PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 13 Oktober 2020

Sinopsis Record of Youth Episode 11 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 

Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 



Hye Jun mengemudikan mobilnya, membaca pesan balasan Jeong Ha “Aku akan langsung pulang.” Ia lalu melihat jam dan berpikir bisa bertemu sebentar dan menurutnya waktu bisa diluangkan.

Di kantor, Nyonya Lee melihat artikel POHON PEMBERI, HYE-JUN SEGALANYA dan membaca komentar ["Jjamppong Entertainment tak becus". PEMASARANNYA JUGA TAK BECUS, "Aku harap dia keluar dari agensi itu. Aku benci mereka."

“Kalian benci aku? Aku juga benci kalian. Kenapa aku dibilang tak becus?” ucap Nyonya Lee kesal lalu melihat komentar lainya [HYE-JUN YANG KERJAKAN SEMUA]

“Apa maksudmu? Aku bekerja sesuai pendapatan.” Ucap Nyonya Kim arah. 



Saat itu Nona Km menelp, Nyonya Lee mencoba untuk tenang mengangkat telpnya. Nona Kim mengaku kalau tak pernah basa-basi hanya ingin memastikan Katanya Hye-jun dan Charlie Jung pernah pacaran. Nyonya Lee kaget ingin tahu Kata siapa karena  itu hanya omong kosong.

“Butuh uang untuk bertahan di industri itu. Keluarga Sa Hye-jun tak kaya, 'kan?” ucap Nona Kim

“Jika begitu, dia sudah terkenal dari dulu. Kenapa harus menderita seperti ini? Aku kenal Hye-jun sejak menjadi model.” Ucap Nyonya Lee

“Ada banyak yang kenal dia sejak lama. Baiklah.” Kata Nona Kim. Nyonya Lee tak percaya dengan sikap Nona Kim.



“Aku kesal... Semuanya buat aku kesal hari ini. Siapa lagi yang kenal sejak dia menjadi model? Lee Tae-su? Jangan-jangan… Dia pasti lebih tahu daripada siapa pun.” Ucap Nyonya Lee

“Ahh... Dia tak mungkin seperti itu...  Mungkin saja... Entahlah. Jangan berpikiran aneh...” ucap Nyonya Lee bimbang.


Tuan Lee meliha Do Ha yang terus minum dan memintanya agar Berhenti lihat ini. Do Ha masih saja terus minum. Tuan Lee pikir ini berlebihan karena masih siang dan Besok ada jumpa penggemar di Jepang.

“Bukankah kau mengajakku bermain di sini? Katamu di sini aman? Aku menderita "sahat" yang parah. Mengerti? "Sakit hati". Aku menderita karena tak menang penghargaan Aktor Terbaik.” Ucap Do Ha marah

“Kau menang penghargaan Popularitas.” Kata Tuan Lee. Do Ha pikir mendapatkan penghargaan Popularitas karena penggemarnya yang banyak sekali memilihnya.

“Aku sungguh tak ingin kalah dari Sa Hye-jun.” ucap Do Ha kesal. Tuan Lee pun bergumam “Kurasa penurunan kariermu akan lebih cepat.



“Kau di pihak siapa? Ekspresimu saat lihat Hye-jun di ruang tunggu seperti melihat mantan pacar.” Komentar Do Ha.

“Kurasa dia bisa sukses seperti ini bukan hanya karena beruntung. Dia peka sekali.”gumam Tuan Lee

“Kenapa? Pa Kau mau kembali dengan Hye-jun karena dia sukses?” ejek Do Ha. Tuan Lee hanya diam saja. 


  

Jeong Ha menunjuk kalau Rumahnya di dekat minimarket sambil mengeluh kalau Hae Hyo  Padahal tak perlu masuk ke gang dan menurutnya keras kepala juga. Hae Hyo akhirnya menghentikan mobilnya saat Jeong Ha meminta agar menepi.

“Kau juga keras kepala. Aku mau antar sampai depan rumah.” Ucap Hae Hyo

“Keras kepalamu mengalahkanku hari ini. Terima kasih.” Kata Jeong Ha lalu turun dari mobil. Hae Hyo tersenyum dan melihat buku yang tertingal di mobilnya. 


Hye Jun tertidur pulas disofa, Jeong Ha kaget saat masuk rumah melihat Hye Jun sedang tertidur. Ia pun duduk menatap Hye Jun seperti kelelahan, lalu mengeluarkan kotak make up dan mengeuluarkan kapas, tapi tangan Hye Jun tiba-tiba menahanya.

“Kau sedang apa?” tanya Hye Jun membuka mata. Jeong Ha kaget. Hye Jun pun bertanya Apa itu lalu duduk didepan pacarnya.

“Pembersih wajah. Jerawat muncul jika tak dibersihkan” ucap Jeong Ha.

“Apa Kau sesuka itu padaku? Apa Rasa sukamu buat kulitku berharga?” goda Hye Jun. Jeong Ha menjawab tidak menurutnya sangat berharga.


“Katanya ada rapat keluarga?” kata Jeong Ha. Hye Jun  mengeluh kalau Jeong Ha yang bilang langsung pulang tapi terlalu lama.

Jeong Ha mengaku langsung pulang lalu berjalan ke dapur. Hye Jun memeluk Jeong Ha dari belakang mengaku merindukannya. Jeong Ha tersenyum mengaku kalau sangat rindu juga, lalu ada bunyi dari ponselnya.

“Siapa itu? Aku akan membencinya.” Ucap Hye Jun marah. Jeong Ha hanya bisa tertawa melhat sikap Hye Jun seperti cemburu. 


Hae Hyo ada di depan pagar bertanya Rumah Jeong Ha ada diunit berapa karena ada Bukunya ketinggalan jadi bisa mengantarnya sekarang. Jeong Ha pikir tak perlu karena bisa memberikan nanti. Hae Hyo pikir Hanya sebentar.

“ Atau apa kau mau keluar ke depan rumah?” tanya Hae Hyo. Jeong Ha meminta maaf kalau tak bisa sekarang.

Hae Hyo pun mengerti,  lalu melihat buku PENATA RIAS dan menatap ke arah jendela kamar yang masih menyala berpikir yang mana rumah Jeong Ha.

Di dalam rumah, Jeong Ha bertanya Apa topik hari ini. Hye Jun memberitahu kalau Kakaknya bilang, stres yang didapat karena iamenjadi bintang. Jeong Ha mengaku sangat mengerti. Hye Jun heran Jeong ha juga seperti itu. 


“Ada banyak unek-unek.” Akui Jeong Ha. Hye Jun meminta  Jeong Ha agar bisa mengatakanya. Jeong Ha merasa itu Tak bisa jika disuruh.

“Kenapa? Karena tak terpikirkan.” Ucap Jeong Ha. Hye Jun mengeluh kalau Jeong Ha tak boleh begitu.

“Apa Kau sering minum miras diam-diam?” ucap Hye Jun.  Jeong Ha mengaku tidak.

“Tak terpikirkan karena aku senang bertemu denganmu. Tapi itu Harus ditulis saat sedih.” Ucap Jeong Ha.

“Apa Kau sedih?”tanya Hye Jun. Jeong Ha membenarkan kalau hati kalau sangat sedih tapi berbohong mengaku Tidak.


“Aku tak mau jadi penata riasmu lagi” ucap Jeong Ha. Hye Jun kaget ingin tahu alasanya apakah karena sedih.

“Aku mau lebih banyak merias wanita. Hae-hyo juga sudah kuberi tahu.” Ucap Jeong Ha.

“Rupanya Hae-hyo utama dalam urusan pekerjaan.” Keluh Hye Jun dengan wajah cemberut.

“Aku selalu suka kecemburuan.” Ucap Jeong Ha tersenyum. Hye  Jun mengaku mendukung semua keputusan Jeong Ha. Jeong Ha pun mengucapkan terimakasih.

“Kau juga begitu padaku. Maaf tak bisa meluangkan waktu.” Ucap HyeJun merasa bersalah.

“Bukan kau saja yang tak bisa luangkan waktu. Aku juga sibuk. Seperti yang kau tahu, aku CEO Studio Rias An.” Kata Jeong Ha bangga. Hye Jun pikir bisa membantu tentang masalah itu. 


Flash Back

Hye Jun melihat ruangan yang akan disewa Jeong Ha langsung bisa memilih ruang rias, ruang tunggu klien, lalu Toilet. Jeong Ha pikir  butuh ruangan untuk bersiap-siap dan istirahat. Hye Jun pun bisa menunjuk ruangan itu ada dibagian lainya.

“Bagaimana kau bisa memiliki konsep ruangan yang bagus?” ucap Jeong Ha tak percaya.

“Ayahku tukang kayu. Sudah beres, 'kan?” kata Hye Jun. Jeong Ha mengaku Belum yaitu namanya karena belum memberikan nama salonya. 


Di rumah, Hye Jun mengaku sudah pikirkan, tapi menurutnya paling suka "Studio An Jeong-ha". Jeong Ha mengaku sedikit malu menggunakan namaku. Hye Jun pikir kalau Jeong Ha  ingin punya merek sendiri karena menurutnya Tak ada nama yang menjelaskan lebih baik dari "An Jeong-ha". Jeong Ha merasa Tetap saja tak suka.


Tapi akhirnya sebuah nama di gantung dibagian depan [STUDIO RIAS AN] Jeong Ha sedang menghias ruanganya. Hye Jun dengan bangga melihat dari depan salon lalu masuk membawakan bunga dan memberikan Selamat atas pembukaan Studio Rias An.

“Akan kurawat dengan baik. Terima kasih kulkasnya.” Ucap Jeong Ha menerima buket bunga.

“Seharusnya aku bantu lebih banyak.” Kata Hye Jun merasa tak enak hati. Jeong Ha tahu Hye Jun syuting drama sejarah di desa.

“Kau pasti lelah. Terima kasih sudah membantu.” Kata Jeong Ha. Hye Jun bertanya apakah Jeong Ha menyukainya. Jeong Ha mengaku sangat suka.


“Ayah mengirimkanku ini.” Ucap Jeong Ha menunjuk lukisan yang belum gantung.

“Cocok dengan suasana di sini. Lalu apa Ayahmu juga melukis ini?” ucap Hye Jun menunjuk lukisan lainya.

“Tidak, Hae-hyo mengirimkan ini. Dia banyak membantuku.” Ucap Jeong Ha. Hye Jn pikir  harus traktir dia makan karena sudah membantu Jeong Ha 


Hye Jun akan pulang, Jeong Ha pikir boleh mengantarnya sampai mobil. Hye Jun melarangnya. Hye Jun menolaknya. Jeong Ha bingung kenapa tak boleh.  Hye Jun yakin Karena akan ingin mengantarnya lagi.

Jeong Ha tersenyum meminta Hye Jun agar bisa berhati-hati. Hye Jun berjanji akan kirim pesan sebelum tidur. Jeong Ha menegaskan kalau Harus kirim karena penasaran dengan rapat keluarga.


Tuan Sa mengambil obat dari tangan Tuan Kim agar pergi saja dan meminta agar merahasiakan ini dari keluarganya. Tuan Kim mengeluh  Kenapa disembunyikan karena Tuan Sa itu terluka karena terus bekerja tanpa istirahat demi keluarga.

“Kenapa pamer? Itu suatu keharusan.” Ucap Tuan Sa. Tuan Kim pikir Ini bagus.

“Istirahatlah mulai sekarang. Hye-jun menghasilkan banyak uang. Kenapa masih kerja?”kata Tuan Kim

“Aku akan mati jika hidup bergantung pada Hye-jun.” kata Tuan Sa. Tuan Kim kesal mendengar ucapan temanya.

“Aku sangat menyalahkan ayahku. Bagaimana bisa hidup seperti dia?” kata Tuan Sa kesal. 


Dirumah, kakek Sa melihat melihat buku tabunganya dan merasa anaknya  tak akan berterima kasih jika ditraktir makanan jadi Lebih baik disimpan dan diberikan jika sudah terkumpul banyak. Saat itu Gyeong Jun masuk kamar berbicara dengan Kakeknya .

“Kau Bilang ke Hye-jun, kita harus pindah. Hye-jun sangat mendengarkan perkataanmu.” Ucap Gyeong Jun

“Pindah apa? Ke mana?” tanya kakek Sa. Gyeong Jun pikir  Tak perlu jauh-jauh 


“Dekat rumah Hae-hyo itu Sama-sama di Hannam-dong.” Ucap Gyeong Jun. Kakek Sa pikir Di sana sangat mahal

“Aku sudah coba perhitungkan. Kita mampu.” Ucap Gyeong Jun. Saat itu Hye Jun masuk ruangan. Gyeong Jun kaget melihat adiknya sudah dalam kamar.

“Kau sedang apa?” tanya Hye Ju. Gyeong Jun mengeluh Hye Jun yang pulang dan langsung mandi padahal  bisa mandi sebelum tidur.

“Sekarang mandi saja dipermasalahkan?” ucap Hye Jun heran. Gyeong Jun tak mau membahasnya karena malu megajak keluar kalau mereka akan segera rapat. 


“Sebelum rapat dimulai, aku ingin tahu stres apa yang kau dapat karena aku.” Ucap Hye Jun duduk berkumpul dengan keluarganya.

‘Aku mulai dari yang sangat kecil. Aku sering mentraktir makan rekan kerja. Mereka berharap aku membayar karena aku kakakmu. Kenyataannya, aku tak dapat apa-apa meski kau menghasilkan banyak uang. Bagaimana dengan Ayah?” ucap Gyeong Jun. Tuan Sa mengaku tak ada.

“Tak ada apanya? Ayah bilang padaku. Katamu orang di sekitarmu ribut, bertanya apa kau diberi uang saku atau apa akan pindah.” Ucap Gyeong Jun

“Orang-orang juga begitu kepada ibu. Kenapa stres karena itu?” kata Nyonya Han. 


“Ibu memang selalu berkelas. Itu pengecualian. Berhentilah bekerja di rumah Hae-hyo.” Ucap Gyeong Jun marah

“Kau selalu ikut campur pekerjaan ibu. Apa ibu pernah melarangmu bekerja di bank?” keluh Nyonya Han.

“Aku begitu karena Ibu terlihat kesusahan. Semua orang bekerja keras.” Kata Gyeong Jun.

“Jadi, apa alasan mengadakan rapat ini?” keluh Hye Jun. Gyeong Jun mengaku  Manajer di kantor cabangnya mau makan dengan Hye-jun.


“Bukankah diadakan untuk pindah ke dekat rumah Hae-hyo?” ucap Kakek Sa melirik pada Gyeong Jun. Gyeong Jun hanya bisa tertunduk.

“Hye-jun membeli rumah atau tidak, itu bukan urusan kita. Kenapa membicarakan itu di rapat keluarga? Biarkan dia menggunakan uang yang dia hasilkan.’ Ucap Nyonya Han.

“Kita adalah keluarga. Dan semua sedikit banyak dirugikan.” Kata Gyeong Jun. Tuan Sa mengajak bubar dan Berhenti bicara omong kosong.

“Aku akan membayar utang kalian. Utang keluarga kita.” Ucap Hye Jun. Semua terdiam termasuk Tuan Sa yang akhirnya kembali duduk. 


“Kenapa kau melunasi utang Ayah dan Ibu? Kenapa anak melunasi utang orang tua? Keluarga kita miskin karena itu.” Ucap Gyeong Jun.

“Lebih baik pindah jika ada uang untuk lunasi utang. Lebih baik kau beli rumah di Gangnam jika ada uang untuk lunasi utang kami. Ibu juga setuju saat Gyeong-jun mau pindah sebelumnya. Ibu merasa bersalah karena kau tumbuh tanpa punya kamar sendiri.” Kata Nyonya Han

“Ada ruang bawah tanah. Aku akan buat kamarku di sana. Rencanaku adalah… melunasi utang, membeli rumah ini, dan membuat kamarku sendiri.” Kata Hye Jun. Gyeong Jun berteriak kesal

 

“Itu investasi yang tak baik. Seharusnya investasi…” ucap Gyeong Jun. Kakek Sa menyindir Gyeong Jun yang mau mengajari Hye Jun.

“Yang benar saja. Kau sendiri kena tipu.”  Ucap Kakek Sa. Gyeong Jun pun hanya diam saja.

“Apa Ada yang keberatan?” tanya Hye Jun. Gyeong Jun pikir Tidak ada menurutnya Itu keputusan yang tepat.

“Manajerku ingin makan bersama. Kapan kau ada waktu?” tanya Gyeong Jun. 

Nyonya Han  tak percaya kalau Anak mereka  mau melunasi utang, tapi perasaannya campur aduk dan bertanya apakah suaminya tak seperti itu. Tuan Sa mengaku kalau ia merasakan hal yang sama.

“Namun, bukankah Gyeong-jun jahat sekali? Kau dengar perkataannya, 'kan? "Kenapa anak melunasi utang orang tua?" Dia memberi batasan dengan sangat tegas.” Ucap Nyonya Han kesal dan mencoba tidur.

“Di lubuk hatinya tak begitu.” Kata Tuan Sa membela. Nyonya Han kesal dengan keduanya sambil memukul lenganya. Tuan Sa langsung mengaduh kesakitan. 


“Astaga. Maaf. Sakit sekali? Kubilang periksa ke rumah sakit.” Ucap Nyonya Han kesal

“Aku sudah periksa.”akui Tuan Sa. Nyonya Han ingin tahu apa yang dikatakan dokter. Tuan Sa berbohong mengaku tak ada masalah.

“Selalu tak ada masalah, tapi kenapa sesakit ini? Kau harus membangun kamar Hye-jun. Apa bisa melakukannya?” ucap Nyonya Han khawatir.

“Aku harus mati jika tak bisa melakukannya.” Ucap Tuan sa. Nyonya Han eksal agar Jangan gunakan kata "mati" sebagai lelucon!

“Perkataan adalah doa. Apa Kau tak tahu? Kenapa katakan di usiamu?”ucap Nyonya Han.

“Kau takut aku mati? Jangan cengeng.” Ejek Tuan sa. Nyonya Han kesal meminta agar suaminya mematikan lampu saja.

“Besok panggil Jang-man dan perkirakan biaya kamar Hye-jun. Kita harus buatkan kamar secepat mungkin.” Ucap Nyonya Han berbaring dengan wajah kesal. 


Di rumah, Jeong Ha sudah bersiap-siap tidur lalu menerima pesan dari Hye Jun [Hasil rapat keluarga. Aku akan punya kamar sendiri.] Ia tersenyum membacanya, lalu membalas [Selamat.] Hye Jun membaca pesan dari Hye Jun tersenyum di ruangan tamu. 


Pagi hari

Hye Jun memastikan penampilanya apakah terlihat baik. Nyonya Lee memuji Hye Jun yang selalu keren. Hye Jun mengaku gugup jika membayangkan akan bertemu Sutradara James. Nyonya Lee pikir Hye Jun harus bisa menikkamtai karena akan terus membarui puncak hidupnya setiap hari.

Di sebuah acara [HOT ISSUE TOK TOK] Seorang wanita yang duduk disamping Nona Kim  Dari mana dengar cerita Charlie Jung, karena Detail sekali. Nona Kim mengaku hanya beruntung karena melihat Sa Hye-jun di kantor polisi.

“Jadi, mereka sungguh berpacaran?” tanya pembaca acara penasaran. Nona Kim hanya bisa tersenyum. 


Hye Jun bertemu dengan Tuan James dengan bahasa inggris yang fasih memberitahu kalau  Dari semua karyanya dan Island Town adalah favoritnya.  Tuan James ingin tahu Apa yang disuka mengenai itu.

“Aku suka caramu menggabungkan pertanyaan dasar mengenai apa artinya menjadi manusia dan bagaimana seharusnya menjalani hidup agar subyek tak diungkapkan terlalu jelas.” Ucap Hye Jun

“Begini… Jelas instingku tepat. Aku tak terlalu suka film yang terlalu tenggelam dalam temanya, jika kau tahu maksudku” kata Tuan James

“Jadi, saat menonton film itu, aku seperti mendapatkan surat cinta yang ditulis hanya untukku.” Kata Hye Jun 


“Dengar, kurasa kita harus bekerja bersama di proyekku selanjutnya, mulai dari pembuatan cerita. Aku bisa langsung kirimkan draf sinopsis saat sudah siap.” Kata James

“Terima kasih atas waktumu, dan senang bisa bertemu. Aku menantikan bekerja denganmu. Ini akan menjadi film yang bagus.” Ucap Hye Jun mereka pun berjabat tangan. 



Di ruangan studio Tok Tok, MC memberitahu  Kematian mendiang Desainer Charlie Jung telah disimpulkan sebagai bunuh diri. Setelah itu, kisah cinta rahasia Charlie Jung menjadi topik hangat dan meminta Nona Kim menjelaskan pada pemirsa.

 “Ya. Ada banyak rumor dengan para model pria. Dari model pemula hingga ternama, ada rumor jika terpilih sebagai inspirasi, dia akan terus mengharapkan cinta.” Ucap Nona Kim

“Benar. Kudengar Aktor A yang sedang populer adalah salah satunya?” ucap salah satu panelis.

“Bukan hanya populer, tapi sangat populer. Dia memiliki hubungan spesial dengan Charlie Jung sebelum terkenal. Dia tampil di setiap peragaan busana Charlie Jung dan dia model favoritnya.” Ucap Nona Kim 


Nyonya Kim menonton acara di Tv dan berkomentar  Semua orang tahu itu Sa Hye-jun kalau Aktor A yang sedang populer. Saat itu Nyonya Han datang membawa buket bunga, Nyonya Kim kaget melihat Nyonya Han yang  beli bunga tulip. Nyonya Han mengaku hanya membelinya.

“Melihat bunga selalu mengubah suasana hati.” Ucap Nyonya Han. Nyonya Kim pikir Nyonya Han sedang menghiburnya.

“Ya. Aku sedang menghiburmu. Kau pasti menderita, 'kan? Aku juga tahu.” Gumam Nyonya Han menahan senyumanya. 


“Bukan menghibur. Aku beli karena bunganya cantik.” Ucap Nyonya Han berbohong

“Kau tak dalam posisi untuk menghiburku. Siapa yang tahu situasi berubah begitu cepat?” gumam Nyonya Kim

“Tadi acara televisi membahas tentang Hye-jun. Jika terungkap itu Hye-jun, pasti akan timbul masalah.” Ucap Nyonya Kim menyindir.

“Masalah selalu muncul. Dia bisa mengurusnya sendiri.” Ucap Nyonya Han santai

“Kau terlalu tak peduli dengan dunia hiburan Jika ini terjadi pada Hae-hyo, aku akan selesaikan dengan baik.” Kata Nyonya Kim 


“Memangnya ada apa? Mungkin aku bisa melakukannya dengan baik.” Kata Nyonya Han.

“Hye-jun ternyata suka pria.” Kata Nyonya Kim. Nyonya Han berkomentar  “Kenapa mempermasalahkan jenis kelamin dalam cinta?

“Astaga. Pikiranmu terbuka sekali. Namun, di dunia ini tak banyak orang yang pikirannya seterbuka kau.” Kata Nyonya Kim hanya bisa melonggo.

“Ada perempuan yang Hye-jun pacari. Aku berkata seperti itu karena konyol sekali. Acara televisi yang aneh. Acara televisi apa itu?” ucap Nyonya Han mencoba tetap tenang. 


Gyeong Jun berjalan di lorong, Nona Park memanggilnya dan memutuskan untuk mengurungkan niatnya. Gyeong Jun agar mengatakan saja kalau pasti masalah Hye Jun. Nona Park kaget kalau Gyeong Jun sudah tahu dan ingin tahu bagimana nanti.

“Apa Dia sungguh kaum minoritas seksual?” ucap Nona Park. Gyeong Jun kaget dan bertanya apa maksud ucapanya.

“Katanya kau tahu? Itu dibahas di acara televisi. Ini dibahas di semua komunitas internet.” Ucap Nona Park memperlihatkan ponselnya 


“Jika dia kaum minoritas seksual, aku minoritas dari minoritas seksual.” Kata Gyeong Jun.

“Jika kau minoritas dari minoritas seksual… Astaga!” kata Nona Park panik. Gyeong Jun mengeluh dengan sikap atasanya.

“Dia terus punya pacar perempuan. Tak seperti aku yang tak pernah pacaran.” Ucap Gyeong Jung

“Apa Kau tak pernah pacaran? Pantas saja” kata Nona Park Gyeong Jun tak percaya kalau Kehidupan pribadinya tak bisa terjaga.

“Aku juga tak mau dengar informasi mengenaimu.” Kata Non Park lalu berjala pergi. Gyeong Jun mengeluh Ada masalah apa sebenarnya?


Di dalam mobil, Nyonya Lee memberitahu kalau Pertanyaan wawancara dengan Beijing TV sudah ada dan mengirimkanya. Hye Jun menganguk mengerti. Nyonya Lee meminta Hye Jun agar membacanya karena Wawancaranya dalam bahasa Inggris.

“Tak perlu penerjemah, 'kan?” ucap Nyonya Lee. Sang manager mengaku kalau iri dengan Hye Jun.

“Kau pandai berbahasa Inggris dan Jepang.” Ucap Si manager. Nyonya Lee mengekasna kalau Hye Jn Bukan bisa begitu saja tapi belajar. Hye Jun melihat ponselnya ada pesan dan telp yang masuk.

“Namun, kenapa para reporter meneleponku? Apa ada masalah?” ucap Nyonya Lee heran. 


“Aku juga ada banyak panggilan tak terjawab.” Kata Hye Jun. Nyonya Lee akhirnya mengangkat telp dari Reporter Choi. Sementara Hye Jun mengangkat telp dari Jin-u.

“Ohh.. Begitu? Aku belum lihat acara itu. Apa katanya?” tanya Nyonya Lee pada Reporter Choi

“Ada YouTuber membicarakanku? Itu tidak aneh.’ Kata Hye Jun pada Jin U

“Tidak. Itu tak benar. Kau tak bisa tulis artikel itu. Kenapa rumor seperti itu beredar? Kapan? Malam? Baiklah. Aku akan cari tahu. Baik. Aku akan lihat.” Ucap Nyonya Lee.

Akhirnya Hye Jun melihat artikel BUNUH DIRI CHARLIE JUNG SEMUA SALAH SA HYE-JUN lalu memberitahu Nyonya Lee. Nyonya Lee mengaku sudah dengar dan meminta agar Hye Jun bisa menenangkan diri lalu lanjut ke jadwal selanjutnya.

“Aku akan memikirkan cara menanganinya.” Kata Nyonya Lee mencoba menenangkan Hye Jun dan fokus pada pekerjaanya. 


Di acara langsung di youtube, membahas tentang [BUNUH DIRI CHARLIE JUNG SEMUA SALAH SA HYE-JUN?] Si pemilik account pun senang karena yang menonton sampai 100.000 penonton!

“Para penonton, jumlah penonton sudah melebihi 100.000 orang. Para penonton, kalian tahu Charlie Jung kaum minoritas seksual, 'kan? Dia sudah berpuluh-puluh tahun menjadi desainer. Ada berapa banyak model yang bekerja dengannya?” ucap Si Youtuber

“Salah satu dari model itu adalah Sa Hye-jun. Dia pasti berusaha keras untuk Sa Hye-jun.’ ucap si youtuber.

[BAGAIMANA JIKA ITU TAK BENAR? KAU BISA DITANGKAP] komentar penonton

“Kenapa ditangkap? Aku tak bilang mereka pernah berpacaran. Jika situasinya seperti ini, bisa disimpulkan dari keadaan. Tak pernah ada rumor mengenai pacar Sa Hye-jun, 'kan? Padahal dia tampan sekali. Bukankah itu aneh? Kecuali dia suka laki-laki.” Ucap si youtuber.

***

Bersambung ke Part 3

Cek My Wattpad...   First Love

Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

 

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

INSTAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted


Tidak ada komentar:

Posting Komentar