No Ra
baru saja keluar dari stasiun bawah tanah, Dan (nama orang) sudah menunggunya didepan stasiun dengan memanggilnya
“Nunna” lalu memuji yang terlihat cantik hari ini dan matanya langsung tertuju
padanya. No Ra terlihat malu memintanya tak perlu berbohong, Dan menyakinkan
ucapanya itu serius dengan berkomentar
bahwa Warnanya sangat cocok untukmu. No Ra pun mengucapkan terimkasih.
“Kau sudah
lihat tempat date yang ku kirimkan padamu? Jalan Gyeonggi, Namsan tower, dan
desa Hanok. Kau ingin pergi kemana?” tanya Dan
“Aku suka
semuanya. Mari pergi ke tempat yang kau suka.” ucap No Ra
“Kalau
begitu, mari putuskan sambil makan. Kau suka makan apa?” kata Don, No Ra
mengatakn suka makanan apapun.
“Ayo
makan yang ingin kau makan. Aku ingin makan yang ingin kau makan saja.” kata
Dan, No Ra terlihat gugup mendengarnya.
Dan
memberikan pilihan antara makanan menu Korean, American, Chinese, Japanese, Italian,
Indian, or Spanish. No Ra memberitahu belum pernah makan masakan india, Dan pun
setuju mereka akan pergi ke restoran india.
No Ra
binggung melihat Menu yang banyak sekali. Dan menyuruh NoRa untuk memilih
pelan-pelan saja. No Ra makin gugup karena ada pelayan yang menunggu dan ia
terlihat kebinggungan. Dan seperti mengerti lalu meminta pelayan untuk kembali
lagi nanti.
“pilih
saja sesuai keinginanmu sapi, babi, atau domba. Kau juga bisa pilih pedas,
manis... Yang ini sangat enak. udang makhani, menunya ada udang didalamnya, rasanya
manis dan lembut. dan Juga, ada yang plain, madu, dan rasa bawang.” jelas Dan
yang terlihat sangat perhatian menjelaska dibuku menu.
“bisakah
kita pesan masing-masing satu?” kata No Ra
“Kau bisa
memesan seperti itu dan membaginya denganku.” ucap Dan, No Ra mengangguk dengan
senyuman.
Dan
memberikan sepotong udang besar di piring No Ra lebih dulu, No Ra pikir karena
Dan tinggal di Amerika, jadi Mungkin akan merasa kurang nyaman dengannya. Dan
mengakui ada kalanya seperti itu tapi dirinya juga sangat tertarik padanya. No
Ra menanyakan alasanya.
“Aku orang
yang selalu ingin tau dan sedikit heran kenapa kau kuliah di usiamu sekarang dan
menurutku itu sangat keren kau tidak pernah menyerah di kelas ini.” komentar
Dan
“Ahh..
waktu Hari pertama di kelas? sampai sekarang aku masih malu.” ucap No Ra sambil
meminum air digelas perak
“Saat
pertama kali melihatmu di kelas, Aku pikir Nuna akan mengalami kesulitan untuk
waktu yang cukup lama, Aku merasa tidak enak juga.” akui Dan lalu menuangkan
air ke dalam gelas No Ra yang sudah habis.
No Ra
terlihat tak bisa menerima pelayan seorang pria terhadapnya, Dan lalu membahas
tentang No Ra yang mengambil pekerjaan paruh waktu lalu bertanya apakah ia mau
melakukan "chill out" date, No Ra binggung dengan sebutan "chill
out" date.
Keduanya
sudah pindah ke taman dan memilih untuk duduk dibawah pohon yang rindang. Dan
menyiapkan tab dengan peyanggahnya, No Ra masih tak terpikir bisa nonton diluar
seperti ini. Dan menceritakan sering
datang ke tempat itu akhir pekan untuk menghemat banyak uang. No Ra melihat
judul film yang dipilih "Groundhog Day."
“Ini film
pertama yang aku tonton dengan temanku di theater.” ungkap No Ra bahagia
“Benarkah?
Menonton film lama adalah hobiku dan Film ini sangat menyenangkan. jika kau
mengantuk, tontonlah sebelum tidur. Semua orang disini selalu melakukannya.”
ucap Dan sambil memberikan earphone pada No Ra agar bisa mendengarkan bersama
No Ra
awalnya menonton lalu matanya melihat pasangan yang berdua terlihat mesra
sambil membaca buku bersama, lalu sepasang suami istri dengan anak balita. Sang
suami terlihat sangat perhatian membaca anaknya yang menangis agar istrinya
bisa tertidur sejenak.
Ia
mengingat saat ada dijerman, Min Soo yang masih balita menangis. Tapi Woo Chul
malah menatap marah dan No Ra akhirnya mengalah untuk membawa Min Soo keluar
rumah agar Woo Chul bisa belajar.
Di halte,
No Ra menyuruh Dan untuk pulang saja lebih dulu karena ia bisa menunggu bus
sendiri. Dan menjelaskan bahwa Tidak ada
pacar yang membiarkan pacarnya pulang sendirian, menurutnya ini sebuah
pengorbanan tapi melihat No Ra terlihat terbebani. No Ra merasa menyangka Dan
menganggapnya sebagai pacar.
“Aku tahu
ini hanya role-play, Tapi anda adalah pacarku hari ini.” ucap Dan penuh
perhatian layaknya pacar sungguhan.
“Terima
kasih sudah memperlakukanku seperti pacar sungguhan hari ini. Aku sangat
menyukainya.” ungkap No Ra, Dan juga merasakan hal yang sama.
No Ra
kembali ke kantor Hyun Suk meminta maaf karena datang terlambat 10 menit, Hyun
Suk malah binggung melihat No Ra yang datang karena sebelumnya tak perlu
datang. No Ra tahu hari ini Sang Ye libur jadi ingin mengambil gajinya. Hyun
Suk menegaskan No Ra dibayar perjam dan itu tak lebih.
“Apa yang
harus ku lakukan dengan anak muda itu? tiga setengah jam berlalu dengan
menyenangkan.” ungkap No Ra bahagia
“Apa ada
yang tidak mennyenangkan? Apa dia kasar padamu?” tanya Hyun Suk khawatir
“tidak!!
Dia Menyenangkan, dan sangat rapi. Kami makan bersama, "chill out"
date di taman.” cerita No Ra sumringah. Hyun Suk malah mengejek hanya itu saja
yang mereka lakukan dengan pergi ke taman.
“Kami
ingin bersantai, karena aku bekerja paruh waktu setiap hari. Dia sangat baik,
bahkan Dia bertanya padaku "mau makan apa?", dan menjelaskan semua
yang ada dalam menu, Lalu memuji pakaianku. Mungkin karena ia terbiasa tinggal
di Amerika sama sepertimu membukakan
pintu” cerita No Ra bangga, Hyun Suk merasak pria itu bukan teliti tapi hanya
tatakrama seorang pria
“Dia
pendengar yang baik, dan juga pandai menangkap gurauanku, bahkan mengantarku
kesini.” tambah No Ra, Hyun Suk malah menatap No Ra dengan waja heran, No Ra
binggung dengan tatapan temannya itu.
“Ha No
Ra. Lalu... bagaimana kau hidup didunia selama ini?” komentar Hyun Suk sedih
yang melihat No Ra seperti baru pertama kali diperlakukan baik oleh seorang
pria. No Ra memilih untuk tak membahasnya dan pergi untuk bersih-bersih.
Hye Mi
dan Min Soo juga berkencan, melihat pedagang jepitan Hye Mi mampir memilih
jepitan dan meminta tanggapan Min Soo, tapi Min Soo terlihat tak bergairah saat
meminta memilh mana yang bagus. Hye Mi ngambek dan pergi tanpa memilih, Min Soo
mengejarnya menarik tangan Hye Mi menjelaskan bahwa semua pita itu cocok
denganya dan terlihat cantik.
“Kau
benar-benar aneh hari ini, Pikiranmu ada di tempat lain. Sepertinya kau sedang
tidak ingin pergi ke taman hiburan, Jadi kita batalkan saja. Bahkan Kau tidak makan
di restaurant favoritmu.”keluh Hye Mi, Min Soo meminta maaf.
“Apa ini
karena kau di keluarkan dari club? Peraturannya aneh sekali. Aku yakin anggota
club itu tidak akan bisa mendapatkan wanita.” umpat Hye Mi kesal, Min Soo
tersenyum lalu teringat sebelum melihat ayah dan ibunya yang tidur terpisah
“Apa yang
akan kau lakukan jika kau tahu kedua orang tuamu akan bercerai?” tanya Min Soo,
Hye Mi menduga orang tua Min Soo akan bercerai.
Min Soo
menyangkal kalau ini cerita temanya dan
bertanya tentang apa yang harus dilakukanya. Hye Mi malah heran dengan Min Soo
yang mengkhawatirkan orang tua temanya yang bercerai. Min Soo beralasan bahwa
ini teman baiknya dan menanyakan apa yang akan dilakukan apabila masalah ini
datang pada pacarnya.
“Aku
tidak pernah memikirkannya,tapi aku akan coba untuk menghentikan mereka. Tapi
hanya karena anak mereka menghentikan mereka.. Tidak berarti mereka akan
membatalkannya. Itu pilihan mereka.” komentar Hye Mi
“Tetap
saja, Aku akan bilang padanya agar dia menghentikannya” kata Min Soo
“Cari
dulu alasan kenapa orang tuanya ingin berpisah, Mungkin percuma saja
menghentikan mereka. Tapi Mungkin juga ini kesempatan yang bagus bagi temanmu
untuk hidup sendiri. Orang tuanya mungkin membelikan sebuah tempat tinggal
untuknya dan membayar semua kebutuhan hidupnya. Selama mereka tidak bertanya
dengan siapa ia tinggal apakah akan tinggal dengan ayah dan ibunya, maka Dia harus hidup mandiri.” jelas Hye Mi, Min
Soo terlihat menghela nafas dengan wajah binggung.
Drama
kelas Hyun Suk
Soon Nam
memulai dengan judul "untuk menjadi
atau tidak menjadi? Itu pertanyaan." No Ra membalikan papan namanya bertuliskan
dirinya sebagai [Malaikat Maut]
“Hamlet,
semua yang kau khawatirkan, Sekarang berhentilah. Kau akan mati besok.” ucap No
Ra, Soon Nam terlihat tak percaya karena
esok akan mati.
“Hamlet,
jika kau mati... Aku akan mengambil ini. Aku tidak perlu khawatir soal biaya
kuliah jika aku menjualnya.” ucap Seung Hyun mengambil mahkota emasnya.
“Tidak,
jangan! Aku belum menikah!” kata Soon Nam mengambil kembali mahkota dari tangan
Seung Nam.
No Ra
mengeluarkan pedangan, mengatakan waktunya sudah telat. Soon Nam langsung
berlutut agar meminta diselamatkan. No Ra pun bertanya apa yang akan dilakukan
Soon Nam jika menyelamatkanya.
“Jika kau
membiarkanku hidup... Aku akan giat belajar, dan mencari pasangan semampuku. Apapun
itu! biarkan aku hidup!” kata Soon Nam memohon
“sebagai
balasannya... Aku akan mengambil mahkota ini. Kau akan makan dengan sendok
perak, bukan sendok emas. Apa Kau masih ingin hidup?” ucap No Ra mengambil
mahkota dan Seung Nam memberikan sendok perak.
“Loteng
atau gudang? Itu pertanyaannya.” ucap Soon Nam mengangkat sendoknya.
“Hidup?
Itu pertanyaan.” kata No Ra dan Seung Hyun bersamaan lalu ketiganya tertunduk
sebagai tanda pertunjukan mereka selesai. Semua memberikan tepuk tangan, Hyun
Suk tersenyum melihat ide dari yang dibuat ketiganya karena membuatnya sangat terkesan. Ketiganya pun tersenyum
bahagia.
“Orang
yang memilih untuk matipun pada akhirnya akan tetap meminta bantuan. Itulah
manusia. Hidup karena tidak ingin mati, atau hidup untuk mencari sesuatu. Pilihan
ada di tanganmu. Pada tim hijau yang sudah memberi kita kesempatan untuk
merenungkan hidup... Ini hadiahmu.” ucap Hyun Suk memberikan hadiah
Woo Chul
baru saja selesai bertemu dengan Tuan Jung, untuk bertemu di pertemuan
berikutnya, Woo Chu juaga meminta untuk menghubunginya jika sudah membuat
keputuasn, Tuan Jung mengerti lalu keduanya berpisah. Woo Chul mengeluarkan
ponselnya dengan senyuman.
Hyun Suk
berjalan sendirian di trotoar sambil melamun teringat pertemuan pertamanya
dengan No Ra ditaman “Aku sudah berbuat
salah padamu beberapa waktu yang lalu, benar kan?” lalu terlihat ketakutan
saat melihat suaminya dan berkata “Aku
minta maaf karena tidak memberitahumu.”
Ponselnya
berdering, terlihat nama [Professor Kim
Woo Chul] Hyun Suk langsung berkata sudah menunggu telp darinya dan bertanya
akan bertemu dimana. Woo Chul malah membalas Hyun Suk itu memang musuhnya yang
paling hebat karena tahu bahwa ia yang akan menelpya.
Keduanya
bertemu dikantor, Hyun Suk sambil menungkan air bertanya Apa yang ingin
dikatakan, Woo Chul menegaskan Ada dua hal yang ingin diperjelas, yaitu yang
pertama adalah ia tidak mau jadi konsultan projectnya lagi. Hyun Suk heran
mendengar Woo Chul mengatakan tidak mau. Woo Chul menegaskan bahwa ia tak mau.
“Aku
senang mendengarnya, aku akan sangat mengapresiasinya jika kau mau
mengulanginya lagi. Mari kita rekam.” ucap Hyun Suk mengeluarkan ponselnya
“Aku
adalah orang brengsek jika memberimu konsultasi lagi. Puas?” kata Woo Chul,
Hyun Suk mengejek apakah itu terekam suaranya.
“Yang
kedua.... Jangan mempekerjakan istriku disini.” tegas Woo Chul, Hyun Suk menanyakan
alasan dirinya tak boleh
“Aku pelindung
Ha No Ra, jadi Jangan mengambil keuntungan dari wanita polos sepertinya.” uca
Woo Chul
Hyun Suk
mengejek dengan Woo Chul sebagai pelindung, Woo Chul membalas pemainan apa yang
ditunjukan Hyun Suk sekarang, lalu bertany dengan nada tinggi alasan Hyun Suk
menarik Yi Jin padahal yang disukainya adalah No Ra dan malah memberikan No Ra
padanya dan bertanya-tanya apa sebenarnya yang dinginkannya.
“Aku
tidak tahan lagi. Di matamu, Apa aku terlihat mengembil Kim Yi Jin darimu? Aku memberikan
No Ra padamu, karena dia menginginkan keluarganya, Jadi aku melakukan dua hal
itu untuknya. Itulah kenapa aku menarik Kim Yi Jin, bajingan Aku mengambil Kim
Yi Jin karena dia wanitamu.” Tegas Hyun Suk meluapkan semua emosinya, Woo Chul kaget
“Jangan
mencoba untuk mengelak. Aku juga melihatmu di theater. Jadi... Cepat akhiri, atau
aku akan menghabisimu dengan tanganku. Tapi... lebih baik kau mengakhirinya
sebelum Kim Yi Jin kau tentang Ha No Ra dan No Ra mengambil kelas Kim Yi Jin. Jika
kau membuat kehidupannya di sekolah tidak nyaman, maka Aku tidak akan tinggal
diam.” ucap Hyun Suk tak memberikan waktu untuk Woo Chul berbicara.
“Jadi Kau
sedang mengancamku sekarang?” kata Woo Chul membela diri, Hyun Suk menegaskan
bahwa ini peringatan.
Woo Chul
malah mengejek Hyun Suk yang tak punya hak memberikan peringata seperti itu
padanya. Hyun Suk menegaskan bahwa ia punya hak karena menyukai Ha No Ra. Woo
Chul terdiam, Hyun Suk tahu Woo Chul itu sangat iri dan sebenarkanya masih
punya perasaan pada No Ra.
“Professor
Cha... Kau sangat aneh sampai-sampai aku tidak bisa memahamimu! Kau bilang kau
punya perasaan pada No Ra.” ucap Woo Chul dengan nada tinggi
“Dia
ingin keluarganya, dan selama kau masih jadi suaminya... Aku tidak akan mengatakan
hubunganmu dengan Kim Yi Jin, tidak pada No Ra atau siapapun itu. No Ra tidak
tau bahwa aku memperingatkanmu masalah ini. jangan sampai dia tau. Dan Juga,
Kau sendiri yang bilang kau tidak mau membantu project ku. Jangan pernah muncul
di hadapanku lagi.” tegas Hyun Suk dengan mata melotot, Woo Chul hanya bisa
diam tak bisa berkata-kata.
Yi Jin sedang
berkerja diruangannya mendapatkan telp dari Ketua Yoo, Sungsam. Dengan sopan
bertanya apakah ada yang bisa dibantu olehnya, lalu memberitahu bahwa kampus
mereka mensponsori project Professor Cha "You and I".
“Apa? Hal
yang sama telah diterima Grup Sumsang?” ucap Yi Jin kaget.
Woo Chul
masih menatap kosong saat keluar dari tempat Hyun Suk, seperti tak menyangka
selama ini Hyun Suk sudah tahu perselingkuhan dengan Yi Jin dan tak ingin Yi
Jin mengetahuinya karena tepat ingin kembali ke keluarganya. Pesan Yi Jin masuk
“Datang ke kantorku sekarang. Sekarang!” Woo
Chul bertanya-tanya apakah terjadi sesuatu yang gawat.
Yi Jin
terlihat menahan tangisnya tak mau menatap sang pacar, Woo Chul menjelaskan
menjadi konsultan di Sungsam group tidak bisa dibandingkan dengan project
Professor Cha. Yi Jin menjelaskan bahwa kampus mereka itu membutuhanya dan
dengan cara itu Woo Chul bisa menikahinya.
“Jika
kita punya tempat yang lebih besar di luar sana. Bukankah itu akan memudahkanku
untuk mendapat ijin dari ayahmu?” tegas Woo Chul
“Itu Kata
siapa? Sejak kapan kau begitu sembrono memperhitungkan sesuatu?” komentara Yi
Jin mengejek
“Aku
pikir kau sangat menginginkan yang terbaik untukku.” kata Woo Chul
“Menunjukan
sikap bijaksana, itu tidak apa-apa. Tapi jika kau mengupas lapisan itu untuk
kedua kalinya. Aku benar-benar tidak bisa memahamimu.” ucap Yi Jin dengan wajah
cemberut lalu duduk.
“Pria...
akan mengorbankan hidupnya demi harga diri. Sebenarnya, bekerja dengan
Professor Cha...Aku tidak ingin jadi penasehatnya lagi.” tegas Woo Chul
Yi Jin
tak paham alasan Woo Chul yang sangat tidak suka pada Cha Hyun Suk. Woo Chul
beralasan karena Hyun Suk yang tertarik padanya. Yi Jin melonggo lalu bertanya
darimana Woo Chul barusan. Woo Chul mengakui
sudah bilang pada Professor Cha bahwa akan berhenti jadi penasehatnya.
Yi Jin tak percaya Woo Chul Sudah berbicara itu semua. Woo Chul sadar kali ini sedikit
gegabah.
“Kim Woo
Chul...sebenarnya apakah menikahiku adalah prioritas pertamamu?” tanya Yi Jin,
Woo Chul terdiam mendengar pertanyaan Yi Jin.
Yoon
Young sedang berlatih dan kaget melihat seorang anak muda yang bisa masuk ke
dalam tempat latihan balet. Min Soo ingin memperkenalkan dirinya, tapi Yoon
Young sudah berteriak memanggiln namanya dengan wajah bahagia. Min Soo binggung
karena Yoon Young bisa mengenalnya.
“Ibumu
menunjukan fotomu tiap hari. tentu aku tahu! Apa yang membawamu tiba-tiba datang
? Bagaimana kau bisa tahu tempat ini?” tanya Yoon Young yang sudah ada didekat
Min Soo
“Aku
ingat ketika ibuku membawaku kesini saat aku masih SD dan tidak sengaja lewat
sini, dan ingin menyapa bibi.” kata Min Soo, Yoon Young dengan wajah heran
mengajak Min Soo untuk duduk.
Dikantornya,
Min Soo tertunduk dengan secangkir teh didepannya. Yoon Young bertanya kenapa
Min Soo terlihat suram di usia 20 menurutnya ada suatu alasan untuk mencarinya.
Min Soo menyangkal, Yoon Young memberitahu
sudah mengajar selama 13 tahun dalam urusan seperti ini lalu bertanya
apa masalah Min Soo sekarang.
“Kau
satu-satunya teman ibuku. Apa dia menceritakan semuanya padamu?” tanya Min Soo
memberanikan diri.
“Tidak
semuanya, tapi mungkin aku tahu apa yang ingin kau tanyakan.” kata Yoon Young
seperti sudah tahu apa yang ingin ditanyakan Min Soo
“Kau tahu
kenapa ibuku pergi kuliah?” tanya Min Soo
“Ceritanya
rumit. Sebelum aku jelaskan padamu. Sepertinya kau harus mendengarnya langsung
dari ibumu. Kenapa kau tidak tanya dia saja?” saran Yoon Young
“Aku
lihat...perjanjian notaris kedua orang tuaku.” akui Min Soo, Yoon Young melotot
kaget Min Soo bisa tahu tentang hal itu. Min Soo juga tak kalah kaget teman
ibunya itu mengetahui juga hal itu.
“Apa
mereka akan benar-benar bercerai? Apa alasannya? Kenapa mereka tidur di ruang
terpisah? Dan kenapa ibu pergi kuliah jika ia tau ia akan bercerai?” tanya Min
Soo sangat panik,
Yoon
Young meminta Min Soo tenang karena dirinya hanya sebagai pihak ketiga. jadi hanya
akan cerita padamu fakta yang di ketahui dan ia bisa mendengar sisanya dari
orang tuanya sendiri. Min Soo terlihat bisa sedikit tenang walaupun terlihat
tegang.
Woo Chul
duduk didalam ruangan kampusnya, dengan tangan disamping kepalanya berpikir
dengan ucapan Yi Jin “Kim Woo Chul...
apakah menikahiku adalah prioritas pertamamu?” lalu peringatan Hyun Suk “Segera akhiri hubungan kalian,Atau aku akan
menghabisimu dengan tanganku sendiri.” lalu teringat saat dirinya terpana melihat No
Ra yang mengunakan dress pergi keluar rumah.
Ia lalu
menatap timbangan diatasnya, seperti lebih memberatkan No Ra tapi Yi Jin
memberikan papan bahwa dengan memilikinya
menjadi bagian Woo Cheon University dan menantu Rektor dan akhirnya terlihat
memilih Yi Jin karena lebih banyak keuntungan.
“Cha Hyun
Suk adalah masalahnya, Dia terlalu dekat dengan keduanya.” keluh Woo Chul
Tiba-tiba
Min Soo datang ke kantornya, Woo Chul heran melihat anaknya datang pada jam
yang tak biasa. Min Soo meminta maaf karena Ada sesuatu yang ingin ditanyakan
padanya.
“Apa ibu
pergi kuliah karenamu?” tanya Min Soo, Woo Chul kaget mendengar penyataan
anaknya.
“Aku
sudah lihat perjanjian kalian dan sudah bertemu dengan bibi Ra Yoon Young. Tolong
jawab. Apa kau meminta ibu untuk bercerai?” tanya Min Soo ingin mendengarkan
penjelasanya.
“Kenapa
dia cerita masalah orang dewasa seperti itu?” keluh Woo Chul pada Yoon Young
“Bagaimana
bisa kau melakukannya? Dia ibuku. Bagaimana bisa kau ingin menceraikan ibu hanya
karena kau menganggap ibu bodoh? Apakah hal seperti itu bisa disebut alasan? Ibu
selalu baik pada kita...” tegas Min Soo tak terima
“Kau
benar. Kalian punya ikatan yang tidak dapat terputus, Itu beda dengan ikatan
suami istri. Meskipun begitu... Kau juga benci ibumu, menurutmu dia juga
menjengkelkan. Tidak bisa komunikasi adalah kesalahan yang sangat fatal.” jelas
Woo Chul lalu berpura-pura dirinya sedang sibuk,
“Karena
dia ibuku. Tidak perduli apa yang ku katakan, ia tetaplah ibuku.” tegas Min Soo
tak terima, Woo Chul ingin marah karena Min Soo ikut campur tapi memilih untuk
membahasnya lain kali saja.
No Ra
masuk ke dalam kamar anaknya yang berantakand dan sengaja e menganti selimut
yang baru saja dibelinya. Min Soo datang dengan dingin bertanya apa sedang
dilakukan ibunya dikamarnya, No Ra dengan lembut meminta maaf karena sebenarnya
ingin menyelesaikannya sebelum anaknya pulang dan memberitahu membelinya dengan
uanganya sendiri.
“Kenapa
ibu beli barang seperti ini?” tanya Min Soo dingin, No Ra melihat selimut
anaknya sudah jelek
“Aku
tidak peduli mau selimutku bagus atau jelek. kenapa kau peduli? Kau sudah
memutuskan untuk mati sendirian.” teriak Min Soo marah, No Ra binggung
mendengarnya. Min Soo memperlihatkan surat penjanjian pada ibunya.
“Aku
menemui bibi Yoon Young, Dia sudah cerita semuanya. Kau didiagnosa mengidap
kanker dan Ibu sudah periksa kesehatan juga. tapi kau tidak cerita sedikitpun. bahkan
padaku.” kata Min Soo, No Ra ingin menceritakan tapi Min Soo kembali berbicara
“Ibu mau
mati, tanpa bicara sepatah katapun. Apa kau berencana mati sendirian? Aku masih
anakmu, Tidak peduli sejelek apapun kau,
Aku masih anakmu.” ucap Min Soo menahan tangisnya.
No Ra
tersenyum menurutnya tak mungkn tidak bercerita pada anaknya karena Min Soo sedang tumbuh menjadi pria yang
disukai banyak orang, jadi ingin bilang padamu setelah 3 bulan. Min Soo
menanyakan alasannya, No Ra melihat Min
Soo baru saja jadi mahasiswa dan bertanya apakah Yoon Young tak bercerita
padanya.
“Apa kau
ingin mati sendirian dalam tiga bulan itu? Bagaimana jika ibu benar-benar mati
sebelum saatnya tiba? Apa yang harus aku lakukan?” kata Min Soo menahan
sedihnya, No Ra dengan mata berkaca-kaca mengatakan dirinya tak akan mati
“Apa itu
penting? Kenyataannya kau memikirkannya, hal itu penting.” ucap Min Soo
“Maaf.
Aku tidak tau kau akan berpikir seperti itu.” kata No Ra
Min Soo memegang
tangan ibunya sambil meminta maaf karena membuatnya merasa kesepian,lalu
memeluk ibunya dan menangis, No Ra juga ikut menangis sambil menempuk pundak
anaknya. Min Soo bertanya kenapa ibunya tak bisa pada ayah tentang penyakitnya,
menurutnya meskipun mereka sepakat bercerai ayahnya pasti tidak akan melarang
kalau ibunya bercerita.
No Ra
hanya menepuk punggung anaknya agar lebih tenang, saat itu Woo Chul lewat pintu
kamar dengan wajah sinis tapi berlalu begitu saja. Akhirnya di atas tempat
tidurnya, No Ra mengingat ucapan Min Soo “Kenapa
ibu tidak cerita pada ayah bahwa ibu sakit kanker?”
Lalu
teringat dengan komentar Hyun Suk yang terlihat heran “Ha No Ra... bagaimana bisa kau hidup di dunia dengan cara seperti ini?”
dan ucapan Woo Chul yang terdengar meremehkan “Kenapa kau tidak tanya cerita romance baruku dengan wanita itu? Siapa
dia, kerja apa dia, kapan aku bertemu dengannya. Kau tidak bisa menanyakannya?
Apa Kau takut?”
Malam
harinya, Woo Chul duduk memikirkan dirinya seperti terjepit batu dan tempat
yang keras dan bertanya-tanya apa yang harus dilakukanya, setelah berpikir
keras wajahnya tersenyum karena menemukan solusinya.
Esok
paginya dikantor, ia ingin mengirimkan pesan pada istrinya “No Ra, ayo bicara. Ini penting.” tapi berpikir nanti No Ra bisa
mengabaikan SMS. Saat sedang berpikir tiba-tiba No Ra yang lebih dulu
menelpnya, No Ra mengajak suaminya untuk bertemu dan penting.
Woo Chul
datang ke restoran, seperti terpana melihat No Ra yang duduk menunggunya. No Ra
melihat Woo Chul yang datang terlihat seperti wanita yang sangat polos. Woo
Chul pun duduk melihat No Ra yang datang lebih dulu, No Ra memberikan sudah
memesan kopi lebih dulu karena suaminya lebih suka kopi dingin.
“Kau
tidak tanya pendapatku. Kenapa kau ingin bertemu denganku?” tanya Woo Chul, No
Ra bertanya balik pada suaminya dengan nada polos
“Kau dan
aku punya point negosiasi yang baik, Aku lupa tentang itu. Kau bisa kuliah
tahun depan, di Universitas yang berbeda. Mulai sekarang, Aku akan mendukungmu
dengan keadaan apapun.” ucap Woo Chul, No Ra menyimpulkan Woo Chul ingin
dirinya pindah ke kampus lain tahun depan.
“Ya. Kau
bisa kuliah seperti yang kau inginkan Dan aku akan punya kehidupan yang bebas
sepenuhnya. Jika kau mau keluar WooCheon, semuanya akan selesai.” jelas Woo
Chul
“Semua masalah akan
terselesaikan jika kau keluar dari Woo Cheon University. Lalu Aku bisa bilang
pada Cha Hyun Suk bahwa aku berpisah dengan Yi Jin. Kita akan bercerai sebelum
tanggal 2 Juni. Apa yang bisa Cha Hyun Suk lakukan jika kita bercerai? Dia pasti
akan sangat menyukainya.” gumam Woo Chul bahagia
dengan rencananya.
Woo Chul
pun bertanya apa pendapat istrinya, menurutnya itu bukan ide yang buruk, lalu
tersadar dari lamunanya dengan teriakan No Ra yang memanggilnya. No Ra
mengingatkan suaminya yang harus mengajar hari ini, Woo Chul yang sedari tadi melamun membenarkan
dirinya harus mengajar.
“Kalau
begitu ayo ke Pengadilan dan atur perceraiannya.” kata No Ra, Woo Chul kaget
dengan ucapan No Ra sambil menaruh kopinya. No Ra pun mengeluarkan surat
perjanjian dan pengajuan surat cerai yang tinggal ditanda tangani.
Woo Chul
tak bisa menutup wajahnya yang melonggo melihat dua surat didepan matanya, No
Ra menegaskan kembali supaya mereka segera pergi ke pengadilan sekarang juga.
Woo Chul makin tak percaya No Ra malah yang meminta mereka bercerai secepatnya.
bersambung ke episode 11
Makasi mb sinopsisnya.. lengkap.... ditunggu selanjutnya...
BalasHapusWah. .aku suka No Ra yang sekarang. .dia jadi tegas dan bisa ngelawan omongan woo chul. . ^_^
BalasHapusMakin lama makin seru tingkal no ra, pa lagi sikap hyun suk kpd cinta pertamanya.. Jd penuh tanda tanya akan asmara hyun suk dgn no ro bersatu.
BalasHapusOia mba dyah, sinopsis Mrs. Cop nya ngga d lanjutin lg..?