Seung Ho baru saja membeli bensin, merasakan dua polisi
yang sedang mengikutinya, saat dilampu merah sengaja menerobosnya dan polisi
yang mengunakan mobil tak bisa mengejarnya.
Young Jin pun mendapatkan laporan dari tim 3 kalau Seung
Ho melarikan diri, setelah itu menelp Joon Ho kalau Seung Ho sadar sedang
diikuti polisi jadi melarikan diri, jadi meminta untuk mencari rumah Seung Ho.
Joon Ho sudah yakin akan terjadi seperti itu jadi sekarang sudah ada
diperjalanan menuju rumah tersangka.
Sesampainya dirumah Seung Ho, Joon Ho menyuruh tim untuk
membuka paksa pintu rumah. Mereka menemukan Nae el di tempat sauna, tubuhnya
sudah memerah karena kepanasan dan beberapa hari didalam ruangan dan membawanya
ke dalam mobil.
Sementara Seung Ho melihat dari rekaman CCTV di
ponselnya, semua polisi sudah ada didepan rumahnya. Terlihat menahan rasa
kesalnya sambil berdiri didepan sungai Han, tapi wajahnya terlihat tersenyum.
Kepala Yum dikantor mencoba mencari tahu rekaman CCTV,
lalu melihat motor yang digunakan Seung Ho. Polisi memberitahu tepatnya di dekat
jembatan Wonhyo, setelah itu memberitahu Young Jin keberadaan Seung Ho ada di dekat
Sungai Han di Yeouido, Dekat dengan dermaga Yeouido
“Aku akan sampai di sana dalam
waktu 5 menit. Bisakah
kau mengerahkan semua mobil patroli?” ucap Young
Jin
“Baiklah, jangan biarkan dia
lolos, mengerti?” perintah Kepala Yum
“Ya, aku pasti akan menangkapnya” tegas Young Jin yakin.
Seung Ho masih berdiri didepan sungai Han tanpa
mengetahui semua jalur sudah ditutup oleh polisi, Jae Duk dan Se Won menyamar
sedang joging sementara Do Young dan Jin Woo sedang bersepeda.
Dengan santai Jae Duk mengambil kunci dan berpura-pura
tak sengaja menjatuhkan motornya, setelah itu memperlihatkan borgol supaya
dengan cepat melakukan itu saja. Seung Ho memilih untuk kabur, Jin Woo dan Do
Young mulai beraksi untuk menghalangi dari depan.
Se Won yang mengejarnya bisa mendorongnya saat ingin
menaiki bukit dan mereka jatuh bergulingan. Seung Ho sempta merasakan sakit di
tangannya. Jin Woo menyuruh Seung Ho menyerah tapi malah melawan membuat Jin
Woo memelintir tanganya. Akhirnya Young Jin pun yang mengatakan Seung Ho sudah
ditangkap dan bisa membawa pengacara untuk pembelaan.
“Gadis yang kau bunuh, ribuan kali
lebih menderita daripada kau sekarang!” teriak
Young Jin penuh dendam tapi Seung Ho malah terlihat sangat marah.
Di ruang Interogasi
Young Jin memberikan foto gadis yang mati karena skenario
gila yang dibuat Seung Ho satu masih koma dan dua sudah meninggal. Ia hanya
ingin bertanya apakah ada gadis lain yang dibunuhnya. Seung Ho merasa tidak
membunuh siapapun
“Baik, biar kutanya sekali lagi. Berapa kali kau menyaksikan
anak-anak itu mati? Apakah
hanya mereka berdua? Lihatlah
mataku dan katakan padaku. Apakah
ada korban lain selain mereka berdua?” tanya
Young Jin
“Semua korban ada di jalanan. Karena kalian, aku hanya bisa
menyelamatkan mereka berdua. Mereka
mati sebelum mekar menjadi bunga. Sebelum
aku memanggil mereka, Mereka
hanyalah sampah. Saat
aku memanggil mereka maka Mereka
menemuiku dan menjadi bunga.” Cerita Seung Ho
“Hentikan omongan gilamu dan
sadarlah.cAnak-anak
adalah bunga alami, tidak perduli apakah ada yang memanggil mereka atau tidak Tapi kau memotong bunga itu dan
menghancurkannya, kau bajingan pembunuh!” teriak
Young Jin penuh amarah
“Aku membaca surat kabar dan Aku dengar banyak anak kembali ke
rumahnya karena aku. Mari
kita saling jujur di sini. Kalau
bukan karena aku, apakah dunia akan perduli pada anak-anak itu?” ucap Seung Ho membela diri.
“Tidak akan. Kau mencintai anak-anak, jadi kau
pasti mengetahuinya. Pergilah
ke jalanan sekarang juga. Itu
penuh dengan anak-anak yang dibuang seperti sampah. Apa artinya hidup seperti itu? Sekali kau dibuang, hidupmu tidak
ada artinya. Tawa
polos anak-anak yang menghadapi kematian.Kau tahu betapa indahnya itu?” ungkap Seung Ho seperti sudah sudah tak punya rasa
manusiawi.
“kau akan dihukum mati.Jadi kau
bisa tertawa sepuasmu sebelum kau mati.” Kata Young
Jin adan akan pergi. Seung Ho memanggilnya, mengucapkan sampai berjumpa sebelum
ia mati
Young Jin menemui Se Young yang sudah sadar dari koma,
sang ibu mengucapkan banyak terimakasih, lalu Young Jin memberitahu Se Young
bahwa ibunya sanga mengkhawatirkannya jadi memintanya agar cepat sembuh. Jae
Duk yang ada disana ingin mencari saksi dari Se Young, tapi Young Jin
menahannya untuk tak membahasnya sekarang.
Dong il duduk direstoran yang sama tempat biasa Tae Yoo
melakukan transaksi atau pertemuan
Flash back
[20
tahun yang lalu]
Tae Yoo yang memanggil Dong Il sebagai seniornya merasa
tak perlu memikirkannya
menurutnya bukan ia yang menyuruh untuk membahayakan hidupmu
dan membunuh orang ini
“Kalau orang itu polisi, maka Aku tidak akan pernah bisa
menemui putriku lagi” ucap Dong il
“Kalau biaya rumah sakit tidak
dibayar, putrimu tidak bisa dioperasi.Kau
harus menyelamatkan putrimu kan?” kata Tae
Yoo meyakinkan
“Presdir Kang.... Tepati janjimu” pinta Dong il
“Kau tahu apa yang harus kulalui
untuk sampai pada posisi ini. Aku
tidak akan menelantarkan keluargamu!” janji Tae
Yoo
Dong il selesai makan dan akan pergi, bibi perjaga
menghampirinya mengembalikan uang itu meminta supaya Dong il tak datang lagi ke
tempat itu. Dong il tak percaya bibi itu masih mengenalnya lalu bertanya apakah
Tae Yoo masih datang ke tempat itu.
Bibi itu hanya meminta Dong il tak datang karena tak tahu
Tae Yoo akan datang ke tempat itu. Dong il meminta bantuan pada biibi karena ia
ingin membunuh Tae Yoo, tapi si bibi mengatakan tak akan membantu dan juga tak
akan mengatakan pada Tae Yoo kalau ia datang.
Tae Yoo dan Sek Yoon baru datang, sempat melihat
seseorang yang berjalan keluar lalu sempat bertanya pada bibi penjaga, lalu
sang bibi berpura-pura hanya seorang pelanggan yang datang.
Setelah itu beberapa saat kemudian, Pengacara Kim datang
bersama dengan Jaksa Go.Tae Yoo berterimakasih karena Jaksa Go sudah melakukan
tugas tentang Direktur Kim dan terlihat cukup berani.
“Presdir, menjadi jaksa tidak
hanya cukup dengan kepandaian saja.” Ucap Jaksa
Go membanggakan dirinya.
“Kalau begitu mari kita bicara
bisnis dengan keberanian. Untuk
kota dimasa depan. Ada terlalu banyak hama yang
masuk ke rencana pembangunanku Dan
lalu ada orang-orang yang berusaha mengambil keuntungan dari kami Terlebih lagi, mereka yang
dibayar untuk bekerja.Mereka
ingin membentuk negara dan berusaha melawanku Tunjukkan padaku keberanian yang
kau miliki, huh?” jelas Tae Yoo
Pengacara Kim memberikan map berisi dokumen sementara Sek
Yoon memperlihatkan uang didalam koper.
Young Jin dan Nam Jin makan jajangmyung bersama, lalu
Young Jin meminta Nam Jin mencuci piring karena akan pergi ke bank. Nam Jin
kembali kekamar melihat di internet pengumuman penerimaan pegawai sipil, tapi
nomornya tak tercantum, untuk menyakinkan mengecel lewat telp, tetap saja
hasilnya ia tak lolos, air matanya pun mengalir.
Sang kakak yang baru pulang dengan barang belanjaan,
mengomel karena Nam Jin tak mencuci piring. Lalu mengecek kamar tak melihat
adiknya, setelah itu menemukan kartu tes PNS dan melihat nomor adiknya yang tak
lolos ujian.
Tetangga sebelah memanggil Young Jin yang baru keluar,
ingin tahu apakah adiknya itu lolos ujian PNS dan berharap semoga bisa lolos. Young
Jin berpura-pura tak tahu, si tetangga seperti mengerti mungkin Nam Jin tak
membicarakan hal itu pada kakaknya.
Dong il pergi ke tempat bunga melihat bunga berwarna
putih, Nam Jin membawa sebuket bunga dan makanan dengan mata yang masih
terlihat sedih berjalan di area pemakaman.
Batu nisan bertuliskan [Kapten
Choi Sang Ik] Dong il menaruh bunganya didepan
makam,lalu berdoa sejenak. Nam Jin melihat Dong il bertanya siapa paman yang
datang. Akhirnya keduanya sudah berdiri depan makam bersama-sama.
“Sudah lama sekali, jadi aku
bahkan tidak ingat bagaimana wajah ayahku Yang aku ingat hanyalah, aku
menangis sangat keras hari itu. Tapi
karena itu, Kakakku
memukulku supaya aku berhenti menangis. Setelah kehilangan ayah seperti
itu. Kakakku
membesarkan aku seperti ibu dan ayahku.” Cerita Nam
Ji
Dong il terdiam mengangguk-angguk mengerti, Nam Jin kaget
melihat seseorang didepannya, Dong il melihat kearah kanan ada Young Jin yang
sudah berdiri setelah mencari-cari adiknya, dari mata Young Jin terlihat masih
ada dendam karena Dong il yang membunuh ayahnya.
bersambung ke episode 10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar