PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Si paman
sudah ada didepan tungku kremasi dengan wajah panik meminta tolong. Yeon ingin
tahu bagaimana rasanya dibakar
hidup-hidup karena Dengar-dengar ini sekitar 1000 ° C. Si pria ketakutan merasa panas. Yen mengeluh
kalau Gara-gara si pria jadi kepanasan
“Tolong…
Kenapa kau begini padaku?” ucap Si pria. Yeon tahu kalau paman itu melakukan
hal buruk pada keponakannya.
“Tidak.
Siapa yang memberitahumu?”ucap si pria menyangka. Yeon pun menyuruh paman masuk
saja. Si pria meminta agar menahanya.
“Tunggu!
Ya, kau benar... Aku melakukannya.
Tolong jangan bunuh aku.” Kata Si pria
“Kau
melakukan pelecehan seksual, 'kan?” ucap Yeon.Si pria membenarkan kalau itu tak
sengaja dan terlalu mabuk.
“Aku tak
bermaksud membunuh mereka. Tapi anak-anak lari ke beranda…” ucap si pria.
“Cukup...
Dasar sampah!” teriak si ayah marah dan ingin memukulnya. Ji A menahan si ayah
agar tak melakukan kekerasan.
“Polisi
sedang dalam perjalanan.” Ucap Ji A. Si ayah mrasa tak percaya karena tak tahu
anaknya menderita dan merasa sangat bodoh.
“Pak,
alasan Min Seo dan Yeon Sep tidak makan satu pun ceri bukan karena mereka tak
menyukaimu. Hanya saja ceri ini terlalu berharga. Mereka tak bisa
memakannya karena mereka ingin menghargai
apa yang kau berikan untuk mereka.” Kata Ji A.
“Maafkan
ayah.” Kata si ayah menangisi anaknya. Saat itu dua anaknya memegang bahu
ayahnya karena harus berpisah.
Yoo Ri
dan Rang akan berjalan pulang, tiba-tiba anjing dengan satu kaki yang pincang
mengikutinya. Yoo Ri pikir anjing
itu pasti menyukainya. Rang mengeluh
merasa tak percaya dia mengibas-ngibaskan ekornya bahkan setelah apa
yang dia alami.
“Dia
sangat bodoh dan bebal.”ucap Rang sinis. Yoo Ri merasa Kasihan sekali dan
meminta izin agar bisa membawanya.
Flash Back
Rang
menangisi anjingnya yan mati karena kembali ke hutan yang sudah hangus
terbakar. Ia padahal sudah menyuruh anjingnya kabur yang jauh dan bertanya
apakah sakit. Rang terus menangis
mencoba mengubur anjingnya yang mati.
“Hanya ada satu hal yang bisa
kulakukan. Untuk mengakhiri rasa sakit.”
“Tidak...
Aku tak bisa.. Aku tak mau... Kak. Tolong aku... Kakak! Geomdoong.”jerit Rang
menangis.
Yeon
memberikan anjing hitam untuk adiknya, Rang terlihat bahagiadan sangat
bersemangat. Yeon menyuruh agar Rang bisa memberi anjing banyak cinta, dan rawat dia dengan baik, Rang terlihat
bahagia bermain dengan anjingnya.
“Aku seharusnya tak membiarkan
dia tumbuh padaku. Aku seharusnya tak
memberinya nama. Aku seharusnya tak tidur dengan dia dalam pelukanku. Pada hari
Lee Yeon meninggalkan hutan, aku
kehilangan segalanya… Hal yang sangat berharga.”
Yoo Ri
meminta persetujuan agar bisa membawa anjing itu. Rang menolaknya. Yoo Ri bingung ingin tahu
alasanya. Rang mengaku tak suka anjing karena Umur mereka terlalu singkat dan
mengajaknya pergi. Yoo Ri hanya bisa menatapnya.
Akhirnya Ji A dan juga Yeon mengantar anak kembar melambaikan tangan mengucapkan Selamat jalan. Ji A terlihat senang bisa menyelesaikan kasus arwah. Yeon membalikan badanya dan melihat banyak arwah anak kecil lainya.
“Hei,
bermainlah di tempat lain... Cepat pergi...Cepat pergi.” ucap Yeon.
Keduanya
duduk di bangku taman, Ji A ingin tahu Siapa anak-anak tadi. Yeon memberitahu
kalau tempat Ini mantan kuburan anak-anak dan Mereka harus menuntaskan dendam
merek untuk meninggalkan Alam Dunia Tapi sudah terlambat.
“Ternyata
mereka sudah lama meninggal.” Kata Ji A sedih
“Dulu,
orang-orang tak membuat batu nisan
untuk anak-anak agar orang tua mereka
tak bisa menemukan mereka.” Jelas Yeon. Ji A pikir in Menyedihkan.
“Itu
kebiasaan menyedihkan yang diciptakan di
masa lalu untuk mencegah orang tua memikirkan
kematian anak-anak mereka. Seperti sekarang, para orang tua sangat
terpukul melihat anak-anak mereka mati
muda.” Kata Yeon.
Ji A
terus menatap Yeon, Yeon mencoba menghindar tapi Ji A terus menatapnya. Yeon
heran kenapa terus menatapnya. Ji A mengaku Tak ada alasan dan hanya terlihat
sedikit berbeda hari ini.
“Kaulah
yang membantu si kembar itu menuntaskan
dendam mereka.” Kata Yeon.
“Terima
kasih.” Ucap Ji A. Yeon bertanya Untuk apa. Ji A pikir Untuk semuanya.
Saat itu
tiba-tiba hujan turun, Yeon mengeluh dan langsung membuka payungnya lalu
bertanya mau makan atau miras. Ji A bingung.
Yeon mengingat kalau Ji A bilang, manusia mentraktir saat mereka berterimakasih.
“Aku
lebih suka miras.” Kata Ji A. Yeon pun berjalan pergi dan Ji A mengejarnya
berteduh dibawah payung Yeon.
“Bukankah
tadi kau bawa payung?” kata Yeon. Ji A mengaku Hilang. Yeon mengejek Ji A itu
bodoh. Ji A mengaku kalau memang bodoh dan keduanya tertawa. Saat itu terlihat
Ji A seperti sengaja meninggalkan payungnya.
Keduanya
berjalan ditengah hujan, Yeon sengaja mengarahkan payungnya pada Ji A. Ji A
sadar langsung mendorong payung agar Yeon tak kehujanan. Tapi Yeon tetap ingin
Ji A tak terkena hujan dengan seyuman bahagia. Mereka melewati jalan yang
sempat dengan ranting yang jatuh.
Yeon
mengeluh tapi Ji A bisa membuat Yeon membungkuk lalu melewati ranting pohon.
“Kau
selalu membawa payung ini.” Ucap Ji A. Yeon mengaku benci basah kuyup danTak
bagus buat bulu.
“Pasti
seperti anjing benci mandi.” Ejek Ji A. Yeon tak percaya mendenagrnya. Ji A
membenarkan. Yeon berteriak marah.
“Aku
menangkapmu karena payung ini.” Ucap Ji A. Yeon mengaku membiarkan menangkapnya. Ji A tak peduli.
“Kau
pikir aku tak bisa menghindar?” kata Yeon dan keduanya masuk ke sebuah bar.
Shin Joo
bahagia masuk ke klinik akan makan ayam saat hujan dan dikagetkan melihat Yoo
Ri sudah duduk didalam kliniknya. Yoo Ri
mengeluh Shin Joo keluar selama jam kerja dan merasa bosan sekali. Shin Joo
bertanya Ada perlu apa lagi hari ini
“Rawat
dia.” Ucap Yoo Ri. Shin Joo kaget melihat anjing yang sduah terbaring dan
langsung memeriksa bagian luarnya. Yoo Rin ingin tahu keadaanya.
“Tulangnya
pecah... Dia kekurangan gizi dan menderita penyakit kulit. Talinya menembus
kulit... Di mana kalungku? Aku harus bicara dengannya.” Ucap Shin Joo.
Yoo Ri
terlihat ragu. Shin Joo meminta agar cepat. Akhirnya Yoo Ri pun memberikan
kalung sambil mengumpat. Shin Joo pun
buru-buru memakain kalung untuk bicara dengan anjinganya.
“Apa yang
terjadi? Sakit sekali, 'kan? Ya. Bukan wanita itu? Baik. Dia bukan hewan
peliharaan.” Ucap Shin Joo
“Aku
mencurinya. Sepertinya dia lebih baik
menjadi hewan peliharaan.” Akui Yoo Ri
“Yoo
Ri... Kerja bagus. Aku tak suka pencuri kalung,
tapi aku suka pencuri anjing.” Ucap Shin Joo. Yoo Ri kaget dianggap
Pencuri anjing.
“Aku tak
bisa meskipun aku mau. Aku tak bisa melewati batas.” Kata Shin Joo. Yoo Ri
tersenyum mengaku tak punya batasan.
“Jika tak
keberatan, bisa tunggu di sana?” kata
Shin Joo ingin Yoo Ri menjauh dan akhirnya berbicara dengan si anjing. Yoo Ri
pun terpana melihat Shin Joo.
Di bar,
Yeon tak percaya kalau Ji A tak menonton
"Toy Story 3" lalu menceritakan Ketika Woody tetap di belakang dan melihat Andy keluar, lalu pergi “Jaga
dirimu, Partner." Tapi Ji A tak
tahu adegan itu. Ji A pikir itu film anak-anak.
“Itu
membuat orang dewasa di seluruh dunia
menangis.” Kata Yeon. Ji A mengaku tak tahan melihat orang menangis saat menonton film.
“Lalu,
kau suka film apa?” tanya Yeon. Ji A menjawab "Mad Max",
"Avengers", dan semua film zombie.
“Oh..
Begitu... Lalu Musik kesukaanmu?” tanya Yeon. Ji A menjawab itu sudah pasti
boyband.
“Bagaimana dengan musik klasik?” tanya Yeon. Ji A merasa tak bisa membedakan penyanyi. Yeon menjelaskan kalau Bukan penyanyi, komposer.
“Bagimana
kalau Mendaki?” kata Yeon. Ji A menolak meski digendong pun.
“Single
malt whiskey ?” tanya Yeon. Ji A pikir lebih suka minum obat flu.
“Makanan
Korea atau barat?” tanay Yeon. Ji A menjawab Makanan Korea. Yeon mengaku
jawabanya sama dan mereka pun langsung bersulang.
"You
Quiz on the Block" atau "Amazing Saturday"?”tanya Yeon. Keduanya
menjawab "Amazing Saturday" keduanya terlihat tertawa.
Ji A lalu
bertanya apa impian Yeon, Yeon bingung Impian Di usia ini Ji A pikir Yeon akan
Membuka kafe setelah pensiun. Yeon pikir Kopi terasa paling enak saat orang
lain membuatnya. Ji A mengusulkan untuk Berkeliling dunia
“Aku
orang rumahan. Aku lebih suka menonton
video di rumah.” Kata Yeon. Ji A pikir Yeon akan Menabung sampai 1 miliar won
“1 miliar
won? Berapa nomor rekeningmu? Aku akan
mentransfernya.” Ucap Yeon mengeluarkan ponselnya. Ji A mengeluh agar
menyingkirkan ponselnya. Yeon mengaku tahu smart banking.
“Jika
sesuatu yang tak pernah bisa menjadi
kenyataan bisa menjadi mimpi, aku ingin menjadi manusia.” kata Yeon
“Astaga.
Gumiho ini dimanjakan kemewahan. Jika kau ingin tahu bagaimana rasanya menjadi manusia, naik kereta
bawah tanah selama jam sibuk. Neraka lebih dekat dari yang kau kira.” Ungkap Ji
A
“Tidak hanya
itu. Kau bekerja lembur, bekerja sepanjang malam, mendengarkan omelan bosmu, kemudian
stres karena rating menghantammu.” Kata Ji A
“Haruskah
aku menyingkirkannya?/ Stasiun TV. Kau
bilang itu menyiksamu. Itu hal baru.” Ucap Yeon. Ji A pikir mereka minum dulu lalu pikirkan lagi.
“Kalau
kau? Apa impianmu?” tanya Yeon. Ji A mengaku
Tak apa jika tinggal di gubuk,
“tapi aku
berharap ayah dan ibuku meneman di masa
depanku.” Kata Ji A yang sangat ingin bertemu orang tuanya.
“Kau
punya foto orang tuamu, 'kan? Kirimkan padaku.” Ucap Yeon. Ji A pun mengirimkan
gambar foto ayah dan ibunya.
Yeon dan
Ji A berjalan pulang, dan Ji A terlihat tak bisa berjalan dengan benar. Yeon menahannya agar tak jatuh dan memastikan
baik-baik saja. Ji A mengaku Jalan Sangat gelap. Yeon pun melihat kalau Lampu
jalan mati.
“Tak
bisakah kau melakukan hal seperti itu? Akan sangat keren jika kau bisa menggunakan kekuatanmu untuk memperbaikinya.”
Ucap Ji A.
“Kirimkan
permintaan dengan otoritas lokal.” Kata Yeon. Ji A mengejek Yeon tak tak bisa
melakukan.
“Shin Ju
menutup klinik dan berlari jika lampu padam di rumahku. Dia salah melatih
kalian semua. Bahkan Gumiho pun takut listrik.” Kata Yeon.
Akhirnya mereka sudah sampai rumah Ji A. Yeon pun akhirnya melambaikan tangan. Ji A melambaikan tangan lalu masuk ke dalam rumah dan melihat ada dua kunang-kunang datang. Ia pun tersenyum kalau ternyata Lee Yeon saat itu juga.
Ji A
mencari Yeon dibelakangnya, tapi sudah tak ada. Yeon sudah ada diatap rumah
melihat Ji A dengan senyuman bahagia.
Di
ruangan, Sae Rom mengetik naskah dengan judul [KEDIAMAN GOBLIN BISA
MEMBAWA MALAPETAKA ATAU KEBERUNTUNGAN]
sementara Tuan Kim sibuk melihat menu GUKSU,
SAMGYETANG, Jae Hwan datang membawa lembaran PAPAN BULLETIN PENONTON<
"Aku
tak bisa menghubungi pengasuh yang aku
kenal." Penulis Kim, kau sudah membaca cerita ini?” kata Jae Hwan
“Aku
berada di zona tersebut, jadi jangan
ganggu aku.” Kata Sae Rom. Jae Hwan mengeluh Hanya sebentar. Sae Ram menyurh
agar tinggal sendiri.
“Kerja apa padahal kau menyalin dan menempelkan karyamu sendiri?”ejek Jae Hwan. Sae Rom menyuruh Jae Hwan agar Coba bilang sekali lagi.
“Aku pun
mendengarnya. Dia bilang, "salin dan tempel." Kata Ji A masuk
ruangan. Jae Hwan kesal mendengar Ji A
“Kau tak
tahu pena itu lebih kuat daripada
pedang? Hari ini, kau dan aku sama-sama akan
menghembuskan napas terakhir.” Kata Sae Rom mengejar Jae Hwan. Tuan Kim yang melihat bertanya-tanya apakah mereka
tak bosan.
Tuan Hyun
memberitahu anak kembar mulai sekarang merka akan membangun menara batu di Neraka untuk anak-anak. Dan Jika sudah
selesai dibangun, goblin akan muncul
lalu merobohkan semuanya,… tapi mereka harus terus menumpuk batu.
“Ini agar
kalian suatu hari nanti bisa
bereinkarnasi.” Kata Tuan Hyun. Si adik mengeluh tak ingin pergi ke sana.
“Adikku
menyikat giginya dengan baik dan
mendengarkan ayah kami.” Kata si kakak
“Ini
mungkin disebut Neraka tapi kalian akan memainkan permainan menumpuk balok. Bayangkan betapa
menyenangkanny memainkan ini bersama?” kata Tuan Hyun
“Aku tak
suka menyusun balok.” Ucap Si adik. Tuan Hyun
memberitahu kalau Adiknya tak suka.
“Saat
ini, kalian harus bersabar.”kata Tuan Hyun. Si adik bertanya Apa ada film
kartun di Neraka. Tuan Hyun menjawab Tidak.
“Lalu,
bolehkah aku membawa mainan ini?” tanya Si adik mengeluarkan mainan.Tuan Hyun
melirik pada istrinya. Nenek Yeon langsung melirik sinis.
“Benda
dari Alam Dunia tak diperbolehkan. Maaf.” Kata Tuan Hyun sedih. Yeon datang
membawakan kopi.
“Kau
benar-benar tak pengertian. Kau selalu sangat patuh aturan. Sekalian saja
melarang arwah menerima uang yang dimasukkan ke peti mati agar arwah bisa dengan mudah pergi ke akhirat
juga.”ucap Yeon
“Kau
sepemikiran denganku.” Ucap Tuan Hyun. Si nenek memperingatakan agak Jangan
ikut campur dan menyuruh agar membawa anak-anak ke Neraka.
“Nak,
jaga baik-baik adikmu.” Ucap Yeon menahan sang kakak dan memberikan mainannya.
Nenek Yeon melihatnya mengeluh Dasar lemah.
“Apa
Neraka anak masih beroperasi?” tanya Yeon. Nenek Yeon pkir Mereka harus dihukum
karena menghancurkan hati orang tua
mereka.
“Mati
muda pun sudah menyedihkan haruskah dibingkai sebagai anak tak berbakti juga?” ucap Yeon
“Itu
untuk mempercepat proses reinkarnasi
mereka.” Kata Nenek Yeon
“Kehidupan
akhirat harus dipercantik juga. Kita butuh Raja Hades muda sebagai permulaan.” Kata Yeon
“Dan perjalanan
ke Neraka Robek Lida akan masuk akal di kepalamu. “ kata Nenek Yeon
“Siksaan
terus. Ini bukan Abad Pertengahan lagi. Robek lidah pada er di mana kita
memberi pengarahan kepada arwah melalui
monitor?” kata Yeon kesal
“Apa Kau datang untuk berkelahi denganku pagi ini?” kata Nenek Yeon. Yeon menjawab tidak dan memberikan Es Americano.
“Bagaimana
cara mencari seseorang?”tanya Yeon . Nenek Yeon mengejek Yeon kerja paruh waktu
di Kantor Bantuan. Yeon memperlihatkan foto orang tua Ji A
“Aku
sudah periksa daftar nama mereka. Mereka belum mati, tapi tak ada kontak dalam
20 tahun. Biarkan aku menggunakan kewaskitaan sekali.” kata Yeon
“Singkirkan
itu dari wajahku.” Ucap Nenek Yeon. Yeon pikir neneknya tahu dan ingi tahu
keberadanya. Nenek Yeon mengaku tidak.
“Mereka
yang tak bisa aku liha, Mereka tak berada di Akhirat atau Alam Dunia. Aku akan
bertanya kepada orang-orang yang
membawanya.” Kata Nenek Yeon lalu berjalan pergi.
“Apa
Orang yang membawanya? Siapa itu? Kenapa daftar tugasku semakin panjang?”
teriak Yeon.
Tuan Kim
berjalan kelaur menurutnya makan sandwich untuk menghemat tapi keterlaluan dan
meminta agar berhenti. Ji A dkk bingung, Tuan Kim memberitahu kalau Bos mereka
datang dan menyapa lebih dulu. Ternyata atasan Rang sebagai bos di kantor Ji A.
“Apa Pekerjaanmu
menyenangkan belakangan ini?” ucap Si pria. Ji A mengaku bekerja untuk
mendapatkan gaji, bukan untuk
bersenang-senang.
“Kau
tetap sama. Aku dengar acaramu mendapatkan
rating tertinggi bulan lalu.” Kata si pria.
“Benar.
Traktir kami makan.” Ucap Ji A. Si pria pun berjanji akan segera mengajak seluruh timnya keluar untuk makan. Ji A
mengucapkan Terima kasih. Si pria pun berjalan pergi dan terlihat tak suka
dengan Ji A.
Si pria
tua mencoba menyanyi-nyanyi masuk ke dalam subway berjala mabuk mengaku rindu
berlayar. Yeon datang bertanya Siapa yang berlayar belakangan ini. Si pria
hanya diam dengan mata satu yang tertutup mengaku Belakangan ini menikmati
bir untuk melihat deburan ombak.
“Omong
kosong apa yang… Kau adalah totem tua, 'kan?”ucap Yeon Benar.
“Tapi
sekarang aku lebih memilih makgeolli
daripada bir.” Ucap si pria.
“Kau
harus tahu lebih baik daripada
membelakangiku. Aku dengar kau adalah totem
dari Bukit Rubah. Aku mencari beberapa orang.Apa Kau pernah melihat
mereka sebelumnya?” kata Yeon.
Si pria
terlihat gugup. Yeon ingin tahu Pernah atau tidak. Si pria mengaku tak tahu.
Yeon merasa tak akan menanyakan ini lagi. Si pria mengaku benar-benar tak tahu.
Akhirnya terdengar suara jeritan si pria seperti baru saja dipukul oleh Yeon.
Yeon
akhirnya duduk disamping si pria yang sudah babak belur, memberitahu seharusnya
menjawabnya selagi bertanya baik-baik. Si pria mengaku Bukannya tak menurut.
Yeon ingin memastikan apakah orang lain tahu tentang mereka
“Siapa
itu?”tanya Yeon. Si pria terbata-bata menjawabnya dengan suara pelan. Yeon
ingin tahu Bicara lebih keras. Si pria pun menjawab “Patih!”
Ji A
makan roti cream dengan memotongnya, Tuan Kim membahas kalau si bos hanya
menyapa Ji A dan ingin tahu rahasianya. Ji A memberitahu yang Pertama, jangan
merendah. Si bo merasa tak percaya kalau Sesederhana itu
“Kau akan
tahu jika kau sudah di posisiku. Bertemu dengan bos dari posisi administratif”
Kau akan membungkuk sepertiku.” Ucap Si bos
“Kau tak
seperti makan roti honey-garlic” kata Sae Rom pada Ji A
“Saat
hidup membawamu naik roller coaster tak ada alasan kau menyukai kombinasi manis dan asin. Apa kau Mau coba?”
ucap Ji A menyuapi Sae Rom
“Aku akan
membolehkanmu setelah kau berhenti
merokok.” Ucap Jae Hwan. Sae Rom mengumpat kesal lalu matanya mengarah pada
sesuatu.
“Wahhh..
ini Nyata atau realitas virtual? Seperti model. Wajahnya bagus. Mobilnya juga
bagus.” Ucap Sae Rom melihat seorang pria turun dari mobil
“
Sedangkan yang ada di depanku menyedihkan.”
Ucap Sae Rom. Ji A kaget melihat Yeon yang datang.
“Itu pelecehan verbal.” Kata Jae Hwan kesal. Yeon langsung menghampiri Ji A mengajak pergi. Ji A bingung.
“Kenapa
kau datang ke sini?” kata Ji A. Yeon pun langsung menarik Ji A pergi. Ji A
bertanya Pergi ke mana. Yeon menyuruh Ji A agar naik saja. Ketiga pun bingung
apa yang terjadi.
Di dalam
mobil, Ji A bertanya Pergi ke mana. Yeon menjawab untuk mewujudkan impianmnya.
Ji A tak percaya mendengarnya. Yeon mengaku bahkan memilih beberapa lagu yang mungkin disuka Ji A lalu memutar lagu “NEWTON"
OLEH MONSTA X
Di pinggir
atap gedung, Rang mencengkram baju si pria mengaku mencari tahu sesuatu. Si pria bertanya Apa itu.
Rang menjawab Alis harimau. Si pria mengaku Itu hanya legenda. Rang juga tahu tapi sedang memegang kerahnya
di sini.
“Aku
hanya akan memintamu sekali. Kau melihatnya atau tidak?” ucap Rang. Si pria mengaku
tak pernah melihatnya.
“Benarkah?
Kalau begitu, turunlah.” Ucap Rang siap mendorongnya. Si pria panik meminta
agar menahanya. Akhirnya ia turun dari atap lalu mengumpat kesal.
Yeon
pergi ke tempat, seperti sedang ada cara dengan banyak orang yang mengunakan
handbook. Ji A terus berjalan melihat orang-orang seperti berdandan di jaman
kerajaan. Yeon menghentikan langkahnay meminta agar Ji A menunggu karena akan
melihat-lihat.
“Jangan
pergi ke mana-mana.” Kata Yeon. Ji A menganguk mengerti lalu melihat papan TOKO
PENYEWAAN HANBOK
Yeon
kembali ke tempat Ji A menunggu tapi tak melihatnya. Ia pun mencari Ji A dan
melihat sosok A Eum yang ada didepanya. Ia terus berjalan sampai dijembatan
dengan kain yang mengantung. Ji A tiba-tiba keluar dari persembunyian.
Yeon
terngat dengn sosok A Eum berkata “Bereinkarnasilah.
Aku akan menemukanmu.” Ji A bertanya Yeon Habis dari mana karena sudah mencarinya ke mana-mana. Yeon seperti melihat
sosok A Eum dengan pakaian hanbook dan langsung menciumnya. Ji A kaget dan
menutup matanya.
Bersambung
ke episode 6
Cek My Wattpad... First Love
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar