Di malam
hari, Ha Ri menjelaskan bentuk-bentuk Jeans, sambil memberikan tips bahwa orang
yang pendek cocok dengan skinny Jeans lalu menjelaskan Jeans dengan bagian
lebar itu adalah bell-bottomed pants karena bentuknya sepeti lonceng dan trend
di tahun 2015 adalah yang selalu dipakainya setiap hari
Hye Jin
terus belajar mengingat-ingat istilah semua yang berhubungan dengan kecantikan
dan fashion didalam bus, tapi lama kelaman matanya tertutup karena kelelahan
dan tersadar dengan mata melotot membaca semua yang ada didalam majalah.
Ha Ri
mengetes Hye Jin dengan mengangkat salah satu alat make up. Hye Jin dengan
lancar bisa menyebut “Screw brush” lalu “Penjepit bulu mata, Highlighter Pensil
ali, Maskara, Lip tint, Blush on”
Keduanya
sudah duduk diluar cafe, Ha Ri menunjuk salah satu perempuan yang berjalan
didepan mereka, menyuruh Hye Jin menjelaskan pakaian tersebut. Hye Jin dengan
mudah menjawabnya.
“Fedora
bertepi lebar dengan kaus bercorak bunga Dan rok tembus pandang unbalance,
Serta spangle clutch lalu sepatunya Boot bertali!” ucap Hye Jin, keduanya
tampak sangat gembira.
Nyonya
Kim menuruni tangga melihat baju dan rok yang dipegang Joon Wo menurutnya itu
bukan seperti Most lalu menyuruh Joon Wo mengambil Fringe Skirt. Hye Jin dengan
cepat mengambil rok tersebut dan memberikan, Joo Young binggung melihat Hye Jin
yang bisa dengan cepat membawanya.
Joon Mo
pun mencocokan bagian atas dan bawah pakaian, Nyonya im meliaht pakaian itu
sudah seperti most. Joo Young pun akan melakuan seperti perintah Nyonya Kim,
lalu Nyonya Kim mengedipkan matanya pada Hye Jin lalu pergi meninggalkan
ruangan. Sung Joon lewat tapi tetap memalingkan wajahnya dan pergi, Hye Jin
mengubar senyumnya karena bisa memperlihatkan kehebatanya pada Sung Joon.
Rapat
kembali diadakan Joo Young pikir mereka
tidak boleh melewatkan tampilan Hepburn selama tahun 40 - 50an seperti Capri
pants, sepatu balet dari film Sabrina, gaun tembus pandang hitam dan kacamata dari
film Breakfast at Tiffany's. Hye Jin dengan lancar mengetik tanpa wajah
melonggo seperti sebelumnya.
“Aku mendengarnya!
Aku dengar semuanya! Aku dengar semua bahasa alien sekarang!” gumam Hye Jin
lalu menjerit Yiheee..... seperti suara michael Jackson.
Semua
yang ada di ruangan terdiam dan melonggo melihat kearah Hye Jin, Sung Joon pun
mengomel karena Hye Jin malah menjerit Yi Hee. Shin Hyuk pun kembali mencoba
menahan tawanya.
Sung Joon
membaca laporan rapat yang dibuat Hye Jin lengkap dengan grafik, didalam hati
Hye Jin bergumam bahwa Sung Joon tidak menemukan kekurangan dan semuanya
sempurna. Sung Joon pun menyuruh Hye Jin keluar.
Hye Jin
penuh bahagia memutar badanya keluar tapi map file malah menyenggol beberapa
berkas diatas meja. Akhirnya ia pun merapihkanya dan keluar dengan nada
penyesalan karena semuanya seharusnya sempurna.
Shin Hyuk
tiba-tiba mengeser bangkunya dan mendekatkan wajahnya mengajak Hye Jin
melakukan sesuatu. Hye Jin binggung, Shin Hyuk pikir Hye Jin sudah lupa dengan
janjinya untuk membelikan hotdog, Hye Jin mengatakan tak punya niat untuk
membelikanya.
“Aku yang
mau. Aku tahu tempat Tteokbokki yang paling enak di depan. Mau ke sana?” ajak
Shin Hyuk, Hye Jin menolak dengan tegas
“Kalau
begitu begini saja. Aku akan makan sendiri. Beri uangnya padaku.” pinta Shin
Hyuk, Hye Jin mengeluarkan dompetnya untuk memberikan 3 ribu Won.
Shin Hyuk
kesal karena Hye Jin tak bisa diajak bercanda dan membuatnya malu, lalu
menemukan satu koin dalam dompet, dan mengajaknya melakun undian, apabila
kepala yang muncul maka Hye Jin yang bayar, tapi kalau ekor tidak perlu bayar.
Hye Jin
binggung kenapa ia harus melakukanya juga, Hye Jin tak peduli bertanya kepala
atau ekor, Hye Jin dengan cepat memilih kepala, ternyata yang keluar adalah
ekor, Hye Jin berteriak tak terim sampai semua orang menutup kuping.
Shin Hyuk
memberitahu dalam uang koin, Angka itu kepala dan Jenderal itu ekor. Hye Jin
merasa Jenderal Lee Soon Shin itu kepala dan angka itu ekor. Shin Hyuk bertanya
apakah Hye Jin sudah mengkonfirmasi lewat hukum atau tim penguji. Hye Jin pun
terdiam, Shin Hyuk tetap memint traktir makan toppoki di depan kantor.
Hye Jin
memberikan berkasn pada Joo Young yang sedang mengetik, Joo Young bertanya
apakah ia sudah melihat email yang di kirim untuk mentraslatenya. Hye Jin
menjelaskan Sambil meneliti, menemukan lebih banyak sumber yang berkaitan, jadi
mencoba terjemahkan juga jadi harap itu bisa membantu.
Joo Young
memuji Inderanya itu berfungsi juga dan mengucapkan Terima kasih lalu menyuruh
Hye Jin mengembalikan buku-buku itu saat pulang kerja. Hye Jin mengerti tapi
akhirnya kembali lagi bertanya kemana ia harus mengembalikan buku itu.
Hye Jin
mengembalikan buku ke perpus dan tak percaya melihat di dalam kantornya itu
memiliki sebuah perpus yang cukup besar. Sung Joon yang sudah diparkirn
memberitahu pada Hye Jin akan berangkat.
Ha Ri
yang menyetir mobil meminta Sung Joon untuk menundnya selama dua jam karena
punya janji yang lain tapi melupakanya. Sung Joon mengerti dan akan menunggunya
nanti lalu kembali masuk ke dalam gedung
Hye Jin
masih melihat buku-buku yang banyak dan terjejer rapih, melihat ada buku cerita
berjudul “Mencari gambar tersembunyi” dengan senyuman bahagia mengingat buku
itu dari percetakannya Ayah dan dulu sering membacanya.
Di
samping rak, Sung Joon berjalan melihat salah satu buku yang bergambar lukisan.
Ponsel Hye Jin tiba-tiba berdering, Shin Hyuk merengek karena Hye Jin yang lari
padahal sudah berjanji untuk mentraktirnya. Hye Jin pun buru-buru menaruh buku
kembali dan segera pergi. Sung Joon berjalan dan menemukan buku yang sama
sambil tersenyum mengingat kenanganya dengan Hye Jin.
Di dalam
rumah yang cukup besar dan luas, Ha Ri masuk ke dalam, ibunya sudah duduk menunggunya lalu memperlihatkan kotak
kado untuk memberikan pada ayahnya sebagai hadiah, dan mengejek Ha Ri itu masih
putri dari suaminya.
Ketika
dimeja makan, Ha Ri memberikan hadiah pada ayahnya sebuah ikat pinggang sebagai
hadiah ulang tahunya. Ayahnya pikir Ha Ri tak perlu repot-repot, Ha Ri
memberikan penekanan bahwa ia masih anak dari ayahnya dan melirik ibunya yang
terlihat sinis.
Ayahnya
merasa dengan Ha Ri sering pulang kerumah sudah seperti hadiah untuknya, lalu
ponselnya berdering, Presdir Jin menelpnya. Tuan Min menyuruh keduanya makan
lebih dulu karena pasti akan lama menerima telp lalu meninggalkan meja makan.
Ibunya
menyindir Ha Ri yang tak memiliki waktu membalas sms tapi punya waktu untuk
membeli hadiah, Ha Ri menegaskan prinsipny melakukan sesuatu yang harus
dilakukan. Ibunya kembali mengejek Ha Ri yang pandai bergaul khusunya dengan
pria.
“Aku
mendengar beberapa pria mengajakmu keluar dan kaupergi ke hotel untuk senang-senang. Melihatmu bermain-main
seperti itu, bukankah pilihanmu terlalu mencolok? Yah, dari mana sifatmu itu?”ejek
Ibunya
“Aku
merayakan ulang tahun dengan teman-temanku.” jelas H Ri
“Tempat
itu adalah hotel milik teman Ayahmu dan Tempat fitness dan spa di sana ada
banyak yang aku kenal. Kalau kau mau main-main, bisa kau melakukan tindakan
yang benar? Setidaknya kau harus mematuhi aturan agar aku bisa mengatur ekpresi
wajahku.” ungkap Nyonya Hang
“Kalau
kau melunak seperti ini, harusnya bisa kau lakukan dengan lebih tenang. Kalau
begitu kau pasti pasang beberapa ekspresi. Kali ini apa kebanyakan Suntikannya?” ejek Ha Ri menunjuk wajah
Nyonya Hang
“Dengan
sikap kasar dan tingkah murahan itu, sepertinya bukan hanya tampangmu, tapi
juga kepribadianmu, sangat mirip Ibumu.” balas Nyonya Hang
“Dengar.
Kau tahu apa soal Ibuku? Memangnya kau siapa?” teriak Ha Ri sambil berdiri.
Tuan Min
datang berteriak menanyakan sedang apa keduanya, Ha Ri mengadu bahwa wanita
yang ada didepanya berbicara buruk tentang ibunya, Tuan Min langsung menampar
anaknya, Nyonya Hang dan Ha Ri kaget.
“Kau
panggil dia "wanita ini"? Sekarang juga minta maaf. Cepat minta maaf!”
perintah Tuan Min berteriak
“Aku
melakukan kesalahan. Kalau kau mau memaafkanku, aku akan sangat berterima
kasih.” ucap Ha Ri dengan menahan air matanya lalu menurutnya sudah cukup dan
pamit pulang. Nyonya Hang hanya terdiam, Ha Ri berada didepan rumahnya mencoba
menelp Hye Jin,tapi tak diangkat.
Hye Jin
ternyata mengeletakan ponselnya diatas meja kaki lima, Shin Hyuk mengeluh Hye
Jin yang pergi buru-buru saat pulang, Hye Jin pikir Shin Hyuk tak perlu
mengeluh karena sekarang sudah mentrakirnya. Shin Hyuk menusuk toppoki tapi
terlihat kesal karena toppikinya terjatuh dan mengotori pakaianya.
“Jackson,
boleh aku makan eomuk? Aku bakalan menyesal kalau tak sampai memakannya.?”
tanya Shin Hyuk sambil memeluk Hye Jin untuk merayu.
“Pengganggu
sialan ini selalu minta lebih.” umpat Hye Jin memalikan wajahnya lalu
mengizinkan Shin Hyuk mengambilnya.
Shin Hyuk
mengucapkan terimakasih dan langsung memakanya, tapi menjerit karena lidahnya
kepanasan dan merasa segar setelah memakan kimchi lobak, Hye Jin mengerutkan
dahi melihat tingkah Shin Hyuk yang berlebihan. Shin Hyuk pikir Hye Jin
melihatnya karena ada sesuatu diwajahnya.
Hye Jin
mengelengkan kepala lalu mempersilahkan Shin Hyuk makan kembali, lalu bertanya
apakah tiap hari Shin Hyuk makan Mie cup instan, sosis, dan kimbap segitig saja.
Shin Hyuk merasa seorang Pria yang hidup sendirian bisanya dan selalu makan
seperti itu.
“Jadi kau
hidup sendirian? Bagaimana dengan rumahmu?” tanya Hye Jin, Shin Hyuk yang
mengambil kuah malah menumpahkan ke baju Hye Jin.
Hye Jin
menjerit karena panas, Shin Hyuk panik mengambil tissue, meminta maaf dan
mengelapnya tapi bagian yang panas itu ada dibagian dada. Hye Jin mencoba menolaknya tapi Shin Hyuk tetap tak enak hati
untuk mengelapnya, keduanya masih adu mulut. Ponsel Hye Jin bergetar pesan Ha
Ri masuk “Lagi di
mana? Aku ingin kau menemaniku sekarang.”
Sung Joon
datang ke restorang tempat atas nama Kim Hye Jin, sementara Ha Ri malah duduk
di sebuah bar untuk minum wine sendirian. Sung Joon masih menunggu Hye Jin ( Ha
Ri) di restoran sambi meminum air putih, sambil menghela nafas melihat jamnya
karena sudah molor dari waktu janjian mereka. Ponselnya berdering, Sung Joon
bertanya keberadan Hye Jin lalu matanya melotot kaget mengetahui keberadaan Hye
Jin ( Ha Ri)
Shin Hyuk
merasa sangat kenyang karena makan satu piring penuh lalu berkomentar dengan
senang hati menerima traktiran dari Hye Jin kembali. Hye Jin mencoba tersenyum
lalu memberitahu akan naik bus dari halte dan bertanya Shin Hyuk akan naik apa.
Shin Hyuk memukul perutnya yang kekenyangan jadi akan jalan kaki pulang ke
rumah.
Hye Jin
pun pamit pada Shin Hyuk sebagai seniornya, Shin Hyuk pun mengucapkan salam
perpisahan dan mengucapkan terimakasih atas traktiranya, lalu berjalan meninggalkan
Hye Jin. Terlihat Shin Hyuk yang mengaruk celananya sambil menguap.
“Benar.
Dia pasti lebih melarat daripada aku. Dengan pinjaman biaya kuliah dan gaji
dari perusahaan tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Akan aku
anggap sudah membantu orang yang sedang mengalami kesulitan.” komentar Hye Jin
melihat Shin Hyuk seperti gembel yang memintanya traktir.
Setelah
itu baru membaca pesan dari Ha Ri da mencoba menelpnya, Ha Ri terlihat tertidur
setelah minum banyak. Bartender yang ada disana menerima telp memberitahu Ha Ri
sudah mabuk berat. Hye Jin pun bertanya keberadan temanya dan akan segera
datang.
Seorang
pria yang sedari tadi memperhatikan keseksian tubuh Ha Ri, memberanikan diri
mendekatinya. Ha Ri terlihat mulai sedikit sadar, mengangkat kepalanya. Pria
itu menegur Ha Ri yang minum sendirian bisa membuatnya mabuk, Ha Ri pikir minum
memang untuk mabuk bukan untuk kenyang. Pria itu pun membenarkan hal itu.
“Kau
lihat berita hari ini? Ada berita mengenai pemanasan global. Ternyata kau
penyebab pemanasan globalnya. Maksudku, kau itu... sangat panas.” ucap si pria
mengoda sambil menyentuh lengan Ha Ri, sementar Ha Ri merasa rayunya itu itu
sudah basi dan tak lucu
“Kau Sudah
punya pacar? Tapi Kelihatannya sudah punya. Kau mungkin punya 1, 2 atau
bahkan lebih. Apa mau keluar denganku?”
ucap si pria meremehkan
“Bisa
pergi tidak? Aku sangat terganggu kau itu seperti pengemis.” umpat Ha Ri mengusir
Pria itu
tetap mengajak Ha Ri untuk pergi ke tempat yang bagus, Ha Ri mengusir pria yang
terus mengodanya. Pria itu merasa kalau Ha Ri sengaja datang ke tempat itu
untuk bersenang-senang, Ha Ri mengusir pria itu dengan mengejek apakah istrinya
sudah tahu dengan tingkah laku suaminya karena melihat cincin yang melingkar
dijarinya, mengumpat si pria seperti pengemis yang brengsek.
Ha Ri
ingin pergi dari dari bar, tapi pria itu sangat marah karena umpatan Ha Ri
menariknya. Sung Joon datang langsung melepaskan tangan pria yang menyentuh
tangan Ha Ri, tanpa pikir panjang Ha Ri langsung memukul kepala si pria itu
dengan buah nanas diatas meja.
Sung Joon
mencoba menahanya, pelayan lain juga melihat keadaan si pria yang mengaduh
kesakitan. Ha Ri berteriak negara itu akan rusak dengan orang-orang seperti
pria itu. Keduanya mulai adu mulut dan pria itu memegang botol untuk membalas,
Sung Joon dan Seorang pelaya mencoba merelai perkelahian.
Pria itu
melihat lukanya didalam toilet, Sung Joo datang menaruh jam pasirnya lebih dulu
diatas wastafel sambil melihat wajahnya di cermin. Pria itu bertanya siapa pria
yang ada disampinganya. Sung Joon pikir
tak perlu tahu siapa dirinya tapi hanya mengingikan agar pria itu meminta maaf
dan memberikanya dalam waktu 3 menit.
“Memangnya kau siapa? Memangnya aku microwave?
Menuntutnya bahkan tidak cukup, minta maaf padanya?” ungkap si pria tak terima.
Eun Young
menjerit kesal dengan Sung Joon yang sangat pilih-pilih jadi pertemuan mereka
seperti tak penting. Sun Min pikir tak seperti itu, ada beberapa yang lolos,
Eun Yong dan Yi Kyung binggung dari mana Sun Mi mengetahui hal itu.
“Kalian
bisa tahu. Selama pertemuan, coba perhatikan tangannya.” ucap Sun Mi yang
mengingat saat Sung Joon mulai mengulung kemejanya.
Sementara
Sung Joon melihat jam pasirnya hampir habis dan menyuruh pria itu minta maaf.
Tapi pria itu malah mengejek ada anjing yang mengonggong didekatnya. Sung Joon
mulai menarik lengan bajunya karena tak suka membuang-buang waktu untuk sesuatu
yang tak berguna.
“Saat dia berfikir atau mau
memutuskan sesuatu, dia menggulung lengan bajunya. Sudah pasti itu
kebiasaannya.” cerita Sun Min
Hye Jin
yang menaiki taksi pun akhirnya sampai ditempat Ha Ri yang mabuk berat.
Sung Joon
melihat keadaan Hye Jin (Ha Ri) dan mengajaknya pergi, Ha Ri tiba-tiba menjerit
sakit dan terlihat ada luka bekas memegang nanas. Sung Joon pun mengajak Hye
Jin (Ha Ri) untuk keluar lebih dulu dari tempat itu.
Hye Jin
menuruni tangga kaget melihat pria yang ada didepanya, lalu sang pria terlihat
tak menyadari bahwa hidungnya sudah berdarah. Lalu Hye Jin menanyakan pada
pelayan, wanita yang mabuk sendirian.
Pegawai
itu mengingat namanya “suami” lalu Hye Jin membenarkan bahwa itu adalah
temanya. Pegawai itu malah binggung karena mereka tak berpapasan, karena ada pria yang datang
dan membawa wanita itu pergi. Hye Jin binggung siapa pria yang membawanya dan
berpikir pria yang diciumnya saat di depan rumah.
Dirumah
sakit, Ha Ri menuliskan nama aslinya. Sung Joon yang mengantar menyindir
temanya itu sudah berganti nama selama mereka berpisah dan memberitahu salah
menuliskan namanya. Ha Ri berpura-pura masih marah dan tak bisa berpikir, Sung
Joon pun menuliskan nama untuk Hye Jin.
Suster
itu berpikir Sung Joon juga harus menuliskan biodatanya, karena ada goresan
dikeningnya. Ha Ri mengingat sebelumnya, Sung Joon terkena lemparan botol dari
si pria pengemis. Sung Joon merasa lukanya tak parah, tapi Ha Ri terlihat
khawatir ingin menyentuhnya, Sung Joon menahan tangan Ha Ri mengatakan ia
baik-baik saja dengan memanggilnya Kim Hye Jin.
Keduanya keluar
dari apotik, Sung Joon memberitahu karena habis disuntik tetanus jadi jangan
lupa dan minum obatnya. Ha Ri sudah dibalut tanganya dengan perban menanyakan
alasan Sung Joon yang tak bertanya karena melupakan janji mereka lalu minum
sendirian.
Sung Joon
seperti sudah tahu terjadi sesuatu yang buruk, jadi tak mau membicarakanya. Ha
Ri terdiam melihat kebaikan Sung Joon, lalu ingin memberitahu tentang tujuanya
mengajaknya bertemu. Sung Joon menarik Ha Ri untuk mengikutinya.
Di
restoran
Ha Ri
mengeluh dengan sup yang disajikan sangat mengandung kalori yang banyak, Sung
Joon pikir temanya itu harus makan dan sup haejangguk bisa meredakan mabuknnya.
Ha Ri pun akan memakan satu sendok saja. Sung Joon merasakan kuah sup
berkomentar rasanya tak begitu enak, Ha Ri terlihat sangat laha memakan sup
dengan nasi.
“Seperti yang kau tahu, dulu saat kecil aku
sedikit gemuk.” ucap Sung Joon
“Apa
maksudmu sedikit gemuk? Kau benar-benar seperti babi... Ahh...Tidak, kau hanya
sedikit kelebihan berat badan” kata Ha Ri tersadar sudah mengejek berlebihan. Sung
Joon malah tersenyum mendengarnya
“Ibuku
bilang wajahku kecil dan selalu menyuruhku makan ini. Saat itu, makanan ini yang
paling aku benci. Setelah Ibu meninggal, aku sering memikirkannya. Dimanapun
aku makan, rasanya tidak seperti masakan Ibu-ku.” cerita Sung Joon.
Ha Ri
terdiam, Sung Joon tahu rasanya enak tapi melihat sup itu jadi memikirkan tentang
ibunya yang masak berjam-jam dan membuatnya sangat menyesal karena ibunya sudah
meninggal. Menurutnya karena mereka bisa bertemu, jadi bisa menceritakan banyak
hal kaena sudah lama sekali tak bertemu orang yang bisa diajak bercerita
mengenai dirinya. Ha Ri seperti terpana dengan cerita Sung Joon.
“Oh iya.
Hari ini kenapa kau ingin bertemu? Ada yang ingin kau katakan padaku?” tanya
Sung Joon, Ha Ri terdiam.
Pegawai
pria di hotel melihat kertas yang terjatuh dilantai dan mengenal itu tulisan
milik Manager Min, Pegawai Wanita pun ikut melihatnya dan mengetahui Ha Ri yang
menulis sebelum pulang, terlihat permainan seperti ulang tangga, dengan pilihan
pertama "Dipindah ke Pulau
Jeju" yang kedua “Tunanganku tidak
suka aku bertemu pria lain" lalu ketiga "Dipecat, jadi aku pergi ke luar negeri lagi" dan ke
empat ”Seluruh keluarga pindah ke luar
negeri" Pegawai pria itu pun
bertanya-tanya alasan apa yang dilakukan Ha Ri sampai membuat itu.
Sung Joon
mengetuk meja menyadarkan Hye Jin (Ha Ri) yang tertunduk, bertanya apa yang
ingin dibicarakanya sampai terlihat gugup, Ha Ri menatapnya. Sung Joon berpikir
itu sesuatu yang sulit diceritakan
“Ti ...
tidak. Terakhir kali saat bertemu di hotel, belum puas rasanya kita hanya
bertemu sebentar. Aku ingin mengajakmu makan.” kata Ha Ri
“Apa
maksudmu? Kau... ternyata hambar juga.” ejek Sung Joon, Ha Ri pun mengodanya
untuk menambahkan garam apabila hambar, Sung Joon tersenyum lalu menyuruh Hye
Jin makan karena nanti supnya dingin.
“Benar.
Dia terluka karena aku, Aku tak bisa mengatakan hari ini karena waktunya tak
pas, jadi lain waktu akan mengatakan” gumam Ha Ri melihat Sung Joon yang makan
dengan lahap.
“Ada yang bilang kau hanya melihat dunia
sebatas yang kau tahu,dan mungkin sama halnya untuk manusia.” gumam
Hye Jin yang berjalan-jalan mondar-mandir didepan rumah menunggu Ha Ri.
Ha Ri
pulang berjalan kaki menuju rumah, Hye Jin langsung berlari menghampirinya
menanyakan apa yang terjadi saat mengirimkan pesan padanya, lalu panik melihat
tangan Ha Ri yang terluka. Ha Ri mengatakan hanya lecet karena terjatuh.
Diatas
tempat tidur terdapat bungkus obat yang bertuliskan Kim Hye Jin, Ha Ri melihat
nama yang tertulis bukan namanya lalu ponselnya bergetar. Pesan dari Sung Joon masuk
“Apa kau Selamat sampai rumah? Hingga benar-benar
sembuh,hati-hatilah dengan tanganmu Tidur nyenyak. Sampai jumpa.”
“Meski orang yang tak melihatmu saat
kau tak mengenal mereka...” Kau mulai memperhatikan mereka saat kau mengenal
mereka. Seperti halnya Ha Ri, hari itu.”
Sung Joon
kembali tak mendengar suara kalau pesanan kopinya sudah siap, pelayan kembali
membawa Americano Ristretto. Sung Joon terdiam, sampai pelayan itu memanggilnya
keduanya kali baru mengucapkan terimakasih. Tanganya kembali mengambil vas
bunga, si pelayan langsung mengambil vas dari tangan Sung Joon dan membawanya
pergi.
Akhirnya
Sung Joon akan pergi tapi ternyata seseorang baru saja mengirimkan email
untuknya, akhirnya ia duduk lagi untuk mengeceknya tapi tak sengaja menemukan
sebuah buku yang tak sengaja didudukinya.
Hye Jin
berjalan ke kantor sambil menelp mengatakan tak punya waktu untuk makan bersama
dengan adiknya dan memperingatkan agar tak menemui Ha Ri karena selalu saja melakukan
sesuatu semaumu sendiri, tapi akhirnya menyerah untuk bertemu dengan adiknya.
Sung Joon
melihat buku yang didudukinya, Hye Rin berteriak buku itu miliknya. Sung Joon
menatap wajah Hye Rin yang sangat mirip dengan Hye Jin waktu kecil. Hye Jin
baru masuk cafe menjerit kaget melihat adiknya bertemu dengan Sung Joon. Tapi
Sung Joon mengumbar senyumanya melihat Hye Rin.
bersambung ke episode 4
Thanks sinopsisnya unnie
BalasHapusAku penasaran hye jin nanti sama song Joon atau sin hyun?
BalasHapusMakasih ya..tetap semangat ϑαη sehat selalu..
BalasHapusTernyata hye jin punya adik ya, trus selama ini tinggal sama siapa? :-D
BalasHapusFighting mbk dee,