PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Lee Rang
terus diserang oleh para hantu hutan yang haus dengan darah, dengan wajah kesal
sudah menduga kalau Yeon hanya memedulikan wanita. Saat itu Yeon datang
memanggil “hei Bocah” Rang kaget Lee Yeon datang.
“Aku
mendengar kamu menjelekkanku tadi.” Ucap Yeon dan akan membantu, tapi Rang
menyuruh Yeon minggir.
“Ini
bukan saatnya untuk berlagak.” Ucap Yeon saling berdiri bertolak punggung
melawan para hantu
“Kau
bukan dia. Lee Yeon tidak akan menyelamatkanku.” Kata Rang. Yeon menegskan
Ucapan Rang tidak salah.
“Beri aku
bukti bahwa kau Lee Yeon.” Ucap Rang. Yeon berpikir kalau mengambilkan salinan nomor
registrasinya dengan senyuman mengejek
“Diam.”
kata Rang marah. Tapi Yeon tetap
mengejek Rang itu Tukang Mengompol!
“Aku akan
membunuhmu.” Ucap Rang. Yeon pikir Rang harus Bunuh mereka dahulu. Keduanya
sudah mulai kewalahan melawan hantu dan akhirnya Yeon mengajak Rang kabur.
Ji A
duduk di dalam mobil tersadar kalau ada di dalam mobil melihat Ibu dan Ayah.
Saat itu Ibunya memberitahu kalau Ji-ah menjalani terapi hipnosis hari ini.
Ayah Ji A ingin tahu Apa kata dokter Kang. Ji A terlihat penasaran karena tak
pernah mendengar percakapan orang tuanya.
“Katanya
dia belum pernah melihat kasus seperti ini. Aku tidak boleh merasa begini tapi
aku terus merasa takut. Bisakah kita melindungi putri kita? Bisakah aku
melakukannya dengan baik?”ucap Ibu Ji Ah menangis. Ji A tak percaya melihat
ibunya menangis.
Di saat
itu Ji A yang masih kecil akhirnya terbangun, Ji A yang sudah dewasa melihat
ibunya yang menghapus airnyaa. Ayah Ji A pun tersenyum melihat anaknya yang
sudah bangun. Ibu Ji A pun memberikan sesuatu pada anaknya.
“Ibu
hendak memberikannya saat kita tiba di rumah. Ini kado ulang tahunmu!” ucap
Sang ibu.
“Kita
tidak boleh ke sana.” Ucap Ji A memberitahu orang tuanya, tapi mereka tak
mendengarnya.
“Apa Kau
suka kadomu?” tanya sang ayah. Ji A memberitahu kalau akan mengalami kecelakaan
jadi meminta agar menghentikan mobilnya.
“Setelah
kau sembuh, kita bertiga harus naik komidi putar lagi.” Ucap Ayah Ji A.
“Ayah
tidak bisa mendengarku? Hentikan mobilnya!.. Ayah... Ibu.”teriak Ji A tapi
keduanya terus melajukan mobilnya.
Keduanya
terus berlari dan bisa menahan dengan batang pohon yang menahan badan hantu.
Rang melihat Mereka terus hidup kembali lalu bertanya pada Yeon apakah Agui
memang sekuat ini, Yeon merasa mereka menjadi lemah. Rang tak mengerti
maksudnya.
“Jangankan
guntur dan petir, angin dan hujan pun bergeming.”ucap Yeon mencoba melawan
semuanya.
“Kau
tidak bisa memakai kekuatanmu?” kelh Rang. Yeon ingin tahu keberadaan mereka.
“Kau sungguh
menanyakan itu? Hutan Agui.” Ucap Rang yakin. Yeon merasa tidak yakin soal itu.
Sementara
Ji A berteriak pada ayahnya agar bisa menghentikan mobilnya.
[Episode 9, Eoduksini]
Kecelakaan
pun terjadi di tempat yang sama. Immogi dan si nenek melihat kecelakaan dari
jauh. Si nenek merasa Ini tidak terduga karena mengira pasti akan mendatangi
gadis itu Tapi Yeon memilih adiknya padhal dengar mereka sangat saling
membenci.
“Kau
seharusnya tidak meremehkan roh gunung.” Kata Imoogi, Si nenek terlihat
bingung.
“Dia mempermainkanku
dalam situasi ini.” Ucap Immogi. Si neek mengartikan kalau Yeon sengaja ke sana
“Dia
pasti tahu. Mungkin ini terlihat seperti tes untuk kedua orang ini, tapi ini
juga tes untuk Lee Yeon.” Kata Immogi dengan senyuman liciknya.
Tuan Choi
terlihat kesal karena muak dengan ini dan membahas Bagaimana wanita jus sayur
itu tahu kalau tidak bisa naik pesawat.
Jae Hwan tak percaya kalau Tuan Choi tidak bisa naik pesawat. Tuan Choi
mengelengkan kepalanya. Sae Rom ingin tahu Bagaimana jika naik pesawat.
“Awalnya,
aku kesulitan bernapas, lalu berkeringat dingin. Begitu memakai sabuk pengaman,
ingatanku hilang.” Ucap Tuan Choi
“Apa kata
wanita itu?” tanya Sae Rom.Tuan Choi menceritakan Dia bertanya apa yang paling
ditakuti.
“Apa yang
paling kau takuti? Apa menurutmu...” kata Sae Rom mencari sesuatu di
laptopnya. Tuan Choi ingin tahu ada apa.
“Ada cerita serupa dalam legenda perkotaan yang menyebar di internet.” Kata Sae Rom menujuk cerita “Mitos Wanita Jus Sayur. Tuan Choi bngung.
“Bukankah
polanya mirip? Dia memberimu sampel jus sayur dan bertanya apa yang paling kau
takuti.” Ucap Jae Hwan.
“Kami
rasa ini legenda perkotaan yang mirip dengan Nenek Hong Kong. Hal yang menarik
adalah jika dia menyihirmu, kau mendengar lagu.” Kata Sae Rom. Tuan Choi
bingung lagu apa.
“Apa Kau
mendengarnya? Ini lagunya.” Kata Sae Rom lalu memutar lagu dengan lirik ♪ Penjaga gerbang, buka pintunya, Aku tidak
bisa masuk tanpa kunci ♪
“Lagu ini
bagian dari ganggangsullae. Permainan penjaga gerbang.” ucapTua Choi
“Jika kau
dengarkan baik-baik, liriknya agak menakutkan. Satu sisi menyuruh mereka
membuka pintu, dan sisi lain bilang tidak punya kunci. Kedua kalimat itu
diulangi hingga akhir.” Kata Jae Hwan. Tuan Choi pkir Ini bagus.
“Ada yang
bilang mendengar lagu ini?” tanya Tuan Choi. Sae Rom mengaku mereka tidak bisa
menyelidiki karena tidak ada siapa pun.
“Kenapa?”
tanya Tuan Choi. Sae Rom memberitahu
Konon, jika mendengar lagu ini, maka tidak bisa bangun. Tuan Choi
memastikan apakah Selamanya? Sae Rom menganguk. Tuan Choi merasa itu Tidak
masuk akal.
Tiba-
tiba penjaga datang bertanya apakah Ini tim Urban Legends. Ketiganya pun keluar
dari ruangan berlari panik melihat Ji A yang sudah terbaring di lantai tak
sadarkan diri. Sae Rom mencoba menyadarkanya, Jae Hwan pun mencoba menelp
ambulance.
Didepan
dua pintu, Shin Joo menangis melihat Yeon juga tak sadarkan diri meminta agar
segera bangun. Di rumah, Yoo Ri pun
panik melihat Rang yang terluka tapi tak sadarkan diri diatas tempat tidurnya.
Rang dan
Yeon akhirnya masuk ke sebuah gua menghindari
para hantu, dan mereka pun keluar di tempat yang ada hantu. Yeon lebih
dulu berbaring sambil bergumam menatap langit.
“Sekarang,
dia pasti sudah pergi ke Yeou Gogae. Mampukah aku menyelamatkan mereka berdua
dari penderitaan ini? Kumohon. Pilihanku harus tepat.” Gumam Yeon.
Rang
akhirnya keluar menatap sinis Yeon langsung mencengkram bajunya. Yeon mengeluh
kalau ini cara terimakasih adiknya yang sudah diselamatkanya nyawanya. Rang pun akhirnya melepaskan cengkramanya.
“Apa
rencanamu?” tanya Rang sinis. Yeon pun mengeluh menurut rang apa.
“Kenapa
kau di sini? Aku ragu kau datang untuk menyelamatkanku.” Ucap Rang
“Aku
hanya punya cukup banyak waktu luang. Kupikir aku harus datang dan melihat
adikku satu-satunya mati.” Ucap Yeon
“Hentikan.
Kenapa aku, bukan gadis itu?” kata Rang. Yeon pikir itu Pertanyaan yang sangat bagus.
“Aku
masuk ke pintu yang salah.” Akui Yeon. Rang merasa itu bohong Yeon merasa yakin
pintu itu akan membawanya kepada Ji-ah,
“tapi
tiba-tiba aku menemukan tukang mengompol yang sekarat.” Ucap Yeon. Rang kesal
memilih pergi tapi kakinya sakit.
“Apa yang
terjadi di sini?” tanya Yeon panik melihat luka dikaki Rang. Rang mengaku kalau
tadi digigit sambil mengejek kalau pasti cukup lezat.
“Kau
tidak hanya berdarah, tapi juga demam.” Kata Yeon setelah memeriksa dahi
adiknya.
“Kurasa
racunnya sudah mulai menyebar.” Ucap Rang santai. Yeon pun mulai bergumam “Dalam satu jam, racun akan menyebar ke
seluruh tubuhnya.Dia harus dikeluarkan dari sini.”
“Bukankah
aku sudah melarangmu menemui Imoogi?” keluh Yeon kesal melihat tingkah adiknya
sambil membalut luka dengan kain.
“Berhentilah
bersikap seperti kakak. Menyebalkan.” Ucap Rang kesal. Yeon pun memberitahu
kalau mereka harus menyelamatkan diri lalu berlari mengajak adiknya pergi.
Shin Joo
melihat luka di dahi Yeon bertanya pada Nyonya Bok, Bagaimana cara
membangunkannya. Nyonya Bok memberitahu kalau mustahil membangunkannya dari
luar karena ia sudah berusaha semampunya tapi gagal membangunkan suaminya.
“Kau
yakin itu perbuatannya?” tanya Shin Joo. Nyonya Bok membenarkan dan mengingat
kejadian pada suaminya.
“Dahulu,
dia seorang penjaja. Dia akan membawa barang berkilau kepadamu dan bertanya apa
yang paling membuatmu takut. Dia memancing orang seperti itu. Ketakutan
terbesar suamiku adalah harimau.” Kata Nyonya BOk
“Hal yang
dia tunjukkan padamu bukan ilusi?” tanya Shin Joo. Nyonya Bok mengira itu hanya halusinasi.
“Tapi
Shin-joo, aku melihatnya. Seekor harimau mengoyak tulang dan daging suamiku jadi
berkeping-keping.” Ucap Nyonya Bok. Shin Joo panik mendengarnya.
Di rumah, Yoo Ri kebingunga meminta agar Rang bangun, tapi Rang hanya diam saja. Akhirnya Yoo Ri pn bisa melihat luka yang ada dikaki Rang.
Ji A
terbaring ditempat tidur dan seseorang memanggilnya, sang ibu sudah ada didepan
mata Ji A membangunkanya. Ji A membuka mata dan kaget melihat ibunya. Sang ibu menyuruh Ji A bangun lalu
sarapan. Ji A bingung bertanya Kenapa Ibu di kamarnya.
“Kenapa?
Ini hari Minggu. Kau juga lembur kemarin? Kenapa perusahaanmu sering mengutusmu
dan membuatmu lembur?” keluh ibu.
“Perusahaanku?
Apa Ibu tahu di mana aku bekerja?” ucap Ji A bingung. Ibunya pikir anaknya
setengah tertidur. Ji A meminta ibunya agar bisa menjawabnya.
“Kau produser di stasiun penyiaran. Kau selalu
dipanggil ke Komisi Arbitrase Pers.” Ucap Ibunya.
“Kenapa
aku menjadi produser?” tanya Ji A. Ibunya menjawab Karena... Tapi Ji A lebih dulu menjawab Untuk mencari Ibu dan Ayah.
“Tahun 1999, di Yeou Gogae, hidupku... Tidak, seluruh keluargaku hancur berkeping-keping.” Ucap Ji A, ibunya tak mengerti apa yang dikatakan Ji A.
“Kau
bukan ibuku. Aku tidak akan tertipu lagi.” Kata Ji A. Ibunya meminta sang anak
Berhenti melantur
“Ayo
keluar dan sarapan. Apa menyenangkan menggoda ibumu?” kata Ibunya. Ji A
terlihat bingung.
“Ibu
tidak mau mendengar soal kecelakaan itu. Kau koma selama bertahun-tahun. Kau
tahu betapa sulitnya bagi ibu dan Ayah?” kata ibunya.
“Aku
mengalami koma?” ucap Ji A akhirnya pergi ke meja belajar mengambil pisau untuk
menusuk ibunya.
“ Saat
aku pergi untuk disuntik, apa yang Ibu berikan kepadaku?”tanya Ji A mencoba
memastikan. Ibunya menjawab Permen rasa stroberi.
“Cukup dan
cepat keluar.” Kata Sang ibu. Ji A masih saja tak percaya, ibunya mengeluh Ji A
mau Apa lagi sekarang
“Aku ingin makan kue kenari.” Ucap Ji A mengingat saat masih kecil meminta kue kenari. Sang ibu palsu pun mencari didapur.
“Kami
tidak menyimpan kue kenari di rumah. Aku alergi kacang dan pernah dibawa ke
rumah sakit karena itu.” Ucap Ji A. Si ibu palsu pun berpura-pura kalau lupa.
“Kau bukan ibuku! Di mana ibuku?”ucap Ji A marah. Si ibu palsu mengaku kalau ia adalah ibu Ji A.
Ji A
sudah siap dengan pisau ditanganya,
ibunya mengeluh pada JiAyang meminta Kue kenari sambil menjepit hidung
anknya tahu kalau alergi kacang. Ji A pun menangis dan melepaskan pisau
ditanganya.
Immogi
melihat dari depan rumah kalau Ji A Bertemu dengan keluargany lalu memuji kalau
ini bagus sekali, lalu berkomentar Tapi mereka bukan orang tua palsu. Si nenek
memberitahu alau Hal yang benar-benar membuatnya takut pasti hal lain.
“Dahulu
dan sekarang, keluarganya menghalanginya. Udaranya mulai dingin?” ucap Immogi
“Alam
bawah sadarnya menciptakan tempat ini. Sebagai orang asing di sini, kita tidak
akan disambut.Ayo pergi dari sini.” Kata si nenek.
Immogi
memegang tangan si nenek sepertinya mereka mencoba kembali ke dunia nyata
setelah pergi ke tempat Ji A. Sang nenek senang melihat kue keju diatas meja
dan langsung memakanya. Si CEO melihat Immogi kembali langsung bertanya apakah
melihatnya.
“Ini
tidak sesuai rencanaku... Lee Yeon tidak datang.” Kata Immogi. CEO Pun bingung
Lalu, kenapa Immogi sudah...
“Sekeras
apa pun berusaha, dia tidak akan bisa keluar hidup-hidup. Hati seseorang lebih
lemah daripada yang kita pikirkan.”kata si nenek
“Dunia
telah diciptakan oleh luka yang dia alami seumur hidupnya.” Ucap Immogi
“Omong-omong,
jika mati di sana, kau bisa mati sungguhan?”
tanya CEO panik
“Eoduksini...
Jangan sentuh milikku.” Kata Immogi marah. Si nenek mengaku hanya bercanda dan
meminta maaf dengan tawa mengejek.
“Kau
ingin mengatakan lebih dari permintaan maaf. "Dia Imoogi, tapi tertidur
lebih dari 600 tahun. Dia tidak mungkin masih hebat." Kenapa kau tidak
mencobaku? Aku juga penasaran.” ucap Imoogi.
“Bagaimana
bisa aku berani berpikir begitu? Tolong maafkan aku! Tolong maafkan aku!
Kumohon!” kata si nenek langsung berlutut. CEO TV sampai melongo melihatnya.
Ji A
duduk dengan ibunya seperti tak percaya lalu meminta agar bisa memeluknya
sekali saja. Sang ibu pun memeluk sang anak, Ji A dengan mata berkaca-kaca
mengaku tidak peduli jika ini mimpi karena ingin Ibuny tetap di sini.
“Kumohon
jangan tinggalkan aku sendiri.” Kata si Ji A. Ibunya merasa kalau Ji A bermimpi
buruk lagi.
“Kurasa
begitu... Kuharap semua ini hanya mimpi.” Kata Ji A. Ibunya bertanya Ji A
bermimpi tentang apa
“Aku
kehilangan Ibu dan Ayah dalam mimpi itu.” Ucap Ji A. Ibunya heran sang anak
menangis dan menenangkan kalau Itu hanya mimpi.
“Maafkan
aku... Maaf karena hanya aku yang selamat. Aku menanggungnya sendiri, tapi
sejujurnya, aku sangat takut dan kesepian. Terkadang, karena tidak ingin
pulang, aku duduk di halte bus selama berjam-jam.” Cerita Ji A.
“Maaf,
Ibu... Sejujurnya, aku juga membenci kalian. Kalian meninggalkanku sendiri dan
tidak pernah kembali. Kalian tidak melupakanku, bukan?” kata Ji A menangis.
“Bagaimana
mungkin ibu melupakan putri yang manis?” kata Ibu Ji A memeluk anaknya. Ji A
pun mengaku merindukan Ibunya.
Yeon
berjalan dengan Rang dihutan, sambil bergumam “Kami berputar-putar sejak tadi.
Aku tidak sempat untuk berpikir ini. Apa Ji-ah baik-baik saja? Bertahanlah
sebentar lagi.” Rang terjatuh, Yeon mengulurkan tangan tapi Rang menepisnya.
“Haruskah
kau memedulikan egomu sekarang?” ucap Yeon. Rang pikr Tanpa egonya hampir
menjadi mayat.
“Dari
penampilanmu, kau sudah menjadi mayat.”ejek Yeon. Rang mencoba berdiri tapi
saat itu seperti tubuhnya lemah.
Immogi
bertanya apakah pernah dengar istilah rasa sakit semu. CEO pikir itu Saat prajurit
yang kehilangan kakinya akibat perang merasakan sakit di kakinya semalaman, itu
namanya rasa sakit semu.
“Saat kau
merasakan sakit di kaki yang tidak kau miliki adalah saat rasa sakit sesungguhnya
dimulai. Saat rasa sakitnya dimulai, pintunya sudah hilang. Itulah dunia yang
dia tunjukkan kepada kami.” Ucap Immogi dan Si nenek mulai menyanyi ♪ Penjaga
gerbang, buka pintunya Aku tidak
bisa masuk tanpa kunci ♪
Yeon
bertanya ada apa dengan adiknya. Rang mengaku sudah tidak sanggup lagi karena Racun
sudah menyebar ke seluruh tubuhnya dan penglihatannya memburuk. Ia juga lelah
berjalan dengan kakinya. Yeon pun bertanya apa yang akan dilakukan Rang.
“Apa Kau
akan duduk dan dimakan agui?” ejek Yeon, Rang menyindir Yeon yang tidak menemui
pacarya karena Lagi pula, Ia tidak punya harapan.
“Kau
belum berubah... Kau seperti saat pertama kita bertemu. Kau masih mudah
menyerah dan merengek. Kenapa hidup dan mati begitu mudah bagimu?” ucap Yeon
“Karena
aku tidak hargai apa pun. Aku tidak punya cinta pertama yang harus kulindungi
dengan nyawaku atau keluarga yang sangat kunantikan. Aku tidak punya.” Ucap
Rang marah
“Harusnya
aku tidak datang... Dahulu maupun sekarang.” Ucap Yeon mengingat saat
menyelamatkan Rang
“Aku
datang untuk melihat siapa keturunan ayahku, tapi kau biasa saja. Kau bahkan
tidak punya semangat hidup. Harusnya aku tidak datang.” kata Yeon.
Akhirnya
Yeon pun pamit pergi pada adiknya, Rang
pun berpesan kalau mati untuk mengubur di hutan Baekdudaegan. Yeon mengeluh
kalau busak seperti penerima wasiat.
“Andai
aku bisa kembali ke masa itu. Dahulu bunga Azalea ada di mana-mana... Aneh
sekali. Aku tidak ingat rasa bunga azalea yang dahulu kupetik dan kumakan.”
Ucap Rang bicara sendiri.
“Jika kau tidak ingat rasanya, hadapi ini dan makanlah itu lagi! Setidaknya berusahalah untuk hidup!” teriak Yeon marah dan akhirnya kembali.
“Jujurlah
kepadaku. Kenapa kau datang ke sini?”tanya Rang. Yeon menjawab Untuk
menyelamatkan Ji-ah dan Rang.
“Apa Kau
ingin aku percaya?” ucap Rang mengejek. Yeon menegaskan kalau tidak peduli!
“Aku
hampir terbunuh oleh pedangmu.” Ucap Rang marah. Yeon mengingatkan kalau Rang membantai
seluruh desa jadi pantas mendapatkannya.
“Benar...
Kenapa berusaha menyelamatkan orang yang ingin kau bunuh?” ejek Rang
“Dengarkan
aku... Pedangku tidak pernah memeleset. Aku tidak pernah melewatkan targetku. Gunakan
otak bodohmu untuk memikirkan bagaimana kau selamat dari pedangku.” Kata Yeon.
Rang mengingat saat pedang Yeon yang hanya mengenai bagian perutnya.
“Aku akan
pergi dan tidak akan pernah kembali.” ucap Yeon berjalan pergi. Rang pun
akhirnya langsung berdiri mengejar kakaknya. Yeon pun memapah adiknya untuk
berjalan bersama.
[Kantor Imigrasi Akhirat]
Nenek
Yeon berbicara di telp membahas Kapal Empat yang baru saja pergi ke Sungai
Styx. Ia meminta agar Suruh kaptennya putar balik karena Ada lansia yang masih
memakai alat bantu hidup naik ke kapal itu. Setelah menutup telp ia bertanya sampai
mana pembicaraan mereka.
“Eoduksini.”
Ucap Shin Joo bertemu dengan Nenek Yeon. Nenek Yeon terlihat santai mendengar
nama Eoduksini.
“Makhluk
itu masih berkeliaran di dunia ini?” ucap Nenek Yeon. Shin Joo mmberitahu kalau
Setelah bertemu Lee Yeon dan A-eum.. Maksudnya,
Produser Nam, mereka pingsan.
“Tolong
beri tahu aku, Bu. Bagaimana aku bisa menyelamatkan mereka berdua?” kata Shin
Joo
“Itu di
luar kuasamu. Gadis itu bersama keluarganya dan Lee Yeon pergi ke Hutan Agui.”
Kata Nenek Yeon. Shin Joo kaget Yeon ada di Hutan Agui
“Sepertinya
dia ke sana untuk menyelamatkan adiknya.” Kata Nenek Yeon. Shin Joo kaget kalau Lee Rang juga.
“Tapi apa
mereka berdua sedekat itu?” kata Nenek Yeon. Tuan Hyun akhirnya turun tangan
memberitahu kalau Bukan itu masalahnya sekarang.
Tapi
nenek Yeon merasa itulah masalahnya. Tuan Hyun mengeluh mendengarnya. Nenek
Yeon menegaskan kalau Yeon cenderung menanggung beban sendirian dan tipe orang
yang mencelakai diri sendiri. Tua Hyun pikir Karena itulah dia menjadi roh
gunung.
“Pemilik gunung
memikirkan tumbuh dan layunya rumput. Tapi ini adiknya.”ucap Tuan Hyun
“Kerabat
sedarah tidak semuanya sama. Lee Rang telah melakukan terlalu banyak dosa.”
Kata Nyonya Yeon
“Kenapa
kau selalu...” keluh Tuan Hyun, saat itu Shin Joo berlutut memohon pada Nenek
Yeon agar bisa menyelamatkan mereka berdua.
“Kenapa
kau bertaruh nyawa demi keputusan Yeon?” ucap Nenek Yeon. Tuan Hyun tak percaya
Shin Joo berlutut di depan istrinya.
“Jika kau
mengatakan cara menyelamatkan mereka, aku bersumpah akan melakukan apa pun perintahmu.”
Ucap Shin Joo. Nenek Yeon tersenyum karena Shin Joo akan melakukan Apa pun itu.
Shin Joo
keluar dari ruang kantor memegang sebuah kain,
Tuan Hyun yan melihatnya merasa kalau Shin Joo berpikir hanya hidup untuk hari ini? Dan menukar
nyawamu dengan kain itu. Shin Joo pkir
kalau ini yang Lee Yeon inginkan.
“Yeon dan
kau sama saja. Apa ini karakteristik rubah?” ejek Tuan Hyun.
“Tapi aku
tidak mengerti. Kenapa dia mendatangi Lee Rang, bukan Produser Nam?” kata Shin
Joo
“Dunia
ini diciptakan dengan ikatan di antara hati. Bagi kedua pihak, itu keluarga.
Jika gadis itu menemukan orang tua yang dia cari, menurutmu ada ruang bagi
orang lain untuk campur tangan? Meski menemuinya, dia tidak akan bisa
mengganggu keluarga itu. Apa itu artinya Yeon pasti sudah tahu apa yang dia
hadapi..” Jelas Tuan Hyun
Yeon
membantu adiknya berjalan di hutan, Rang bertanya-tanya Apa ada jalan keluar.
Yeon yakin Jika ada jalan masuk, pasti ada jalan keluar. Rang mengaku alau
masuk lewat lemari dan Saat membuka lemari, ada di rumah yang dahulu ditinggali.
“Apa Bukan
Hutan Agui?” ucap Yeon. Rang menjawab bukan. Yeon ingin tahu Katakan yang dilihat
Rang di sana.
“Awalnya,
warga desa datang membawa tongkat. Ibuku melihatku dipukuli oleh mereka.
Lalu...” ucap Rang dan Yeon bisa menebak adiknya datang ke Hutan Agui.
“Pantas saja. Ternyata begitu... Karena itu aku tidak melihat pintunya.” Kata Yeon. Rang tak mengerti maksud ucapan kakaknya.
“Apa Kau
tidak tahu siapa wanita itu?” ucap Yeon. Rang bingung apakah Yeon mengenalnya.
“Dia
mempermainkan semua kenangan burukmu.” Kata Yeon. Rang kaget dan ingin tahu
Siapa namanya Yeon mnejawab “Eoduksini.”
Ji A
melihat sekelilin kamarnya ada foto keluarga saat ia wisuda, lalu teringat
dengan semua gambar yang ada di kamarnya artikel tentang orang tuanya [Hilang
setelah kecelakaan mobil di Yeou Gogae tahun 1999] Ia pun bergumam kalau Tempat
ini terlihat seperti kamarnya, tapi bukan.
“Di mana
aku sekarang?” gumam Ji A bingung lalu mendengar suara tetesan air dan
bertanya-tanya “Suara apa itu?”
Bersambung
ke part 2
Cek My Wattpad... First Love
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar