Shin Hyuk
berjalan di atas genangan air sehabis hujan, sambil menari-nari dengan membawa
payung, lalu melihat sosok yang membuatnya tertarik didepanya. He Jin sudah
menghabiskan empat botol Soju, mengeluh siapa yang menghabiskan Soju lalu
meminta membawakan Soju lagi, Shin Hyuk masuk juga meminta dibawakan gelas lalu
duduk dengan gaya imut memangil Hye Jin, Si Jackson.
“Siapa
yang menyuruhmu duduk ? Kau tahu apa yang terjadi tadi siang gara-gara kau ?
Duduk di tempat lain. Hush ! Hush !” usir Hye in .
“Bibi....
Bisa bawakan ceker ayam ?” teriak Shin Hyuk seperti tak peduli
“Heii....Kubilang
pergi ... aku tidak makan ceker.” ucap Hye Jin kesal
“Ahh....Sungguh?
Harusnya bilang dari awal. Bibi, minta cekernya banyak. Sampai tumpah, ya ?”teriak
Shin Hyuk kembali memperlihatkan wajah imutnya.
Di
Pinggir sungai Han, Sung Joon memberikan raket tenisnya bertaruh yang kalah
harus mentraktir. Ha Ri menolak karena sedang tidak mood tapi Sung Joon memaksa
dengan meleparkan bola lebih dulu, mau tak mau Ha Ri membalikan bolanya dengan
asal
Sung Joon
mengejek, Pemain Kim Hye Jin sepertinya bermain buruk. Ha Ri berdalih kalau
kondisinya tidak tepat. Sung Joon tiba-tiba mendekat langsung mengikatkan
jasnya untuk menutup rok Ha Ri yang sangat pendek. Ha Ri sempat gugup, Sung
Joon tersenyum merasa sekarang sudah sudah adil lalu kembali bermain tenis
lagi.
Setelah
itu Sung Joon membawakan minum untuk Hye Jin (Ha Ri) yang menunggunya di kursi,
sambil memberikan komentar kalau temanya itu sangat kompetitif, Ha Ri pikir itu
karena Sung Joon yang mengajaknya bertaruh. Sung Joon tersenyum, lalu membahas
baru saja bertemu dengan adiknya.
Ha Ri pun
mengaku yang sudah mendengarnya dari Hye Rin, Sung Joon tak percaya adiknya itu
mirip sekali dengannya saat masih kecil, Ha Ri pun berpura-pura mereka sangat
mirip, Sung Joo pun mengajak lain waktu untuk makan bertiga. Ha Ri
menyetujuinya.
“Kenapa
tadi menangis ? ... Tadi wajahmu terlihat sembab.” ucap Sung Joon, Ha Ri
terdiam, Sung Joo pikir tak boleh menanyakan tentang hal itu.
“Tidak
... Ada yang mengusik pikiranku dan Bukan apa-apa.”kata Ha R, Sung Joon pun
merasa lega mendengarnya.
Ha Ri
menatap Sung Joon, lalu didepan mereka ada sebuah keluarga dengan anak yang
terlihat seperti keluarga bahagia. Ha Ri langsung bertanya kapan Sung Joon
merasa paling dirindukan dengan ibunya. Sung Joon binggung mendengar Hye Jin (Ha
Ri) tiba-tiba menanyakan hal itu. Ha Ri gugup, mencoba cepat berpikir.
“Aku cuma
ingat karena kita makan Gomtang, dan Mendadak aku ingin kau membahas soal
ibumu. Ah, aku tidak boleh tanya ?” ungkap Ha Ri
“Tidak.
Entahlah ...Kalau ditanya seperti itu, Ketika Ia menggunting kuku-ku Aku kidal, jadi agak
susah menggunting kuku, membuatnya Selalu melukai diriku, jadi ibu selalu
mengguntingkannya. Mungkin itu yang kuingat.” cerita Sung Joon
“Tidak
punya ibu di sisimu ... Kedengarannya berat, Pasti berat sekali saat kau masih
kecil..” pikir Ha Ri sedih
“Tapi ...
aku berusaha keras mengatasinya. Ada gadis bernama Kim Hye Jin ,dia baik sekali
padaku waktu itu.”bisik Sung Joon bahagia, Ha Ri terdiam karena Sung Joon
begitu peduli dengan Hye Jin bukan dirinya.
Hye Jin
melihat lubang botolnya mulai mabuk, berteriak siapa yang sudah menghabiskan
sojunya, Shin Hyuk mengeluh si pemabuk datang memegang Hye Jin untuk duduk. Hye
Jin melepaskan tanganya, sambil mengumpat si Joon gila membuatnya harus tetap
minum. Sung Joon mengajak si Jackson untuk pergi karena sudah mabuk,
“Aku... Tidak
mabuk ! Ahh yah.... Sebenarnya, aku mabuk sekali. Ssst ! Ini rahasia.” kata Hye
Jin menaruh telunjuknya di mulutnya, Shin Hyuk mengikutinya lalu mengajaknya
untuk pergi.
“Dia kira
dia siapa ? Meremehkan aku ? Sejak kapan dia pikir dia pintar ?! Aku akan
bilang semua padanya!!!!” teriak Hye Jin, Shin Hyuk binggung karena juniornya
itu seolah-olah keduanya sudah akrab.
“Itu
benar, aku kenal dia. Kau benar ! Sebenarnya, dia dan aku ...” ucap Hye Jin
tapi tubuhnya langsung jatuh karena terlalu banyak minum dan Shin Hyuk tak bisa
menyelamatkanya.
Shin Hyuk
membopong Hye Jin sambil bertanya dimana rumhanya, Hye Jin berteriak ingin Shin
Hyuk melepaskanya karena ia bisa sendiri. Shin Hyuk memberiakan Hye Jin
berjalan sendiri walaupun berjalan membungkuk.
“Ah,
jangan dorong-dorong !” teriak Hye Jin yang merasa didorong padahal Shin Hyuk tak mendorong, Hye Jin kembali berjalan
dan meminta tak mendorongnya, Shin Hyuk binggung karena tak mendorongnya.
“Ugh. Dia
gendut dan pengecut ! Dia bahkan tak mengenaliku ! Aku akan bilang semuanya!!! Semua
!!!” teriak Hye Jin sambil mencari ponselnya.
Ia
mengambil tas yang mengantung di leher Shin Hyuk untuk mengambil ponselnya, lalu
duduk dibawah mengeluarkan semua isi tasnya. Shin Hyuk mengeluh melihat tingkah
Hye Jin yang membuatnya jadi gila.
Sung Joon
mengantar Hye Jin (Ha Ri) ketempatnya menyimpan mobilnya dan berpikir akan bisa
mengantarnya sampai rumah. Ha Ri menolak karena ingin mengunakan mobilnya saja.
Sung Joon mengerti dengan penuh perhatian meminta Hye Jin (Ha Ri) untuk
berhati-hati dan tidur yang nyenyak.
“Sung
Joon. Aku ... sebenarnya ... memiliki pria yang akan kunikahi Tapi dia tidak
suka kalau aku ketemu lelaki lain. Meskipun dia teman masa kecil. Jadi, aku
tidak bisa menemuimu lagi” ucap Ha Ri, Sung Joon kaget, tapi ternyata itu hanya
khayalan Ha Ri mengucapkan itu.
“Oh ya,
kapan kau mau traktir aku ? Kau Sudah kalah, apa tidak mau traktir ?” ucap Sung Joon, Ha Ri
sempat melonggo binggung lalu teringat dengan kalah taruhan.
Sung Joon
pikir lain kali saja karena rok yang dipakai Hye Jin (Ha Ri) padahal cuaca
semakin malam semakin dingin, dan berpesan agar pakai baju yang lebih panjang
agar tak masuk angin, Ha Ri mengangguk lalu Sung Jon pun pamit pulang.
“Ah...Benar. Apa bedanya bilang sekarang atau nanti ?
Lebih baik Lain kali saja. Tidak ada bedanya kalau bicara sekarang. Tidak
masalah.” ucap Ha Ri yang kembali mengurungkan niatnya agar tak bertemu lagi
dengan Sung Joon.
Sung Joon
mengemudikan mobilnya menerima telp, Hye Jin yang mabuk berteriak bahwa ia anak
magang yang menelpnya dan memarahi karena tak menyimpan telpnya. Sung Joon bisa
mendengar dari suaranya Hye Jin yang mabuk. Sementara Shin Hyuk yang ada disana
sibuk memasukan kembali semua barang.
“Kepada
Wakil PemRed yang gila, Aku tidak bisa tidur sebelum mengatakan ini, makanya
kutelepon. Tuan Joon Gila! Kau kenal aku ? Kalau kau tahu, kau pasti terkejut !,,Aku
... Kim Hye Jin.....Kim Hye Jin..... Kim Hye Jin!” teriak Hye Jin memberitahu
semuanya. Sung Joon langsung terkejut dan memberhentikan mobilnya ke pinggir jalan.
Ha Ri
memilih pakaian untuk berkerja sebuah rok mini kembali lalu teringat pesan Sung
Joon untuk mengunakan pakain yang lebih panjang agar tak masuk angin. Hye Jin
yang baru bangun langsung muntah dikamar mandi,
Ha Ri keluar dari kamar membantu dengan menepuk-nepuk punggungnya,
sambil bertanya berapa banyak yang diminumnya, Hye Jin juga tak ingat.
“Yaa ...
omong-omong, siapa lelaki yang
mengantarmu kemarin ?” tanya Ha Ri,
“Hmm ?
Siapa ???... Oh iya ! Reporter edan ! Aku
lupa !” ucap Hye Jin keluar dari kamar mandi dan langsung meminum sebotol air
dengan cepat.
“Kemarin
kau teriak-teriak, tidak heran tenggorokanmu sakit.” ungkap Ha Ri melihat
temanya yang minum sangat banyak.
Flash Back
Didepan
sebuah toko, seorang pria yang mengenal Hye Jin meminta untuk sadar. Ha Ri
datang menjemput, pria itu memberitahu Hye Jin yang muntah dipakaian pria yang
membawanya dan sedang mencuci di dalam toko. Ha Ri melihat pakaian pria
kotak-kotak sedang mencuci berteriak menanyakan keadaannya.
Shin Hyuk
mengatakan dirinya tak baik tapi harus mengatakan baik-baik saja, Hye Jin
benar-benar mabuk memilih untuk berbaring dijalan. Ha Ri mengucapkan
terimakasih pada pria itu dan membawa Hye Jin pulang.
Hye Jin
pun kaget mendengar ceritanya saat mabuk sambil mengumpat dirinya itu gadis
gila. Ha Ri melihat jam, harus datang lebih awal ke kantor jadi berjanji akan
menceritakan nanti dan berlari pergi.
“WoW.... Apa
matahari terbit dari barat ? Kau tidak pernah lepas dari rok mini bahkan saat
musim dingin, kenapa mendadak berubah ?” ejek Hye Jin melihat a Ri yang
mengunakan celana jeans
“Iya
ya.... Aku Hanya ingin memakai celana hari ini.” kata Ha Ri berdalih lalu
berpesan agar Hye Jin memakan sup Hanjaengguk untuk pereda mabuk dan buru-buru
pergi.
Hye Jin
menunggu lampu hijau melihat ponselny bahwa ibunya menelp. Sang ibu mendengar
suara anaknya seperti habis minum. Hye Jin berbohong suaranya seperti itu
karena lelah dan sangat sibuk dalam minggu ini lalu menanyakan alasan ibunya
menelp
“Akhir pekan
datanglah bersama Ha Ri. Kita harus rayakan pekerjaanmu. Aku harus tunjukkan
kemampuan memasakku.” kata Ibunya
“Tolong
jangan tunjukkan, ibu ! Kita pesan makanan saja, ya ?” ungkap Hye Jin seperti
tahu ibunya tak bisa masak
Sang Ibu
memberitahu dress codenya itu merah dan memberitahu Ha Ri, Hye Jin mengeluh
pada ibunya kenapa harus mengunakan dress code tapi akhirnya menyetujunya, lalu
memberitahu akan membawa celana Baggynya walaupun sudah berlubang. Setelah
menutup telp, suaranya menjerit melihat ponselnya kalau tadi malam menelp Sung
Joon saat mabuk.
Lampu
hijau untuk pejalan kaki menyala, Hye Jin yang panik mengucang-guncangkan
tubuhnya agar bisa mengingatnya. Dalam ingatanya ia berteriak memberitahu
namanya itu “Kim Hye Jin”. Ia hanya bisa menjerit, saat itu pundaknya ditepuk
dan telunjuk Shin Hyuk tepat ada disamping pipinya.
“Hei.... Pemabuk,
sudah hijau.”ucap Shin Hyuk lalu berjalan lebih dulu menyeberang
“Reporter
Kim, kau lihat aku menelepon Wakil PemRed semalam ?” tanya Hye Jin ikut
berjalan, Shin Hyuk menjawab “itu mungkin”
“Aku
bilang apa ? Kau dengar semuanya ?” tanya Hye Jin
“Sepertinya
iya, tapi sepertinya tidak juga. Entahlah ... Aku tidak ingat karena lapar, Aku
bisa ingat kalau makan itu” ucap Shin Hyuk menunjuk pedagang kimbap. Hye Jin
langsung meminta satu kimbap, Shin Hyuk mengatakan harus makan dua. Hye Jin pun
membelikan dua kimbap.
Shin Hyuk
makan kimbap sambil berjalan masuk ke dalam gedung, Hye Jin pensaran apa saja
yang dikatakan semalam. Shin Hyuk meyindir Hye Jin yang seharusnya meminta maaf
lebih dulu setelah muntah dibaju orang lain.
Hye Jin meminta maaf dan menanyakan apa yang sudah dikatakan pada Sung Joon.
“Tidak kusangka
Jackson punya hubungan seperti itu dengan Wakil PemRed.” ungkap Shin Hyuk, Hye
Jin langsung terdiam seperti patung dengan wajah melonggo. Shin Hyuk mulai
menyadarkan juniornya untuk sadar.
“Kenapa
bersikap seperti kalah berperang? Jangan takut, kau tidak bilang macam-macam.”
kata Shin Hyuk, Hye Jin tersadar terlihat tak percaya.
Flash Back
Shin Hyuk
memasukan semua barang-barang Hye Jin mengeluh penderitaan yang didapatnya
ditengah malam. Hye Jin berteriak dirinya adalah Kim Hye Jin lalu mengumpat
pada Sung Joon seperti anjing. Shin Hyun panik karena Hye Jin berkata kasar
“Kukira
kau akan bicara lagi, jadi kurebut ponselmu. Kau Cuma bilang, "dasar
anjing !"” kata Shin Hyuk sambil memperagakan saat Hye Jin mambuk
“Apa ada lagi
Sesudahnya ? Kau yakin tidak ada lagi ?” tanya ye Jin panik
Shin Hyuk
yakin hanya sampai disitu saja, Hye Jin langsug mengucap syukur. Shin Hyuk
penasaran sebenarnya apakah akan ada kata lain lagi. Hye Jin menjelaskan Sung
Joon yang sering marah setiap saat jadi takut saja sampai meledak. Shin Hyuk
mengeluh kalau saja merekamnya mungkin bisa mendapatkan 10 kali traktiran.
Hye Jin
pura-pura lupa dan berjalan lebih dulu, Shin Hyuk berteriak memanggilnya karena
Hye Jin harus mentraktirnya 10 kali. Dibelakang mereka terlihat Sung Joon yang
melihat keduanya saling kejar-kejaran masuk ke gedung.Di malam itu, Sung Joon
memberhentikan mobilnya karena umpat Hye Jin lalu mendengar suara Shin Hyuk
yang bersama Hye Jin.
Hye Jin
yang melihat Sung Joon baru masuk, menutup wajahnya dengan buku, lalu Nyonya
Kim masuk ke dalam ruangan menjerit melihat Sung Joon dan langsung cipika
cipiki dengan suara lantang memberitahu akan mengadakan pesta karena
keberhasilan mendapatkan James taylor, semua diam tapi Nyonya Kim menegaskan
untuk perayaan dalam rangka penyempurnaan Project.
Sung Joon
sambil mengelap pipinya, menolaknya karena harus berkerja. Nyonya Kim
menegaskan Sung Joon tak bisa menolak karena ada yang harus dibicarakan. Sung Joon pikir bisa di katakan sekarang. Nyonya Kim mengancam akan mengangguk
apabila ada yang tak datang, dan menunjuk Joon Wo yang imut harus datang.
Han
Shul yang mendengar Joon Woo selalu dipuji oleh Nyonya Kim, sangat yakin
bahwa ia adalah anak dari Presdir Ji
Sung dan akan menjadikanya sebagai target.
Joo Young
datang ke meja Hye Jin meminta untuk mengprint dokumen yang ad didalam USB lalu
menyerahkan pada Sung Joon, Hye Jin panik tapi mau tak mau harus menyerahkanya.
Hye Jin
pun dengan wajah tertunduk memberikan dokumen yang disuruh Joo Young pada Sung
Joon diruangan. Sung Joon tanpa menoleh menyuruh untuk meninggalkan diatas meja
dan pergi. Hye Jin meninggalaknya dan akan pergi, tapi berbalik ingin
membicarkan tentang kejadian selamam.
“Semalam,
itu kesalahan karena mabuk. Aku anggap tidak terjadi.” ucap Sung Joon tanpa
melirik sedikit pun, Hye Jin melonggo kaget dan mengucapkan terimakasih.
“Ahh...
dan...Kemarin ... masalah siang harinya ... kita anggap tidak pernah terjadi
juga.” kata Sung Joon seperti mengakui kesalahanya.
Flash Back
Sung Joon
duduk dicafe kembali tak mendengar suara kalau kopinya sudah siap sampai
pelayan yang mengantarnya. Pelayan itu tersenyum karena Sung Joon tak mendengar
lagi. Sung Joon terlihat binggung.
“Karena
anda tiap hari datang, aku jadi hafal. Saat anda konsentrasi, anda tidak dengar
apapun. Tingkat konsentrasi anda hebat sekali.” ungkap Si pelayan, Sung Joon
terlihat tersadar pendengaranya berkurang
Ia pun
teringat dengan ucapan Hye Jin saat dibandara Gimpo, “Aku beberapa kali bertanya, apa ke bandara Incheon,tapi kau tidak
pernah menjawab atau mendengarku!”
Sung Joon
menatap Hye Jin yang tepat duduk didepanya, tiba-tiba keduanya saling menatap.
Sung Joon buru-buru menutup kaca ruanganya, Hye Jin mengumpat si Joon Gila,
mencoba tak peduli karena fokusnya adalah sekarang berkerja.
Di sebuah
ruangan, Nyonya Kim dan semua pegawai mulai bersulang tapi Sung Joon hany
menaik gelasnya tanpa meminumnya. Nyonya Kim menegurnya karena pesta itu
sebagai pesta penyambutanya tapi malah tak minum, Sung Joon beralasan masih ada
urusan dan harus pergi, lalu bertanya apa yang ingin dibicarakanya.
Nyonya
Kim pun mengaku dirinya hanya ingin Sung Joon datang sambil tertawa, semua
pegawai pun ikut tertaw untuk menghormatinya. Sung Joon memilih untuk pamit
pergi saja. Nyonya Kim berteriak kalau itu curang karena Sung Joon tak boleh
pulang kalau tak minum, jadi harus minum lebih dulu.
Joon Woo
dan lainnya langsung memberikan semangat agar Sung Joon minum, Nyonya Kim pikir
mereka berdua harus melakukan Love Shot, Sung Joon dengan cepat menghabiskan
segelas bir dan pergi. Nyonya Kim berikir Sung Joon sangat sibuk, Hye Jin yang
melihatnya berpikir Sung Joon itu tidak kuat minum.
Hye Jin
keluar dari ruangan karena Ha Ri menelpnya, Shin Hyuk melihat Hye Jin yang
keluar ruangan. Di luar ruangan Hye Jin memberitahu Ha Ri kalau Mendadak ada
acara makan malam kantor, jadi menyuruhnya untuk pulang saja duluan dn bertemu
dirumah.
Shin Hyuk
tiba-tiba sudah ada dibelakanganya, Hye Jin yang benar-benar kaget menceritakan
temannya baru saja menelp. Lalu mata mereka melihat sosok pria yang sedang
berjalan tiba-tiba terjatuh. Keduanya berlari sambil memanggil Sung Joon yang
sudah tergeletak.
Hye Jin
terlihat panik, Shin Hyuk mengecek nafas Sung Joon lalu bisa bernafas lega
karena hanya pingsan, lalu memukul pantatnya agar bangun, tapi Sung Joon tak
sadarkan diri setelah minum satu gelas bir.
Shin Hyuk
mengendong Sung Joon dan menyuruh Hye Jin mencari kartu di dompetnya. Hye Jin
yang panik menemukan kartu didompetnya, Shin Hyuk mengeluh karena ia tak bisa
mengunakan tanganya jadi Hye Jin yang harus membuka pintu.
Hye Jin
pun menaruh kartu diatas gagang pintu,
beberapa kali tapi pintu tak terbuka. Shin Hyuk yang kelelahan memberitahu
pintu tak akan terbuka sendiri kalau ia tak menariknya. Sampai didalam, Shin
Hyuk membaringkan Sung Joon disofa dengan nafas terengah-engah. Hye Jin yang
panik mengajak Shin Hyuk untuk segera keluar.
Shin Hyuk
mengeluh sangat lelah dan meminta untuk mengambilkan minum, Hye Jin pikir tak
mungkin mengambil minum dirumah orang dan mengajaknya mentraktir minum diluar,
Shin Hyun tetap meminta minum, Hye Jin pun akhirnya membuka kulkas Shin Hyuk
terlihat hany berisi air mineral tanpa ada botol bir, soda, Soju bahkan
makanana sekalipun.
Shin Hyuk
mengeluh punggungnya sakit karena dua hari harus berurusan dengan orang mabuk,
saat memasukan tangannya ke kantong tak sengeja menemukan kartu kunci milik
Sung Joon, tapi karena sudah lelah memilih untuk mengembalikan nanti saja. Di
depan terlihat Hye Jin yang berbicara sendirian.
“Kenapa isi kulkasnya cuma air
mineral? Dia makan apa setiap hari?” gumam Hye Jin binggung, Shin
Hyuk tiba-tiba mengenggol belakang dengkulnya bertanya apa yang sedang
dipikiranya. Hye Jin meminta untuk tak bercanda kali ini.
“Jika dipikir, dia tidak pernah minum
apapun selain kopi. Dia makan apa saat makan siang ? Kenapa aku cemas ? Biar
saja dia kelaparan.” gumam Hye Jin menyadarkan dirinya. Shin Hyuk
tetap mengodanya, penasaran apa yang sedang dipikirkanya.
“Ah,
sungguh ! Tolonglah!! Kenapa kau bercanda terus ? Kau bahkan bercanda saat
menyuruhku ke bandara! Apa aku terlihat gampangan ?” jerit Hye Jin kesal
Shin Hyuk
kaget, sambil meminta maaf menganggap Hye Jin itu seperti adiknya, Hye Jin
membalas dirinya tak menganggap Shin Hyuk sebagai kakaknya, Shin Hyuk tetap
meminta maaf dan meyakinkan bahwa ia menganggap Hye Jin seperti adiknya. Hye
Jin yang kesal menyuruh Shin Hyuk bermain dengan adiknya saja lalu melangkah
pergi.
“Dia
sudah meninggal. Saat 6 tahun.” ucap Shin Hyuk, Hye Jin terdiam lalu menengok,
Shin Hyuk merasa omonganya tak berguna lalu pamit pergi.
Hye Jin
merasa bersalah karena membuat orang sakit hati memanggil Seniornya, tapi Shin
Hyuk sudah berjalan jauh. Ia mencoba mencari ponselnya tapi tak ketemu dan
teringat sebelumnya meninggalkan saat membuka kulkas, wajahnya makin panik
karena didalam ponselnya ada banyak fotonya dengan Ha Ri.
Hye Jin
kembali ke tempat Sung Joon mencoba menekan-nekan password untuk masuk rumah,
pertama menekan 1111 lalu 0000, tapi menurutnya tak mungkin dengan orang sakit
jiwa seperti Sung Joon membuat password segampang itu. Ia berpikir dan teringat
sambil membuka buku diarynya, ada tanda silang disana dan teringat Sung Joon
yang kidal.
Akhirnya
ia berhasil masuk ke dalam perlahan-lahan mengendap mengambil ponselnya,
terlihat Sung Joon yang masih tertidur dan tanganya tak sengaja menyenggol
gelas, untungnya saja tanganya bisa menangkapnya dan Sung Joon masih tertidur
lelap.
Di
ruangan hotel, salah satu pegawai melihat MP3 yang meminta disimpan belum
mengambilnya. Ha Ri ingat itu milik tamu di kamar 2024, lalu meminta untuk
memberikan MP3 padanya karena akan mengembalikanya.
Hye Rin
sedang memakai masker diwajahnya sambil terbaring, teringat dengan sesuatu
dalam tasnya mengeluarkan sebuah kartu nama bertuliskan Ji Sung Joon. Sebelumnya Sung Joon akan mentraktirnya jadi
ia bisa menelpnya.
“Bagaimana
Kim Hye Jin bisa kenal orang normal ?” ungkap Hye Rin yang menganggap kakaknya
tak normal, lalu dengan senyuman bahagia akan menyimpan kartu nama itu karena
pasti akan dibutuhkanya.
Seorang
pria dengan sandal yang kebesaran sampai semua jari-jarinya keluar berjalan
dilorong sambil memakan sosis di mulutnya, kepalanya tertutup oleh jaket. Ha Ri
yang melihat pria aneh itu mengikutinya dari belakang.
“Saat A dan B, yang tidak saling
kenal bertemu, Sebuah persimpangan tercipta diantaranya.Dan persimpangan itu
terkadang, tidak disangka-sangka ...”
Ha Ri
memanggil pria penyusup itu dan menariknya keluar, bertanya bagaiaman ia bisa
masuk karena lantai suite jadi tak ada yang bisa masuk selain mengunakan kartu.
Seorang manager memanggil Ha Ri lalu
meminta maaf karena kesalahan pegawainya, Ha Ri binggung melihat atasannya
malah meminta maaf.
“Cepat
minta maaf. Dia tamu jangka panjang dari kamar suite 2024.” bisik atasnya, Ha
Ri tak percaya melihat pria gembel itu ternyata penghuni kamar suite.
Terlihat
Shin Hyuk dengan memakan sosis dimulutnya, Ha Ri pun meminta maaf sambil
membungkuk. Shin Hyuk pikir karena dirinya berhati besa bisa menerima keadaan
ini, Ha Ri pun mengembalikan MP3 yang tertinggal. Shin Hyuk merasa suara Ha Ri
itu familier ditelinganya lalu pamit
pergi.
“Beberapa persimpangan kadang kala
tidak terlihat oleh mata kita. Fakta kalau keadaan ini akan membuat situasi
semakin rumit di masa depan, kita tidak pernah memprediksinya.”
Shin Hyuk
masuk ke dalam kamar suitenya sambil meminum air mineral menatap jendela
kamarnya. Seperti sengaja menutup identitasnya sebagai anak ketua Ji Sung
sebagai pegawai Most yang suka bercanda dan selalu meminta traktir.
Hye Jin
melihat puzzle yang ada di rumah Sung Joon dan berjalan mendekat, matanya
menatap Sung Joon yang masih tertidur pulas. Teringat saat pertemuan pertama
kali, Sung Joon bertanya pada Ha Ri apakah ia masih ingat tentang Puzzle itu.
“Jadi benda
yang dia temukan adalah ini ..” ungkap Hye Jin lalu melihat salah satu bagian
puzzle yang hilang.
“Apa ini
? Kenapa kau disini ?” kata Sung Joon tiba-tiba sudah berdiri dibelakangnya
Hye Jin
yang kaget tak sengeja mendorong bingkai puzzle dan akhirnya hancur berantakan.
Kakinya melangkah mundur, Sung Joon melihat ada banyak pecahan kaca lalu
menariknya, Hye Jin melotot kaget ketika mata mereka saling menatap, begitu
juga Sung Joon yang terlihat gugup.
bersambung ke episode 5
Yey pertama komen
BalasHapusAku penasaran shin hyuk itu siapa?
Sist ditunggu lanjutannya
BalasHapusPenasaran kenapa shin hyuk menyembunyikan identitas aslinya. .
BalasHapusAku baru paham kalau ortu nya hye jin masih hidup. . Hahaha
baru diepisode ini ada adegan sweet antara hye jin dan sung joon tp cuman dikit ya dibagian terakhir lg. . Hehe
drama ini yang bikin aku berpaling dari Yong Pal soalnya ceritanya bagus dan segar. gomawo...!!!
BalasHapus