PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 01 Oktober 2020

Sinopsis Record of Youth Episode 8 Part 3

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 

Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Jeong Ha bertemu direktur tertunduk meminta maaf. Direktur pikir Tak apa-apa menurutnya Orang itu harus masuk daftar hitam. Ia pun menyuruh Jeong Ha agar bisa Hirup udara segar dan minumlah kopi yang penuh krim. Jeong Ha mengucapakan Terima kasih.

“Jangan lepaskan Sa Hye-jun. Jika seperti ini terus, dia akan menjadi pelanggan terbaikmu.” Ucap Direktur. Jeong Ha menganguk mengerti. 



Di sebuah cafe, Jeong Ha datang memesan kopi. Di sebuah meja, Si wanita yang tadinya marah-marah duduk dengan Jin Ju bertanya Apa aktingnya bagus. Jin Ju menganguk. si wanita mengaku sangat gugup. Jin Ju pun mengaku lebih gugup.

“Aku takut kau suka dengan hasil riasannya.” Ucap Jin Ju. Si wanita mengaku Hasil riasannya lumayan bagus. Jin Ju kesal mendengarnya.

“Bukan itu maksudku... Aku juga terkejut... Aku berpikir untuk mencoba berakting lagi. “ kata si wanita.

 “Aku sempat ketakutan saat kau tak mengikuti rencana dan melakukan riasan kelopak mata.” Akui Jin Ju

“Dia pintar berbicara. Aku paham alasan para pelanggan pria suka dia.” Kata Wanita.

Itu tak ada gunanya. Kepribadiannya buruk sekali. Karena kau sudah memberi pelajaran…” ucap Jin Ju dan kaget melihat Jeong Ha ada disampingnya. 


Jeong Ha langsung menyiram air putih diatas kepala Jin Ju. Semua orang menatapnya. Jin Ju berteriak marah. Jeong Ha mengaku kalau  terus memikirkan kalimat "Pasti ada alasan orang membenciku. Aku harus berusaha lebih keras."

“Meski kau membenciku tanpa alasan dan menggunakan kekerasan, aku masih berharap padamu.” Ucap Jeong Ha. Jin Ju tak mengerti maksudnya. 


“Aku juga tak bisa bekerja dengan orang sepertimu. Aku akan keluar. Namun, aku akan menguak semua fitnah yang kau sebarkan mengenaiku.”kata Jeong Ha menyiram lagi sisa air.

“Aku suka hasil riasan hari ini.” Aku si wanita ketakutan. Jeong Ha berpsan agar Jangan jadi orang bodoh yang mudah dimanipulasi lalu keluar dari cafe. Jin Ju pun berusaha mengambil tissu untuk mengeringka wajahnya. 

Di AKADEMI MODEL SENIOR, beberapa kakek dan nenek berjalan di catwalk layaknya model profesional. Kakek Sa pun ikut berjalan dengan percaya diri tapi saat memutar badanya kakinya tersandung dan hampir jatuh. Semua tertawa melihatnya.

“Apa Kau tak terluka?” ucap si wanita yang menjadi guru. Kakek Sa mengaku hanya malu dan tak terluka.

“Sepertinya karena kau senang cucumu sukses, konsentrasimu menurun.” Komentar guru. Kakek Sa mengaku sangat senang.

“Kau harus lebih konsentrasi dan lakukan yang terbaik. Sedikit lebih baik lagi dari ini, kau bisa menjadi model profesional.” Ucap Guru

“Baik. Aku akan berusaha sebaik mungkin.” Kata kakek Sa yakin dan penuh semangat. 


Do Ha duduk diruangan Tuan Lee, Tuan Lee melihat Do Ha sudah datang. Do Ha mengeluh kalau syuting, Tapi Tuan Lee yang tak datang. Tuan Lee pikir Ada Jang-gun, Do Ha mengeluh kalau Jang-gun dan Tuan Lee itu berbeda.

“Bukankah sudah saatnya memperbarui kontrak iklan kosmetik?”kata Do Ha.

“Dia tak pernah lupa tentang hal yang berkaitan dengan uang.” Gumam  Tuan Lee kesal

“Karena sudah tiga tahun, mereka pasti akan menaikkan bayaranku, 'kan?” kata Do Ha yakin. Tuan Lee bergumam kalau Do Ha itu dipecat. 


“Ada apa dengan ekspresimu? Apa Tak diperpanjang?”tanya Do Ha. Tuan Lee menjawab sambil bergumam “Nilaimu di pasaran sudah turun!”

“Itu… Hubungi ayahku dan bilang jangan menghubungi ibuku. Dia hidup baik bersama wanita itu, dan ini kali terakhir aku mengirim uang.” Ucap Do Ha. Tuan Lee menganguk mengerti.

“Aku harus pulang, mandi, dan tidur. Aku syuting semalaman dan mampir ke sini untuk bertemu denganmu.” Ucap Do Ha keluar ruangan. Tuan Lee hanya bisa menutup wajahnya karen frustasi.

“Aku tak bertanya dan tak peduli... Bagaimana ini? Hye-jun tak akan dapat kontrak iklan itu, 'kan? Meski begitu, semua harus dihentikan dari akarnya agar tak bisa tumbuh.” Kata Tuan Lee lalu menelp REPORTER OUT NEWS, KIM SU-MAN


Nyonya Lee membawakan makanan dan melihat Hye Jun berbaring di sofa dan berkomentar kalau Badan artisnya panjang sekali dan Tak ada akhirnya. Ia pun memuji Hye Jun yang Hari ini yang menyetir sendiri dan menyelesaikan syuting dengan baik.

“Terima kasih, Yang Mulia.” Ucap Nyonya Lee memberikan minuman seperti pada raja.

“Kenapa bersemangat sekali?” kata Hye Jun heran. Nyonya Lee yakin Sepertinya Hye Jun akan mendapatkan iklan kosmetik itu.


“Aku meminta banyak karena itu bekas Do-ha. Awalnya kukira kau takkan dapat, tapi pemasang iklan sangat menyukaimu. Lalu apak Kau sudah baca naskahnya?” ucap Nyonya Lee

“Ya. Ada yang aku suka.”akui Hye Jun. Nyonya Lee pikir kalau Sepertinya sama denganknya dan mengajak untuk katakan bersama.

Hye Jun menyebut “Kembalinya Raja.” Sementara Nyonya Lee suka dengan judul “Kucinta Kau, Maaf.” Nyonya Lee tak percaya mendenganya dan ingin tahua alasan Hye Jun menurutnya betapa pentingnya drama selanjutnya

“Kau memberi kesan kuat melalui drama ini. Selanjutnya kau harus kembangkan. Drama Kucinta Kau, Maaf melibatkan penulis dan sutradara papan atas. Bintang papan atas tak bisa karena sibuk. Makanya kau bisa dapat kesempatan.” Ucap Nyonya Lee mengebu-gebu.

 



“Min-jae, kita tak boleh terpaku pada nama. Aku tetap diriku.” Kata Hye Jun

“Melodrama akan memberimu kontrak iklan dan dikenal di luar negeri. Drama sejarah ada batasnya.” Kata Nyonya Lee menyakinkan.

“Aku tak suka judulnya. Kucinta Kau, Maaf Jika cinta, kenapa harus meminta maaf?” kata Hye Jun heran.

“Itu karena kau belum mengerti cinta. Aku pasti lebih mengerti darimu. Melodrama dibuat untuk orang-orang yang tak tahu soal cinta.” Kata Nyonya Lee

“Perebutan kekuasaan yang kejam. Aku suka kebrutalan di sini. Aku suka raja yang pilih anak karena perlu, bukan sayang. Kisah perebutan kekuasaan dalam keluarga dan cara mereka saling menyerang juga bagus.” Kata Hye Jun 

“Aku benci itu semua. Aku suka kau dapat peran lembut. Kau harus lakukan keahlianmu dan tetapkan dirimu sebagai bintang melodrama nasional!” kata Nyonya Lee

“Untuk apa? Aku akan terus berakting.” Ucap Hye Jun dan akan beranjak pergi.

“Aku belum selesai bicara. Jika bintangi drama sejarah, tak akan ada tawaran iklan.” Kata Nyonya Lee berusaha menyakinkan.

“Meski gagal, aku mau mengisi filmografiku dengan yang kuinginkan.” Ucap Hye Jun sudah menetapkan pilihnya. Nyonya Lee terlihat frutasi dengan Hye Jun dan hanya bisa berteriak melihat artisnya pergi dari rumahnya. 


Tuan Lee bertemu dengan Nona Kim di cafe memberikan sebuah amplop dan mengaku hanya tiket pijat. Ia tahu Orang yang bekerja sambil duduk biasanya memiliki bahu yang kaku. Nona Lee pun merasa Tuan Lee sangat peka karena ia suka pijat.

“Drama Do-ha tayang pekan depan. Aku sangat menantikannya. Belakangan ini aku suka dengan aktor bernama Sa Hye-jun yang bermain di Pintu Gerbang. Dia model terkenal dan punya pengalaman akting juga.”ucap Nona Kim memuji

“Hye-jun… Hye-jun.” ucap Tuan Lee terlihat gugup. Nona Kim pikir Tuan Leetahu sesuatu?


“Semua orang memang seperti itu.” Kata Tuan Lee. Nona Kim ingin tahu Ada apa

“Direktur, kau janji akan memberitahuku semuanya. Ini Tak akan kutulis.” Kata Nona Kim

“Berkata tak akan ditulis berarti pasti akan ditulis.” Gumam Tuan Lee seperti sengaja membuat jebakan.

“Dulu aku yang membesarkan karier Hye-jun. Saat dia menjadi model, aku bersama dengannya sekitar…  lima sampai enam tahun.” Kata Tuan Lee.

“Astaga. Kau pasti sangat mengenalnya. Direktur agensinya sekarang seorang wanita.” Kata Nona Kim

“Dia direbut dariku. Jika memikirkan Hye-jun, aku ... Kenapa begini?.. Sangat disayangkan. Dia memilih jalan.. ”ucap Tuan Lee berpura-pura menangis.

“Katakanlah padaku... Aku sungguh tak akan menulisnya.” Ucap Nona Kim.  Tuan Lee membahas kalau pasti pernah dengar Charlie Jung. 


Tuan Kim kesal temanya yang tak mengajaknya minum miras, Ia tahu temanya pasti sangat senang karena Hye-jun sukses dan berpikir harus ia yang mengajak Tuan Sa.  Tuan Sa mengaku menjadi lebih cemas.

“Dulu aku pikir dia akan sukses saat menjadi model. Jika kali ini pun tak berakhir baik, hidupnya akan kacau.” Akui Tuan Sa

“Menurutku kali ini berbeda dengan saat itu. Di sekolah Jin-ri pun, orang-orang membicarakan Hye-jun. Gyeong-mi heboh sekali. Aku juga sudah menontonnya. Dia terlihat tampan.” Ucap Tuan Kim

“Dia memang tampan.. Nanti mari minum miras.” Kata Tuan Sa. Tuan Kim mengeluh kalau Harus minum sekarang. Tuan Sa pun menyetujuinya. 


Ibu Jeong Ha pergi ke tempat anaknya mengaku  datang untuk menemui An Jeong-ha dari bagian administrasi dan meminta agar bisa menghubunginya. Si pegawai receptionist pun mencoba menelp. Sementara Jeong Ha sedih minum dengan teman-teman Hye Jun.

“Demi masa depan, cinta, dan kerja!” teriak mereka berlima.  Hye Jun meminta agar mereka Minumlah sesuknya.

“Hari ini tak boleh pulang. Hye-jun traktir sampai akhir.” Kata Jin U. Hye Jun dan Jeong Ha akan mengambil ayam tapi keduanya bersamaan dan saling berpandangan. 

“Kalian sungguh keterlaluan. Kalian seharusnya makan, bukan syuting adegan romantis.” Keluh Jin U dan tiba-tiba bersama akan mengambil ayam dengan Hae Na. 


“Apa karena sudah lama tak bertemu? Kenapa canggung?” ucap Hae Hyo melihat keduanya.

“Canggung apanya? Memang baru bertemu beberapa kali?”kata Jin U menarik tanganya.

Ji A menelp Hae Na  menanyakan keberadanya. Hae Na mengaku dengan teman-teman Hae-hyo dan sudah bilang sebelumnya. Ji A mengatakan mau ke sana dan sedang dalam perjalanan pulang dari perpustakaan jadi sangat lapar. Hae Na bingung memberitahu Ada pacar Hye-jun di sini.

“Memangnya kenapa? Aku ke sana untuk bertemu Hae-hyo dan Jin-u.” Ucap Ji A seolah tak peduli. 


Hae Hyo yang tahu adiknya menerima telp dari Ji A langsung menghampirinya, bertanya ada apa. Hae Na memberitahuu Ji-a telepon. Dan bilang mau ke sini. Hae Hyo ingin tahu apa yang dikatakan adiknya.

“Aku melarang dia datang ke sini, tapi… aku tak bisa terus menolak dia.” Ucap Hae Na gugup. Hae Hyo mengeluh pada sang adik. 


Ji A baru saja turun dari mobil dan seseorang memanggilnya. Hae Hyo sengaja keluar dari resotran menghampiri Ji A lebih dulu.  Keduanya dudk di cafe sushi, Ji A meminta agar mengatakan sesuatu. Hae Hyo pikir Setelah selesai makan.

“Otakku sedang berpikir keras. Apa alasanmu melakukan ini? Siapa yang paling tersakiti jika aku pergi ke sana?” ucap Ji A

“Apa Kau datang meski tahu akan ada yang tersakiti?” kata Hae Hyo tak percaya

 


“Aku menduga itu karena kau menghalangiku masuk ke dalam. Aku tak punya maksud lain.” Ucap Ji A

“Kau menyakiti Hye-jun jika bersikap begitu. “ keluh Hae Hyo menahan rasa kesalnya.

“Dulu hubunganku dan Hye-jun baik. Hanya kami yang tahu masalah itu. Karena itu, kami selalu kembali bersama.”akui Ji A

“Aku mengerti. Jadi, pergilah. Kau tak seharusnya bergabung.” Ucap Hae Hyo

“Apa Kau suka pacar Hye-jun? Orang yang paling bermasalah dengan kehadiranku adalah pacar Hye-jun. Kau tak menyangkalnya.” Kata Ji A melihat Hae Hyo hanya diam saja.

“ Hentikan.” Pinta Hae Hyo. Ji A pikri tak ada alasanya  berhenti karena baru saja mulai. Hae Hyo mengeluh mendengarnya.

“Kau menghalangiku karena takut aku akan menyebabkan keributan, 'kan?” ucap Ji A

“ Apa Kau Tak terpikir kehadiranmu membuat orang tak nyaman?” keluh Hae Hyo

“Kau sendiri menginginkan pacar temanmu. Berani-beraninya menasihatiku? Konyol sekali... Ayo pergi. Aku akan membuktikan bahwa kehadiranku tak membuat ketidaknyamanan.” Ucap Ji A. 


Hye Jun sedikit mabuk bertanya Hae-hyo pergi ke mana. Ji U pun sadar kalau Hae Hyo pergi tak katakan apa pun. Hae Na yang gugup merasa Sepertinya dia ada janji lain. Hye Jun pikir mereka sudahi hari ini. Jadi akan bayar dulu,saat akan ke kasir Ji A datang dengan Hae Hyo. 


“Lama tak bertemu. Kau terkenal belakangan ini. “ ucap Ji A santai. Hye Jun pun mengucapkan Terima kasih dengan tatapan dingin.

“Aku suruh dia datang karena dia ingin datang. Lebih baik jika ada banyak yang datang.” Kata Hae Na tak enak hati.

“Bagus... Hae-na, kau baik sekali. Kau bahkan melindungiku. Hae-na tak menyuruhku datang. Aku bilang ingin datang.” Kata Ji A

“Itu Tak penting... Selamat bersenang-senang.” Ucap Hye Jun dan beranjak pergi. Ji A kaget melihat sikap Hye Jun.

“Ke mana Jeong-ha?” bisik Hae Hyo pada adiknya. Hae Na memberitahu  Dia pergi karena ibunya datang.


Jeong Ha menaiki bus mengingat yang dikatakan ibunya ditelp “Apa Kau berhenti bekerja? Bagaimana kau bisa melakukan ini pada ibu? Apa sandi rumahmu? Ibu tunggu di dalam.”  Tapi Ibu Jeong Ha menunggu diluar rumah, Jeong Ha datang dan langsung masuk ke rumah.

“Kenapa membelalak seperti itu? Apa yang kau lakukan? Kenapa berhenti bekerja? Apa Kau dapat kerja lebih baik? Jika dapat kerja lebih baik, kau pasti beri tahu ibu.” Teriak Ibu Jeong Ha marah. Jeong Ha hanya diam saja.

Bukankah kau ambil pinjaman saat beli rumah ini? Bagaimana kau akan membayar utangmu? Kenapa kau gegabah sekali?” ucap Ibu Jeong ha. 


“Biarkan aku bernapas dulu.” Ucap Jeong Ha menahan amarahnya.

“Aku tahu akan jadi begini. Tak ada gunanya membesarkanmu susah payah. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Akhirnya kau mengikuti ayahmu.” Ucap Ibu Jeong Ha. Jeong Ha akhirnya hanya bisa menangis.

“Kenapa menangis?Apa Kau lebih menderita dari ibu? Apa Kau tahu perasaan ibu?” sindir Ibu Jeong Ha.

“Ibu... Ibu hidup dengan gigih, tapi kenapa miskin? Apa Ibu susah payah membesarkanku? Kenapa aku tak ingat? Aku ingat jelas bahwa aku dipaksa menjadi orang dewasa sejak kecil. Hidup sangat ironis.” Ucap JeongHa tak bisa menahan emosinya.

“Dulu Ibu selalu menghujat Ayah karena tak realistis dan tak kompeten, tapi kini Ayah kaya raya. Lalu Pria yang tinggal bersamamu? Aku tak pernah berpikir dia lebih baik dari Ayah.” Ucap Jeong Ha. 


“Kau bilang "Pria"? Kami sudah menikah lebih dari sepuluh tahun. Kau bahkan punya adik. Kau meremehkan ibu karena ibu miskin. Ibu akan menghilang demimu, hiduplah dengan ayah kaya rayamu.” Teriak ibu Jeong Ha lalu beranjak perg.

Jeong Ha pun hanya bisa menangis sendirian di rumahnya. Hye Jun yang mabuk pun tertidur nyenyak dikamarnya tanpa tahu Jeong Ha mengirimkan pesan “SUDAH TIDUR?” seperti butuh teman. 


Di sebuah showroom mobil. Hye Jun melihat mobil dengan atap terbuka. Seorang pria berpikir Hye Jun akan suka dengan mobil itu. Nyonya Lee memberitahu kalau Mobilnya akan segera datang dan tak boleh bersikap seperti ini.

“Aku Hanya penasaran. Kau tahu aku suka mobil.” Ucap Hye Jun. Si pria pun menawarkan diri unuk mencobanya. Hye Jun diberikan kunci mobil barunya.

“Apa kau Mau uji coba?” tanya Hye Jun. Nyonya Lee pun dengan senang hati.

Mereka pun mencoba mobil di sirkuit, Nyonya Lee terlihat senang saat jalur lurus tapi ketika Hye Jun mulai berbelok Ia mulai ketakutan. Hye Jun bahagia bisa memiliki mobil yang disukainya. 


Jeong Ha menunggu didepan rumah dan melihat Hye Jun turun dari mobil baru. Ia berkomentar kalau mobilnya yang mulus. Hye Jun membuka pintu mobil memberikan gombalan Meski Jeong Ha penumpang kedua tapi selalu yang pertama di hatinya.

“Astaga. Menggelikan.” Keluh Jeong Ha. Hye Jun pikir Jeong Ha menyukainya.

“Kau suruh aku lakukan ini.” Ucap Hye Jun heran. Jeong Ha mengaku senang Hye Jun yang menuruti permintaanya. 


Keduanya pun pergi dengan mobil baru. Jeong Ha mengaku mau menyetir mobil seperti ini. Hye Jun bertanya apakah Jeong Ha punya SIM. Jeong Ha mengaku dapat saat kuliah dan pengemudi terbaik. Hye Jun pun menyuruh Jeong ha agar mencobanya.

“Tak boleh. Aku tak punya asuransi.” Kata Jeong Ha. Hye Jun menegaskan kalau Ada asuransinya. 


Akhirnya Jeong Ha mengemudikan mobil dan mereka pergi ke sebuah tempat dengan banyak biarawati yang lalu lalang. Mereka bergandengan dengan wajah bahagia. Mereka masuk kesebuah ruangan dengan menyalakan lilin lalu berdia bersama.

“Kau memohon apa?” tanya Hye Jun. Jeong ha mengaku tak memohon apa pun dan bertanya balik.

“Aku memohon mewakilimu.” Ucap Hye Jun. Jeong Ha ingin tahu Apa itu Hye Jun senang Akhirnya Jeong Ha terlihat tertarik.

“Aku selalu tertarik.” Ucap Jeong Ha bangga. Hye Jun pikir Jeong Ha seperti orang yang selalu cemas.


“Apa Kau pikir aku tak tahu?” ucap Hye Jun. Jeong Ha mengerti Hye Jun sibuk dan tak punya waktu untuknya.

“Maafkan aku… tak langsung balas pesanmu.” Kata Jeong Ha. Lalu tiba-tiba hujan turun. Mereka pun berlari dan masuk ke dalam mobil. 


Jeong Ha pikir Sepertinya mereka magnet hujan. Hye Jun Selalu begini sejak pertemuan pertama. Jeong Ha mengaku Padahal sangat membenci hujan dulu. Hye Jun bertanya apakah Sekarang juga. Jeong Ha mengaku tidak.

“Aku bahkan lupa kenapa dulu membencinya.” Kata Jeong Ha. Hye Jun tersenyum lalu berkomentar Jeong ha pasti benci orang yang tak bisa ditebak.

“Tapi sepertinya aku sedang menjadi orang yang tak bisa ditebak.” Ucap Jeong Ha.

“Kau suka hidup yang stabil, 'kan?” ucap Hye Jun. Jeong Ha mengaku  bahkan tak tahu apa ada kehidupan yang stabil.

“Sepertinya aku membuat itu karena aku membutuhkan sesuatu yang tak ada.” Ucap Jeong Ha.

“Kita akan jadi seperti apa?” tanya Hye Jun. Jeong Ha bertanya balik Hye Jun ingin jadi seperti apa

“Aku mencintaimu.” Kata Hye Jun. Jeong Ha pun membalas “Aku mencintaimu.” Keduanya pun bergandengan tangan didalam mobil.

***

Disebuah kamar, Hye Jun duduk disamping Jeong Ha terlihat gugup. Jeong Ha pun terdiam saat melihat Hye Jun duduk didepanya. Mereka bermain hujan dengan wajah bahagia, tak peduli dengan baju yang basah kuyup lalu berteduh dibawah gedung. 


Jeong Ha membaca buku yang diberikan Jeong ha yang berjudul Rain.

“Kakek berkata kepada anak-anak agar tak keluar sampai hujan berhenti. Kau ingat pertemuan pertama kita? Kita berada di tengah hujan sejak awal. Orang dewasa harus keluar meski hujan. Jika bersamamu, hujan pun menjadi menyenangkan.”

Bersambung ke episode 9

Cek My Wattpad...   First Love

Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

 

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

INSTAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar