
“Bukankah
kau berpihak pada ibu Yeo Jin?” kata Do Joon
“Saya
sangat berharap anda mau memaafkanku.” ucap Presdir Choi, Do Joon tersenyum
lalu mengajaknya berjabat tangan sebagai tanda mereka satu pihak sekarang.
Presdir
Go memperkenalkan presdir Jo Yong Joon yang memberika ucapan duka cita, Do Joon
melihat pria itu mengunakan dasi warna hitam dengan ketus mengatakan ia juga
merasakan sangat berduka.
Ayah Chae
Young baru selesai memberikan bunga, Do Joon pun menyapa dengan ramah pada ayah
mertuanya. Ayah Chae Young langsung meminta maaf atas kelakuan anaknya.
“Semuanya
adalah kesalahan dari kurangnya didikan yang kuberikan.” ucap Ayah Chae Young
membungkukan badannya.
“Kenapa
kau melakukan ini? Ayah mertua, banyak yang melihat.” kata Do Joon mengulurkan
tangan untuk saling berjabat tangan.
“Chae
Young harus mempertimbangkan posisi ayahnya, juga.” bisik Do Joon saat ayah
mertuanya menjabat tangan dengan sedikit membungkuk.
Pelayat
pun semakin banyak, Seketaris kembali menerima pesan dari Yeo Jin “Oppa, ketika orang tahu bahwa aku masih
hidup dan sehat, bukankah dunia akan terbalik 180 derajat?” wajahnya benar-benar panik membaca pesan itu
dan melihat kearah foto Yeo Jin yang terpajang disana.
Di ruang
penyimpanan mayat, Sekertaris melihat mayat yang sudah disimpan dan berteriak
kalau itu bukang Nona Young Ae, Kepala Perawat binggung. Seketaris pun menduga
Young Ae itu masih hidup dan berkata mereka semua akan mati sekarang.
“Lusa
adalah pemakaman. Jika Ketua tahu...” kata Seketaris ketakutan
“Tenanglah...
Kita hanya perlu menemukannya sebelum itu. Sekarang Kita harus menemukan mayat
Young Ae dan membawanya kembali ke sini.” tegas kepala Penjaga.
Sekertaris
pun bertanya-tanya siapa mayat yang disimpan selama ini, Kepala perawat pun
merasa itu adalah titik awalnya yang harus mereka cari.
Kepala
Penjaga dan Seketaris membawa Kepala Perawat di sebuah lorong yang gelap dan
sepi. Kepala Perawat langsung bertanya alasan kepala Perawat melakukan ini pada
mereka. Kepala Perawat terlihat gugup dan binggung.
“Mengapa
kau mengidentifikasi mayat orang lain sebagai Young Ae? Aku memperingatkanmu!
dan Aku akan memberimu satu kesempatan terakhir.” kata Kepala penjaga
mengancam. Kepala Perawat terlihat ketakutan.
“Itu
Kepala Lee.... Dia yang menyuruhku. Kepala Lee mengatakan padaku untuk membawa
mayat tak dikenal dari kamar mayat... dan menggantinya dengan Nona Young Ae. Aku
hanya melakukan seperti yang diperintahkan.” cerita Kepala Perawat berbohong.
Sekertaris
tak percaya karena sebelumnya melihat Young
Ae sudah mati hari itu dengan mataku sendiri. Kepala Perawat memberitahu Nona
Young Ae belum mati tapi Kepala Lee membuatnya tampak seperti sudah mati dan
membawanya ke suatu tempat.
Kepala
Penjaga pun mengancam kalau Kepala Perawat mengatakan omong kosong lagi maka
akan tahu akibatnya, Kepala Perawat mengangguk, lalu keduanya meninggalkanya.
Kepala Perawat sedikit bernafas lega walaupun yang dikatakanya itu kebohongan.
Seketaris
sudah ada diruangan Dr Lee yang tak sadarkan diri, Tae Hyun datang bertanya apa
yang sedang terjadi dengan wajah binggung. Sekertaris bertanya apakah ia bisa
membuat Dr Lee untuk hidup kembali. Tae Hyun berpura-pura kaget
“Dia
harus kembali sadar Bahkan hanya untuk beberapa saat.” tegas kepala Penjaga
yang datang bersama Tae Hyun.
“Jika kau
memberitahu seseorang yang akan mati untuk menyelamatkan orang lain, mengapa
dia ingin melakukannya?” kata Tae Hyun
“Dr. Kim
Tae Hyun...Kau harus mempertimbangkan adikmu.” kata Seketaris memberikan ancaman,
Tae Hyun melirik lalu langsung menyanggupinya karena sesuai dengan rencananya.
Pelayat
terus berdatangan, Do Joon sempat duduk sejenak ketika tak ada yang datang.
Presdir Go menyarankan Do Joon untuk istirahat karena harus menyapa lagi tamu
yang datang esok. Do Joon pun mengaku sangat lelah, Presdir Go sudah mempersiapkan
hotel didekat rumah sakit. Do Joon pun berdiri meninggalkan rumah duka. Sementara
Tae Hyun sedang melakukan operasi untuk Dr Lee, untuk membedah bagian usus yang
terkena sobekan pisau.
Do Joon
masuk kamar melihat istrinya yang sedang minum, sambil menegur bukan saat yang
tepat untuk minum untuk hari ini. Chae Young duduk dikursi makan menyarankan
mereka minum untuk perayaan penobatanya, Do Joon ikut mengambil gelas dan
menuangkan wine dan duduk didepan istrinya lalu cheers bersama.
Chae
Young bertanya, apakah suaminya itu senang karena menerima janji kesetiaan dari
ayah mertuanya. Do Joon hanya diam sambil menatap gelas Winenya. Chae Young
mengakui Do Joon sudah menang jadi meminta untuk membiarkan dirinya untuk aku
pergi sekarang dan menghentikan situasi penyanderaan. Do Joon binggung dengan
kata “Situasi penyanderaan”
“Bukannya
begitu? Kau mengurungku dan ayahku disini sebagai sanderamu. Itu tidak cukup,
jadi kau juga menjadikan Kim Tae Hyun sebagai sanderamu sekarang.” kata Chae
Young, Do Joon menghela nafas sambil menaruh gelas winenya.
“Sekarang
Aku mau cerai, Aku ingin mendapatkan Yeo Jin, untuk menjadi kaya, dan melakukan
sesuatu yang baik untuk keluargaku. Tapi sekarang Yeo Jin sudah mati. Aku tidak
punya alasan untuk hidup dengan cara ini. Hidup ini singkat.Jadi aku akan
mendapatkan beberapa sen dari tunjanganku dan keluar.” ucap Chae Young
“Tunjangan?
Jika ada tunjangan, kau harus memberikannya padaku. Kau tidak akan pernah bisa
melarikan diri genggamanku.” komentar Do Joon licik
“Kenapa
kau menahan istrimu yang bahkan tidak mau tidur denganmu?” ucap Chae Young
“Aku
mencintaimu.” kata Do Joon
Chae
Young tertawa, karena Do Joon itu tidak mencintainya tapi hanya terobsesi
denganya. Do Joon seperti mengakuinya, karena menurutnya setiap orang yang
dicintainya itu meninggalkannya, lalu menceritakan ibunya yang meninggalkanya
ketika masih kecil dengan cara bunuh diir di pusat rehabilitasi untuk pecandu
alkohol di New York.
“Ayahku
yang menikah lagi akhirnya meninggalkan aku juga. Ibu tiriku, yang lebih
kucintai dibanding ibu kandungku sendiri, meninggalkan aku setelah ia punya Yeo
Jin.” cerita Do Joon dengan tatapan kosong lalu menatap istrinya dengan
mendekatkan badannya dengan meja.
“Apa kau
tahu apa yang terjadi dengan mereka? Aku mengubur mereka semua dengan tanganku
sendiri dan Sudah waktunya untuk mengubur Yeo Jin sekarang Tidak ada yang bisa
meninggalkan aku sekarang. Sampai aku meninggalkan mereka.” tegas Do Joon yakin
bersambung ke part 2
Thanks ya mbak dyah sinopsisnya semangat ^,^
BalasHapusMb dyaaahhh...sempet bingung kemaren-kemaren koq blog nya mba dihapus...
BalasHapuspadahal ini salah satu blog favorit aku...
keep fighting mba dyah...😄
Mau nanya,nama asli perawat Han yang di lantai 12 siapa ya?
BalasHapus