Tae Yoo
dengan pengacara Kim menemui seorang dari China dengan penerjemah untuk
memberitahu bahwa Korea tidak sabar, karenanya harus bergerak cepat dan Semuanya
akan siap pada bulan ini lalu pria itu akan segera mendapatkan produknya. Si
pria membalas cepat memang bagus tapi mereka lebih perduli pada ketepatan
“Kami
sudah melihat dokumennya, tapi kami ingin melihat sendiri lokasinya” tegas si
pria china
“Bajingan-bajingan
ini penuh dengan kecurigaan Beritahu mereka untuk pergi melihat-lihat kapanpun
mereka mau” kata Tae Yoo tertawa mengejek
“Aku
masih belum yakin dengan situasi keuangan Presdir Kang, aku perlu jaminan...Jaminan
atas investasiku..” ucap si pria cina
“Katakan
padanya, kalau aku menjamin uang pokoknya Keuntungannya akan hilang dan itu
adalah aturan standar dari industri Mereka datang sendiri dengan menawarkan
pinjaman uang kepadaku, Mengatakan bahwa mereka ingin memeriksa lokasi hanyalah
sebuah alasan, tapi Mereka datang karena mereka tahu ada uang yang didapatkan”
kata Tae Yoo yang sempat di tegur Pengacara Kim karena terlalu berani
Tae Yoo
malah menyuruh pengacara Kim untuk tidak melangkah terlalu jauh dan menunggu saja, lalu ia sudah memesan restoran
jadi mereka bisa makan bersama. Pria china itu pun meminta Tae Yoo sabar, Tae
Yoo menegaskan akan mengirimkan yang sudah dijanjikan tapi kalau pria itu masih
cerewet lebih baik mengusirnya saja. Pria China melihat Tae Yoo yang penuh
keberanian seperti yang disukainya, Tae Yoo tertawa ternyata pria itu bisa
menilai seseorang. Akhirnya si pria China setuju untuk berkerja sama dan saling
berjabat tangan.
Di tempat
penampungan mobil bekas
Jin Woo
heran melihat Do Young yang lebih banyak diam dibanding sebelumnya, Do Young
mengakui berharap sesuatu terjadi karena pengintaian kali ini membuatnya sangat
lelah. Jin Woo melihat Do Young bosan jadi lebih baik bertanya saja seperti
biasanya. Do Young terlihat tak senang, akhirnya Jin Woo pun yang memilih untuk
bertanya. Tapi Jin Woo malah diam, Do Young menagih pertanyaan yang ingin
ditanyakan oleh rekan kerjanya.
“Kau
tidak menyukaiku, benarkan?” ucap Jin Woo, Do Young langsung menyangkal.
“Aku
telah menjadi detektif selama 5 tahun. Kau tidak bisa membodohiku dengan
ekspresi seperti itu. Kenapa kau sangat membenciku?” kata Jin Woo
“Apa kau
selalu melihat dunia dengan dua sisi? Hanya karena aku tidak menyukaimu, apakah
artinya aku membencimu? Ayolah, kau bukan anak-anak” keluh Do Young
“Bukankah
kau yang bilang, di divisi kejahatan kekerasan hanya ada sunbae dan hobbae
saja?” balas Jin Woo, Do Young mengejek karena hanya itu saja pertanyaan yang
diajukan Jin Woo.
“Makanan
apa yang kau suka?” tanya Jin Woo, Do Young menjawab semuanya kecuali stew
anjing dan stew lele
Jin Woo
bertanya pria seperti apa yang disukai oleh Do Young, mendengar pertanyaan Jin
Woo terdengar seperti menginterogasinya. Jin Woo beralasan itu sudah menjadi
kebiasanya. Do Young pun ingin balik bertanya, makanan apa yang disukainya, Jin
Woo dengan santai menjawab Stew ikan lele.
Do Young
kesal karena makanan yang tak disukainya tapi disukai oleh Jin Woo, lalu
bertanya lagi wanita seperti apa yang disukainya. Jin Woo dengan cepat menjawab
“Kim Tae Hee” Do Young kembali mengeluh bukan artis yang dimaksud tapi Tipe
wanitanya.
Jin Woo
santai menjawab wanita yang cantik, Do
Young kesal jadi menurutnya semakin mengenalnya Jin Woo itu terlihat tidak
punya solusi, tidak punya rencana, tidak menyenangkan dan tidak punya
segalanya. Jin Woo pun menambakan ia juga tak memiliki uang.
Do Young
mengejek Jin Woo itu bahagai walaupun tak punya apapun. Jin Woo melihat sebuah
mobil putih keluar, keduanya langsung memasang sabuk pengaman dan siap
mengikutinya. Do Young langsung mencari tahu plat nomor yang dilihatnya.
Mobil itu
menuju ke sebuah tempat penampungan lain dan beberapa montir langsung menganti
plat nomor setelah mobil masuk. Di kantor, Jin Woo memberikan penjelasan dengan
hasil pengintaianya.
“Mobil-mobil
curian itu mayoritas dijual ke negara Rusia, Cina dan Timur Tengah Diantara
negara-negara itu, yang terbesar adalah Cina, Kelompok yang bekerja dibalik
ekspor ilegal ini sangat terorganisasi dan Organisasi itu memiliki tim yang
menawarkan mobil curian, lalu Tim yang memalsukan dokumen kepemilikan mobil dan
Tim yang mengekspor mobil-mobil curian. Presdir dari perusahaan yang mengawasi
ekspor hanyalah nama dikertas saja Tapi orang yang sesungguhnya berada di balik
ini semua adalah Jang Pyung Park.” jelas Jin Woo
“Menyelidiki
suplier dan tim pemalsu dokumen tidak akan menghasilkan apapun, Pelaku utamanya
adalah anak buah Jang Pyung Park.” ucap Jae Duk
“Apa kau
sudah mengetahui identitas aslinya dan lokasi keberadaannya?” tanya Young Jin
“Masalahnya
adalah, tidak ada yang tahu nama aslinya Dia orang yang sangat berhati-hati. Tidak
ada yang pernah melihat wajahnya.” jelas Jin Woo
“Kalau
kita tidak bisa menuntutnya, kita hanya akan menghancurkan cabangnya saja, Kita
harus mempertaruhkan semuanya dan mencari tahu siapa dia sebenarnya Dengan
begitu, kita bisa mencabut semua akarnya, Kalian mengerti apa maksudku kan?”
ucap Young Jin
Setelah
itu Jae Du melaporkan tentang pengintaian Presdir Kang Tae Yoo yang ternyata hanya
lulusan SD. Dulunya gangster dan sekarang pebisnis terkenal, Dimula memulai
usaha distribusi, lalu kontruksi kemudian makanan serta bisa meminjam uang
darinya. Sew Won rasa mereka harus
meminta bantuan dari tim keuangan dan intelejen untuk menganalisa jalur uangnya.Young Jin
menegaskan Jong Ho bisa membantu dalam hal ini karena punya koneksi lalu
meminta timnya untuk berhati-hati karena apabila mereka tertangkap saat sedang
mengintai maka mereka bisa mendapat masalah.
Kepala Yum
menandatangi berkas menurutnya apabila Park Dong Il sadar, kasusnya sudah
sangat jelas jadi setelah itu mereka bisa kirim kasus ke kejaksaan dan Tim
Young Jin bisa kembali berkerja. Young Jin merasa ada sesuatu yang janggal dari
kasus tersebut.
“Kalau
kau meihatnya dari luar, jelas sekali itu adalah kejahatan balas dendam Satu
hal yang pasti, dia menculik Presdir Kang untuk mendapatkan sesuatu, Karena dia
tidak langsung membunuhnya. Perbuatan itu dilakukan setelah Park Dong Il
dibebaskan dari penjara Maka, setidaknya, itu artinya Park Dong Il adalah
pelaku utamanya. 20 tahun yang lalu, Park Dong Il...dia tertangkap olehmu” kata
Young Jin
“Aku
tidak menangkapnya, dia menyerahkan diri” ucap
Kepala Yum
“Apa kau
yakin Park Dong Il membunuh ayahku?” tanyaYoung Jin
“Itu
sudah lama, jadi susah mengingatnya, Park Dong Il menyerahkan diri dan mengakui
perbuatannya. Darah dan senjata yang digunakannya ditemukan di tempat kejadian.
Dengan melihat situasinya, Kita tahu bahwa dia bersalah meskipun tanpa
pengakuannya.” cerita Kepala Yum yang melihat ayah Young Jin sudah tergeletak
dikursi.
Young Jin
menceritakan Park Dong Il tidak pernah menundukkan kepalanya dan meminta maaf
padaku Tapi, dia mengatakan waktu memohon ampuan darinya tiba dan sehari
sebelum melakukan kejahatan juga datang ke makam ayahnya, lalu mengirimkan
pesan bahwa hari memohon ampunan padaku
telah tiba dan sebelum tak sadarkan diri, mengucapkan permintaan maafnya.
“Kenapa
Park Dong Il meminta maaf padaku? Kau pikir kenapa? Apa ada yang bisa kau
pikirkan?” ucap Young Jin merasa binggung, Kepala Yum memperlihatkan wajah
tegangnya.
“Choi
Young Jin.... Aku bisa mengerti perasaanmu. Sekarang aku mendengarmu, memang
ada yang aneh. Aku benar-benar tidak tahu kenapa bajingan pembunuh polisi itu
berkata seperti itu. Tapi, Park Dong Il masih belum meninggal Jadi, mari kita
selidiki setelah dia sadar” kata Kepala Yum.
Young Jin
mengerti lalu keluar dari ruangan. Kepala Yum menghubungi pihak rumah sakit
untuk meminta menghubunginya tentang pekembangan Dong Il langsung kepadanya.
Do Young
mengintai sampai pagi hari, Jin Woo dengan baik hati membelikan minuman dan
juga sandwich untuk sarapan. Do Young mengejek Jin Woo yang baru saja menerima
uang jatuh. Jin Woo membalas Do Young memang benar-benar seperti detektif. Do
Young mengartikan Jin Woo itu sedang memujinya.
Jin Woo
pikir terserah Do Young apabila pemikirannya seperti itu. Do Young tersenyum
berterimakasih dengan mulut mengunyah sandwich, lalu menawarkan pada Jin Woo
untuk makan juga. Jin Woo merasa sangat lelah jadi tak ada nafsu makan
untuknya.
“Kau
bilang kau melakukan ini untuk makan dan hidup, jadi makanlah” kata Do Young
langsung menyodorkan sandwich kemulut Jin Woo.
Akhirnya
mau tak mau Jin Woo menerimanya, Do Young mengumbar senyum bahagia, Jin Woo merasa
apabila orang melihat ini berpikir Do Young yang membeli Sandwich dan
memberikan padanya. Do Youn memuji Jin Woo yang luar biasa, karena dari luar
terlihat baik tapi selalu mengatakan hal yang menyebalkan setiap saat.
Jin Woo
mengingatkan dirinya adalah Sunbae, Do Young pun terdiam tapi teringat ucapan
Jin Woo kalau sangat menyukainya sifatnya, tapi sekarang terlihat rekananya itu
tak menyukai hal itu. Jin Woo menghela nafas mengakui sangat menyukainya.
Keduanya tersenyum sambil menikmati sarapan Sandwich dipagi hari.
Young Jin
melihat formulir Aplikasi manajemen pekerjaan Chayoung lalu bertanya apakah
adiknya yang meminta dari Joon Ho langsung. Joon Ho pikir kalau begitu untuk
apa memberikanya melakukan Young Jin, bukan memberikanya langsung.
“Park
Jong Ho, aku tahu maksudmu baik, tapi jangan melakukan hal seperti ini dan Ini
bukan gayaku” tolak Young Jin
“Apakah
itu penting sekarang? Jangan hanya fokus pada pekerjaanmu. Pikirkan juga
tentang Nam Jin sekali-kali. Aku tidak memanfaatkan posisiku untuk meminta
bantuan. Mereka datang menemuiku dan bertanya apakah aku mengenal seseorang
untuk mengisi posisi itu, kalau kau memberikan ini kepada Nam Jin, aku tahu
harga dirinya akan terluka” jelas Joon Ho. Young Jin merasa bisa mengatasi hal
itu
“Mari
kita pikirkan ini secara realistis. Dia mengikuti ujian pemerintah selama tujuh
tahun, Sekarang waktunya untuk memikirkan pilihan lain secara serius, Meskipun
berbakat dan cerdas, tidak ada jaminan akan lulus Dan kau tidak bisa duduk dan
menyaksikan dia tidak melakukan apapun. Dia tidak perlu memilih satu jalan,
katakan padanya untuk memilih jalan lain. Berapa banyak orang yang benar-benar
hidup sesuai dengan rencana mereka?” kata Joon Ho memberikan nasehat.
Young Jin
pun mengucapkan terimakasih sambil mengoda Joon Ho terlihat tampan saat bicara
serius. Joon Ho pikir semua orang tahu dirinya keren dan tampan tapi hanya
Young Jin yang memiliki masalah dengan matanya. Young Jin menyindir Joon Ho
yang belum menikah.
Joon Ho
menegaskan itu pilihanya untuk tidak menikah. Young Jin mengejek kalau Joon Ho
punya masalah “disana” sambil menunjuk kearah celananya. Joon Ho terihat kesal
menyuruh Young Jin bisa memastikannya sendiri. Young Jin pikir untuk apa ia
memastikanya. Joon Ho malah mengodanya kalau Young Jin sebenarnya ingin
memeriksanya. Young Jin langsung mengejek temanya itu mulai berpikir mesum. Joon
Ho membalas Young Jin itu berpura-pura polos.
Di malam
hari
Do Young
mengeluh menjadi polisi memang enak tapi tidak untuk pengintaian, Joon Wo memakan permen karetnya
dengan wajah tertekan karena terlalu lama mengintai. Do Young bisa mengerti Lebih
baik berada di penjara karena keadaan seperti ini sangat tidak tertahankan.
Jin Woo
pun turun dari mobil, Do Young menahannya bertanya kemana Jin Woo akan pergi.
Jin Woo mengatakan mereka sudah lama berada ditempat itu tak tak muncul , pria
yang mereka cari Jang-pyung Park tidak akan datang. Do Young bertanya kembali
apa yang akan dilakukanya, Jin Woo kesal karena Do Young memegang jaketnya,
lalu meminta temanya untuk menunggu karena akan mencari nomor telpnya.
Jin Woo
meloncat masuk lalu mencari-cari plat nomor yang sesuai dengan catatannya,
setelah menemukannya dengan sengaja membunyikan klakson mobil. Beberapa pria
keluar dari tempatnya sambil mengumpat siapa yang berani datang ke tempatnya.
Jin Woo dengan santai memperlihatkan ID cardnya sebagai polisi. Semua pun hanya
bisa diam.
“Mobil
pacarku dicuri. Tapi, kenapa mobilnya ada di sini? Dia menyuruhku menemukan
mobilnya segera dan Aku harus membelikannya tas untuk membujuknya. Hei... Lihatlah
dompetku yang kosong sekarang. Apa yang akan kau lakukan dengan itu?” kata Jin
Woo melempar dompetnya.
Akhirnya Jin Woo sudah duduk didalam sambil membaca majalah, lalu menegaskan dirinya itu
bukan penjahat yang berusaha mendapatkan uang darinya, dan mengetahui mereka
punya banyak mobil ditempat itu. Pria itu bertanya berapa banyak mobil yang lihat sebelum masuk ketempatnya.
“Hei, kau
pikir kau datang kesini untuk membeli mobil? Kenapa aku harus melihatnya? Kecuali
kalau kau membayarku, aku akan benar-benar bekerja” ungkap Jin Woo
Pria itu
keluar dari ruangan menelp Presdir karena ada masalah, si Presdir malah mengumpat
karena anak buahnya menelpnya sembarangan, lalu menyuruh anak buahnya
memberikan uang dan mengusirnya.Sek Yoon ternyata duduk depan Presdir sambil
meminum arah beras dan memanggil pria itu yang bernama Park Man Shik.
“Kau
kehilangan satu matamu. Apa kau kehilangan sopan santunmu juga?” sindir Sek
Yoon, Man Shik langsung meminta maaf
“Man
Shik... Mari kita hidup dengan tata krama dan berpikir lebih serius. Mobil itu
harus dikirim dalam waktu satu minggu, Kalau ada masalah dan kau berbicara... Aku
akan mengambil satu matamu yang tersisa.” kata Sek Yoon mengancam, Man Shik
mengerti dengan perintah Sek Yoon
Jin Woo
tiba-tiba sudah ada dibelakang Anak buah Man Shik menanyakan namanya. Si Pria
itu berpikir mereka tak akan bertemu lagi jadi tak perlu tahu namanya. Jin Woo
melihat batrei ponselnya habis dan meminjam ponsel Pria itu, tapi si pria
menyuruh Jin Woo mengunakan telp kantor saja.
“Kalau
aku tidak segera menelpon, pacarku akan datang mencariku Biarkan aku menelpon
satu kali saja” ucap Jin Woo.
Akhirnya
si pria memberikan ponselnya dan Jin Woo berbicara meminta pacarnya untuk pergi
saja tanpa dirinya dan tak perlu menunggu. Di ujung telp Do Young yang
menerimanya binggung, Apakah Jin Woo menyuruhnya pergi atau tidak. Sementara
Jin Woo mengembalikan ponsel si pria sambil mengucapkan terimakasih.
Pria itu
pun mengajak Jin Woo untuk mengakhiri semuanya dengan bayaran besar, Jin Woo
setuju karena sudah larut malah jadi mereka lebih baik menyelesaikan segera.
Beberapa saat kemudian Jin Woo kembali ke tempat pengintaian tapi mobilnya
sudah tak ada disana.
Do Young
yang berhenti di pom bensin memberitahu sedang menuju ke kantor, Jin Woo
memarahinya karena Do Young pergi begitu saja tanpa dirinya. Do Young heran
sebelumnya Jin Woo menelp supaya pergi dan tak menunggunya. Jin Woo menyuruh Do
Young kembali menjemputnya, Do Young berteriak kesal karena seniornya seperti
sedang melatih seorang anjing.
Jin Woo
masuk mobil dan langsung meminta ponsel Do Young, Do Young yang masih cemberut
memberikan ponselnya. Jin Woo melihat nomor ponsel yang masuk ke telp Do Young
lalu Do Young bertanya nomor telp siapa. Jin Woo juga tak tahu dan mengajak Do
Young untuk kembali ke kantor segera.
Jin Woo
melihat catatan rekaman dari ponsel dan menemukan salah satu nomor saat Pria
itu menelp seseorang lalu menyuruh Do Young bisa mencari hasil rekaman ponsel.
Yi Jin masih bertanya-tanya apakah itu benar nomor telp dar Jang Pyung Park
yang mereka cari.
“Aku
bertaruh 10 juta won...ya, ini adalah nomornya” ucap Jin Woo mengeluarkan
kepokan uang dari saku celananya. Do Young kaget melihat uang yang begitu
banyak
“Kau
kelihatan kecewa aku tidak punya uang, jadi aku mencarinya” kata Jin Woo asal,
Do Young hanya tersenyum seperti mengerti dengan tingkah Jin Woo.
Young Jin
melihat catatan telp yang diduga milik Jang Pyung park, Do Young menjelaskan Ada
panggilan internasional setiap dua hari sekali Dan semua panggilan itu berasal
dari Cina, tapi karena berbicara cina yang sulit lebih banyak mengirim pesan
dan menyakini itu memang nomor telpon Jang-pyung Park. Jae Duk bertanya apakah
mereka yakin pemilikya itu Jang Pyung Park
“Ya.. aku
yakin itu dia, Sunbae kau pernah berhubungan dengan penjual telpon ilegal kan? Bisakah
kau menemukan pemiliknya?” ucap Jin Woo, Jae Duk mengangguk setuju
“Kenapa
kau ingin menemukan pemiliknya?” tanya Seo Woo binggung
“Dia
bilang mereka sering mengirim pesan. Kita perlu ijin dari pemiliknya agar bisa
mengakses pesan itu” jelas Young Jin
Jae Duk
masih belum yakin mereka membuat perjanjian lewat sms. Do Young mengikuti gaya
Jin Woo untuk bertaruh 10 juta Won kalau mereka melakukan itu, semua langsung
melonggo menduga Do Young baru merampok bank. Do Young mengatakan selain
menemukan bukti dan juga uang. Jin Woo menceritakan dirinya berpura-pura jadi
polisi yang korupsi supaya mendapatkan nomor telpnya.
Jae Duk
pergi ke empat penjual telp illegal dan meminta supaya mencari tahu pemilik
dari nomor ponsel yang sudah ditulis dalam note, sambil mengancam akan memotong
lehernya apabila tak melakukanya. Pegawai itu berdalih tak pernah tidak mencatat telponnya, jadi tak bisa
menemukan pemiliknya.
Seo Woo
sambil bersenandung menyuruh pria itu meemukan dengan melalui bisnisnya. Jae
Duk langsung berbaring disofa menunggunya, Si pegawai mengeluh bisnisnya sedang
buruk tapi dengan dua polisi yang datang membuatnya makin buruk.
Beberapa
saat kemudian, mereka pergi ke tempat biasanya gelandangan tidur dan
mendapatkan informasi dari foto. Jae Duk dengan menahan nafas karena bau
bertanya apakah pria itu bernama Lee Dae Soo, Pria itu bertanya siapa Jae Duk
dan Seo Woo. Jae Duk memperlihatkan ID Card polisinya.
Jin Woo
bisa melihat dari Semua pesan yang dikirim ke Cina berhubungan dengan
perjanjian mereka. Yi Jin pikir mereka bisa mengangkapnya segera karena mereka sudah
memastikan transaksi bank di Cina, Jin Woo memberitahu Di tempat pemasarannya,
mereka bisa menangkap pembeli, penjual dan semuanya
“Letnan
Min Do Young. Jangan berpikir untuk pulang dan terus periksa pesan-pesan itu. Kalau
mereka menetapkan tanggal pertukarannya, laporkan segera kepadaku” perintah
Young Jin, Do Young mengerti
“Han Jin
Woo. Saat kita mendapatkan lokasinya, kita akan segera bergerak, jadi
bersiaplah Karena kita harus menyita semua mobilnya Laporkan pada Kapten Park
dan mintalah bantuan” ucap Youn Jin, Jin Woo pun mengerti
Disebuah
gudang, Sek Yoon menyaksikan semua orang yang membungkus emas dengan plastik
lalu menyembunyikan di bagian dalam pintu. Setelah itu menyuruh anak buahnya
untuk mengirimkan esok dan jangan tunda keberangkatannya. Setelah itu melapor
pada Tae Yoo bahwa Pengiriman sudah siap
Tae Yoo
menyuruh memberi kabar pada pihak Cina bahwa
kargo sedang dalam perjalanan dan menyuruh pengacara Km untuk menandatangani
dokumennya dan mengurus investasinya setelah buatkan jadwal pertemuan dengan
Ketua Yeom, Keduanya mengerti lalu keluar dari ruangan.
bersambung ke part 2
Kak nama judul lagu yang dinyanyikan seo woo Apa?
BalasHapus