PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Hae Na
sudah menunggu didepan rumah, Jin U datang menjemputnya. Wajah Hae Na terlihat
gembira dan Jin U menyuruh agar memakai sabuk pengaman. Keduanya pun pergi
dengan wajah bahagia. Hae Na tahu Jin U mau buka studio.
“Apa Tak
ada yang bisa aku bantu?” tanya Hae Na. Jin U menyuruh Hae Na Belajar giat dan
menjadi pengacara.
“Itu tak
membantumu.” Kata Hae Na. Jin U pikir mereka K berdua akan sibuk dan Tak akan
terlalu sulit jika tak bertemu.
“Kenapa
tak bisa bertemu?” kata Hae Na. Jin U pikir
Kembalilah ke keseharian Hae Na.
“Kita
saling mencintai. Itu cukup...Sekarang kita… tak cukup kuat untuk mengabaikan orang
tua atau keadaan dan menjaga hubungan kita.” Ucap Jin U. Hae Na hanya bisa
menangis.
“Jangan
menangis.” Kata Jin U. Hae Na mengaku tak menangis sambil mengusap air matanya.
Hye Jun
baru saja turun dari mobilnya, suara teriakan fans mennyambutnya. Para pengawal
pun mencoba menahanya, Nyonya Lee berjalan dibelakangnya. Setelah masuk ke
dalam gedung, Nyonya Lee memberitahu kalau Ada wawancara dengan program OVN setelah
ini.
“Para
hadirin sekalian, acara akan segera dimulai. Silakan menempati tempat yang
sudah disediakan.” Ucap MC
Hye Jun
pun akhirnya foto di ACARA PENGANGKATAN DUTA ASOSIASI KESEJAHTERAAN SOSIAL
“Setiap
drama yang kau bintangi selalu sukses besar. Apa rahasia kesuksesanmu?” tanya
Reporter.
“Ini
semua bisa terjadi karena para pemirsa menyukainya. Semua staf dan aktor yang
terlibat juga melakukan yang terbaik. Jadi, menurutku itu alasannya.” Kata Hye
Jun rendah hai.
“Baik. Terakhir,
tolong beri tahu kami mengenai rencanamu ke depan” kata Reporter
“ Belum
ada yang diputuskan. Aku hanya berusaha menikmati saat ini.” Ucap Hye Jun.
Ibu Jin U
datang memanggil Nyonya Han yang sedang merapihkan dapur. Nyonya Han melihat
Nyonya Lee yang mengantar lauk. Nyonya Lee memberitahu kalau diminta untuk buat
kalchi-jjim Jadi membawa bumbunya dan Ada sup daseulgi juga. Nyonya Han
menyuruh agar menyimpanya.
“Di mana
I-yeong? Aku mau kerja sampai hari ini saja.”ucap Ibu Jin U. Nyonya Han kaget
berpikir kalau bosan
“Tak
begitu. Jin-u terus merengek dan menyuruhku berhenti. Aku mulai kerja karena
bosan. Aku tak mau memaksakan diri dan melukai perasaannya.” Ucap Nyonya Lee.
“Rupanya
bukan hanya Hye-jun yang seperti itu.” Kata Nyonya Han. Nyonya Lee membenarkan.
Nyonya
Kim melihat Nyonya Lee yang sudah datang. Nyonya Le memberitahu kalau sudah
menghangatkan kalchi-jjim dan sup daseulgi. Nyonya Kim berkomentar kalau Seharusnya
dihangatkan nanti untuk makan malam.
“Keputusan
tepat untuk berhenti kerja.” Gumam Nyonya Lee yang tak suka dengan sikap Nyonya
Kim
“Kau
harus mencari orang lain untuk menggantikanku. Sekarang aku tak bisa bekerja
lagi.” Kata Nyonya Lee
“Tampaknya
Jin-u sudah cerita.” Gumam Nyonya Kim dan langsung menyetujuinya dan
mengucapkan Terima kasih untuk selama ini.
“Dia tak
menahanku.” Gumam Nyonya Lee lalu mengucapkan selamat tinggal.
“Jangan
terlalu sedih. Kau pasti melakukan hal yang sama jika berada di posisiku.” Ucap
Nyonya Kim
“Aku tak
mengerti maksudmu. Sedih? Hal yang sama apa?”
kata Nyonya Lee bingung
“Bukankah
Jin-u sudah cerita?”gumam Nyonya Kim. Nyonya Lee membalas sambil berguma.
“Namun,
cara bicaranya aneh sekali.” gumam Nyonya Kim dan Nyonya Lee mengaku sudah
dengar.
“Dia
terlihat baik-baik saja. Apa ini?” gumam Nyonya Kim heran. Nyonya Lee pikir yang
ingin mengatakan itu padanya.
“Jangan
terlalu sedih. Jin-u menyuruhku berhenti karena pekerjaan ini bisa membebaniku
dan dia memikirkan kesehatanku. Aku mengerti harga dirimu terluka, tapi kita
harus bicara dengan benar. Kalau begitu, aku pamit.” Ucap Nyonya Lee. Nyonya
Kim tak percaya dengan sikap Nyonya Lee.
Nyonya
Han memberitahu kalau matikan kompor karena kalchi-jjim sudah siap. Nyonya Kim
mengucapkan Terima kasih karena
Tadi menunggu sampai Gyeong-mi pergi.
Nyonya Han ingin bicara tapi ragu. Nyonya Kim ingin tahu ada apa.
“Tidak.
Nanti saja.” Kata Nyonya Han. Nyonya Kim meminta agar mengatakan saja.
“Aku
menjadi lebih penasaran jika kau bicara setengah-setengah” kata Nyonya Kim
“Aku
harus berhenti kerja.” Ucap Nyonya Han. Nyonya Kim kaget dan mengeluh Nyonya
Han itu tega sekali
“Aku akan
beri waktu untuk cari penggantiku.” Ucap Nyonya Han. Nyonya Kim merasa mereka
sengaja merencanakan ini dengan Gyeong-mi untuk menyulitkannya.
“Meski
disayangkan, aku bisa melepaskan Gyeong-mi. Namun, aku tak bisa membiarkanmu
berhenti.” Ucap Nyonya Kim
“Aku
berusaha untuk tetap bekerja di sini sebisa mungkin, tapi Hye-jun…” kata Nyonya
Han.
“Aku
pasti kalah jika Hye-jun alasannya.” Gumam Nyonya Kim. Nyonya Han memberitahu
kalau Hye Jun tak mau kelelahan dan menyuruhnya berhenti.
“Aku tahu
keuanganmu tak kurang dan ditawarkan uang lebih pun tak akan mempan. Bagimu,
hanya Hye-jun yang penting dan aku bukan siapa-siapa?” kata Nyonya Kim tak mau
melepaskan Nyonya Han.
“Ada apa
dengannya? Sudah seperti pacar saja.” Gumam Nyonya Han dan memberitahu kalau
Hari ini, harus pulang lebih awal.
“Lakukan
sesukamu... Asal tak berhenti kerja.” Kata Nyonya Kim. Nyonya Han tak bisa
berkata-kata.
Tuan Sa
menunggu didepan gang melihat Tuan Kim akhirnya datang. Tuan Kim senang melihat
temanya. Tuan Sa bertanya apakah Tuan Kim
Baru selesai kerja. Tuan Kim mengejek temanya beruntung sekali karena terlihat
keren.
“Aku Tak
salah mendengarkanku, 'kan? Aku setengah pengangguran. Pekerjaan ayahku belum
terlalu banyak.” Kata Tuan Sa
“Pasti
dia akan segera sukses. Jangan diperlakukan seperti Hye-jun dulu.” Kata Tuan
Kim
“Aku Tak
akan begitu. Ini untukmu. Ayah mengiklankan minuman ini dan mereka
memberikannya. Aku menyisihkannya untukmu.” Kata Tuan Sa. Tuan Kim mengucapkan
Terima kasih.
“Aku mau
mengajakmu makan bersama di rumah, tapi ada rapat keluarga.” Kata Tuan Sa.
Saat itu
Gyeong Jun datang memanggil ayahnya, Tuan Kim langsung bertanya apakah Gyeong
Jun tak menikah. Gyeong Jun menegaskan kalau Ada denda jika bertanya hal begitu
pada orang yang belum menikah, Mulai dari 10.000 won.
“Aku tak
akan tanya.” Kata Tuan Kim. Gyeong Jun mengejek karena sudah bertanya jadi
harus bayar. Tuan Kim pun langsung buru
buru pamit pergi.
Hye Jun
keluar dari kamar mandi. Gyeong Jun
bertanya apakah Hye Jun Habis mandi. Hye Jun membenarkan. Gyeong Jun ingin tahu
alasan Hye Jun a mengajak rapat keluarga hari ini dan meminta agar mengatakan
padanya lebih dulu. Hye Jun ingin tahu
kenapa harus mengatakan.
“Tidak. Kau
mau membelikan Kakek mobil?” kata Gyeong Jun. Hye Jun bertanya apakah Kakek
minta dibelikan mobil?
“Tidak.
Aku pikir… kau mengadakan rapat keluarga karena mau mengganti mobil Ayah.” Ucap
Gyeong Jun
“Itu bisa
langsung diganti. Kenapa harus rapat keluarga? Kau yang mau mobil, 'kan?” ejek
Hye Jun
“Ya
ampun. Untuk apa? Aku hanya pegawai biasa.”ucap Gyeong Jun dan akhirnya duduk
disofa mengaku suka SUV.
“Kau Beli
sendiri.” Ejek Hye Jun. Gyeong Jun mengeluh sampai kapan harus menabung. Hye
Jun pikir kakaknya itu kerja.
“Hye-jun.
Kau membutuhkan konsultan keuangan. Kau harus pintar memutar uang. Rumah ini
bukan investasi yang baik.Harusnya beli dekat rumah Hae-hyo. Entah kapan
revitalisasi dilakukan.” Kata Gyeong Jun
“Aku
harus ambil kredit jika beli di sana.” Kata Hye Jun. Gyeong Jun pikir Beli
rumah memang seharusnya kredit.
“Apa Aku
boleh sekolah lagi?” kata Gyeong Jun. Hye Jun mempersilahkan kenapa minta
persetujuan karena kakaknya bisa mengatur sendiri.
“Aku tak
mau kerja.” Kata Gyeong Jun. Hye Jun mengeluh Apa yang sebenarnya ingin
dikatakan kakaknya.
“Aku
ingin diadopsi menjadi anakmu. Aku iri denganmu. Ayo ke atas, kita makan.” Kata
Gyeong Jun. Hye Jun hanya bisa mengeluh mendengarnya.
Kakak Sa
makan buah bersama merasa sudah lama mereka tak berkumpul dan makan bersama
jadi berharap rapat keluarga sering diadakan. Tuan Sa ingin tahu Ada masalah
apa. Nyonya Han ingin kenapa tiba-tiba dan sangat penasaran.
“Aku mau
wajib militer.” Ucap Hye Jun. Semua melonggo kaget. Kakek Sa bertanya apakah
HyeJun dapat surat panggilan. Hye Jun mengaku belum,
“Hei...
Hei. Tunda sebisa mungkin. Kenapa pergi sekarang?” teriak GyeongJun. Hye Jun
menegaskan kalau harus tetap pergi.
“Dia tak
pergi saat disuruh dan pergi di saat yang tak tepat.” Kata Gyeong Jun.
“Tapi pada
akhirnya, tak wajib militer adalah pilihan yang tepat.” Ucap Nyonya Han.
“Kau harus
mendayung di saat yang tepat. Ini saatnya untuk mendayung. Kau akan kehilangan
momentum jika wajib militer.” Ucap Gyeong Jun.
“Momentum
apa?” tanya Tuan Sa. Gyoeng memberikan contoh Baik. Anggap Hye Jun mendadak
berhenti makan jjajangmyeon
“Setelah
itu kau masih mau makan jjajangmyeon nya? Tidak. Sudah tak enak.” Kata Gyeong
Jun
“Kenapa
memberi contoh seperti itu? Memang aku jjajangmyeon ?” keluh Hye Jun
“Kau
terkenal dalam waktu singkat dan klub penggemarmu belum begitu kuat. Jika pergi
sekarang, kau akan dilupakan dan harus mulai dari awal lagi.” Ucap Gyeong Jun
“Menurut
ibu… kau sudah susah payah mencapai ini. Akhirnya kau diakui dan dapat banyak
perhatian dari orang-orang. Kau sedang menikmati kerja kerasmu. Ibu harap kau
pergi wajib militer setelah menikmati sepuasnya” Kata Nyonya Han..
“Masa
mudamu akan berakhir jika pergi wajib militer.” Kata Tuan Sa. Hye Jun merasa Masa muda tak harus berusia
20-an. Kakek Sa membenarkan.
“Kakek
berusia 70-an, tapi masih merasa muda.” Kata Kakek Sa. Gyeong Jun mengeluh pada
kakeknya, begitu juga Tuan Sa.
“Apa Kau
tak akan pergi jika kami tak setuju?” kata Gyeong Jun. Hye Jun menjawab tidak
seperti itu.
“Kenapa
tanya jika tak didengar?” teriak Gyeong Jun. Hye Jun pikir Kapan bertanya karena hanya bilang akan
pergi.
“Kau
memiliki sisi keras kepala. Dia mirip kau.” Ucap Nyonya Han pada suaminya.
“Aku diam
dari tadi. Kenapa menyeretku?” kata Tuan Sa. Nyonya Han bisa melhat kalau Hye
Jun Selalu mengumumkan dan buat keputusan sendiri.
“Jadi,
Gyeong-jun mirip ayah dan Hye-jun mirip Yeong-nam?” kata Kakek Sa. Tuan Sa dan
Hye Jun langsung menjawab tidak.
“Kenapa
Ayah menyangkal? Apa Tak suka mirip aku?” kata Hye Jun kesal
“Kenapa
kau menyangkal? Apa Tak suka mirip ayah?” balas Tuan Sa.
“Menurutku
Ayah berlebihan. Ayah seharusnya senang dibilang mirip Hye-jun. Dia paling
berkuasa di rumah.” Ucap Gyeong Jun
“Kau
selalu… Kenapa aku paling berkuasa? Ada Kakek.” Kata Hye Jun kesal. Gyeong Jun menegaskan kalau Semua kekuasaan
berasal dari uang.
Tuan Sa
berdiri, Hye Jun bertanya ayahnya mau kemana. Tuan Sa pikir Sudah selesai, Gyeong Jun pikir Ayah senang jika dibilang
mirip denganya. Tuan Sa pikir Untuk apa mirip denganya karena Lebih baik mirip ibumnya. Nyonya Han hanya
diam saja.
“Suasana
menjadi rusak karenamu. Senang mendengarnya meski tak tulus. Apa Lebih baik
mirip aku?” keluh Nyonya Han masuk kamar melihat suamiya yang berbaring.
“Aku
tulus mengatakannya. Hye-jun tak mirip aku. Dia mirip Ayah dan kau.” Kata Tuan
Sa
“Kalian
banyak kemiripan.” Ejek Nyonya Han. Tuan Sa tak ingin membahasnya.
“Dia sukses
karena tak mirip denganku. Seterusnya pun lebih baik hidup ceria seperti Ayah.”
Kata Tuan Sa.
Hye Jun
dan Gyeong Jun mencuci piring. Gyeong Jun memastikan Hye Jun tak membenci Ayah, Hye Jun pikir Kenapa
membenci Ayahnya. Gyeong Jun pikir menurutanya Ayah melakukan yang terbaik dengan
caranya sendiri untuk mereka. Hye Jun tak percaya dianggap "Kita"
“Bukan, tapi
aku. Aku juga merasa terbebani saat Ayah memihakku. Terkadang aku iri denganmu.
Kau bebas.”kata Gyeong Jun
“Jika
dilihat keseluruhannya, itu mungkin terjadi. Namun, ada jarak di antara aku dan
Ayah. Keakraban memerlukan waktu. Tak bisa muncul begitu saja dalam semalam.”
Kata Hye Jun. Gyeong Jun hana diam saja.
Hye Jun
masih menyimpan surat kontrak JJAMPPONG ENTERTAINMEN Sementara Nyonya Lee
sedang menonton video lalu menerima pesan dari Hye Jun “Ayo bahas kontrak pada
Jumat depan.” Lalu dikagetkan dengan Chi Yeong yang tiba-tiba datang.
“Kenapa
kau datang jam segini?” ucap Nyonya Lee. Chi Yeong menjawab Ada yang
tertinggal.
“Kau bisa
mengambilnya besok.” Kata Nyonya Lee. Chi Yeong memperlihatkan rantangnya dan
memberitahu kalau Nanti basi.
“Chi-yeong...
Apa Kau sungguh tak mau menjadi aktor lagi?” tanya Nyonya Lee. Chi Yeong
menjawab tidak.
“Aku tak mau merelakan makanan dan benci menghafal dialog.” Kata Chi Yeong
“Jemput
Hye-jun besok.” Ucap Nyonya Lee. Chi Yeong memberitahu kalau Hye Jun tak mau
dijemput dan ingin bawa mobil sendiri.
“Hye-jun
belum perbarui kontrak, 'kan? Dia sering bergerak sendiri. Kau harus waspada. Aku
pamit dulu.” Kata Chi Yeong lalu berjalan pergi. Nyonya Lee terlihat gundah da
nyakin kalau Banyak jalan menuju Roma.
STUDIO
RIAS AN
Jeong Ha
baru saja membuka salonya, tiba-tiba seorang wanita datang menghampirinya
merasa datang terlalu awal lalu memberitahu kalau Lee Jin-a dan Jin Seo-u
merekomendasikannya. Jeong Ha merasa tak enak hati karena Seharusnya datang
lebih awal dan mengingat-ingat siapa Jin Seo-u…
“Dia
membintangi Manusia Pertama” ucap Jin A. Jeong Ha pun mengingatnya lalu
mengajak masuk ke salonya.
Jeong Ha pun mulai memoles wajah Jin A lalu bertanya apakah menyukainya. Jin A menganguk. Jeong Ha pun bertanya alasan Jin Seo-u merekomendasikannya. Jin A mendengarSa Hye-jun meminta tolong dan berpikir kalau mereka berpacaran
“Seingatku
dia bilang kau pacarnya.” Ucap Jin A.
Jeong Ha pun mengaku bukan pacarnya.
Hye Jun
memegang kontrak JJAMPPONG ENTERTAINMENT, Nyonya Lee mnegaku akan tetap
mendukungmu meski Hye Jun tak memperpanjang kontrak. Hye Jun memberitahu kalau mau
wajib militer. Nyonya Lee sangat kaget mendengarnya.
“Masih bisa
ditunda sampai tahun depan. Ada tujuh kontrak iklan yang akan segera
diperpanjang. Sutradara Mark James akan mengirimkan naskah, kau Bisa masuk Hollywood
tahun depan.” Ucap Nyonya Lee
“Tolong
kau urus.” Kata Hye Jun. Nyonya Lee mnegelu Bagaimana bisa menghalanginya dan
ingin tahu Tapi kenapa sekarang?
“Karena ini saat yang tepat. Nama Sa Hye-jun sudah dikenal.” Ucap Hye Jun. Nyonya Lee tak percaya kalau Hye Jun akan Hiatus dua tahun
“Aku tak
takut.” Ucap Hye Jun. Nyonya Lee pikir mereka
bicara lagi setelah selesai wajib militer.
“Min-jae...
Setelah kupikirkan lagi, lebih baik jjamppong daripada jjajang.” Ucap Hye Jun.
Nyonya Lee melonggo bingung.
“Masa
kontrak tiga tahun termasuk wajib militer. Bagaimana?” ucap Hye Jun.
“Empat
tahun. Bagi hasil 30 banding 70.”kata Nyonya Lee. Hye Jun meminta Biaya
ditanggung perusahaan Nyonya Lee pun langsung setuju.
Di
ruangan, Tuan Lee baru masuk ruangan,
Manager Do Ha mengeluh karena tak angkat telepon. Tuan Lee mengaku Sepertinya tak
ada sinyal di lift dan ingin tahu kenapa. Manager Do Ha memberitahu Reporter
Kim Su-man menelepon.
“Apa
katanya?” keluh Tuan Lee. Manager Do Ha memberitahu Dia memeriksa utang ayahnya
Do-ha, Ada banyak informan.
“Suruh
dia tunggu dan jangan tulis berita dulu.” Kata Tuan Lee dengan tenang. Manager
Do Ha menganguk mengerti.
Do Ha
sedang mengemudikan mobilnya menelp Tuan Lee
dengan wajah kesal Orang macam apa Tuan Lee, dan bertanya apakah sudah
lihat berita. Tuan Lee kaget kalau Beritanya sudah muncul lalu mengumpat kesal.
Nona Lee terlihat bangga dengan tulisanya [SKANDAL UTANG TERKAIT AYAH PARK
DO-HA]
“Sepertinya
kau sangat suka berita yang kau tulis.” Sindir Tuan Lee saat melihat Nona Kim
duduk sendirian. Nona Kim pun menyapa sudah lama tak bertemu.
“Aku selalu
lihat kabarmu lewat berita, makanya terasa seperti bertemu tiap hari.” Sindir
Tuan Lee
“Beritaku
memang menarik perhatian publik.” Kata Nona Kim. Tuan Lee menegaskan kalau
Do-ha tak ada hubungannya dengannya.
“Aku bisa
pindah ke pesohor lain jika karier Do-ha hancur. Kau salah menentukan target. Aku
tak ingin menyakiti Park Do-ha.” Ucap Tuan Lee
“ Kau tak
merasa bersalah saat menyakiti orang lain, 'kan?” kata Nona Kim
“ Kau
bukan orang sepertiku, 'kan? Apa Kau mau menjadi sepertiku?”tanya Tuan Lee.
Nona Kim hanya bisa terdiam.
Jeong Ha
sedang menaiki bus menerima pesan dari Hae Hyo “Aku mau bicara. Datanglah ke
perpustakaan. Aku akan baca buku sambil menunggu.” Saat sampai diperpustakaan,
Jeong Ha melihat sosok Hae Hyo seperti Hye Jun yang menunggunya.
“Ayo
pergi dari sini.” Kata Jeong Ha saat Hae Hyo menghampirinya. Hae Hyo bingung
karena bisa Lihat-lihat dulu.
“Maaf.
Aku pergi dulu.” Kata Jeong Ha tak ingin berlama-lama mengingat kenangan dengan
Hye Jun.
Keduanya
berjalan keluar dari perpustakaanya, Hae Hyo bertanya apakah Ada masalah. Jeong
Ha mengaku Tidak. Hae Hyo pun heran Jeong Ha Kenapa tiba-tiba mau pulang. Jeong
Ha meminta maaf dan membahas kalau Hae
Hyo yang ingin membicarakan sesuatu. Hae Hyo mengaku Bukan apa-apa. Tapi Jeong
Ha ingin tahu Apa itu
“Aku akan
wajib militer.” Kata Hae Hyo. Jeong Ha tak kaget karena merasa Hae Hyo pernah
bilang itu.
“Aku
pergi besok.” Gumam Hae Hyo dan tersadar kalau sudah pernah bilang. Jeong Ha
melihat busnya datang dan bergegas pamit pergi. Hae Hyo pun hanya bisa terdiam.
Jeong Ha
pulang ke rumah melihat wawancara Hye Jun seperti sangat rindu tapi tak bisa
mendekatinya karena akan terlibat skandal. Ia akhirnya membuka lemari dan
mengeluarkan sepatu yang diberikan Hye Jun seperti ingin dekat dengan sang
mantan.
Nyonya
Kim sedang menonton TV, Hae Hyo turun membawa tasnya. Nyonya Kim bertanya Syuting
apa sampai harus ke Pohang. Hae Hyo menjawab kalau beri tahu besok saat pulang.
Nyonya Kim mengerti dan langsung kembali menonton dengan senyumanya.
Hae Hyo
melihat ibunya merasa tak tega dan langsung memanggilnya lalu memeluknya.
Nyonya Kim menepuk bahu anaknya mengaku mengerti karena sudah memutuskan untuk
menghargai kepribadian anaknya.
“Aku
mencintai Ibu.” Ucap Hae Hyo. Nyonya Kim mengaku ia juga mencintai anaknya.
Hye Jun
terbangun dari tidurnya menerima pesan dari Hae Hyo “Aku akan masuk Korps Marinir.
Aku sedang di tukang cukur.” Jin U tak pecaya kalau Dari pagi sudah pergi. Hae Hyo menjawab “Wajib militerku lebih cepat
darimu.”
“Apa kau
tak bercanda? Kenapa melakukan hal seperti ini? Orang tuamu tahu?” balas Jin U
Sementara
Nyonya Kim mencoba menelp Hae Hyo tapi tak diangkat, dan berpikir kalau sedang
syuting. Ia pun masuk kamar anaknya melihat
Rapi sekali dan berpkir kalau Hae Hyo bersih-bersih sebelum pergi. Ia melihat ada
surat diatas tempa tidur
"Untuk
Ibu"? Dia menulis ini untukku.” Gumam Nyonya Kim lalu membuka surat untuk
anaknya. Sementara Hae Hyo sedang menaiki bus menuju Pohang.
“Ibu... Ibu yang mematahkan
arogansiku bahwa aku bisa sukses sendiri. Kini kuakui, latar belakang orang tua
adalah kekuatanku juga. Pergi wajib militer adalah keputusanku. Aku bergabung
dengan Korps Marinir. Jaga diri Ibu. Dari putra Ibu, Hae-hyo.”
Nyonya
Kim hanya bisa menangis dengan kepergiaan anaknya tanpa pamit dan hanya
meninggalkan sebuah surat.
Hye Jun
sibuk merapihkan pakaian. Jin U masuk kamar bertanya temanya sedang apa. Hye
Jun menjawab merapikan baju untuk Jin U sebelum wajib militer Jin U melihta
baju dengan barang bermerek. Hye Jun menyuruh Jin U agar mengenakan itu saat
pembukaan studionya.
“Terima
kasih, Temanku.” Kata Jin U bahagia. Hye Jun merasa Jn Un pikir hanya itu. Jin
U penasaran apakah ada lagi.
“Beli
keperluan studiomu.” Kata Hye Jun memberikan amplop berisi uang. Jin Ju
berteriak bahagia memuji temanya sungguh bijaksana.
“Uang
tunai adalah hadiah terbaik.” Ucap Jin U. Hye Jun bertanya apakah Orang tua Jin
U datang.
Di meja
makan keluarga Tuan Kim dan Tuan Sa sudah duduk bersama. Gyeong Jun mengeluh berharap dia sudah
menjalaninya. Jin U pkir Seharusnya dia sudah menyelesaikannya. Gyoeng Jun
mengeluh adiknya tak pergi saat disuruh.
“Kenapa
malah pergi sekarang?” keluh Gyeong Jun. Jin U yakin Dia akan baik-baik saja.
Gyeong Jun pikir Seharusnya pergi saat berusia 21 tahun.
“Hye-jun,
kau sangat bercahaya. Kau menerangi seluruh ruangan. Seharusnya ibuku datang.”
Kata Jin Ri melihat Hye Jun akhirnya duduk membagaikan air minum.
“Jika
ibumu datang, tak akan seperti ini. Pasti akan heboh dan minta foto bersama.”
Kata Tuan Kim
“Ayah.
Tolong katakan sesuatu.” Kata Tuan Kim pada Kakek Sa. Kakek Sa merasa Tak ada yang bisa dikatakan.
“Aku
senang kita semua berkumpul.” Ucap Kakek Sa. Gyeong Jun pikir Status Kakeknya
naik pesat dalam setahun.
“Kau
harus mengatakan itu sekarang?” keluh Nyonya Han. Kakek Sa measa tak masalah
karena itu memang fakta.
“Paman,
bahumu baik-baik saja?” tanya Jin U. Tuan Sa gugup sambil memutar bahunya
mengaku sangat sehat dan langsung menahan rasa sakitnya.
“Aku tahu
bahumu tak sehat dan ada kemungkinan harus dioperasi lagi.” Kata Nyonya Han.
Kakek dan Hye Jun mengaku juga sudah tahu. Tuan Kim dan keluarga pun mengaku
sudah tahu.
“Sudah
kubilang jangan beri tahu.” Kata Tuan Sa marah. Gyeong Jun kesal karena semua
tahu kecuali dirinya. Akhirnya kakek Sa mengajak mereka semua mulai makan saja.
“Hye-jun.
Katakan sesuatu. Jika kau wajib militer, tak bisa kumpul seperti ini selama
beberapa tahun.” Ucap Jin Ri
“Hei. Ada
hari libur. Aku sudah wajib militer. Kenapa pura-pura tak tahu?” Jin U. Jin Ri
mengeluh ingin dengar suara Hye-jun.”
“Wajib
militer sekarang bisa menggunakan ponsel. Itu surga dibandingkan masaku.” Kata
Gyeong Jun. Jin U membenarkan.
“Kita
bertugas di pedalaman.” Kata Jin U. Tuan Sa pikir mereka tak bisa diam saja jika
bicara wajib militer.
“Benar.
Dulu kami wajib militer 30 bulan. Kalian hanya 18 bulan.” Kata Tuan Kim. Jin U
membertahu kalau ia 21 bulan.
Hye Jun
menuliskan pengumman pada SNSnya. [AKU AKAN SIARAN LANGSUNG PUKUL 22.00 PADA 7
SEPTEMBER!, ADA YANG INGIN AKU SAMPAIKAN KEPADA PARA PENGGEMARKU]
Sementara
Do Ha memberitahu kalau mungkin harus wajib militer juga atau berpisah dengan
Tuan Lee. Tuan Lee seperti tak peduli. Do Ha membahas Tuan Lee yang dekat
dengan Reporter Kim Su-man. Namun, Nona Lee menyerangnya.
“Dia
menyerangmu, bukan aku. Karena dia iri padamu.” Ucap Tuan Lee Do Hae heran Kenapa reporter iri padanya.
Tuan Lee menjawab Karena iri.
“Orang-orang
tak mengakui kerja kerasku. Mereka pikir aku sukses tanpa usaha. Padahal aku
sangat menderita karena ayahku. Aku kini terlibat hanya karena dia ayah
kandungku.” Keluh Do Ha
“Itu
karena kau tampan. Tak semua hal bisa didapat dengan usaha. Wajah tampan tak
bisa didapatkan dengan usaha, 'kan? Ada beberapa hal yang tak bisa didapat meski
kau bekerja sangat keras.” Kata Tuan Lee
“Wajib
militer harus ditunda sebisa mungkin. Kau akan berjaya jika Hye-jun wajib
militer. Kesegaran citra Hye-jun akan hilang setelah wajib militer. Kau akan
pergi wajib militer saat kesegaranmu hilang. Jadi, tak masalah. Ucap Tuan Lee
yakin. Do Ha hanya diam saja.
Hye Jun
dengan penutup kepala dan jaketnya pergi ke perpustakaan sendirin. Ia teringat
dengan sosok Jeong Ha karena mereka
bertemu di tempat yang sama. Saat itu datang seorang paman meminta maaf
pada Hye Jun.
“Apa aku
boleh minta tanda tangan?”ucap Si Paman. Hye Jun pikir Kenapa minta maaf
“Aku tak mau
mengganggu waktu sendirimu, tapi cucuku sangat menyukaimu. Aku ingin membuat
dia bahagia. Maafkan aku.” Kata si paman.
“Siapa
nama cucumu?”tanya Hye Jun. Si kakek menjawab
Kim Him-chan. Hye Jun pun memberikan tanda tangan dan si kakek
mengucapkan Terima kasih.
Bersambung
ke Part 3
Cek My Wattpad... First Love
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar