PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tinggal Klik disini, buat
yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini
Shin Joo
melihat Yeon duduk disendirian dengan wajah sedih lalu mendekatinya menawarkan
diri apakah mau dipeluk. Yeon mengeluh agar Shin Joo pergi saja Shin Joo
mengucap syukur karena Yeon masih jadi dirinya.
“Aku
membuat bola nasi tahu. Aku yakin kau hampir tak makan atau tidur.” Ucap Shin
Joo. Yeon menolaknya.
“Makan
satu saja. Betapa lezatnya ini.”kata Shin Joo akan menyuapinya. Yeon mengeluh
kalau dianggap anak TK.
Shin Joo
menunjuk sesuatu di langit, Yeon pun melonggo melihatnya, Shin Joo langsung
memasukan makananya. Yeon mengeluh
dengan mulut yang ada makanan, Shin Joo bisa tersenyum karena Yeon akhirnya
bisa makan juga.
“Makanlah...
Kau butuh tenaga untuk melindungi dan bertengkar.” Ucap Shin Joo. Yeon pun
akhirnya mengunyah makanan.
“Omong-omong,
kenapa kau tak beri tahu Produser Nam?"Kau salah paham. Itu belum
semuanya." Kau bisa bilang itu padanya.” Ucap Shin Joo
“Semuanya
dimulai lagi. Seandainya sejarah terulang, itu alasan besar bagiku untuk jadi
orang jahat baginya.” Kata Yeon
“Kau
yakin tak akan menyesal?” tanya Shin Joo. Yeon menjawab tidak
“Tapi kau
tetap akan melindunginya dari jauh?”tanya Shin Joo Yeon menbenarkan.
“Setelah
bertahun-tahun menunggunya?”kata Shin Joo. yeon membenarkan. Shin Joo
memastikan apakah Yeon serius.
“Aku
sudah ambil keputusan. Tolong awasi dia... Bola nasi tahumu rasanya lezat.”ucap
Yeon.
Ji A
keluar dari ruangan, Shin Joo melihat dari balik dinding. Jae Hwan mengikuti Ji
A kalau akan pergi dengannya. Ji A menolak karena kenal dokter secara pribadi.
“Bagaimana
dengan makan siang?” tanya Jae Hwan. Ji A pikir mereka bisa makan tanpanya. Shin Joo pun bisa mendengar dan mengikuti Ji
A diam-diam.
Anak
kecil dari reinkarnasi anjing Rang duduk sendirian ditaman. Rang melihatnya
mencoba untuk mengacuhkanya. Si anak pun berlari memangggil Rang, bertanya
kenapa mengabaikannya. Rang menjawab
Karena tak ingin bicara dengannya.
“Aku
sudah menunggumu sepanjang hari.” Ucap si anak.Rang heran kenapa menunggunya.
“Aku
memikirkan impianku nanti. Saat berumur enam tahun, aku ingin jadi Triceratops.
Tapi, saat berumur tujuh tahun, sepertinya akan keren jadi pemilik warnet. Dan
saat berusia delapan tahun…” ucap Si anak.
“Langsung
ke intinya.” Keluh Rang. Si anak mengaku
Saat besar nanti,ingin menjadi seperti Rang.
“Kau tampan, berani dan punya kekuatan super.” Ucap Si anak. Yeon memberitahu kalau mereka berbeda dalam segala hal. Si anak ingin tahu alasanya.
“Karena
aku memukul orang lebih dulu. Dilihat dari wajahmu, kau pasti sudah dipukuli,
'kan? Di sekolah? Atau rumahmu?”kata Rang.Si anak ketakutan mengaku tidak.
“Terserah
mau memukul atau malah dipukul. Tak ada keselamatanuntuk mereka yang tak bisa menyelamatkan
diri mereka.” Kata Rang. Si anak ketakutan memegang wajahnya.
CEO
mengaku dengar mereka saudara tiri tapi sepertinya jauh lebih rumit dari itu.
Imoogi mengaku tersentu oleh wangi aroma dari jiwanya yang tercemar dan
berpikir akan meguj apa dia akan jadi kelemahan lain bagi Yeon atau tidak. CEO
Ingin tahu caranya. Immogi memberitahu kalau kedatangan tamu.
Tuan Choi
makan siang di restoran Nyonya Bok. Nyonya Bok membawakan menum makanan, Tuan
Choi pun membantunya lalu memuji Teh plum ini aromanya luar biasa. Nyonya Bok
memberitahu kalau dapat plum organik dari Hadong.
"Hadong"?
Pantas saja. Aku pernah pergi ke festival plum di Hadong karena pekerjaan. Dan
itu…” ucap Tuan Choi dan tiba-tiba pelayan datang membisikan sesuatu dengan
wajah panik pada Nyonya Bok.
“Kelopaknya jatuh... Dan pemandangannya… Aku akan akan mengajakmu ke sana suatu hari nanti.” ucap Tuan Choi dan Nyonya Bok panik langsung bergegas pergi.
“Kau tak
pernah pergi ke festival plum karena pekerjaan”komentar Jae Hwan. Tuan Choi
mengeluh agar anak buahnya diam saja.
Nyonya
Bok dengan sinis melihat seorang wanita bertanya Sedang apa di sini. Si wanita
pikir kenapa lagi, kalau datang ke
restoran untuk makan dan Semua orang tahu betapa hebatnya Nyonya Bok memasak.
Nyonya Bok tak peduli menyuruh si wanita sebaiknya pergi.
“Aku bisa
memberikan sisa nasi kepada tikus. Tapi tak ada untukmu.”ucap Nyonya Bok
“Jalang
hina.. Apa Kau sudah gil setelah hidup sebagai janda selama ratusan tahun? Jika
bukan itu kau sudah lupa siapa aku?” ucap si wanita
“Bagaimana
aku bisa melupakanmu? Aku kehilangan suamiku karena kau” kata Si Nyonya Bok
“Astaga,
bukan main. Apa Kau masih belum melupakan petani bodoh itu?” ejek Si wanita.
“Aku
hanya mengingatkan suamimu soal traumanya seperti biasanya. Tapi dia memilih
hidup dalam gelembung itu. Kau harus salahkan dia karena sangat lemah mental.”ucap
Si wanita mengejek
“Kenapa?
Kenapa harus dia?” kata Nyonya Bok marah
saat itu teriakan terdengar oleh Tuan Choi dkk.
“Lebih
tepatnya,kau harus bertanya kenapa itu harus kau. Kau tahu aku sangat membenci
orang sepertimu. Peran utama dongeng rakyat yang terkenal. Tak seperti kau, tak
ada yang mengingat namaku.” Kata si wanita.
Tuan Choi
pun mendekat bertanya keadaan Nyonya Bok dan berpikir kalau butuh bantuan.
Nyonya Bok meminta agar Jangan hiraukan. Tuan Cho pikir Bagaimana mungkin tak
menghiraukan dan akhirnya berbicara pada si wanita.
“Dengar..
Jika kau tak suka di sini, pergilah makan di tempat lain. Kau bisa diberitakan
karena jadi pelanggan tak sopan.” Ucap Tuan Choi
“Apa yang
paling kau takuti?” kata si wanita lalu memegang tangan Tuan Choi. Tuan Choi bingung.
“Kau tak
bisa naik pesawat.” Kata Si wanita lalu menatap si pria dan bertanya Sedang apa
dia di sini. Nyonya Bok langsung melindungi Tuan Choi
“Pergilah
sekarang juga.” Ucap Si wanita lalu membisikan sesuatu. Tuan Choi melihat si wanita berpikir kalau
dukun
“Apa
tertulis di wajahku bahwa aku takut naik pesawat?” kata Tuan Choi bingung.
Yeon
datang dengan membawakan anggur beras untuk Tuan Hyun dan makanan karena tahu
Hari ini adalah hari peringatan kematian putra mereka. Tuan Hyun tak peraya
kalau Hyun ingat. Yeon pun bertanya Di mana Nenek
“Dia
mungkin ergi ke suatu tempat histeris.” Ucap Tuan Hyun. Yeon tahu tahu mereka
sangat menderita setelah apa yang terjadi pada anak mereka.
“Mungkin
itu sebabnya, dia sangat ketat padamu.” Kata Yeon. Tuan Hyun mengerti kalau sudah
bosan mendengarnya.
“Aku
ingin minta bantuanmu. Aku bersedia melakukan apa saja sekarang. Demi
keselamatanku dan wanita itu.” Kata Yeon.
Nenek
Yeon mulai menyalakan lilin untuk anaknya, sudah ada banyak barnag diatas meja.
Ia pun bisa mendengar suara anaknya “Aku minta maaf, Bu.”
“Jika kau
minta maaf, kenapa kau bunuh diri?” kata Nenek Yeon marah dan menangis memeluk
sepatu anaknya.
Ji A
bertemu dengan dokter menyapa kabarnya lebih dulu. S dokter pikr Ji A bisa melihatnya
sendiri dan Ji A berkomentar Dokter itu benar-benar berhenti minum tak terlihat
seperti mayat lagi. Si dokter mengaku berharap anaknya perhatian seperti Ji A.
“Cari apa
kali ini?” ucap si Dokter. Ji A ingin tahu Apa kehidupan ini sungguh kehidupan
pertama seperti mereka.
“Aku
membicarakan kehidupan lampau.” Kata Ji A. Dokter memikirkan tentang "Kehidupan
lampau"
“Aku
ingin melakukan studi kasus. Kudengar ada banyak orang yang bilang mereka ingat
kehidupan lampau mereka.” Kata Ji A
“Itu hanyalah
klaim. Tapi selain menyetujui klaim…”ucap Si dokter mencari sesuatu di rak buku
lalu memberikan pada ji A.
“Sejak
dia berusia empat tahun, dia menegaskan bahwa dia seorang pria bernama Muhammad
di masa lampaunya. Dia pergi ke kota yang belum pernah dia kunjungi, dan menemukan
tempat tinggal lampaunya. Dia bahkan mengidentifikasi tetangganya yang sudah
membunuhnya..” Ucap Dokter.
“Menarik sekali... Boleh aku pinjam ini?” kata
Ji A. Dokter ingin tahu alasan Ji A kenapa kehidupan lampau
“Aku
harus memikirkan sesuatu agar bisa makan.”kata Ji A dan bertanya balik kenapa
Dokter itu bertanya.
“Ibumu...
Aku mengumpulkannya dengan ibumu.” Kata Dokter. Ji A kaget karena ibunya ahli
bedah jadi kenapa.
“Kau
benar-benar tak ingat apa pun?” ucap Dokter heran. Ji A bingung ingat apa
maksudnya.
“Saat kau
berumur sembilan tahun, kau menjalani hipnoterapi atas permintaan ibumu.” Ucap Dokter.
Jae Hwan
bertanya pada Sae Rom apa percaya kehidupan lampau. Sae Rom mengaku percaya.
Jae Hwan ingin tahu alasanya. Sae Rom pikir Jae Hwan pernah dengar deja vu, Saat
orang yang belum pernah ditemui tampak sangat akrab
“Atau
saat kau pergi ke tempat baru, tapi rasanya sangat akrab.” Ucap Sae Rom
“Kau pernah
merasakan hal seperti itu?”ucap Jae Hwan. Sae Rom mengingat Saat trip di
Paris... Di Istana Versailles. Jae Hwan mengeluh kesal mendengarnya. Sae Rom
pun balik bertanya.
“Terlepas dari aku percaya atau tidak aku berharap tak ada yang namanya transmigrasi. Kenapa? Aku bekerja sangat keras dalam hidup ini. Bagaimana jika aku terlahir sebagai nyamuk di kehidupanku selanjutnya?” ucap Jae Hwan
“Kalau
begitu, aku akan jadi obat nyamuk.” Ucap Sae Rom. Jae Hwan mengeluh agar Jangan
terobsesi padanya hanya karena mereka berpegangan tangan sekali.
Ji A
keluar dari klinik JIKIMI PSIKIATRI melihat sebuah CD ditanganya dengan
mengingat kata Dokter “Aku yakin itu akan beri jawaban atas apa yang kau cari.”
Sementara Shin Joo pun mengikuti Ji A
masuk e ruangan editing.
Ia
mengintip dari jendela pintu salah seorang pegawai melihat Shin Joo dari tim mana
dan tunjukan tanda pengenalnya. Shin Joo pun memilih untuk pergi saja.
Ji A
menonton video dengan file [SESI HIPNOTERAPI NAM JI A] terlihat dirinya yang
duduk dengan dokter. Dokter memberikan
sugesti “Kau jatuh…perlahan, sangat pelan, tidur nyenyak. Kau keluar, dan kau melihat
pintu. Apa kau Mau membukanya?”
“Tidak.”ucao
Ji A yang masih kecil. Si dokter pikir
itu tak apa Tapi Ji A tetap mau membukanya. Dokter pun ingin tahu alasanya.
“Seperti
ada hal yang menakutkan akan melompat ke arahku.” Ucap Ji. Dokter pikir nanti
ia dan ibu Ji A akan memarahinya.<
“Buka
pintunya. Kau masuk... Kau Lihat apa?” tanya Dokter. Ji A menjawab Sekelompok
orang. Mereka pakai hanbok
“Tapi… Mereka
sangat lucu.”ucap Ji A sambil tertawa. Dokter ingin tahu kenapa lucu.
“Apa yang
dilakukan orang-orang itu?” tanya Dokter. Ji
A menjawab Mereka sedang berbaring.
“Kenapa
mereka berbaring?” tanya Dokter. Ji A menjawab Karena mereka dibunuh seperti
binatang.
“Ji A,
kau mendengarku?... Ji A..” panggil si dokter seperti Ji A sudah mulai
melantur. Ji A terbangun seperti dengan mata yang melotot. “Tenanglah. Kau
terlalu berisik. Aku tak bisa tidur. Kenapa kau membangunkanku? Ini belum
waktunya.” Ucap Ji A seperti sedang kerasukan. Ji A dewasa melihat dirinya
dahulu seperti tak biasa.
“Kau Ji
A, 'kan?” kata si dokter tak percaya. Ji A menjawab kalau iamemang anak itu, bisa juga bukan. Dokter bingung
siapa sebenarnya itu.
“Bisa
beri air?” kata Ji A. Si dokter dengan wajah ketakutan memberikanya. Ji A
berkomentar kalau rasanya Manis sekali.
“Aku
lahir di sebuah gua pada hari kabisat. Makam orang yang mati karena wabah. Tempat
manusia dan arwah berbaur. Itu Neraka di bumi. Suatu hari, hewan berbentuk
manusia berjalan keluar dari gua.” Ucap Ji A
“Orang memanggilnya
apa, 'ya? Ya. Imoogi. Di mana roh gunung sekarang? Aku harus menemukannya.” Ucap
Immogi lalu melihat ke arah camera seperti bertatapan dengan Ji A.
Ia kaget
ternyata Ji A yang di dalam ruangan adalah Imoogi. Immogi pun bisa menujuk Ji A
seperti akan menatangnay. Ji A pun berteriak panik langsung mematikan layarnya.
Saat itu
Jae Hwan membuka pintu. Ji A yang masih ketakutan bertriak histeris. Jae Hwan
bingung padahal hanya ingin tahu sedang apa di sini. Ji A mengaku hanya
melihat-lihat sesuatu. Jae Hwan mengaku harus
menambahkan teks. Ji A pun langsung membereskan mejanya.
Rang
sedang minum di rumahnya dalam botol, terdengar suara bel rumahnya. Ia pun
dengan wajah kesal membuka pintu mengaku tak tertarik. Si wanita memberikan
jusnya memberitahu aklau tak perlu bayar jadi meminta agar mencobanya degan
memanggil Rang “Kawan Tampan.”
“Hei, Bu.
Tak bisakah kau baca?” ucap SiRang kesal
menujuk papan bertuliskan [JANGAN BUNYIKAN BEL]
“Apa yang
paling kau takuti, Anak Muda?” tanya si wanita. Rang menjawab Gangguan seperti
wanita itu yaitu Penjual.
“Itu tak
benar.” Kata Si wanita. Rang tak peduli menyuruh Si wanita pergi saja. Si
wanita mengaku sudah melihatnya.
Rang
akhirnya kembali masuk dan mulai minum, lalu mendengar suara bisik. Ia pun
mencari asal suara didalam lemari lalu membukanya, tiba-tiba ia pergi masa
lalunya. Rang melihat rumah gubuk didepanya sambil mengeluh Dari semua tempat,
rumah tua itu.
“Aku
pasti lebih terlantar dari yang kukira.” Ucap Rang kesal. Saat itu tiba-tiba
seorang melempar Rang dan menghujatnya “Anak haram!”
“Itu anak
haram yang lahir dari rubah. Karena dia, hewan di kota ini mati semua. Dia
pasti makan hati mereka.” Teriak Para warga yang datang.
Rang
hanya diam saja . Mereka pun akan membunuh dan menangkap rang. Rang terkena
pukulan dan saat itu ada mata yang meihat dari dalam rumah tapi tak berani
keluar.
Seorang wanita
ketakutan didalam rumah, Rang akhirnya membuka pintu dengan wajah penuh amarah
ibunya pasti sudah melihat semuanya hari itu, Ibunye merasa kalau Rang ituseharusnya
tak dilahirkan. Rang kaget mendengar pengakuan ibunya.
“Aku
mencoba segala upaya untuk menyingkirkanmu saat kau masih di dalam rahimku. Aku
minum cairan yang diseduh dari tanaman beracun, berguling dari bukit dan bahkan
membenturkan perutku ke batu.” Ucap ibu Rang
“ Monster
sepertimu tak akan mati. Kau bahkan selamat dari pemukulan dari semua pria
kekar itu. Kau…adalah monster, Nak. Ayo pergi. Kau ikut denganku!” ucap Si ibu
menarik Rang pergi.
“Jangan
sentuh aku! “ teriak Rang lalu memegang bagian kepalanya dan ada darah jadi itu
adalah Buka mimpi.
Rang
akhirnya pindah kehutan dan teringat saat itu Di serah oleh hantu arwah. Lalu
bertanya-tanya “Mungkinkah ini Hutan Arwah Kelaparan?” Saat itu Ia melihat
arwah yang akan memakan dan menyerangnnya.
“Aku tak
akan pernah mati, karena ini adalah waktu…” ucap Rang dan teringat ucapan Yeon “Maaf. Karena menyelamatkanm saat kau
ditinggalkan oleh ibu manusiamu saat itu.
“Yeon…tak
akan datang untuk menyelamatkanku lagi.” Kata Rang mencoba melawan sendiri
hantu arwah.
Ji A
duduk diam didepan ruang editing mencoba mengirimkan spedan pada Yeon “Aku
membutuhkanmu, Yeon.” Tapi diurungkan niatnya. Si Bibi kembali datang meminta
agar Ji A mencicipinya dan gratis. Ji A menganguk mengerti.
“Apa ada
orang baru yang berkeliling di sini sekarang? Kau tampak asing.” Komentar Ji A
“Peristiwa
istimewa terjadi hari ini.. Kau akan segera tahu apa itu.” Ucap si wanita. Ji A
terlihat bingung
“ Nona,
apa yang paling kau takuti? Mungkinkah Bukit Rubah?” ucap Si wanita lalu masuk
ke dalam tangga darurat. Ji A kaget mencoba mengejarnya dan saat membuka pintu
tubuhnya sudah pindah ke dalam mobil.
Ji A
mengingat saat itu ibunya memberikan Kejutan dan memberikan hadiah ulang tahun.
Ia melihat papan petunjuk “BUKIT RUBAH” wajahnya pun panik. Rang terus melawan Hutan Arwah Kelaparan dan
bersembunyi lalu melihat si wanita.
“Aku
mengirimkan belasungkawa lebih dulu. Jika ini adalah video gim, mungkin level
terakhir.” Kata si wanita.
“Apa ini
buatanmu?” ucap Rang tak percaya. Si wanita membeirtahu jika mati di sini maka
ia akan benar-benar mati.
“Segera,
aku akan beri tahu kakakmu apa yang terjadi padamu. Namun, jangan terlalu
antusias karena pacarnya mengalami kesulitan yang sama.” Ucap si wanita.
Ji A
panik memangil ayahnya, tapi sang ayah tak mendengarnya. Ji Meminta agar bisa
menghentikan mobilnya, tapi Ji Sang ayah tertap melajukan mobilnya.
Yeon
bertemu dengan si wanita. Yeon meminta agar mengatakan lagi. Si wanita pikir
Yeon sudah bisa melihat ada dua pintu.,
Satu jalan ke adiknya satu jalan ke pacarnya. Ia meminta Yeon agar bisa memilih
yang mana.
“Nomor
tiga... Aku lebih suka mematahkan lehermu.” Ucap Yeon mencengkram baju si
wanita.
“Cobalah...
Jika menentang aturan, mereka akan terjebak di sana selamanya.”ejek Si wanita.
“Imoogi
mengirimmu, 'kan?” kata Yeon marah. Si wanita mengaku kalau menganggap saja
seperti mitra.
“Tunggu
saja... Aku akan segera membalasmu.” Kata Yeon marah. Si wanita pikri Sebaiknya
bergegas.
“Mereka
berdua kehabisan waktu.” Kata Si wanita. Yeon terlihat bingung akan memilih
siapa.
Ji A
terus meminta ayahnya agar menghentika mobilya dan Rang melawan sendiri zombie
yang menghalanginya. Ia pun kalah dari jumlah dan harus tergangtung di pohon. Rang
merasa sudah menduga Si berengsek itu hanya peduli pada pacarnya.
“Hei,
Nak!.. Aku dengar apa yang baru saja kau katakan tentang aku.” Ucap Yeon
datang.
“Aku tak
butuh bantuanmu.” Kata Rang kaget. Yeon pikir Sekarang bukan waktunya untuk
menyombongkan diri. Keduanya pun mencoba langsung melawan hantu arwah bersama.
Bersambung ke episode 9
Cek My Wattpad... First Love
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar