Keduanya
duduk cafe dan Hye Jin hanya bisa mengintip dengan wajahnya yang ditutup oleh
buku menu. Sung Joon memesakan steak untuk Ha Ri yang dianggapnya sebagai Hye
Jin, lalu mengaku banyak pertanyaan yang ingin ditayangkan lalu memulai dengan
pekerjanya lebih dulu, Hye Jin sudah memberitahu jawaban apabila Sung Joon
menanyakan hal itu.
“Aku
masih kuliah dan lebih mementingkan belajar.” ucap Ha Ri lalu bertanya balik
“Aku...
bekerja di Art Directing.” kata Sung Joon lalu Ha Ri bergumam dengan
bertanya-tanya apakah pria itu tahu sedang berbicara dengan siapa.
“Apa orang
tuamu sehat dan dimana orang tuamu bekerja,?” tanya Sung Joon
Ha Ri
ingin keceplosan menceritakan yang sebenarnya tapi Hye Jin yang mendengar
langsung mengelengkan kepalanya. Ha Ri sedikit menjerit memberitahu bahwa orang
tuanya sehat lalu terbatuk-batuk. Sung Joon terlihat khawatir, Ha Ri pun
meminum untuk membasahi tenggorakanya karena sedikit berteriak.
Hye Jin
menyuruh Ha Ri menatap Sung Joon takut ketakutan ketahuan ada ia dibelakangnya.
Ha Ri kembali menanyakan tentang orang tua Sung Joon sekarang. Sung Joon
bercerita ayahnya berada di Seattle dan ia berada di New York karena suatu
pekerjaan. Walaupun tak pernah berkunjung tapi keadaan ayahnya baik-baik saja.
“Bagaimana
dengan ibumu?” tanya Ha Ri santai, Sung Joon terdiam dengan pertanyaan Hye Rin,
sementara Hye Rin dengan gaya heboh tertidur lalu naik keangkasa, yang berarti
ibu Sung Joon sudah meninggal dengan
“Ayahmu, maksudku...
Aku bertanya-tanya apakah dia telah menikah lagi.” ucap Ha Ri
“Ah....
Sekitar 7 tahun yang lalu.” ucap Sung Joon, Ha Ri bisa bernafas lega karena
ternyata pertanyaan tak menyinggung.
Ia
bertanya alasan Sung Joon tiba-tiba menghubunginya. Sung Joon menceritakan saat
akan pulang ke korea dan membereskan semua barangnya dan menemukan sebuah
kotak, terdapat surat yang dulu mereka sering kirimkan jadi mengingatkanya pada
masa kecilnya dulu dan sangat ingin bertemu dengannya. Hye Jin menguping cerita
Sung Joon dengan sedikit mendekat.
Sung Joon
lalu bertanya alasan Hye Rin yang tiba-tiba memutuskan kontak mereka, Hye Rin
diawal sudah memberitahu jawaban apabila Sung Joon menanyakan itu. Ha Ri
berbohong menceritakan setelah Sung Joon pindah, ia juga pindah ke Jepanga jadi
kehilangan alamatnya.
“Aku juga
penasaran ingin tahu tentangmu, tapi Karena kita bertemu lagi seperti ini, hal
ini sangat baik.” ungkap Ha Ri, Hye Jin yang mendengarnya mengangguk-angguk
setuju.
“Ah,
sekarang misteri itu sudah dipecahkan. Aku benar-benar penasaran karena surat
itu terus datang kembali dan tidak terkirim.Lalu Apakah kau ingat puzzle? Itu
di dalam kotak juga.” kata Sung Joon.
Ha Ri
panik dan berpura-pura sakit memegang perutanya sambil mengulang kata Puzzle.
Sung Joon pikir Hye Jin sakit, Hye Jin cepat menuliskan diatas kertas sebagai
jawaban. Ha Ri pun berteriak mengatakan itu tentang “gadis pengintip” Sung Joon
tersenyum Hye Jin bisa mengingatnya.
“Aku
bertanya-tanya mengapa aku terus memainkanya dan saat memainkan puzzle, aku ingat pernah
melakukannya denganmu sepanjang waktu. Aku merasa berterima kasih kepadamu dan
Sebelum aku bertemu denganmu, aku selalu berpikir sangat masuk akal bagiku
untuk selalu menyendiri Tapi setelah aku menjadi temanmu, aku mulai menyadari
bahwa dengan memiliki satu teman yang tinggal di sisimu, dan dunia ini tidak
merasa sepi.” cerita Sung Joon
Hye Jin
membayangkan dirinya ada didepan Sung Joon mendengar cerita itu dengan
senyumanya. Sung Joon merasa dunianya sangat menyenangkan ketika ada seorang
sahabt disisinya dan orang yang menganggumkan itu adalah Hye Jin, jadi
menurutnya itu sebuah anugerah.
“Setelah
berpikir seperti itu, Aku bersyukur, ingin melihatmu dan ingin mencarimu, lalu aku
melakukannya. Dengan Pertemuan seperti ini, aku pikir mencarimu adalah hal baik
untuk dilakukan.” ungkap Sung Joon, Ha Ri yang mendengarnya hanya bisa
tersenyum. Hye Jin duduk dibelakang menahan rasa sedihnya sambil menutup
wajahnya menurutnya pilihanya untuk bersembunyi itu adalah yang paling benar.
Sung Joon
pun ingin mengantarkan Hye Jin pulang, Ha Ri mencari alasan kalau membawa mobil
sendiri, Sung Joon bisa mengerti lalu
mengungkapkan rasa puasnya karena bisa bertemu. Ha Ri mengingat ucapan Hye Jin
sebelum bertemu dengan Sung Joon kembali, “Jauhkan fantasi cinta pertama, akhir
dengan satu kali pertemuan saja dengan mengatakan mereka harus berpisah”
“Sung
Joon.... Aku akan belajar ke luar negeri. Maksudku, aku tahu itu adalah sedikit
mendadak... setelah bertemu ketika sekian lama berlalu,tapi aku telah mempersiapkan
diri untuk belajar di luar negeri.” cerita Ha Ri
“Ah, kau
punya rencana seperti itu? Kau Kemana?” tanya Sung Joon, Ha Ri sempat panik
lalu matanya melihat poster bertuliskan Seorang penyihir lampu dari Inggris]
Ha Ri
memberitahu harus pergi esok ke Inggris, Sung Joon sempat sedikit kecewa tapi
Ha Ri mencoba membuat senang karena mereka bisa saling berhubungan. Sung Joon
lalu meminta waktu 5 menit untuk pergi ke sebuah toko dan kembali dengan memberikan
kotak itu pada Hye Jin karena pasti akan berguna saat ada di London. Ha Ri
langsung mengucapkan terimakasih.
Sung Joon
mengulurkan tangan Ha Ri dengan mengucapkan semoga sukses dengan kuliahnya dan
meminta untuk menghubunginya. Ha Ri pun menjabat tangan Sung Joon tapi saat
ingin melepaskanya Sung Joon tak ingin melepaskanya. Sung Joon memeluknya
sebagai salam perpisahan. Hye Jin hanya bisa menatap sedih.
Di rumah
Ha Ri tak
percaya Sung Joon bisa berubah seperti layaknya Film Transformers lalu
memberikan kotak hadiah yang diberikan Sung Joon pada Hye Jin, dengan pesan
agar digunakan untuk menghindari apa yang tidak di sukai. Hye Jin melihat
isinya adalah payung, Ha Ri berkomentar benda yang kurang spesial lalu mengajak
temanya minum bir.
Hye Jin
dengan senang hati akan mengambil bir dan juga cemilan, tapi saat kembali Ha Ri
malah tertidur pulas dikursi padahal belum mencuci wajahnya. Ia akhirnya
membantu Ha Ri membersihkan wajahnya perlahan-lahan walaupun temannya itu sudah
tertidur pulas. Terlihat foto mereka dari kecil sampai dewasa terpasang di
dinding.
Hye Jin
duduk didepan laptop ingin menghapus semua email yang masuk padanya, tapi
terlihat ragu.
Flash Back
Bis
sekolah melaju dengan cepat saat hujan turun, tiba-tiba Sung Joon berteriak
meminta supaya sopir membuka pintu karena ingin turun. Hye Jin binggung melihat
Sung Joon terlihat panik.
Sung Joon
akhirnya turun dari mobil dengan menutup telinganya, memanggil ibunya karena
ketakutan. Hye Jin mendatangi Sung Joon, lalu dengan jas hujan menutupi mereka
berdua dan duduk di pinggir jembatan. Sung Joon masih saja terus panik
memanggil ibunya karena ketakutan.
Hye Jin
masangkan earphone ke telinga Sung Joon dan lagu dengan lirik “Why do birds suddenly appear, Every
time you are near? Just like me, they long to be close to you” Sung Joon
mulai tenang lalu membersihkan lensa kacamatanya dan menatap Hye Jin ang ada
disampingnya.
“Mulai
sekarang, aku akan disisimu, Aku akan jadi payung bagimu” ucap Hye Jin, Sung
Joon tersenyum melihat senyuman Hye Jin yang terlihat tulus.
Sebelum
pergi, Sung Joon sengaja memberikan bagian puzzle dari gadis pengintip pada Hye
Jin yang mengantarnya, dan puzzle itu tak selesai apabila tak bertemu dengan
bagian puzzle itu, jadi meminta bertemu kembali dan menyelesaikan puzzle itu
bersama-sama.
Hye Jin
mengangguk mengerti lalu menjabat tangan Sung Joon sebelum pergi, Sung Joon
akan pergi tapi berlari kembali dan memberikan ciuman pada Hye Jin dan kembali
berlari masuk ke dalam imigrasi.
Sung Joon
menatap puzzle yang masih hilag didalam apartmentnya, sementara Hye Jin
mengingat kenangan itu seperti ingin menghapusnya dan akhirnya menghapus semua
email yang masuk ke dalam Inbox sambil bergumam untuk menjaga diri untuk cinta
pertamanya.
Ha Ri
dikejutakan teriakan dipagi hari, dengan
raket nyamuk keluar dari kamar dan penutup mata yang masih menempel. Hye Jin
merasa suatu hari, kenyataan mereka jauh dari harapan tanpa peringatan,
wajahnya sudah melonggo menanyakan apa yang dilakukanya. Ha Ri bertanya-tanya
apa yang sebenarnya yang terjadi.
“Jadi di
kali, sesuatu tidak berubah seperti yang kau akan berharap” gumam Hye Jin
Dilayar
komputer terlihat tulisan “Selamat.! Anda telah diterima sebagai karyawan magang
untuk bekerja dalam tim Manajemen Jin Sung Magazine” Hye Jin bergumam bahwa kadang-kadang
sesuatu akan jauh lebih baik dari yang diharapkan lalu keduanya menjerit
bahagia.
Dua
sahabat pun mulai minum bir dengan lakukan love shot, setelah itu menari-nari
dengan lagu Sugar- Maroon 5, Hye Jin
berteriak gembira karena akhirnya bisa diterima berkerja kantoran. Keduanya pun
sampai tertidur karena mabuk.
Sebelum
masuk ke dalam gedung Hye Jin menaruh tanganya dipundak menyakinkan bahwa akan
terjadi yang baik dan mengingatkan bahwa penuh perjuangan untuk masuk kantor
itu. Tapi seseorang malah mendorongnya sampai tasnya terjatuh, dan saat
membungkuk jahitan celanan dibagian pinggir robek.
Hye Jin
kembali menyakini bahwa yang buruk memang pasti terjadi tapi melupakan masa
lalu dan melanjutkan kehidupan yang kedua itu lebih penting sekarang. Tak jauh
dari sana, Shin Hyuk mencoba melempar permen karet dan menangkapnya dengan
mulut tapi permenya itu malah jatuh.
Saat ia
membungkuk, Hye Jin yang sedang berlari tak bisa menghindarinya akhirnya terjun
bebas dengan wajah menghantam aspal. Shin Hyuk mendekatinya, berpikir dirinya
bisa bantu membangunkanya tapi apabila Hye Jin malu lebih baik bangun sendiri
lalu pergi.
Hye Jin
melihat ada sebuah benda putih yang tergeletak ditanah, dalam pikiran giginya
yang copot dan berbicara pada Shin Hyuk dengan menutup mulutnya seperti
nenek-nenek yang ompong, karena giginya depannya lepas. Shin Hyuk mengambil
benda yang ditunjuk Hye Jin itu permen karet.
Hye Jin
mengecek giginya sendiri apakah masih sama seperti yang dulu dan tak ada yang
bolong lalu mencoba berpura-pura mengigit, setelah itu mengatakan ia baik-baik saja dan menjerit karena sudah terlambat.
Shin Hyuk
melihat Hye Jin wanita yang aneh lalu memasukan permen yang sudah jatuh ke
dalam mulut. Terlihat Hye Jin yang mengunakan celana mengantung dengan kaos
kaki putih yang terlihat. Dalam pikiranya Hye Jin seperti Michael Jackson
dengan santainya menyanyi dan menari didepan gedung.
Departemen Manajemen Pembantu]
Kepala
Boo Jong Man meminta dua pegawai baru memperkenalkan diri, Lee Seul Bi yang
terlihat cantik dan angkuh memperkenalkan diri. Kwang Hee dan pegawai lainnya
terlihat terkesima dengan kecantikanya. Ketika Hye Jin memperkenalkan diri
dengan penuh semangat Kepala Boo malah menyuruhnya untuk tak perlu
berteriak-teriak.
“Sedikit
penjelasan mengenai departemen ini, kami membantu untuk memastikan bahwa
perusahaan berjalan lancar dan seperti namanya Department Manajemen pembantu,
sebagai intinya kami mendukung dan mengelola inti dari perusahaan.” jelas
Kepala Boo dan memberitahu akan dijadikan pegawai tetap setelah 3 bulan magang.
Hye Jin
juga mendapatkan ID Card perusahaan, dengan bangga menatapnya karena akhirknya
menjadi seorang pegawai kantoran. Lalu Kepala Boo berteriak memanggilnya,
dengan cepat Hye Jin datang ke tempat Kepala Boo.
“Ini
tentang misi pertamamu, Nona. Kim Hye Jin adan ini adalah pekerjaan penting
dari departemen kita untuk diselesaikan. Apakah kau bisa melakukannya dengan
baik, jadi aku tidak tahu.” ucap Kepala Boo
Kepala
Boo memberitahu apabila ada yang berulang tahun di masing-masing departement
makan mereka mempersiapkan pesta dan makanan ringan sederhana, jadi
memerintahkan Hye Jin pergi ke "Woori Supermarket" membeli semua
barang, Hye Jin dengan berlari sangat cepat bolak-balik dari kantor ke
minimarket.
Setelah
itu pergi ke kantor pos untuk membeli sebuah hadiah dan dengan sengaja meminta
tolong agar membayarkan tagihan rumahnya juga. Kepala Boo menyuruhnya untuk
menempel poster ditiap lantai, dan meminta untuk tak naik lift supaya menghemat
energi, Hye Jin pun mengunakan tangga darurat untuk memasang poster.
Hye Jin
kembali keruangan dengan nafas terengah-engah merasa departement itu
membutuhkan kerjaan fisik, Sementara Seul Bi duduk dengan santai dengan Kwang
Hee yang terus mengodanya. Kepala melihat Hye Jin yang terengah-engah masih
tetap menyuruhnya untuk mengambilkan air minum.
Hye Jin
dengan bangga memakai ID Card dirumah, Ha Ri yang melihat sambil berolahraga
menyuruh untuk melepaskan karena sudah ada dirumah. Hye Jin malah merasa ingin
memakianya sampai tidur pula
“Ahh
yah... Karena sekarang aku sudah punya gaji, jadi aku akan membantu biaya sewa
dari sekarang.” kata Hye Jin memberikan amplop pada Ha Ri
“Unni Yoo
Gwan Soon (aktivis kemerdekaan Korea yang terkenal). Aku bilang kau berada di
tingkat yang sama sebagai pejuang kemerdekaan. Jika bukan karnamu, ayahku tidak
akan membiarkanku hidup mandiri. Jadi dimasukkan kembali ini” kata Ha Ri
menolaknya.
Hye Jin
merasa tak enak hati jadi meminta Ha Ri untuk mengambilnya tapi Ha Ri tetap
menolak menerimanya dan melupakan semuanya. Hye Jin pun akhirnya mengambil uang
yang dibayarkan sebagai uang sewa.
Esoknya,
Hye Jin berteriak memberitahu sudah memindahkan data ke Excel, Kepala Boo
memujinya karena tak salah memilih Hye Jin agar bisa magang di departementnya.
Hye Jin tak percaya Kepala Boo memilihnya untuk magang ditempat itu, Saat
interview, Hye Jin terlihat paling buruk penampilanya.
“Saat
ini, jika kita memilih karyawan magang perempuan mereka biasanya hanya
menghabiskan waktu kerja hanya SMS-an dengan laki-laki, dan ketika mereka pergi
keluar untuk menelepon pasti perlu satu
jam dan Ketika mereka harus lembur,
mereka mengeluh tentang tidak mampu memenuhi pacar-pacar mereka, dan dalam
waktu satu tahun bergabung dengan perusahaan, mereka berhenti untuk menikah.”
cerita Kepala Boo
Ia
mengungkapkan sangat menyukai Hye Jin
karena tak pernah mendapatkan panggilan telp dan bisa diminta lembur karena tak
memiliki seorang pria yang ditemuinya dengan CV yang kurang berbobot sudah
pasti Hye Jin tak akan keluar dari kantor.
Hye Jin
berusaha ikut tertawa lalu menanyakan kembali apa tugasnya, Kepala Boo
memberitahu sudah jam pulang kantor tapi tetap menyuruhnya untuk membawakan
bekas ke bagian Editor Majalah Most sebelum pulang.
Hye Jin
sempat terpana melihat kantor majalah Most yang terlihat super sibuk dan
bentuknya bukan seperti kantor, ia pun mendatangi seorang wanita menanyakan
dimana kardus itu harus ditaruh. Seorang wanita melihat Hye Jin menyuruhnya
untuk mengirimkan paket setelah itu menerjemahakan file yang diberikanya.
“Password
pintu 4444 jadi jangan mencoba menekan sembarangan. Dan jika kau akan bekerja
denganku, Kau harus melakukan sesuatu tentang dirimu dimulai dengan rambut”
ucap si wanita, Hye Jin binggung dan
ingin protes tapi wanita itu dengan cepat melesat pergi.
Ketika
sampai dibawah, melihat pria dengan helm menanyakan apakah ia pegawai dari
editor majalah. Shin Hyuk yang belum membuka helm membenarkan, Hye Jin langsung
memberikan paket itu dan berlari masuk. Shin Hyuk heran karena tak mendengar
sama seali yang Hye Jin katakan.
Hye Jin
kembali untuk menaruh berkas tapi Kim Poong Ho malah memberikan berkas agar Hye
Jin memberi tanda pada tulisan yang salah ketik. Hye Jin ingin protes tapi
Poong Ho sudah berbaring diatas kasur dan akhirnya ia dengan cepat mengkoreksi
tulisan yang salah ketik.
Shin
Hyunk baru datang menanyakan siapa duduk didepannya, temannya memberitahu kalau
wanita itu pegawai bari dibagian editing dan koreksi tulisan
“Diberkas
ini hampir tidak ada kesalahan ketik dan tulisan yang menakjubkan, sehingga kau
bisa melakukan dalam waktu singkat.” ucap Shin Hyuk menumpuk berkas, Hye Jin
terlihat binggung
“Tapi apa
kita pernah bertemu sebelumnya? Apakah
kau yakin ini pertama kalinya kita bertemu? Apakah kita pernah bertemu di sebuah
klub?” ucap Shin Hyuk mengingat-ingat wajah Hye Jin
“ini
adalah pertama kalinya.Tapi, mengapa aku harus melakukan ini?” tanya Hye Jin
Wanita
sebelumnya datang menanyakan terjemahan yan diminta, Hye Jin memberikanya dan
Shin Hyuk pun memberikan pekerjaan itu pada Hye Jin dengan dua acungan
jempolnya. Hye Jin ingin bertanya pada si wanita tapi, wanita itu malah
menyuruhnya untuk membeli kopi dan mengantarkanya ke studio.
Hye Jin
dengan membawa kopi dan Snack kembali terpana dengan studio foto cover majalah
sangat luas dan terlihat profesional, matanya melotot melihat pria-pria yang
bertelanjang dada berjalan didepanya. Seorang wanita meminta untuk istirahat
dan meminta kopi, Hye Jin dengan sigap mengantarnya.
Di ruang
editor, seorang wanita masuk dengan terburu-buru meminta maaf karena datang
terlambat. Shin Hyuk menanyakan siapa wanita itu. Si wanita memberitahu bahwa
ia adalah freelance untuk mengedit dan merevisi artikel.
“Lalu siapa wanita kribo tadi?? Dia
menyelesaikan semua terjemahan dan sangat jelas.”ucap Si wanita binggung
“Dia juga
mengedit dan merevisi semua naskahku.” kata Poong Ho, semua bertanya-tanya
siapa Hye Jin yang datang ke ruangan mereka. Sementara Hye Jin yang kelelahan
sedang tertidur di halte sampai akhirnya harus mengejar bus yang terlewat.
Esok
hari, Hye Jin kaget karena harus dipindah tugas pada tim Editor Majalah Most.
Kepala Boo memberitahu Pihak majalah Most meminta agar anak magang membantu
pekerjaan disana dan harus berkerja disana selama 3 bulan.
“Tapi,
aku ingin tetap di Tim Editorial seperti
sekarang” ucap Hye Jin,
“Kau bisa
berkerja disini lagi setelah kau kembali dari sana. Jadi Silahkan, pergi. Tidak
ada yang bisa melawan kekuatan Tim Editing. Kita harus melakukan apa yang
mereka inginkan. Jika kau bisa bertahan di sana, itu akan membantumu untuk
menjadi karyawan tetap.” tegas Kepala Boo, Hye Jin ingin protes tapi Kepala Boo
malah memelototinya
Hye Jin
membawa barang-barangnya, Kim Joon Woo memberitahuan tempat duduk Hye Jin. Shin
Hyuk yang baru datang melihat Hye Jin sangat yakin pernah melihat wanita itu
sebelumnya. Ponsel Hye Jin berdering, Ha Ri
sedang ada dikantor heran dengan pesan temanya yang mengatakan harus
pindah tim, Hye Jin juga tak tahu kenapa harus pindah.
Terdengar
teriakan Kim Ra Ra “Buongiorno!” semua langsung berdiri, Hye Jin kaget melihat
seorang Ahjumma dengan dandanan yang sangat nyentrik.
“Kenyataan tanpa pemberitahuan, bisa saja
melampaui harapanmu.”
Sepatu
seorang pria masuk ke dalam gedung dan wanita yang bernama Han Sul terlihat
kesal melihat pria yang berjalan didepanya. Nyonya Kim mencari-cari seseorang
yang seharusnya sudah datang. Seorang pria masuk kedalam ruangan dan Nyonya Kim
menyambutnya dengan membuka kacamatanya.
“Semua!
Mari aku perkenalkan Dia dari Majalah "Most" New York dan dipindahkan
ke tim kita, sebagai kepala Editor” ucap Nyonya Kim, Hye Jin yang melihatnya
langsung terkejut,
Ha Ri
memanggilnya karena Hye Jin menjerit, Shin Hyuk melihat celana mengantung dan
kaos kaki putih akhirnya mengingat bahwa wanita itu yang mirip seperti gaya Michael
Jackson
“Senang
bertemu dengan kalian, Aku Ji Sung Joon, kepala Editor yang akan berkerja sama
dengan kalian” sapa Sung Joon. Hye Jin tak bisa menutupi rasa terkejutnya
karena harus bertemu dengan Sung Joon di
tempat kerjanya.
“Tak satu pun dari kita mengharapkan ini.” gumam
Hye Jin.
“Kalau ini adalah awal dari ditemukannya
gambar tersembunyi.” gumam keduanya bersaman.
bersambung ke episode 2
Lanjut chingu.....
BalasHapusSeruu kelihatannya....
wow...ceritanya bikin penasaran. Gamsahamida Oenie. Tetep lanjut sinopsisnya ya :)
BalasHapusha...ha...ktemu deh ri jin ama ri on oppa....reuni yang unik....hiks...hiks...
BalasHapusakhirnya harapanku agar ri jin menerima ri on sbgai pacar malah jadi kenyataan.....
penulisnya keren...camshahamida.....
Huaa. .drama yang langsung ngena dihati dan penasaran sama kelanjutannya. .gak sabar nunggu minggu depan. .
BalasHapusFighting mbk dee,,
Ih ada siwon, kemaren salca di drama ini donx tentang brewoknya
BalasHapusMb aku kopi gambar nya za tuk di pasang di IG, pamer sama siwon lo aku ngikutin drama nya He 😁😊😄
BalasHapus