“Apa
yang akan kau lakukan...jika aku menyukai dia?”tegas Hyun Suk menatap, Woo Chul
meremas botol obatnya dengan penuh amarah dan tetap menatap Hyun Suk merasa tak
mau kalah. Hyun Suk tersenyum melihat
Woo Chul yang terlihat marah.
“Apakah
kau cemburu sekarang?” ejek Hyun Suk, Woo Chul mengingat Hyun Suk yang bilang
tak suka dengan No Ra.
“Aku
pikir itu bukan masalah bagimu... selama Ha No Ra tak ada kaitannya denganku”
balas Hyun Suk, Woo Chul sebelum itu mengatakan bahwa No Ra hanya menganggap
Hyun Suk sebagai teman SMAnya jadi tak ingin terlihat lemah dihadapannya
Woo Chul
menatap Hyun Suk seperti kedudukanya terasa lemah, Hyun Suk pikir kali ini tak
perlu persetujuan darinya. Woo Chul kembali bertanya apaka Hyun Suk benar-benar
menyukainya dan itu salah satu sebabnya mengajak istrinya itu berkerja di
kantornya.
“Kau
sudah mempersulit hidupmu sendiri. Jika kau merasa khawatir, bawa saja istrimu Dan
segera rawat dia. Jika kau melakukannya, apa artinya seorang pria sepertiku berani
membelai wanita yang sudah menikah? Mengapa kau tidak pergi? Aku pikir istrimu
sedang menunggumu Atau mungkin dia mencariku?” ucap Hyun Suk dengan ponsel yang
berdering. Woo Chul hanya bisa diam.
Hyun Suk
berjalan menjauh, meminta maaf karena lama mengangkat telpnya. Woo Chul tak
percaya istrinya itu menelp Hyun Suk dibanding dirinya. Hyun Suk lalu berbisik bertanya
pada Sang Ye “Apa yang akan kau coba lakukan?”
“Aku akan
membiarkan Ha No Ra kesempatan untuk bersama suaminya. Ha No Ra tidak bisa
menyerah pada suaminya, kan? Jadi aku pikir itu bisa menjadi kesempatan besar,
itulah sebabnya aku mengirimnya untuk menggantikan aku. Apakah aku melakukan
sesuatu yang bodoh lagi?” jelas Sang Ye terlihat ketakutan
“Tidak,
kau melakukannya dengan baik... Kerja bagus. Jika itu yang diinginkan oleh No
Ra, aku kan lakukan sebagai sebagai teman.” tegas Hyun Suk, sambil mengingat
ucapan Woo Chul yang mengakui No Ra adalah istrinya.
“Sejak No
Ra datang ke sini, maka Aku akan menghentikan semua ini.” ucap Hyun Suk lalu
menutup telpnya, tapi ketika melihat lagi kebelakang Woo Chul sudah pergi
menaiki tangga.
Disisi
villa lainya, Yi Jin sudah menunggu mengeluh Woo Chul yang datang terlambat.
Woo Chul beralasan bertemu dengan seseorang, lalu seperti merasa tak nyaman
mereka bisa bertemu seperti sekarang. Yi Jin malah merasa menyukainya karena
sangat mendebarkan lalu mengajaknya jalan bersama. Di belakang Hyun Suk melihat
peselingkuan Woo Chul dengan Yi Jin.
Sementara
Di kamar, No Ra beristirahat teringat saat Hyun Suk yang memberikanya teh lalu
akan pergi ke kamar untuk menyalakan pemanas. Ia melihat teh yang dibuat Hyun
Suk itu teh putih. Lalu bertanya-tanya bagaimana Hyun Suk bisa tahu teh putih
untuk pereda gangguan perencanan. Terdengar ketukan pintu, Hyun Suk memintanya
untuk keluar.
Hyun Suk
mengajak No Ra untuk berjalan-jalan karena Bergerak sangatlah baik untuk
menyembuhkan perutnya yang sakit. No Ra juga ingin menghirup udara segar, Hyun
Suk memberikan jaket milik Sang Ye yan tertinggal di mobilnya karena malam hari
udaranya cukup dingin.
Woo Chul
dan Yi Jin juga jalan bersama, membahas mereka yang akan pulang bersama besok
sore. Tapi Woo Chul merasa sangatlah berbahaya bagi mereka apabila pulang
bersama. Yi Jin heran karena dari awal mereka sudah merencanakanya, lalu
mengerti itu karena Hyun Suk kenal dengan istrinya.
Tiba-tiba
Yi Jin melihat kearah bawa, Hyun Suk yang berjalan dengan No Ra, Woo Chul
langsung bersembunyi di balik pohon dengan curiga, Yi Jin pikir keduanya itu
ada sesuatu.
“Tapi aku
berpikir bahwa Ha No Ra.cukup karismatik.Dia bahkan mendapat karangan bunga dari
pengagum rahasia.” kata Yi Ji, Woo Chul mengingat terakhir kali melihat No Ra
mendapatkan buka, lalu melihat Hyun Suk terlihat mendekat dan merapatkan
risleting jaket yang dipakai No Ra, Woo Chul terlihat panik.
No Ra
merasa keadaannya baik-baik saja, tapi Hyun Suk yang perhatian kalau No Ra bisa
masuk angin dan menambah parah sakit pencernaan. Tiba-tiba mata mereka saling menatap
dan terlihat canggung. Hyun Suk menegaskan melakukan itu supaya No Ra tak kedinginan
“Ngomong-ngomong,
Bagaimana kau tahu cara mengobati gangguan pencernaanku?” tanya No Ra
penasaran.
“Aku tahu
ketika berada di warung nenekmu.” akui Hyun Suk
“Oh, aku
tahu. Tapi kenapa aku tidak pernah tahu tentang hal ini?” ucap No Ra
“Itu Karena
kau dan nenekmu tidak mengenal satu sama lain. Dan aku berpura-pura jika aku
tak mengenalmu dengan baik.” jelas Hyun Suk lalu berjalan, No Ra mengerti itu
jadinya ia tak pernah tahu dengan hal itu.
“Cha Hyun
Suk. Kau sangat luar biasa. dan sangat tak terduga. Hari ini, kau merawatku seperti kakakku.”
komentar No Ra sambil berjalan, dengan bangga Hyun Suk merasa dirinya cukup
cekatan dan temanya itu tak bosan denganya.
“Hei,
jika sekali lagi kau berubah padaku maka itu akan menjadi hari terakhir untuk
hubungan kita berdua. Selamanya!” ancam No Ra, Hyun Suk mengerti sambil
tersenyum.
Yi Jin
dan Woo Chul sengaja datang berbeda arah, sementara No Ra dan Hyun Suk datang
bersamaan. Sebelum masuk ke dalam kamar, Hyun Suk memberikan baju ganti untuk
No Ra tidur agar lebih nyaman.
“Darimana
kau dapatkan baju itu?” tanya Woo Chul dengan lirikan sinis, Hyun Suk dengan
senyuman memberitahu kalau itu baju miliknya. No Ra pun mengucapkan terimakasih
sambil berbisik lalu masuk ke dalam kamar. Woo Chul hanya bisa melonggo karena
Hyun Suk bisa memberikan perhatian pada istrinya sementara ia hanya bisa diam.
Di rumah,
Min Soo duduk sendirian didalam kamarnya membaca surat perjanjian cerai ayah
dan ibunya, “Mulai
dari tertera sampai seterusnya, Kim Woo Chul dan Ha No Ra akan dianggap
benar-benar bercerai.” lalu Woo Chul mengirimkan pesan pada anakna
kalau tak bisa pulang kerumah karena ada seminar. Sementara No Ra beralasan tak
pulang karena harus lembur dari pekerjaan paruh waktunya. Min Soo tak percaya
ibunya harus bersusah-susah berkerja paruh waktu.
Pagi hari
Woo Chul
terlihat sengaja melirik istrinya yang berdiri disampingnya, Yi Jin dan Hyun
Suk datang bergantian. Hyun Suk pun mengajak semuanya untuk melakukan sesuatu
sebelum pergi dari tempat itu.
“Profesor
Choi dan Profesor Jung, Kau membawa peralatan golf. Bagaimana denganmu,
Profesor Kim Yi Jin?” tanya Hyun Suk, Yi Jin terlihat binggung menjawabnya.
“Mari
kita pergi bersepeda bersama-sama. Bersepada di disini sangat indah. Dan cukup
romantis juga.” ajak Hyun Suk
Yi Jin
berpikir Hyun Suk mengajaknya untuk berkencan, Hyun Suk lalu mengajak No Ra dan
Woo Chul ikut bersama mereka juga. Yi Jin malah berpikir seperti double date.
Hyun Suk pun menyindir Woo Chul yang terdiam karena ingin segera pulang ke
Seoul, Woo Chul dengan wajah sinis menegaskan akan ikut bersepeda.
Yi Jin
yang melihat sepeda pasangan tak pernah menaikinya begitu juga No Ra, Woo Chul
melirik karena keduanya terlihat begitu akrab. Hyun Suk datang memberitahu
mobil mereka akan dibawa sampai ke restoran.
“Aku belum
pernah naik sepeda ini sebelumnya. Sepertinya aku bisa mencobanya, ini karenamu
juga.” kata Yi Jin dengan nada genit.
“Tentu
saja. ada seorang pun yang tak akan mendapatkan keuntungan, jika berkenalan
denganku. Bagaimana jika kita bertaruh dengan balapan dari sini sampai ke
restoran?”ajak Hyun Suk, Woo Chul pun menyanggupinya.
Hyun Suk
langsung mengambil tas No Ra lalu menaruhnya didepan dan mendudukan No Ra
dibelakang Woo Chul binggung melihat Hyun Suk sudah duduk di atas sepeda. Hyun
Suk menyindir Woo Chul hanya berdiri dan mungkin hanya bertiga saja yang
balapan. Woo Chul pun akhirnya naik ke sepeda, tapi kalah cepat dengan Hyun Suk
karena Yi Jin melupakan standar sepedanya yang belum dinaikan.
Woo Chul
mengayuh sepeda dengan sekuat tenaga agar bis membalap Hyun Suk, tapi Hyun Suk
terlihat santai mengayuh sepedanya bersama No Ra. Melihat suaminya ada
disampingnya, No Ra memalingkan wajahnya dan Hyun Suk kembali mengayuh sepeddanya
dengan cepat, No Ra terlihat sangat bahagia. Woo Chul kembali mencoba
mengalahkan Hyun Suk.
Akhirnya
Hyun Suk dan No Ra saling berhigh-five karena yang pertama kali sampai
direstoran. Woo Chul mencari-cari alasan tempat duduk sepedanya yang harus
diperbaiki dan mengajaknya mengulang kembali. Hyun Suk menunjuk mobil mereka
sudah ada terparkir disana. Yi Jin pikir sudah tak ada gunakan jadi lebih baik
mereka mentraktir Hyun Suk dan No Ra makan siang.
Hyun Suk
terlihat sedih memberikan makananya, lalu mengambalikan tas pada No Ra, lalu
mengajak mereka sebelum pulang. Woo Chul binggung, Hyun Suk pikir mereka bisa
ditraktir makan nanti saja lalu menarik Yi Jin untuk menaiki mobilnya.
Yi Jin
tak bisa menolak karena Hyun Suk suda mendorongnya masuk kedalam mobil. Hyun
Suk pun pamit, No Ra dan Woo Chul binggung melihat Hyun Suk yang menarik Yi Jin
masuk kedalam mobil dan pergi, keduanya saling menatap binggung.
Di dalam
mobil
Yi Jin
heran karena Hyun Suk yang melakukan ini padanya. Hyun Suk membalas tak ada
hukum yang mengatur tindakanya itu tak boleh dilakukan. Yi Jin binggung karena
Hyun Suk melakukan secara tiba-tiba. Hyun Suk pun berdalih Jika, niatnya ketahuan maka tidak akan menyenangkan lagi.
“Aku
hanya ingin mencoba melakukan hal ini. “Ayo,
kita ke mobilku.” tegas Hyun Suk
“Apa yang
kau ... maksud dengan itu?” tanya Yi Jin makin bingung
“Pikirkan
hal itu sampai kita ke Seoul, Kau itu pintar.” ucap Hyun Suk santai, Yi Jin
bergumam dalam hati kalau Hyun Suk itu benar-benar menyukainya.
Di dalam
mobil lainya, Woo Chul menanyakan apa sebenarnya yang terjadi dan sejak No Ra
itu berkerja paruh waktu dengan Hyun Suk, lalu ingin tahu apa yang dikatakan
Hyun Suk saat memintanya untuk berkerja. No Ra malah menyuruh Woo Chul untuk
menatap kedepan karena mungkin mereka akan mengalami kecelakaan.
Woo Chul
melihat mobil Hyun Suk ada didepannya, lalu dengan sengaja menginjak gasnya dan
berada disamping mobil Hyun Suk. Yi Jin terlihat ketakutan karena berpikir Woo
Chul itu cemburu dengan Hyun Suk karena pulang bersama. Woo Chul tersenyum
licik lalu dengan sengaja membanting stir agar berada di depan mobil Hyun Suk.
No Ra
sampai menjerit lalu berpegangan, sementara Hyun Suk yang baik sempa menahan Yi
Jin akan tak terbentuk ke dasbord. Yi Jin terlihat gugup dengan perhatian Hyun
Suk padanya. Woo Chul merasa bangga dengan cara mengemudinya, No Ra malah
memarahi Woo Chul yang membuat bahaya.
“Yang
berbahaya itu si bajingan, Cha Hyun Suk, Si Playboy itu! Lihatlah bagaimana
kelakuannya, Bermain dengan dua wanita yang berbeda...” kata Woo Chul sinis
mengingat sebelumnya mobil Hyun Suk yang dikendarai oleh seorang wanita.
“Bahkan ada
seorang wanita yang meminjamkan mobilnya” ucap Woo Chul mulai bergossip.
“Apakah
Hyun Suk melakukannya atau tidak, bagaimana itu bisa menjadi urusanmu?”
komentar No Ra sinis
“Aku
mengingatkanmu untuk berhati-hati. sampai tertipu olehnya karena dia hanya
berpura-pura baik padamu.” kata Woo Chul
“Ini Terlihat
sangat usil membicarakan kehidupan pribadi orang lain. Apa kau tidak mengatakan
itu ikut campur?” balas No Ra
Woo Chul
tak percaya No Ra bisa berkomentar bahwa dirinya suka ikut campur. No Ra
menjelaskan Hyun Suk itu masih sendiri dan tak ada salahnya menyukai seorang
wanita, menurutnya Woo Chul tak berhak untuk membicarakannya, lalu mengumpat
suaminya itu brengsek. Woo Chul tak percaya istrinya banyak berubah padahal
dulu terlihat sangat tenang.
No Ra menegaskan
bahwa itu adala wataknya yang sebenarnya, Woo Chul mengejek istrinya yang
seharusnya melakukan pekerjaan rumah tanggan dan semua karena semua pengaruh
dari si bajingan Hyun Suk, No Ra mengingat ucapanya sendiri ‘”Watakku yang sebenarnya...”
Di sebuah
tempat pemberhentian.
Woo Chul
mengajak No Ra untuk turun, No Ra pikir Woo Chul memang perlu ke kamar mandi. Woo
Chul sengaja berhenti untuk mengajak No Ra makan mie kacang kesukaannya.
“Makan
olahan dari tepung ketika kau sedang kram, itu hanya akan membuatnya lebih
buruk. Apakah kau tidak melihat Hyun Suk membawakanku bubur pagi ini?” ucap No
Ra dingin
“Lalu,
bagaimana dengan manju...” kata Woo Chul, No Ra memberitahu itu juga mengandung
tepung.
“Bagaimana
dengan nasi, maka? Kau mau makan nasi...” ajak Woo Chul sengaja berusaha
mengambil hati No Ra
No Ra
menolaknya memberitahu Hari Sabtu akan
ada acara perjalanan, jadi mengajak mereka segera kembali. Woo Chul hanya bisa
diam lalu matanya melihat nenek penjual bunga yang tak jauh dari tempat parkir,
melirik No Ra yang sibuk bermain ponselnya.
Woo Chul tiba-tiba kembali dengan memberikan bunga dengan alasan nenek yang menjualnya
terlihat mengalami kesulitan jadi sengaja membeli untuk membantunya. No Ra
melirik suaminya tapi terlihat dingin, Woo Chul tersenyum karena bisa
memberikan bunga pada No Ra.
Dalam
perjalanan pulang, Woo Chul tersenyum melihat No Ra lalu meminta supaya
berhenti berkerja di tempat Hyun Suk. No Ra menanyakan alasanya, Woo Chul sudah
mengatakan bahwa Hyun Suk bekerja sama dengannya, lalu bergumam bahwa hanya
untuk saat ini saja.
“Apa
pekerjaanmu ada hubungannya denganku? Lebih simpelnya jika kita bercerai saja. Aku
bener-benar bekerja paruh waktu di kantornya Hyun Suk dan juga dibayar untuk bekerja.” ucap No
Ra, Woo Chul terdiam mengingat
sebelumnya tak akan membayar uang kuliah dan hanya memberikanbiaya hidup sampai
bulan Mei.
“Aku akan
memberikan uang.” ucap Woo Chul
“Tidak,
terima kasih. Aku tidak mau itu.” tolak
No Ra, Woo Chul kaget No Ra menolak pemberian uangnya.
“Aku mengambil
biaya hidup itu untuk biaya Min Soo dan biaya rumah tangga tapi aku akan
mendapatkan uang sendiri, yang akan aku gunakan untuk diriku sendiri dan
membayar biaya kuliahku sendiri.” jelas No Ra, Woo Chul tak percaya No Ra akan
membayar kuliahnya sendiri.
“Dan aku
menikmati pekerjaan di kantor Hyun Suk. Diada adalah teman yang sangat baik
bagiku, yang bisa membantuku sambil mendapatkan uang. Itu adalah situasi saling
menguntungkan, tidak peduli bagaimana aku melihatnya. Mengapa aku harus
menyerah pada kesempatan besar seperti itu? Demi siapa? Apa itu Demi kau?” kata
No Ra ketus lalu meminta Woo Chul membangunkan apabila sampai rumah. Woo Chul
hany bisa melonggo mendengar No Ra yang sudah bisa melawan ucapanya.
Keduanya
turun bersama dan masuk ke dalam apartement, Hyun Suk ternyata sudah menunggu
dan melihat No Ra yang membawakan bunga ditanganya. Menurutnya usahanya tak
sia-sia karena melihat Ha No Ra sangat bahagia.
Min Soo
sudah menunggu dirumah tapi binggung melihat ayah dan ibunya pulang bersama
bahkan ibunya membawa bunga, ia pun menyembunyikan surat cerai yang ditemukan.
Woo Chul malah menegur anaknya sudah ada dirumah bukan di perpus. No Ra melihat
anaknya tak begitu baik.
“Kenapa,
kalian pulang bersama-sama?” tanya Min Soo binggung
“Apakah itu
aneh jika orang tuamu pulang bersama-sama?” kata Woo Chul santai.
“Lalu
karangan bunga itu?” tanya Min Soo, Woo Chul memberitahu yang membelikanya lalu
masuk ke dalam kamar.
Min Soo
bertanya apakah ibunya melakukan perjalanan bersama. No Ra menyangkal hanya
bertemu di saat pulang dan mengunjungi pedesaan dan meminta maaf karena
memberitahunya telat lalu mempersiapkan makanan untuk anaknya. Min Soo terlihat
sangat binggung melihat apa yang ada dikertas tak terlihat didepan matanya.
Hyun Suk
masuk ke dalam kantornya sambil mengumpat karena sejak kapan Sang Ye jadi
khawatir untuk mendamaikan Ha Nora dan suaminya. Sang Ye merasa telah
membantumu sejak mereka pikir No Ra menderita kanker.
“Ini
caramu agar kita bisa bersama-sama, kan? Kita sudah bersama-sama selama 4 tahun
dan tak ada yang kau tak ketahui tentang ku” ucap Hyun Suk yang sudah tahu niat
Sang Ye
“bukan
seperti itu, Ini demi Nona Ha No Ra tapi
itu juga karena keserakahanku sendiri.” akui Sang Ye, Hyun Suk melirik sinis
Sang Ye
mencoba menjelaskan kalau ia hanya benci melihat Hyun Suk yang bertindak bodoh
dan memalukan didepan No Ra bahkan tak tahu apa yang harus dilakukan, jadi
tidak ingin Hyun Suk terluka dan terpuruk oleh seseorang yang tak bisa di miliki. Hyuk
Suk mengatakan sudah tahu sambil menaiki tangga.
“Jika
orang yang kau suka itu seseorang yang
baik, maka aku tidak akan pernah bertindak dengan cara ini!” terik Sang Ye,
Hyun Suk meminta untuk tak mengkhawatirkan karena sudah mengerti.
Hyun Suk
mengambil kotak yang disimpan dan pergi ke balkon, menuruhnya dalam kaleng susu
bekas dan menyalakan korek untuk membakarnya, Sang Ye datang melihat dari
belakang, Hyun Suk menutup kembali korek apinya.
“Kenapa...kau
tak membakarnya?” tanya Sang Ye
“Bukan
bararti aku tidak bisa, tapi Aku hanya tak ingin saja. Semua ini akan segera
berlalu tapi ini akan menjadi kenangan yang sangat berharga bagiku jadi aku tak
ingin membuangnya.” ucap Hyun Suk lalu menaruh kembali didalam kotak.
No Ra
yang merasa bunga dari Woo Chul itu tak bersalah jadi menaruhnya di vas, Woo
Chul yang baru keluar kamar tersenyum merasa dugaanya itu benar, lalu meminta
No Ra mengambilkan kopi. No Ra menolak karena harus pergi ke kantor Hyun Suk,
Woo Chul heran karena hari ini hari minggu.
Di dalam
kamar, No Ra menganti bajunya dengan jaket menatap wajahnya di depan cermin.
Flash Back
Hyun Suk
membahas tentang kelas Yi Jin yang menyenangkan. No Ra pikir Hyuk Suk tak tahu
kegiatan apa yang ada didalam kelas. Hyun Suk sudah pasti tahu karena membahas hubungan
antar gender melalui berganti pasangan. No Ra menceritakan kali ini berganti
partner dan harus pergi untuk berkencan. Hyun Suk berkomentar No Ra butuh
pakaian baru.
No Ra
binggung kenapa butuh pakaian baru, Hyun Suk menjelaskan bahwa seorang Wanita membeli
pakaian baru untuk kencan. No Ra baru tahu karena selama ini tak pernah
berkencan. Hyun Suk memberitahu No Ra akan segera berkencan jadi menyuruhnya
untuk memikirkan tentang pakaian.
No Ra
keluar kamar dengan dress dan juga rambut yang digerai dengan bandana. Woo Chul
yang baru saja meminum kopi terpana sampai menumpahkan kopinya ketangan dan
menjerit karena panas. No Ra mengambilkan tissue dan menyuruhnya agar lebih
berhati-hati.
Woo Chul
meminta untuk dibawakan es batu, No Ra dengan dingin memberitahu ada di lemari
es. Woo Chul tak percaya No Ra tak ingin membawakan untuknya. No Ra rasa
kopinya itu tak terlalu panas karena suaminya itu selalu mencampurnya dengan
air dingin. Woo Chul pun hanya bisa
diam.
“Tapi
Mengapa kau mau pergi ke kantor Produser Cha pada hari Minggu?” keluh Woo Chul
“Aku tidak
harus menjawab pertanyaan itu, kan? Jika kau tak ada pertanyaan lain, aku akan
pergi.” ucap No Ra lalu berjalan meninggalkan rumah.
Tapi Woo
Chul menjawab ada pertanyaan, lalu ingin tahu mengapa No Ra tak bertanya
padanya tentang kehidupan asmaranya yang baru seperti siapa orangnya, pekerjaan
dan kapan pertama kali bertemu, menurutnya No Ra tak menanyakan itu karena
takut.
No Ra
juga tak tahu, tapi balik bertanya kenapa Woo Chul yang memikirkan tentang hal itu. Woo Chul
menegaskan bahwa ia yang bertanya, No Ra memilih untuk pergi karena sudah
terlambat. Woo Chul mengejek pakaian No Ra seperti anak umur 20 tahun, lalu
berpikir sekarang istrinya itu benar-benar semakin berubah.
No Ra
masuk ke kantor Hyun Suk, terlihat Hyun Suk yang membuat kopi terpana melihat
No Ra yang sangat cantik dengan dressnya sampai lupa dengan air yang dituang diatas
kopi. No Ra berteriak, Hyun Suk pun tersadar dan air yang dituangkan kedalam
saringan terlihat penuh.
“Aku tak kagum
dengan itu! Kau pikir aku anak kecil yang baru lahir kemarin?” ucap No Ra
“Mengapa kau
tidak bisa bertindak untuk berpura-pura kagum, Aku bahkan sudah melakukannya
sejauh ini.”kata Hyun Suk sambil mengelap air kopi yang tumpah.
“bagaimana
bisa aku kagum untuk hal itu Aku sudah melihat “manly dash” mu kemarin. sejak
kapan kau tertarik pada ”professor kami”?” ejek No Ra.
“jangan
panggil dia "professor kami", Yi Jin bahkan bukan professor dari
jurusanmu. Dan juga Aku tidak tertarik padanya.” ucap Hyun Suk
No Ra
balik bertanya tentang sikap yang dibuat oleh Hyun Suk kemarin, menurutanya
mereka berdua cocok bahkan Yi Jin terlihat lembut dan keren. Hyun Suk mengejek
Lembut dari mana dan tak ada yang keren karena wanita itu terlihat standar. No
Ra malah mengejek Hyun Suk yang terlihat jelas sangat menyukai Yi Jin dengan
menyangkalnya. Hyuk Suk melotot menyuruh No Ra tak lagi membahas itu.
“Mungkin
kemarin kau ingin naik sepeda tandem dengannya tetapi kau membonjengku untuk
memamerkan kekuatanmu, kan? Karena kau ingin
agar dia tahu kau bisa menang Dan karena kau tahu jika aku sedikit atletis dan
kompetitif.” ucap No Ra
“Aku
memberitahmu, bukan seperti itu! bukan seperti itu! Tidak akan pernah!! Dia
bukalah tipeku!” jerit Hyun Suk kesal
“Jika
bukan apa? Kenapa kau menariknya masuk ke dalam mobil?” ucap No Ra
“Itu
karena... Lalu, aku harus menyeretmu keluar sebagai gantinya, di depan suamimu?
Kau mungkin ingin pulang bersama suamimu dan bukan denganku” jelas Hyun Suk, No
Ra pun terdiam lalu melihat tatapan Hyun Suk tak seperti biasa menduga pakaian
aneh. Hyun Suk malah mengejek temanya itu tak pernah mengaca.
No Ra
sadar pakaian itu tak sesuai dengan usianya, Hyun Suk menyuruh No Ra melihat wanita yang
seumuran mungkin tak ada yang mengunakan pakaian itu, menurutnya itu memalukan,
No Ra hanya tersenyum, Hyun Suk memberikan secangkir kopi lalu menyuruhnya
untuk cepat berkerja. Diam-diam Woo Chul melihat No Ra yang duduk didepanya.
Di rumah
Yi Jin
membahas ketika Hyun Suk menariknya masuk kedalam mobil bahkan tak punya reaksi
untuk menolaknya, jadi menurutnya kenapa Woo Chul memperlihatkan amarahnya
karena takut nanti Hyun Suk curiga dan terlihat sangat cemburu. Woo Chul
mengatakan tidak tau apa tujuannya.
“kenapa dia menarik Yi Jin jika ia
menyukai No Ra?” gumam Woo Chul bertanya-tanya.
“Aku sudah
bilang sebelumnya...sepertinya Producer Cha tertarik padaku.” ucap Yi Jin
yakin, Woo Chul lalu bertanya apakah Hyun Suk menyatakan sesuatu padanya.
“Dia
menyatakannya diam-diam. Rasa Cinta atau Suka. Menggunakan kata-kata yang jelas
bukanlah tipenya, Perasaan yang terpendam akhirnya dia ungkapkan. Dia berusaha
memberiku tumpangan, itu cukup untuk mengungkapkan perasaannya.” kata Yi Jin
bangga
“Wow...Bajingan
itu benar-benar playboy yang handal, benar kan?” komentar Woo Chul
“Sepertinya
begitu, Dia memutuskan untuk mengajakku ke mobilnya. Charismanya benar-benar
kuat.” ungkap Yi Jin
Woo Chul
bertanya apakah Hyun Suk berbicara hal yang lain seperti sesuatu yang negatif.
Yi Jin menegaskan seperti sebelumnya bahwa Hyun Suk itu bukan seseorang yang
suka menggosip. Ponsel Woo Chul bergetar lalu membaca pesan yang masuk “Aku Kepala Bagian Jung Sang Gyu dari
project tim Seongsam. Pembayaran Wakil Kepala sudah diselesaikan. Alasanku
mengirim pesan padamu di hari libur adalah.. ia ingin bertemu denganmu besok. Apa
Anda ada waktu?”
Yi Jin
ingin tahu pesan apa yang membuat Woo Chul tersenyum, Woo Chul pun menegaskan
dirinya itu bukan tipe orang yang memberitahu berita yang belum jelas sebelum memastikan
apakah ini baik atau buruk. Yi Jin dengan nada mengoda mengetahui hal itu.
bersambung ke part 2
Sukaaa perhatian hyun suk ke No Ra,, ^_^
BalasHapusKok bentar si scan Min so dengan no ra. Ketika masih ada di sia-siakan, tapi ketika mau pergi baru menyadari bahwa kebersamaan itu penting, salut tuk Min so
BalasHapus