Sesampai
di rumah sakit Hanshin, Tae Hyun mendorong sendiri ibu lagi ke lantai 12 lalu
memberitahu perawat keadaan darurat, meminta supaya memanggil OB dan Pediatrik
dan membawakan inkubator, lalu bertanya apakah ada kamar kosong.
Dua
perawat yang masih kaget, mengatakan semua kamar penuh. Tae Hyun berpikir
sejenak lalu kembali bertanya apakah Chae Young sedang ada ditempat. Perawat
mengelengkan kepala, Tae Hyun langsung meminta supaya mengirimkan inkubator ke
ruangan istri Ketua Han
“Bersiap
melakukan ekokardiografi. Dan Juga, berikan aku masker oksigen dan sejumlah
heparin untuk disuntikan. Cepat!!!” perintah Tae Hyun tergesa-gesa membawa ibu
Ali ke dalam ruangan Chae Young
Satu
perawat yang tulalit masih bertanya-tanya apa yang terjadi, perawat Lee menyuruhnya
untuk cepat memanggil bagian OB dan Pediatrik.
Salah
satu dokter sepert memeriksa bagian perut si ibu dan mengumpat Tae Hyun itu
sudah gila, Tae Hyun pun hanya bisa tersenyum lalu Dokter yang memeriksa
inkubator memberitahu keadannya Skor Apgar tujuh dan beruntungnya keadaan itu
cukup bagus untuk bayi.
“Tapi
kita tidak bisa lengah.Namun, berkat penanganan yang cepat, itu cukup bagus.”
jelas Dokter yang menangani bagian inkubator.
Tae Hyun
langsung mengucapkan terimakasih, wajah tegangnya hilang diganti dengan wajah
tersenyum menatap ibu Ali.
Tae Hyun
keluar ruangan, dua perawat langsung bertanya apa yang terjadi dan siapa ibu
yang tadi dibawanya. Tae Hyun langsung menyebut nama ibu itu adalah “Hong Gil
Soon.” dan pasien VVIP.
“Jadi,
siapa yang akan menyelesaikan administrasinya?” tanya Perawat Lee. Tae Hyun
dengan santai memberitahu ia yang akan membayarnya.
“Tapi
benar-benar, apa yang terjadi? Kami tidak bisa menghubungimu. Darimana saja
kau?” ucap Perawat Lee heran, Tae Hyun mengatakan masih cuti sakit dengan
senyuman canda.
Perawat
Lee meminta bukan waktunya mereka untuk bercanda, Tae Hyun dengan wajah serius
bertanya apakah terjadi sesuatu saat ia pergi. Perawat tulalit melihat Tae Hyun
itu tampaknya benar-benar tidak tahu.
“Direktur
meninggal. Dan ketua Lee juga menghilang. Begitu setelah kecelakaan terjadi pada
Perawat Hwang, satu demi satu...” cerita perawat Lee binggung
“Apa yang
terjadi dengan Perawat Hwang?” tanya Tae Hyun kaget
“Sepertinya
kau benar-benar tidak tahu apa-apa. Perawat Hwang juga meninggal.” kata Perawat
tulalit, Tae Hyun tak menyangka beberapa hari meninggalkan rumah sakit banyak
kejadian yang tak diduga.
Yeo Jin
berdoa didalam gereja, lalu berjalan mendekati Ali yang berdoa sampai tertidur.
Pelahan ia menudirkan Ali di pangkuanya sambil mengusap-ngusap rambutnya, biara
datang mengatakan akan menidurka Ali dan menyuruh Yeo Jin juga harus tidur.
“Aku akan
menunggu Ali sampai tertidur pulas” ucap Yeo Jin terus mengusap kepala Ali,
Biara pun mengangguk setuju, Yeo Jin kembali berdoa sambil memejamkan matanya.
“Jangan
khawatir. Aku yakin Tuhan telah mendengar doamu, Sophia.” kata biara, Yeo Jin
membuka mata
“Tentu
saja... Aku yakin Dr. Kim akan kembali.” kata biara menenangkanya.
Tae Hyun
datang menemui Doo Chul dan anak buahnya, terlihat keduanya sudah mulai
membaik. Anak buah Doo Chul bertanya darimana saja Tae Hyun dan mengeluh karena
meninggalkan bosnya yang sedang sakit.
“Bos, kau
jauh lebih baik sekarang, kan?” ucap Tae Hyun melihat Doo Chul yang duduk
dikursi pijat.
“Tentu
saja. Obat bekerja dengan sangat baik pada hewan liar seperti kami.” kata Doo
Chul
“Kalau
begitu, cepat pergi dari rumah sakit ini sekarang.” perintah Tae Hyun
“Hei,
kita belum boleh keluar dan Kau masih sakit. Kan bos?” kata Anak Doo Chul
Doo Chul
melihat wajah Tae Hyun langsung setuju dengan perintah Tae Hyun, karena
menurutnya sudah kurang nyaman tinggal di rumah sakit lagi. Tae Hyun tersenyum
mendengarnya, Doo Chul berpikir mereka akan berpisah selamanya mulai sekarang.
“Jika aku
kembali melakukan kunjungan, aku mungkin bisa bertemu lagi denganmu.” kata Tae
Hyun santai
“Apa?? Kunjungan?
Lagi?”kata Doo Chul kaget, Tae Hyun tersenyum lalu keluar dari ruangan. Doo
Chul heran dengan Tae Hyun tidak memilih untuk istirahat saja.
Tae Hyun
yang baru keluar ruangan, kaget melihat ayahnya yang baru menaiki tangga lalu
dengan ketus bertanya apa yang sedang dilakukan ayahnya itu. Sang ayah membalas
berpikir Tae Hyun tak melihat apa yang sedang dilakukannya.
Akhirnya
Tae Hyun masuk ke dalam ruang rawat dan terlihat So Hyun terbaring disana. So
Hyun kaget melihat kakaknya yang baru datang. Tae Hyun bertanya kenapa adiknya
bisa ada ditempat itu. Ayahnya dengan sinis mengatakan memangnya tak mungkin
adiknya ada dikamar yang bagus itu.
“Aku
bertanya kenapa dia di sini!” teriak Tae Hyun kesal karena sang adik bisa ada
di lantai 12, Sang ayah malah mengumpat Tae Hyun yang kurang ajar
“So Hyun,
kau harus pergi ke Amerika besok. Tapi Kenapa kau di sini? Ada apa?” tanya Tae
Hyun binggung
“Aku
baik-baik saja, lalu Aku mendapat telp dari rumah sakit kemarin untuk datang ke
sini.” cerita So Hyun
“Apa
maksudmu, Amerika? Kau mau membawanya kemana?” kata Ayahnya sinis
“So Hyun
bisa berada dalam masalah. Jika terjadi sesuatu, kau mau bertanggungjawab?”
ucap Tae Hyun
Ayahnya
langsung mengatakan akan bertanggung jawab karena So Hyun adalah anakku Jadi Tae
Hyun tak perlu khawatir. Tae Hyun menyindir ayahnya itu tak cukup membuat
ibunya yang meninggal tapi So Hyun juga. Sang ayah langsung menamparnya, lalu
mengumpat. Tae Hyun hanya melirik sinis pada ayahnya.
Tae Hyun
melihat Rekam Medis Pasien adiknya di meja receptionist, perawat Lee
membeirtahu adiknya itu mendapat bantuan biaya pengobatan dari Yayasan Bantuan
Hanshin. Tae Hyun seperti baru mendengar nama itu, melihat catatan rekam medis
adiknya.
“Ya.
Yayasan Kesejahteraan Hanshin Group. Tapi ini menakjubkan, mereka biasanya
jarang memilih penerima pada akhir tahun seperti ini. Ketua benar-benar peduli
padamu, Dr. Kim.” komentar perawat Lee sambil memberikan selamat.
Saat itu
dokter yang merawa So Hyun datang menyapa Tae Hyun, lalu bertanya darimana saja
dan memintanya supaya datang ke ruanganya segara. Tae Hyun melihat Dokter ini
masuk ke dalam ruangan Dr Lee, Perawat Lee memberitahu dokter itu adalah
penganti Dr Lee yang bertanggung jawab di lantai 12,
Papan
nama bertuliskan [Kepala Lee Seung Hoon]
Dr Lee Seung Hoon pun mengeluh pada Dr Lee yang seharusnya melakukan pemindah tanganan jabatan dengan
benar. Tae Hyun tak menanggapinya bertanya tentang So Hyun.
“Ah... Itu...Yayasan
Hanshin seharusnya menanggung biaya medis di Amerika. Tapi mereka tiba-tiba mengatakan
tidak memiliki cukup anggaran..” ucap Dr Lee SH. Tae Hyun tersenyum sinis,
seperti sudah tahu dugan itu.
“Kau bisa
menanyakannya pada Ketua sendiri, karena Kau dekat dengan dia! Sebenarnya, aku
diperintahkan untuk membuatmu tetap bekerja di lantai 12” cerita Dr Lee SH, Tae
Hyun mengigit bibirnya seperti memikirkan rencana selanjutnya.
Di sebuah
jalan yang cukup gelap, Dr Lee terlihat sengaja menyamar dengan mengunakan
kumis dan juga kacamata serta topi. Sebuah mobil berhenti didepannya, pria yang
ada dalam bertanya apakah Dr Lee membawa uangnya.
Dr Lee
menyerahkan amplopnya, tapi sebelum itu meminta supaya memberikan padanya dulu.
Si pria menyerahan paspor palsu, dengan wajah Dr Lee yang menyamar dan bernama
ZhiMing. Dr Lee menyakinkan lebih dulu kalau itu aman lalu memberikan uangnya
lalu kembali pergi.
Yeo Jin
duduk dikamarnya, mengingat saat pertama kali datang kesana Tae Hyun mengetuk
dinding kamarnya, tapi sekarang Tae Hyun sudah tak ada lagi disana. Sementara
Tae Hyun terlihat sangat binggung dengan keadannya di ruanganya, beberapa kali
mengetuk jarinya dimeja.
Akhirnya
ia datang menemui So Hyun dalam kamarnya, sang ayah tertidur lelap disofa. Tae
Hyun berbisik meminta adiknya untuk mengikutinya, So Hyun bertanya kemana
mereka akan pergi dengan keadaannya seperti sekarang. Tae Hyun meminta So Hyun
untuk membawa tas dan paspornya sekarang.
So Hyun
yang sudah ada dilantai bawah bertanya kemana kakaknya akan membawanya, Tae
Hyun berhenti saat melihat salah satu pengawal yang berjaga disana seperti
mencegah supaya keduanya meninggalkan rumah sakit. Ia pun mencari tempat lain,
salah satu pengawal pun kembali menghadangnya. So Hyun terlihat sangat binggung.
Di kamar
Yeo Jin berusaha tertidur dengan membaringkan tubuhnya, tapi bolak balik
membaringkan tubuhnya. Akhirnya ia menyalakan lilin dalam kamar memilih untuk
berdoa.
Tae Hyun
sudah memakaikan So Hyun jaket, mencari jalan agar mereka bisa keluar dari
tempat itu. Melalui sebuah lorong yang sepi, ia berhasil keluar lalu ponselnya
bergetar.
“Adikmu bisa terluka.” tulis
pesan yang ada didalam ponselnya. Tae
Hyun melirik dengan wajah tegang, terlihat CCTV yang terpasang di depan pintu
yang mengetahui gerak geriknya.
Yeo Jin
selesai berdoa, meniup lilin satu persatu tapi saat itu juga salah satu tempat
lilinnya jatuh ke lantai, wajah Yeo Jin langsung tegang seperti merasakan
sesuatu yang buruk terjadi.
Di
rooftop
Kepala
Perawat bertanya kenapa Tae Hyun ada di rumah sakit itu dan juga keadaan Young
Ae. Tae Hyun memberitahu Yeo Jin sekarang aman, Kepala Perawat pikir seharusnya
Tae Hyun memberitahunya lebih dulu sebelum datang, Tae Hyun rasa ia pasti akan
tetap datang.
“Ke
lantai 12, Karena So Hyun ada di sini.” kata Tae Hyun yang tak tahu tentang
rencana Do Joon. Kepala perawat binggung adiknya ada dilantai 12.
“Mereka
pasti membutuhkan sandera. Perawat Hwang, Direktur, Kepala Lee dan Aku
berikutnya.” ucap Tae Hyun terdengar pasrah.
Yeo Jin
sedang membaca alkitab dikamarnya, Ali mengetuk pintu mengajak Yeo Jin untuk
berjalan-jalan. Yeo Jin tersenyum, mengajak Ali untuk berjalan-jala lain waktu
saja. Ali tetap ingin mengajak jalan-jalannya sekarang, karena ia sudah
berjanji pada Tae Hyun akan jalan-jalan
dengan Yeo Jin setiap hari. Yeo Jin yang mendengar itu langsung setuju.
Ali
menuntun Yeo Jin untuk berjalan di luar gereja, Yeo Jin pun memegang pundak Ali
supaya tak terjatuh, langkah mulai bisa teratur walaupun belum bisa berdiri
sempurna. Setelah berjalan cukup jauh, Yeo Jin meminta istirahat sebentar.
“Tae
Hyun, aku gugup. Cepatlah kembali.” gumam Yeo Jin memandang langit.
Sepatu
High Heels berwarna merah melangkah ke lantai 12, Chae Young dengan dengan
wajah sombongnya. Perawat Lee dkk terlihat gugup ingin memberitahu, Chae Young
berteriak sudah tahu lalu masuk ke dalam ruanganya.
Perawat
lain sedang memeriksa ibu Ali, Chae Young menyuruhnya untuk urusi pasien lalu
melihat bayi yang sudah mulai membaik didalam inkubator, lalu menanyakan
keadaanya. Perawat Lee memberitahu keadaan bayinya sudah stabil.
“Jika
terjadi sesuatu dengan bayinya, semua orang akan mati.” ancam Chae Young pada
perawat Lee lalu melihat ibu Ali yang masih terbaring.
“Kau
beruntung.Aku akan merawatmu, jadi jangan khawatir.” ucap Chae Young, Ibu Ali
langsung mengucapkan terimakasih
Chae
Young keluar ruangan tak sengaja bertemu dengan Tae Hyun yang baru masuk ke
lantai 12, keduanya bertemu di ruangan Tae Hyun. Chae Young meminta supaya Tae
Hyun tak perlu khawatir karena selama masih ada dirinya makan orang-orang itu
tidak bisa membunuhnya
“Nyonya,jika
kau terus melakukan ini, bukankah Ketua semakin ingin membunuhku?” ucap Tae
Hyun
“Itu
sebabnya dunia ini menarik, Tidak ada orang yang sempurna.” kata Chae Young
yang sengaja membuat suaminya cemburu
“Ini
tidak menarik bagiku, Jadi aku akan mengurus diriku sendiri.” tegas Tae Hyun
“Tidak,
tidak ada yang bisa kau lakukan Dan tidak ada gunanya melarikan diri. Mereka
akan menemukanmu. Kau mengerti? Kau akan mati jika tanpa aku. Jadi Tetap
didekatku adalah tempat yang paling aman.” kata Chae Young yakin dengan nada
mengoda.
Tae Hyun
keluar ruangan menelp seseorang memberitahu ingin bertemu dengan Ketua. Dua
orang pengawal pun membawa Tae Hyun dengan mobilnya, terlihat wajah gugup Tae
Hyun sebelum bertemu dengan Do Joon.
Sekertaris
langsung membawa Tae Hyun kedalam ruangan bosnya, Do Joon mengucapkan selamat
datang lalu bertanya apakah ia lebih baik sekarang.
“Seperti
yang kau janjikan, tolong selamatkan adikku. Lalu...aku akan membunuh diriku
sendiri.” ucap Tae Hyun
“Tidak,
kau tidak perlu melakukan itu. Aku akan mengurusnya.” kata Do Joon
“Aku akan
membuat istrimu percaya bahwa aku secara diam-diam melarikan diri.” kata Tae
Hyun, Do Joon langsung mengumpat
“Tidak
ada yang terjadi antara aku dan istrimu.” jelas Tae Hyun untuk menyakinkanya.
“Diam,
kau bajingan! Aku tidak tertarik pada hal-hal seperti itu. Apa pun yang terjadi
antara kalian berdua, kau hanya dibuang karena kau tak lagi berguna. Bagiku dan
istriku, kau hanya barang sekali pakai. Kau mengerti?” teriak Do Joon murka
berdiri dari tempat duduknya. , Tae Hyun pun hanya dibisa diam dengan wajah
tertunduk, Do Joon kembali duduk
“Saat Yeo
Jin meninggal, maka kau sudah tidak berguna. Jika kau mengerti, pergilah.”
tegas Do Joon, Tae Hyun mengangkat wajahnya karena sebenarnya Yeo Jin itu masih
hidup dan berada didekat gereja.
Do Joon
yang melihat Tae Hyun masih berlutut menyuruh sekertarisnya agar mengeluarkan
Tae Hyun sekarang juga.
Di depan
pintu, Seketaris membuka kacamatanya lalu
menyuruh Tae Hyun mengiirim adiknya ke Amerika hari ini. Tae Hyun
binggung, Seketaris mengulang seperti apa yang dikatakan Tae Hyun sebelumnya.
“kau
harus membuat istri Ketua percaya bahwa kau secara diam-diam melarikan diri.”
perintah Seketaris
“Ya, aku
mengerti. Tapi...apa aku bisa mempercayaimu?” kata Tae Hyun tak yakin
“Tentang
adikmu? Itu di bawah wewenangku dan Penawaranmu logis. Hanya saja kau telah memprovokasi
harga dirinya hari ini, jadi Aku akan meyakinkan Ketua.” jelas sekertaris, Tae
Hyun pun mengucapkan terimakasih
“Aku
tidak yakin kalau itu yang ingin kau katakan padaku.Ambil tindakan setelah pemakaman
Nona Young Ae berakhir, mulai sekarang Ada yang mengawasi.” tegas Sekertaris
Tae Hyun
mengerti dengan begitu sekertaris itu bisa secara diam-diam membuangnya dan
mengatakan akan melakukannya, pintu terbuka pengawal memberitahu bahwa mobil
sudah siap. Seketaris pun mengucapkan selamat tinggal dan Tae Hyun membalasnya
mengucapkan terimakasih.
“Aku
berharap kau punya waktu yang lama sebelum tanggal kedaluwarsamu. Tanggal
ketika kegunaanmu sudah habis.”kata Tae Hyun memperingatinya lalu meninggalkan
rumah. Sekertaris tertawa lalu terlihat wajah liciknya.
Tae Hyun
melamun saat ada didalam mobil, saat masu ke dalam lantai 12 tatapannya kosong
berjalan begitu saja, perawat baru yang menganti Perawat Hwang melirik sinis pada Tae Hyun.
Akhirnya
Tae Hyun berjalan masuk ke dalam ruangan Yeo Jin, terlihat dengan jelas boneka
yang ada diatas meja rawat. Ia berjalan melihat ada tumpukan kertas diatas meja,
duduk dan memegang pulpen tapi terlihat masih binggung sambil memijat-mijat
matanya. Beberapa saat kemudian, ia pun menuliskan suratnya.
“Yeo Jin... Jika aku memanggilmu seperti itu,
kau akan menganggapku kurang ajar lagi. Kau baik-baik saja? Aku sangat khawatir
tentangmu. Ibunya Ali baik-baik saja, dan bayinya sangat sehat, terliha masih kecil
dan lucu. Tolong beritahu Ali.”
“Rumah sakitnya sama seperti sebelumnya. Ini
benar-benar sibuk di sini. Persiapan So
Hyun ke Amerika juga berjalan lancar. Setelah
So Hyun pergi, aku akan kembali. Maaf. Ini semua bohong. Aku mungkin tidak akan
kembali.”
Tae Hyun
yang menuliskan kalimat terakhir terlihat sangat berat memberitahu Yeo Jin.
Dr Shin
baru menuruni tanga dengan Tae Yoo dan dokter junior memberitahu bertugas di
lantai 12 Karena Kepala Lee tidak ada,tapi ia mengeluh karena seharusnya
memintanya untuk mengambil alih lantai
12, Tae Yoo tersenyum membenarkan.
“Aku
tidak akan melakukannya. Bahkan jika mereka memintaku mengambil alih.” komentar
Dr Shin menolaknya. Tae Hyun yang baru keluar dari ruangan dipanggil oleh Dr
Shin dan mengajaknya bicara.
Tae Hyun
dan Dr Shin masuk ke dalam ruangannya, diam-diam Tae Yoo sengaja masuk dan
menguping dari pintu. Tae Hyun langsung bertanya apa yang dinginkan Dr Shin
sekarang.
“Hanya
antara kita berdua, Sejujur karena Kepala Lee keluar bukankah seharusnya
seseorang dari departemen operasi yang mengambil alih lantai 12? Hanya karena
Direktur meninggal, Wakil Direktur tidak seharusnya menempatkan seseorang dari
departemen penyakit dalam disana. Benarkan?” ucap Dr Shin, Tae Hyun melirik
dokter seniornya.
“Kau
dekat dengan Ketua, jadi Kau harus berbicara dengan dia! Seseorang dari
departemen operasi seharusnya yang mengambil alih. Jika tidak, siapa yang akan
melakukan kunjungan? Jika begini, kau bisa mendapatkan digeser oleh seseorang
dari departemen penyakit dalam. Jadi, aku harus ada di lantai 12,agar kau aman,
juga. Bukan begitu?” kata Dr Shin, Tae Hyun tersenyum mendengarnya.
Dr Shin
melihat mimik wajah Tae Hyun seperti ada masalah yang ingin dikatakan. Tae Hyun
pun mengelengkan kepalanya, Dr Shin melihat Tae Hyun walaupun sudah ada di
lantai 12 tetap masih milik departemen bedah dan mengingatakn hanya ada satu persekutuan
di departemen bedah. Tae Yoo melotot kaget mendengarnya.
“Tidak
peduli apa yang dikatakan orang lain, Aku ada dipihakmu dalam waktu yang lama. Kau
tahu maksudku kan?” Kata Dr Shin menberikan kode
“Kepala
Shin...kenapa aku ingin ke lantai 12?” ucap Tae Hyun merasa itu bukan
keputusannya. Dr Shin binggung
Tae Hyun
pun tak ingin membahasnya, lalu berjanji akan memberitahu Do Joon jika ada kesempatan. Dr Shin tersenyum
bahagia karena Tae Hyun mengerti dengan permintaanya, Tae Yoo terlihat sangat
marah mendengarnya dari depan pintu.
bersambung ke part 2
♡´・ᴗ・`♡ joo won
BalasHapus