PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tinggal Klik disini, buat
yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini
Hye Jun
mengemudikan mobilnya, membaca pesan balasan Jeong Ha “Aku akan langsung
pulang.” Ia lalu melihat jam dan berpikir bisa bertemu sebentar dan menurutnya
waktu bisa diluangkan.
Di
kantor, Nyonya Lee melihat artikel POHON PEMBERI, HYE-JUN SEGALANYA dan membaca
komentar ["Jjamppong Entertainment tak becus". PEMASARANNYA JUGA TAK
BECUS, "Aku harap dia keluar dari agensi itu. Aku benci mereka."
“Kalian
benci aku? Aku juga benci kalian. Kenapa aku dibilang tak becus?” ucap Nyonya
Lee kesal lalu melihat komentar lainya [HYE-JUN YANG KERJAKAN SEMUA]
“Apa
maksudmu? Aku bekerja sesuai pendapatan.” Ucap Nyonya Kim arah.
Saat itu
Nona Km menelp, Nyonya Lee mencoba untuk tenang mengangkat telpnya. Nona Kim
mengaku kalau tak pernah basa-basi hanya ingin memastikan Katanya Hye-jun dan
Charlie Jung pernah pacaran. Nyonya Lee kaget ingin tahu Kata siapa karena itu hanya omong kosong.
“Butuh
uang untuk bertahan di industri itu. Keluarga Sa Hye-jun tak kaya, 'kan?” ucap
Nona Kim
“Jika
begitu, dia sudah terkenal dari dulu. Kenapa harus menderita seperti ini? Aku
kenal Hye-jun sejak menjadi model.” Ucap Nyonya Lee
“Ada banyak
yang kenal dia sejak lama. Baiklah.” Kata Nona Kim. Nyonya Lee tak percaya
dengan sikap Nona Kim.
“Aku kesal...
Semuanya buat aku kesal hari ini. Siapa lagi yang kenal sejak dia menjadi
model? Lee Tae-su? Jangan-jangan… Dia pasti lebih tahu daripada siapa pun.”
Ucap Nyonya Lee
“Ahh...
Dia tak mungkin seperti itu... Mungkin
saja... Entahlah. Jangan berpikiran aneh...” ucap Nyonya Lee bimbang.
Tuan Lee meliha Do Ha yang terus minum dan memintanya agar Berhenti lihat ini. Do Ha masih saja terus minum. Tuan Lee pikir ini berlebihan karena masih siang dan Besok ada jumpa penggemar di Jepang.
“Bukankah
kau mengajakku bermain di sini? Katamu di sini aman? Aku menderita
"sahat" yang parah. Mengerti? "Sakit hati". Aku menderita
karena tak menang penghargaan Aktor Terbaik.” Ucap Do Ha marah
“Kau menang
penghargaan Popularitas.” Kata Tuan Lee. Do Ha pikir mendapatkan penghargaan
Popularitas karena penggemarnya yang banyak sekali memilihnya.
“Aku
sungguh tak ingin kalah dari Sa Hye-jun.” ucap Do Ha kesal. Tuan Lee pun
bergumam “Kurasa penurunan kariermu akan lebih cepat.
“Kurasa
dia bisa sukses seperti ini bukan hanya karena beruntung. Dia peka
sekali.”gumam Tuan Lee
“Kenapa?
Pa Kau mau kembali dengan Hye-jun karena dia sukses?” ejek Do Ha. Tuan Lee
hanya diam saja.
Jeong Ha
menunjuk kalau Rumahnya di dekat minimarket sambil mengeluh kalau Hae Hyo Padahal tak perlu masuk ke gang dan
menurutnya keras kepala juga. Hae Hyo akhirnya menghentikan mobilnya saat Jeong
Ha meminta agar menepi.
“Kau juga
keras kepala. Aku mau antar sampai depan rumah.” Ucap Hae Hyo
“Keras kepalamu
mengalahkanku hari ini. Terima kasih.” Kata Jeong Ha lalu turun dari mobil. Hae
Hyo tersenyum dan melihat buku yang tertingal di mobilnya.
Hye Jun
tertidur pulas disofa, Jeong Ha kaget saat masuk rumah melihat Hye Jun sedang
tertidur. Ia pun duduk menatap Hye Jun seperti kelelahan, lalu mengeluarkan
kotak make up dan mengeuluarkan kapas, tapi tangan Hye Jun tiba-tiba menahanya.
“Kau
sedang apa?” tanya Hye Jun membuka mata. Jeong Ha kaget. Hye Jun pun bertanya
Apa itu lalu duduk didepan pacarnya.
“Pembersih
wajah. Jerawat muncul jika tak dibersihkan” ucap Jeong Ha.
“Apa Kau
sesuka itu padaku? Apa Rasa sukamu buat kulitku berharga?” goda Hye Jun. Jeong
Ha menjawab tidak menurutnya sangat berharga.
“Katanya
ada rapat keluarga?” kata Jeong Ha. Hye Jun
mengeluh kalau Jeong Ha yang bilang langsung pulang tapi terlalu lama.
Jeong Ha
mengaku langsung pulang lalu berjalan ke dapur. Hye Jun memeluk Jeong Ha dari
belakang mengaku merindukannya. Jeong Ha tersenyum mengaku kalau sangat rindu
juga, lalu ada bunyi dari ponselnya.
“Siapa
itu? Aku akan membencinya.” Ucap Hye Jun marah. Jeong Ha hanya bisa tertawa
melhat sikap Hye Jun seperti cemburu.
Hae Hyo
ada di depan pagar bertanya Rumah Jeong Ha ada diunit berapa karena ada Bukunya
ketinggalan jadi bisa mengantarnya sekarang. Jeong Ha pikir tak perlu karena
bisa memberikan nanti. Hae Hyo pikir Hanya sebentar.
“ Atau
apa kau mau keluar ke depan rumah?” tanya Hae Hyo. Jeong Ha meminta maaf kalau
tak bisa sekarang.
Hae Hyo
pun mengerti, lalu melihat buku PENATA
RIAS dan menatap ke arah jendela kamar yang masih menyala berpikir yang mana
rumah Jeong Ha.
Di dalam rumah,
Jeong Ha bertanya Apa topik hari ini. Hye Jun memberitahu kalau Kakaknya
bilang, stres yang didapat karena iamenjadi bintang. Jeong Ha mengaku sangat
mengerti. Hye Jun heran Jeong ha juga seperti itu.
“Ada
banyak unek-unek.” Akui Jeong Ha. Hye Jun meminta Jeong Ha agar bisa mengatakanya. Jeong Ha
merasa itu Tak bisa jika disuruh.
“Kenapa?
Karena tak terpikirkan.” Ucap Jeong Ha. Hye Jun mengeluh kalau Jeong Ha tak
boleh begitu.
“Apa Kau
sering minum miras diam-diam?” ucap Hye Jun.
Jeong Ha mengaku tidak.
“Tak
terpikirkan karena aku senang bertemu denganmu. Tapi itu Harus ditulis saat
sedih.” Ucap Jeong Ha.
“Apa Kau
sedih?”tanya Hye Jun. Jeong Ha membenarkan kalau hati kalau sangat sedih tapi
berbohong mengaku Tidak.
“Aku tak
mau jadi penata riasmu lagi” ucap Jeong Ha. Hye Jun kaget ingin tahu alasanya
apakah karena sedih.
“Aku mau
lebih banyak merias wanita. Hae-hyo juga sudah kuberi tahu.” Ucap Jeong Ha.
“Rupanya
Hae-hyo utama dalam urusan pekerjaan.” Keluh Hye Jun dengan wajah cemberut.
“Aku selalu
suka kecemburuan.” Ucap Jeong Ha tersenyum. Hye
Jun mengaku mendukung semua keputusan Jeong Ha. Jeong Ha pun mengucapkan
terimakasih.
“Kau juga
begitu padaku. Maaf tak bisa meluangkan waktu.” Ucap HyeJun merasa bersalah.
“Bukan
kau saja yang tak bisa luangkan waktu. Aku juga sibuk. Seperti yang kau tahu,
aku CEO Studio Rias An.” Kata Jeong Ha bangga. Hye Jun pikir bisa membantu
tentang masalah itu.
Flash Back
Hye Jun
melihat ruangan yang akan disewa Jeong Ha langsung bisa memilih ruang rias,
ruang tunggu klien, lalu Toilet. Jeong Ha pikir
butuh ruangan untuk bersiap-siap dan istirahat. Hye Jun pun bisa
menunjuk ruangan itu ada dibagian lainya.
“Bagaimana
kau bisa memiliki konsep ruangan yang bagus?” ucap Jeong Ha tak percaya.
“Ayahku tukang
kayu. Sudah beres, 'kan?” kata Hye Jun. Jeong Ha mengaku Belum yaitu namanya
karena belum memberikan nama salonya.
Di rumah,
Hye Jun mengaku sudah pikirkan, tapi menurutnya paling suka "Studio An
Jeong-ha". Jeong Ha mengaku sedikit malu menggunakan namaku. Hye Jun pikir
kalau Jeong Ha ingin punya merek sendiri
karena menurutnya Tak ada nama yang menjelaskan lebih baik dari "An
Jeong-ha". Jeong Ha merasa Tetap saja tak suka.
Tapi
akhirnya sebuah nama di gantung dibagian depan [STUDIO RIAS AN] Jeong Ha sedang
menghias ruanganya. Hye Jun dengan bangga melihat dari depan salon lalu masuk
membawakan bunga dan memberikan Selamat atas pembukaan Studio Rias An.
“Akan
kurawat dengan baik. Terima kasih kulkasnya.” Ucap Jeong Ha menerima buket
bunga.
“Seharusnya
aku bantu lebih banyak.” Kata Hye Jun merasa tak enak hati. Jeong Ha tahu Hye
Jun syuting drama sejarah di desa.
“Kau
pasti lelah. Terima kasih sudah membantu.” Kata Jeong Ha. Hye Jun bertanya
apakah Jeong Ha menyukainya. Jeong Ha mengaku sangat suka.
“Ayah
mengirimkanku ini.” Ucap Jeong Ha menunjuk lukisan yang belum gantung.
“Cocok
dengan suasana di sini. Lalu apa Ayahmu juga melukis ini?” ucap Hye Jun
menunjuk lukisan lainya.
“Tidak,
Hae-hyo mengirimkan ini. Dia banyak membantuku.” Ucap Jeong Ha. Hye Jn pikir harus traktir dia makan karena sudah membantu
Jeong Ha
Hye Jun
akan pulang, Jeong Ha pikir boleh mengantarnya sampai mobil. Hye Jun
melarangnya. Hye Jun menolaknya. Jeong Ha bingung kenapa tak boleh. Hye Jun yakin Karena akan ingin mengantarnya
lagi.
Jeong Ha
tersenyum meminta Hye Jun agar bisa berhati-hati. Hye Jun berjanji akan kirim
pesan sebelum tidur. Jeong Ha menegaskan kalau Harus kirim karena penasaran
dengan rapat keluarga.
Tuan Sa
mengambil obat dari tangan Tuan Kim agar pergi saja dan meminta agar
merahasiakan ini dari keluarganya. Tuan Kim mengeluh Kenapa disembunyikan karena Tuan Sa itu
terluka karena terus bekerja tanpa istirahat demi keluarga.
“Kenapa
pamer? Itu suatu keharusan.” Ucap Tuan Sa. Tuan Kim pikir Ini bagus.
“Istirahatlah
mulai sekarang. Hye-jun menghasilkan banyak uang. Kenapa masih kerja?”kata Tuan
Kim
“Aku akan
mati jika hidup bergantung pada Hye-jun.” kata Tuan Sa. Tuan Kim kesal
mendengar ucapan temanya.
“Aku
sangat menyalahkan ayahku. Bagaimana bisa hidup seperti dia?” kata Tuan Sa
kesal.
Dirumah,
kakek Sa melihat melihat buku tabunganya dan merasa anaknya tak akan berterima kasih jika ditraktir
makanan jadi Lebih baik disimpan dan diberikan jika sudah terkumpul banyak.
Saat itu Gyeong Jun masuk kamar berbicara dengan Kakeknya .
“Kau Bilang
ke Hye-jun, kita harus pindah. Hye-jun sangat mendengarkan perkataanmu.” Ucap
Gyeong Jun
“Pindah
apa? Ke mana?” tanya kakek Sa. Gyeong Jun pikir
Tak perlu jauh-jauh
“Dekat
rumah Hae-hyo itu Sama-sama di Hannam-dong.” Ucap Gyeong Jun. Kakek Sa pikir Di
sana sangat mahal
“Aku
sudah coba perhitungkan. Kita mampu.” Ucap Gyeong Jun. Saat itu Hye Jun masuk
ruangan. Gyeong Jun kaget melihat adiknya sudah dalam kamar.
“Kau
sedang apa?” tanya Hye Ju. Gyeong Jun mengeluh Hye Jun yang pulang dan langsung
mandi padahal bisa mandi sebelum tidur.
“Sekarang
mandi saja dipermasalahkan?” ucap Hye Jun heran. Gyeong Jun tak mau membahasnya
karena malu megajak keluar kalau mereka akan segera rapat.
“Sebelum
rapat dimulai, aku ingin tahu stres apa yang kau dapat karena aku.” Ucap Hye
Jun duduk berkumpul dengan keluarganya.
‘Aku
mulai dari yang sangat kecil. Aku sering mentraktir makan rekan kerja. Mereka
berharap aku membayar karena aku kakakmu. Kenyataannya, aku tak dapat apa-apa meski
kau menghasilkan banyak uang. Bagaimana dengan Ayah?” ucap Gyeong Jun. Tuan Sa
mengaku tak ada.
“Tak ada
apanya? Ayah bilang padaku. Katamu orang di sekitarmu ribut, bertanya apa kau
diberi uang saku atau apa akan pindah.” Ucap Gyeong Jun
“Orang-orang
juga begitu kepada ibu. Kenapa stres karena itu?” kata Nyonya Han.
“Ibu
memang selalu berkelas. Itu pengecualian. Berhentilah bekerja di rumah
Hae-hyo.” Ucap Gyeong Jun marah
“Kau selalu
ikut campur pekerjaan ibu. Apa ibu pernah melarangmu bekerja di bank?” keluh
Nyonya Han.
“Aku
begitu karena Ibu terlihat kesusahan. Semua orang bekerja keras.” Kata Gyeong
Jun.
“Jadi,
apa alasan mengadakan rapat ini?” keluh Hye Jun. Gyeong Jun mengaku Manajer di kantor cabangnya mau makan dengan
Hye-jun.
“Bukankah
diadakan untuk pindah ke dekat rumah Hae-hyo?” ucap Kakek Sa melirik pada
Gyeong Jun. Gyeong Jun hanya bisa tertunduk.
“Hye-jun
membeli rumah atau tidak, itu bukan urusan kita. Kenapa membicarakan itu di
rapat keluarga? Biarkan dia menggunakan uang yang dia hasilkan.’ Ucap Nyonya
Han.
“Kita adalah
keluarga. Dan semua sedikit banyak dirugikan.” Kata Gyeong Jun. Tuan Sa
mengajak bubar dan Berhenti bicara omong kosong.
“Aku akan
membayar utang kalian. Utang keluarga kita.” Ucap Hye Jun. Semua terdiam
termasuk Tuan Sa yang akhirnya kembali duduk.
“Kenapa
kau melunasi utang Ayah dan Ibu? Kenapa anak melunasi utang orang tua? Keluarga
kita miskin karena itu.” Ucap Gyeong Jun.
“Lebih
baik pindah jika ada uang untuk lunasi utang. Lebih baik kau beli rumah di
Gangnam jika ada uang untuk lunasi utang kami. Ibu juga setuju saat Gyeong-jun
mau pindah sebelumnya. Ibu merasa bersalah karena kau tumbuh tanpa punya kamar
sendiri.” Kata Nyonya Han
“Ada ruang bawah tanah. Aku akan buat kamarku di sana. Rencanaku adalah… melunasi utang, membeli rumah ini, dan membuat kamarku sendiri.” Kata Hye Jun. Gyeong Jun berteriak kesal
“Itu
investasi yang tak baik. Seharusnya investasi…” ucap Gyeong Jun. Kakek Sa
menyindir Gyeong Jun yang mau mengajari Hye Jun.
“Yang benar
saja. Kau sendiri kena tipu.” Ucap Kakek
Sa. Gyeong Jun pun hanya diam saja.
“Apa Ada
yang keberatan?” tanya Hye Jun. Gyeong Jun pikir Tidak ada menurutnya Itu
keputusan yang tepat.
“Manajerku
ingin makan bersama. Kapan kau ada waktu?” tanya Gyeong Jun.
Nyonya
Han tak percaya kalau Anak mereka mau melunasi utang, tapi perasaannya campur
aduk dan bertanya apakah suaminya tak seperti itu. Tuan Sa mengaku kalau ia
merasakan hal yang sama.
“Namun,
bukankah Gyeong-jun jahat sekali? Kau dengar perkataannya, 'kan? "Kenapa anak
melunasi utang orang tua?" Dia memberi batasan dengan sangat tegas.” Ucap
Nyonya Han kesal dan mencoba tidur.
“Di lubuk
hatinya tak begitu.” Kata Tuan Sa membela. Nyonya Han kesal dengan keduanya
sambil memukul lenganya. Tuan Sa langsung mengaduh kesakitan.
“Astaga.
Maaf. Sakit sekali? Kubilang periksa ke rumah sakit.” Ucap Nyonya Han kesal
“Aku
sudah periksa.”akui Tuan Sa. Nyonya Han ingin tahu apa yang dikatakan dokter.
Tuan Sa berbohong mengaku tak ada masalah.
“Selalu
tak ada masalah, tapi kenapa sesakit ini? Kau harus membangun kamar Hye-jun.
Apa bisa melakukannya?” ucap Nyonya Han khawatir.
“Aku
harus mati jika tak bisa melakukannya.” Ucap Tuan sa. Nyonya Han eksal agar
Jangan gunakan kata "mati" sebagai lelucon!
“Perkataan
adalah doa. Apa Kau tak tahu? Kenapa katakan di usiamu?”ucap Nyonya Han.
“Kau
takut aku mati? Jangan cengeng.” Ejek Tuan sa. Nyonya Han kesal meminta agar
suaminya mematikan lampu saja.
“Besok
panggil Jang-man dan perkirakan biaya kamar Hye-jun. Kita harus buatkan kamar
secepat mungkin.” Ucap Nyonya Han berbaring dengan wajah kesal.
Di rumah,
Jeong Ha sudah bersiap-siap tidur lalu menerima pesan dari Hye Jun [Hasil rapat
keluarga. Aku akan punya kamar sendiri.] Ia tersenyum membacanya, lalu membalas
[Selamat.] Hye Jun membaca pesan dari Hye Jun tersenyum di ruangan tamu.
Pagi hari
Hye Jun
memastikan penampilanya apakah terlihat baik. Nyonya Lee memuji Hye Jun yang selalu
keren. Hye Jun mengaku gugup jika membayangkan akan bertemu Sutradara James.
Nyonya Lee pikir Hye Jun harus bisa menikkamtai karena akan terus membarui
puncak hidupnya setiap hari.
Di sebuah
acara [HOT ISSUE TOK TOK] Seorang wanita yang duduk disamping Nona Kim Dari mana dengar cerita Charlie Jung, karena
Detail sekali. Nona Kim mengaku hanya beruntung karena melihat Sa Hye-jun di
kantor polisi.
“Jadi,
mereka sungguh berpacaran?” tanya pembaca acara penasaran. Nona Kim hanya bisa
tersenyum.
Hye Jun
bertemu dengan Tuan James dengan bahasa inggris yang fasih memberitahu
kalau Dari semua karyanya dan Island
Town adalah favoritnya. Tuan James ingin
tahu Apa yang disuka mengenai itu.
“Aku suka
caramu menggabungkan pertanyaan dasar mengenai apa artinya menjadi manusia dan
bagaimana seharusnya menjalani hidup agar subyek tak diungkapkan terlalu
jelas.” Ucap Hye Jun
“Begini… Jelas
instingku tepat. Aku tak terlalu suka film yang terlalu tenggelam dalam
temanya, jika kau tahu maksudku” kata Tuan James
“Jadi,
saat menonton film itu, aku seperti mendapatkan surat cinta yang ditulis hanya
untukku.” Kata Hye Jun
“Dengar,
kurasa kita harus bekerja bersama di proyekku selanjutnya, mulai dari pembuatan
cerita. Aku bisa langsung kirimkan draf sinopsis saat sudah siap.” Kata James
“Terima
kasih atas waktumu, dan senang bisa bertemu. Aku menantikan bekerja denganmu. Ini
akan menjadi film yang bagus.” Ucap Hye Jun mereka pun berjabat tangan.
Di
ruangan studio Tok Tok, MC memberitahu Kematian
mendiang Desainer Charlie Jung telah disimpulkan sebagai bunuh diri. Setelah
itu, kisah cinta rahasia Charlie Jung menjadi topik hangat dan meminta Nona Kim
menjelaskan pada pemirsa.
“Ya. Ada banyak rumor dengan para model pria. Dari
model pemula hingga ternama, ada rumor jika terpilih sebagai inspirasi, dia
akan terus mengharapkan cinta.” Ucap Nona Kim
“Benar.
Kudengar Aktor A yang sedang populer adalah salah satunya?” ucap salah satu
panelis.
“Bukan
hanya populer, tapi sangat populer. Dia memiliki hubungan spesial dengan
Charlie Jung sebelum terkenal. Dia tampil di setiap peragaan busana Charlie
Jung dan dia model favoritnya.” Ucap Nona Kim
Nyonya
Kim menonton acara di Tv dan berkomentar
Semua orang tahu itu Sa Hye-jun kalau Aktor A yang sedang populer. Saat
itu Nyonya Han datang membawa buket bunga, Nyonya Kim kaget melihat Nyonya Han
yang beli bunga tulip. Nyonya Han
mengaku hanya membelinya.
“Melihat
bunga selalu mengubah suasana hati.” Ucap Nyonya Han. Nyonya Kim pikir Nyonya
Han sedang menghiburnya.
“Ya. Aku
sedang menghiburmu. Kau pasti menderita, 'kan? Aku juga tahu.” Gumam Nyonya Han
menahan senyumanya.
“Bukan
menghibur. Aku beli karena bunganya cantik.” Ucap Nyonya Han berbohong
“Kau tak
dalam posisi untuk menghiburku. Siapa yang tahu situasi berubah begitu cepat?”
gumam Nyonya Kim
“Tadi
acara televisi membahas tentang Hye-jun. Jika terungkap itu Hye-jun, pasti akan
timbul masalah.” Ucap Nyonya Kim menyindir.
“Masalah
selalu muncul. Dia bisa mengurusnya sendiri.” Ucap Nyonya Han santai
“Kau
terlalu tak peduli dengan dunia hiburan Jika ini terjadi pada Hae-hyo, aku akan
selesaikan dengan baik.” Kata Nyonya Kim
“Memangnya
ada apa? Mungkin aku bisa melakukannya dengan baik.” Kata Nyonya Han.
“Hye-jun
ternyata suka pria.” Kata Nyonya Kim. Nyonya Han berkomentar “Kenapa mempermasalahkan jenis kelamin dalam
cinta?
“Astaga.
Pikiranmu terbuka sekali. Namun, di dunia ini tak banyak orang yang pikirannya
seterbuka kau.” Kata Nyonya Kim hanya bisa melonggo.
“Ada
perempuan yang Hye-jun pacari. Aku berkata seperti itu karena konyol sekali. Acara
televisi yang aneh. Acara televisi apa itu?” ucap Nyonya Han mencoba tetap
tenang.
Gyeong
Jun berjalan di lorong, Nona Park memanggilnya dan memutuskan untuk
mengurungkan niatnya. Gyeong Jun agar mengatakan saja kalau pasti masalah Hye
Jun. Nona Park kaget kalau Gyeong Jun sudah tahu dan ingin tahu bagimana nanti.
“Apa Dia
sungguh kaum minoritas seksual?” ucap Nona Park. Gyeong Jun kaget dan bertanya
apa maksud ucapanya.
“Katanya
kau tahu? Itu dibahas di acara televisi. Ini dibahas di semua komunitas
internet.” Ucap Nona Park memperlihatkan ponselnya
“Jika dia
kaum minoritas seksual, aku minoritas dari minoritas seksual.” Kata Gyeong Jun.
“Jika kau
minoritas dari minoritas seksual… Astaga!” kata Nona Park panik. Gyeong Jun
mengeluh dengan sikap atasanya.
“Dia
terus punya pacar perempuan. Tak seperti aku yang tak pernah pacaran.” Ucap
Gyeong Jung
“Apa Kau
tak pernah pacaran? Pantas saja” kata Nona Park Gyeong Jun tak percaya kalau
Kehidupan pribadinya tak bisa terjaga.
“Aku juga
tak mau dengar informasi mengenaimu.” Kata Non Park lalu berjala pergi. Gyeong
Jun mengeluh Ada masalah apa sebenarnya?
Di dalam
mobil, Nyonya Lee memberitahu kalau Pertanyaan wawancara dengan Beijing TV
sudah ada dan mengirimkanya. Hye Jun menganguk mengerti. Nyonya Lee meminta Hye
Jun agar membacanya karena Wawancaranya dalam bahasa Inggris.
“Tak
perlu penerjemah, 'kan?” ucap Nyonya Lee. Sang manager mengaku kalau iri dengan
Hye Jun.
“Kau
pandai berbahasa Inggris dan Jepang.” Ucap Si manager. Nyonya Lee mengekasna
kalau Hye Jn Bukan bisa begitu saja tapi belajar. Hye Jun melihat ponselnya ada
pesan dan telp yang masuk.
“Namun,
kenapa para reporter meneleponku? Apa ada masalah?” ucap Nyonya Lee heran.
“Aku juga
ada banyak panggilan tak terjawab.” Kata Hye Jun. Nyonya Lee akhirnya
mengangkat telp dari Reporter Choi. Sementara Hye Jun mengangkat telp dari Jin-u.
“Ohh.. Begitu?
Aku belum lihat acara itu. Apa katanya?” tanya Nyonya Lee pada Reporter Choi
“Ada
YouTuber membicarakanku? Itu tidak aneh.’ Kata Hye Jun pada Jin U
“Tidak.
Itu tak benar. Kau tak bisa tulis artikel itu. Kenapa rumor seperti itu beredar?
Kapan? Malam? Baiklah. Aku akan cari tahu. Baik. Aku akan lihat.” Ucap Nyonya
Lee.
Akhirnya
Hye Jun melihat artikel BUNUH DIRI CHARLIE JUNG SEMUA SALAH SA HYE-JUN lalu
memberitahu Nyonya Lee. Nyonya Lee mengaku sudah dengar dan meminta agar Hye
Jun bisa menenangkan diri lalu lanjut ke jadwal selanjutnya.
“Aku akan
memikirkan cara menanganinya.” Kata Nyonya Lee mencoba menenangkan Hye Jun dan
fokus pada pekerjaanya.
Di acara
langsung di youtube, membahas tentang [BUNUH DIRI CHARLIE JUNG SEMUA SALAH SA
HYE-JUN?] Si pemilik account pun senang karena yang menonton sampai 100.000
penonton!
“Para
penonton, jumlah penonton sudah melebihi 100.000 orang. Para penonton, kalian
tahu Charlie Jung kaum minoritas seksual, 'kan? Dia sudah berpuluh-puluh tahun
menjadi desainer. Ada berapa banyak model yang bekerja dengannya?” ucap Si
Youtuber
“Salah
satu dari model itu adalah Sa Hye-jun. Dia pasti berusaha keras untuk Sa
Hye-jun.’ ucap si youtuber.
[BAGAIMANA
JIKA ITU TAK BENAR? KAU BISA DITANGKAP] komentar penonton
“Kenapa
ditangkap? Aku tak bilang mereka pernah berpacaran. Jika situasinya seperti
ini, bisa disimpulkan dari keadaan. Tak pernah ada rumor mengenai pacar Sa
Hye-jun, 'kan? Padahal dia tampan sekali. Bukankah itu aneh? Kecuali dia suka
laki-laki.” Ucap si youtuber.
***
Bersambung
ke Part 3
Cek My Wattpad... First Love
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar