Sek Yoon
mengetuk pintu, lalu masuk ke dalam tak melihat Tae Yoo didalam akhirnya
mencoba menelp. Tae Yoo masih tertidur tak mendengar suara ponselnya yang
berdering. Akhirnya melihat rekaman CCTV, saat Tae Yoo diculik dari ruanganya.
Terlihat
dengan jelas saat Dong il membawa Tae Yoo masuk kedalam mobil. Sek Yoon
bertanya pada petugas berapa lama setelah kejadian. Pegawai memberitahu sudah
terjadi 2 jam yang lalu. Sek Yoon pun meminta lebih melihat plat nomor yang
membaca Tae Yoo, setelah itu meminta beberapa orang untuk mencarinya.
Di sebuah
cafe, seorang pria baru saja masuk ke dalam mobil melihat sesuatu dibelakang
mobilnya. Saat ia turun mengambil kertas yang tertempel seseorang masuk kedalam
mobil dan langsung membawa kabur mobil itu.
Jin Woo,
Do Young dan Young Jin melihat rekaman CCTV saat kejadian. Do Young memberitahu
ada lebih dari 20 mobil yang dicuri dengan catatan palsu. Jin Woo juga
mengatakan semua kendaran itu adalah SUV dan masih terus saja mencuri.
Young Jin
pun memerintahkan untuk mencari tahu metode penjahatnya dengan jelas dan segera
memberitahu tim PR karean mereka mungkin
memiliki banyak korban jadi harus disiarkan untuk memberitahu orang-orang.
Sek Yoon
didalam ruangan dengan wajah tegang, Pengacara Kim memberitahu kalau semua
petinggi sudah berkumpul jadi menurutnya mereka itu lebih baik melaporkan agar
lebih waspada.
“Kita
harus tau siapa musuhnya untuk memutuskannya.” ucap Sek Yoon
“Apa kau
akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu pada ketua?” ucap Pengacara Kim
“ Jika
dia membunuh kau, dia akan membunuh kau sekarang juga. Dia tidak akan menyeret
kau.” komentar Sek Yoon
Beberapa
petugas masuk, Sek Yoon langsung bertanya hasil dari penyelidikan mereka. Salah
satu petugas memberitahu Nama dari orang itu Park Dong Il yang bekerja sebagai
tukang bersih-bersih dan dipekerjakan melalui yayasan kesejahteraan yaitu tempat
para mantan narapidana mencari kerja.
Dal Hwan
sudah ketakutan dikepung oleh beberapa pria berjas dan juga Sek Yoon menanyakan
keberadaan Dong il. Dal Hwan mengaku tak tahu, Sek Yoon pun memberitahu bukan
dari pihak pemerintahan jadi akan menanyakan sekali lagi, apakah ia tahu
keberadaan Dong Il.
“Ya ampun
tuan, aku juga penasaran dia dimana. Bagaimana bisa aku bilang padamu kalau aku
tak tau?” ucap Dal Hwan
“Segera....
Urus dia.” kata Sek Yoon langsung meninggalkan tempat.
Dal Hwan
yang ketakutan langsung berteriak akan memberitahu yang diinginkanya, Sek Yoon
kembali dan Dal Hwan menceritakan Dong il yang meminjam mobil dan meletakan GPS
di dalam mobilnya lalu memberikan ponsel yang terlihat GPS milik Dong il.
Tae Yoo
akhirnya terbangun dengan tubuh yang sudah terikat, samar-sama melihat Dong il
yang berdiri didepannya, Dong il pun menyapanya yang sudah lama tak tertemu.
Tae Yoo menyadari didepan adalah orang yang dikenalnya.
“Aku
sudah menunggu 20 tahun dan menyiapkan ini semua.” kata Dong il
“Kau
seharusnya menghubungiku jika kau sudah keluar. Apa yang kau lakukan,
Sunbaenim?” kata Tae Yoo mengejek
“Aku
sudah menghubungimu terus-menerus, Sudah selesai sekarang. Jadi, jangan
mempersulitku dengan permintaan maafmu sekarang.” kata Dong il
“Pernahkah
kau melihatku mencoba minta maaf? Aku Kang Tae Yoo... Meskipun dengan pisau dileherku, aku tidak
akan meminta maaf pada siapapun.” ucap Tae Yoo sombong
Dong il
menanyakan alasan Tae Yoo berbohong padanya, Tae Yoo berpura-pura tak
mengingatnya karena sudah lupa, Dong il mengingatkan kalau Tae Yoo akan
membantu kehidupan anaknya sebagai bayaran dari kejahatan yang sudah
dilakukanya.
“Jadi... Kau
sudah mempunyai anak, Sekarang aku ingat.” kata Tae Yoo mengejek
“Apa kau
tahu bagaimana aku bertahan selama 20 tahun? Setiap malam aku berpikir tentang
memotong lidahmu. Aku bertahan karena memikirkan tentang menyobeknya mulutmu
yang licik. Hari ini... Aku akan melakukannya.” ucap Dong il penuh dendam
Tae Yoo
kembali mengejek Dong il itu sangat bersemangat, lalu memberitahu temannya itu
terlalu lemah jadi bisa langsung termakan, sampai akhirnya dipenjara untuk
waktu yang alam dan akhirnya menemukan jati diri. Dong Il mengumpat akan
membunuhnya supaya Tae Yoo tak bisa mengoceh lagi.
“Kau
sangat bersemangat sekarang. tapi kau masih saja bodoh. Kau tidak seharusnya
membiarkan hidupmu dikuasai oleh emosimu. Kau harus menggunakan otakmu. Apa
membunuhku akan merubah semua kehidupanmu? Balas dendam adalah hal bodoh yang
dilakukan orang-orang. Kau harus mencari kesempatan, bukan pembalasan.” ucap
Tae Yoo yang membuat Dong il berhenti berjalan lalu menyuruhnya untuk menutup
mulutnya saja.
“Apa
membunuh orang akan menghidupkan orang yang sudah mati? Pikirkan baik-baik. Daripada
balas dendam yang tak berguna, lebih baik ambil kesempatan dan nikmati
istirahat dalam hidupmu. Itu adalah kehidupan yang baik dan indah.” kata Tae
Yoo
Dong il
kembali berteriak menyuruh Tae Yoo diam, Tae Yoo malah tertawa menyindir Dong il
adalah pria tua yang hidup dalam kekosongan dan tidak bisa mendapatkan kebahagian.
Myung Hoo
dibawa kedalam ruangan, Tae Yoo sempat melotot kaget. Myung Hoo memanggilnya kakak,
Tae Yoo tertawa mengumpat Myung Hoo adalah penjahat dan tak mengakui kalau
mereka itu dekat. Dong il pun menyuruh anak buahnya agar membuka ikatan
keduanya.
Young Jin
yang ada didalam mobil membaca kembali pesan yang dikirimkan Dong il “Hari untuk memohon pengampunan untukku
telah tiba. Aku akan membunuh seseorang hari ini. dan ingin ditangkap olehmu,
Kapten Choi Young Jin.Saat aku ditangkap, Aku akan menceritakan semuanya
padamu. Kumohon jangan terlambat. Aku akan menunggumu.”
Pisau
tergeletak dilantai, Dong il menegaskan keduanya akan mati dan mereka akan
mengetahuinya kalau bisa hidup lebih lama lagi. Tae Yoo melihat Dong il sudah
menyiapkan semuanya dari awal. Dong il akan menghitung sampai tiga dan menyuruh
keduanya pergi kalau tidak keduanya akan mati
Dong il
mulai menghitung, Myung Hoo akan memegang tapi ditendang dan Tae Yoo yang
memegang pisaunya, setelah itu Dong il menyuruh Tae Yoo untuk membunuh Myung
Hoo kalau tidak maka ia yang akan mati. Tapi Tae Yoo malah menyandera Myung Hoo
dan menyuruh untuk menembaknya saja sekarang.
Peluru
pun ditembakan, terkena Myung Hoo. Saat itu juga Tae Yoo langsung menyerang
anak buah Dong il dan langsung menusuk dengan pisau. Dong il melihat senapa
yang tergeletak dilantai, tapi akhirnya Tae Yoo yang lebih dulu mengambil senapan.
“Aku
sudah bilang kan padamu? Balas dendam hanya untuk orang-orang bodoh. Kau
seharusnya menang melawanku atau mengancamku, tapi seharusnya kau memikirkan
apa kau mendapatkan sesuatu untuk
dirimu. Lihatlah dirimu sekarang, Kau kehilangan kesempatan yang bagus dan Sekarang,
kau akan mati.” ucap Tae Yoo mengejek lalu menembak Tae Yoo tanpa ada rasa
takut.
Setelah
membunuh semuanya, Tae Yoo dengan santai meminum air mineral seperti baru saja
lelah memburu binatang, Young Jin dkk baru datang melihat dua orang yang sudah
terkapar. Jin Woo pun mengecek nadi dibagian leher.
“Wow, Aku
tidak pernah menelpon untuk melaporkannya. Kepolisian Korea sangat cepat ya
kan?” ejek Tae Yoo
Young Jin
melihat di sudut lain, Dong il sudah terkapar dan mengucapakn permintaan
maafnya. Akhirnya Young Jin berteriak menyuruh Jin Woo membawa Dong il kerumah
sakit. Ia pun bertanya pada Tae Yoo apa sebenarnya yang terjadi dan apakah ia
membunuh semua orang itu. Tae Yoo pun mengakui sudah membunuh mereka. Sek Yoon
dan anak buahnya datang, Young Jin seperti terkepung sendirian.
Dong il
pun akhirnya dibawa kerumah sakit dan langsung dilakukan operasi, setelah
beberapa jam dokter keluar dari ruang operasi, Young Jin yang menunggu langsung
bertanya keadaan Dong il setelah operasi. Dokter memberitahu Dong il masih
hidup tapi kondisinya sangat buruk.
Young Jin
dan Jae Duk mendatangi kamar Tae Yoo yang dijaga ketat, ia pun memberitahu Dong
il masih hidup. Tae Yoo yang duduk diatas tempat tidurnya berkomentar Dong il memiliki
hidup yang panjang.
“Kau
harus menjelaskan pada kami apa yang terjadi.” kata Young Jin yang masih
kebingungan
“Ah, Aku sangat
lelah dan sangat mengerikan memikirkannya jadi Aku tidak ingin memikirkannya.”
alasan Tae Yoo sambil kembali berbaring
“Katakan
pada kami. Apa yang terjadi?” teriak Young Jin kesal
Sek Yoon
pun membela karena Tae Yoo itu butuh istirahat sekarang, Young Jin berteriak
meminta Tae Yoo mengatakan sesuatu karena dua orang sudah mati dan satu lagi diambang
kematian. Dokter datang langsung memarahi keduanya yang tak seharusnya
diruangan itu, Young Jin menghela nafas, sementara Jae Duk tersenyum licik.
Di kantor
polisi
Young Jin
dan Joon Ho melihat rekaman CCTV di area parkiran, Pengacara Kim menceritakan
kalau ketua mereka itu diculik dan memberikan surat penyataan Tae Yoo yang menganggap
sebagai korban.
“Dia
tidak punya pilihan dalam tindakannya karena perlakuannya. Ini sangat jelas,
kalau semua itu dilakukan untuk pertahanan diri. Jadi kau harus berhenti
menganggu korban. Setelah pelaku Park Dong Il sadar, maka kau harus menanyakan
semuanya padanya..” jelas Pengacara Kim,
“Jika dia
targetnya, setidaknya kita harus tahu alasannya?”kata Joon Ho tak percaya
“Lihat
dokumennya, Bukankah polisi membaca dokumen-dokumen itu?”balas Pengacara Kim
“Ah....
benar-benar... Semuanya mengatakan dia tidak tahu, jadi kenapa aku harus
membacanya?” keluh Joon Ho
Kepala Yum
langsung menghentikanya dengan membela kalau Ketua Kang itu sebagai korban dan
melakukan semua itu sebagai pertahanan diri jadi mereka lebih baik melupakanya.
Joon Ho dan Young Jin memilih untuk meninggalkan ruangan dengan wajah menahan
amarah.
Do Young
baru selesai melakukan penyelidikan,
dengan mencari ke penjualnya dan menemukan seorang pria yang mengumpulkan
mobil curian di negara Korea. Jae Duk
bertanya bagaimana cara mereka mengekspornya, Jin Woo memberitahu mereka
mengunakan cara menganti plat nomor dengan plat mobil yang mengalami
kecelakaan. Young Jin bertanya siapa yang mengumpulkanya.
“Ada
pekerja pengeksport dan sebuah tempat rongsokan. Dan kupikir mobil yang dicuri
dan dijual kembali dilakukan oleh kelompok yang sama.” jelas Do Young
“Pencuri
profesional akan membawa mesin pemotong kunci.” ucap Jin Woo membaca sebuah
mesin untuk membuat kunci dengan cepat.
“Kerja
bagus, Jin Woo dan Do Young. Jika kita menunjuk mereka secara sembrono, mereka
akan pergi dan bersembunyi. Ayo selidiki lebih teliti sehingga kita bisa
menangkap mereka.” perintah Young Jin
Young Jin
lalu memerintah Jae Duk untuk mencari sebanyak yang ia bisa tentang Ketua Kang
Tae Yoo. Jae Duk heran kenapa ia harus menyelidiki Tae Yoo, Young Jin
menegaskan kalau pria itu berbua busuk. Jae Duk mengeluh mereka itu hanya
seorang polisi jadi lebih baik Tangani sesuatu yang bisa ditangani karena ketua
Kang terlalu besar untuk mereka, Young Jin mengejek Jae Duk itu penakut.
Joon Ho
datang mengatakan itu tak akan pernah terjadi, karena ia yang sudah mencari
tahu tentang Ketua Kang lebih dulu. Dengan berkas ditanganya memberitahu Ketua
Kang itu hanya seorang Gangster.
“Bukan
hanya kasus ini, tapi Ada banyak hal tentangnya yang berbau busuk. Jadi,
tentukan dan lekatkan dengan itu semuanya, Kau memilikiku dibelakangmu untuk
mendukungmu. Baiklah jika seperti ini kasusnya... Aku akan melakukan yang terbaik
dan bekerja keras.” kata Joon Ho lalu mengoda Young Jin kalau kali ini terlihat
keren
“Kau yang
terbaik, Kapten Park!” teriak Do Young dengan mengacungkan dua jempolnya. Joon
Ho pun berteriak akan mentraktir makan siang untuk tim 1 sambil meninggalkan
ruangan, semua pun langsung mengucapkan terimakasih.
Madam
Park datang berkunjung, mendengar Tae Yoo yang sudah mati lalu hidup kembali.
Tae Yoo dengan sombong mengatakan dirinya tak akan mati dengan mudah, lalu
mengejek Madam Park yang binggung harus memberikan berapa banyak saat pemakamannya,
Madam Park membalas untuk apa ia menghabiskan uangnya.
“Aku
mengumpulkan semua emasnya dan hanya khawatir siapa yang akan membayarku jika
kau mati.” ucap Madam Park
“Berapa
banyak yang kau kumpulkan?” tanya Tae Yoo, Madam Park meminta untuk menebaknya.
Tae Yoo
pikir itu 100 kg, Madam Park tersenyum mengingatkan ia itu dari Samcheong-dong.
Tae Yoo kembali menebak 200, Madam Park berkomentar Tae Yoo itu sudah
kehilangan keberaniannya, lalu menyebut angka 300 kg. Tae Yoo tersenyum karena
Madam Park memiliki kemampuan lalu akan mengurus semuanya dengan Sek Yoon.
Madam
Park menanyakan pembayaran, Tae Yoo mengatakan akan membayar secara tunai,
Madam Park tak masalah tapi yang dia disukainya adalah surat pernyataan karena
itu lebih menarik lalu mengodanya untuk bermain bersama, jangan hanya karena
butuh saja. Tae Yoo pun setuju sambil memegang tangan Madam Park.
Joon Ho
datang ke cafe dan melihat Ha Eun dengan seorang anak laki-laki, Ha Eun
menceritakan itu adalah temannya. Joon Ho mengejeknya itu adalah pacarnya, Ha
Eun hanya tersenyum sumringah. Jae Young bertanya siapa pria itu apakah itu
ayahnya.
Ha Eun
terlihat binggung, lalu akhirnya mengangguk kepalanya. Nam Jin ingin
memberitahu yang sebenarnya tapi Joon Ho pun menepuk pundak Nam Jin agar
membiarkan kalau ia adalah ayahnya. Ia pun duduk didepan keduanya untuk
bersikap ramah dan menyuruh keduanya untuk makan bersama.
Young Jin
berdiri didepan ruang rawat Dong il yang masih belum sadarkan diri sambil
menatap foto ayahnya. Sebuah kotak kayu dibawa masuk ke dalam mobil box, Sek Yoon
pun memberikan cek pada Madam Park. Lalu
Madam Park pun tersenyum kalau semua kelihatan bagus. Sek Yoon pun pamit pergi.
“Sekretaris
Yoon. Jika Presdir memecatmu, pastikan kau menghubungi aku.” kata Madam Park
mengoda
Di sebuah
gudang yang kosong, kotak kayu dibuka jaga dan Tae Yoo sudah ada disana dengan
Sek Yoon dan beberapa orang sudah berjaga-jaga. Sebuah patung berdiri dengan
tegap, Tae Yoo pun meminta sesuatu dan Sek Yoo memberikan sebuah palu yang
besar.
Tae Yoo
langsung memecahkanya, terlihat batangan emas yang jatuh seberat 1 kg, sambil
memegangnya Tae Yoo tertawa seperti orang serakah dan menghalalkan segala cara
agar menjadi kaya.
bersambung ke episode 11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar