Hyun Suk
menemui Yi Jin langsung menyindir rekan kerjanya itu diam-diam sedang
berkencan. Yi Jin kaget dan panik, Hyun Suk tahu Yi Jin punya pancar yang bisa
membuat ayahnya khawatir. Yi Jin pura-pura tak mengerti. Hyun Suk pun
mengembalikan pulpen milik Woo Chul dengan tulisan yang sama, Yi Ji terlihat
senang karena sudah lama mencarinya.
“Di sana
ia mengatakan "Aku cinta W".” ucap Hyun Suk
“ Huruf W
singkatan Woocheon.” kata Yi Jin mencari-cari alasan
“Jadi Aku
cinta Woocheon? Ah.. Itulah mengapa kau ditempatkan di posisi pengembangan
sekolah. Aku kira, seseorang sepertimu,memiliki latar belakang yang negatif. Kau
sangat polos dengan tidak mau menikah hanya berdasarkan kualifikasi, berarti
kau harus bertemu seseorang,dimana kalian berdua tidak pernah tahu satu sama
lainnya. Itu sangat tidak mudah” komentar Hyun Suk.
Yi Jin
bergumam bahwa ia sudah menemukan seseorang yang jatuh cinta pada pandangan
pertama. Hyun Suk melihat apabila Yi Jin mencinati dengan seseorang yang
memiliki latar belakan dan lingkungan yang berbeda maka pria itu termasuk ke
dalam kualifikasi yang mengerikan. Yi Jin merasa Hyun Suk memiliki cukup
imajinasi karena seorang producer
“Jika kau
tidak peduli tentang kualifikasi,lalu apa kriteria yang kau mau?” tanya Hyun
Suk sengaja memancing
"Kenapa
kau bertanya tentang itu?” kata Yi Jin gugup
“Aku
berencana untuk mempertemukanmu dengan seseorang.” ucap Hyun Suk
“Lupakan
saja. Aku tidak perlu itu.” komentar Yi Jin yang menolak karena sudah memiliki
Woo Chul
Hyun Suk
tetap mencoba dengan alasan melihat Yi Jin yang terlihat kesepian dan
mengatakan hanya sekedar berkencan bukan untuk menikah. Yi Jin menegaskan
dirinya tak kesepian. Hyun Suk pikir nanti akan ada orang yang mendekati
berpura-pura tak tahu latar belakangnya dan Yi Jin menganggap bahwa itu belahan
jiwanya.
Yi Jin
pun berpikir Hyun Suk datang karena ingin merayunya, Hyun Suk rasa tak mungkin
karena Yi Jin adalah putri dari ketua yayasan, karena terlihat dipulpennya itu
seperti memiliki sayap imajiner jadi ia pikir tak mungkin bisa melakukan meski
hanya sebatas mimpi. Yi Jin hanya bisa diam
“Segera
berkencan sebelum terlambat. Akankah "W" menjadi cinta? Kau tidak
akan bisa terus menyembunyikan dari orang lain” ucap Hyun Suk lalu pamit pergi,
Yi Jin heran melihat sikap Hyun Suk yang tiba-tiba tertarik dengan urusanya.
Soon Nam
melihat dari belakang gerakan wanita yang selama ini dicarinya, lalu bertapa
terkejutnya ternyata No Ra adalah wanita yang terekam dalam video. No Ra
menjelaskan dirinya datang bukan untuk audisi tapi ingin mengerjakan tugas,
tapi anggota lain bertanya apakah ia ingin ikut audisi. Soon Nam masih
melonggo.
“Senior,
kau bilang kepada kami untuk mendaftarkan dirinya tidak peduli apa pun itu.”
jelas Se Won
“Aku
ketua tahun lalu dan Se Won, ketua saat ini, melakukan audisi jadi tidak ada
yang bisa aku lakukan. Sebagai imbalannya, kau harus memanggil semua orang dengan
paggilan "Senior" kecuali untuk sesama mahasiswa.” perintah Soon Nam
“Mohon
berikanlah suatu gelar kehormatan padaku, Senior. Aku ingin seniorku
memanggilku, "No Ra".” kata No Ra bahagia, Soon Nam melonggo dirinya
juga bisa memanggil nama bukan dengan panggilan apapun.
Keduanya
lalu keluar ruangan bersama, Soon Nam memberitahu mereka akan mengambil satu
gambar saat dalam perjalanan dan satu saat
makan. No Ra pun menunjuk kantin mahasiswa di arah yang berlawanan
dengan mereka. Soon Nam pikir mereka bisa mencoba kantin didekat perpustakaan.
No Ra panik melihat jam tanganya.
“Bisakah
kita pergi ke kantin lain? Aku tidak terlalu suka makan siang tradisional, Aku
akan membeli untuk makan siang.” kata No Ra
“Di klub
kami, senior yang selalu mentraktir. Yang mau di makan oleh junior akan di
belikan oleh senior. Kau bisa mencoba nomor dua, babi dan nasi.” jelas Soon Nam
lalu berjalan lebih dulu. No Ra takut apabila nanti bertemu dengan Min Soo.
Hye Mi
terlihat lesu karena Min Soo tak bisa makan siang dengannya, ia berpikir
pacarnya itu tak mencintainya. Temanya pikir Hye Mi terlalu mendramatisir
karena Min Soo hanya tak bisa makan siang bersama. Teman yang lainnya merasa itulah namanya
cinta pada pandangan pertama semua harus bertemu setiap hari.
“Aku
tidak bisa menulis ketika ia berada di perpustakaan. Saat pagi, kami hanya saling
menyapa sekali, lalu Setelah makan siang dan makan malam dan sebelum tidur.”
cerita Hye Mi sedih
“Benarkah?...
Hye Mi, ternyata hatimu baik lebih dari yang aku lihat.” komentar temanya yang
merasa Min Soo terlalu dingin
“Dia
sangat terkenal di kampus karena sombongannya dan Aku seharusnya tidak
membawanya ke perpustakaan.” keluh teman satunya.
“Ketika
kita bersama, Aku merasa sepertinya dia menyukaiku dan sangat baik padaku.”
cerita Hye Mi sambil menopang kepalanya.
Temanya
menyarankan Hye Mi untuk tanyakan langsung pada Min Soo apakah ia menyukainya.
Hye Mi menengaskan bahwa cinta harus dirasakan melalui tindakan bukan kata-kata
lalu melihat pesan dari temannya bahwa mereka ada tugas bersama, Hye Mi pun
meminta untuk bertemu di air mancur dekat perpus.
Sang Ye
yang baru selesai makan, sedikit terkejut melihat No Ra dan Soon Nam selfie
bersama sebelum makan. No Ra lalu memanggil Soon Nam “Sunbae” mengucapkan
terimakasih. Sang Ye dengan sengaja pindah tempat duduk untuk mendengarkan
pembicaraan keduanya.
“Aku berterimakasih
karena waktu Hari itu ruang kuliah berubah.” kata No Ra
“Ah...
kau sudah tau. Itu bukan masalah besar.” ucap Soon Nam
“Dan juga
Terima kasih telah mau menerimaku masuk ke klub, Senior.” kata No Ra, Soon Nam
pun meminta supaya No Ra bisa mulai latihan nanti pada pukul lima.
Sang Ye
dengan penuh semangat masuk ke dalam ruangan memberitahu bahwa Ha No Ra melakukan foto selfie dengan Na Soon
Nam, bahkan sekarang No Ra sudah gabung dengan club dance Bounce. Hyun Suk
mengejek Sang Ye itu sekarang mata-mata.
“Aku
mencoba memata-matai mereka.” ucap Sang Ye, Hyun Suk melihat Sang Ye sedang
bersenang-senang sekarang
“Aku
merasa bangga. Dia tak punya waktu lagi, tapi masalah Profesor Sung teratasi,
bahkan bisa bergabung di klub. Yang lebih disyukuris lagi, dia sudah berdamai dengan
Park Seung Hyun. Aku melihat,Dia hidup seperti seorang mahasiswa sesungguhnya”
cerita Sang Ye
Hyun Suk
pun merasa No Ra sudah bisa merasakan kehidupan kampus. Sang Ye pun bertanya
apakah Hyun Suk tak ingin memberitahu Woo Chul tentang penyakit istrinya, Hyun
Suk pikir menurutnya apa yang dipilih No Ra itu sudah terbaik untuknya.
Sang Ye
pikir saat akan meninggal keingiannya seharusnya bisa bersama suaminya. Hyun
Suk menegaskan dirinya hanya ingin No Ra pergi dengan hati damai dan
satu-satunya cara adalah melakukan yang diinginkan. Sang Ye mencoba mengerti,
tapi memberitahu Hyun Suk bahwa Wanita ingin melakukan segala sesuatu dengan
orang yang dicintainya.
Hye Mi
melakukan tugas bersama dengan mengambil gambar dengan pasangan, Min Soo yang
baru keluar perpus melihat Hye Mi yang foto mesra dengan tidur diatas paha sang
pria, ia pun berteriak memanggil Hye Mi
Keduanya
berdiri saling menatap sinis dan beberapa anak kampus melihat keduanya. Min Soo
menyindir merasa sangat terkesima. Hye Mi memberitahu bahwa yang dikerjakan
tadi adalah tugas kampus dan bohongan. Min Soo tak percaya bahwa tadi hanya
bohongan. No Ra yang baru selesai makan kaget melihat Min Soo yang berbicara
dengan Hye Mi.
“Jika
tidak ada perasaan di sana, maka tentu saja itu bohongan. Aktor beradegan ciuman
dan beradegan ditempat tidur sepanjang waktu.” jelas Hey Mn
“Apakah
kau seorang aktris? Mana bisa sepasang kekasih mengikuti perkuliahan seperti
itu?” teriak Min Soo marah
“Ini
tidak seperti itu! Kau harus belajar tentang perbedaan pria dan wanita. Jadi
kau mau berganti pasangan dalam berlatihan.
”Apa itu berkencan dan apa perbedaan jenis kelamin?" "Siapa orang
yang pantas untukku?"” jelas Hye Mi
Min Soo
tak percaya dengan berbaring dipangkuan pria itu hanya untuk belajar, padahal
Hye Mi itu miliknya. Hye Min mengatakan menoba hal itu karena tak bis melakukanya dengan Min Soo,
wajah Min Soo terlihat binggung.
“Kita
berada di satu kampus.Namun, kau dan aku tidak bisa berbuat apa-apa di kampus.”
jelas Hye Mi, Min Soo pikir Hye Mi bisa mengerti keadaanya lalu menyuruhnya
keluar dari kelas itu, Hye Mi langsung menolak dengan tegas.
“Kau bisa
mengubah status pertemanan sebanyak tiga kali! Apakah kau akan terus-terusan
mempermainkan orang lain?” terik Min Soo
“Kau
selalu melakukan apa yang kau inginkan. Sekarang, Aku ingin melakukan semua
yang aku inginkan. Ada yang tak bisa aku lakukan dan tak pernah aku alami saat
awal kuliah. Rapat, rencana, pergi ke klub, Hongdae, Kyungri dan, jalan-jalan,
minum.Jadi aku akan melakukannya, bahkan jika itu sendirian. Aku mengalami
semua itu waktu di SMU, aku pikir setelah kuliah aku bisa melakukan suatu
pesta.” jelas Hye Mi
Min Soo
pikir Hye Mi melakukan itu dn mereka ingin putus. Hye Mi merasa dirinya itu
tidak menjadi salah satu bagian rencananya, selama ini hanya menunggu dan
sangat menyukai serta merindukanya, tapi menurutnya sekarang sudah tak bisa
melakukanya lagi. Min Soo berpikir mereka akan putus
Hye Mi
menyuruh Min So pergi saja karena sudah waktuny pergi ke perpustakan lalu pamit
pergi karena sudah ada kuliah. Min Soo berteriak menyuruh Hye Mi berhenti dan
mengatakan bisa melakukan semuanya, lalu mengandeng Hye Mi pergi bersama. Semua
yang melihat keduanya langsung bertepuk tangan. No Ra yang melihat anaknya sudah tumbuh
menjadi seorang pria.
Sang Ye
tak sengaja berpapasan dengan Woo Chul lalu terlihat kasihan karena suaminya
itu tak tahu bahwa istrinya sedang sekarang, akhirnya ia memanggil Woo Chul
“Ini
tiket untuk Massa Maren. Semua terjual habis dalam waktu 30 menit. Akan ada
yang mau datang ke rumah, jadi aku tidak bisa pergi kemana-mana.” ucap Sang Ye
memberikan tiket
“Mengapa
kau menyerahkan padaku? Kau harus menyerahkan kepada Produser Cha.” pikir Woo
Chul
“Dia
sudah melihatnya. Aku mendapat tiket ini dari dia, pergilah dengam sesorang
yang terspesial.” kata Sang Ye lalu pamit pergi. Woo Chul berpikir tiket itu
sebuah keberuntungan yang tak terduga.
Seo Won
memperkenalkan No Ra sebagai angota baru di club dance, No Ra sebagai Junior
memperkenalkan diri sebagia mahasiswa jurusan sastra angkatan pertama. Semua
pun memberikan tepuk tangan, Seo Won menyuruh anggota untuk melakukan pemanasan
dan No Ra yang tak membawa baju ganti jadi bisa mengikuti dari pinggir saja.
No Ra
mengikuti gerakan walaupun perlahan karena pakaian yang digunakan tak nyaman,
Soon Nam melihat No Ra yang ikut mengerakan tubuhnya lalu bisa langsung
terlihat lincah. No Ra pun terlihat bahagia karena bisa kembali menari seperti
waktu SMA.
Min Soo
yang sedang melewati lorong club kaget melihat ibunya yang sedang memberikan
hormat pada seniornya setelah berlatih dance dan langsung bersembunyi dibalik
lemari.
Sementara
Woo Chul kembali kerumah bersama Yi Jin dengan mempersiapkan kopi mocca. Yi Jin
pun ingin mengajukan pertanyaan psikologi yaitu “Ketika seseorang memintamu untuk melakukan apa yang di suka, apa itu berarti
mereka saling menyukai?”
Woo Chul
tak bisa langsung menjawab karena anaknya yang menelp. Min Soo panik
memberitahu bahwa melihat ibunya ada dikampus. Woo Chul kaget dan meminta supaya
anaknya tenang. Setelah itu memutuskan untuk pergi menemui anaknya, Yi Jin
terlihat binggung dengan keadaanya.
Woo Chul
masuk ke dalam mobil, kembali memikirkan yang terjadi apabila berada dikampus. No
Ra berlari memanggilnya “Ayah Min Soo” tapi Woo Chul hanya bisa melonggo karena
dibelakangnya itu adalah Yi Jin yang berdiri juga dan ia berada
ditengah-tengah. Akhirnya ia menelp No Ra menyuruhnya segera pulang.
No Ra
mendatangi ruangan suaminya, Woo Chul dengan bertolak pinggang membahas No Ra
yang masuk kampus Universitas Woocheon dan sudah mengkonfirmasi langsung ke
pihak Universitas, jadi No Ra tak bisa mencoba mencari alasan. No Ra
membenarkan hal itu
“Apakah
kau sudah gila? Apakah yakin kau adalah seorang ibu? Min Soo mengatakan ia
membenci hal ini, namun kau masih kuliah di sana. Kau bilang kau tidak akan
pergi kuliah. Bukankah kau sudah melanggar perkataanmu sendiri? Bagaimana kau
bisa menipu kami dan pergi ke Universitas Woocheon?” kata Woo Chul mengomel
“Aku
minta maaf karena tidak bisa
memberitahumu.Itu bukan waktu yang tepat untuk memberitahumu.” kata No Ra
Woo Chul
menyuruh No Ra untuk segera berhenti, No Ra menanyakan alasan dirinya harus
berhenti. Woo Chul mengingatkan sebelumnya No Ra mengatakan tak ingin pergi. No
Ra ingat tapi sekarang baru saja memulai perkuliahan. Woo Chul pun menanyakan
alasan No Ra yang membuat perjanjian untuk menunda percerian selama 3 bulan.
No Ra
merasa Woo Chul yang menulisnya, Woo Chul berdalih bahwa No Ra yang menanda
tanganinya. No Ra pikir saat mereka ke pengadilan maka itu akan menjadi surat
cerai mereka. Woo Chul menegaskan bahwa walaupun No Ra kuliah tetap tak akan
mengubah keputusanya. No Ra menegaskan bukan itu alasanya.
“Jika
tidak ada kaitannya denganku, mengapa kau memaksa ingin pergi kuliah?” teriak
Woo Chul
“Mengapa
kau tidak suka kalau aku pergi kuliah?” tanya No Ra
“Kita tak
perlu membahas hal itu. Mari kita atur acara perceraian kita, Ayo kita bercerai.”
kata Woo Chul
“Aku sudah
memikirkannya. Mengapa kita harus bercerai secara hukum? Kita bisa hidup
seperti Sartre dan Beauvoir. Sejak 4 September 2013 sampai sekarang...kita
telah hidup sebagai pasangan yang terpisah, sekarang telah berjalan selama satu
tahun setengah .Kau merasa tidak nyaman?” kata No Ra
Woo Chul
berteriak memanggil nama No Ra, lalu No Ra menegaskan akan memberikan
kebebasan. Woo Chul pikir ia harus pergi ke pengadilan dengan membawa surat
keputusan. No Ra merasa Masa perjanjian masih tersisa 3 bulan. Woo Chul bertanya
apa yang akan dilakukan dalam waktu 3 bulan.
Min Soo
memanggil ayahnya bertanya apakah ibunya sedang bersamanya, Woo Chul berbisik
menanyakan apa yang akan dilakukannya dengan Min Soo sekarang. No Ra memutuskan
akan berbicara dengan Min Soo lalu keluar dari ruangan.
No Ra
mengingat sebelumnya melihat Min Soo yang ada dilorong club lalu keduanya
sama-sama menghindar. Min Soo sedang berbaring dengan wajah cemberu ketika No
Ra masuk ke dalam kamar. No Ra tahu anaknya marah, Min Soo tak percaya ibunya
itu ada dikampus bahkan ikut dalam club.
“Aku tahu
kau harus bertahan dengan rasa malu karenaku. Dan aku tahu itu sebabnya kau
tidak menyukaiku.” ucap No Ra
“Jangan
bilang kau tak tahu apa-apa. Kau tahu, tetapi kau diam-diam pergi ke kampusku?”
kata Min Soo dengan nada tinggi
“Aku
tidak suka kita berada di kuliah di kampus yang sama. Tapi Aku pikir kau akan
di terima di Universitas Yeonshin. Dan aku pikir tidak di terima di Universitas
Woocheon. Tapi, ternyata kau tidak diterima di Yeonshin dan diterima di
Woocheon. Aku juga terlambat masuk ke Woocheon” cerita No Ra
“Aku tidak
ingin mendengar alasan apapun.” tegas Min Soo
No Ra meminta
maaf karena memutuskan tidak akan berhenti, lalu mengajukan satu pertanyaan
yaitu alasan dirinya harus berhenti kuliah, selain tak merasa nyaman. Ia pun
memiliki sebuah solusi, akan pura-pura tidak mengenalnya dan bisa mengabaikan
satu sama lain.
Min Soo
merasa itu tak masuk akal, No Ra pun berjanji tak akan memberitahu bahwa ia
adalah ibu dari Min Soo bahkan dikampus tak ada yang tahu kalau ia sudah
menikah jadi mereka bisa menjalani hidup seperti biasa. Min Soo masih terdiam,
No Ra memberitahu bahwa masuk kuliah itu sesuatu yang sangat penting dalam hidupnya
dan merasa tak melakukan sesuatu yang salah.
“Apa yang
akan kau lakukan, pergi ke kuliah dengan usiamu sekarang? setelah itu kau tidak
akan mendapatkan pekerjaan.” kata Min Soo
“Aku akan
tahu setelah kuliahku selesai dan ingin melakukan di masa depan. Apakah aku
ingin terus kuliah atau tidak, jadi akan tahu jika aku melakukannya.” jelas No
Ra yang terdengar lemah lembut
“Aku
tidak bisa pergi ke kampus denganmu, Bu!” tegas Min Soo, No Ra memilih untuk
keluar dari kamar
Min Soo
berteriak mengancam akan berhenti, No Ra melihat Woo Chul, memilih untuk masuk
ke dalam kamar. Min Soo keluar dari kamar bertanya pada anaknya, mengapa ibunya
elakukan hal itu.
“Ibumu
menjadi lebih tegas daripada yang aku pikirkan. Aku akan mencoba untuk
berbicara dengannya, jadi kau masuk sana.” kata Woo Chul menenangkan anaknya.
Woo Chul
mencoba masuk ke dalam tapi No Ra sudah sudah menguncinya dari dalam. Ia
mencoba mengetuk tapi No Ra hanya diam didalam kamar karena menyadari selama
ini hidupnya tak pernah untuk dirinya sendiri.
No Ra
keluar dari kamar melihat Woo Chul dan Min Soo sudah duduk diruang TV menunggunya,
dengan santai ia pamit pergi ke kampus dan kembali nanti. Woo Chul mengejek No
Ra yang buta tak melihat anaknya itus sengaja duduk bahkana belum pergi perpustakaan.
“Jangan
lewatkan setiap mata kuliah.” kata No Ra berjalan keluar dari rumah
“Aku akan
pulang setelah perkuliah berakhir. Kita bertemu di rumah pukul 6 ...” ucap Woo
Chul tapi terhenti karena No Ra sudah keluar dari rumah, lalu mengajak anaknya
untuk pergi kuliah.
No Ra
memasukan beberapa buku ke dalam loker, Hyun Suk yang melihat wajah No Ra
terlihat kurang sehat. No Ra mengaku dirinya hanya kurang tidur.
“Seorang
istri profesor tidak perlu membayarnya untuk membantuku keluar dari pekerjaan.
Ini adalah tiket pertunjukan Massa Maren,yang terjual habis, tapi aku berhasil
mendapatkan tiketnya.,,Pastikan untuk pergi menontonnya, karena sulit untuk mendapatkannya lagi.”jelas Hyun
Suk menyerahkan tiket pada No Ra lalu pamit pergi.
Woo Chul
yang mengantar Min Soo meminta untuk melupakan mengenai ibunya dan lebih fokus
pada kuliahnya, lalu berjanji akan mencoba menyakinkanya nanti malam. Min Soo
mencoba mengerti lalu turun dari mobil.
No Ra
baru keluar melihat Min Soo begitu juga Min Soo tapi berpura-pura tak saling
mengenal dengan mengacuhkanya, Woo Chul yang melihat dari mobil kaget melihat
No Ra yang berpura-pura tak mengetahui anaknya sendiri. Min Soo dengan kesal
berjalan ke dalam kelasnya.
Hyun Suk
melihat No Ra yang berpergi, Woo Chul masih didalam mobil melihat Hyun Suk yang
terus memandangi No Ra yang berjalan pergi.
Hyun Suk
baru masuk ke dalam ruangan dikampus, melihat Woo Chul sudah ada disana. Woo
Chul bertanya apakah Hyun Suk sudah tahu bahwa No Ra adalah seorang mahasiswa
di Universitas Woocheon. Hyun Suk membenarkan lalu duduk dikursina.
“Lalu,
kau sudah tahu jika aku adalah suaminya No Ra?” tanya Woo Chul
“Aku baru
mengetahuinya saat itu, bahwa kau suaminya No Ra, mengerti?” ucap Hyun Suk, Woo
Chul mengingat pertemuan saat kantornya.
“Lalu,
mengapa tidak kau ceritakan tentang No Ra yang pergi kuliah? Ketika kau mengajak
dia membantu pekerjaanmu, Kenapa kau tidak memberitahu?” kata Woo Chul
“Mengapa
aku harus memberitahu? Maksudku itu... No Ra adalah temanku dan Aku membantu
temanku. Aku mendengar kau melarang No Ra pergi kuliah. Mengapa kau melakukan
itu?” ucap Hyun Suk
Woo Chul
hanya bisa diam, Hyun Suk pun mendengar bahwa Woo Chul tak ingin No Ra yang
menderita hanya menjadi ibu rumah tangga dan menurutnya No Ra saja yang
menderita. Woo Chul pikir itulah hubungan dirinya dengan sang istri. Hyun Suk
menegaskan dirinya tak tertarik dengan cerita kehidupan pernikahannya dengan No
Ra tapi No Ra adalah yang bikin dirinya tertarik.
Woo Chul
berjalan masuk ke dalam ruanganya, berpikir apabila Yi Jin tahu akan menjadi
masalah besar tapi betapa terkejutnya saat masuk ke dalam ruangan Yi Jin sudah
ada disana. Ia panik karena seharusnya Yi Jin tak melakukan hal ini.
“Kau
benar. Mengapa aku memutuskan untuk melakukan hal yang tidak seharusnya aku
melakukan? Sekarang, kau tahu mengapa?” ucap Yi Jin, Woo Chul bertanya apakah
ada yang terjadi
“Dari
calon suamiku...Aku sering mencium hidup pria yang sudah menikah. Mengapa aku
merasa bahwa kau sedang terburu-buru hari ini?” kata Yi Jin
Woo Chul
pun seperti binggung, lalu melihat tiket yang terselip tiket diatas mejanya. Yi
Jin merasa perlu tahu karena selama 3 tahun, baru pertama kalinya merasakan hal
seperti ini. Woo Chul mengatakan akan memberitahu alasanya pada jam 6 malam
nanti.
Yoon
Young melihat No Ra hanya diam saja menyuruhnya untuk makan yang banyak. No Ra
tak percaya bahwa suaminya bisa dengan cepat mengetahui hal itu. Yoon Young
menanyakan kemana No Ra si pemberani yang selama ini dikenalnya. No Ra
menceritakan akan berpura-pura tak mengenal Min Soo saat ada dikampus.
“Jadi,
kau bolos kuliah? Kau harus punya sandaran. Jika kau menyatakan perang, maka Kau
harus siap tempur.” Yoon Young melihat No Ra belum makan.
“Aku
minta maaf, karena terus mengganggumu.” ucap No Ra
“beberapa
tahun terakhir... Sebelum kau memutuskan untuk kuliah Kau emang sudah sering
mengangguku. Tapi, melihat versi terbaru dari Ha No Ra tidak begitu buruk.”komentar
Yoon Young
No Ra
berpikir dirinya terlihat frustasi untuk pergi menonton, Yoon Young rasa
seharusnya No Ra itu pergi menonton denganya, karena bisa melihat karya Hyun
Suk iu sudah super sukses. No Ra sudah tahu bahwa jam 6 nanti mereka akan
bertengkar, lalu pesan dari Woo Chul datang mengatakan tak bisa pulang
dikarenakan perubahan jadwal pertemuan. Dengan wajah senyuman, No Ra membaca
pesan dari Woo Chul. Yoon Young pun menyuruh
No Ra berangkat lebih dulu dan ia akan menyusul.
Hyun Suk
sedang berkerja di ruangannya, melihat Sang Ye yang datang bukan menonton
bersama ibunya. Sang Ye dengan senyumanya memberitahu bahwa tiketnya sudah
diberikan pada Woo Chul. Hyun Suk kaget.
“Aku
pikir dia akan pergi dengan istrinya, jika aku memberikannya pada mereka. Ha No
Ra bisa mengunakan untuk menari.” cerita Sang Ye
“Mengapa
kau melakukan itu?” teriak Hyun Suk lalu buru-buru keluar dari ruanganya, Sang
Ye binggung melihat Hyun Suk terlihat sangat marah.
Hyun Suk
keluar dari kantornya mencoba menelp No Ra tapi tak diangkat, akhirnya ia
menelp Yi Jin menanyakan keberadanya, apakah ia sedang ada dikampus. Yi Jin
yang menutupi wajah dan kacamatanya mengatakan sedang ada diluar untuk makan
malam untuk bertemu dengan seseorang.
Woo Chul
menjemputnya yang sudah menunggu di pinggir jalan, lalu memberikan tiket nonton
pada Yi Jin menceritakan terjadi masalah antara anak dan istrinya jadi membuatnya
sedikit terganggu, maka dengan sengaja menyiapkan malam yang khusus dengan
memberikanya sebuah tiket.
“Aku
harap kau tahu bagaimana perasaanku.” kata Woo Chul
“Jadi... Kau
mempersiapkan acara ini?” ucap Yi Jin seperti terharu mendengarkanya.
Hyun Suk
mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi sambil meninggalkan pesan pada No
Ra agak menelpnya setelah membaca pesan darinya. No Ra masuk gedung mencari di
papan tempat duduk yang tertera dalam tiketnya, tak jauh dari sana Woo Chul
datang dengan Yi Jin menanyakan pada petugas penjaga tiket.
Akhirnya
Hyun Suk sampai di gedung melihat Woo Chul yang berjalan bersama Yi Jin, lalu
berusaha mencari No Ra. Sementara No Ra berjalan sendirian menyusuri lorong,
dan melihat suaminya sedang berdiri didepan toilet. Ketika ingin mendekat No Ra
melihat seorang wanita yang keluar dan Woo Chul dengan senyuman dan perhatian
merapihkan baju Yi Jin.
bersambung ke episode 6
Aarrrgghhhh....
BalasHapusDrama ini cukup makjang, bikin gemeeessss...
No ra-ssi.... buruan deh cere sm wo chul.
Nikmati hidupmuuu....
Para ibu tu emang gt yak... siap ngorbanin kepentingannya demi keluarga. Hiks...
Buat para emak di luar sana... hwaiting!!!! Qt pun berhak bahagia :)
Makin mendebarkan huft semoga dengan ini
BalasHapusNora bisa lebih menghargai dirinya sendiri dan menikmati hidupnya
Thanks sinopsisnya mbak dyah keep writing
Lanjut mbak dee...aku yg udah jadi ibuk2 terasa banget sedih bacanya...keep fighting....
BalasHapusAkhirnya saya buka mulut disini... maafkan saya yang jadi silent readers selama ini ,,,gamawo,semangat buat yg nulis...duh saya gemes sm min soo yg kaya gak ngakuin ibunya.. bahkan gak peduli.. ihhh *tapi minsoo unyu bangettt
BalasHapusOu... Ou... Ou... Mantap si wocul
BalasHapusPengen liat reaksinya nora di rumah nanti
Hajaaaaar.. Greget bngt hiks hiks hiks
BalasHapusGa sabar liat wocul yg ketauan selingkuh...Ditunggu kelanjutannya..ttp semangat..
BalasHapus