PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Nyonya
Bok sibuk menyiapka menu makanan. Tuan Choi duduk di restoran memberitahu agar mereka bisa meluangkan waktu
untuk makan malam karena Direktur mengundang
makan malam. Jae Hwan bertanya Apa yang akan dia belikan untuk mereka.
“Kita
diundang ke rumahnya.” Ucap Tuan Choi. Sae Rom mengeluh Itu akan sangat tak
nyaman.
“Kenapa
kau berpikir seperti itu? Dia biasanya hanya mengundang kenalan dekatnya. Tapi
kali ini, dia mengundang kita. Kau tahu apa artinya ini, 'kan? Kau tahu, 'kan?
Pokoknya... Lupakan. Ayo kita makan sup ayam saja.” Kata Tuan Choi melihat
Nyonya Bok datang membawakan makanan.
“Apa ini?
Sepertinya ada kesalahan. Kami hanya pesan sup ayam.”ucap Tuan Choi bingung.
“Silakan
dinikmati. Ini gratis.” Kata Nyonya Bok. Tuan Choi bingung ingin tahu
tiba-tiba memberi mereka makanan gratis
“Aku
diberitahu bahwa ada tamu istimewa di sini.” Kata Nyonya Bok. Ji A melirik Yeon
yang duduk tak jauh danya.
“Aku
memang membawa 80 persen dari semua karyawan di kantor penyiaran, bukan? Aku
mungkin pelanggan VIP, tapi ini keterlaluan. Kau bisa bangkrut.” Ucap Tuan Choi
mengedipkan matanya
“Kau
kekurangan magnesium? Kenapa kau terus mengernyitkan mata?”ejek Sae Rom
“Bukankah
dia berbicara dengan fasih?”puji Tuan Choi lalu mengajaknya makan.
“Kau bisa
menerima perlakuan khusus semacam ini karena aku bosmu. Dasar berandal.”ejek
Tuan Choi. Ji A terus mengarah pada Yeon yang duduk tak jauh darinya.
“Apa yang
terus kau lihat?” kata Sae Rom. Ji A bingung mengaku Bukan apa-apa. Jae Hwan
bisa melihat kalau Yeon itu adalaha pria yang datang sebelumnya dicafe.
“Kemarilah.
Bergabunglah dengan kami.”ucap Sae Rom.
Yeon bingung kalau diajak duduk bersama. Ji A merasa tak enak hati.
Akhirnya
Yeon bergabung dengan teman Ji A, Sae Rom pikir Seoul sangat kecil karena
mereka semua bertemu di sini secara kebetulan. Yeon mengaku kalau Ini bukan
kebetulan. Sae Rom kaget dan ingin tahu alasnya ada direstoran.
“Karena
Produser Nam.” Ucap Yeon. Jae Hwan langsung bertanya Apa hubungan mereka. Ji A
mengeluh dengan pertanyaan Jae Hwan.
“Aku
punya perasaan padanya meskipun dia tidak.”akui Yeon. Jae Hwan tak percaya
kalau Cinta sepihak
“Kau tak
mubazir dengan wajah itu?” ucap Sae Rom. Ji A mengaku Yeon punya perasaan untuknya begitu juga
dirinya.
Sementara
ditempat penghancuran mobil, Rang memukul Shin Joo tanpa ampun lalu ingin tahu
alasan mengikutinya. Shin Joo hanya diam saja. Rang bertanya lagi Kenapa Yeon
menyuruh untuk mengikutinya. Shin Joo tetap diam dengan muka yang luka lebam.
“Kau
masih menganggapku anak kecil yang biasa mengikuti Yeon?” ucap Rang. Shin Joo mengaku tidak.
“Aku juga
tahu, kau bisa membunuhku. tanpa meninggalkan jejak.” Kata Shin Joo
“Kalau
begitu, beri tahu aku. Kenapa kau mengikutiku?” kata Rang. Shin Joo pikir Rang yang
paling tahu itu.
“Kau pikir
kita memainkan 20 pertanyaan?” keluh Rang. Shin Joo menegaskan kaau Sepanjang
hidupnya akan hidup untuk Yeon.
“Dan aku
bisa hidup berkat dia. Itu artinya aku tak bisa melakukan apapun untuk
menyakitinya bahkan jika itu merenggut nyawaku.” Ucap Shin Joo. Rang tak suka
mendengarnya langsun memukul dan menginjak tubuh Shin Joo.
“Kau
setia atau simpatik? Atau kau hanya bodoh?”ejek Rang. Shin Joo tahu Itu alasan
yang sama. kenapa Rang begitu terobsesi untuk menyakiti kakaknya.
“Itu
karena kalian berdua menyayangi.” Ucap Shin Joo. Rang marah seperti ingin
membalas dendam dengan kakaknya.
Tuan Choi
penasaran apa yang dilakuan Yeon dan pekerjaanya. Yeon mengaku tak punya
pekerjaan. Tuan Choi sudah menduganya kalau Yeon punya banyak waktu tapi tak
punya pengalaman kerja dan Itu menjelaskan kenapa Yeon jatuh cinta pada Ji A.
“Bolehkah
aku patahkan tulang rusuknya?” bisik Yeon.
Ji A meminta agar sabar dan tak boleh melakukanya.
“Benarkah
kau pengangguran?” ucap Sae Rom memastikan.
Ji A memberitahu kalau Yeon itu dibayar oleh penyewa.
“Kau
punya gedung?” kata Sae Rom kaget. Ji A dengan bangga memberitahu kalau yeon punya
real estat senilai 300 miliar won. Yeon kaget tapi akhirnya membenarkan saja.
“Apa Kau
punya saudara?”tanya Sae Rom bersikap manis. Yeon mengaku punya adik laki-laki.
Sae Rom pun langsung memanggilnya Kakak ipar.
“Berapa
usiamu?” tanya Sae Rom. Yeon mengaku tak semuda yang terlihat Ji A menyela
kalau Yeon itu lebih tua dari penampilannya.
“Kau
pernah melakukannya?” tanya Tuan Choi. Yeon bingung Pernah melakukan apa
“Dia
bertanya apa kau juga bercerai seperti dia.” kata Jae Hwan. Yeon pun tahu
cerita Ji A Dia pria yang bercerai dalam
waktu kurang dari setahun... Jae Hwan langsung membenarkannya. Ji A langsung
menutup mulut Yeon
“Dia
masih suci. Dia seperti pemeran utama drama fantasi.” Kata Ji A dan akhirnya
mereka pun makan hidangan penutup.
“Ada apa
dengan dia?”tanya Yeon melihat Tuan Choi pergi ke kasir.Ji A menjawab Itu
ritualnya dan selalu melakukan itu.
Yeon
menerima foto Shin Joo yang terluka parah dan pamit pada Ji A kalau harus pergi
ke suatu tempat.
Si anak
yang membawa kacamata berjalan dengan senyuman bahagia. Sae Rom dan Jae Hwan
berjalan kembali ke kantor, tak sengaja Sae Rom menabraknya. Ia pun menanyakan
keadaan anaknya, Si anak yang mengunakan kacamata bisa melihat masa lalau Sae
Rom dengan baju hanbook.
“Kau
cantik.” Ucap si anak. Sae Rom senang dikatakan cantik dengan senyuman bahagia.
“Anak-anak
zaman sekarang, punya penglihatan yang buruk... karena mereka selalu pakai ponsel
cerdas mereka.” Ejek Jae Hwan.
“Kasim.”kata
si anak melihat Jae Hwan di masa lalu. Jae Hwan kaget mendengarnya. Si anak
merasa sungguh menyedihkan menjelaskan...
“Aku
bukan kasim.” Kata Jae Hwan marah. Si anak pikir bisa membuktikanya.
“Apa yang
kau lakukan dengan anak kecil?” kata Ji A datang. Jae Hwan tak terima disebut
kasim.
“Anak-anak
tak pandai berbohong... Hei, Nak. Kau baik-baik saja?” kata Ji A mendekat.
“Aku
takut... Wajahmu...sangat menakutkan.” Ucap Si anak dan langsung kabur. Ji A
bingung melihatnya.
“Apa itu berarti
aku punya kesan pertama yang sangat buruk?” kata Ji A. Jae Hwan membenarkan kalau anak-anak tak pandai
berbohong.
Yeon
datang ke tempat Rang, Rang menyapa kakaknya dengan tatapan liciknya. Yeon
ingin tahu Di mana Shin Joo. Rang menjawab kalau dia masih hidup. Yeon menyuruh
agar Jangan lampiaskan padanya, dan Jika ingin bilang sesuatu, langsung saja
bicara dengannya.
“Kau
pasti sangat memedulikannya.” Ejek Rang. Yeon mengaku kalau lebih peduli padanya daripada adiknya yang
masih pubertas sejak Dinasti Joseon.
“Kenapa
kau membuntutiku? Kita berdua bukan tipe yang suka bertele-tele.” Kata Rang
“Kenapa
harus Imoogi?” tanya Yeon. Rang tersenyum karena Yeon akhirnya tahu.
“Ada banyak
cara lain untuk menyakitiku. Kenapa harus pilih itu?”tanya Yeon
“Kupikir
akan menarik untuk menghidupkan kembali masa lalumu. Seperti yang kau ketahui,
aku seorang estetika.”kata Rang
“Dia
punya sesuatu padamu? Sepertinya benar.” Kata Yeon melihat tatapan wajah Rang.
“Kami
berdua memberi dan menerima, jadi, aku akan meneken kontrak.”ucap Rang
“Dengarkan
aku baik-baik. Terkadang, ada orang yang tak boleh membuat kesepakatan
denganmu.” Kata Yeon
“Aku
harus mencari nafkah.” Balas Rang. Yeon pikir Belum terlambat untuk berhenti.
“Jika kau
tak berhenti sekarang, maka akan ada konsekuensinya.” Ucap Yeon
“Biarkan
kutanyakan sesuatu. Bagaimana jika aku yang dalam bahaya? Bagaimana jika
nyawaku yang dipertaruhkan?Apa Kau akan datang menyelamatkanku?” tanya Rang
“Selamatkan
dirimu sendiri.”ucap Yeon tak peduli. Rang pikir kalau Yeon tampaknya menikmati
diri dengan cinta pertamanya.
“Tapi
jika dia tahu semua, yang terjadi di kehidupan masa lalunya, apa dia akan tetap
tinggal bersamamu?” sindir Rang
“Jika kau
mengusiknya, maka aku benar-benar akan membunuhmu kali ini.” Tegas Yeon. Rang
menerima telp dari seseorang memberitahu kalau sudah menemukan anak itu
“Aku akan
membiarkanmu membunuhku jadi Beri aku Shin Joo” kata Yeon Rang mengejek kalau Yeon berhutang atas
hidupnya.”
Yeon
berlari menyelamatkan Shin Joo, Shin Joo yang sudah babak belum sengaja ditari
diatas mesi yang siap menghancurkan mobil.
***
Rang
datang menemui si anak dan meminta agar memberikan kacamatanya. Si anak menolak
karena itu kacamata ajaibnya dan mencoba
kabur kabur. Rang langsung ada didepanya lagi. Si anak kaget tapi akhirnya kabur
kembali. Rang bisa menghadangnya lagi.
Si anak
tak takut terus kabur dan Rang bisa dengan cepat menghadangnya, langsung
mengambil kacata dan langsung mencengkram baju si anak sampai melayang diudara.
“Aku tak akan bersikap lunak hanya karena kau
masih kecil.” Ucap Rang. Si anak langsun menangis ketakutan.
“Hentikan. Aku benci dengar orang menangis. Kalau dulu, aku akan membunuhmu. Aku bersikap lunak karena angka kelahiran yang rendah...”kata Rang
Ia lalu
melihat dengan kacamatanya dan kaget ternyaat masa lalu si anak seekor anjing.
Ia mencoba mengelak kalau tak mungkin Geomdoong tap ingataan teringa saat
mengajak main anjingnya lalu menangis karena anjingnya yang mati.
“Aku tak
akan memberikan hatiku untuk hal seperti itu lagi. Tak akan lagi...” uap Rang
berjalan pergi. Tapi si anak mengikutinya.
Akhirnya
Rang mengajak Si anak makan dicafe. Si anak makan dengan lahap kue yang
dibelikan rang. Yeon ingin tahu alasan si anak mengikutinya. Si anak bertanya
apakah Yeon itu Spiderman karena bergerak cepat seperti Spiderman. Rang
mengeluh kalau anak itu menjengkelkan.
“Lalu,
kenapa kau membelikanku kue coklat yang enak?” tanya si anak. Rang menjawab hanya
membayar hutang.
“Aku bilang,
"Makan ini, dan pergilah." Kata Rang si anak berpikir seperti Hewan
peliharaan Untuk menyisir rambut mereka
“Dia
bodoh juga. Kenapa dia harus dilahirkan sebagai manusia?”ucap Rang heran.
Tuan Choi
dkk datang ke rumah CEO TV, lalu menekan bel. Pintu pun terbuka dan Tuan Choi
mengajak agar masuk ke kastil. Semua pun terpana dengan rumah CEO TV yang cukup
luas dan besar. Dikaca jendela Imoogi melihat Ji A.
“Ada
lantai dua juga.” Ucap Jae Hwan. Sae Rom mengaku penasaran berapa harganya.
“Kenapa? Kau mau membelinya?”tanya Jae Hwan. Sae Rom pikir ini Tak buruk, tapi terlalu jauh dari stasiun kereta. Jae Hwan merasa tak peduli.
“Aku
belum pernah melihat ceplukan di Seoul.” Ucap Tuan Choi melihat tanaman didalam
rumah. Mereka tak mengerti Apa ini ceplukan?
“Itu
terlihat seperti lentera. Aku biasa mengeduk bagian dalam dan meniupnya seperti
alat perekam.” Kata Tuan Choi. Jae Hwan tak tahu kalau Mengeluarkan suara juga
“Jangan disentuh... Itu memiliki arti khusus bagiku.” Kata CEO TV akhirnay datang. Tuan Choi langsung duduk meminta maaf.
“Aku
hanya punya dua aturan di rumah ini.. Satu.. Jangan menyentuh ceplukan. Kau
juga tak boleh meniupnya.” Ucap CEO TV. Tuan Choi tahu kalau Itu akan
mendatangkan seekor ular.
“Kedua...
Kau tak boleh naik ke lantai dua.”kata Tuan Choi. Ji A bertanya Apa ada
seseorang di sana?
“Tidak,
aku tinggal sendiri... Dan katering.” Ucap CEO TV. Tuan Cho menegaskan beliau
melarang pergi ke sana, jadi jangan. CEO Pun mengajak mereka ke taman karena
pasti merasa lapar.
Yeon
menemani Shin Joo dengan tubuh yang penuh luka. Shin Joo dengan suara lemah
meminta air. Yeon tak mendengarnya. Shin
Joo mengulanginya lagi. Yeon pun mengambikan air. Shin Joo meminta agar membuka
tutupnya. Yeon pikir Shin Joo memang mau disuapi olehnya.
“Aku
terluka.” Ucap Shin Joo. Yeon pun mengerti lalu bertanya Di mana Produser Nam.
Yeon menjawab dia punya janji makan malam.
“Kau tak
perlu pergi?”kata Shin Joo. Yeon memberitahu Ji A pergi dengan rekan kerja
dan bilang akan menemuinya nanti.
“Di mana
ayamnya?” ucap Shin Joo. Yeon mengecek ponselnya kalau sudah Dalam perjalanan
memesan Satu ayam utuh.
“Paha
bawang putih.” Kata Shin Joo. Yeon hanya bisa menatap temanya. Shin Joo menebak
Yeon memesan original. Yeon membenarkan.
“Aku akan
membiarkannya karena rasanya enak juga. Beri makan anjing sebelum ayam datang.”
Ucap Shin Joo. Yeon menganguk mengerti.
“Omong-omong...
Apa kau benar-benar sakit?Apa Kau bereaksi berlebihan agar kau bisa
menyuruhku?”ucap Yeon curiga
“Aku
terluka secara fisik dan emosional.” Kata Shin Joo. Yeon pikir tak ada yang
salah dengan dugaanya kalau pencuri kalung itu mencurigakan.
“Berhenti
memanggilnya pencuri. Dia punya nama yang bagus. Yoo Ri.” Kata Shin Joo
membela.
“Apapun
namanya, dia menggunakanmu karena Rang menyuruhnya.” Kata Yeon tak peduli
“Kami
memiliki awal yang buruk, itu saja. Kami 99.” Ucap Shin Joo. Rang tak mengerti
Apa 99 itu?
“Coba Ini
tes kecocokan perkawinan dengan menggunakan nama.” Ucap Shin Jo melihat hasil
hitanganya. Yeon melihatnya.
"Nam
Ji A dan Lee Yeon." Apa? 25?” kata Yeon. Shin Joo menjawab “Punggungku.
Kepalaku. Kakiku. Hatiku.”
“Aku akan
mengulangi ini... Kau salah.” Kata Yeon tak ingin hasilnya dibawah Shin Joo.
Mereka
pun akhirnya makan bersama ditaman, CEO
TV mengajak bersulang kalau tayangan "Mengungkap Legenda Urban"
berharap akan terus mendominasi peringkat dan tetap mengudara selama
bertahun-tahun yang akan datang.
“Saat
kita pergi syuting,. aku mengemas salib, rosario, jimat, segala sesuatu yang
ada. “ cerita Jae Hwa
“Dan obat
untuk menenangkan saraf.” Kata Sae Rom.
Tuan Choi menceritakan Jae Hwan mengaku sudah siap tapi kamera berderak
di tangannya Ji A hampir membunuhnya.
“Saat
itulah aku menyadari bahwa orang bisa lebih menakutkan daripada hantu.” Kata
Jae Hwan
“Aku
ingat. Kau bilang, "Kau harus bergabung dengan kami apa pun yang
terjadi." Kaat Ji A.
“Aku
ingat sesuatu juga. Saat kita pergi ke lokakarya,.. kita berada di pusat
pertunjukan, dan mikrofon rusak. Jadi...”kata Tuan Choi
“Kau
pergi ke lokakarya denganku?” ucap CEO TV. Tuan Choi kaget dan membenarkan.
“Aku
selamat adalah keajaiban. Apa yang aku temui hari itu bukanlah manusia.”ucap
CEO TV Mereka pun penasaran. Lalu, apa itu
“Itu
keajaiban.” Kata CEO TV. Semua pun tertawa. Ji A meminta izin agar bisa pergi
ke toilet. CEO TV memberitahu Ji A tinggal Lurus ke arah aula
Ji A
sudah keluar dari kamar mandi dan mendengar suara berisik lal bergumam “Apa ada
seseorang di lantai dua? Mungkinkah aku salah dengar?” Ia berpikir Sebaiknya tak mengintip rumah
orang lain tapi rasa penasaran lebih besar dan menaiki tangga.
Immogi
seperti sengaja memancing Ji A dengan mengetuk tangan sibibi yang sudah menjadi
tengkorang. Ji A berjalan di lorong dan menemukan Kuku palsu.
Tuan Choi
sudah mulai mabuk merasa pasti dilahirkan untuk minum sampanye. Sae Rom mengeluh
dengan sikap Tuan Choi meminat Jae Hwan agar menghentikanya. Tuan Choi mengeluh kalau Sampanye bukanlah
alkohol.
“Kenapa Ji A belum kembali?” kata CEO TV gugup. Sae Rom pikir akan mencarinya. CEO TV menolak menyuruh Sae Rom duduk saja dan ia pun masuk ke dalam rumah.
Immogi
mencoba mengajak Ji A untuk masuk ke daam kamarnya, tapi sata Ji A akan membuka
kamar. Yeon menelp bertanya Makan malam selesai pukul berapa. Ji A menjawab
Sekitar 30 menit lalu bertanya apakah Yeon masih di dokter hewan. Yeon
membenarkan.
“Beri
tahu aku alamatnya. Aku akan menjemputmu.” Kata Yeon. Ji A menolak karena akan
naik taksi bersama dengan temannya.
“Baiklah. Sampai jumpa di rumah.” Ucap Yeon. Dibalik pintu Immogi bisa mendengar percakapan keduanya. Saat itu CEO TV datang melihat Ji A didepan pintu.
“Sudah
kubilang lantai dua terlarang.” Kata CEO TV marah. Ji A meminta maaf.
“Mari
kita makan makanan penutup.” Ucap CEO TV. Ji A pun mengikutinya. Saat itu
Immogi melihat Ji A terlihat marah karena tak bisa mengajaknya masuk.
Yeon heran
melihat Shin Joo yang menangis. Shin Joo merasa Karena sudah lama sekali Yeon
tak terlihat bahagia. Yeon mengerti sambil memberikan ayam agar Shin Joo bisa
meLihatlah sepuasmnay dan Buatlah wajah ini sebagai pengingatnya.
“Kau
berbicara seperti seseorang yang akan pergi.” keluh Shin Joo. Yeon pikir Mau
pergi ke mana ia.
“Hiduplah
yang lama dan nikmati kebahagiaan dengan Produser Nam.” Kata Shin Joo
Ji A
akhirnya kembali duduk. Tuan Choi melihat Ji A langsung ebrtanya . Apa hantu
itu jahat dan Itukah alasannya memburu mereka, Ia pikir Jika itu masalahnya,
mereka harus ditangkap. Ji A hanya terdiam melihat Tuan Choi yang sudah mabuk.
“Pak,
biarkan aku memberitahumu ini. Aku percaya kita adalah sesama makhluk hidup. Tidak
masalah jika mereka adalah makhluk supernatural. Ketika kita benar-benar
bertemu mereka, maka kita harus berterima kasih kepada mereka karena membantu
kita mencari nafkah dan memohon kepada mereka untuk menjaga kejenakaan.” Ucap Tuan
Choi.
Sementara
Ji A sibuk melihat pelayan dan ingin memastikan apakah memakai kuku palsu.
Di dalam
taksi, Sae Rom melihat Ji A yang menemukan kuku palsu di rumahn CEO. Jae Hwan
mengeluh kalau Membuatnya merinding. Sae Rom pikir Ini kuku palsu yang ditempelkan
dengan hiasan murah dan ingin tahu Milik siapa itu
“Bukan
milikmu atau milikku dan tak ada staf katering yang punya kuku palsu. Selain
itu, istrinya meninggal lebih dari satu dekade lalu.” Kata J A
“Kenapa
kau tak bertanya apa dia berkencan dengan seseorang?” tanya Jae Hwan. Ji A
mengelu harus bertanya Langsung?
“Bagaimana
bisa kau menjalani hidup dengan pola pikir seperti itu? Akan lebih masuk akal
menganggap dia punya hobi.” Ucap Sae Rom
“Seni
kuku?”kata Jae Hwan. Ji A juga merasa Tak masuk akal sekali.
Yeon
bahagia melihat Nasi sudah matang dan melihat Ji A akhirnya pulang. Ji A pikir Yeon membuat makan malam padahal ia
sudah makan. Yeon mengaku sudah tahu tapo Ji A bilangsuka aroma nasi yang
dimasak dan mengaku mungkin bukan koki yang baik, tapi aku bisa membuat nasi terbaik.
“Begini
rasanya pulang ke rumah setelah bekerja.. dengan aroma nasi yang baru dimasak.”ucap
Ji A tersenyum bahagia.
“Aku akan
pastikan kau mencium aroma itu setiap hari.”kata Yeon. Ji A memberikan sesuatu
mengakumemungutnya di jalan.
“Es Rasa
coklat mint?” ucap Yeon bahagia. Ji A malu bergegas masuk kamar karena akan
ganti baju.
“Aku kira
dia memberiku sampah.” Ucap Yeon bahagia.
Keduanya
duduk disofa dengan wajah gugup, Ji A bertanya Apa kegiatan Yeon di malam hari
dan berpikir kalau Menonton acara TV Amerika, Yeo mengaku membaca buku dan
menonton berita juga. Ji A mengaku biasanya menonton film.
“Haruskah
kita menontonnya?” kata Yeon. Akhirnya mereka menonton film yang menakutkan.
Yeon mengeluh kesal tapi Ji A terlihat tak berpengaruh hanya diam saja sambil
makan es krim. Yeon akhirnya menatap Ji A.
“Kenapa?
Filmnya tak menyenangkan?” ucap Ji A. Yeon menjawab Menyenangkan.
“Sangat
menyenangkan sehingga aku berharap waktu berhenti.”ucap Yeon. Ji A merasakan
hal yang sama. Yeon memberanika diri memegang tangan Ji A dan Ji A pun
menyadarkan kepala Yeon.
Yeon sibuk
memasak nasi karena mengingat ucapan Ji A saat akan tertidur. “Kalau aku, aroma
nasi yang baru dimasak. Sepatu olahraga baru Kenakan. Lalu berkacalah. Ini akan
memberimu jawaban atas pertanyaanmu.”
“Sepatu
olahraga baru... Sepatu apa yang disukai wanita?” ucap Yeon lalu memilih salah
satu sepatu.
Sementara
Ji A baru saja pulang ke rumah menerima paket didepan rumah dan langsung
membawanya.
Rang menelp,
Yeon dengan wajah kesal bertanya Kenapa. Rang memberitahu aklau mengirim hadiah
untuk wanita kakaknya dan Pernahkah mendengar alis harimau. Yeon terihat kaget.
Ji A tak
mendengar saat Yeon menelp, hanya membaca pesan dari kotak yang ditemukanya
[KENAKAN LALU BERKACALAH, INI AKAN MEMBERIMU JAWABAN ATAS PERTANYAANMU] Ji A
sudah memakai kacamata dan di depan cermin.
“Astaga,
apa ini?” ucap Ji A merasa tak ada perubahan dan akan melepaskanya, tapi ia
melihat bayangan dirinya yang tetap mengunkan kacamatanya.
Ia pun
akhirnya melihat masa lalunya, saat Yeon mengatakan pada A Reum “Dia tak
berarti apa-apa bagiku. Kau tak mengerti? Aku menggunakan dia sebagai umpan
untuk mendekatimu.” Akhirnya membunuh A Reum. Ji A kaget dan langsung
melepaskan kacamatanya.
Yeon
akhirnya datang melihat Ji A hanya terdiam. Ji A memanggil Yeon. Yeon bertanya
apakah Ji A melihatnya. Ji A hanya terdiam. Yeon pun meminta agar Ji A menjawab
pertanyaan. Ji A tetap diam. Yeon pun meminta agar Ji A menatapnya.
“Apa...kau
melihatnya?” tanya Yeon. Ji A memberitahu kalau ia dibunuh di kehidupan masa
lalunya.
“Kau...
membunuhku. Satu-satunya tujuanmu adalah menemukan Imoogi. Yeon... Kau
menggunakan aku untuk dipersembahkan sebagai pengorbanan.” Ucap Ji A. Yeon
hanya bisa terdiam.
Bersambung
ke episode 8
Cek My Wattpad... First Love
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar