PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Hye Jun
dan Jeong Ha berlari dan menari-nari dibawah hujan, mereka tak peduli baju
basah kuyup. Keduanya terlihat sangat bahagia. Hye Jung bertanya “Kenapa kau
membenci hujan?” Jeong Ha menjawab “ Itu Membuatku merasa sendirian.”
Flash Back
Jeong Ha
keluar dari tempat les dan hujan turun sangat deras. Beberapa ibu datang
menjemput anak mereka membawa payung lalu pulang bersama. Tapi Jeong Ha pulang
sendiri dengan menutupi kepalanya dengan tasnya, tak ada yang menjemputnya.
“Bagi anak
kecil, payung saat hujan adalah lambang perlindungan orang dewasa. Ketika sudah
dewasa, aku tak mengharapkan payung dari orang lain.”
“Kata Ayah, pada hari itu…dia
memandangku sampai aku menghilang. Seharusnya dia mengejarku, bukan hanya
memandangku pergi. Kau harus jelas pada anak agar mereka paham.”
Jeong Ha
mengingat saat terakhir kali bersama ayahnya, lalu sang ibu menariknya pergi
lalu bisa melihat ayahnya yang menatapnya sampai jauh tanpa mau mengejarnya.
Ia pun
mengantar Hye Jun pulang tanpa menatapnya sampai pergi. Ia membalikan badanya
dan berjalan pulang sambil bergumam.
“Aku ingin memandang sampai dia menghilang. Apa dia akan berbalik dan melihatku lagi? Saat dia berbalik, apa dia kecewa karena aku tak ada? Perasaanku tergerak karena hal kecil seperti ini. Aku tahu ini adalah bagian dari cinta. Sampai saat itu, aku tak menerima perasaan seperti ini. Saat berbicara cinta, aku hanya anak sembilan tahun.”
Keduanya
akhirnya bergegas masuk ke dalam mobil. Jeong Ha pikir mobilnya masih baru. Hye
Jun pikir tak masalah karena sangat dingin. Jeong Ha pun akhirnya duduk didalam
mobil dengan wajah bahagia. Hye Jun memberikan selimut pada Jeong Ha.
“Baik.
Tombol pemanas ada di… Astaga. Di mana tombol pemanas? Apa ini?” ucap Hye Jun
bingung tapi salah menekan tombol. Jeong Ha hanya bisa tertawa melihatnya. Hye
Jun akhirnya bisa menemukan cara menyalakan pemanas.
“ Apa yang
akan terjadi pada kami. Aku mendambakan hubungan yang tak pasti dan tak bisa
diprediksi ini. Hari itu… kami membalik halaman di masa muda kami.”
Jeong
menguploud foto pada account SNS dengan foto buku Rain dengan hastag #HUJAN
#TANPA PAYUNG #JANGAN FLU #BERPIKIR #MASA MUDA #HUBUNGAN TAK PASTI
Mobil Hye
Jun di parkir didalam rumah, mobil ayahnya ada di depan rumah. Hye Jun
pagi-pagi sudah berlari keliling rumah lalu menelp Nyonya Lee bertanya apa Sudah hubungi sutradara “Kembalinya Raja”
Nyonya Lee yang sedang berbaring mengeluh kalau tak suka drama itu.
"Jika
pandangan kita berbeda, kita ikuti keputusanku." Itu ketentuanku.” Kata
Hye Jun
“Ayolah!
Kau harus main melodrama selanjutnya.” Rengek Nyonya Lee. Hye Jun tak ingin
memperpanjang, bertanya Apa jadwal hari ini?
“Aku
reservasi salon pukul 11.00, kau akan diwawancara Out News pukul 14.00, syuting
iklan pukul 17.00.” ucap Nyonya Lee
“Min-jae.
Apa aku bisa menandatangani kontrak eksklusif dengan Jeong-ha? Apa aku belum
cukup terkenal?” tanya Hye Jun
“Lebih
dari cukup jika main drama Kucinta Kau, Maaf.” Kata Nyonya Lee. Hye Jun
mengeluh Nyonya Lee yang Gigih sekali.
“Apa Mau
dijemput di rumah?” tanya Nyonya Lee. Hye Jun pikir akan menyetir jadi akan
bertemu di salon lalu menutup telpnya karena melihat kakeknya di taman.
Hye Jun
mendekati kakeknya, Kakek Sa baru sadar melihat Hye Jun yang datang. Hye Jun
mengau bertanya-tanya kakeknya itu pergi ke mana. Kake Sa mengaku berolahraga
karena akan berusaha keras dan naik ke atas panggung.
“Jangan
memaksakan diri. Bagaimana jika pingsan lagi?” ucap Hye Jun khawatir.
“Tak apa-apa.
Aku sudah tahu triknya. Seharusnya kau lebih berhasil dan membuat ayahmu sadar,
tapi dia tak tahu industri ini sama sekali.” ucap kakek Sa kesal.
Tuan Sa
keluar dari rumah dan melihat mobil anaknya, lalu mengeluh Hye Jun menghasilkan
uang dan langsung beli mobil. Saat itu Nyonya Lee datang dan langsung mengangumi
mobil Hye Jun yang bagus. Tuan Sa hera Nyonya Lee yang sudah datang pagi-pagi.
“Rupanya
ini mobil baru Hye-jun... Keren sekali... Astaga.” Ucap Nyonya Lee terkesima.
Akhirnya mereka pun minum teh bersama.
“Kau
datang pagi-pagi sekali. Kupikir ada sesuatu” keluh Nyonya Han. Nyonya Lee
mengaku Tentu saja ada.
“Aku
minta tanda tangan Hye-jun, tapi kau tak menghiraukanku. Makanya aku datang.”
Ucap Nyonya Lee. Nyonya Nam tak percaya apa sepenting itu
“Aku
serius. Ini menyangkut nama baikku di depan anggota klub tari Bali.” Ucap
Nyonya Lee sudah membawakan kertas.
“Jangan
begitu di depan Hye-jun. Dia bisa salah paham.” Sindir Tuan Sa
“ Aku
sungguh mencemaskanmu. Perlakukan dia dengan baik. Jangan sampai menyesal.”
Kata Nyonya Lee
“Kau tak
perlu cemas. Aku tak akan menyesal.” Tegas Tuan Sa. Saat itu kakek masuk
bertanya Apa ada yang datang.
Nyonya
Lee langsung berteriak memanggil Hye Jun. Keduanya yang baru datang sampai
terlonjak kaget. Nyonya Lee pun dengan
sopan menyapa kakek Sa lalu meminta Hye Jun agar ikut denganya. Hye Jun menatap
bingung.
“Tempat
ini tak cukup untuk jumpa penggemar.” Kata Nyonya Lee. Hye Jun bingung bertanya
pada ibunya. Nyonya Han hanya menyuruh anaknya agar ikut saja.
“Sadarlah
dan hidup dengan benar.” Sindir Tuan Sa. Kakek Sa membela kalau Hye Jun sudah hidup
dengan benar.
“Kaulah
yang harus sadar.” Kata kakek Sa. Tuan Sa mengeluh bertanya apa Perkataan itu
untuknya.
“Ya... Apa
ayah harus selalu diomeli olehmu? Apa Kau tak tahu kini Hye-jun seorang
bintang? Ayah adalah kakek seorang bintang.” ucap Kakek Sa bangga. Tuan Sa
hanya bisa menghela nafas.
Di dalam
kamar, Tuan Sa menonton adegan Hye Jun yang mengatakan “Mau berpacaran
denganku?” dengan penuh kharisma dengan wajah tersenyum. Nyonya Han masuk lalu
mengejek Suaminya yang bilang itu kekanak-kanakan, tapi malah menontonnya
terus.
“Aku tak
ingin menontonnya.” Ucap Tuan Sa. Nyonya Han pun ingin tahu alasanya menonton.
“Ini
Terbuka sendiri. Aku tak bermaksud menonton.” Ucap Tuan Han. Nyonya Lee hanya
bisa tersenyum.
Jeong Ha
sedang mencari gedung dan melihat harganya, DEPOSIT: 275 JUTA WON, 273 JUTA WON.
Lalu melihat ayahnya menelp. Tuan An
sedang sibuk didapur bertanya apa ayah telepon terlalu pagi dan emngauk sengaja menghindari jam anaknya naik bus.
Jeong ha mengaku ini Pilihan tepat.
“Aku
belakangan bangun pagi, banyak yang harus dilakukan.” Akui Jeong Ha.
“Sekarang
kau sedang apa?” tanya Tuan An. Jeong ha mengaku mau jual rumah Jadi, sedang
melihat harga pasar Dan mencari toko.
“Kenapa
dijual? Kau tak bayar banyak jika dikurangi kredit bank. Lalu, kenapa mencari
toko?” tanya Tuan An.
“Ayah.. Masa pubertasku datang kembali belakangan
ini. Aku sedang menimbang cara hidupku sudah benar atau belum.” Kata Jeong Ha
“Hei, kau
sudah melakukannya beberapa waktu lalu. Makanya kau berhenti kerja.” Ucap Tuan
An
“Tidak
begitu. Itu adalah rencana yang sudah aku buat selama sepuluh tahun.” Kata
Jeong Ha
“Astaga.
Kita harus bicarakan ini secara langsung. Meski begitu, terima kasih.” Ucap
Tuan Ah. Jeong ha bertanya Untuk apa
“Sudah
melibatkan ayah dalam masa pubertasmu. Ayah suka terlibat dalam hal seperti
itu.” Kata Tuan Ah.
“Ayah,
berhentilah merasa bersalah padaku.” Keluh Jeong Ha. Tuan Ah mengaku Bukan rasa
bersalah, tapi cinta dan akan mengunjunginya.
Jeong Ha
beranjak dari tempat duduknya dan melihat Hae Hyo mengirimkan pesan. Ia melihat
foto Hae Hyo dengan pesan “Aku sedang syuting. Besok ada konferensi pers film.
Aku akan pakai baju ini.” Ia tak membalas hanya masuk ke dalam kamarnya.
Sepanduk
di pasang didepan lokasi syuting [TERIMA KASIH PARA STAF DAN AKTOR DARI WON
HAE-HYO] Food Truk yang menyediakan kpi serta makanan yang sudah disiapkan chef
dengan banyak jenis makanan. Manager Hae Hyo pun sibuk mengambil gambar.
“Dia
sungguh merepotkan. Kenapa? Kenapa dia menyuruhku datang ke lokasi syuting?
Karena dia kehilangan iklan, aku menahan diri.” Keluh Tuan Lee berjalan dengan
Jang Gu.
“Kau
belum beri tahu dia?” tanya Jang Gu. Tuan Lee menganguk kalau Ia sedang dalam
pembicaraan untuk iklan lain.
“Jika berhasil,
aku akan membuat seolah kita menolak perpanjangan.” Kata Tuan Lee
“Studio akan
mengadakan konferensi pers. Mereka minta kita sesuaikan jadwal. Sepertinya
harus ikuti jadwal Sa Hye-jun yang padat.” Kata Jang Gu
“Kenapa
dia ke konferensi pers? Peran dia tak penting.” Keluh Tuan Lee. Jang Gu
memberitahu kalau Belakangan ini dia sangat populer.
“Sepertinya
para investor mendesaknya.” Jelas Jang Gu. Tuan Lee menegaskan kalau Jangan
mengubah jadwal Do-ha. Jang Gu pun menganguk mengerti.
“Dari
siapa ini semua? Kenapa berlebihan sekali?” tanya Tuan Lee dengan nada kesal.
Jang Gu memberitahu kalau Hae-hyo yang traktir.
“Jang-gun!
Tak mungkin Hae-hyo yang traktir. Apa Kau tak dengar bahwa Hae-hyo memiliki orang
tua yang dapat diandalkan?” ucap Tuan Lee
“Ya. Aku belum pernah dengar, tapi pernah
melihatnya. Aku lihat saat bertemu denganmu.” Kata Jang Gun.
Flash Back
“Aku berpikir
bertemu di tempat lain. Namun, Do-ha memutuskan untuk main drama
Tangkaplah. Hae-hyo sudah dapat naskah
juga, 'kan?” ucap Tuan Lee bangga bertemu dengan Nyonya Lee
“Kau
ingin memperlihatkan kesuksesanmu?” gumam Nyonya Lee dan mengaku sudah membaca.
“Kudengar
penulis ternama juga ikut dan penulis baru jadi penulis sampingan.Aku berniat
jadikan Hae-hyo pemeran pendukung. Bagaimana?” kata Tuan Lee
“Apa itu
memungkinkan?” ucap Nyonya Kim. Tuan Lee menganguk dan mengaku ada syaratnya.
“Kau
harus minta maaf padaku. Mengenai penghinaan yang kau katakan padaku
sebelumnya.” Ucap Tuan Lee
“Aku tak
ingat. Apa yang aku katakan?” kata Nyonya Lee tak mau direndahkan.
“Baik.
Aku anggap kau menolak. Ini adalah kesempatan baik bagi Hae-hyo. Dia pemeran
pendukung bintang ternama, Park Do-ha. Setelah film ini, dia bisa langsung
menjadi pemeran utama.” Ucap Tuan Lee menyakinkan.
“Aku tak
bisa meminta maaf lebih dulu. Aku akan melakukannya setelah Hae-hyo dapat
perannya.” Ucap Nyonya Kim.
Nyonya
Kim melihat berita anaknya yang akan menjadi pemeran pendukung lalu bergumam
“Semuanya berjalan baik.” Jin Ju yang memberikan make up berkomentar Nyonya Lee
terlihat bersinar hari ini dan bertanya Apa karena drama Hae-hyo sukses
“Baru dua
episode yang tayang. Terlalu dini untuk senang.” Ucap Nyonya Lee merendah.
“Namun,
rating 13 persen untuk episode pertama termasuk tinggi. Rating episode kedua naik
1,3 persen. Park Do-ha tak menonjol karena Hae-hyo.” Kata Jin Ju memuji
“Ini
kelebihan dari langganan. Aku tahu kau tak membual.” Ucap Nyonya Kim
“Rupanya
kau tahu aku tak bisa membual. Dia pemeran utama, 'kan?” kata Jin Ju. Nyonya
Kim membenarkan kalau anaknya sebagai pemeran pendukung yang penting.
Do Ha
memegang minuman dengan tulisan “WON HAE-HYO MENGINGINKANMU” lalu berkomentar
Baru kali ini ditraktir kopi oleh ibu koleganya. Hae Hyo yang sedang istriharat
memberitahu kalau Ibunya memang begitu dan tak mendengarkannya.
“Kau tahu
kenapa aku merekomendasimu ke Sutradara?” ucap Do Ha. Hae Hyo ingin tahu karena
penasaran.
“Aku
ingin lebih akrab.” Akui Do Ha. Hae Hyo pun binggung ingin tahu alasanya.
“Kau
sendok emas. Ramah dan berkelas. Aku suka.” Ucap Do Ha bangga. Hae Hyo mengeluh Kenapa harus pakai istilah
sendok emas dan sendok kotor
“Itu tren
di masa kini. Kenapa tidak? Apa Kau tahu perasaan itu? Mencemaskan uang saat
kecil, takut ayahmu tak pulang ke rumah, dan takut ibumu akan menangis. Kau Tak
perlu melihatku seperti itu. Masa kini lebih penting. Aku bintang.” ucap Do Ha
bangga
“Namun,
tak punya teman.” Ejek Hae Hyo. Do Ha sempat terdiam lalu mengaku tak suka
Hye-jun karena senasib.
“Dia
sangat gigih dan berambisi.” Ucap Da Ha sinis. Hae Hyo pikir Do itu itu sudah
sesat pikiranya.
“Sulit
untuk termotivasi dalam kesusahan. Dia hebat karena tetap termotivasi. Kau pun
begitu. Karena itu, kau jadi bintang.” ejek Hae Hyo. Do Ha mengeluh kalau Hae
Hyo itu menganggap Serius sekali.
“Hye-jun
temanku. Jangan berbicara buruk mengenainya.” Kata Hae Hyo memperingati. Do Ha
pun hanya bisa terdiam.
Hye Jun
menelp Nyonya Lee bertanya sudah di mana karena di depan salon. Ia meminta agar
Nyonya Lee Saat menawarkan Jeong-ha kontrak eksklusif, jangan membahas tentanya
tapi Buatlah seolah ini keputusan Nyonya
Lee sendiri.
“Ini
tidak mendesak. Tapi Aku ingin harganya pantas.” Ucap Hye Jun yang bersiap-siap turun dari mobil.
Sementara Di dalam salon, Jeong Ha sibuk menelp juga.
“Aku hanya
bisa memperlihatkan rumah di hari liburku... Oke..Baik.” ucap Jeong Ha lalu
menutup telp.
***
So Bin
yang mendengar bertanya apakah Jeong Ha akan menjual rumahnya. Jeong ha
membenarkan kalau akan menjual rumahnya. So Bin haran padahal Jeong Ha bilang rumah itu segalanya baginya. Jeong Ha
mengaku berubah pikiran.
“Butuh
uang untuk berhenti kerja dan membuka salon.” Ucap Jeong Ha. So Bin kaget Jeong
Ha yang mau berhenti kerja
“Bukankah
itu terlalu impulsif? Kenapa kau merusak hidupmu karena Bu Jin-ju?” ucap So Bin
“Aku tak
merusak hidupku, juga tak impulsif. Ini sudah kupikirkan sejak lama dan baru
diputuskan sekarang. Aku sulit membuat keputusan. Tapi aku terus maju jika
sudah diputuskan.” Ucap Jeong ha.
“Apa
Hye-jun tahu?” tanya So Bin. Jeong Ha mengaku
ingin hubungan mereka itu baik.
“Aturan
utama berhubungan baik, tak berbagi bebanku dengan orang lain. Tolong
rahasiakan sampai aku bicara dengan Direktur. Aku akan beri tahu setelah
menyelesaikan satu masalah.” Ucap Jeong
Ha. Su Bin menganguk dengan wajah khawatir.
Nyonya
Kim kembali melihat beraita dalam tabnya “SA HYE-JUN, WON HAE-HYO MODEL JADI
AKTOR KEMBALI KUASAI TV” Ia lalu mengeluh Kenapa anaknya disatukan dengan
Hye-jun, menurutnya Level mereka berbeda. Ia pun harus protes.
“Apa Kau
akan menemui wartawan?” tanya Jin Ju. Nyonya Lee membenarkan. Saat itu Jeong Ha datang menyapa Nyonya Kim
“Sudah
lama tak melihatmu. Apa Kau menghindariku?” komentar Nyonya Kim.
“Tidak.
Jadwalku bergantung pada ada tidaknya reservasi.” Kata Jeong Ha. Saat itu Hye
Jun datang memberitahu kalau sudah keramas.
Nyonya
Kim langsung bersikap seolah senang bertemu dengan Hye Jun dan langsung
menyapanya. Hye Jun pun membalas dengan senyuman bahagia.
“Katanya
kau menjadi pusat perhatian, mengalahkan pemeran pria utama?” ucap Nyonya Kim.
Hye Jun mengaku tidak seperti itu.
“Aku
menelepon Hae-hyo setelah episode kemarin. Katanya dia ada syuting hari ini.”
Ucap Hye Jun
“Ya.
Kalian pasti tak bisa sering bertemu karena sibuk.” Kata Nyonya Kim bangga
“Kami
akan bertemu besok. Ada konferensi pers film.” Ucap Hye Hyo. Nyonya Kim
bergumam “Apa kini mereka sungguh selevel? Tidak, masih belum.”
“Rupanya
kau datang juga.Bukankah peranmu tak begitu besar?” kata Nyonya Kim. Hye Jun
kaget bertanya Bagaimana Nyonya Kim bisa tahu
“Aku baca
semua naskah yang masuk ke Hae-hyo.” Kata Nyonya Kim. Hye Jun memuji Nyonya Kim
yang Hebat sekali.
“Kau yang
membanggakan. Kau bisa sejauh ini tanpa bantuan keluargamu.” Kata Nyonya Kim
“Aku
datang hanya sebagai pelengkap Acara itu untuk Hae-hyo dan Do-ha, aku hanya
meramaikan.” Ucap Hye Jun merendah.
“Kau
bahkan rendah hati. Tak baik jika terlalu berlebihan. Silakan dirias. Mainlah
ke rumah bersama Jin-u. Aku akan pesan makanan enak.” Kata Nyonya Kim. Hye Jun
pun menganguk mengerti dan Nyonya Kim pun pergi.
“Kenapa
tak beri tahu Hye-jun dirias di sini?” ucap Nyonya Lee sinis berjalan dengan
Jin Ju
“Aku tak
besar mulut. Aku jarang bahas pelanggan.” Kata Jin Ju. Nyonya Lee ingin tahu
Hye-jun dirias siapa. Jin Ju menjawab An Jeong-ha.
“Rupanya
Hae-hyo dan Hye-jun dirias orang yang sama.” Ucap Nyonya Lee sinis dan melihat
Hye Jun dan Jeong Ha dalam satu ruangan.
“Kau tak
perlu cemas. Sepertinya An Jeong-ha akan bertanggung jawab atas Sa Hye-jun.”
kata Jin Ju menyakinkan.
Jeong Ha
mulai memakaikan pelembab diwajah Hye Jun dengan sopan memuji kalau Kulitnya sangat bersinar, Hye Jun mengodanya
kalau tangan Jeong Ha membuatnya Geli. Jeong Ha mengeluh kalau selalu melakukan
ini dan menyuruhnya tidur saja.
“Aku
sensitif. Tak bisa tidur. Kau tahu aku ada syuting iklan nanti?”ucap Hye Jun.
Jeong Ha kaget mengatakan Tak ada reservasi.
“Mungkin
Min-jae belum melakukannya.” Kata Hye Jun. Jeong Ha mengaku harus membatalkan
janjinya karena Tadinya akan bertemu manajer jaringan.
“Maafkan
aku.” Kata Hye Jun. Jeong Ha merasa Tak perlu minta maaf karena Itu bukan hal
yang harus dipikirkan.
Di meja
recepitionist, Nyonya Lee meminta agarreservasi dengan An Jeong-ha untuk besok
pukul 08.00. Si pegawai memberitahu kalau Sudah ada reservasi untuk jam itu dan
menawarkaan jika pukul 09.00. Nyonya Lee pikir Tidak bisa.
“Apa tak
bisa ditukar?” ucap Nyonya Lee. Direktur yang mendengarnya langsung menyarankan
agar dirias oleh Park Jin-ju karena Hanya satu hari saja.
“Aku tak
mau menggantinya karena masalah jadwal.” Ucap Nyonya Lee. Direktur mengaku Sulit untuk membatalkan reservasi
Won Hae-hyo di jam itu.
Saat itu
Nyonya Kim baru saja selesai dari salon, Direktur langsung menghampirinya
memuji kalau cantik sekali dan mereka semua
mengantarnya sampai masuk lift. Nyonya Lee melihat seorang wanita di
perlakukan seperti ratu pun bertanya itu siapa.
Nyonya
Lee berjalan di sebuah lorong restoran dengan pelayan yang menuntunnya.
“Orang tua
selalu menguasai anaknya. Orang tuaku juga begitu. Aku juga akan menguasai
anakku.”
Flash
Back
“Aku tak
bisa dapatkan hari lahir yang tepat karena ibu mertuaku. Bagaimana jalur kariernya?”
tanya Nyonya Kim pada peramal.
“Kreativitas
menguasai dunia modern. Dia lebih bersinar menjadi pesohor daripada pegawai
negeri.” Kata si pria.
Nyonya
Kim pun bertemu dengan dua wartawan di ruangan khusus.
Hae Na
duduk dengan wajah sendu dan tatapan kosong. Ji A memberitahu kalau Di antara
topik sidang percobaan Hae Na, suka Orientasi Mahasiswa Baru yang Mematikan.
Hae Na mengaku juga paling suka itu tanpa banyak bicara.
“Ada
kasus preseden juga. Tapi Ada apa denganmu? Ini tugasmu. Aku sedang membantumu.
Kenapa sikapmu begini?” ucap Ji A kesal melihat Hae Na hanya diam saja.
“Ji-a,
hari itu aku membuat kesalahan.” Akui Hae Na.
Flash Back
Hae Na
mengikuti Jin U setelah minum dengan kakaknya. Jin U mengeluh Hae Na yang tak
pulang. Hae Na balik bertanya kenapa Jin U sendiri tak pulang. Jin U menjawab
akan minum miras lagi jadi menyuruh Hae Na cepat pulang. Hae Na pun meminta
agar bisa mengantarnya.
“Apa kau Tak
bisa sendiri?” keluh Jin U. Hae Na tetap meminta agar bisa mengantarnya pulang.
“Tak
mau... Kau bisa Telepon ke rumah atau Hae-hyo. Dia pasti sedang mengantar
Ji-a.” Kata Jin U pikir Hae Hyo bisa meminta agar bisa menjemputnya.
“Aku Tak
mau. Kenapa harus begitu?” ucap Hae Na marah. Jin U menegaskan kalau Hae Na sudah
menghinanya.
“Apa
salahku?” ucap Hae Na. Jin U balas bertanya “Apa salahku padamu?”
“Aku
sangat menyayangimu, selalu memikirkanmu, dan mengalah padamu. Apa itu
salah?”ucap Jin U
“Kau
mabuk, ternyata tidak.” Ucap Hae Na. Jin Ju menyindir “Hei, kau pikir aku
menyukaimu sepenuhnya?”
“Kau
sungguh mabuk. Jangan katakan hal yang akan kau sesali.” Ucap Hae Na. Jin Ju
mengaku tak akan sambil mengumpat.Hae Na marah karena Jin U mulai mengumpat.
“Si
Hae-na. Si Jin-u. Si! Apa yang salah? Hei... Sadarlah. Apa Kau pikir aku masih
menyukaimu? Apa Kau pikir aku akan melemah jika kau begitu?” ucap Jin U melihat
Hae Na mulai menangis.
“Apa Kau
sungguh tak suka aku lagi?” kata Hae Na. Jin U menegaskan kalau sangat tak
suka.
Hae Na
tak bisa menahan air matanya, Jin U tak tega akhirnya membuka lebar-lebar
tangannya dan Hae Na pun berlari memeluk Jin Ju melepaskan semua harga dirinya.
Keduanya berpelukan dan akhirnya pindah ke kamar hotel.
Mereka
pun menghabiskan semalam di hotel. Jin U mencium kening Hae Na dan mereka pu
tidur dengan saling berpelukan.
“Kau
sungguh buat kesalahan. Cukup sampai sana. Jangan sampai stres karena trauma.
Aku muak dengan kisah yang sudah tahu akhirnya. Aku tak mau lagi berpacaran
jika sudah tahu akan berakhir.” Ucap Hae Na berjalan keluar dari kantin.
“Pada
akhirnya, kalian akan putus. Kau tak bisa menangani Jin-u. Sekalipun bisa,
orang tuamu tak akan setuju. Seperti aku dan Hye-jun.” ucap Ji A
“Tak
kusangka kau pengecut. Aku bisa mengalahkan Ibu. Aku hanya pura-pura kalah
sekarang.” Ucap Hae Na.
“Pikiran
dan praktik berbeda. Aku percaya perkataan "orang tua tak bisa mengalahkan
anaknya". Itu untuk orang yang tak berkecukupan. Orang berkecukupan
seperti kita berbeda.” Jelas Ji A
“Saat
keadaan ekstrem datang, kau akan tahu bagaimana ibumu mengendalikan hidupmu.”
Ucap Ji A yang membuatnya putus dengan Hye Jun karena status sosial mereka yang
berbeda.
Hye Jun
baru saja keluar dari salon, Nyonya Lee hanya bisa melonggo melihat artisnya
lalu berkomentar “Kenapa kau tampan sekali?” karena selalu terkejut melihatnya
dan Kepala Hye Jun itu kecil sekali. Hye
Ju mengeluh agar Nynya Lee bisa berhenti berkomentar.
“Apa Kau
tak ada keluhan? "Kapan akan beli mobil van?" "Apa aku harus
terus menyetir?" Kepribadianmu juga sangat baik.” Ucap Nyonya Lee
mnyindir.
“Kau
sangat keras kepala.”ucap Hye Jun. Nyonya Lee membalas kalau Hye Jun juga.
“Kau akan
temui sutradara Kembalinya Raja. Jeong-ha tak dibutuhkan untuk iklan. Kau Harus
ditata oleh penata pilihan perusahaan iklan.” Ucap Nyonya Lee
“Apa
boleh makan bersama?” tanya Hye Jun. Akhirnya mereka makan bersama.
Jeong Ha
makan dengan lahap lalu memuji Jjajangmyeon enak sekali dan Sayang sekali Hye
Jun tak bisa ikut makan. Hye Jun hanya bisa tersenyum karena sedang diet.
Nyonya Lee menegaskan kalau Jjamppong jauh lebih baik.
“Tidak,
jjajangmyeon lebih baik.” Kata Hye Jun. Nyonya Lee mengeluh artisnya sungguh
tak loyal.
“Kita
adalah jjamppong” kata Nyonya Lee. Hye Jun menegaskan Itu perusahaan Nyonya
Lee, bukan miliknya jadi tetap pada pilihanya.
Jeong Ha
makan tanpa sadar mulutnya belepotan. Hye Jun pun membantu membersihkan dengan
tissue. Nyonya Lee yang ada didepanya pun berteriak kesal.
“Ya
ampun... Kalian membuat jomblo menderita!” teriak Nyonya Lee. Hye Jun pikir tak
ada yang salah dengan mereka.
“Jeong-ha...
Bagaimana jika kau bertanggung jawab atas riasan Hye-jun? Ini ideku, bukan
Hye-jun.” ucap Nyonya Lee mulai pembicaran.
“Aku tak bisa memutuskan ini sendiri. Dan aku bertanggung jawab atas riasan Hae-hyo. Aku juga harus minta izinnya.” Ucap Jeong Ha. Hye Jun terdiam saat Jeong Ha menjawabnya.
“Keadaannya
sedikit rumit. Aku harus pergi sekarang.” Ucap Jeong Ha. Nyonya Lee pikir Jeong
Ha akan menjadi YouTuber terkenal
“Aku
belum memutuskan untuk mengganti pekerjaan.” Kata Hye Jun. Jeong Ha pun memberikan semangat dan meminta agar memberi
tahu hasilnya.
Nyonya
Lee bertanya apakah Jeong Ha akan berhenti kerja. Hye Jun mengaku tak
tahu. Nyonya Lee pikir Hye Jun itu harus
tahu. Hye Jun yakin kalau Jeong-ha akan memberitahunya jika memang ia harus
tahu.
“Dia Tak
seperti orang lain yang menghilang saat terpojok.” Sindir Hye Jun pada Nyonya
Lee.
“Hei... Sampai
kapan kau akan mengolok-olokku?” keluh Nyonya Lee. Hye Jun menjawab “Sampai kau
menikah.”
“Hei!
Artinya kau akan mengolok-olokku selamanya! Kau sekarang…” ucap Nyonya Lee
disela oleh Hye Jun.
“Apa Kau
tak akan menikah selamanya?” tanya Hye Jun. Nyonya Lee hanya bisa mengumpat
kesal.
***
Bersambung ke part 2
Cek My Wattpad... First Love
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar