PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 29 Oktober 2020

Sinopsis Tale of the Nine Tailed Episode 7 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 

Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Nyonya Bok sibuk menyiapka menu makanan. Tuan Choi duduk di restoran  memberitahu agar mereka bisa meluangkan waktu untuk makan malam karena Direktur mengundang  makan malam. Jae Hwan bertanya Apa yang akan dia belikan untuk mereka.

“Kita diundang ke rumahnya.” Ucap Tuan Choi. Sae Rom mengeluh Itu akan sangat tak nyaman.

“Kenapa kau berpikir seperti itu? Dia biasanya hanya mengundang kenalan dekatnya. Tapi kali ini, dia mengundang kita. Kau tahu apa artinya ini, 'kan? Kau tahu, 'kan? Pokoknya... Lupakan. Ayo kita makan sup ayam saja.” Kata Tuan Choi melihat Nyonya Bok datang membawakan makanan. 


“Apa ini? Sepertinya ada kesalahan. Kami hanya pesan sup ayam.”ucap Tuan Choi bingung.

“Silakan dinikmati. Ini gratis.” Kata Nyonya Bok. Tuan Choi bingung  ingin tahu  tiba-tiba memberi mereka makanan gratis

“Aku diberitahu bahwa ada tamu istimewa di sini.” Kata Nyonya Bok. Ji A melirik Yeon yang duduk tak jauh danya.

“Aku memang membawa 80 persen dari semua karyawan di kantor penyiaran, bukan? Aku mungkin pelanggan VIP, tapi ini keterlaluan. Kau bisa bangkrut.” Ucap Tuan Choi mengedipkan matanya

“Kau kekurangan magnesium? Kenapa kau terus mengernyitkan mata?”ejek Sae Rom

“Nikmati. Setiap bahan yang digunakan untuk memasak makanan tradisional punya cerita khusus dibaliknya.” Ucap Nyonya Bok Ji A mengatakan kalau itu seperti koki di sini.

“Bukankah dia berbicara dengan fasih?”puji Tuan Choi lalu mengajaknya makan.

“Kau bisa menerima perlakuan khusus semacam ini karena aku bosmu. Dasar berandal.”ejek Tuan Choi. Ji A terus mengarah pada Yeon yang duduk tak jauh darinya.

“Apa yang terus kau lihat?” kata Sae Rom. Ji A bingung mengaku Bukan apa-apa. Jae Hwan bisa melihat kalau Yeon itu adalaha pria yang datang sebelumnya dicafe.

“Kemarilah. Bergabunglah dengan kami.”ucap Sae Rom.  Yeon bingung kalau diajak duduk bersama. Ji A merasa tak enak hati. 




Akhirnya Yeon bergabung dengan teman Ji A, Sae Rom pikir Seoul sangat kecil karena mereka semua bertemu di sini secara kebetulan. Yeon mengaku kalau Ini bukan kebetulan. Sae Rom kaget dan ingin tahu alasnya ada direstoran.

“Karena Produser Nam.” Ucap Yeon. Jae Hwan langsung bertanya Apa hubungan mereka. Ji A mengeluh dengan pertanyaan Jae Hwan.

“Aku punya perasaan padanya meskipun dia tidak.”akui Yeon. Jae Hwan tak percaya kalau Cinta sepihak

“Kau tak mubazir dengan wajah itu?” ucap Sae Rom. Ji A mengaku  Yeon punya perasaan untuknya begitu juga dirinya. 



Sementara ditempat penghancuran mobil, Rang memukul Shin Joo tanpa ampun lalu ingin tahu alasan mengikutinya. Shin Joo hanya diam saja. Rang bertanya lagi Kenapa Yeon menyuruh untuk mengikutinya. Shin Joo tetap diam dengan muka yang luka lebam.

“Kau masih menganggapku anak kecil yang biasa mengikuti Yeon?” ucap Rang.  Shin Joo mengaku tidak.

“Aku juga tahu, kau bisa membunuhku. tanpa meninggalkan jejak.” Kata Shin Joo

“Kalau begitu, beri tahu aku. Kenapa kau mengikutiku?” kata Rang. Shin Joo pikir Rang yang paling tahu itu.

“Kau pikir kita memainkan 20 pertanyaan?” keluh Rang. Shin Joo menegaskan kaau Sepanjang hidupnya akan  hidup untuk Yeon.

“Dan aku bisa hidup berkat dia. Itu artinya aku tak bisa melakukan apapun untuk menyakitinya bahkan jika itu merenggut nyawaku.” Ucap Shin Joo. Rang tak suka mendengarnya langsun memukul dan menginjak tubuh Shin Joo. 





“Kau setia atau simpatik? Atau kau hanya bodoh?”ejek Rang. Shin Joo tahu Itu alasan yang sama. kenapa Rang begitu terobsesi untuk menyakiti kakaknya.

“Itu karena kalian berdua menyayangi.” Ucap Shin Joo. Rang marah seperti ingin membalas dendam dengan kakaknya. 


Tuan Choi penasaran apa yang dilakuan Yeon dan pekerjaanya. Yeon mengaku tak punya pekerjaan. Tuan Choi sudah menduganya kalau Yeon punya banyak waktu tapi tak punya pengalaman kerja dan Itu menjelaskan kenapa Yeon jatuh cinta pada Ji A.

“Bolehkah aku patahkan tulang rusuknya?” bisik Yeon.  Ji A meminta agar sabar dan tak boleh melakukanya.

“Benarkah kau pengangguran?” ucap Sae Rom memastikan.  Ji A memberitahu kalau Yeon itu dibayar oleh penyewa.

“Kau punya gedung?” kata Sae Rom kaget. Ji A dengan bangga memberitahu kalau yeon punya real estat senilai 300 miliar won. Yeon kaget tapi akhirnya membenarkan saja.

“Apa Kau punya saudara?”tanya Sae Rom bersikap manis. Yeon mengaku punya adik laki-laki. Sae Rom pun langsung memanggilnya Kakak ipar.

“Berapa usiamu?” tanya Sae Rom. Yeon mengaku tak semuda yang terlihat Ji A menyela kalau Yeon itu lebih tua dari penampilannya.


“Kau pernah melakukannya?” tanya Tuan Choi. Yeon bingung Pernah melakukan apa

“Dia bertanya apa kau juga bercerai seperti dia.” kata Jae Hwan. Yeon pun tahu cerita Ji A  Dia pria yang bercerai dalam waktu kurang dari setahun... Jae Hwan langsung membenarkannya. Ji A langsung menutup mulut Yeon

“Dia masih suci. Dia seperti pemeran utama drama fantasi.” Kata Ji A dan akhirnya mereka pun makan hidangan penutup.

“Ada apa dengan dia?”tanya Yeon melihat Tuan Choi pergi ke kasir.Ji A menjawab Itu ritualnya dan selalu melakukan itu.

Yeon menerima foto Shin Joo yang terluka parah dan pamit pada Ji A kalau harus pergi ke suatu tempat.


Si anak yang membawa kacamata berjalan dengan senyuman bahagia. Sae Rom dan Jae Hwan berjalan kembali ke kantor, tak sengaja Sae Rom menabraknya. Ia pun menanyakan keadaan anaknya, Si anak yang mengunakan kacamata bisa melihat masa lalau Sae Rom dengan baju hanbook.

“Kau cantik.” Ucap si anak. Sae Rom senang dikatakan cantik dengan senyuman bahagia.

“Anak-anak zaman sekarang, punya penglihatan yang buruk... karena mereka selalu pakai ponsel cerdas mereka.” Ejek Jae Hwan.

“Kasim.”kata si anak melihat Jae Hwan di masa lalu. Jae Hwan kaget mendengarnya. Si anak merasa sungguh menyedihkan menjelaskan...

“Aku bukan kasim.” Kata Jae Hwan marah. Si anak pikir bisa membuktikanya.


“Apa yang kau lakukan dengan anak kecil?” kata Ji A datang. Jae Hwan tak terima disebut kasim.

“Anak-anak tak pandai berbohong... Hei, Nak. Kau baik-baik saja?” kata Ji A mendekat.

“Aku takut... Wajahmu...sangat menakutkan.” Ucap Si anak dan langsung kabur. Ji A bingung melihatnya.

“Apa itu berarti aku punya kesan pertama yang sangat buruk?” kata Ji A.  Jae Hwan membenarkan kalau anak-anak tak pandai berbohong.


Yeon datang ke tempat Rang, Rang menyapa kakaknya dengan tatapan liciknya. Yeon ingin tahu Di mana Shin Joo. Rang menjawab kalau dia masih hidup. Yeon menyuruh agar Jangan lampiaskan padanya, dan Jika ingin bilang sesuatu, langsung saja bicara dengannya.

“Kau pasti sangat memedulikannya.” Ejek Rang. Yeon mengaku kalau   lebih peduli padanya daripada adiknya yang masih pubertas sejak Dinasti Joseon.

“Kenapa kau membuntutiku? Kita berdua bukan tipe yang suka bertele-tele.” Kata Rang

“Kenapa harus Imoogi?” tanya Yeon. Rang tersenyum karena Yeon akhirnya tahu. 


“Ada banyak cara lain untuk menyakitiku. Kenapa harus pilih itu?”tanya Yeon

“Kupikir akan menarik untuk menghidupkan kembali masa lalumu. Seperti yang kau ketahui, aku seorang estetika.”kata Rang

“Dia punya sesuatu padamu? Sepertinya benar.” Kata Yeon melihat tatapan wajah Rang.

“Kami berdua memberi dan menerima, jadi, aku akan meneken kontrak.”ucap Rang

“Dengarkan aku baik-baik. Terkadang, ada orang yang tak boleh membuat kesepakatan denganmu.” Kata Yeon

“Aku harus mencari nafkah.” Balas Rang. Yeon pikir Belum terlambat untuk berhenti.

“Jika kau tak berhenti sekarang, maka akan ada konsekuensinya.” Ucap Yeon 


“Biarkan kutanyakan sesuatu. Bagaimana jika aku yang dalam bahaya? Bagaimana jika nyawaku yang dipertaruhkan?Apa Kau akan datang menyelamatkanku?” tanya Rang

“Selamatkan dirimu sendiri.”ucap Yeon tak peduli. Rang pikir kalau Yeon tampaknya menikmati diri dengan cinta pertamanya.

“Tapi jika dia tahu semua, yang terjadi di kehidupan masa lalunya, apa dia akan tetap tinggal bersamamu?” sindir Rang

“Jika kau mengusiknya, maka aku benar-benar akan membunuhmu kali ini.” Tegas Yeon. Rang menerima telp dari seseorang memberitahu kalau sudah menemukan anak itu

“Aku akan membiarkanmu membunuhku jadi Beri aku Shin Joo” kata Yeon  Rang mengejek kalau Yeon berhutang atas hidupnya.”

Yeon berlari menyelamatkan Shin Joo, Shin Joo yang sudah babak belum sengaja ditari diatas mesi yang siap menghancurkan mobil.

*** 


Rang datang menemui si anak dan meminta agar memberikan kacamatanya. Si anak menolak karena  itu kacamata ajaibnya dan mencoba kabur kabur. Rang langsung ada didepanya lagi. Si anak kaget tapi akhirnya kabur kembali. Rang bisa menghadangnya lagi.

Si anak tak takut terus kabur dan Rang bisa dengan cepat menghadangnya, langsung mengambil kacata dan langsung mencengkram baju si anak sampai melayang diudara.

 “Aku tak akan bersikap lunak hanya karena kau masih kecil.” Ucap Rang. Si anak langsun menangis ketakutan.

“Hentikan. Aku benci dengar orang menangis. Kalau dulu, aku akan membunuhmu. Aku bersikap lunak karena angka kelahiran yang rendah...”kata Rang

Ia lalu melihat dengan kacamatanya dan kaget ternyaat masa lalu si anak seekor anjing. Ia mencoba mengelak kalau tak mungkin Geomdoong tap ingataan teringa saat mengajak main anjingnya lalu menangis karena anjingnya yang mati.

“Aku tak akan memberikan hatiku untuk hal seperti itu lagi. Tak akan lagi...” uap Rang berjalan pergi. Tapi si anak mengikutinya. 






Akhirnya Rang mengajak Si anak makan dicafe. Si anak makan dengan lahap kue yang dibelikan rang. Yeon ingin tahu alasan si anak mengikutinya. Si anak bertanya apakah Yeon itu Spiderman karena bergerak cepat seperti Spiderman. Rang mengeluh kalau anak itu menjengkelkan.

“Lalu, kenapa kau membelikanku kue coklat yang enak?” tanya si anak. Rang menjawab hanya membayar hutang.

“Aku bilang, "Makan ini, dan pergilah." Kata Rang si anak berpikir seperti Hewan peliharaan Untuk menyisir rambut mereka

“Dia bodoh juga. Kenapa dia harus dilahirkan sebagai manusia?”ucap Rang heran. 


Tuan Choi dkk datang ke rumah CEO TV, lalu menekan bel. Pintu pun terbuka dan Tuan Choi mengajak agar masuk ke kastil. Semua pun terpana dengan rumah CEO TV yang cukup luas dan besar. Dikaca jendela Imoogi melihat Ji A.

“Ada lantai dua juga.” Ucap Jae Hwan. Sae Rom mengaku penasaran berapa harganya.

“Kenapa? Kau mau membelinya?”tanya Jae Hwan. Sae Rom pikir ini Tak buruk, tapi terlalu jauh dari stasiun kereta. Jae Hwan merasa tak peduli.

“Aku belum pernah melihat ceplukan di Seoul.” Ucap Tuan Choi melihat tanaman didalam rumah. Mereka tak mengerti Apa ini ceplukan?

“Itu terlihat seperti lentera. Aku biasa mengeduk bagian dalam dan meniupnya seperti alat perekam.” Kata Tuan Choi. Jae Hwan tak tahu kalau Mengeluarkan suara juga

“Tentu saja. Ibuku bilang itu nasib buruk, itu akan mendatangkan ular. Astaga.” Ucap Tuan Choi mendekati tanamanya.

“Jangan disentuh... Itu memiliki arti khusus bagiku.” Kata CEO TV akhirnay datang. Tuan Choi langsung duduk meminta maaf.

“Aku hanya punya dua aturan di rumah ini.. Satu.. Jangan menyentuh ceplukan. Kau juga tak boleh meniupnya.” Ucap CEO TV. Tuan Choi tahu kalau Itu akan mendatangkan seekor ular.

“Kedua... Kau tak boleh naik ke lantai dua.”kata Tuan Choi. Ji A bertanya Apa ada seseorang di sana?

“Tidak, aku tinggal sendiri... Dan katering.” Ucap CEO TV. Tuan Cho menegaskan beliau melarang pergi ke sana, jadi jangan. CEO Pun mengajak mereka ke taman karena pasti merasa lapar. 




Yeon menemani Shin Joo dengan tubuh yang penuh luka. Shin Joo dengan suara lemah meminta air.  Yeon tak mendengarnya. Shin Joo mengulanginya lagi. Yeon pun mengambikan air. Shin Joo meminta agar membuka tutupnya. Yeon pikir Shin Joo memang mau disuapi olehnya.

“Aku terluka.” Ucap Shin Joo. Yeon pun mengerti lalu bertanya Di mana Produser Nam. Yeon menjawab dia punya janji makan malam.

“Kau tak perlu pergi?”kata Shin Joo. Yeon memberitahu Ji A pergi dengan rekan kerja dan  bilang  akan menemuinya nanti.

“Di mana ayamnya?” ucap Shin Joo. Yeon mengecek ponselnya kalau sudah Dalam perjalanan memesan Satu ayam utuh.


“Paha bawang putih.” Kata Shin Joo. Yeon hanya bisa menatap temanya. Shin Joo menebak Yeon memesan original. Yeon membenarkan.

“Aku akan membiarkannya karena rasanya enak juga. Beri makan anjing sebelum ayam datang.” Ucap Shin Joo. Yeon menganguk mengerti.

“Omong-omong... Apa kau benar-benar sakit?Apa Kau bereaksi berlebihan agar kau bisa menyuruhku?”ucap Yeon curiga

“Aku terluka secara fisik dan emosional.” Kata Shin Joo. Yeon pikir tak ada yang salah dengan dugaanya kalau pencuri kalung itu mencurigakan.

“Berhenti memanggilnya pencuri. Dia punya nama yang bagus. Yoo Ri.” Kata Shin Joo membela.

“Apapun namanya, dia menggunakanmu karena Rang menyuruhnya.” Kata Yeon tak peduli

“Kami memiliki awal yang buruk, itu saja. Kami 99.” Ucap Shin Joo. Rang tak mengerti Apa 99 itu?

“Coba Ini tes kecocokan perkawinan dengan menggunakan nama.” Ucap Shin Jo melihat hasil hitanganya. Yeon melihatnya.

"Nam Ji A dan Lee Yeon." Apa? 25?” kata Yeon. Shin Joo menjawab “Punggungku. Kepalaku. Kakiku. Hatiku.”

“Aku akan mengulangi ini... Kau salah.” Kata Yeon tak ingin hasilnya dibawah Shin Joo. 


Mereka pun akhirnya makan bersama ditaman,  CEO TV mengajak bersulang kalau tayangan "Mengungkap Legenda Urban" berharap akan terus mendominasi peringkat dan tetap mengudara selama bertahun-tahun yang akan datang.

“Saat kita pergi syuting,. aku mengemas salib, rosario, jimat, segala sesuatu yang ada. “ cerita Jae Hwa

“Dan obat untuk menenangkan saraf.” Kata Sae Rom.  Tuan Choi menceritakan Jae Hwan mengaku sudah siap tapi kamera berderak di tangannya  Ji A hampir membunuhnya.

“Saat itulah aku menyadari bahwa orang bisa lebih menakutkan daripada hantu.” Kata Jae Hwan

“Ji A punya nyali. Aku mengenalinya selama wawancara dan memastikan dia bekerja bersama kita. Kata CEO TV

“Aku ingat. Kau bilang, "Kau harus bergabung dengan kami apa pun yang terjadi." Kaat Ji A.

“Aku ingat sesuatu juga. Saat kita pergi ke lokakarya,.. kita berada di pusat pertunjukan, dan mikrofon rusak. Jadi...”kata Tuan Choi

“Kau pergi ke lokakarya denganku?” ucap CEO TV. Tuan Choi kaget dan membenarkan.

“Omong-omong, kau percaya pada hantu dan mistis?” tanya Sae Rom. CEO mengaku Dulu hampir mati.

“Aku selamat adalah keajaiban. Apa yang aku temui hari itu bukanlah manusia.”ucap CEO TV Mereka pun penasaran. Lalu, apa itu

“Itu keajaiban.” Kata CEO TV. Semua pun tertawa. Ji A meminta izin agar bisa pergi ke toilet. CEO TV memberitahu Ji A tinggal Lurus ke arah aula




Ji A sudah keluar dari kamar mandi dan mendengar suara berisik lal bergumam “Apa ada seseorang di lantai dua? Mungkinkah aku salah dengar?”  Ia berpikir Sebaiknya tak mengintip rumah orang lain tapi rasa penasaran lebih besar dan menaiki tangga.

Immogi seperti sengaja memancing Ji A dengan mengetuk tangan sibibi yang sudah menjadi tengkorang. Ji A berjalan di lorong dan menemukan Kuku palsu. 


Tuan Choi sudah mulai mabuk merasa pasti dilahirkan untuk minum sampanye. Sae Rom mengeluh dengan sikap Tuan Choi meminat Jae Hwan agar menghentikanya.  Tuan Choi mengeluh kalau Sampanye bukanlah alkohol.

“Kenapa Ji A belum kembali?” kata CEO TV gugup. Sae Rom pikir akan mencarinya. CEO TV menolak menyuruh Sae Rom duduk saja dan ia pun masuk ke  dalam rumah. 


Immogi mencoba mengajak Ji A untuk masuk ke daam kamarnya, tapi sata Ji A akan membuka kamar. Yeon menelp bertanya Makan malam selesai pukul berapa. Ji A menjawab Sekitar 30 menit lalu bertanya apakah Yeon masih di dokter hewan. Yeon membenarkan.

“Beri tahu aku alamatnya. Aku akan menjemputmu.” Kata Yeon. Ji A menolak karena akan naik taksi bersama dengan temannya.

“Baiklah. Sampai jumpa di rumah.” Ucap Yeon. Dibalik pintu Immogi bisa mendengar percakapan keduanya.  Saat itu CEO TV  datang melihat Ji A didepan pintu.

“Sudah kubilang lantai dua terlarang.” Kata CEO TV marah. Ji A meminta maaf.


“Apa ada seseorang di kamar itu? Aku mendengar suara.” Kata Ji A. CEO TV beralasan Pasti karena angin karena Jendela dibiarkan terbuka.

“Mari kita makan makanan penutup.” Ucap CEO TV. Ji A pun mengikutinya. Saat itu Immogi melihat Ji A terlihat marah karena tak bisa mengajaknya masuk. 




Yeon heran melihat Shin Joo yang menangis. Shin Joo merasa Karena sudah lama sekali Yeon tak terlihat bahagia. Yeon mengerti sambil memberikan ayam agar Shin Joo bisa meLihatlah sepuasmnay dan Buatlah wajah ini sebagai pengingatnya.

“Kau berbicara seperti seseorang yang akan pergi.” keluh Shin Joo. Yeon pikir Mau pergi ke mana ia.

“Hiduplah yang lama dan nikmati kebahagiaan dengan Produser Nam.” Kata Shin Joo 


Ji A akhirnya kembali duduk. Tuan Choi melihat Ji A langsung ebrtanya . Apa hantu itu jahat dan Itukah alasannya memburu mereka, Ia pikir Jika itu masalahnya, mereka harus ditangkap. Ji A hanya terdiam melihat Tuan Choi yang sudah mabuk.

“Pak, biarkan aku memberitahumu ini. Aku percaya kita adalah sesama makhluk hidup. Tidak masalah jika mereka adalah makhluk supernatural. Ketika kita benar-benar bertemu mereka, maka kita harus berterima kasih kepada mereka karena membantu kita mencari nafkah dan memohon kepada mereka untuk menjaga kejenakaan.” Ucap Tuan Choi.

Sementara Ji A sibuk melihat pelayan dan ingin memastikan apakah memakai kuku palsu. 


Di dalam taksi, Sae Rom melihat Ji A yang menemukan kuku palsu di rumahn CEO. Jae Hwan mengeluh kalau Membuatnya merinding. Sae Rom pikir Ini kuku palsu yang ditempelkan dengan hiasan murah dan ingin tahu Milik siapa itu

“Bukan milikmu atau milikku dan tak ada staf katering yang punya kuku palsu. Selain itu, istrinya meninggal lebih dari satu dekade lalu.” Kata J A

“Kenapa kau tak bertanya apa dia berkencan dengan seseorang?” tanya Jae Hwan. Ji A mengelu harus bertanya Langsung?

“Bagaimana bisa kau menjalani hidup dengan pola pikir seperti itu? Akan lebih masuk akal menganggap dia punya hobi.” Ucap Sae Rom

“Seni kuku?”kata Jae Hwan. Ji A juga merasa Tak masuk akal sekali.


Yeon bahagia melihat Nasi sudah matang dan melihat Ji A akhirnya pulang.  Ji A pikir Yeon membuat makan malam padahal ia sudah makan. Yeon mengaku sudah tahu tapo Ji A bilangsuka aroma nasi yang dimasak dan mengaku mungkin bukan koki yang baik, tapi aku bisa membuat nasi terbaik.

“Begini rasanya pulang ke rumah setelah bekerja.. dengan aroma nasi yang baru dimasak.”ucap Ji A tersenyum bahagia.

“Aku akan pastikan kau mencium aroma itu setiap hari.”kata Yeon. Ji A memberikan sesuatu mengakumemungutnya di jalan.

“Es Rasa coklat mint?” ucap Yeon bahagia. Ji A malu bergegas masuk kamar karena akan ganti baju.

“Aku kira dia memberiku sampah.” Ucap Yeon bahagia. 



Keduanya duduk disofa dengan wajah gugup, Ji A bertanya Apa kegiatan Yeon di malam hari dan berpikir kalau Menonton acara TV Amerika, Yeo mengaku membaca buku dan menonton berita juga. Ji A mengaku biasanya menonton film.

“Haruskah kita menontonnya?” kata Yeon. Akhirnya mereka menonton film yang menakutkan. Yeon mengeluh kesal tapi Ji A terlihat tak berpengaruh hanya diam saja sambil makan es krim. Yeon akhirnya menatap Ji A.

“Kenapa? Filmnya tak menyenangkan?” ucap Ji A. Yeon menjawab Menyenangkan.

“Sangat menyenangkan sehingga aku berharap waktu berhenti.”ucap Yeon. Ji A merasakan hal yang sama. Yeon memberanika diri memegang tangan Ji A dan Ji A pun menyadarkan kepala Yeon. 



Yeon sibuk memasak nasi karena mengingat ucapan Ji A saat akan tertidur. “Kalau aku, aroma nasi yang baru dimasak. Sepatu olahraga baru Kenakan. Lalu berkacalah. Ini akan memberimu jawaban atas pertanyaanmu.”

“Sepatu olahraga baru... Sepatu apa yang disukai wanita?” ucap Yeon lalu memilih salah satu sepatu.

Sementara Ji A baru saja pulang ke rumah menerima paket didepan rumah dan langsung membawanya. 


Rang menelp, Yeon dengan wajah kesal bertanya Kenapa. Rang memberitahu aklau mengirim hadiah untuk wanita kakaknya dan Pernahkah mendengar alis harimau. Yeon terihat kaget. 


Ji A tak mendengar saat Yeon menelp, hanya membaca pesan dari kotak yang ditemukanya [KENAKAN LALU BERKACALAH, INI AKAN MEMBERIMU JAWABAN ATAS PERTANYAANMU] Ji A sudah memakai kacamata dan di depan cermin.

“Astaga, apa ini?” ucap Ji A merasa tak ada perubahan dan akan melepaskanya, tapi ia melihat bayangan dirinya yang tetap mengunkan kacamatanya.

Ia pun akhirnya melihat masa lalunya, saat Yeon mengatakan pada A Reum “Dia tak berarti apa-apa bagiku. Kau tak mengerti? Aku menggunakan dia sebagai umpan untuk mendekatimu.” Akhirnya membunuh A Reum. Ji A kaget dan langsung melepaskan kacamatanya. 


Yeon akhirnya datang melihat Ji A hanya terdiam. Ji A memanggil Yeon. Yeon bertanya apakah Ji A melihatnya. Ji A hanya terdiam. Yeon pun meminta agar Ji A menjawab pertanyaan. Ji A tetap diam. Yeon pun meminta agar Ji A menatapnya.

“Apa...kau melihatnya?” tanya Yeon. Ji A memberitahu kalau ia dibunuh di kehidupan masa lalunya.

“Kau... membunuhku. Satu-satunya tujuanmu adalah menemukan Imoogi. Yeon... Kau menggunakan aku untuk dipersembahkan sebagai pengorbanan.” Ucap Ji A. Yeon hanya bisa terdiam.

Bersambung ke episode 8

Cek My Wattpad...   First Love

Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

 

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

INSTAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted




Tidak ada komentar:

Posting Komentar