PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Hye Jun
dan Jin U minum bersama di cafe, Hye Jun
merasa kalau itu Menyegarkan karena sudah lama tak minum miras. Jin U merasa
HyeJun terlalu bekerja keras dan berpikir sedang Dendam karena dulu tak bisa
kerja, jadi tak istirahat.
“Bekerja
adalah istirahat bagiku. Aku ingin banyak bekerja di usia 20-an.” Ucap Hye Ju.
Jin U membenarkan.
“Kita
berusia 30-an saat selesai wajib militer. Tak akan bisa dapat suasana ini.”
Ucap Jin U
“ Sial.
Wajib militer. Kapan aku harus masuk?” keluh Hye Jun kesal
“Hei.
Sekarang kau harus menundanya sebisa mungkin. Kau harus manfaatkan kesempatan. Dramamu
yang berikutnya, Manusia Pertama Judulnya luar biasa. Kau akan sering bertemu
Hae-hyo karena syuting bersama..” Ucap Jin U
“Aku senang
bisa bekerja bersama, tapi tadi dia marah padaku.” Ucap Hye Jun. Jin U tahu
kalau Hye Jun pasti marah juga. Hae Jun membenarkan.
“Kita
bisa begini karena berteman sejak kecil. Kenapa marah?” kata Jin U. Hye Jun
menjawab Karena wawancara Ji-a.
“Bagaimana
jika Jeong-ha melihat wawancaranya?” kata Jin U. Hye Jun terdiam mendengarnya.
Hae Na
mengikuti kakaknya sampai ke dalam kamar. Hae Hyo mengeluh Kenapa mengikutinya
karena tak mau bicara dengan adiknya.
Hae Na mengaku akan terus mencoba untuk berbicara dengan kakaknya dan
menunjukan sesuatu di ponselnya.
“Wawancara
Ji-a keluar. Ada tanda eksklusif.” Ucap Hae N. Hae Hyo melihat judulnya [WAWANCARA
DENGAN JUNG JI-A, MANTAN PACAR SA HYE-JUN]
“Hye-jun
sungguh terkenal. Keluar berita eksklusif selarut ini.” Ucap Hae Hyo sedih lalu
menyalakan komputernya.
“Kau Mau
melakukan apa?” tanya Hae Na. Hae Hyo menjawab kalau akan melihat siaran
langsung Jeong-ha.
“Judul
siarannya "Pengakuan." Mengaku apa?” kata Hae Na ikut melihat. Hae
Hyo mengau tak tahu.
“Ini
siaran langsung. Terasa berlebihan karena diberi judul "Pengakuan".
Kata Jeong Ha. Komentar pun masuk "Mengenai
pacarmu"?
“Dia tak
akan bahas Hye-jun, 'kan?”kata Hae Na panik menonton siaran. Jeong Ha
membenarkan kalau akan membahas tentang pacarnya.
Saat itu
Hye Jun menelp, Jeong Ha pun akan menghentikan siaran lebih dulu dan akan
segera kembali.
***
Jeong Ha mengangkat telp Hye Jun dikamar, Hye Jun langsung meminta maaf. Jeong ha bingung dengan sikap HyeJun yang tiba-tiba meminta maaf. Hye Jun pikir mereka harus bertemu untuk menjelaskan ini.
“Ada sebuah berita keluar. Seharusnya aku memberitahumu sebelum berita keluar. Aku baru tahu setelah wawancara selesai.” Ucap Hye Jun
“Berita apa yang keluar dan siapa yang diwawancara?” tanya Jeong Ha.
Jeong Ha
akhirnya kembali ke siaran langsung tapi Semuanya sudah keluar, karen pergi ke
menonton WAWANCARA MANTAN SA HYE-JUN. Ia pun bisa mengerti, dan ada penonton
yang setia menonton siaranya memberikan komentar [SIAPA PACARMU? BUKANKAH KAU AKAN
BILANG?]
“Benar.
Aku ingin mengaku bahwa kalian semua adalah pacarku. Jadi, aku mau berikan
kupon Studio Rias An sebagai rasa terima kasih.” Ucap Jeong Ha dengan senyuman.
Hye Jun
mengajak mereka pergi dan Telepon Hae-hyo. Jin U pikir apakah harus sekarang.
Hye Jun pikir selesaikan hari ini dan Jangan diperpanjang lagi antara mereka
berdua. Tiba-tiba dua orang wanita datang.
“Apa
boleh berfoto bersama?”ucap si wanita. Hye Jun meminta bolh Jika janji tak
unggah ke media sosial. Mereka pun berjanji Tak akan.
‘Kalian
sudah berjanji.” Ucap Hye Jun. Mereka pun foto bersama. Tapi setelah itu foto
dengan Hye Jun pun di posting di social media mereka dengan caption WAJAHNYA
KECIL DAN KULITNYA SEMPURNA SEPERTINYA DIA SUKA MINUM, DIA DENGAN PACAR
LAKI-LAKINYA. Dan banyak fans yang
memberikan love.
**
[WAWANCARA
DENGAN JUNG JI-A, MANTAN PACAR SA HYE-JUN, Jeong Ah menonton yang diucapkan Ji
A [KAMI BERPACARAN SAAT KULIAH, DIA BUKAN HOMOSEKSUAL
“Sa
Hye-jun tak tahu aku diwawancarai. Dia pasti akan melarangku jika tahu. Dia tak
suka orang lain dirugikan karena dia. Dia orang dan pria yang baik. Aku ingin beri
tahu bahwa dia bukan orang yang akan melakukan hal tercela.” Ucap Ji A.
“Terima
kasih banyak, Ji-a.” Ucap Nyonya Han setelah menonton siara langsung
“Dia
punya mantan dan pacar. Beruntung sekali.” kata Gyeong Jun. Tuan Sa mengejek
anaknya itu masih belum punya pacar. Gyeong Jun membenarkan kalau tak ada.
“Jangan
terlalu bangga. Kau sudah bekerja, kenapa tak bisa punya pacar? Saat sekolah
pun tak ada.” Ejek Tuan Sa
“Ayah,
belakangan ini aku sedih. Ayah tak seperti dulu. Ayah terima uang dari Hye-jun,
'kan?” ucap Gyeong Jun kesal. Tuan Sa hanya diam saja
“Kenapa
tak bisa jawab? Apa Benar begitu?” keluh Gyeong Jun kesal.
Flash Back
Nyonya
Han sedang ada didapur dan menerima pesan dari ponselnya laporan dari bank [SA
HYE-JUN MENTRANSFER UANG KEPADA HAN AE-SUK]
“Apa Ibu
ingat? Saat SMP, aku janji akan buat Ibu hidup nyaman jika menghasilkan banyak
uang. Aku tak lupa janjiku.” Tulis Hye Jun pada pesannya.
“Setelah
dewasa dan punya banyak uang, aku akan membuat Ibu hidup dengan nyaman.” Ucap
Hye Jun saat masih SMA.
“Ibu
juga. Ibu akan membantu agar kau bisa mewujudkan keinginanmu.” Kata Nyonya Han.
Nyonya
Han hanya bisa menangis. Tuan Sa keluar
kamar mengeluh istrinya yang tak siapkan makanan tapi menangis. Nyonya Han
hanya memberikan ponselnya. Tuan Sa melonggo kaget karna Utang mereka bisa
lunas bahakn Ini lebih dari cukup.
“Aku tak
bisa menghasilkan sebanyak ini meski bekerja seumur hidup, tapi dia
menghasilkannya hanya dalam setahun.” Ucap Tuan Sa tak percaya.
“Bukan hanya
dalam setahun. Pikirkan kesulitan yang dia alami selama ini. Hatiku sangat
sakit. Katanya dia tak lupa janjinya. Saat dia bilang… setelah dewasa akan buat
aku hidup nyaman, aku berjanji akan membantu dia agar bisa mewujudkan
keinginannya.” Kata Nyonya Han.
“Namun,
aku tak bisa menepati janjiku. Aku tak mau terima uang ini.” Ungkap Nyonya Han
sambil terus menangis. Tuan Sa hanya
bisa diam saja.
Nyonya
Han masuk ruangan melihat kakek Sa yang
sudah mau tidur dan bertanya apakah tahu nomor telepon manajer Hye-jun. Kake Sa
menjawab kalau punya kartu namanya dan ingin tahu alsan menanyakannya.
“Ayah
tahu apa yang dikatakan Gyeong-jun barusan?” kata Tuan Sa.
Flash Back
“Apa Hye-jun
sungguh tak ada hubungan dengan Charlie Jung? Tak mungkin ada asap jika tak ada
api. Tak boleh memihak dia sepenuhnya. Kita harus berpikir logis.” Ucap Gyeong Jun pada orang tuanya.
“Bagaimana
bisa seorang kakak berpikir begitu?” keluh Tuan Sa. Gyeong Jun pikir Jika
kakanya saja begini, bagaimana dengan orang lain
“Respons
agensi juga lambat.” Ucap Gyeong Jun.
Di kamar
Tuan sa merasa perlu menekan pihak
agensi. Kakek Sa meminta jangan. Tuan Sa mengeluh apa yang tak boleh. Kakek Sa
menegaskan kalau Jangan menekan pihak agensi. Jangan lakukan hal yang tak
pernah mereka lakukan.
“Itu mengganggu
Hye-jun. Terlebih kau, jangan lakukan itu.” Ucap Kakek Sa pada anaknya.
Tuan Sa
tak peduli tetap menelp Nyonya Lee, mengaku sebagai ayahnya Hye-jun. Nyonya Lee
langsung bersikap sopan, Tuan Sa mengaku menelepon untuk menanyakan sesuatu. Nyonya Lee
pun mempersilahkan.
“Berapa
lama hingga kontrakmu dengan Hye-jun berakhir? Aku bertanya langsung karena
Hye-jun belum pulang.” Ucap Tuan Sa.
Nyonya Lee kaget mendengarnya
“Begitu
rupanya. Aku tak terpikirkan memeriksa kontrak. Kontrak sudah berakhir. Kami
hanya kontrak setahun. Jadi Kami harus menulis ulang kontrak.” Ucap Nyonya Lee
“Tapi
saat kami meneken kontrak, ada klausa yang menyebutkan kami bisa akhiri
kontraknya jika salah satu dari kami tak senang. Apa Hye-jun ada keluhan
mengenai kontraknya denganku?” ucap Nyonya Lee khawatir.
Jin U
berjalan pulang bertanya Apa kata Jeong-ha. Hye Jun pikir itu Sudah jelas
karena Dia pasti kesal.
“Tidakkah
seharusnya kau bertemu Jeong-ha, bukan Hae-hyo? Ucap Jin Ju
“Kau
tahu… Akan tak terlalu malu jika dimulai dari yang kurang dicintai.” Kata Hye
Jun. Jin U mengeluh mendengarnya.
“Cara
orang-orang membicarakanku itu membuatku malu. Rasanya seperti ditelanjangi.
Dulu… keluargaku tak tahu hal yang menimpaku di luar, sebelum aku beri tahu.”
Ucap Hye Jun. Jin U bisa mengerti.
“Sekarang
mereka sudah tahu sebelum aku beri tahu. Mereka mencemaskanku. Aku tak tahu
kenapa harga diriku terluka.” Jelas Hye Jun.
“Karena
itu, kau marah pada Hae-hyo?” kata Jin U. Hye Jun mengaku Namun, tak terlalu
malu pada Hae-hyo.
“Dia
dapat komentar jahat juga. Kami saling tahu, jadi, nyaman.” Ucap Hye Jun.
“Bilang
kau malu padaku. Artinya kau cinta aku. Begitu, 'kan?” Goda Jin U mendekat. Hye
Jun mengumpat kesal agar Menjauh darinya.
“Jangan
begitu padaku. Sebentar lagi aku bisa mati dihajar Hae-hyo.” Keluh Jin U. Hye
Jun pun melihat Hae Hyo sudah menunggu ditaman.
“Itu
Hae-hyo. Kau akan habis.” Kata Hye Jun dan langsung mendorong Jin U untuk lebih
dulu pergi.
Jin U
akhirnya berjalan mendekat seolah tak terjadi apapun langsung menyapa Hae Hyo.
Hae Hyo mengeluh temanya Santai sekali dan sudah tahu sifatnaya seperti apa.
Jin u dengan wajah ketakutan mengaku sudah tahu.
“Kenapa
terpikir pacaran dengan Hae-na?” tanya Hae Hyo. Jin U mengaku tak pernah
memikirkannya.
“Benar.
Kau bukan tipe pemikir. Apa Tak terpikir untuk beri tahu aku?’ sindir Hae Hyo
“Aku bisa
mati dihajar jika beri tahu.” Kata Jin U. Hae Hyo akhirnya Jin U tahu jadi
meminta agar memukulnya sekali.
“Ya. Sisi sebelah mana? Ini atau ini?” ucap Jin U sudah siap memberikan pipinya. Hae Hyo akhirnya hanya mendorong Jin U dengan wajah kesal
“Di mana
Hye-jun?” tanya Hae Hyo kaget. Jin U melihat tak ada padahal tadi ada di suatu
tempat.
“Dia
bilang mau berbaikan langsung.” Ucap Jin U. Hae Hyo tak percaya mendengarnya
kalau Hye Jun menyesal sudah marah padanya.
Jeong Ha
baru saja membuka kaleng bir, terdengar
bunyi bel rumahnay dan melihat Hye Jun dilayar. Akhirnya Jeong Ha membuka pintu
Hye Jun masuk rumah. Jeong Ha merasa kalau tercium bau miras. Hye Jun mengaku
Karena memang habis minum.
“Aku
sedang minum bir kaleng. Kau mau juga?” ucap Jeong Ha. Hye Jun menganguk dan
mengambil kembali kaleng birnya.
“Kau Naik
apa ke sini?” tanya Jeong Ha. Hye Jun mengaku naik taksi karena Tadi minum
dengan Jin-u.
“Mereka
mengeluh padaku. Katanya aku tak memedulikan mereka karena terlalu asyik dengan
pacarku.” Cerita Hye Jun.
“Tadi
Hae-hyo juga berkata begitu.” Ucap Jeong ha. Hye Jun kaget Jeong Ha bertemu
Hae-hyo
“Ya. Dia
datang ke salon. Aku sangat berterima kasih padanya. Dia akan mempertemukanku
dengan aktris ternama. Aku akan berusaha keras agar bisa menjadi penata riasnya.”
Kata Jeong Ha penuh semangat.
“Aku bisa
kalah dari Hae-hyo jika begini terus.” Keluh Hye Jun. Jeong Ha menegaskan kalau
Itu tak akan terjadi.
“Kau
selalu nomor satu.” Ungkap Jeong Ha. Hye Jun pun langsung mengatakan “Aku
mencintaimu”
“Aku dua
kali lipat mencintaimu... Pekan depan aku akan kerja di luar. Kim So-rang akan
syuting film, jadi Aku diminta untuk meriasnya. Aku bisa mendapat klien
selebritas dengan usaha sendiri.” Ucap Jeong Ha bangga.
“Selamat...
Lalu Apa kau sudah lihat wawancara Ji-a?”tanya Hye Jun perlahan. Jeong Ha
mengaku Sudah.
“Aku
kesal melihatnya. Aku beri tahu sebelum kau bertanya.” Kata Jeong Ha. Hye Jun
pun mengucapkan Terima kasih sudah menghemat waktu.
“Dia
cantik.” Ucap Jeong Ha cemburu. Hye Jun merasa Tak secantik pacarnya.
“Artinya
kau anggap dia cantik.” Kata Jeong Ha. Hye Jun pun merasa bersalah.
“Senang
kau langsung mengaku. Kenapa… kau tak diskusi denganku saat terjadi hal seperti
ini? Kenapa kau membuatku cemas sendirian?” ungkap Jeong Ha.
“Kau
marah dengan sangat tenang. Itu kelebihan. Terlihat lebih menakutkan... Aku ingin
menunjukkan dan memberi tahu hal-hal yang baik padamu... Aku ingin…” ucap Hye
Jun dan langsung disela oleh Jeong Ha.
“Apa aku
anakmu? Itu yang dikatakan orang tua pada anak-anaknya.” Kata Jeong Ha kesa;
“Aku tak
masalah dengan berita dan komentar jahat karena itu tak benar. Namun… aku tak
ingin keluargaku dan kau tahu. Fakta bahwa orang-orang yang kusayangi melihat
komentar-komentar itu… melukai harga diriku.” Ucap Hye Jun
“Orang yang
kau cintai ingin kau membagi bebannya dengan mereka. Mereka akan sedih jika kau
menyembunyikannya.” Kata Jeong Ha.
Hye Jun
mengulurkan tanganya, Jeong Ha hanya bisa menatapnya. Hye Jun meminta agar
mereka bisa saling berpegangan tangan. Jeong Ha pun mengenggam tangan Hye Jun.
Hye Ju mengaku kalau lebih mencintai lebih dari yang Jeong Ha pikirkan.
Nyonya
Lee membaca artikel di dalam mobil [SA HYE-JUN PASTIKAN BINTANGI MANUSIA
PERTAMA] Lalu membaca komentar APA DIA
SUDAH MEMBINTANGI DRAMA LAGI? DASAR MATA DUITAN.
[APA KAU YAKIN
BUKAN MINORITAS SEKSUAL? ORANG MATI TAK BISA BICARA MUNGKIN WAWANCARA ITU
DIBUAT-BUAT]
“Orang
hanya percaya apa yang ingin mereka percayai. Kenapa masih sama meski sudah
dijelaskan?” ucap Nyonya Lee
“Kenapa
ayahnya Hye-jun mengajak bertemu?” tanya manager. Nyonya Lee mengaku tak tahu
dan bertanya-tanya Apa Hye-jun sudah bangun.
***
Hye Jun
sudah tidur dikamar barunya terlihat lebih luas, Sementara Nyonya Lee bertemu
dengan Tuan Sa di rumah atas. Tuan Sa bertanya Apa memintanya datang terlalu awal. Nyonya Lee
mengaku tidak danhanya sedikit datang lebih awal.
“Kau
belum makan, 'kan? Silakan dimakan.” Ucap Nyonya Ha memberikan makanan. Nyonya
Lee pun langsung mengucapkan terimakasih dan memakanya.
“Kuharap
sesuai dengan seleramu.”kata Nyonya Han. Nyonya Lee mengaku suka semua.
“Min-jae,
kau sudah datang?” kata Hye Jun masuk rumah. Nyonya Lee mengaku Ayah Hye Jun
yang ingin bicara sesuatu.
“Bicara
apa? Bicara padaku.” Kata Hye Jun. Tuan Sa gugup mengaku ingin tahu proses penanganan komentar jahat
pada Hye Jun.
“Kau tak
perlu cemas.” Ucap Hye Jun. Tuan Sa ingin tahu apakah sudah mengajukkan
gugatan
“Terus
muncul komentar baru saat ingin digugat. Tak berujung jika terus kumpulkan
bukti. Jadi, kami akan lakukan gugatan pertama.’ Jelas Nyonya Lee
“Begitu?
Orang-orang bahkan tak tahu apa yang terjadi sebenarnya.” Keluh Nyonya Han.
Nyonya Lee ingin tahu mereka bicara apa.
“Ada
beberapa komentar.” Kata Nyonya Han. Saat itu Gyeong Jun keluar kamar melihat
ada Nyonya Lee yang datang.
“Bu
Lee... Apa bisa antar aku sekalian Hye-jun pergi?” kata Gyeong Jun santai.
“Gyeong-jun.
Dia manajerku, bukan manajermu. Cepat pergi.” kata Hye Jun. Gyeong Jun mengeluh
adiknya kaku sekali dan langsung pamit pergi.
“Ayah... Mari
bicara.” Ucap Hye Jun dengan wajah serius. Tuan Sa pun mengikuti anaknya.
Hye Jun
mengajak ke kamar kakaknya, mengaku
kalau bisa u mengerti Ayahnya cemas, tapi meminta agar bisa mengurus masalahnya
sendiri. Tuan Sa tahu kalau Hye Jun bisa menyelesaikannya dengan baik sendiri, tapi
mencemaskannya.
“Min-jae
memihakku. Dia memercayaiku saat aku kesulitan, dan lakukan banyak hal untuk
jaga kondisiku.” Ucap Hye Jun
“Ayah tak
katakan apa pun.” Ungkap Tuan Sa. Hye Jun meminta agar membiarkan ia yang
bicara dengannya.
“Aku tak
mau membuat Min-jae sedih.” Kata Hye Jun. Tuan Sa bergumam “Coba perlakukan aku
seperti itu.” Dan menganguk mengerti. Hye Jun pun langsung keluar dari kamar.
“Dia
terdengar seperti CEO agensi. Kenapa aku tak bisa berkata-kata di depan dia?
Kenapa? Kenapa? Kenapa? Astaga.” Ucap Tuan Sa heran.
Nyonya
Han sedang membersihkan lantai, Hae Hyo
baru saja keluar dari kamar menyapa ibu Hae Jun. Nyonya Han senang melihat Hae
Hyo karena lama tak jumpa dan Meski
datang bekerja, mereka tak bisa bertemu karena
Hae Hyo sibuk.
“Katanya
kau bintangi drama bersama Hye-jun?” ucap Nyonya Han. Hae Ho membenarkan
“Hye-jun
pemeran utama dan aku pemeran pendukung.” Kata Hae Hyo merendah.
“Itu tak
penting. Kalian semua aktor. Asal perannya bagus. Kau tak pernah tahu apa yang
terjadi di industri ini. Dia menjadi terkenal dengan cepat. Itu juga bisa
terjadi padamu.”ucap Nyonya Han.
“Terima
kasih. Tapi Di mana Ibu?” tanya Hae Hyo. Nyonya Han memberitahu Nyonya Kim Tadi pergi, mau
bertemu seseorang.
“Namun,
dia tampak tak bersemangat.” Kata Nyonya Han heran.
Tuan Lee
akan menarik bangku, tapi Nyonya Kim menyuruh Berhenti dan duduk sendiri. Ia
lalu menegaskan kalau tak mau makan bersama menurutnya Kenapa harus bicara
sambil makan. Tuan Lee pikir ia adalah pria yang memenuhi kewajiban.
“Berkat
Ibu… Maksudku, berkat Bu Kim, aku kenal Pak Yoon dan untung besar. Aku harus
berterima kasih.” Ucap Tuan Lee.
“Jika kau
bersungguh-sungguh, jangan pilih-pilih. Lakukan hal yang sama pada orang lain. Kudengar
Park Do-ha yang buat Hae-hyo dapat peran di Tangkaplah? Aku sangat kesal.
Kenapa menipuku? Aku tak akan mengenalkanmu pada orang lain lagi.” Ucap Nyonya
Kim marah
“Aku
bercanda dengan tujuan menjadi lebih akrab. Kenapa dianggap serius? Hidup adalah
menipu dan ditipu. Orang-orang hanya berpura-pura tak tahu saat ditipu. Jumlah
pengikut media sosial Ha-hyo banyak sekali.” kata Tuan Lee
“Apa lagi
ini?” gumam Nyonya Kim lal u mengeluh Kenapa membahas jumlah pengikut media
sosial Hae-hyo di sini
“Kau tahu
alasan ini dibahas. Aku juga pernah membeli pengikut. Itu Mudah, 'kan? Tinggal
tekan beberapa tombol.” Kata Tuan Lee
“Aku
takkan terpancing.” Gumam Nyonya Kim dan berkomentar kalau tak tahu itu mudah
atau rumit
“Alasan aku
datang meski tak mau datang untuk melaksanakan kewajiban sebagai manusia.
Hubungan kita berakhir.” Kata Nyonya Kim
“Ini Sudah telanjur... Aku akan lebih baik, I-yeong.” Kata Tuan Lee menganggapnya teman. Nyonya Kim kesal dengan sikap Tuan Lee.
“Kau sangat muda dan cantik. Tak ada yang kira kau ibunya Hae-hyo.” Ucap Tuan Lee
“Rupanya kau meremehkanku. Kau salah perhitungan jika coba terlibat dengan cara seperti ini. Pikirkan kembali. Coba perhitungkan lagi.” Tegas Nyonya Kim
“Baik. Aku akan perhitungkan kembali sampai bisa membuatmu senang.” Kata Tuan Lee
Hye Jun
berjalan dengan Nyonya Lee dengan pakaian rapih. Nyonya Lee memberitahu kalau selesai wawancara,
mereka harus langsung ke Gangnam dan
bertanya mau makan apa. Hye Jun mengaku mau makan ringan. Nyonya Lee pikir akan
membeli roti lapis dan smoothie melon.
“Hari
ini, kami akan berbincang dengan aktor ternama yang sedang terkenal, Sa
Hye-jun. Silakan beri salam kepada penonton Memory Talk Talk” ucap seorang MC
“Halo.
Aku aktor, Sa Hye-jun.” ucap Hye Jun menyapa. MC pikir ini wawancara pertama Sejak
dapat perhargaan tahun lalu.
“Bukankah
kau hadir di sini untuk promosi drama Manusia Pertama ?” kata MC. Hye Jun
membenarkan.
“Manusia
Pertama menceritakan romansa dan perjuangan para konglomerat untuk mengurus perusahaan.
Sa Hye-jun terkenal dengan tatapan melodramatis.” Ucap Hye Jun
“Aku
sangat penasaran dengan gambaran kisah cintamu dan aktris Jin Seo-u. Bagaimana
menurutmu?” kata MC
“Terlalu
awal untuk membahasnya, tapi aku dan Jin Seo-u berteman sejak jadi model. Aku
juga penasaran akan menjadi seperti apa.” Kata Hye Jun.
Seorang
wanita sibuk menarik dalam ruangan latihan yang gelap, Jin Seo U terlihat sangat pintar menari. Hye Jun datang
dengan setelan jas. Seo U menyuruhnya Jangan mendekat karena mereka sudah putus. Hye Jun tetap mendekat.
“Apa kau
lupa?” ucap Seo U. Hye Jun merasa tahu akan begini. Kalau Seo U pun tak bisa
hidup tanpannya. Mereka pun langsung berpelukan dan Seo U menangis di bahu Hye
Jun.
“Cut.
Kita istirahat sebentar.” Teriak sutadara. Hye Jun dan Seo U pun langsung
melepaskan pelukanya.
“Wahh..
Canggung sekali karena akting adegan seperti ini denganmu.” Kata Seo U malu.
Hye Jun mengulang ucapanya "Kau pun
tak bisa hidup tanpaku."
“Hentikan.”
Kata Seo U. Hye Jun mengejek ingin hentikan apa. Seo U pikir Hye Jun yang bisa tak berubah.
Seo U pikri Hye Jun juga sama.
“Wajahmu
terlihat berminyak.” Kata Hye Jun. Seo U pikir aklau tadi menari
“Penata
riasku melahirkan. Orang lain gantikan dia untuk sementara, tapi dia tak perhatikan
secara detail.” Ucap Seo Ju
“Apa kau Mau
aku kenalkan dengan penata rias andal dan memiliki hati yang hangat?” kata Hye
Jun
“Kau
sedang memasarkan pacarmu?” ejek Seo U. Hye Jun kaget kalau Seo U bisa tahu.
“Firasat...
Berikan aku nomornya.” Kata Seo U. Hye Jun menganguk tapi Seo U pikir Hye Jun
tak bisa karena tak pegang ponsel.
“Tidak.
Aku hafal.” Kata Hye Jun. Seo U mengejek temanya sungguh sedang kasmaran.
Hye Jun
menuliskan nomor Jeong Ha. Seo U pun bertanya apakah Besok ada syuting. Hye Jun
memberitahu kalau akan Syuting dengan Hae-hyo. Seo U tahu kalau Adegan itu
merkea bertengkar di adegan itu. Hye Jun tertawa kalau Adegannya adalah memukul
Hae Hyo.
“Aku ingin
lihat jika tak ada kerjaan.” Ucap Seo U. Hye Jun menyuruh agar datang saja.
Keduanya terlihat sangat dekat dan ada kamera yang menrekam mereka terlihat
sangat dekat,bahkan seperti saling bertukar ponsel.
Di dalam
mobil. Hye Jun sedang membaca naskah. Nyonya Lee bertanya apakah Hye Jun tak lelah karena Jadwalnya sangat padat, tapi
terlihat makin bersinar. Hye Jun merasa kalau ini Mungkin karena ginseng merah.
Hye Jun pikir Ini bakat dan Kecanduan bekerja.
“Besok dia
pergi untuk jumpa penggemar di Asia Tenggara.” Kata Managernya. Nyonya Lee
heran managernya membahas hal itu.
“Kau bilang
Hye-jun kecanduan bekerja, jadi, aku baca jadwal besok.” Kata si manager
“Nanti
malam juga ada syuting. Aku juga baca jadwal. Itu bagus.” Ucap Nyonya Lee. Si manager memuji Hye Jun pun Keren. Nyonya Lee mengambil snack dari tangan
manager agar berhenti makan.
Di dalam
mobil, Hae Hyo sedang dimake up oleh Jeong Ha. Jeong Ha bertanya Apa turunkan
poni. Jeong Ha pikir Diturunkan saja. Manager memberitahu kalau mereka harus
keluar sekarang. Akhirnay mereka keluar dan melihat Hye Jun dikerumui banyak
assitant.
“Ini
namanya gyeoksejigam” komentar managernya. Hae Hyo tak mengerti maksudnya.
“Merasakan
perubahan besar seolah hidup di era yang berbeda. Sering digunakan saat keliru
karena banyak yang berubah bagai waktu sudah lama berlalu.” Ucap Jeong Ha.
“Itu
maksudku.” Kata Manager. Hye Jun merasa Managernya berkatakan tanpa tahu
artinya, Managernya mengaku itu mirip.
“Hye-jun
terlalu terkenal. Ini Menyilaukan, tak bisa lihat dengan benar.” Ucap Hae Hyo.
Ass Sutradara memberitahu kalau Syuting dimulai sepuluh menit lagi.
Akhirnya
Hye Jun dan Hae Hyo saling menyapa, Jeong Ha sempat tersenyum bertemu dengan
Hye Jun. Hae Hyo langsung mengejak
membuat kakaknya menghampiri Hae Hyo. Hae Hyo mengeluh kalau lebih tua darinya.
“Aku
datang dengan Jeong-ha. Dia satu-satunya stafku.” Ucap Hae Hyo. Keduanya saling
menyapa seolah tak kenal.
“Halo,
Jeong-ha... Aku akan usahakan yang terbaik.” Ucap seorang make up artis. Jeong
Ha pun mengangguk.
Nyonya
Lee mengajak mereka segera syuting, Hye Jun dan Hae Hyopun pergi. Nyonya Lee
menahan Hye Jun agar bicara sebentar.
***
Bersambung
ke part 3
Cek My Wattpad... First Love
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar