PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Hye Jun
bertemu dengan Jin U di taman. Jin U mengeluh kalau Jawabannya sudah jelas,
tapi tak tahu harus berbuat apa. Hye Jun ingin tahu Apa jawaban temanya. Ji U
pikir Apa lagi, kalau ingin menjadi seperti Hye Jun juga.
“Kalian
sedang apa?” ucap Hae Hyo datang. Jin u kaget melihat Hae Hyo bertanya apakah
Hye Jun memanggilnya. Hye Jun membenarkan.
“Kau tak
suka aku di sini?”tanya Hae Hyo. Jin U meminta agar tukar tempat dengan Hye
Jun. Hye Jun bingung kenapa harus tuker tempat.
“Cepat.
Berdirilah.” Kata Jin U tak ingin disamping Hae Hyo. Hye Jun pun mengeluh
temanya yang membuatnya kesal.
“Kau
mengingatkanku padanya. Aku merinding jika mengingat hari itu.” Kata Jin U
“Sebelumnya
Hae-na, apa sekarang ibuku? Kau keparat…” kata Hae Hyo ingin memukul Jin U. Hye
Jun menahanya karena tak perlu sampai memukulnya.
“Apa Kau
tahu betapa cocoknya aku dan Hae-na? Dia mirip kakaknya… “ ucap Jin U. Hae Hyo
mengeluh Kenapa dia mirip dengannya.
“Sialan.
Kau membuatku gila. Aku mau pulang.” Kata Jin U berjalan pergi. Hae Hyo
mengeluh kalau Jin U baru sampai.
“Karena
itu aku pergi.” kata Jin U lalu berjalan pergi. Hae Hyo merasa Sepertinya dia
sangat terintimidasi oleh ibunya.
“Apa dia
dan Hae-na bisa terus berpacaran?” kata Hae Hyo. Hye Jun pikir Dia terlihat lebih kurus dan yakin pasti
sangat menderita.
“Kau tak
menderita? Apa Kau sungguh bisa lepaskan Jeong-ha?” tanya Hae Hyo
“Masih
tak terasa nyata. Dulu kami tak bisa sering bertemu. Aku masih merasa bisa
mengajak bertemu hanya dengan meneleponnya.Tapi jika ingat wajah Jeong-ha saat
terakhir bertemu, aku menderita. Aku merasa bersalah.” Kata Hye Jun
“Aku
yakin Jeong-ha minta putuskarena memikirkanmu. Ada banyak yang harus dikorbankanjika
kau memilih Jeong-ha. Banyak yang bisa hilang..” Kata Hae Hyo
“Namun, aku terus berpikir. Jika aku tak bisa melindungi orang yang aku cintai,apa aku bisa menghibur dan menjadi berarti bagi orang lain?” ungkap Hye Jun.
“Tidakkah
orang-orang yang mencintaiku dan mendukungku percaya bahwa aku melindungi
mereka sama seperti aku melindungi Jeong-ha? Karena ketulusan itu terhubung.”
Kata Hye Jun.
Hye Jun
dan Jeong Ha menaiki mobil dalam suasana diam dan hujan yang turun dengan
deras.
“Kami tak
bicara sama sekali. Meski tak bicara, aku ingat setiap gerakan kecil di hari
itu.”
Akhirnya
keduanya berhenti di atas bukit, Hye Jun menanyakan lebih dulu keadaan Jeong
Ha. Jeong Ha mengaku berusaha untuk
baik-baik saja. Dan mengucapan Selamat atas kesuksesan drama Hye Jun. Ia
mengaku sempat gelisah karena ada banyak skandal dan membuat rating turun.
“Tapi
sudah kuduga, Sa Hye-jun pasti sukses.” Ucap Jeong Ha. Hye Jun hanay diam saja.
“Sepertinya
hujan sudah berhenti.” Kata Jeong Ha. Hye Jun memberitahu kalau Hujan sudah berhenti sejak mereka sampai.
“Aku
butuh udara segar.” Ucap Jeong Ha akhirnya turun dari mobil. Hye Jun menatapnya
dan akhirnya ikut turun.
Hye Jun
membahas Dalam drama atau film, ada
petunjuk sebelum peristiwa penting terjadi. Dan mengelh kalau Jeong Ha yang
bisa langsung minta putus tanpa itu. Ia pikr Jeong Ha harus beri tahu
kesalahannya agar bisa diperbaiki.
“Kau tak
melakukan kesalahan.” Kata Jeong Ha. Hye Jun pun ingin tahu alasan Jeong Ha
yang tiba-tiba minta putus
“Kau
merasa tak adil?”tanya Jeong Ha. Hye Jun membenarkan menurutnya Keinginan untuk
melindungi dan bertanggung jawab bukanlah pemikiran kuno.
“Itu
emosi universal yang dimiliki manusia saat mencintai. Terima kasih sudah mau
melindungi dan bertanggung jawab atas aku. Aku mengatakan itu pemikiran kuno karena
aku ingin bersandar padamu.” Kata Jeong Ha
“Kau bisa
bersandar padaku.” Ucap Hye Jun. Jeong Ha pikkir Hidup bersandar sangat buruk
baginya.
“Mengingatkanku
pada ibuku. Aku butuh waktu lebih lama. Aku tak suka orang yang tak bisa
ditebak, dan ini membuatku belajar menjadi orang yang tak bisa ditebak juga. Aku
tak suka orang yang membuatku gelisah, tapi kini aku belajar untuk bisa seperti
itu juga.” Jelas Jeong Ha
“Aku suka
menepati janji, tapi aku belajar cara menjadi orang yang kadang ingkar janji. Aku
suka kestabilan,tapi aku menjadi suka ketidakstabilan. Sejak mencintaimu, aku terus
berubah dan menjadi rumit. Aku suka diriku yang seperti ini.” Ungkap Jeong Ha
“Aku juga
bertumbuh dan berubah sejak menjalin hubungan denganmu.” Kata Hye Jun
“Kau
sudah mewujudkan mimpimu, tapi aku baru mulai. Waktu kita tak tepat. Jika
berusaha menyesuaikan diri di waktu yang tak tepat, kita hanya akan makin
menjauh.” Kata Jeong Ha
“Aku akan
berusaha. Ini alasanku ingin melindungimu. Aku mencintaimu.” Ucap Hye Jun
menyakinkan.
Jeong Ha
menatap Hye Jun sudah tahu dengan hal itu,
menurutnya Yang tersisa hanyala mengakhiri hubungan baik-baik. Hye Jun
pikir Jeong Ha bersamanya saat menggapai
mimpinya jadi kenapa ia tak bisa melakukannya
“Perasaan
yang didapat dari mencintai dan perenungan mengenai hidup… Itu yang kau berikan
padaku. Itu sudah cukup. Aku ingin menjadi kenangan indah bagimu. Berjanjilah
kau akan ingat waktu yang kita habiskan bersama.” Ucap Jeong Ha. Hye Jun dengan
mata berkaca-kaca menganguk setuju.
Kakek Sa
sibuk mengambil foto untuk pemotretan dengan Jin U sebagasi ass yang memegang
filter. Si Photographer meminta kakek Sa bergerak lebih dinamis. Kakek Sa pun
mengayunkan tanganya, Si pria mengeluh itu tak terlihat natural dan akan
melihat hasilnya lebih dulu.
“Hei.
Turunkan... Kau pasti lelah.” Ucap Kakek Sa meihat Jin U yang terus memegang
filter. Jin U pun tersenyum menurunkanya.
“Pak.
Tampak depan juga bagus, tapi tampak samping lebih keren.” Komentar Tuan Sa
melihat hasil foto ayahnya.
“Aku
tahu... Biar aku yang atur... Apa Kau manajernya?” ucap Si pria dengan anda
menyindir. Tuan Sa membenarkan. Si pria berkomentar Tuan Sa perhatian sekali.
“Ini
sudah cukup. Coba ganti pakaian lain.” Kata Si pria. Tuan Sa pun menawarkan
minum untuk ayahnya. Kakeknya merasa tak perlu.
Kakek Sa
sedang berganti pakaian, Tuan Sa melihat Jin U terlihat tak bersemangat dan
berpikir sedang sakit. Jin U mengaku tidak. Si pria melihat keduanya saling kenal.
Jin U memberitahu kalau Mereka adalah ayah dan kakeknya Hye-jun.
“Ayahnya
Hye-jun… Hye-jun? Sa Hye-jun?” ucap si pria melotot kaget. Tuan Sa membenarkan
dan menyapa lebih dulu.
“Aku
sudah pernah bilang pada dia. Aku pintar memotret dan…” kata si pria mencoba
mengambil hati keluarga Hye Jun.
“Dia
memotret semua yang menghasilkan uang. Dia mau memotret Hye-jun.” kata Jin U.
Tuan Sa mengerti.
“Katanya
mau berhenti. Kenapa menyela
pembicaraanku?”keluh Si pria kesal. Tuan Sa kaget Jin U ingin berhenti.
“Aku mau
kerja sendiri. Aku tak bisa kerja untuk orang lain terus.” Sindir Jin U
“Kau
bilang "Orang lain"? Rupanya aku orang lain. Dia seperti ini karena
berharap pada Hye-jun dan Hae-hyo. Dia pikir akan dibantu karena teman.” Ejek
si pria
“Pak Sa,
jika kau lihat pemotretan hari ini, kau akan tahu kemampuanku. Apa kau bisa
menjadi membantuku agar Hye-jun mau bekerja sama dengan studio kami? Aku tak
pandai berkata-kata.” Ucap Si pria mencoba merayu.
“Ya. Aku
pun seperti itu, tapi kita bisa katakan hal yang tepat saat dibutuhkan.” Kata
Tuan Sa
“Astaga,
Pak Sa. Aku sedih jika ditolak seperti itu.” Ungkap Si pria. Tuan Sa pikr Daripada
Hye-jun, lebih merekomendasikan model
yang ada didepanya.
“Pasti
terkenal dalam lima tahun.” Kata Tuan Sa menunjuk ayahnya. Jin U pikir tak
mungkin menurutnya tiga tahun pasti terkenal.
“Jin-u, jika
kau membuka studio sendiri, aku pasti akan ke sana.” Kata Kakek Sa
“Tak bisa
seperti itu, Pak. Secara adil…” ucap Si pria. Tuan Sa menegaskan kalau Harus
menggunakan koneksi.
“Jin-u,
aku akan merekomendasikanmu pada Hye-jun. “ kata Tuan Sa. Jin U tersenyum
mengucapkan Terima kasih.
“Apa
adilnya menggunakan koneksi?” kata Si pria mengeluh kesal. Tuan Sa menegaskan
kalau Ia mengenal Jin U sudah hampir 30
tahun.
“Kami sering
berbagi perasaan, waktu, dan uang selama 30 tahun Tak bisa diperlakukan sama dengan orang yang
baru bertemu tiga jam lalu.Kau harus cari koneksi yang bagus. Pada akhirnya,
itu yang kita miliki.” Kata Tuan Sa
“Baik. Jika
begitu, tolong masukkan aku ke dalam koneksi itu.” Kata Si Pria mendekati Tuan
Sa. Jin U bertanyaApa jadwal Hye-jun hari ini?
“Hei. Kau
pergi bekerja... Pak Sa, silakan berdiri di tengah.” Kata Si pria ingin
mengambil hati keluarga Hye Jun.
Gyeong
Jun menunggu didalam ruangan melihat Nyonya Lee akhirnya datang dan mengeluh
kalau bisa bicara lewat telepon, kenapa sampai ke sini Nyonya Lee menegaskan Meski
begitu, gugatan bukan hal sepele jadi Hasil harus dilaporkan secara langsung.
“Ini.
Silakan dimakan saat ingin makan manis” ucap Nyonya Lee. Gyeong Jun pun
mengucapkan Terima kasih.
“Kau baik
padaku karena pembaruan kontrak Hye-jun, 'kan?” ejek Gyeong Jun. Nyonya Lee menegaskan kalau Tak begitu.
“Apa nama
Jjamppong tak bisa diganti?” kata Gyeong Jun. Nyonya Lee menegaskan tak bisa
“Kau sungguh…
Maksudku… Gyeong-jun, pelapor sudah mengajukan pembatalan gugatan. Kasus akan
segera berakhir.” Ucap Nyonya Lee
“Kenapa
orang-orang kesal saat diserang dengan fakta?” keluh Gyeong Jun kesal
“Berdasarkan
pengalaman hidupku selama ini, kau memiliki kepribadian yang unik.” Kata Nyonya Lee
“Itu
pujian, 'kan?” ucap Gyeong Jun. Nyonya Lee membenarkan. Gyeong Jun mengeluh meminta Keselarasan.
“Selaraskan perkataan dan ekspresimu.” Kata Gyeong Jun. Nyonya Lee membuat wajahnya seperti pujian agar Gyeong Jun puas.
“Lebih
baik tanpa "puas". Apa Sudah makan? Mau makan bersama?” kata Gyeong
Jun.
“Disakiti,
lalu diberi makan. Ayo.”kata Nyonya Lee. Gyeong Jun melihat hadiah yang
diberikan Nyonya Lee membelinya di mall. Nyonya Lee dengan bangga memberitahu
kalau harganya mahal. Gyeong Jun mengaku
baru kali ini menerima coklat.
Di dalam
kamarnya, Hye Jun melihat buku yang diberikan Jeong Ha padanya. Ia melihat
judulnya “THE PRESENT” lalu menaruhnya dalam kotak, dan menyimpan juga sepatu
yang harusnya menjadi barang bersama tapi sudah tak bisa dipakai.
Ia
melihat amplop berisi KONTRAK KERJA JJAMPPONG ENTERTAINMENT - CEO: LEE MIN-JAE.
Wajahnya terlihat ragu untuk memperpanjang kontrak.
“Meski
berlagak kuat, aku gugup. Aku akan menahanmu jika kau meninggalkanku.” Gumam
Hye Jun.
Nyonya
Han masuk kamar anaknya membawakan gimbap kesukaanm Hye Jun. Hye Jun senang
menurutnya Gimbap selalu menggiurkan. Nyonya Han bertanya Hye Jun sedang
melihat apa. Hye Jun menjawab kontrak kerjanya. Nyonya Han pun tak banyak
komentar.
“Jika
Jeong-ha sudah tak sibuk, apa kita bisa tentukan tanggal lagi?” tanya Nyonya
Han. Hye Jun terdiam dengan mata berkaca-kaca.
“Kenapa?
Kalian bertengkar?” tanya Nyonya Han. Hye Jun menjawab tidak.
“Kami tak
bisa bertengkar meski aku mau bertengkar.” Ucap Hye Jun. Nyonya Han menebak
keduanya putus. Hye Jun hanya bisa terdiam, wajahnya Nyonya Han terlihat sedih.
Tuan Lee
melihat berita [MANUSIA PERTAMA, BERAKHIR DENGAN RATING 21,5 PERSEN] dengan
wajah kesal kalau Sa Hye-jun bangkit kembali dan memikirkan cara untuk mendapatkannya.
Do Ha datang menemui Tuan Lee.
“Aku
dalam masalah.” Kata Do Ha. Tuan Lee hanya bisa bergumam “Manusia idiot ini
adalah masalahku.”
“Masalah
apa?” tanya Tuan Lee Do Ha mengingatkan tentang Min-jeong dan Dia mengancamnya.
“Min-jeong?
Min-jeong siapa?” kata Tuan Lee. Saat itu pintu diketuk Do Ha pikir Sepertinya
itu dia, karena menyuruh dia datang ke sini.
Tuan Lee
bingung melihat seorang wanita tinggi semampai masuk kantor dengan seorang
wanita lainya. Min Jeong adalah wanita
yang ada di ruanga karoke. Saat itu Do
Ha yang frutasi memarahinya.
“Berkat
siapa kalian bisa makan?” teriak Do Ha. Min Jeong pun embalas
“Apa kita
bisa makan karena seseorang? Kita membeli makanan dengan uang. Bukan karena
siapa-siapa.” Balas Min Jeong. Do Ha mengumpat Min Jeong itu bodoh.
“Kenapa
kalian ke sini?” tanya Tuan Lee. Min Jeong menjawab kalau Do Ha yang
menyuruhnya berbicara dengan Tuan Lee.
Tuan Lee ingin tahu Bicara apa
“Meski wanita penghibur, aku tak pantas menerima penghinaan.” Ucap Min Jeong.
“Kapan
aku menghinamu?” tanya Do Ha membela diri. Min Jeong mengingat Do Ha yang
mengatainya bodoh.
“Kau
memang bodoh. Apa Bicara fakta itu menghina?” ucap Do Ha marah
“Apa Hanya
aku yang bodoh? Kau juga bodoh!” ejek Min Jeong. Tuan Lee akhirnya mengajak Do
Ha berbicara diluar ruangan.
Do Ha
memberitahu kalau Min Jeong minta ganti
rugi 500 juta won jadi meminta agar Tuan Lee mengurus ini. Tuan Lee mengeluh
Apa yang Do Ha lakukan padanya. Do Ha merasa
semua karena Tuan lee yang Katanya
aman main di sana.
“Aku tak
sangka kau akan ketagihan dan sering pergi ke sana.” Ucap Tuan Lee kesal
“Aku
selalu bersemangat saat melakukan apa pun. Ini salahmu membawaku ke sana, bukan
salahku.” Kata Do Ha. Tuan Lee hanya bisa menghela nafas panjang.
Min Jeong
akhirnya duduk berhadapan dengan Tuan Lee diruangan. Tuan Lee meminta agar
Tunjukkan padanya semua panggilan dan pesan dengan Do Ha. Min Jeong pun
memberikan ponselnya. Tuan Lee ingin tahu Mana alat perekamnya, Apa ponsel?
“Aku tahu
kau sedang merekam. Siapa yang membantumu? Apa Kau sendirian?” ucap Tuan Lee
“Mana
mungkin. Aku menyebarkan semua pesan dan perlakuan Do-ha padaku. Aku bisa
melaporkanmu ke polisi.” Kata Min Jeong
“Sayang,
kau tak belajar apa-apa dari pesohor yang hancur karena skandal seperti ini?
Kau harus menghentikan ini Atau kau bisa melaporkanku.” Ucap Tuan Lee balik
mengancam
“Aku tak dirugikan.” Ucap Min Jung, Tuan Lee pikir Kenapa tak dirugikan, menurutnya Min Jeong harus masuk penjara.
“Kau…Semua
pembicaraan kita direkam. Kau takkan bosan karena teman-temanmu akan ikut masuk
penjara. Aku sudah melihat semua pesan dan foto kalian..” ucap Tuan Lee
memperlihatkan penanya.
“Benar.
Itu bisa merugikan kami. Namun… dia belum menikah dan tak punya pacar. Apa
masalahnya? Hei... Apa Mencintai wanita penghibur itu kejahatan? Jadi Enyah.”
Kata Tuan Lee. Min Jeong kesal dan melangkah pergi.
Hye Jun
pergi ke dapur melihat ibunya, Nyonya Han bertanya Hye Jun ingin pergi ke mana.
Hye Jun menjawab mau ke perpustakaan. Nyonya Han menyuruh Hye Jun Pulanglah
sebelum makan malam karena Besok pagi harus ke rumah Hae-hyo.
“Kemungkinan
tak bisa bertemu.”ucap Nyonya Han. Hye Jun menatap ibunya lalu duduk didepanya
“Aku
berharap Ibu berhenti kerja di rumah Hae-hyo.” Ucap Hye Jun. Nyonya Han kaget
dan ingin tahu alasanya.
“ Putra
Ibu kaya.” Kata Hye Jun. Nyonya Han pikir
Tak ada hubungannya antara anaknya yang kaya dan ibu bekerja.
“Itu
berhubungan. Salah satu alasanku mencari uang adalah ingin membuat hidup Ibu
nyaman.” Kaat Hye Jun
“Ibu
mengeluh pinggang dan lutut Ibu sakit. Ibu tak pernah mengatakan itu. Tapi Ibu
mengerang saat berdiri. Aku sering lihat Ibu memukul-mukul lutut.” Ucap Hye
Jun. Nyonya Han hanya bisa terdiam.
“Ibu...
Jika Ibu menyayangiku, tolong dengarkan aku kali ini.” Kata Hye Jun memegang
tangan ibunya.
Jeong Ha
menyalakan camera lalu membuat siaran langsung. Ia mengucapan Terima kasih
telah mencintai kanal siaran An Jeong-ha dan membertahu kalau Video ini adalah
video terakhirnya.
“Aku tak
bisa sering mengunggah video dan nilai yang aku junjung telah berubah.” Ucap
Jeong Ha. Dirumah, Hae Hyo menonton siaran live Jeong Ha.
“Aku yang
mengejar kestabilan sudah memutuskan untuk menikmati hidup yang tak stabil. Terima
kasih sudah membuatku berkembang menjadi lebih baik.” Ucap Jeong Ha. Hae Hyo
lalu melihat foto [KUPON RIASAN LENGKAP] diponselnya.
Hae Hyo
datang ke salon. Jeong Ha mengaku tak menyangka Hae Hyo adalah pemilik kupon ini lalu bertanya
syuting apa hari ini. Hae Hyo menjawab Tidak ada. Jeong Ha pun hera Kenapa
pakai kupon ini. Hae Hyo mengaku hanya Sebagai alasan
“Aku
takut kau tak nyaman bertemu denganku.” Kata Hae Hyo. Jeong Ha mengaku Memang
tak nyaman.
“Namun,
aku tetap harus kerja. Aku takkan tolak klien.” Kata Jeong Ha. Hae Hyo senang
karena Ini An Jeong-ha yang dikenalnya.
“Gunakan
kupon ini lain kali. Apa Sudah memutuskan drama berikutnya?” ucap Jeong Ha
“Tidak.
Aku mau pergi wajib militer.” Ucap Hae Hyo. Jeong ha sedikit kaget tapi
berkomentar kalau Hae Hyo memang harus melakukannya.
Saat itu
Hye Jun mengirimkan pesan di grup “Hari ini aku tak kerja.Apa Mau main basket
nanti malam?” Jin U membalas “Main basket saat malam adalah yang terbaik.” Hae
Hyo membalas “Kita bertemu setelah kau selesai bekerja.”
Akhirnya
mereka bermain basket ditaman dan istirahat didepan taman, Jin U bertanya apakah mereka tak sibuk karena
terus memanggilnya. Hae Hyo mengejek Kenapa Jin U datang tiap dipanggil. Jin U
pikir keduanya bintang, tak sama
dengannya.
“Aku
bukan bintang. Bintang itu Hye-jun.” kata Hae Hyo. Jin U melihat Hye Jun hanya
diam saja.
“Dia juga
tahu dirinya seorang bintang. Apa proyekmu selanjutnya?” ucap Jin U. Hye Jun
menjawab Tak tahu.
“Kau suka
kerja. Kenapa tak tahu?” kata Jin U. Hye Jun
pikir Mungkin akan pergi wajib militer.
“Kau
gila. Jangan konyol.” Kata Jin U. Hye
Jun pikir Kenapa konyol. Jin u mengingat Hye Jun Dulu tak mau pergi meski
disuruh.
“Kau akan
Rugi jika pergi sekarang. Kenapa tiba-tiba pergi?” kata Jin U. Hye Ju mengaku Ini
bukan tiba-tiba.
“Aku terus
memikirkan wajib militer.” Kata Hye Jun. Hae Hyo mengaku ia juga seperti itu.
“Kau tak
masalah pergi sekarang, tapi Hye-jun berbeda. Sudah kubilang, harus ditunda
sebisa mungkin. Uang masalah tersendiri, tapi usiamu 30 tahun saat selesai
wajib militer. Maka kau tak bisa memainkan peran pemuda lagi.” Kata Jin U
“Hei. Aku
sungguh penasaran. Berapa pendapatan setahun bintang seperti Hye-jun?” goda Jin
U
“Aku tak
tahu, aku bukan bintang.”kata Hae Hyo. Hye Jun menjawab kalau tak mau beri
tahu.
“Aku tak
akan pinjam uangmu. Katakanlah.” Ucap Jin U. Hye Jun memilih untuk pamit pulang
“Besok acara pengangkatan duta. Harus bangun pagi.” Kata Hye Jun. Hae Hyo pun menyuruh Hye Jun pulang karena mau bicara dengan Jin U.
“Ada apa?”
tanya Jin U bingung. Hae Hyo menyuruh Jin Ua agar ikut denganya saja.
Hye Jun
berjalan ke atap rumah dan menatap pemandangan dan langit yang ada didepanya,
lalu melepaskan topi sambil bergumam
“Aku
mewujudkan mimpiku dan tersisa satu tugas. Makin cepat tugas diselesaikan, hati
makin terasa nyaman.”
Nyonya
Han masuk kamar memberitahu kalau Hye-jun menyuruhnya berhenti kerja dan ingin
tahu apa yang akan dilakukanya. Tuan Sa tak ad pilihan kalau istrinya harus
berhenti. Nyonya Han bingung.
“Dia
melunasi utang kita dan membeli rumah ini agar tak bayar uang sewa lagi. Kau
harus mendengarkannya.” Kata Tuan Sa
“Kau
sungguh realistis. Pasti malu menerima bantuannya mengingat perlakuanmu dulu.”
Ucap Nyonya Han.
“Aku
harus akui saat aku salah.” Ucap Tuan Sa. Saat itu pintu kamarnya diketuk.
Hye Jun
melonggokan kepalanya. Nyonya Han bertanya Kapan anaknya pulang. Hye Jun
menjawab baru saja . Hye Jun meminta agar
adakan rapat keluarga jadi meminta Tolong tetapkan tanggal dan beri tahu
padanya. Nyonya Han ingin tahu Ada yang perlu dibicarakan?
“Aku beri
tahu nanti.” kata Hye Jun lalu melangkah pergi. Tuan Han bingung Ada masalah
apa. Nyonya Han mengaku Tak tahu.
Jin U dan
Hae Hyo minum bersama. Hae Hyo menjelaskan Meski ibunya memperlakukan Jin U
dengan kasar, meminta agar jangan membencinya, Jin U mengaku tak benci karena dia adlah ibunya Hae-na. Hae
Hyo kesal karena dianggap Hae-na lebih utama daripada dirinya.
“Tentu saja.
Kau pikir kau lebih utama?” ucap Jin U. Hae Hyo menegaskan kalau akan tetap
mendukung Jin U, apa pun pilihannya.
“Tentu
saja. Kau tak perlu bilang soal itu. Kau seperti mau pergi jauh saja.” Kata Jin
U
“Sejauh
ini aku berusaha untuk berbicara sebaik mungkin. Tadi kau sedikit menyebalkan.
Hye-jun wajib militer nanti, tapi aku sekarang pun tak apa? Jadi, Apa aku bisa
pergi sekarang karena tak terkenal?” kata Hae Hyo marah
“Ini baru
Hae-hyo... Ya ampun, Hae-hyo. Kau kesal? Ini salahku. Ayo minum miras.” Kata
Jin U tersenyum
“Jangan
bicara seperti itu lagi.” Kata Hae Hyo memperingati. Jin U mengejek kalauakan
bicara seperti itu lagi lalu keduanya minum.
Hae Hyo
pulang ke rumah mengambil air minum. Ibunya sedang ada didapur bertanya apakah
Hae Hyo minum miras. Hae Hyo membenarkan. Nyonya Kim ingin tahu Bertemu siapa.
Hae Hyomenjawab Teman-teman. Hye-jun dan Jin-u.
“Teman-temanmu?
Astaga. Kau sungguh luar biasa. Ibu tak bisa mengerti. Apa Kau tak kesal
melihat Hye-jun?” sindir Nyonya Kim kesal
“Kesal dan
marah. "Aku sudah berusaha keras, tapi kenapa karierku seperti ini? Apa kekuranganku
dibandingkan dia?" Setelah dipikir-pikir, tak ada. Dulu jika aku pergi
bersama Hye-jun, perhatian akan berpusat padaku.” Ucap Hae Hyo
“Namun, sekarang tak begitu. Menurut Ibu, bagaimana perasaanku? Tapi Ibu, aku menyukai diriku. Setidaknya aku bukan pecundang. Aku berharap Hye-jun sukses. Aku sungguh bahagia atas kesuksesannya.” Ungkap Hae Hyo
“Aku tak
merasa inferior dibandingkan Hye-jun. Aku masih memiliki harapan untuk sukses. Ibu
membesarkan putra yang baik. Ibu tak gagal.” Kata Hae Hyo. Nyonya Kim hanya
bisa diam saja.
Nyonya
Kim masuk kamar dengan wajah sedih lalu duduk disofa dan terihat bahagia. Tuan
Won heran Tadi terlihat mendung tapi sekarang terlihat cerah. Nyonya Kim merasa
kalau membesarkan putranya dengan sangat baik, menurutnya Hae-hyo memiliki
kepribadian yang baik.
“ApaKau
sedang menghibur diri karena dia tak sukses?” ejek Tuan Won.
“Setelah
kontrak Hae-hyo dengan agensi berakhir, aku harus mengambil alih
sepenuhnya.”kata Nyonya Kim
“Suruh
dia belajar lagi.Setidaknya dia harus lulus S2 agar bisa menjadi penerusku.”
Ucap Tuan Won.
“Yeong-Won-Hae
Entertainment.Bagaimana? Itu kombinasi antara namaku dan nama anak-anak. Hae-na
menjadi kuasa hukum agensi.” Kata Nyonya Kim penuh semangat.
“Kau
sungguh… tak tahu cara menyerah. Astaga.” Ucap Tuan Won. Nyonya Kim pikir
Bagaimana bisa menyerah atas hidup anak-anak.
Hae Hyo
masuk kamar melihat adiknya ada didalam lalu bertanya sedang apa di kamarnya.
Hae Na memberitahu kalau Di kamarnya tak ada televisi dan tak mau turun ke
bawah. Hae Hyo memberitahu kalau sudah baru bertemu Jin-u. Hae Na langsung
mematikan TV sejenak.
“Aku
netral.” Ucap Hae Hyo. Hae Na cemberut kalau itu artinya Hae Hyo memihak Ibu
jika netral.
“Aku tahu
kau sangat terpengaruh oleh Ibu dan tak bisa melawan.” Ucap Hae Hae Na
“Apa Kau
tidak?” ejek Hae Hyo. Hae Na mengaku tidak tapi
Lebih parah dan mengaku mau ke mal dengan Ibu.
“Aku
ingin keseharianku kembali.” ucap Haea sedih. Hae Hyo menegaskan kalau akan
mendukung adiknya apa pun pilihannya.
“Kau mengatakan itu ke Jin-u juga, 'kan?” kata Hae Na. Hae Hyo membenarkan kalau Pilihan ada di tangan mereka berdua.
“Tugasku
mendukung kalian.”kata Hae Hyo sebagai kakak tak ingin ikut campur hanya
mendukungnya.
Bersambung
ke part 2
Cek My Wattpad... First Love
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar