Disebuah
apartement mewah, Seorang pria membua toples berisi potongan puzzel lalu
disusun satu persatu sampai terbentuk sebuah gambar seorang pria dan wanita
yang sedang berdansa tapi satu sisi puzzel itu hilang.
Jari
jemari si pria mencari nama “Kim Hye Jin” tapi seperti tak menemukan di social
media. Akhirnya ia melihat kembali surat-surat yang bertuliskan alamat Kim Hye
Jin Seocho-gu, Ban Po 4 Dong, Korea Selatan yang dikirimkan ke Manhattan , New
York.
Sebuah
pesawat mengudara lalu mendarat dengan mulus di landasan udara. Di pinggir
kolam sedang diadakan pesta, Min Ha Ri wanita dengan rambut pendek menari-nari
mengikuti irama musik DJ. Seorang wanita dengan rambut keriting dalam kegelapan
membawakan bir untuk pelangga.
Ha Ri
yang sedang berpesta meniupakan lilin ulang tahunya dengan teriakan dan tepuk
tangan tamu yang datang. Si wanita berambut keriting sibuk membereskan meja
restoran dan ponselnya berdering bertuliskan nama [Suami Bos] dan memberitahu bahwa sedang ada di jembatan Hannam dan
seolah-olah terpana melihat pemandangan dari atas jembatan.
“Pemandangan?
Seperti pembohong. Kau bilang berada di jembatan 30 menit yang lalu. Apakah itu
masuk akal bahwa kau tidak di sini saat ulang tahunku?” terik Ha Ri kesal
Wanita
itu pun mengakui kalau itu bohong, terdengar teriakan pelanggan yang ingin
memesan dan terlihat wajah dari wanita dengan memiliki kemerahan dibawa matanya,
tana mengunakan blush on, ia adalah Kim Hye Jin.
Hye Jin
membawakan bir dengan popcorn sebagai cemilan, lalu salah satu pelangan
mengomentari bahwa pelayan dimeja sebelah itu lebih cantik, Hye Jin melihatnya
lalu dengan tertawa mengakui tidak punya penampilan yang menarik untuk
menyajikan menu makanan, jadi akan meminta wanita itu untuk membawakan makanan
pembuka untuk mereka
Ha Ri
duduk dengan dikeliling pria-pria berteriak gembira saat melihat Hye Jin dengan
memanggilnya “istriku” sambil mengangkat tangannya memberitahu keberadannya.
Hye Jin bisa melihat Ha Ri yang melambaikan tanganya, sebuah bando menyala ada
ditanganya.
Teman
pria tak percaya Ha Ri bisa memiliki teman seperti Ha Ri yang rambutnya seperti
sarang burung, Ha Ri langsung mengijak sepatu si pria dengan ujung high
heelsnya yang runcing. Pria itu menjerit kesakitan padahal sengaja datang
memberikan hadiah kalung dari paris.
“Kalung
itu, kenapa bukan kau yang memakainya dan Mulai sekarang, jangan pernah lagi
muncul dihadapanku.” kata Ha Ri mengancam sambil merangkul dengan wajah sinis
lalu menghampiri Hye Jin.
Hye Jin memeluk
Ha Ri sambil meminta maaf datang terlambat dengan memberikan hadiah bando
menyala dengan gambar ratu pada temanya. Lalu ia merasa tempat itu kelihatan
aneh dan Tak seharusnya ia berada ditempat itu. Tapi Ha Ri merasa tak masalah
karena senang temanya datang dan mengajaknya mengambil makan.
“Hei...
mana ada pahlawan mencoba untuk pergi? Aku mau pergi untuk mencari sesuatu yang
bisa kumakan sendiri.Kau pergi saja dan bermain-main” ucap Hye Jin
Beberapa
saat kemudian, Hye Jin sudah membawa dua piring makanan penuh lalu pesan masuk
ke dalam ponselnya, “Pemberitahuan
pinjaman : Pembayaran pinjaman pendidikan 218.540 Won adalah karena oleh 5
orang, Pembayaran awal tersedia.”
Ia
menatap semua orang yang ada disekitar cantik dan tersenyum sambil bercengkram,
dalam pikiranya Semua orang terlihat seperti tidak punya rasa kekhawatiran.
Setelah melamun ia kembali menyadarkan diri bahwa lebih baik makan dalam
keadaan situasi apapun jadi ia harus kuat untuk terus menghasilkan uang.
Ha Ri
yang sedang berjalan dipinggir Kolam renang, terselengkat sepatunya sendiri dan
jatuh ke kolam. Beberapa pria langsung menyebur ke dalam kolam untuk
menyelamatkanya. Hye Jin melihat temannya jatuh berlari dengan mulut yang penuh
makanan sialnya, seorang pria malah mendorongnya sampai ikut jatuh masuk ke
dalam kolam. Tubuhnya melayang saat tenggelam di kolam renang.
“Suatu hari aku punya pikiran, Heroines tidak
hanya ada di film dan drama. Itulah yang aku pikir.” gumam
Hye Jin dan kakinya menyentuh dasar kolam matanya pun terbuka.
Ha Ri
dibawa dengan beberapa pria ke tepi kolam, sementara Hye Jin sudah bisa keluar
dari kolam renang melihat Ha Ri dengan dikeliling pria yang menyelamatkanya
sementara ia hanya sendirian.
“Seperti berondong jagung, seperti pengiring
pengantin sebagai hidangan pembuka dan pahlawan wanita, dalam kehidupan nyata
sebagian orang menjadi pemeran utama dan beberapa sebagai pemeran pembantu. Itu
adalah bagaimana hidup. Itulah yang aku
pikir.” Hye Jin keluar sendiri dari kolam renang dan berjalan pulang
dengan baju basah dan sepatu basah
“Lalu, dibandingkan dengan Temanku mungkin aku urutan
Nomor 3 menjadi pemeran pendukung dan mungkin aku bahkan tidak perlu dan tidak
cocok untuk berada di depan kamera. Aku mungkin hanya pemearan figuran yang tak
berarti apa-apa.” gumam Hye
Jin dan Tiba-tiba terdengar bunyi
suara dari sepatunya yang basah, seperti kentut. Sepasang kekasih yang sedang
berjalan mengejeknya karena Hye Jin kentut.
Pagi hari
Hye Jin
di atas kamarnya ada tumpukan buku dan terbangun dengan buku diatas badannya,
seperti ketiduran karena kelelehan belajar. Di Kamar Ha Ri, tertata banyak
sekali make up dengan berbagai warna diatas meja rias dan pakaian berbagai
macam tergantung, sepatu dan tas yang berjejer.
Ha Ri
bangun dengan menyeprotkan penyegar wajah sementara, Hye Jin menguap apa-apanya
terlihat sangat kelelahan. Keduanya keluar bersama lalu saling berebut masuk ke
dalam kamar mandi lebih dulu.
Keduanya
sudah mengosong gigi bersama, Ha Ri mengeluh Hye Jin yang pulang tanpa memberitahunya.
Hye Jin beralasn tempat kerjanya menelp untuk meminta bantuan, Ha Ri pun
bertanya kenapa tak mengangkat telpnya. Hye Jin mengingat kemarin ponselnya
basah karena menyebur ke dalam kolam renang. Ia pun memberitahu alasanya kalau
telpnya tenggelam dan akan diperbaiki, Ha Ri tak percaya Hye Jin menjatuhkan
kembali ponselnya di toilet.
Satu buah
apel diatas piring, Ha Ri kaget melihat mangkuk Hye Jin yang penuh nasi seperti
menara. Hye Jin menceritakan hari ini ada wawancara jadi harus makan yang
banyak agar tak gugup. Ha Ri menanyakan dengan wawancara temannya yang terakhir
sambil membersihkan kulit apel.
“Aku
berharap aku bisa mendapatkan mimisan dari bekerja sepanjang malam. Mengapa
mereka tidak akan mempekerjakan aku? tidak mempekerjakan aku, aku berharap
mereka bangkrut.” teriak Hye Jin tapi membatalkan ucapanya.
“Kau
membuat semua pidato sendiri.” komentar Ha Ri
Hye Rin
memulai wawancaranya dengan dua orang lain yang satu ruangan dengannya, seorang
wanita dengan fasih mengunakan bahasa inggris memperkenalkan dirinya dari Universitas Merseyside lokal dengan
nilai yang sangat baik.
Salah
satu petinggi menanyakan pada Hye Rin dimana letak Universitas Yeongmin. Hye Jin
dengan penuh percaya diri memberitahu letaknya berada sedikit diluar Seoul.
Dari CV terlihat durasi pengalaman kerja Hye Jin hanya tiga bulan, Hye Jin menceritakan
salah satu perusahaan bangkrut dan Presdirnya ditangkap. Semua yang ada
diruangan sempat tertawa.
“Jika kau
memberikukesempatan, aku siap. Aku ingin menjadi karyawan tetap Majalah Musik
Jin.” ucap Hye Jin penuh semangat.
Hye Jin pulang
dari wawancara kehujanan dan rambutnya akan besar seperti sarang tawon apabila
basah. Lalu terkaget-kaget melihat Ha Ri yang berciuman sangat hot didalam
mobil didepan rumah mereka. Setelah melihat Ha Ri turun, ia langsung memukul
punggung temanya sangat keras.
“Tidakkah
kau punya rasa malu sedikitpun? Apa yang kau lakukan di depan umum? Siapa orang
itu? Apakah dia pacarmu?” teriak Hye Jin kesal
“Aku
belum memutuskan apakah aku ingin berkencan dengannya atau tidak.” kata Ha Ri
santai
“Kalian
tidak pacaran tapi sudah berciuman? Berciuman pertama kalinya?” ungkap Hye Jin
tak percaya
“Aku
harus melihat apakah dia adalah pencium yang baik atau tidak,untuk memutuskan
apakah aku ingin berkencan dengannya atau tidak.” kata Ha Ri lalu berjalan
pergi untuk pergi ke supermarket karena tissue toilet sudah habis.
Hye Jin
mendorong trolly sambil berharap bisa meminjam wajah dan tubuh Ha Ri untuk
wawancara sehingga bisa langsung dikontrak, Ha Ri pikir kalau bisa melakukan
bahkan sampai 100 kali.
“Hei,
tapi ketika kau mulai melihat seorang pria, Apakah jantungmu berdebar dengan
banyaknya laki-laki?” tanya Hye Jin
“Buat apa
berdebar ? Kalau orangnya oke, ya langsung saja.” komentar Ha Ri
“Hal ini
sangat mudah bagimu. Lalu, dengan begitu banyak laki-laki, apakah kau
benar-benar mencintai salah satu dari mereka?” ucap Hye Jin
Ha Ri
seperti tak mengerti dengan cinta setaji, Hye Jin mengartikan cinta sejati adalah saat merindukan
seorang pria dan bahagia ketika bersama mereka, Ha Ri merasa bahwa cinta sejati
itu seperti sampah, sambil membungkuk mengambil barang dari rak bawah.
Di
belakang terlihat pegawai pria sengaja berdiri dibelakang Ha Ri untuk
mengintip. Hye Jin yang melihatnya langsung berteriak menutupi paha temanya
lalu memarahi si pegawai itu karena berbuat senonoh.
Ha Ri
memakai masker menyuruh temannya untuk menghilangkan pola pikir jaman dulu dan harus
berkencan juga. Hye Jin merasa bahwa Kencan
adalah sebuah kemewahan dan Sepertinya tak ada orang yang menyukainya. Lalu
ingin menghilangkan spam dari emailnya, tapi ada sesuatu email yang dikenalnya
dari Ji Sung Joon.
“Aku telah bertanya-tanya tentangmu. Aku akan
datang ke Korea. Jika kau punya waktu, kau bisa bertemu denganku?”
Hye Jin
tak percaya Ji Sung Joon mengirimnya email, Ha Ri bertanya siapa itu Ji Sung
Joon yang dimaksud. Hye Jin menceritakan Sung Joon itu Orang yang pindah ke
rumahnya ketika Ha Ri berangkat ke
Jepang. Ha Ri ingat Sung Joon itu si gendut.
Flash Back
Ha Ri
melihat Sung Joon yang gemuk sedang ada di taman memanggilnya gemuk, sambil
bertanya apa yang dilakukanya. Sung Joon terlihat gugup berteriak masuk
memanggil ayahnya.
Ha Ri
teringat saat Sung Joon datang kerumahnya, tak percaya ada seorang pecundang
seperti itu, bahkan hampir pingsan karena mengetahui Hye Jin berteman baik,
lalu bertanya-tanya kenapa Sung Joon menghubunginya. Hye Jin menceritakan Sung Joon
yang ingin bertemu dengannya.
Pagi
harinya, Ha Ri tak sengaja bertemu Hye Jin dipinggir jalan lalu mengajakanya
naik mobil bersama. Hye Jin terlihat sangat bahagia akan bertemu dengan Sung
Joon, Ha Ri bertanya apakah mereka saling menelp, Hye Jin pikir belum pernah
mereka hanya mengirim surat dan email saja dan berpikir didekat sana ada telp
umum.
Ha Ri
mersa kasihan dengan memberikan ponselnya saja, tapi Hye Jin tahu pasti tak
menyaman apabila temanya tak membawa ponsel. Ha Ri merasa tak peduli karena Semua
telp yang masuk itu dari orang-orang yang sekarat untuk berkencan dengannya dan
sangat menganggu.
“Tapi
kenapa kau bertemu dengan si gendut itu? Ini adalah tidak ada gunanya untuk
bertemu dengannya.” ungkap Ha Ri
“Kami
dulu benar-benar dekat. Dan dalam perjalanan hidupku sendiri, dia adalah cinta
pertamaku.” akui Hye Jin
Ha Ri
mengumpat mata temanya sudah rusak, Hye Jin tak peduli karena menurutnya mereka
memiliki hubugan spesial lalu menjerit histeris karena akan bertemu kembali
dengan cinta pertamanya.
Disebuah
galeri
Seorang
pegawai yang memceritakan lukisan yang ada didepannya, adalah Karya seni Dance
Renoir dalam Negara (Danse a la campagne). Dengan Karakter utama dari pekerjaan
adalah teman Renoir Paul Lhote dan seorang wanita yang menjadi istrinya.
“Mereka
mungkin tidak menjadi pemeran utama. Yah, aku hanya berpikir bahwa pemeran
utama mungkin berubah tergantung pada sudut pandang.” kata Pria yang bernama Ji
Sung Joon berdiri depan anak-anak.
Anak-anak
murid hanya melonggo, Sung Joon pun meminta maaf karena tak masuk bermaksud
menganggu kelas lalu pergi, ketika itu
saling berpapasan dengan pria yang bernama Kim Shin Hyuk. Shin Hyuk memberikan
kartu nama dengan memberitahu jabatanya sebagai editor yang tampan.
Sung Jung
berjalan pulang lalu menerima pesan dari Hye Jin bahwa sudah sampai dan meminta
menghubungi ke nomor itu, terlihat senyuman Sung Joon menerima pesan dari Hye
Jin.
Hye Jin
tak sabar menunggu ditaman, lalu melihat salah seorang pria gemuk yang
memasukan roti ke dalam mulutnya, dengan percaya diri menempuk punggung si pria
dengan menduga itu Sung Joon sambil memegang tanganya seperti teman lama. Pria
itu binggung, bertanya siapa wanita didepanya. Hye Jin pun meminta maaf karena
ternyata pria itu bukan Sung Joon.
Sung Joon
menelp menanyakan keberadaanya, Hye Jin memberitahu dekat air mancur. Sung Joon
mengatakan juga didekat itu dan bisa melihat Hye Jin didepanya, tapi Hye Jin
tak bisa melihatnya. Sung Joon pun melambaikan tangan sambil berjalan mendekat.
Hye Jin
melonggo melihat Sung Joon yang gemuk berubah menjadi tinggi dan sangat tampan,
berbeda dengan bayanganya. Tapi Sung Joon melewatinya dan menyapa seorang
wanita yang sedang menelp dengan memanggil nama Hye Jin. Wanita itu binggung
melihat Sung Joon yang tiba-tiba menyapanya.
“Pada
saat itu, aku ingat sebuah fakta yang sangat penting, aku telah melupakan
kehidupan yang keras ini. Setidaknya penampilan Kim Hye Jin yang diingat oleh Ji Sung Joon terakhir kalinya” gumam Hye
Jin panik
Flash Back
Saat
sekolah dasar, Hye Jin yang cantik diperebutkan oleh pria yang ingin duduk satu
bangku dengannya. Lalu ia menerima penghargaan dari kepala sekolah dan semua
pria berteriak mengelu-ngelukan namanya. Tapi Sung Joon, selalu di ejek seperti
babi yang gemuk dan Hye Jin yang cantik membelanya agar tak menganggunya.
Sung Joon
berusaha kembali berbicara dengan Hye Jin di telp karena ternyata wanita tadi
salah orang, tapi ponselnya langsung dimatikan dan Hye Jin bersembunyi di balik
papan reklame.
Ia
menatap bayangan dirinya di air, mengingat keluhan pelanggan yang menginginkan
pelayan yang cantik, lalu pernyataan didiskualifikasi dan tak ada yang
mengenali kampusnya.
Flash Back
Hye Jin
kaget saat pulang kerumah beberapa orang mengambil barang dirumahnya, dulu
keluarga kaya raya dan punya banyak uang tapi setelah Sung Joon pindah,
keluarganya bangkrut.
“Dan
wajah cantikku mirip dengan ibuku, sementara DNA tak tampan dari Ayahku, yang
tadinya tersembunyi di suatu tempat,
lalu keluar dari tubuhku selama masa pubertas” cerita Hye Jin yang sudah pindah
dari rumah dan akhirnya menjadi wajahnya mirip dengan ayahnya.
Ha Ri
baru keluar gedung kaget melihat Hye Jin sudah pulang dan berpikir tak bertemu
si gendut. Hye Jin dengan berkaca-kaca ingin menceritakan masalahnya, tapi ia
memilih untuk mengajak temannya pulang saja.
“Sekarang
Kim Hye Jin dalam kenangannya sudah tidak ada. Kalau aku muncul seperti ini, pasti
aku akan makin menderita. Mendadak aku ketakutan, jadi aku lari. Awalnya aku
senang mau bertemu dia, tapi ...ternyata aku naif.” cerita Hye Jin sedih
“Hei! Apa
yang salah denganmu? Kau ini lemah, sekarang Hanya bertemu.” ujar Ha Ri
“Jika dia
bertanya apa yang aku lakukan, aku harus mengatakan bahwa aku pengangguran
berusia 30 tahun? lalu Jika ia mengatakan hampir tidak bisa mengenaliku, Maka Aku
mengatakan bahwa aku minta maaf karna aku tumbuh menjadi pecundang seperti itu?”
keluh Hye Jin, Ha Ri berteriak menyadarkan temanya yang rendah diri
“Kim Hye
Jin.... Berhentilah berbicara omong kosong dan sana pergi! Pergi dan bertemu
dengannya!” ucap temanya
Hye Jin
sadar Sung Joon sangat baik ingin bertemu denganya tapi menurutnya pasti binggung
dengan keadannya dan sekarang cintanya itu seperti sudah menghilang dengan
sekejap. Ha Ri terlihat tak mengerti dengan ucapan temanya itu. Hye Jin
berandai-andai apabila ia bisa meminjam tubuh dan wajah Ha Ri untuk hari ini.
Ha Ri
datang memanggil Sung Joon yang menunggu ditaman, Sung Joon pun menduga bahwa
wanita didepannya itu Hye Jin teman SDnya dulu. Ha Ri yang berpura-pura jadi Hye
Jin meminta maaf karena datang terlambat, sambil melambaikan tangan menanyakan
kabarnya.
Hye Jin
melihat keduanya yang sedang bertemu, Sung Joon tersenyum lalu memeluk Ha Ri,
air mancur disekeliling taman pun menyala seperti membuat suasana romantis. Hye
Jin hanya bisa menatap sedih dan Sung Joon membisikan sangat merindukan Hye Jin
selama ini.
Flash
Back
Sung Joon
sedang makan di taman sambil mengambar,
Hye Jin memanjat pohon di rumah melihat Sung Joon dengan panggilan “Si anak
kecil” yang baru pindah dan menceritakan
dulu adalah rumah temannya Ha Ri. Tapi Sung Joon yang rendah diri memilih untuk
kabur masuk ke dalam rumah.
Pagi
harinya, ibu guru memperkenalkan murid baru bernama Sung Joon. Hye Jin yang
melihatnya memanggilnya “anak kecil” yang tinggal disebelahnya. Teman-teman
satu kelasnya langsung mengejek bahwa Sung Joon bukan anak kecil tapi si
gendut,
Sung Joon
makan banyak roti sambil duduk ditaman, Hye Jin datang membawakan makanan
buatan ibunya, sambil meminta maaf karena berpikir Sung Joon itu adik kelasnya
tapi ternyata mereka seumur. Sung Joon tetap saja diam, Hye Jin melihat Sung
Joon yang bermain puzzel.
“Ini
adalah gambar dari sebuah buku seni dan Ada orang di pojok?” ucap Hye Jin
menunjuk orang yang ada dibagian bawah,
“Kau
menemukannya.Itu adalah gadis mengintip.” kata Sung Joon tertunduk gugup.
Hye Jin
mengerti gadis itu sedang mengintip tapi bertanya-tanya kenapa ia hanya
mengintip apakah ingin menari diatas panggung juga. Sung Joon menjelaskan bahwa
wanita itu melihat si pria karena menyukainya. Hye Jin mengartikan si Gadis
mengintip ini terlihat seperti gambar tersembunyi.
“Aku tidak ingin membuat cinta pertama yang rusak,
.Aku tidak cukup percaya diri untuk menjadi pecundang di depan cinta pertamaku.
Jadi, hari ini, di depan cinta pertamaku, Aku hanya menjadi gambar tersembunyi.” gumam
Hye Jin sedih melihat Sung Joon yang bertemu dengan Ha Ri untuk mengantikanya.
bersambung ke part 2
Ditunggu part 2 nya.....gomawo,,,,
BalasHapusAyo mba' dilanjutkan...
BalasHapusAkhirnya keluar juga....
BalasHapusWah... Main bareng lagi, kmrn jd kakak adik, skrg jd cinta pertama
BalasHapusLike. .like. .like
BalasHapusMajalah musik nya namanya apa tuh?
BalasHapustotalny ada berapa episode min? kemudian ini tayang di hari apa saja ya? Cara Membuat Website
BalasHapusCemestri nya dpet yhh, wktu di film jd kk adk, dipasngin jd cnta pertama jd ny mlah bikin penasran sm ceritny ini , daebak good story love ...
BalasHapusKeren i like it
BalasHapus