PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Hae Hyo
masuk kamar berbaring dikamarnya, teringat kembaliyang dikatakan ibunya “Bukan
saatnya senang karena jumlah pengikut.”tapi ia Pikir kalau ini sangat berarti
karena Satu juta pengikut jadi Ada satu juta orang mendukungnya.
“Itu angka
palsu yang bisa dimanipulasi. Hal yang nyata adalah… dapat tepuk tangan saat
berdiri di panggung seperti Hye-jun.” ucap NyonyaKim.
Hae Hyo
mengingatnya kesal dan hanya bisa berteriak kesal.
Nyonya
Kim memilih-milih baju. Hae Na datang melihat ibunya bertanya Mau ke mana.
Nyonya Kim menjaab Ke rumah bibi dan ingin berpakaian santai lalu bertanya
balik anaknya mau ke mana. Hae Na dengan bangga memberitahu kalau akan pergi Kencan.
“Aku
sedang menikmati berbagai hubungan seperti kata Ibu” ucap Hae Na bangga
“Kenapa melaporkan
itu?”keluh Nyonya Kim. Hae Na pikir akan
selalu lapor ke mana pun ia pergi
“Jangan
uji kesabaran ibu. Ibu berkompromi karena mengalah.” Ucap Nyonya Lee. Hae Na
pun langsung pamit pergi. Nyonya Kim hanya bisa mengeluh anaknya memang nakal.
Hye Jun
akhirnya pulang dan masuk kamarnya, Nyonya Han langsung menyambutnya bertanya
apakah sudah makan.Hye Jun menganguk dan langsung berbaring diatas tempat
tidurnya menurutnya pulang ke rumah sangat nyaman.
“Senang
punya kamar sendiri, 'kan?” ucap Nyonya Lee. Hye Jun menagku senang dan tak mau keluar dari kamar.
“Maaf..”
ucap Nyonya Lee. Hye Jun heran Belakangan Ibunya selalu minta maaf saat
melihatnya.
“Benar.
Ibu tak tahu kenapa selalu merasa bersalah saat melihatmu.” Kata Nyonya Han
merasa tak bisa membantu.
“Ibu... Hidupku
berubah sejak dua orang wanita hadir di hidupku.” Kata Hye Jun.
“Rupanya
aku dan Jeong-ha.” Gumam Nyonya Han bahagia.
Hye Jun menyebut itu adalah Min-jae dan Jeong-ha.
“Apa Bukan
ibu? Bukan ibu dan Jeong-ha?” kata Nyonya Han cemberut. Hye Jun pikir Kenapa
ibu termasuk didalamnya.
“Benar.
Kau tumbuh besar seorang diri.” Kata Nyonya Han merasa bersalah.
“Ibu, Ibu
adalah seorang ibu. Ibu sudah ada di hidupku sejak awal.” Kata Hye Jun.
“Benar juga.
Ibu adalah seorang ibu.” Ucap Nyonya Han. Hae Jun pun bertanya Apa yang Ibunya
pikirkan
“Ada
sedikit kompleks inferioritas. Ibu lihat apa yang ibu Hae-hyo lakukan. Ibu
bahkan tak bisa melakukan setengahnya. Namun, kenapa membicarakan Bu Lee dan
Jeong-ha?” ucap Nyonya Han.
“Aku
merasa bersalah karena tak bisa sering menemuinya.” Ucap Hye Jun.
“Apa ibu
perlu menemuinya menggantikanmu? Apa bisa digantikan?” kata Nyonya Han. Hye Jun
mengaku Tak bisa.
“Apa kau
sudah bilang ibu ajak dia makan?” tanya Nyonya Hn. Hye Jun menjawab sudah dan
Jeong Ha senang. Nyonya Han meminta agar tentukan tanggal.
Di salon,
Jeong Ha menyiram tanaman dengan senyuman bahagia langsung menyapa Hye Jun. Di
dalam kamar, Gyeong Jun membaca komentar [AKU BERI TAHU SIAPA A, ITU SA
HYE-JUN] Ia pun mengumpat Bajingan ini berkomentar lagi.
“Kenapa
tak ditangkap dan terus berkeliaran? Aku akan terus mengikutinya.” Ucap Gyeong
Jun kesal lalu menuliskan komentar KAU PASTI PACAR CHARLIE JUNG
Hye-jun
sedang ada dikamar mandi, Kakaknya memanggil. Hye Jun memberitahu kalau ada di
kamar mandi. Gyeong Jun membuka pintu mengajak bicara sesuatu dan akan
menunggu. Hye Jun keluar kamar meminta agar bisa mengatakan saja.
“Wah... Materialnya
bagus.”komentar Gyeong Jun melihat kamar adiknya. Hye Jun tak ingin
berlama-lama ingin tahu apa yang ingin dibicara kakaknya.
“Aku bertemu
Lee Tae-su dari A June. Kau dulu di agensi modelnya.” Ucap Gyeong Jun. Hye Jun
kaget ingin tahu memangnya Kenapa?
“Apa Kau
terima itu?” tanya Hye Jun. Gyeong Jun bertanya balik bagimana Jika terima?
“Kenapa
terima itu? Apa Kau tahu yang dia lakukan padaku?” teriak Hye Jun marah
“Aku tak
tahu karena kau tak beri tahu Aku ingin kau berada di agensi yang…” ucap Gyeong
Jun
“Sejak
kapan kau memikirkanku?” kata Hye Jun sinis. Gyeong Jun berteriak marah.
“Kenapa terima
kupon tanpa tahu apa pun? Apa Masih belum sadar setelah ditipu?” ucap Hye Jun
“Kau
bajingan. Aku tak bisa pukul wajahmu. Menyebalkan!” kata Gyeong Jun kesal dan
akhirnya berjalan pergi.
Hae Hyo
melihat drama yang mainkan Hye Jun seperti tak bisa menerima kenyataan selama
ini ibunya yang membantunya. Nyonya Kim
masuk kamar anaknya dengan wajah sumringa memberitahu kalau habis bertemu
bibinya dan Teman-teman bibinya terpana melihat Hae Hyo di dramanya.
“Bibi dan
teman-temannya bilang kau lebih baik dari Hye-jun.” ucap Nyonya Kim. Tapi Hae
Hyo memalingkan wajahnya.
“Ada apa
denganmu? Apa Kau takkan menanggapi ucapan ibu?” ucap Nyonya Kim heran melihat
sikapnya. Hae Hyo mencoba menatap
ibunya.
“Apa Ibu
melakukannya? Bagaimana bisa akui secepat itu?” kata Hae Hyo. Nyonya Kim pikir
lelah simpan kebohongan seorang diri.
“Kau
sudah dewasa. Tanggung bersama mulai kini.” Kata Nyonya Kim . Hae Hyo pikir
Kenapa harus tanggung hal yang tak dilakukan
“Karena
kau diuntungkan. Ibu tak diuntungkan. Meski tak diuntungkan, ibu akan
menanggung ini seorang diri jika kau berterima kasih padaku.” Kata Nyonya Kim
“Apa yang aku dapat dari itu?” tanya Hae Hyo. Nyonya Kim pikir anaknya Terlihat seolah dikenal dan populer di antara anak muda.
“Itu nilai
tambah bagi pemula sepertimu.” Kata Nyonya Kim. Hae Hyo dengan mata
berkaca-kaca kalau Hanya untuk itu, Ibunya merendahkan harga dirinya
“Aku
ingin buktikan bisa berhasil sendiri. Itu satu hal yang aku minta dari Ibu! Aku
malu. Ini memalukan. Bagaimana bisa aku bekerja seperti ini? Bagaimana bisa aku
hadapi orang lain? Bagaimana bisa aku hidup percaya diri?” ucap Hae Hyo tak
bisa menahan tangisnya. Nyonya Kim hanay bisa diam saja.
Di dalam
kamar
Nyonya
Kim masuk kamar terlihat masih sangat marah dan melihat suaminya yang tertidur
lelap. Ia pun langsung membekap kepala suaminya dengan bantal. Tuan Won bingung
apa yang dilakukan istrinya dengan wajah bingung terbangun bertanya Kenapa? Ada
apa?
“Ini
semua karenamu... Ini semua karenamu!” teriak Nyonya Kim marah. Tuan Won
meminta berhenti
“Cukup!
Kenapa kau memukulku? Aku bilang apa?” ucap Tuan Won bingung karena istrinya
memukulnya.
“Sudah
kubilang, masukkan Hae-hyo ke sekolah dasar swasta. Karena dia masuk sekolah
negeri hidupnya kacau. Hae-na juga ikut kacau!” teriak Nyonya Kim
Jeong Ha
sedang menghitung pengeluarkan salonya dan melihat Hae Ho menelpnya lalu
bertanya-tanya Ada apa dengannya. Hae Hyo mengaku adan di depan rumahnya jadi butuh dihibur. Mereka
akhirnya bertemu di taman bermain.
“Aku
hanya akan duduk dan pergi. Jangan ajak bicara.” Ucap Hae Hyo seperti hanya
butuh seseorang disampingnya.
“Kenapa memanggilku
jika tak mau bicara? Aku akan diam.” kata Jeong Ha melihat tatapan Hae Hyo yang
sedih.
Hye Jun
melihat ponselnya mengirimkan pesan pada Jeong Ha “Apa Kau tidur?” Saat itu
Ponsel Jeong Ha tertinggal dirumah jadi
tak tahu kalau pacarnya mengirimkan pesan. Jeong Ha hanya diam saja
meminta izin agar bisa pulang karena sudah mengantuk.
“Hei.
Kita belum lama di sini.” Keluh Hae Hyo. Jeong Ha memberitahu kalau Sudah lebih
dari satu jam.
“Baru 30
menit.”kata Hae Hyo. Jeong Ha pikir Berarti ini sangat membosankan baginya.
“Ayo
pergi.” kata Hae Hyo. Jeong Ha pun dengan senang langsung bergegas. Hae Hyo
mengejek Jeong Ho yang tampak senang.
“Aku
memang senang. Aku merasa lebih hidup.” Ucap Jeong Ha. Hae Hyo bertanya apakah Tadi
seperti ingin mati?
“Ya. Kau
tak mau beri tahu masalahnya. Kau menyuruhku diam.” ucap Jeong Ha
“Karena
aku tak berminat cerita.” Akui Hae Hyo. Jeong Ha pun heran Hae Hyo yang
memanggilnya.
“Bukankah
aku bersikap baik padamu?” ucap Hae Hyo. Jeong ha pikir Makanya ia datang.
“Semua
perbuatan baikku padamu hanya senilai 30 menit?” keluh Hae Hyo. Jeong Ha
melihat Hae Hyo sudah lebih baik karena bisa tersenyum.
“Aku sudah
lupa yang terjadi sebelumnya karena kesal padamu.” Akui Hae Hho.
“Kau
terhibur? Aku jadi pintar menghibur, 'kan?” kata Jeong Ha lalu berjalan perg.
Hae Hyo
hanya diam saja dengan senyuma, Jeong Ha menyuruh Hae Hyo agar cepat. Akhirnya
Hae Hyo pun berjalan sambil mengeluh Jeong Ha yang cepat sekali berjalan.
Hye Jun
sedang berolahraga, kakaknya menelpnya. Kakak Sa merasa sulit bertemu dengan
cucunya setelah pindah ke bawah dan telepon
karena mau dengar suaranya. Hye Jun pikir ini Pilihan tepat karena Sudah lama tak
mengobrol dengan Pak Sa Min-gi.
“Hari ini
Pak Sa Min-gi syuting iklan.” Ucap Kakek Sa. Hye Jun langsung memberikan Selamat.
“Apa tak
sulit sendirian saat syuting iklan? Apa aku bilang Min-jae?” ucap Hye Jun
“Ada
seseorang yang aku pikirkan.”kata kakek Sa mengingat seseorang.
Flash Back
Tuan Kim
datang menemui kakek Sa memberitahu kalau tak akan bekerja dengan Yeong-nam
lagi dan harus membuat keputusan karena Yeong-nam tak akan melepas pekerjaannya
sampai akhir.
“Namun,
dia tak mendengarkanku. Apa Kau mau lihat bahunya hancur karena terus bekerja
denganku?” ucap Tuan Kim.
Kakek Sa
keluar dari kamar setelah menghitung uang lalu bertanya pada anaknya apa yang
dilakukan hari ini. Tuan Sa berbohong kalau harus pergi kerja. Kakek Sa
bergumam kalau anaknya itu masih berlagak di depannya.
“Ayah
akan pergi syuting iklan. Tolong antar ayah.” Ucap Kakek Sa. Tuan Sa langsung
menolaknya.
“Kau akan
antar juga akhirnya, apa tak bisa langsung setuju?” keluh Kake Sa.
“Kali ini
aku tak akan pergi.” ucap Tuan Sa meminum tehnya.
Di lokasi
sudah banyak produk untuk syuting, Seorang wanita menyapa Kakek Sa sebagai Model
yang baru datang. Kakek Sa memberitahu kalau datang datang dengan putranya. Si
wanita memuji karena sempat cemas Kakek Sa yang akan datang sendiri
“Aku akan
jelaskan naskah lebih dulu karena tak ada waktu.” Kata sutradara.
“Kau
dengarkan.” Ucap kakek Sa Tuan Sa mengeluh kalau ayahnya yang harus dengarkan
jadi kenapa menyuruhnya.
“Kau
lebih muda dan pintar dariku.” Kata Kakek Sa. Tuan Sa pikir Ini pekerjaan
Ayahnya jadi Ayah saja. Kakek Sa mengumpat kesal.
“Kalian
memang begini? Kalian berdua sangat lucu.” Komentar si wanita melihat keduanya
seperti anak dan bapak.
Nyonya
Lee memberitahu kalau mereka sarapan
siang, lalu ke firma hukum. Hye Jun meminta agar mampir ke A June. Nyonya Lee
heran Kenapa ke A June. Hye Jun mengaku sudah janji dengan Lee Tae-su. Nyonya
Lee heran Kenapa bertemu Lee Tae-su.
“Dia
menemui Gyeong-jun.”kata Hye Jun. Nyonya Lee kaget kalautuan Lee yang bertemu Gyeong-jun?
“Astaga.
Lee Tae-su tak bisa dihentikan.” Kata Nyonya Lee marah.
Di dalam
ruangan, Tuan Lee sedang bersiap-siap dengan buket bunga ditanganya merasa
kalau Hye Jun terlena dengannya menurutnya Mendekati kakaknya sangat efektif
karena Hye Jun yang langsung menghubunginya
“Dia sudah
sampai mana?” kata Tuan Lee ingin membuka pintu tapi Hye Jun sudah datang akan
mengetuk pintu.
“Astaga.
Kau dan aku punya telepati. Masuklah.” Kata Tuan Lee bersikap ramah. Hye Jun
terlihat kesal dan mencoba tenang.
“Auramu
hebat sekali, Hye-jun. Memang seorang bintang berbeda. Mau minum? Kenapa
repot-repot datang? Padahal aku bisa menghampirimu. Duduklah... coba Lihat
bunga ini. Aku beli ini di toko bunga di Yangjae-dong tadi pagi... Cantik,
'kan?” ucap Tuan Lee mencoba bersikap baik.
“Apa Sudah
lupa yang kau lakukan padaku?” sindir Hye Jun. Tuan Lee mengaku tak mungkin
lupa.
“Aku akan
perlakukan kau dengan baik ke depannya” ucap Tuan Lee. Hye Jun berkomenatr Tua
Lee itu sungguh profesional dengan nada
menyindir.
“Benar...
Aku mengakuinya...Terima kasih. Aku harus bekerja lebih keras setelah dapat
pengakuan darimu.” Kata Tuan Lee
“Silakan
bekerja lebih keras, dan jangan dekati aku lagi. Jauhi keluargaku.” Kata Hye
Jun
“Kakakmu
bilang sesuatu?” kata Tuan Lee. Hye Jun ingin tahu alasan Tuan Lee yang
memberikan kupon.
“Dia tak
menerimanya. Dia bilang menerimanya? Kenapa? Katanya dia pernah ditipu. Jadi,
dia lebih hati-hati.”ucap Tuan Lee. Hye Jun kaget dan hanya bisa terdiam.
Flash Back
Tuan Lee
memebrikan kupon pada Gyeong Jun karena tak bisa bantu Hye-jun dulu jadi
memberikan padanya. Gyeong Jun pikir Tuan Lee agar memberikan saja sendiri pada
Hye Jun.
“Aku
pernah ditipu. Dulu pasti kuterima, kini aku lebih hati-hati.” Ucap Gyeong Jun
“Aku tak
suka dia. Dia sungguh tak mirip denganmu.” Gumam Tuan Lee.
Hye Jun
merasa sudah selesai bicara. Tuan Lee mengaku belum selesai berpesan agar Hye
Jun bisa mengHubungi saat membutuhkanya karena ia ahli membersihkan kekacauan. Hye Jun hanya
menatapnya. Tuan Lee pikir Hye Jun masih belum memahami industri ini.
“Pesohor
adalah mangsa penipu.” Ucap Tuan Lee. Hye Jun mengaku sudah punya antibodi Berkat Tuan Lee
“Kau tak
perlu bekerja denganku... Cukup bisa bertemu seperti ini.” Kata Tuan Lee.
“Nikmati
makan siangmu.” Ucap Hye Jun berjalan pergi. Tuan Lee menawarkn makan siang
bareng. Hye Jun langsung menolaknya.
“Ya.
Harus menolak seperti itu.. Kau Tak boleh gampangan... Hye-jun, tunggu! Aku
adalah manajer pertamamu... Cinta pertama sulit dilupakan.” Ucap Tuan Lee. Hye
Jun tak peduli langsung berjalan pergi.
“Kau
sungguh mengerikan... Tidak. Dia cukup terlena.” Kata Tuan Lee yaki.
Hye Jun
keluar dari ruangan, menelp kakaknya
sambil mengeluh Kenapa beri tahu Tuan Lee pernah ditipu. Gyeong Jun terlihat bingung. Hye Jun akhirnya yang
meminta maaf. Gyeong Jung bertanya untuk apa. Hye Jun tahu kakaknya yangtak
terima kuponnya.
“Kenapa
bilang terima?” keluh Hye Jun. Gyeong Jun kesal adiknya yang berpikir kalau
menerimanya
“Kau
anggap aku apa? Kau harus merenung lebih lama.” Ucap Gyeong Jun.
Gyeong
Jun pergi menemui Nona Park kalau sedang
meninjau pinjaman Perusahaan Iyu
menurutnya Peringkat kredit Perusahaan Iyu lebih buruk dari perkiraan.
Nona Park ingin tahu Keadaan keuangannya. Gyeon Jun menjawab Lebih buruk dari
tahun lalu.
“Jumlah
pinjaman harus diubah.” Ucap Gyeong Jun. Nona Park melihat Perusahaan ini sudah
lama jadi nasabah mereka jadi Coba pikirkan dulu.
“Angkat
teleponmu.” Kata Nona Park. Gyeong Jun pikir Tak perlu diangkat.
“Angkat.
Bisa jadi adikmu.” Ucap Nona Park. Gyeong Jun melihat Nomor tak dikenal.
“ Jangan
diangkat. Itu spam.” Kata Nona Park. Gyeong Jun merasa penasaran dan akhirnya
mengangkatnya.
“Ini
Letnan Kim Ju-yeong, penyidik kejahatan siber dari Kantor Polisi Secho. Kau Sa
Gyeong-jun, 'kan?” ucap Letnan Kim Gyeong Jun membenarkan.
“Kau
digugat atas penghinaan dan pencemaran nama baik. Kau membalas komentar akun
berawalan "top" di artikel Penghargaan Drama OVN untuk Aktor Terbaik,
'kan? Apa kau ingat?” ucap Letnan Kim. Gyeong Jun mengaku ingat.
“Apa Kau
tahu berapa uang yang dihabiskan untuk tangkap komentator jahat? Firma hukum
ini firma terbaik di Korea.” Ucap Nyonya Lee berdiri didalam lift dengan Hye
Jun. Hye Jun hanya diam saja.
“Apa Kau
tak akan memujiku?” keluh Nyonya Lee. Hye Jun langsung memujinya. Nyonya Lee
pun bisa tersenyum mendengarnya.
Mereka
dibawa ke sebuah ruangan, meminta duduk lebih dulu karena Pengacara akan segera datang. Nyonya Lee
melihat kalau Pemandangannya luar biasa. Saat itu Ji A masuk ruangan
memperkenalkan diri sebagai pengacara yang menangani kasus ini.
“Tunggu.
Bukan kau yang tangani saat aku ke sini sebelumnya.”kata Nyonya Lee panik takut
Hye Jun salah sangka.
“Aku baru
mulai kerja, masih rekanan pengacara. Ketua tim akan datang.”ucap Ji A.
“Selamat.”
Ucap Hye Jun. Ji A pikir seharusnya Hye Jun yang minta maaf
“Kau tahu
aku sedang menunggu hasil ujian saat itu.Bagaimana bisa tak menghubungiku?”
ucap Ji A.
“Bagaimana
dengan kemajuan kasus?” tanya Nyonya Lee menyela. Hye Jun menjawabSemua sudah
dihubungi dan akan dipertemukan di kantor polisi.
“Sebelum
itu, ada yang minta maaf dan minta jalan damai. Kau mau bagaimana?” tanya Ji A
“Ikuti
tren belakangan ini. Jika begitu, tak ada damai dan kesepakatan.” Kata Nyonya
Lee. Ji A memberikan lembaran SURAT
PERMINTAAN MAAF
“Bacalah.
Ini surat-surat permintaan maaf untukmu.” Kata Ji A. Nyonya Lee ingin tahu Apa Akun
"top" buat surat permintaan maaf?
“Ya. Dia
minta damai.”kata Ji A. Nyonya Lee pikr Tak bisa damai dengan anak ini.
“Bukan
anak-anak, tapi pria dewasa. Dia berusia 40-an.” Kata Ji A.
Nyonya
Han sibuk membersihkan rumah tapi wajahnya khawatir menatap ke arah kamar. Hae
Na membawakan nampan, Nyonya Han bertanya Apa ibu Hae Na sakit parah. Hae Na
mengaku tak tahu tapi menurutnya Badannya sakit karena sakit hati.
“Apa Bisa
berikan ini pada Ibu?” ucap Hae Na. Nyonya Han pikir Hae Na saja.
“Sepertinya
Ibu akan lebih sakit jika melihatku.” Kata Hae Na.
Akhirnya
Nyonya Han masuk kamar melihat Nyonya Kim hanya berbaring dengan wajah
cemberut. Ia tahu kalau Nyonya Kim yang
belum makan jadi meminta agar makan bubur. Nyonya Kim menolak menyuruh
menaruh diatas meja dan pergi saja.
“Ini bubur
buatan Hae-na. Meski tak bisa masak, dia membuatnya sambil melihat resep.” Ucap
Nyonya Han.
“Dia tak
tahu ibunya tak suka bubur.” Keluh Nyonya Kim kesal. Nyonya Han pikir Anak-anak
tak peduli dengan selera ibu mereka.
“Bagaimana
bisa begitu? Aku lakukan yang terbaik untuk mereka.” Ucap Nyonya Kim kesal
“Makanlah.”
Ucap Nyonya Han. Nyonya Kim mengeluh tak mau makan.
Nyonya
Han mengambil nasi yang baru matang, Nyonya Kim sudah duduk didepan meja dengan
senyuman bahagia merasa sudah lama tak
makan masakannya karena tak pernah masak setelah memutuskan untuk bersih-bersih
saja.
“Padahal
sudah jelas, kenapa terdengar kesal?”gumam Nyonya Han memasukan nasi ke dalam
mangkuk.
“Sudah
lama aku tak makan nasi yang ditanak manual.” Komentar Nyonya Kim. Nyonya Han
pikir itu Sama saja dengan penanak nasi listrik.
“Suasananya
saja yang beda. Rasa nasi bisa berubah berdasarkan suasana. Suasana sangat
penting” kata Nyonya Kim dan Nyonya Han pun bergegas pergi setelah memberikan
nasi.
“Kau Mau
ke mana?” tanya Nyonya Kim. Nyonya Han merasa harus bekerja. Nyonya Kim meminta
agar duduk dan Nyonya Han bisa kerja
perlahan.
“Aku
harus pulang lebih cepat. Ada banyak urusan di rumah.” Kata Nyonya Han lalu
bergegas pergi
“Aku
bahkan tak bisa bilang, "Duduklah. Aku akan bayar lebih."”kata Nyonya
Kim akhirnya makan sendiri.
Gyeong
Jun menerima pesan [Datanglah ke kantor. Aku dan pengacara akan menunggumu.]
dan akhirnya pergi ke tempat agency adiknya. Ji A dan Nyonya Lee sudah menunggunya, Melihat
Gyeong Jun yakin kalau kakakny Hye Jun pasti kaget.
“Orang
memang egois, ya? Dia berkomentar jahat pada Hye-jun, dan langsung menggugat begitu
dapat komentar jahat.” Ucap Nyonya Lee. Ji A pun menyapa Gyeong Jun.
“Tunggu.
Kau tampak tak asing.” Kata Gyeong Jun. Ji A tahu tentang Video mantan pacar.
Gyeong Jun pun mengingatnya.
“Namun,
kenapa ada di sini?” ucap Gyeong Jun. Ji A mengaku akan coba buat kesepakatan.
“Tak ada
kesalahan pun harus tulis.” Ucap Gyeong Jun. Nyonya Lee menegaskan Orang ini
menulisnya pada Hye-jun dan sedang tunggu keputusan damai.
“Dia tak
mungkin menyesal. Dia menulis itu untuk hindari sanksi hukum. Kau harus tulis
juga.” Kata Nyonya Lee
“Penghinaan
apa yang ada di komentarku?”kata Gyeong Jun mengeluh
"Kau yang pacari Charlie Jung. Dan dapat
banyak uang. Kau pasti dicampakkan Charlie Jung karena bau badan." Kata Ji
A membaca tulisan komentar Gyeong Jun
“Astaga.
Menjijikkan sekali. Itu benar komentar jahat.”kata Nyonya Lee Kesal
“Itu
namanya pencerminan. Aku membalas sesuai yang dia tulis pada Hye-jun.” kata Gyeong Jun
“Kapan
kau akan diperiksa polisi?” tanya Ji A. Gyeong Jun pikir akan mengurusnya.
“Kenapa
aku menghubungimu? Aku pikir kau akan memberikan solusi lain.” Ucap Tuan Lee
“Apa Kau pikir
Lee Tae-su bisa memberikan solusi lain?”tanya Nyonya Lee. Tuan Lee pikir Kenapa
tiba-tiba bahas Pak Lee?
“Itu dia.
Kenapa dibahas? Karena kau tak mendengarkan perkataanku.” Ucap Nyony Lee
“Kau
hanya menyuruhku menulis permintaan maaf. Aku juga tahu itu Jangan beri tahu
Hye-jun.” kata Gyeong Jun gugup.
Hye Jun
melihat Hae Hyo duduk temenun disofa lalu bertanya apakah Belum hafal naskah.
Hae Hyo mengaku sudah. Hye Jun tahu Hae Ho yang
tak pilates padahal pergi ke pusat kebugaran untuk bertemunya.Hae Hyo
bertanya apakah bertemu Do-ha.
“Dia tak
datang pada jam itu.” Kata Hye Jun. Hae Hyo langsung mengumpat pada Do Ha.
“Rupanya
kau bisa mengumpat juga.Apa Kau sakit?” tanya Hye Jun. Hae Hyo mengaku tidak
tapi berharap bisa sakit
“Ada apa?”tanya
Hye Jun. Hae Hyo menjawab tak mau ceritakan. Akhirnya mereka pun pergi bersama.
Hye Jun menerima pesan dari Jeong Ha “Aku baru balas sekarang. Kemarin aku tak lihat pesanmu. Maaf.” Lalu Hae Hyo menyindir kalau Dibalas cepat sekali dan Hye Jun memberitahu kalau Jeong Ha yang
“Semalam
aku kirim pesan, tapi diabaikan.” Kata Hye Jun. Hae Hyo berkomentar Dia pasti
baru melihatnya. Hye Jun pikir seperti itu.
“Dia ada wawancara dengan Hae-ji untuk
pekerjaan merias hari ini.” Kata Hae Hyo
“Bagaimana
kau bisa tahu?”ucap Hye Jun merasa tak tahu tenang pacarnya.
“Aku yang
mengenalkannya.” Ucap HaeHyo. Ass sutradara memberitahu kalau mereka Kita akan
memulai syuting.
***
Bersambung
ke part 3
Cek My Wattpad... First Love
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar